Kaisar Go-Daigo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
ringkasan dari ja: |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(43 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
|name
|title = [[Pemerintahan Selatan (Jepang)|Pengklaim Tahta Selatan]] [[Daftar Kaisar Jepang|ke-1]]
|
|caption = Go-Daigo
|succession = [[Kaisar Jepang]] [[Daftar Kaisar Jepang|ke-96]]
|reign = Maret 29, 1318 – September 18, 1339
|coronation =
|predecessor = [[Kaisar Hanazono|Hanazono]]
|successor = [[Kaisar Go-Murakami|Go-Murakami]]
|suc-type =
|heir =
|consort = Fujiwara no ''Kishi'' <br /> Imperial Princess ''Junshi''
|issue =
|royal house =
|royal anthem =
|mother = Fujiwara no ''Chūshi''
|birth_date = November 26, 1288
|birth_place = Heian Kyō (Kyōto)
|death_date = September 19, 1339 (umur 50)
|death_place = Yoshino no Angū (Nara)
|place of burial= ''Tō-no-o no misasagi'' (Nara)
▲| Ayah = [[Kaisar Go-Uda]]
|}}
{{nihongo|'''Kaisar Go-Daigo'''|後醍醐天皇|Godaigo Tennō}} atau ditulis '''Kaisar Godaigo''' ([[26 November]] [[1288]] - [[19 September]] [[1339]]) adalah [[Kaisar Jepang]] ke-96. Nama aslinya (''imina'') adalah {{nihongo|'''Takaharu'''|尊治}}. Berdasarkan dekrit kaisar tahun [[1926]], Kaisar Go-Daigo tidak lagi disebut sebagai Kaisar Jepang ke-95, melainkan Kaisar Jepang ke-96.▼
▲{{nihongo|'''Kaisar Go-Daigo'''|後醍醐天皇|Godaigo Tennō}} atau ditulis '''Kaisar Godaigo''' ({{lahirmati|[[
==Biografi==▼
Kaisar Go-Daigo dilahirkan [[26 November]] [[1288]] ([[Shōō]] tahun 1 bulan 11 hari 2) sebagai putera kedua kaisar ke-91 [[Kaisar Go-Uda]] dari [[garis keturunan Daikaku-ji]]. Pengangkatan dirinya sebagai pangeran dilakukan tahun [[1302]]. Pada tahun [[1304]] diangkat sebagai [[Dazai no Sochi]] (kepala kantor [[Dazaifu]]), sehingga dipanggil Sochinomiya. Ibu kandungnya bernama Fujiwara no Tadako alias Dantenmon-in, putri anggota majelis tinggi bernama Itsutsuji Tadatsugu yang menjadi putri angkat [[Naidaijin] bernama [[Kazan-in Moritsugu]]. ▼
▲== Biografi ==
Ia ditunjuk sebagai [[putra mahkota]] pada tahun [[1308]] oleh [[Kaisar Hanazono]] dari [[garis keturunan Jimyō-in]], dan naik tahta di usia 31 tahun sebagai Kaisar Go-Daigo pada tahun [[1318]]. Namun, selama tiga tahun pertama masa pemerintahannya, Kaisar Go-Daigo hanya menjadi kaisar tituler. Ayah kandungnya, mantan Kaisar Go-Uda menjalankan sistem [[pemerintahan dari balik biara]]. ▼
▲Kaisar Go-Daigo dilahirkan [[26 November]] [[1288]] ([[Shōō]] tahun 1 bulan 11 hari 2) sebagai putera kedua kaisar ke-91 [[Kaisar Go-Uda]] dari [[garis keturunan Daikaku-ji]]. Pengangkatan dirinya sebagai pangeran dilakukan tahun [[1302]]. Pada tahun [[1304]] diangkat sebagai [[Dazai no Sochi]] (kepala kantor [[Dazaifu]]), sehingga dipanggil Sochinomiya. Ibu kandungnya bernama Fujiwara no Tadako alias Dantenmon-in, putri anggota majelis tinggi bernama Itsutsuji Tadatsugu yang menjadi putri angkat [[Naidaijin]] bernama [[Kazan-in Moritsugu]].
▲Ia ditunjuk sebagai [[putra mahkota]] pada tahun [[1308]] oleh [[Kaisar Hanazono]] dari [[garis keturunan Jimyō-in]], dan naik tahta di usia 31 tahun sebagai Kaisar Go-Daigo pada tahun [[1318]]. Namun, selama tiga tahun pertama masa pemerintahannya, Kaisar Go-Daigo hanya menjadi kaisar tituler. Ayah kandungnya, mantan Kaisar Go-Uda menjalankan sistem [[pemerintahan dari balik biara]].
Dalam silsilah kekaisaran, Kaisar Go-Daigo dilahirkan dari percabangan garis keturunan utama. Sejak awalnya, faksi garis keturunan Daikaku-ji hanya menobatkan Kaisar Go-Daigo sebagai pejabat sementara kaisar. Setelah putera mahkota bernama [[Pangeran Kuniyoshi]] (anak almarhum [[Kaisar Go-Nijō]]) beranjak dewasa, Kaisar Go-Daigo harus turun tahta.
Baris 37 ⟶ 35:
Kedudukan Kaisar Go-Daigo yang hanya sekadar pejabat sementara kaisar menyebabkan anak keturunannya tidak berhak atas tahta. Ia sendiri tidak menyangka bahwa dirinya hanya dijadikan kaisar tituler bagi mantan Kaisar Go-Uda yang memerintah dari balik biara. Kekecewaan Kaisar Go-Daigo membuat dirinya semakin antipati terhadap [[Keshogunan Kamakura]] yang menentukan jalannya suksesi kekaisaran.
Pada tahun [[1324]], kantor [[Rokuhara Tandai]] yang memata-matai istana kaisar mengungkap rencana Kaisar Go-Daigo untuk menggulingkan Keshogunan Kamakura. Pembantu Kaisar Go-Daigo yang paling dipercaya, [[Hino Suketomo]] dijatuhi hukuman buang ke [[Pulau Sado]] dan terjadi [[Pemberontakan Shōchū]]. Walaupun terlibat, Kaisar Go-Daigo tidak menerima hukuman apa-apa. Secara diam-diam, rencana menggulingkan Keshogunan Kamakura kembali disusun. Kali ini dengan bantuan biksu [[Monkan]] dari kuil [[Daigo-ji]] dan biksu [[Enkan]] dari kuil [[Hosshō-ji]] yang dijadikan pembantu pribadinya.
Pada tahun [[1329]], Kaisar Go-Daigo melangsungkan upacara mengirim teluh ke Keshogunan Kamakura dengan kedok upacara mendoakan keselamatan istri kaisar yang akan melahirkan. Selain itu, Kaisar Go-Daigo mendekati kekuatan perlawanan dari kuil-kuil Buddha dan Shinto di Nara yang dipimpin kuil [[Kōfuku-ji]] dan [[Enryaku-ji]]. Sementara itu, kalangan bangsawan istana yang mendukung garis keturunan Daikaku-ji mulai terbelah dua menjadi faksi pendukung Kaisar Go-Daigo dan faksi pendukung Pangeran Kuniyoshi. Di pihak yang berseberangan terdapat keluarga istana pendukung Pangeran Kuniyoshi dari [[garis keturunan Jimyō-in]] yang mendapat restu dari Keshogunan Kamakura. Akibatnya, pendukung garis keturunan Daikaku-ji berada dalam posisi sulit. Setelah Pangeran Kuniyoshi meninggal karena sakit, Kaisar Go-Daigo ditekan habis-habisan agar turun tahta.
Baris 43 ⟶ 41:
Pada tahun [[1331]], rencana menggulingkan Keshogunan Kamakura kembali terungkap setelah dibocorkan bangsawan istana [[Yoshida Sadafusa]] yang dijadikan pembantu terdekat Kaisar Go-Daigo. Setelah mengetahui dirinya dalam bahaya, Kaisar Go-Daigo melarikan diri dari istana Kyoto dengan membawa [[Tiga Harta Suci]]. Bersama pendukungnya, Kaisar Go-Daigo bertahan di [[Gunung Kasagi]] (sekarang termasuk wilayah [[Prefektur Kyoto]]). Namun pasukan keshogunan yang mengepungnya jauh lebih kuat, dan Kaisar Go-Daigo ditangkap. Peristiwa ini sering dikenal sebagai [[Perang Genkō]].
Tahun berikutnya ([[1332]]), Kaisar Go-Daigo dibuang ke [[Pulau Oki]]. Sebagai penggantinya, keshogunan menobatkan [[Kaisar Kōgon]] dari garis keturunan Jimyō-in sebagai kaisar yang baru. Keshogunan memang sudah sejak lama mempersiapkan Kaisar Kōgon sebagai pengganti almarhum Pangeran Kuniyoshi. Sementara itu, [[Pangeran Morinaga]] (putra Kaisar Go-Daigo) bersama [[Kusunoki Masashige]] asal [[Provinsi Kawachi]] dan [[Akamatsu Norimura]] (Enshin) asal [[Provinsi Harima]] melancarkan pemberontakan di berbagai daerah. Di tengah keadaan kacau, Go-Daigo melarikan diri dari pembuangannya di Pulau Oki dengan bantuan [[Nawa Nagatoshi]] dan anggota klan Nawa. Perlawanan untuk menumbangkan keshogunan dipimpin Go-Daigo dari Gunung Senjō, [[Provinsi Hōki]]. Keshogunan Kamakura mengirim Ashikaga Takauji untuk menghancurkan perlawanan Go-Daigo,
== Restorasi Kemmu ==
{{utama|Restorasi Kemmu}}
Setelah Keshogunan Kamakura tumbang, klan Akamatsu dan klan Kusunoki menjemput Go-Daigo untuk kembali menduduki tahta kekaisaran di Kyoto. Go-Daigo menyatakan tahta Kaisar Kōgon tidak sah dan menurunkannya dari tahta. Kaisar Go-Daigo kembali bertahta dan memulai pemerintahan baru yang dikenal sebagai masa [[Restorasi Kemmu]]. Sebagai pewaris tahta, Kaisar Go-Daigo tidak menunjuk keluarga almarhum kakaknya, Kaisar Go-Nijō yang juga berasal garis utama keturunan Daikaku-ji. Anak keturunan sendiri dijadikannya sebagai pewaris tahta, padahal Kaisar Go-Daigo tidak dilahirkan dari garis keturunan utama. Keputusan yang diambil Kaisar Go-Daigo mengundang ketidakpuasan di dalam kelompok pendukung garis keturunan Daikaku-ji yang seharusnya berpihak pada dirinya.
Di atas permukaan, Restorasi Kemmu berusaha menghidupkan kembali kejayaan zaman kuno. Kekuasaan sepenuhnya berada di tangan kaisar. Pemerintahan dijalankan bangsawan istana, sedangkan kalangan samurai dihapus. Kebijakan pemerintah menyebabkan ketidakpuasan rakyat di daerah, khususnya
Pada tahun [[1335]], [[Ashikaga Takauji]] berangkat untuk memadamkan [[Pemberontakan Nakasendai]] walaupun tidak mendapat izin kaisar. Setelah selesai, Takauji menduduki Kamakura dan menolak perintah kaisar untuk pulang. Dengan caranya sendiri, Takauji menyita tanah milik klan Nitta di wilayah Kanto. Tanah tersebut dibagi-bagikan sebagai hadiah bagi samurai anak buahnya. Kaisar Go-Daigo lalu mengirim Nitta Yoshisada dan pasukannya untuk menghabisi Takauji,
Setelah berdamai dengan pihak Ashikaga, Kaisar Go-Daigo menyerahkan [[Tiga Harta Suci]] kepada Kaisar Kōmyō. Setelah itu, Kaisar Go-Daigo melarikan diri dari Kyoto. Istana Selatan (Nanchō) didirikannya di [[Yoshino, Nara|Yoshino]] sebagai tandingan dari Istana Utara (Hokuchō) yang ada di Kyoto. Masa kekaisaran terbelah dua menjadi Istana Selatan dan Istana Utara disebut [[zaman Nanboku-cho]].
Kaisar Go-Daigo menyatakan Tiga Harta Suci yang berada di tangan Kaisar Kōmyō sebagai barang palsu. Para pangeran dikirimnya ke daerah-daerah untuk menunjukkan bahwa Kaisar Go-Daigo adalah kaisar yang sah,
Kaisar Go-Murakami yang berkedudukan di Istana Sementara Sumiyoshi, mengadakan upacara mendoakan arwah Kaisar Go-Daigo di kuil [[Shōgonjōdo-ji]], [[Provinsi Settsu]]. Kuil
== Silsilah ==
Baris 63 ⟶ 61:
{{Kaisar Istana Utara Selatan}}
== Pembantu terdekat ==
{|
|valign="top"|
Baris 82 ⟶ 80:
== Permaisuri, istri, dan selir ==
* Istri: [[Fujiwara no Kishi]] atau Saionji Kishi (1303-1333) - putri dari [[Saionji Sanekane]]
* Istri: [[Puteri Junshi]], anak perempuan [[Kaisar Go-Fushimi]] (1311-1337)
Baris 90 ⟶ 89:
== Keturunan ==
* Pangeran 1: [[Pangeran Morinaga]] (1308-1335)
* Pangeran 2: [[Pangeran Takayoshi]] (1311-1337)
Baris 104:
== Nama zaman sewaktu bertahta ==
*[[Bumpō]] ([[1318]]-[[1319]])▼
* [[
* [[
* [[
* [[
* [[
* [[
* [[
* [[
== Bibliografi ==
* ''Kemmu Nenjū-gyōji'' berisi panduan protokoler istana yang ditulis Kaisar Go-Daigo selama dirinya bertahta. Ditulis dalam bahasa Jepang dengan aksara kanji bercampur katakana/hiragana, buku tersebut terdapat dalam ''[[Gunshoruijū]]'' (koleksi dokumen bersejarah yang dikumpulkan di [[zaman Edo]]).
== Makam ==
Makam Kaisar Go-Daigo disebut '''Tō no Onomisasagi''' dan terletak di kuil [[Nyoirin-ji]], Gunung Yoshino, [[Prefektur Nara]].[http://www.kunaicho.go.jp/ryobo/guide/096/index.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170608212851/http://www.kunaicho.go.jp/ryobo/guide/096/index.html |date=2017-06-08 }} Berbeda dengan makam kaisar yang menghadap ke selatan, makam Kaisar Go-Daigo menghadap ke utara. Konon, ia selalu berharap bisa kembali ke Kyoto.
== Daftar pustaka ==
* Muramatsu Takeshi, ''Teiō Go-Daigo "chūsei" no hikari to kage''. Tokyo: Chūōkōronsha, 1981. ISBN 412200828X▼
* Amino Yoshihiko. ''Igyō no ōken'' (異形の王権). Tokyo: Heibonsha, 1993. ISBN 4582760104▼
* Mori Shigeaki. ''Go-Daigo tennō: nanboku-chō dōran o irodotta haō'' (後醍醐天皇 : 南北朝動乱を彩った覇王). Tokyo: Chūōkōronshinsha, 2000. ISBN 4121015215▼
* Satō Kazuhiro, Kunio Higuchi, ed. ''Go-Daigo tennō no subete''. Tokyo: Shin-Jinbutsuoraisha, 2004. ISBN 4404032129▼
▲* Muramatsu Takeshi, ''Teiō Go-Daigo "chūsei" no hikari to kage''. Tokyo: Chūōkōronsha, 1981. ISBN
==Pranala luar==▼
▲* Mori Shigeaki. ''Go-Daigo tennō: nanboku-chō dōran o irodotta haō'' (後醍醐天皇
▲* Satō Kazuhiro, Kunio Higuchi, ed. ''Go-Daigo tennō no subete''. Tokyo: Shin-Jinbutsuoraisha, 2004. ISBN
▲== Pranala luar ==
{{ja}} [http://furusato.sanin.jp/p/history/4/ Tentang Kaisar Go-Daigo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210924122544/http://furusato.sanin.jp/p/history/4/ |date=2021-09-24 }}
{{Kaisar Jepang
|
|
|
}}
{{Daftar Kaisar Jepang}}
Baris 139 ⟶ 142:
[[Kategori:Kaisar Jepang]]
[[Kategori:Kelahiran 1288]]
[[Kategori:Kematian
[[Kategori:Meninggal usia 51]]
|