Lokomotif CC200: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lukas Tobing (bicara | kontrib)
Awal Beroperasi: Perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
 
(87 revisi perantara oleh 43 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{pp-protected|reason=halaman dengan lalu lintas tinggi, gembok sampai 4 hari ke depan.|small=yes}}
{{Infobox Lokomotif
|image=CC200Lokomotif CC 200 15 Ambarawa Railway Museum.jpg
|caption=CC 200 15 setelah preservasi oleh IRPS di [[DipoMuseum lokomotifKereta CirebonApi Ambarawa]] (Diambil Tanggal 14 Agustus 2022)
|powertype=[[Diesel elektrik]]
|builder=[[American Locomotive Company]]-[[General Electric]], [[Amerika Serikat]]
|buildmodel=ALCO-GE UM 106T (''Shovelnose series'')
|builddate=1953
|totalproduction=27 unit
|serialnumber=CCBuild 20031904–31930
|aarwheels=C-2-C
|uicclass=Co'2'Co'
|gauge=1.067 mm{{RailGauge|1067mm|lk=on}}
|length={{convert|17000|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|length=17.000 mm
|distancebetweencouplers=17.070 {{convert|17070|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|width={{convert|2819|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|width=2.819 mm
|height={{convert|3651|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|height=3.651 mm
|wheelbase=3.610 {{convert|3610|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|distancebetweenpivots=9.556 {{convert|9556|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|wheeldiameter={{convert|908 |mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|couplerheight={{convert|760 |mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|weight={{convert|92 ton|t|lk=on}}
|weightonready={{convert|96 ton|t|lk=on}}
|adhesionweight={{convert|72 ton|t|lk=on}}
|primemover=ALCO 244E
|enginetype=4 langkah
|poweroutput=1.750 hp{{convert|1305|kW|lk=on|abbr=on}}
|powertogenerator=1.600 hp{{convert|1190|kW|lk=on|abbr=on}}
|tractionmotors=6 unit<br/>'''Tipe''': GE 761
|fuelcap=1.900 liter{{convert|1900|l|lk=on|abbr=on}}
|lubecap={{convert|750 liter|l|lk=on|abbr=on}}
|coolantcap={{convert|900 liter|l|lk=on|abbr=on}}
|sandcap={{convert|600 liter|l|lk=on|abbr=on}}
|topspeed={{convert|100 |km/jamh|m/s|lk=on|abbr=on}}
|minimumcurve={{convert|140 |m|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|tractiveeffort={{convert|15120|kgf|lk=on|abbr=on}}
|locobrakes=[[Rem udara kereta api|Rem udara tekan]]
|railroad=[[PT Kereta Api Indonesia]]
<small>(dahulu dipesan oleh Djawatan Kereta Api Republik Indonesia)</small>
|locale=[[Daop III Cirebon]]
|firstrundate= {{Start date and age|1953}}
|lastrundate=2007{{Start date and age|2000}}, untuk lokomotifdinasan reguler CC 200 08-, 09, dan 15
|preservedunit=CC 200 15 (tak beroperasi)
|disposition=Seluruhnya tidak beroperasi; tersisa CC 200 15 yang kini dipindah ke [[Museum Kereta Api Ambarawa]].
|notes='''Catatan kaki:'''<ref name="mka"/> <ref>[{{Cite web |url=http://indonesianheritagerailway.com/index.php?option=com_content&view=article&id=217%3Alokomotif-cc200&catid=68&Itemid=133&lang=id |title=Indonesian Heritage Railway: Lokomotif CC200] |access-date=2014-05-09 |archive-date=2014-04-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140420061246/http://indonesianheritagerailway.com/index.php?option=com_content&view=article&id=217%3Alokomotif-cc200&catid=68&Itemid=133&lang=id |dead-url=yes }}</ref>
|nickname=''Sepur Jengki''/''Si Jengki''}}
}}
'''Lokomotif''' '''CC200''' dengan nomor model AlCOAlco-GE UM 106T adalah lokomotif [[lokomotif diesel]] elektrik berkabin ganda pertama di [[Indonesia]] ,<ref>IRPS: [http://www.irps.or.id/focc-200/ ''FO CC200''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100505054848/http://www.irps.or.id/focc-200/ |date=2010-05-05 }}</ref>, buatan pabrik [[General Electric]] tahun [[1953]]. Lokomotif [[diesel elektrik]] dengan berat {{convert|96 ton|t|lk=on}} ini dipesan oleh [[Indonesia]] sebanyak 27 buah. Lokomotif CC 200CC200 yang tersisa sekarang berada di [[DipoMuseum Lokomotif]]Kereta [[CirebonApi Ambarawa]] yaitu CC 200 15 yang masih dirawat dengan baik untuk dilestarikan. Dua "saudara" terakhirnya, CC 200 08 dan CC 200 09 sudah dikirim ke [[Balai Yasa]] [[Yogyakarta]] setelah dinyatakan pensiun.
 
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1.750 hp{{convert|1305|kW|lk=on|abbr=on}} dengan susunan gandar lokomotif ini adalah Co'2'Co' artinya, lokomotif ini memiliki dua bogie penggerak masing-masing dengan 3 gandar penggerak dengan 6 motor traksi dan satu bogie ''idle'' yang terdiri dari dua pasang roda.
 
Perlu diketahui bahwa meskipun lokomotif CC200 merupakan lokomotif diesel pertama di Indonesia sebagaimana banyak dijelaskan, ternyata padaada bukusebuah berjudullori ''Hetdiesel Indischemilik Spoor[[Pabrik inGula Oorlogstijd'',Gondang halamanWinangun|Pabrik 154-155,Gula adaGondang lokomotif dieselWinangoen]] yang diproduksiakhirnya olehditetapkan [[Desebagai Vulkaan]]lori [[Surabaya]],diesel yaitutertua kelasdi 5006Indonesia. LokomotifLori ini menggunakanbernama mesin"Ajax", bekasbuatan artileriJerman Jepangtahun dengan enam silinder[[1927]] dan rangkamulai dasarberoperasi gerbongpada SS, serta diperuntukkan bagitahun [[KNIL1929]] selama Perang Kemerdekaan.<ref>[{{Cite web |url=http://keretapiwww.tripodre-digest.comweb.id/dieselroster2016/04/cc-200-bukanlah-lokomotif-diesel.html |title=CC 200 (Bukanlah) Lokomotif Diesel LocomotivePertama Roster]di Indonesia |access-date=2017-05-08 |archive-date=2017-04-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170426195538/http://www.re-digest.web.id/2016/04/cc-200-bukanlah-lokomotif-diesel.html |dead-url=yes }}</ref> Meskipun demikian, CC200 tetaplah lokomotif diesel elektrik untuk keperluan jalur utama (''main line'') pertama di Indonesia.
 
== Sejarah<ref name="mjka">''Majalah KA'' Edisi 86, September 2013: Halaman 32-33</ref> ==
=== Awal Beroperasi ===
Setelah Perang Kemerdekaan usai tahun 1949, kondisi perkeretaapian Indonesia rusak. Untuk memperbarui sarana KA yang sudah tua dan rusak akibat perang, maka [[Djawatan Kereta Api Republik Indonesia|DKA]] memesan sarana KA yang baru, berikut berbagai jenis lokomotif [[diesel]], lokomotif [[uap]], kereta penumpang dan gerbong barang.
 
=== Awal Beroperasi (1953-1985) ===
CC 200 adalah salah satu contoh. Rencana pengoperasian lokomotif diesel sudah ada sejak zaman [[Staatsspoorwegen]], diwacanakan dan disebut-sebut dalam laporan tahunan [[Staatsspoorwegen]] tahun 1930. Namun wacana ini gagal karena [[Belanda]] saat itu sedang dilanda [[Perang Dunia II]].
[[Berkas:PTKACC200_(200_15_C).jpg|jmpl|kiri|CC 200 15 langsir di depo lokomotif Cirebon pada tahun 2003. Saat itu, CC 200 15 telah selesai dipreservasi.]]
 
{{lihatpula|Sejarah perkeretaapian di Indonesia}}
Setelah perang usai, disusunlah rencana modernisasi perkeretaapian [[Indonesia]] yang mencakup pembelian 100 unit lokomotif uap D 52 dan 27 unit lokomotif diesel CC 200.
 
Pada awal [[1950]], melalui berbagai pertimbangan, pengadaan lokomotif uap perlahan mulai dihentikan pemerintah. Kehadiran lokomotif bertenaga diesel yang lebih ramah lingkungan, ekonomis, dan modern menjadi salah satu penyebabnya. DKA kemudian mengajukan permohonan pengadaan lokomotif diesel, yang kelak disetujui oleh [[Presiden]] [[Soekarno]]. Pada tahap awal modernisasi lokomotif, pemerintah memesan sebanyak 27 lokomotif diesel elektrik, kelak bernomorseri CC200, kepada pabrikan lokomotif [[General Electric]] (GE) di Amerika Serikat.<ref name="sejarah">{{Citebook|title=Sejarah Perkeretaapian Indonesia Dulu, Kini, dan Mendatang|first1=Hadi M.|last1=Djuraid|first2=Wahyu|last2=Utomo|author3=Razif|first4=Andi|last4=Panca|edition=Cet. 1|year=November 2020|publisher=Balai Pustaka|ISBN=978-602-260-256-9|page=107}}</ref>
Pada 1953, lokomotif diesel CC 200 tiba di Indonesia. Karena tekanan gandar jalan rel di [[Indonesia]] saat itu maksimal 12 ton maka CC 200 yang memiliki berat 96 ton terlalu berat apabila hanya memiliki susunan Co'Co' atau 2 gandar penggerak 3 roda. Maka ditambahkanlah gandar tambahan sehingga susunannya menjadi Co'2'Co' atau 2 gandar penggerak 3 roda dan satu gandar tak berpenggerak dengan dua roda. Susunan ini unik karena hanya di Indonesia lokomotif ini dimodifikasi gandarnya untuk mengakali tekanan gandar yang besar. Lokomotif ini pun langsung menggunakan livery khas [[Djawatan Kereta Api Republik Indonesia|DKA]], [[Perusahaan Negara Kereta Api|PNKA]], dan [[Perusahaan Jawatan Kereta Api|PJKA]], yaitu kuning-hijau dengan logo roda terbang yang sudah berlaku sejak 1953 hingga 1988.
 
Lokomotif CC200 adalah salah satu contoh hasil modernisasi sarana perkeretaapian yang berhasil diwujudkan. Menindaklanjuti hal tersebut, pemerintah Indonesia bekerjasama dengan pabrikan lokomotif (GE) untuk mengadakan pelatihan teknis lokomotif diesel selama enam bulan terhadap para sarjana muda perwakilan pemerintah dengan dibimbing para teknisi GE. Pelatihan ini bertujuan untuk mengisi ketiadaan pegawai yang berpengalaman merawat lokomotif diesel.<ref name="sejarah"/>
Kehadiran CC 200 yang menandai modernisasi perkeretaapian Indonesia mendapat perhatian dari dalam atau luar negeri dan dibahas rinci oleh majalah-majalah profesional, misalnya dibahas dalam majalah kereta api Inggris ''"Diesel Railway Traction"'' dan majalah persatuan [[insinyur]] Indonesia yang kala itu masih berbahasa [[Belanda]] ''"De Ingenieurs in Indonesie"''.
 
Pada [[1953]], lokomotif diesel CC 200CC200 tiba di Indonesia. Karena tekanan gandar jalan rel di [[Indonesia]] saat itu maksimal {{convert|12 ton|t|lk=on}} maka CC 200CC200 yang memiliki berat {{convert|96 ton|t|lk=on}} terlalu berat apabila hanya memiliki susunan Co'Co' atau 2 gandar penggerak 3 roda. Maka ditambahkanlah gandar tambahan sehingga susunannya menjadi Co'2'Co' atau 2 gandar penggerak 3 roda dan satu gandar tak berpenggerak dengan dua roda. Susunan ini unik karena hanya di Indonesia lokomotif ini dimodifikasi gandarnya untuk mengakali tekanan gandar yang besar. Lokomotif berkabin ganda ini dikenal memiliki kabin masinis sempit, sehingga kursi masinis pun harus dilipat dahulu jika akan memasuki kabin. Lokomotif ini pun langsung menggunakan livery khas [[Djawatan Kereta Api Republik Indonesia|DKA]], [[Perusahaan Negara Kereta Api|PNKA]], dan [[Perusahaan Jawatan Kereta Api|PJKA]], yaitu kuning-hijau dengan logo roda terbang yang sudah berlaku sejak [[1953]] hingga [[1988]].
Sepanjang kariernya dari tahun 1950-an sampai 80-an, CC 200 menarik semua kereta, baik itu penumpang maupun barang. Kariernya pun makin lama makin tergeser oleh lokomotif yang lebih baru, seperti [[CC201|CC 201]] yang lebih ringan dan bertenaga. Mulai tahun 90-an, CC 200 dicat menjadi merah-biru dengan garis putih seiring bergantinya nama dan bentuk perusahaan, dari [[Perusahaan Jawatan Kereta Api|PJKA]] menjadi [[Perusahaan Umum Kereta Api|Perumka]]. CC 200 pun diturunkan pangkatnya menjadi penarik KA jarak dekat/KA lokal mengingat usianya yang makin tua dan hanya tersisa sedikit, dan banyak di antara mereka yang sudah mulai mangkrak. CC 200 akhirnya banyak yang tidak beroperasi pada tahun 2000-an awal.
 
Kehadiran CC 200CC200 yang menandai modernisasi perkeretaapian Indonesia mendapat perhatian dari dalam atau luar negeri dan dibahas rinci oleh majalah-majalah profesional, misalnya dibahas dalam majalah kereta api Inggris ''"Diesel Railway Traction"'' dan majalah persatuan [[insinyur]] Indonesia yang kala itu masih berbahasa [[Belanda]] ''"De Ingenieurs in Indonesie"''.
=== Preservasi CC 200 ===
Pada tahun 2000-an, lokomotif CC 200 yang ada banyak yang dalam kondisi buruk. Saat itu, di Cirebon terdapat 3 lokomotif, yakni CC 200 08, CC 200 09, dan CC 200 15. Lokomotif yang bisa dioperasikan hanyalah CC 200 08 dan CC 200 15. Pada akhirnya, salah satu komunitas ''rail fans'' Indonesia, ''Indonesian Railways Preservation Society'' (IRPS) bekerja sama dengan PT Kereta Api (Persero) memutuskan bahwa CC 200 15 yang akan dipreservasi, karena kondisinya yang lebih baik dibanding kedua lokomotif lainnya. CC 200 15 dipreservasi dengan "''mengkanibal''" komponen dari CC 200 08 dan CC 200 09. Preservasi dilakukan oleh IRPS, dengan bantuan dari PT Kereta Api. Pada tahun 2003, diadakan ''open house'' di Stasiun Cirebon, tempat ketiga lokomotif CC 200 dipamerkan. Pada masa itu, CC 200 15 yang telah dicat kuning-hijau (sudah dikembalikan ke livery semula) sudah dalam kondisi baik, sedangkan CC 200 08 dan 09 yang berwarna merah-biru telah dengan kondisi rusak dan tidak bisa digunakan, mengingat komponennya telah dikanibal untuk CC 200 15. CC200 08 dan 09 masih disimpan di Dipo Cirebon pada akhirnya.
 
Dalam suatu kesempatan, CC200 turut andil menjadi bagian penting peristiwa bersejarah dunia, yakni [[Konferensi Asia Afrika]] (KAA). Pada saat itu, [[April 1955]], CC200 menjadi bakal pelanting pembawa rombongan peserta KAA I dari Jakarta hingga Bandung.<ref name="sejarah"/>
Akhirnya, pada tahun 2007, CC 200 08 dan CC 200 09 dikirim ke Balai Yasa Yogyakarta, kemudian disimpan atau "dimakamkan" dengan status benda cagar budaya. Sementara CC 200 15 tetap di Dipo Lokomotif Cirebon dan dioperasikan sebagai penarik KA wisata. Saat ini, hanya tersisa CC 200 15 di Cirebon, lokomotif lainnya entah ke mana, diafkirkan, atau "dimakamkan" di Balai Yasa Yogyakarta.
 
Sepanjang kariernya dari tahun [[1950-an]] sampai [[1980-an]], CC200 menarik semua kereta, baik itu penumpang maupun barang. Kariernya pun makin lama makin tergeser oleh lokomotif yang lebih baru, seperti [[Lokomotif CC201|CC201]] yang lebih ringan dan bertenaga. Sejak itu pula, lokomotif CC200 mulai dialokasikan di Depo Lokomotif Cirebon, dan kondisinya mulai menurun.
Karena kesulitan suku cadang, CC 200 15 tidak bisa beroperasi, lokomotif tersebut disimpan di Dipo Cirebon, dan saat akan dipamerkan pada suatu event, maka lokomotif ini perlu ditarik oleh lokomotif lain. Karena kondisinya sudah tidak memungkinkan lagi untuk dioperasikan, lokomotif ini akhirnya dipindah ke [[Museum Kereta Api Ambarawa]].<ref>[http://jateng.tribunnews.com/2015/12/03/ini-penampakan-lokomotif-elektrik-pertama-dan-satu-satunya-di-indonesia Tribun Jateng: Ini Penampakan Lokomotif *Elektrik Pertama dan Satu-satunya di Indonesia]</ref> Karena ini merupakan lokomotif diesel, maka lokomotif ini akan dialokasikan di Stasiun Tuntang, yang akan dijadikan tempat berbasisnya lokomotif diesel, karena museum kereta api Ambarawa adalah tempat untuk lokomotif uap saja.
 
=== Akhir beroperasi (1986-2000) ===
==Data teknis lokomotif CC 200<ref name="mka">''Majalah KA'' Edisi Khusus. (tanpa tahun). Album lokomotif dan KRL, '''II''': 33</ref>==
Seiring waktu, sebagian lokomotif ini juga mulai diafkirkan karena kurangnya dukungan suku cadang, serta kebijakan PJKA saat itu yang memilih merawat dan mendatangkan lokomotif baru. Sebanyak 17 unit CC200 dinyatakan afkir pada tahun [[1986]], dan dirucat tidak lama setelah itu. Pasca afkir massal pada [[1986]], hanya tersisa CC 200 02, 04, 08, 09, 11, 12, 15, 21, 24, dan 26. Jumlah ini kembali berkurang pada era [[1990-an]], di mana seluruh lokomotif CC200 hanya tinggal CC 200 08, 09, 15, dan 26 yang masih bisa beroperasi. Lokomotif CC200 yang telah pensiun umumnya cepat dirucat karena besinya yang kokoh dan bernilai jual tinggi.
{{col-css3-begin|2}}
'''Dimensi lokomotif'''
* Lebar sepur: 1.067 mm
* Panjang body: 17.000 mm
* Jarak antar alat perangkai: 17.070 mm
* Lebar badan: 2.819 mm
* Tinggi maksimum: 3.651 mm
* Jarak gandar: 3.610 mm
* Jarak antar pivot: 9.556 mm
* Diameter roda penggerak: 908 mm
* Tinggi alat perangkai: 760 mm
 
Sepanjang kariernya dariMulai tahun 1950[[1990-an sampai 80-an, CC 200 menarik semua kereta, baik itu penumpang maupun barang. Kariernya pun makin lama makin tergeser oleh lokomotif yang lebih baru, seperti [[CC201|CC 201]] yang lebih ringan dan bertenaga. Mulai tahun 90-an, CC 200CC200 dicat menjadi merah-biru dengan garis putih seiring bergantinya nama dan bentuk perusahaan, dari [[Perusahaan Jawatan Kereta Api|PJKA]] menjadi [[Perusahaan Umum Kereta Api|Perumka]]. CC 200CC200 pun diturunkan pangkatnya menjadi penarik KA jarak dekat/KA lokal, biasanya untuk rute Cikampek - Cirebon, mengingat usianya yang makin tua dan hanya tersisa sedikit, dandi banyakmana disaat antaraitu merekalokomotif CC200 yang sudahtersisa mulai mangkrak.hanyalah CC 200 akhirnya08, banyak09, yang15, tidakdan beroperasi26 padayang tahundimiliki 2000-anoleh Depo Lokomotif awalCirebon.
'''Berat'''
* Berat kosong: 92 ton
* Berat siap: 96 ton
* Berat adhesi: 72 ton
 
Pada dekade [[1990-an]], sebenarnya CC 200 26 adalah lokomotif yang lebih sehat dibandingkan ketiga saudaranya. Namun, akibat miskomunikasi antara Depo Traksi Cirebon dan Balai Yasa Yogyakarta membuat lokomotif tersebut yang seharusnya hanya menjalani perbaikan, akhirnya dirucat di Balai Yasa Yogyakarta pada [[November 1999]].<ref>{{citeweb|url=https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/99871/cc200-lokomotif-diesel-elektrik-pertama-di-indonesia/2|title=CC200 Lokomotif Diesel Elektrik Pertama di Indonesia |website=kaorinusantara.or.id|access-date=2021-14-09}}</ref> CC200 akhirnya berhenti beroperasi sekitar tahun [[2000-an]] awal, dan tiga lokomotif CC200 yang tersisa merupakan milik Depo Cirebon, yaitu CC 200 08, CC 200 09, dan CC 200 15.
'''Motor diesel'''
* Tipe: ALCO 244E
* Jenis: 4 langkah
* Daya mesin: 1.750 hp
* Daya ke generator/converter: 1.600 hp
 
=== Preservasi CCCC200 200(2001-sekarang) ===
'''Motor traksi/converter'''
[[Berkas:PTKACC200_(200_26_A).jpg|jmpl|kiri|CC 200 26 langsir di Stasiun Cirebon pada tahun 1995. Pada saat itu, sebenarnya lokomotif ini adalah yang paling sehat kondisinya.]]
* Jumlah motor traksi: 6 unit
Pada tahun 2000-an, lokomotif CC 200CC200 yang adatersisa banyakhanyalah yang3 unit, dan dalam kondisi buruk. SaatKetiga itu,lokomotif ditersebut Cirebonadalah terdapatmilik 3Depo lokomotifLokomotif Cirebon, yakni CC 200 08, CC 200 09, dan CC 200 15. Lokomotif yang bisa dioperasikan hanyalah CC 200 08 dan CC 200 15. Pada akhirnya, salah satu komunitaskelompok kerja ''rail fans[[railfans]]'' Indonesia, ''Friends of CC200'' yang berada di bawah ''Indonesian RailwaysRailway PreservationModeller SocietyClub'' (IRPS) bekerja sama dengan PT Kereta Api (Persero) memutuskan bahwa CC 200 15 yang akan dipreservasi, karena kondisinya yang lebih baik dibanding kedua lokomotif lainnya. CC 200 15 dipreservasi dengan "''mengkanibal''"melakukan kanibalisasi komponen dari CC 200 08 dan CC 200 09. Preservasi dilakukan oleh IRPS''Friends of CC200'', dengan bantuan dari PT Kereta Api. Pada tahun 2003, diadakan ''open house'' di Stasiun Cirebon, tempat ketiga lokomotif CC 200 dipamerkan. Pada masa itu, CC 200 15 yang telah dicat kuning-hijau (sudah dikembalikan ke livery semula) sudah dalam kondisi baik, sedangkan CC 200 08 dan 09 yang berwarna merah-biru telah dengan kondisi rusak dan tidak bisa digunakan, mengingat komponennya telah dikanibal untuk CC 200 15. CC200 08 dan 09 masih disimpan di Dipo Cirebon pada akhirnya.
* Tipe motor: GE 761
 
Pada tahun 2003, ''Friends of CC200'' yang kelak dipegang oleh ''Indonesian Railway Preservation Society'' (IRPS) bersama PT KA menggelar ''open house'' di Stasiun Cirebon, tempat ketiga lokomotif CC200 dipamerkan. Pada masa itu, CC 200 15 yang telah dicat kuning-hijau (sudah dikembalikan ke livery semula) sudah dalam kondisi baik, sedangkan CC 200 08 dan 09 yang berwarna merah-biru telah dengan kondisi rusak dan tidak bisa digunakan, mengingat komponennya telah dikanibal untuk CC 200 15. CC 200 08 dan 09 masih disimpan di Depo Cirebon pada akhirnya.
'''Performansi'''
* Kecepatan maksimum: 100 km/jam
* Gaya tarik maksimum (adhesi): 15.120 kgf
* Jari-jari lengkung terkecil: 140 [[meter|m]]
 
Akhirnya, pada tahun [[2007]], CC 200 08 dan CC 200 09 dikirim ke Balai Yasa Yogyakarta, kemudian disimpan atau "dimakamkan" dengan status benda cagar budaya walau pada akhirnya harus dirucat. Sementara CC 200 15 tetap di DipoDepo Lokomotif Cirebon dan dioperasikan sebagai penarik KAkereta wisataapi sekaligus unit preservasi. SaatHingga tahun ini[[2015]], hanya tersisa CC 200 15 di Cirebon, lokomotifsementara lainnyaCC entah200 ke08 mana,dan diafkirkan,09 atausayangnya "dimakamkan"Telah dirucat di Balai Yasa Yogyakarta. CC200 09 dirucat 6 Juni 2023, sementara CC200 08 dirucat sebulan kemudian yaitu 12 Juli 2023. Sehingga sekarang hanya tinggal 1 unit CC200 yg tersisa yaitu CC200 15
'''Kapasitas'''
* Bahan bakar: 1.900 lt
* Minyak pelumas: 750 lt
* Air pendingin: 900 lt
* Pasir: 600 lt
 
Karena kesulitan suku cadangcadangnya sudah tidak tersedia lagi, CC 200 15 tidak bisa beroperasi, lokomotif tersebut disimpan di DipoDepo Cirebon, dan saat akan dipamerkan pada suatu event, maka lokomotif ini perlu ditarik oleh lokomotif lain. Karena kondisinya sudah tidak memungkinkan lagi untuk dioperasikan, lokomotif ini akhirnya dipindah ke [[Museum Kereta Api Ambarawa]].<ref>[http://jateng.tribunnews.com/2015/12/03/ini-penampakan-lokomotif-elektrik-pertama-dan-satu-satunya-di-indonesia Tribun Jateng: Ini Penampakan Lokomotif *Elektrik Pertama dan Satu-satunya di Indonesia]</ref> KarenaSaat ini merupakan lokomotif diesel,CC maka200 lokomotif15 initelah akan dialokasikanberada di StasiunMuseum Tuntang,Kereta yang akan dijadikan tempat berbasisnya lokomotif diesel, karena museum kereta apiApi Ambarawa adalah tempat untuk lokomotifsebagai uappajangan sajastatis.
'''Lain-lain'''
* Sistem rem: Rem udara tekan
{{col-css3-end}}
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:ID diesel loco CC 200-08 050221 cn.jpg|CC 200 08 yang disimpan di DipoDepo LokomitifLokomotif Cirebon., Februari 2005.
Berkas:WPYR0093_20060609_13WPYR0093 20060609 13-43-02bf_SkagwayAK02bf SkagwayAK.jpg|Alco-GE 6-251, bentuknya mirip dengan CC200 (Alco-GE UM 106T)
Berkas:ID diesel loco CC 200-15 060618 7801 cn.jpg|CC200 15 di Depo Traksi Cirebon, 2006
Berkas:Pelat CC 200-15 050221 015 cn.jpg|Plat pabrikan lokomotif CC200 15, berisi data teknis lokomotif
Baris 122 ⟶ 96:
 
== Lihat pula ==
* [[DipoDepo lokomotif]]
* [[Diesel elektrik]]
 
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{commonscat|CC200}}
* {{id}} [http://www.kereta-api.co.id/ Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151125184722/http://www.kereta-api.co.id/ |date=2015-11-25 }}
* {{id}} [http://www.irps.or.id Situs resmi Indonesian Railways Preservation Society]
 
{{Daftar lokomotif-stub Indonesia}}
{{DaftarLokomotifIndonesia}}
 
{{lokomotif-stub}}
 
[[Kategori:Lokomotif diesel elektrik di Indonesia|CC200]]
[[Kategori:Lokomotif sepur 3 kaki 6 inci]]