Lokomotif CC200: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Awal Beroperasi: Perbaikan kesalahan pengetikan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k Moving from Category:Lokomotif sepur 1.067 mm to Category:Lokomotif sepur 3 kaki 6 inci using Cat-a-lot |
||
(87 revisi perantara oleh 43 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp-protected|reason=halaman dengan lalu lintas tinggi, gembok sampai 4 hari ke depan.|small=yes}}
{{Infobox Lokomotif
|image=
|caption=CC 200 15 setelah preservasi oleh IRPS di [[
|powertype=[[Diesel elektrik]]
|builder=[[American Locomotive Company]]-[[General Electric]], [[Amerika Serikat]]
|buildmodel=ALCO-GE UM 106T (''Shovelnose series'')
|builddate=1953
|totalproduction=27 unit
|serialnumber=
|aarwheels=C-2-C
|uicclass=Co'2'Co'
|gauge=
|length={{convert|17000|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|distancebetweencouplers=
|width={{convert|2819|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|height={{convert|3651|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|wheelbase=
|distancebetweenpivots=
|wheeldiameter={{convert|908
|couplerheight={{convert|760
|weight={{convert|92
|weightonready={{convert|96
|adhesionweight={{convert|72
|primemover=ALCO 244E
|enginetype=4 langkah
|poweroutput=
|powertogenerator=
|tractionmotors=6 unit<br/>'''Tipe''': GE 761
|fuelcap=
|lubecap={{convert|750
|coolantcap={{convert|900
|sandcap={{convert|600
|topspeed={{convert|100
|minimumcurve={{convert|140
|tractiveeffort={{convert|15120|kgf|lk=on|abbr=on}}
|locobrakes=[[Rem udara kereta api|Rem udara tekan]]
|railroad=[[PT Kereta Api Indonesia]]
<small>(dahulu dipesan oleh Djawatan Kereta Api Republik Indonesia)</small>
|locale=[[Daop III Cirebon]]
|firstrundate= {{Start date and age|1953}}
|lastrundate=
|preservedunit=CC 200 15 (tak beroperasi)
|disposition=Seluruhnya tidak beroperasi; tersisa CC 200 15 yang kini dipindah ke [[Museum Kereta Api Ambarawa]].
|notes='''Catatan kaki:'''<ref name="mka"/>
|nickname=''Sepur Jengki''/''Si Jengki''}}
'''Lokomotif''' '''CC200''' dengan nomor model
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar
Perlu diketahui bahwa meskipun lokomotif CC200 merupakan lokomotif diesel pertama di Indonesia sebagaimana banyak dijelaskan, ternyata
== Sejarah<ref name="mjka">''Majalah KA'' Edisi 86, September 2013: Halaman 32-33</ref> ==
=== Awal Beroperasi ===▼
▲=== Awal Beroperasi (1953-1985) ===
[[Berkas:PTKACC200_(200_15_C).jpg|jmpl|kiri|CC 200 15 langsir di depo lokomotif Cirebon pada tahun 2003. Saat itu, CC 200 15 telah selesai dipreservasi.]]
{{lihatpula|Sejarah perkeretaapian di Indonesia}}
Pada awal [[1950]], melalui berbagai pertimbangan, pengadaan lokomotif uap perlahan mulai dihentikan pemerintah. Kehadiran lokomotif bertenaga diesel yang lebih ramah lingkungan, ekonomis, dan modern menjadi salah satu penyebabnya. DKA kemudian mengajukan permohonan pengadaan lokomotif diesel, yang kelak disetujui oleh [[Presiden]] [[Soekarno]]. Pada tahap awal modernisasi lokomotif, pemerintah memesan sebanyak 27 lokomotif diesel elektrik, kelak bernomorseri CC200, kepada pabrikan lokomotif [[General Electric]] (GE) di Amerika Serikat.<ref name="sejarah">{{Citebook|title=Sejarah Perkeretaapian Indonesia Dulu, Kini, dan Mendatang|first1=Hadi M.|last1=Djuraid|first2=Wahyu|last2=Utomo|author3=Razif|first4=Andi|last4=Panca|edition=Cet. 1|year=November 2020|publisher=Balai Pustaka|ISBN=978-602-260-256-9|page=107}}</ref>
Pada 1953, lokomotif diesel CC 200 tiba di Indonesia. Karena tekanan gandar jalan rel di [[Indonesia]] saat itu maksimal 12 ton maka CC 200 yang memiliki berat 96 ton terlalu berat apabila hanya memiliki susunan Co'Co' atau 2 gandar penggerak 3 roda. Maka ditambahkanlah gandar tambahan sehingga susunannya menjadi Co'2'Co' atau 2 gandar penggerak 3 roda dan satu gandar tak berpenggerak dengan dua roda. Susunan ini unik karena hanya di Indonesia lokomotif ini dimodifikasi gandarnya untuk mengakali tekanan gandar yang besar. Lokomotif ini pun langsung menggunakan livery khas [[Djawatan Kereta Api Republik Indonesia|DKA]], [[Perusahaan Negara Kereta Api|PNKA]], dan [[Perusahaan Jawatan Kereta Api|PJKA]], yaitu kuning-hijau dengan logo roda terbang yang sudah berlaku sejak 1953 hingga 1988.▼
Lokomotif CC200 adalah salah satu contoh hasil modernisasi sarana perkeretaapian yang berhasil diwujudkan. Menindaklanjuti hal tersebut, pemerintah Indonesia bekerjasama dengan pabrikan lokomotif (GE) untuk mengadakan pelatihan teknis lokomotif diesel selama enam bulan terhadap para sarjana muda perwakilan pemerintah dengan dibimbing para teknisi GE. Pelatihan ini bertujuan untuk mengisi ketiadaan pegawai yang berpengalaman merawat lokomotif diesel.<ref name="sejarah"/>
Kehadiran CC 200 yang menandai modernisasi perkeretaapian Indonesia mendapat perhatian dari dalam atau luar negeri dan dibahas rinci oleh majalah-majalah profesional, misalnya dibahas dalam majalah kereta api Inggris ''"Diesel Railway Traction"'' dan majalah persatuan [[insinyur]] Indonesia yang kala itu masih berbahasa [[Belanda]] ''"De Ingenieurs in Indonesie"''.▼
▲Pada [[1953]], lokomotif diesel
Sepanjang kariernya dari tahun 1950-an sampai 80-an, CC 200 menarik semua kereta, baik itu penumpang maupun barang. Kariernya pun makin lama makin tergeser oleh lokomotif yang lebih baru, seperti [[CC201|CC 201]] yang lebih ringan dan bertenaga. Mulai tahun 90-an, CC 200 dicat menjadi merah-biru dengan garis putih seiring bergantinya nama dan bentuk perusahaan, dari [[Perusahaan Jawatan Kereta Api|PJKA]] menjadi [[Perusahaan Umum Kereta Api|Perumka]]. CC 200 pun diturunkan pangkatnya menjadi penarik KA jarak dekat/KA lokal mengingat usianya yang makin tua dan hanya tersisa sedikit, dan banyak di antara mereka yang sudah mulai mangkrak. CC 200 akhirnya banyak yang tidak beroperasi pada tahun 2000-an awal.▼
▲Kehadiran
=== Preservasi CC 200 ===▼
Pada tahun 2000-an, lokomotif CC 200 yang ada banyak yang dalam kondisi buruk. Saat itu, di Cirebon terdapat 3 lokomotif, yakni CC 200 08, CC 200 09, dan CC 200 15. Lokomotif yang bisa dioperasikan hanyalah CC 200 08 dan CC 200 15. Pada akhirnya, salah satu komunitas ''rail fans'' Indonesia, ''Indonesian Railways Preservation Society'' (IRPS) bekerja sama dengan PT Kereta Api (Persero) memutuskan bahwa CC 200 15 yang akan dipreservasi, karena kondisinya yang lebih baik dibanding kedua lokomotif lainnya. CC 200 15 dipreservasi dengan "''mengkanibal''" komponen dari CC 200 08 dan CC 200 09. Preservasi dilakukan oleh IRPS, dengan bantuan dari PT Kereta Api. Pada tahun 2003, diadakan ''open house'' di Stasiun Cirebon, tempat ketiga lokomotif CC 200 dipamerkan. Pada masa itu, CC 200 15 yang telah dicat kuning-hijau (sudah dikembalikan ke livery semula) sudah dalam kondisi baik, sedangkan CC 200 08 dan 09 yang berwarna merah-biru telah dengan kondisi rusak dan tidak bisa digunakan, mengingat komponennya telah dikanibal untuk CC 200 15. CC200 08 dan 09 masih disimpan di Dipo Cirebon pada akhirnya.▼
Dalam suatu kesempatan, CC200 turut andil menjadi bagian penting peristiwa bersejarah dunia, yakni [[Konferensi Asia Afrika]] (KAA). Pada saat itu, [[April 1955]], CC200 menjadi bakal pelanting pembawa rombongan peserta KAA I dari Jakarta hingga Bandung.<ref name="sejarah"/>
Akhirnya, pada tahun 2007, CC 200 08 dan CC 200 09 dikirim ke Balai Yasa Yogyakarta, kemudian disimpan atau "dimakamkan" dengan status benda cagar budaya. Sementara CC 200 15 tetap di Dipo Lokomotif Cirebon dan dioperasikan sebagai penarik KA wisata. Saat ini, hanya tersisa CC 200 15 di Cirebon, lokomotif lainnya entah ke mana, diafkirkan, atau "dimakamkan" di Balai Yasa Yogyakarta.▼
Sepanjang kariernya dari tahun [[1950-an]] sampai [[1980-an]], CC200 menarik semua kereta, baik itu penumpang maupun barang. Kariernya pun makin lama makin tergeser oleh lokomotif yang lebih baru, seperti [[Lokomotif CC201|CC201]] yang lebih ringan dan bertenaga. Sejak itu pula, lokomotif CC200 mulai dialokasikan di Depo Lokomotif Cirebon, dan kondisinya mulai menurun.
Karena kesulitan suku cadang, CC 200 15 tidak bisa beroperasi, lokomotif tersebut disimpan di Dipo Cirebon, dan saat akan dipamerkan pada suatu event, maka lokomotif ini perlu ditarik oleh lokomotif lain. Karena kondisinya sudah tidak memungkinkan lagi untuk dioperasikan, lokomotif ini akhirnya dipindah ke [[Museum Kereta Api Ambarawa]].<ref>[http://jateng.tribunnews.com/2015/12/03/ini-penampakan-lokomotif-elektrik-pertama-dan-satu-satunya-di-indonesia Tribun Jateng: Ini Penampakan Lokomotif *Elektrik Pertama dan Satu-satunya di Indonesia]</ref> Karena ini merupakan lokomotif diesel, maka lokomotif ini akan dialokasikan di Stasiun Tuntang, yang akan dijadikan tempat berbasisnya lokomotif diesel, karena museum kereta api Ambarawa adalah tempat untuk lokomotif uap saja.▼
=== Akhir beroperasi (1986-2000) ===
Seiring waktu, sebagian lokomotif ini juga mulai diafkirkan karena kurangnya dukungan suku cadang, serta kebijakan PJKA saat itu yang memilih merawat dan mendatangkan lokomotif baru. Sebanyak 17 unit CC200 dinyatakan afkir pada tahun [[1986]], dan dirucat tidak lama setelah itu. Pasca afkir massal pada [[1986]], hanya tersisa CC 200 02, 04, 08, 09, 11, 12, 15, 21, 24, dan 26. Jumlah ini kembali berkurang pada era [[1990-an]], di mana seluruh lokomotif CC200 hanya tinggal CC 200 08, 09, 15, dan 26 yang masih bisa beroperasi. Lokomotif CC200 yang telah pensiun umumnya cepat dirucat karena besinya yang kokoh dan bernilai jual tinggi.
▲
Pada dekade [[1990-an]], sebenarnya CC 200 26 adalah lokomotif yang lebih sehat dibandingkan ketiga saudaranya. Namun, akibat miskomunikasi antara Depo Traksi Cirebon dan Balai Yasa Yogyakarta membuat lokomotif tersebut yang seharusnya hanya menjalani perbaikan, akhirnya dirucat di Balai Yasa Yogyakarta pada [[November 1999]].<ref>{{citeweb|url=https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/99871/cc200-lokomotif-diesel-elektrik-pertama-di-indonesia/2|title=CC200 Lokomotif Diesel Elektrik Pertama di Indonesia |website=kaorinusantara.or.id|access-date=2021-14-09}}</ref> CC200 akhirnya berhenti beroperasi sekitar tahun [[2000-an]] awal, dan tiga lokomotif CC200 yang tersisa merupakan milik Depo Cirebon, yaitu CC 200 08, CC 200 09, dan CC 200 15.
[[Berkas:PTKACC200_(200_26_A).jpg|jmpl|kiri|CC 200 26 langsir di Stasiun Cirebon pada tahun 1995. Pada saat itu, sebenarnya lokomotif ini adalah yang paling sehat kondisinya.]]
▲Pada tahun 2000-an, lokomotif
Pada tahun 2003, ''Friends of CC200'' yang kelak dipegang oleh ''Indonesian Railway Preservation Society'' (IRPS) bersama PT KA menggelar ''open house'' di Stasiun Cirebon, tempat ketiga lokomotif CC200 dipamerkan. Pada masa itu, CC 200 15 yang telah dicat kuning-hijau (sudah dikembalikan ke livery semula) sudah dalam kondisi baik, sedangkan CC 200 08 dan 09 yang berwarna merah-biru telah dengan kondisi rusak dan tidak bisa digunakan, mengingat komponennya telah dikanibal untuk CC 200 15. CC 200 08 dan 09 masih disimpan di Depo Cirebon pada akhirnya.
▲Akhirnya, pada tahun [[2007]], CC 200 08 dan CC 200 09 dikirim ke Balai Yasa Yogyakarta, kemudian disimpan atau "dimakamkan" dengan status benda cagar budaya walau pada akhirnya harus dirucat. Sementara CC 200 15 tetap di
▲Karena
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:ID diesel loco CC 200-08 050221 cn.jpg|CC 200 08 yang disimpan di
Berkas:
Berkas:ID diesel loco CC 200-15 060618 7801 cn.jpg|CC200 15 di Depo Traksi Cirebon, 2006
Berkas:Pelat CC 200-15 050221 015 cn.jpg|Plat pabrikan lokomotif CC200 15, berisi data teknis lokomotif
Baris 122 ⟶ 96:
== Lihat pula ==
* [[
* [[Diesel elektrik]]
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{commonscat|CC200}}
* {{id}} [http://www.kereta-api.co.id/ Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151125184722/http://www.kereta-api.co.id/ |date=2015-11-25 }}
* {{id}} [http://www.irps.or.id Situs resmi Indonesian Railways Preservation Society]
▲{{lokomotif-stub}}
[[Kategori:Lokomotif diesel elektrik di Indonesia|CC200]]
[[Kategori:Lokomotif sepur 3 kaki 6 inci]]
|