Desa Wisata Malasari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ade javanese (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(40 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Merge|Malasari, Nanggung, Bogor}}
{{Rapikan}}{{Infobox tempat wisata|name = Desa Wisata Malasari|image = citalahab.jpeg|caption = Desa Wisata Malasari meliputi [[Taman Nasional Gunung Halimun Salak|Hutan Halimun]], Kebun teh Nirmala Agung dan [[terasiring|PersawahanTerasering]]|map_type = Indonesia|longitude = 106.31|latitude = -6.43|map_size = 258|negara = {{flag|Indonesia}}|lokasi = Kecamatan [[Nanggung, Bogor|Nanggung]],<br>sekitar 30 km dari [[Cibinong, Bogor|Cibinong]]<br> Ibu kota [[Kabupaten Bogor]],<br> [[Jawa Barat]]|jenis_wisata = [[Ekowisata|Wisata Alam]]<br>[[Agrowisata]]|fasilitas = [[penginapan|Homestay & Gues House]]<br>[[Perkemahan]] |luas =8.262,22 Ha |situs_web = {{URL|http://www.dwmalasari.com/}}|pengelola = [[Badan Usaha Milik Desa|BUMdes]] Malasari<br>
{{Infobox tempat wisata
{{URL|http://www.dwmalasari.com| Pesona Malasari}}|map_caption = Jl. Resimen Mahawarman no.1 KM 17 [[Malasari, Nanggung, Bogor|Nanggung - Bogor]] [http://kodepos.whoip.org/nanggung_bogor_jawa-barat&#124; 16650,] [http://www.google.co.id/maps/search/Malasari,+Nanggung/@-6.7127143,106.4913171,12z; Google Maps]}}
|name = Desa Wisata Malasari
[[Desa wisata|Desa Wisata]]<ref>'''[[Desa wisata]]''' adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. ''( Nuryanti, Wiendu. 1993. Concept, Perspective and Challenges, makalah bagian dari Laporan Konferensi Internasional mengenai [[Pariwisata]] [[Budaya]]. [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]: [[Universitas Gadjah Mada|Gadjah Mada University]] Press. Hal. 2-3)''
|image =
|caption =
|map_type = Indonesia
|longitude = 106.31
|latitude = -6.43
|map_size = 258
|negara = {{flag|Indonesia}}
|lokasi = Kecamatan [[Nanggung, Bogor|Nanggung]],<br>sekitar 30 km dari [[Cibinong, Bogor|Cibinong]]<br> Ibu kota [[Kabupaten Bogor]],<br> [[Jawa Barat]]
|jenis_wisata = [[Ekowisata|Wisata Alam]]<br>[[Agrowisata]]
|fasilitas = [[penginapan|Homestay & Gues House]]<br>[[Perkemahan]]
|luas =8.262,22 Ha
|situs_web =
|pengelola = [[Badan Usaha Milik Desa|BUMdes]] Malasari
{{URL|http://www.dwmalasari.com| Pesona Malasari}}|map_caption = Jl. Resimen Mahawarman no.1 KM 17 [[Malasari, Nanggung, Bogor|Nanggung - Bogor]] [http://kodepos.whoip.org/nanggung_bogor_jawa-barat&#124; 16650,] [http://www.google.co.id/maps/search/Malasari,+Nanggung/@-6.7127143,106.4913171,12z; Google Maps]}}
}}
[[Desa wisata|'''Desa Wisata]] Malasari'''<ref>'''[[Desa wisata]]''' &nbsp;adalah suatu bentuk &nbsp;integrasi &nbsp;antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. ''( Nuryanti, Wiendu. 1993. Concept, Perspective and Challenges, makalah bagian dari Laporan Konferensi Internasional mengenai &nbsp;[[Pariwisata]] [[Budaya]]. &nbsp;[[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]: [[Universitas Gadjah Mada|Gadjah Mada University]] Press. Hal. 2-3)''
Village Tourism, where small group of tourist stay in or near traditional, often remote villages and learn about village life and the local enviroment. ( ''Edward Inskeep, tourism Planning an Integrated and Sustainable Development Approach, hal. 166 )''
</ref> Malasari([[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]]: ᮓᮦᮞ ᮝᮤᮞᮒ ᮙᮜᮞᮛᮤ) merupakan [[desa wisata]] dengan kombinasi [[Lanskap|lanskap geografis]] yang berpadu dengan sumber daya [[budaya]], [[adat istiadat]] serta aktivitas [[masyarakat]] yang disajikan untuk kegiatan [[rekreasi]] atau liburan.
 
[[Bentang alam]] nan indah serta formasi [[vegetasi]] yang menutupi  &nbsp;kawasan [[Konservasi|konservasi sumber daya alam]] [[Taman Nasional Gunung Halimun Salak|hutan Halimun]] menyimpan beragam [[flora]] dan [[fauna]] nya telah menampilkan keindahan dan keunikan tersendiri dengan berbagai karakternya.
 
[[Lanskap]] buatan berupa [http://wikimapia.org/12169894/Kebun-Teh-Nirmala kebun teh Nirmala] dan [[Terasiring|persawahan terasering]] yang ditata sedemikian rupa sehingga menampilkan [[Pemandangan Alam|pemandangan alam]] yang indah nan eksotis. Kondisi [[geografi]] dan fisik [[Malasari, Nanggung, Bogor|Desa Malasari]] yang dikelilingi oleh [[sungai Cikaniki]] dan [[Sungai Cidurian]] serta memiliki banyak [[air terjun]] dengan berbagi variasinya. Itulah Kekayaan alam yang menjadi daya dukung lingkungan permanen terhadap pariwisata<ref name=":1">'''[[Pariwisata|Kepariwisataan]]''' adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan [[pariwisata]] dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama [[wisatawan]], Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha ''(''Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10.Tahun 2009; [http://kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=33&id=676 ''Tentang Kepariwisataan''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160306190807/http://kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=33&id=676 |date=2016-03-06 }}'')''</ref> di [['''Desa Wisata Malasari]]'''.
 
Potensi [[keanekaragaman hayati]] yang sangat tinggi di [http://halimunsalak.org/ Taman Nasional Gunung Halimun Salak] merupakan perwakilan [[ekosistem]] [[hutan tropis]]. Jenis anggota suku [[Dipterocarpaceae]] merupakan [[tumbuhan]] penciri [[Hutan hujan tropika|hutan hujan dataran rendah]]. [[Satwa]] penciri yang berada di kawasan [[Taman Nasional Gunung Halimun Salak|Taman Nasional Gunung Halimun salak]] yang menjadi daya tarik [[pariwisata]] adalah [[Owa jawa|Owa Jawa]], [[Macan tutul|Macan Tutul]], [[Elang jawa|Elang Jawa]] serta [[Kukang]].
Baris 13 ⟶ 29:
Tradisi [[pertanian]] masyarakat dengan berbagai aktivitas pendukung kegiatan [[Budi daya|bercocok tanam]] masih terjaga dengan apik seperti adanya upacara [[Seren Taun|seren taun]] serta [[sedekah bumi]] sebagai perlambang rasa syukur manusia terhadap Tuhan yang telah memberikan rezeki melalui Bumi. Upacara yang dirayakan setiap tahunnya itu merupakan daya dukung [[tradisi]] masyarakat terhadap [[Pariwisata]] pada sektor [[budaya]]
 
Lainya banyak terdapat tempat ber[[sejarah]] dan dianggap penting yang telah menjadi simbol-simbol berartinya Malasari dalam sejarah [[Peradaban|peradaban manusia]] pada masa lampau, seperti halnya [[Ipik Gandamana|Pendopo Bupati 1947]] yang menjadi cikal bakal berdirinya [[Kabupaten Bogor|Pemerintah Kabupaten Bogor]] provinsi [[Jawa Barat]] dan beberapa benda peninggalan yang cukup tua. Hal tersebut menjadi daya dukung [[warisan budaya]] sebagai pembangkit [[pariwisata]] [[Desa Wisata Malasari|'''DWM]]'''. Pesona keramahtamahan yang masih menjungjung tinggi nilai [[adat]] dan [[budaya]] merupakan salah satu asset terbesar dalam daya tarik [[Pariwisata|wisata]] karena keramahtamahan adalah pesona
 
{{Multiple image|width2 = 140|width1 = 140|image2 = Logo_Pesona_Malasari.jpg|image1 = Logo_Desa_Wisata_Malasari.jpg|header_align = center|header = Logo|direction = horizontal|caption2 = <center> Pesona Malasari|caption1 = <center> Desa Wisata Malasari|alt2 = |alt1 = |align = right}}
 
== Sebaran Potensi ==
Pengelolaan kepariwisataan<ref name=":1" /> yang berprinsif pada [[Community Based Tourism]]<ref name=":0">'''Community Based Tourism (CBT)''' merupakan suatu pendekat an pembangunan [[pariwisata]] yang menekankan pada masyarakat lokal (baik yang terlibat langsung dalam [[industri pariwisata]] maupun tidak) dalam bentuk memberikan kesempatan (akses) dalam manajemen dan pembangunan pariwisata yang berujung pada pemberdayaan politis melalaui kehidupan yang lebih [[Demokrasi|demokratis]], termasuk dalam pembagian keuntungan dari kegiatan pariwisata yang lebih adil bagi masyarakat lokal; ''(Nicole Hausler);''
 
adalah bentuk pariwisata yang memberikan kesempatan kepada masyarakat lokal untuk mengontrol dan terlibat dalam [[manajemen]] dan pengembangan &nbsp; pariwisata; &nbsp;(''Nicole Hausler: 2005; [[Tourism]] Forum International);''
 
adalah pariwisata yang memperhitungkan aspek keberlanjutan lingkungan, [[sosial]] dan [[budaya]]. CBT merupakan alat pembangunan komunitas dan konservasi lingkungan. Atau dengan kata lain CBT merupakan alat untuk mewujudkan pembangunan pari wisata yang berkelanjutan. ''Suansri (2003:14);''
Baris 27 ⟶ 44:
merupakan usaha [[ekowisata]] yang dimiliki, dikelola dan diawasi oleh masyarakat setempat. Masyarakat berperan aktif dalam kegiatan pengembangan ekowisata dari mulai perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan ekowisata sebanyak mungkin dinikmati oleh masyarakat setempat. Jadi dalam hal ini masyarakat memiliki wewenang yang memadai untuk mengendalikan kegiatan ekowisata. ''(Nugroho, 2011);''
 
merupakan &nbsp; integrasi dan kolaborasi &nbsp; antara pendekatan dan alat (tool) untuk pemberdayaan ekonomi komunitas, melalui assessment, pengembangan dan pemasaran sumber daya alam dan sumber daya budaya komunitas. &nbsp; ''Pantin dan Francis (2005:2);''
 
adalah pengembangan pariwisata yang mensyaratkan adanya akses, partisipasi, control dan manfaat bagi komunitas dalam aspek &nbsp; ekonomi, social, budaya, politik dan lingkungan. ''Demartoto dan Sugiarti (2009:19).''
</ref> dengan pendekatan sebaran [[kampung]] dan sebaran [[Obyek wisata|obyekobjek wisata]] (ODTW) serta prinsip [[Manajemen Kolaborasi]] ''(co-Management)'' menjadi dasar dalam mengelola [[Desa Wisata Malasari|pariwisata Desa Wisata Malasari]]. Co-Management didasarkan karena wilayah Desa Wisata Malasari sebagian besarnya adalah kawasan [[Taman Nasional Gunung Halimun Salak]] yang memiliki luasan sebesar 6.470 Hektar (78%), kawasan [http://wikimapia.org/12169894/Kebun-Teh-Nirmala Perkebunan Teh Nirmala Agung] dengan luas 971,22 Hektar (11.8%) dan sisanya dimiliki oleh warga Desa Malasari.
 
Kampung [[ekowisata]] yang saat ini di fokuskan di ujung selatan Desa Malasari dengan daya dukung lingkungan permanen, fasilitas akomodasi dan sumberdaya manusia masyarakat [http://wikimapia.org/14169629/Sentral-Citalahab-Home-stay kampung Citalahab] merupakan bentuk kesiapan Desa Wisata Malasari guna mengusung [[pariwisata]] yang berprinsip pada Community Based Tourism<ref name=":0" /> dan Co-Management.
 
Sebaran potensi Desa Wisata Malasari  &nbsp;merupakan kombinasi lansekap bentang  &nbsp;hutan Halimun, pesawahan &nbsp;terasering dan perkebunan Nirmala Agung, sumber daya budaya dan adat istiadat serta hasil buah karya masyarakat yang sebagian besarnya bekerja sebagai petani tradisional.
 
=== Ujung Utara ===
[[Berkas:DWM_TerasiringMalasari terasiring.JPG|thumbjmpl|[[Terasiring|Terasering]] atau sengkedan merupakan bangunan [[konservasi tanah]] dan air secara mekanis yang dibuat untuk memperpendek panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng. Keunikan yang mengagumkan buah karya teknologi kearifan lokal yang dikelola secara apik dan rapih dengan sistem tradisional. Teknologi pertanian ini sudah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu di nusantara. di Desa Wisata Malasari, teknologi terasering membentuk pesona keindahan lanskap & perilaku pertanian yang diatur oleh sistem kearifan lokal. "''Terasering menyimpan sejuta pesona hamparan sawah di tanah berundak yang terpahat tradisi dan mengisahkan selaksa makna serta kenangan".'' |leftkiri|610x610px]]Disebut [[kampung Nyuncung]], karena [[Dusun|pedusunan]] ini letaknya berada diujung utara Desa Malasari ''(nyuncung dalam [[dialek]] [[sunda]] berarti ujung)''. Mayoritas warganya [[kampung]] Nyuncung berprofesi sebagai [[petani]], peternak & beberapa [[keluarga]] bermata pencaharian sebagai pengrajin seperti pembuat [[sapu awis]] ''(sapu yang terbuat dari bunga tanaman'' Amliso ''[[:en:Thysanolaena_maximaThysanolaena maxima|bergenus Thysanolaena, spesies maxima]] dari keluarga rumput-rumputan)'' & [[anyaman|anyam-anyaman tradisional]]. Potensi wisata yang berada di [[kampung]] Nyuncung<ref>Nyuncung dalam [[dialek]] [[sunda]] berarti ujung</ref> adalah [[air terjun]] 7 tingkat yang dikenal curug<ref name=":2">Curug dalam [[Bahasa Sunda|bahasa sunda]] yang berarti [[Air terjun]]</ref> nyunclung lainnya adalah curug<ref name=":2" /> Bajing, curug<ref name=":2" /> Pasakan, [[lanskap]] [[Terasiring|persawahan terasering]], [[Perkemahan|camping ground]] & atraksi kebudayaan seperti [[sedekah bumi|upacara adat sedekah bumi]] serta [[Seren Taun|seren taun]].
 
[[Kampung]] kedua yang berada paling ujung barat laut [[Desa Wisata Malasari]] adalah [[kampung Cisangku]] yang memiliki potensi wisata [[Curug tujuh|curug]]<ref name=":2" /> [[Curug tujuh|tujuh]], [[Perkemahan|camping ground]] dan [[Danau|setu]]<ref>Setu dalam [[Bahasa Sunda|bahasa sunda]] yang berarti [[Danau]]</ref> [[Danau|Cisangku]]. Setelahnya adalah [[Kampung Kramat Banteng]]  &nbsp;dan [[Kampung Sijagur]] yang dikelilingi oleh [[Lanskap|lansekap]] [[Terasiring|sawah terasering]] dan [[Taman Nasional Gunung Halimun Salak|hutan Halimun]], kedua [[kampung]] yang berada di dalam [[Taman Nasional Gunung Halimun Salak|kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak]] ini memiliki jumlah penduduk berkisar antara 50-60 orang. Potensi wisata yang berada dikedua kampung ini adalah [[Leuwi Bombang|leuwi]] <ref>Leuwi dalam [[bahasa Sunda]] yang berarti [[lubuk]]</ref>[[Leuwi Bombang|Bombang]], [[Terasiring|sawah terasering]], [[Lumpur|lumpur hidup]], tugu [[Prabu Kiansantang|Pangeran Cakrabuana]], [[Curug Cisarua|Curug]]<ref name=":2" /> [[Curug Cisarua|Cisarua]] dan [[Curug Citamiang|Curug]]<ref name=":2" /> [[Curug Citamiang|Citamiang]].
<center>
{| class="wikitable sortable"
Baris 53 ⟶ 70:
|<center>Koordinat</center>
|-
|[[Curug Nyuncung]] &nbsp; 7 tingkat
|6° 40’ 125” S, 106° 32’ 94” E
|[[Curug Tujuh]]
|6° 40’ 39” S, 106° 30’ 34” E
|[[Leuwi Bombang|Leuwi Bombang]]
|[http://tools.wmflabs.org/geohack/geohack.php?pagename=Leuwi_Bombang&params=-6.41_N_106.31_E_type:landmark 6<sup>°</sup>41'38"S, 106°31'34"E]
|-
|[[Curug Bajing]]
|6° 40’  &nbsp;&nbsp; 06” S, 106° 31’ 45” E
|Perkemahan Cisangku
|6° 40’ 08” S, 106° 30’ 57” E
Baris 68 ⟶ 85:
|-
|[[Curug Pasakan]]
|6° 40’ &nbsp; 07” S, 106° &nbsp; 31’ 56” E
|[[Setu Cisangku]]
|6° 40’ 30” S, 106° 31’ 56” E
|[[Lumpur Hidup|Lumpur Hidup]]
|6<sup>°</sup> 41' 07" S, 106° 31' 28" E
|-
Baris 78 ⟶ 95:
|
|
|[[Curug Citamiang|Curug Citamiang]]
|6<sup>°</sup> 41' 07" S, 106° 31' 12" E
|-
Baris 85 ⟶ 102:
|
|
|[[Curug Cisarua|Curug Cisarua]]
|6° 40' 39" S, 106° 31' 02" E
|}
Baris 91 ⟶ 108:
 
=== Ujung Selatan ===
<nowiki> </nowiki>Citalahab merupakan dua perkampungan yang berada di ujung selatan yaitu [http://wikimapia.org/14169629/Sentral-Citalahab-Home-stay Citalahab Sentral] dan Citalahab kampung, berpenduduk 110 jiwa yang sebagian besarnya berprofesi sebagai [[Pramuwisata|pemandu wisata]]. [[Citalahab Sentral]] merupakan wilayah yang dikembangkan menjadi kawasan [[ekowisata]] sejak tahun 1997 oleh [[Taman Nasional Gunung Halimun Salak|TNGHS]]. Potensi wisata yang berada dalam kawasan Citalahab adalah [[:en:Canopy_walkwayCanopy walkway|Jembatan Tajuk]],<ref>Jembatan Tajuk lebih populer dengan sebutan canopy bridge, loop trail atau [[:en:Canopy_walkway|canopy walkway]]</ref>, [[:en:Hiking|jalur hiking]], [http://m.thejakartapost.com/news/2007/08/09/gunung-halimun-park-reveals-natural-wonders.html stasiun pengamatan Cikaniki] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151222145739/http://m.thejakartapost.com/news/2007/08/09/gunung-halimun-park-reveals-natural-wonders.html |date=2015-12-22 }}, [[perkemahan]], [[Curug Macan|Curug]]<ref name=":2" /> [[Curug Macan|Macan]], [[Penginapan|Homestay & Guest House]].
 
Disebelah utara Citalahab terdapat [[Kampung Garung]], dihuni oleh sekitar 50an jiwa yang sebagian pemudanya berprofesi sebagai [[Tour Guide|tour guide]] jika ada pengunjung berwisata ke [[curug Walet]]. Curug Walet merupakan satu-satunya objek daya tarik wisata yang sering dikunjungi oleh [[wisatawan]], Sebelah barat Citalahab terdapat [[Kampung Malani]]. Kampung ini berada dalam kawasan [[Enklave|enclave]] perkebunan teh Nirmala Agung, didirikan sejak sejak zamam Belanda. Potensi objek wisata yang terdapat disekitar kampung Malani adalah [[curug Kecapi]], [[rumah tokyo]] dan Viewing point [[perkebunan]] [[Nirmala Agung]]. Kampung Pasir Banteng berada dalam kawasan Nirmala Agung , disekitar kampung terdapat Training Center [[Sinar Mas Group|Sinar Mas]] dan perkebunan bunga mawar. Potensi wisata yang berada dalam kawasan ini adalah [[curug Cikeris]] 1 dan 2, spot [http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/03/jamur-yang-bercahaya jamur menyala] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151222114706/http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/03/jamur-yang-bercahaya/ |date=2015-12-22 }} ''(supalumar)'', setu Nirmala, Viewing spot kebun teh dan homestay pasir Banteng.
<center>
{| class="wikitable sortable"
Baris 140 ⟶ 157:
Kampung Malasari dikelilingi oleh persawahan dengan sistem [[Terasiring|terasering]] dan berlatar berbagai [[Hutan|tipe hutan]]. Pada saat ini kampung Malasari merupakan pusat pemerintahan Desa yang sebelumnnya pada tahun 1947 menjadi pusat pemerintahan [[Kabupaten Bogor]] pertama dengan Bupatinya [[Ipik Gandamana]]. dikampung ini terdapat [http://id.rodovid.org/wk/Orang:907023 Pendopo Boepati 1947], [[Curug Sawer]], makam leluhur, [[Sawah|Persawahan]] [[terasiring]] dan kegiatan-kegiatan budaya seperti perayaan [[Seren Taun|seren taun]] dan [[sedekah bumi]].
 
[[Kampung Kopo]] yang berada sebelah timur kampung Malasari merupakan salah satu kampung tua, dihuni sekitar 250 kepala keluarga. Dikampung ini beberapa aturan adat masih kental dilaksanakam dan ditaati oleh seluruh warganya seperti  &nbsp;pelarangan memotong padi pada hari Jum’at dan mencangkul dipada hari Minggu. Sebaran potensi wisata yang berada dalam kawasan kampung ini adalah wisata alam dan budaya seperti aliran sungai yang menuju ke [[curug Walet]], lanskap [[Terasiring|sawah tersering]] yang sangat indah, kesenian [[calung]] dan [[pencak silat]] serta kerajinan [[gula aren]], [[dodol]], [[Anyaman|anyam-anyaman]] [[bambu]] atupun [[rotan]]
 
{| class="wikitable"
Baris 153 ⟶ 170:
|Sungai
|6<sup>°</sup> 40' 51" S, 106<sup>°</sup> 32" 27" E
|[[Curug Sawer|Curug Sawer]]
|6<sup>°</sup> 41’ 48” S, 106° 30’ 40” E
|-
Baris 168 ⟶ 185:
 
=== Wilayah Tengah ===
Nama ‘Hanjawar’ diambil dari nama sebuah nama pohon sejenis [[Arecaceae|palem-paleman]] yang dahulunya banyak tumbuh disekitar tempat tersebut. Penduduk Hanjawar masih kental dengan [[Tradisi|nilai-nilai tradisi]] dan kepercayaan [[leluhur]],  &nbsp;berbagai macam aturan [[adat]] masih kental dilaksanakan dan ditaati seperti upacara [[sedekah bumi]] dengan cara memendam [[nasi]] serta [[Lauk-pauk (ritual Jawa)|lauk pauk]] nya kedalam [[tanah]] sebagai bentuk rasa syukur kepada alam.
 
Potensi wisata yang terdapat di kampung Hanjawar yaitu [http://sites.google.com/site/wisataairterjun/jawa-barat/curug-piit---sukabumi Curug Pi'it] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151222165913/https://sites.google.com/site/wisataairterjun/jawa-barat/curug-piit---sukabumi/ |date=2015-12-22 }} yang memiliki curahan air setinggi <u>+</u>75 meter<ref>Sumber : Desain Tapak pengelolaan Pariwisata Alam [[Taman Nasional Gunung Halimun]] Salak 2012 hal 80</ref> serta hamparan sawah berundak yang dihiasi bebatuan besar mengelilingi perkampungan. Bagi warga Hanjawar Membuat boboko dan berkerajinan dari material bambu dan rotan dilakukan sebagai aktivitas selingan setelah mengerjakan rutinitas
<center>
{| class="wikitable"
Baris 208 ⟶ 225:
 
== Kegiatan Wisata & kreatif ==
Aneka kerajinan anyaman berbahan bambu dan &nbsp;rotan awalnya diperuntukan guna pemenuhan kebutuhan rumah tangga seperti  &nbsp;epok atau endul, boboko, nyiru, hasepen, hihid, kempis,caping, dudukui. lainnya adalah produk bambu yang digunakan berkesenian seperti angklung, suling, kohkol, karinding. saat ini [[Kerajinan|Kerajinan tradisional]] tersebut sudah menjadi komoditikomoditas [[pariwisata]] yang dikelola oleh kelompok usaha warga, kegiatan pembuatan [[Gula aren|Gula Aren]], memanen [[Madu|Madu hutan]], membuat [[teh]] giles, [[sapu]] awis ''(sapu yang terbuat dari bunga tanaman'' Amliso ''[[:en:Thysanolaena_maximaThysanolaena maxima|bergenus Thysanolaena, spesies maxima]] dari keluarga rumput-rumputan)'' dan membuat [[kerajinan]] berbahan material [[bambu]] atau [[rotan]] kerap dipadu padankan dalam sebuah [[Pariwisata|kegiatan wisata]] berbentuk [[Interaksi sosial|interaksi]]
 
{{Div col|cols=2|style=width:100%}}Produk madu hutan yang dihasilkan kelompok-kelompok swadaya masyarakat (KSM) Desa Wisata Malasari diberi nama Sarimadu Halimun sementara gula aren memiliki merek dagang Sarinira dengan dua bentuk produk turunannya yaitu Sarinira cair dan Sarinira gandu, lainnya adalah produk Sariteh dan kopi.
----
----------------------
<center>''Kriya etnik yang dihasilkan warga mengikuti watak serta adab kehidupan dalam masyarakat serta lingkungan alam tempat masyarakat tinggal. Jenis serta pembuatan karya kerajinan tradisional dihasilkan dari bahan serta alat yang tersedia di Desa Wisata Malasari.''</center>
----
----------------------
{| class="wikitable"
!Kp. Citalahab
Baris 240 ⟶ 257:
|
|}
 
 
{{Div col end}}
=== Halimun Lembur Experience ===
Lebih populer dengan sebutan hale, merupakan rangkaian wisata [[edukasi]], dimanadi mana [[wisatawan]]  &nbsp;turut [[Interaksi sosial|berinteraksi]] secara langsung dalam aktivitas keseharian [[Sunda|penduduk sunda]] Malasari seperti  &nbsp;[[Kesenian tradisional|berkesenian]], [[Petani|bertani]] & [[Kriya|berkerajinan]]. [[Pariwisata|Wisata]] ini bertujuan untuk menambah wawasan [[Lingkungan hidup|lingkungan]] dan [[pengetahuan]] dalam suasana [[pedesaan]] yang tergambar dalam sistem [[adat istiadat]], pola [[Budaya|kebudayaan]], kearifan lokal serta kehidupan [[Masyarakat adat|masyarakat desa]] yang [[Pertanian|agraris]].
Halimun Lembur Experience adalah suatu [[Pariwisata|kegiatan wisata]] untuk mendapatkan [[pengetahuan]] dan atau [[keterampilan]] yang dihasilkan dari [[partisipasi]] dan [[Interaksi sosial|interaksi]] secara langsung antara [[wisatawan]] dan [[masyarakat]] lokal dalam sebuah peristiwa atau kegiatan [[Tani|bertani]], [[Kerajinan|berkerajinan]] dan [[Kesenian tradisional|berkesenian]] yang dilakukan di [[Taman Nasional Gunung Halimun Salak|kawasan hutan Halimun]]
 
=== Halimun Adventure Journey ===
[[Berkas:Malasari HAJO.jpg|thumbjmpl|leftkiri|237x237px]]Lebih populer dengan sebutan [[hajo]], merupakan sebuah rangkaian kegiatan [[Petualangan|perjalanan petualangan]] di [[Alam|alam bebas]] yang diikuti proses pengkayaan [[pengetahuan]] secara learning maupun enriching.  &nbsp;[[Pariwisata|Program wisata]] ini berpijak pada metode [[Petualangan|adventure learning  &nbsp;based]] dimanadi mana aktivitas fisik, olah emosi dan pikir mendominasi setiap sesi pada alur kegiatan [[journey]]. Aktivitas hajo lebih memampaatkan potensi [[Sumber daya alam|sumber daya dukung permanen dan buatan]] seperti [[Taman Nasional Gunung Halimun Salak|hutan Halimun]], [[persawahan]] dan perkebunan teh Nirmala Agung.
 
Halimun Adventure Journey adalah tindakan [[Petualangan|perjalanan berpetualang]] dan atau [[Pariwisata|berwisata]] yang dilakukan di [[Taman Nasional Gunung Halimun Salak|kawasan hutan Halimun]] guna menikmati keindahan [[bentang alam]] dan atau [[Pariwisata|atraksi wisata]] alam dengan segala fenomena [[estetika]] yang unik dan sifatnya menarik serta tidak biasa.
 
== Seni dan BudayaKebudayaan ==
 
=== Seren Taun ===
[[Berkas:Malasari Helaran.jpg|thumbjmpl|Upacara seren taun kasepuhan Malasari tahun caka1952 / 1437 H |366x366px|leftkiri]]Seren dalam terminologi sunda berarti seserahan yang artinya menyerahkan sesuatu dan taun dalam [[Bahasa Sunda|dialek sunda]] berarti [[tahun]]. [[Seren Taun|Seren taun]] didalamnyadi dalamnya terdapat prosesi seren bebenangan atau serah terima hasil panen. [[Seren Taun|Seren taun]] dapat dimaknai sebagai upacara penyerahan [[hasil panen]] berupa [[padi]] dan hasil pertania40n lainnya selama setahun serta memohon berkah Tuhan yang maha Kuasa &nbsp; yang telah memberi kesuburan atas [[hasil panen]] yang melimpah dan berharap [[Hasil usaha tani|hasil panen]] tahun mendatang akan lebih meningkat, &nbsp; [[Seren Taun|seren taun]] juga dapat dimaknakan sebagai upaya syukur sebuah komunitas kasepuhan<ref name=":3">kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda yang tinggal di sekitar Gunung Halimun, terutama di wilayah Kabupaten Sukabumi sebelah barat hingga ke Kabupaten Lebak, dan ke utara hingga ke Kabupaten Bogor. Kasepuhan (Sd. sepuh, tua) menunjuk pada adat istiadat lama yang masih dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari.</ref>  &nbsp;atas kehidupan dengan segala karunia nikmat dalam rahmat Nya pada setiap [[Tahun baru|pergantian tahun]] atau pabaru.<ref>Pabaru dalam bahasa sunda berarti pergantian tahun baru candra kala di penanggalan sunda</ref>.
 
Sebagaimana umumnya masyarakat agraris yang masih menganut [[tradisi]] [[adat]], memuliakan kekuatan alam yang memberikan kesuburan pada [[tanaman]] dan [[ternak]] serta menghargai dan menghormatinya merupakan dasar pijakan masyarakat kasepuhan<ref name=":3" /> Malasari dalam mengembangkan [[pertanian]]. [[Seren Taun|Seren taun]] merupakan puncak aktivitas [[pertanian]] karena salah satu kegiatannya adalah &nbsp; seren bebenangan dalam heleran [[budaya]] [[Seren Taun|seren taun]] [[guru bumi]].
 
Sebagai manifestasi luapan rasa syukur atas segala berkah yang diterima, serta diiringi permohonan agar dimasa yang akan datang [[Hasil usaha tani|hasil panen]] akan lebih melimpah lagi. [[Seren Taun|Seren taun]] yang menggelarkan berbagai aneka [[budaya]] dan [[Seni tradisional|kesenian adat]] dan rangkaian harapan bermakna syukur kepada Tuhan yang maha kuasa itu dikukuhkan melalui pembacaan doa yang disampaikan oleh [[tetua adat]] ([[abah Odon]]) dalam prosesi ritual adat kasepuhan yang sakral dan penuh khidmat .
 
Kegiatan [[adat]]  &nbsp;[[Seren Taun|seren taun]]  &nbsp;setiap tahunnya dilaksanakan pada Jumat pertama di bulan [[Muharram|Muharam]]. Pada tahun # [[2015]] [[Masehi]]  &nbsp;atau 1952 [[Kalender Saka|tahun Candra kala]] ([[Tahun Caka|Caka]] [[Sunda]]), perayaan yang bertemakan ''"Nyoreang alam katukang, nyawang mangsa anu bakal datang"'' dilaksanakan pada tanggal 3 -5  &nbsp;[[Muharram|Muharam]] 1437 [[Hijrah|H]] atau [[16]] - [[18 Oktober]] [[2015]] [[Masehi|M]], sementara tahun baru caka 1952 jatuh pada hari senin # [[21 September]] [[2015]] [[Masehi|M]].
 
== Keanekaragaman Hayati ==
[[Berkas:Malasari Flora.JPG|leftkiri|thumbjmpl|357x357px|Tutupan Desa Wisata Malasari]]
 
=== Dunia Flora ===
Dengan ketinggian 900 - 1250 Mpdl &nbsp; serta [[curah hujan]] &nbsp; mencapai 1000-2000 1000–2000&nbsp;mm/tahun,  &nbsp;Desa Wisata Malasari berada dalam pegunungan bawah sub montana. &nbsp; Disini dapat dijumpai pohon-pohon yang memiliki tinggi hingga 40 meter dengan [[diameter]] mencapai 120 &nbsp;cm. &nbsp; Selain pohon [[rasamala]] ''(Altingia excelsa)'' yang mendominasi  &nbsp;tutupan,  &nbsp;jenis pepohonan yang dapat dijumpai sangat beragam, seperti [[puspa]] ''(Schima wallichii),'' pasang ''(Quercus gemelliflora),'' [[Surian|suren]], Saninten ''(Castanopsis argentea),'' beunying, mara, kileho ''(Saurauia pendula),'' [[cempaka]], cangkuang, kiramogiling ''(Trevesia sundaica),'' kimerak ''(Weinmannia blumei),'' [[Cengkih|cengkehcengkih]] serta jenis lainnya seperti tepus, paku munding, seuseureuhan, [[Pisang|pisang kole]], ips kulit, [[Rotan badak|rotan]] dan masih banyak lagi jenis lainnya, baik dari jenis pohon sampai dengan [[Terna|herba]]. Di Cikaniki juga terdapat plot [[Tumbuhan obat|tanaman obat]] dan [[Tanaman hias|hias]]. Ada sekitar 75 jenis [[anggrek]] dan beberapa diantaranyadi antaranya merupakan jenis langka seperti Bulbophylum binnendykii, B.angustifolium, Cymbidium ensifolium, Dendrobium macrophyllum.
 
Dengan daerahnya yang [[lembab]] dan basah, Desa Wisata Malasari menjadi [[habitat]] &nbsp; subur tumbuhnya berbagai macam jenis [[lumut]] dan jamur. Jika malam hari disekitar  &nbsp;Cikaniki dan pasir banteng dapat melihat [[jamur]] yang nyalanya menghiasi bagian hutan, itulah jamur [[supalumar]].
 
Selain tipe [[ekosistem]] heterogen, Desa Wisata Malasari memiliki sebaran jenis [[Vegetasi|vegetasi homogen]] yaitu tanaman teh yang terdapat di dalam [[Enklave|enclave]] Perkebunan Nirmala Agung
[[Berkas:Malasari Fauna.jpg|leftkiri|thumbjmpl|237x237px|burung elang jawa ''(Nisaetus bartelsi) merupakan satwa penciri di Taman Nasional Gunung Halimun Salak'']]
 
=== Dunia Fauna ===
Desa Wisata Malasari yang berada dalam kawasan [[Taman Nasional Gunung Halimun Salak]] sebagai kawasan [[Hutan hujan tropika|Hutan Hujan Tropis]] terluas di [[Jawa|Pulau Jawa]] merupakan [[habitat]] alami &nbsp;[[Keanekaragaman hayati|keanekaragaman dunia fauna]]. Jenis [[Hewan|satwa]] yang menjadi spesies kunci dan satwa penciri [[Taman Nasional Gunung Halimun Salak]] adalah [[owa jawa]] ''(Hylobates moloch),''  &nbsp;[[Macan tutul]] ''(Panthera pardus melas),'' [[Elang jawa|burung elang jawa]] ''(Nisaetus bartelsi),''  &nbsp;[[Kukang]]. Lainnya adalah [[surili]] ''(Presbytis comata),'' [[lutung]] ''(Trachypithecus auratus),'' [[monyet ekor panjang]], [[Babi Hutan|babi hutan]] ''(Sus scrofa),'' [[sigung]] ''(Mydaus javanensis),'' [[Elang-ular bido|elang ular]] ''(Spilornis cheela)'' dan [[elang brontok]] ''(Nisaetus cirrhatus)'' serta jenis burung lainnya seperti burung raja udang, [[Tekukur biasa|tekukur]] dan burung  &nbsp;[[Ciung-mungkal jawa|Ciung-mungkal Jawa]] ''(Cochoa azurea).'' Species [[Endemik|burung endemik]] dan migran diantaranyadi antaranya adalah endemik di Jawa dengan sebaran terbatas dan langka. Disini juga dapat ditemukan species [[kupu-kupu]], [[capung]] dan [[reptil]].{{pariwisata-stub}}
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
{{Div col|cols=2|style=width:100%}}
* Andri Santosa SP, Adhrid Rahmad Fani SP, Digo Prima Kurniawan, ''Inventarisasi Potensi Wisata Desa Malasar''i, [[Aneka Tambang|PT Aneka Tambang Tbk]] - Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor, [[2014]]
* Susyanti, Dewi Winarni ; ''[http://jurnalpnj.com/index.php/ekbis/article/download/650/pdf_45 Potensi desa melalui pariwisata pedesaan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151222074357/http://jurnalpnj.com/index.php/ekbis/article/download/650/pdf_45 |date=2015-12-22 }}'',Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 12, No. 1, [[Juni 2013]]
* Sastrayuda, H. Gumelar S, ''Pengembangan dan pengelolaan desa wisata'', kembali ke desa, [[2015]]
* Sastrayuda, Gumelar S,  &nbsp;''[http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/GUMELAR_S/HAND_OUT_MATKUL_KONSEP_RESORT_AND_LEISURE/PEMBERDAYAAN_MASYARAKAT_BERBASIS_PARIWISATA.pdf Konsep pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata (Community Based Tourism)]'', Hand Out Mata Kuliah Concept Resort and Leisure, Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Resort and Leisure, [[2010]]
* Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10.Tahun [[2009]], ''[http://kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=33&id=676 Tentang Kepariwisataan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160306190807/http://kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=33&id=676 |date=2016-03-06 }}''
* Website resmi BUMDES Desa Wisata Malasari, ''[http://www.desawisatamalasari.com Desa Wisata Malasari] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170206192205/http://desawisatamalasari.com/ |date=2017-02-06 }}''
* Undang-undang Republik Indonesia Nomor  6 Tahun [[2014]]'',[http://www.bpn.go.id/Publikasi/Peraturan-Perundangan/Undang-Undang/undang-undang-nomor-6-tahun-2014-4723 Tentang Desa]''
* PeraturanUndang-undang PemerintahRepublik NoIndonesia 43Nomor &nbsp;6 Tahun [[2014]], '',[http://www.bpn.go.id/Publikasi/Peraturan-Perundangan/PeraturanUndang-PemerintahUndang/peraturanundang-pemerintahundang-nomor-436-tahun-2014-47244723 Tentang Peraturan PelaksanaanDesa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151210191228/http://www.bpn.go.id/Publikasi/Peraturan-Perundangan/Undang - Undang Nomor. /undang-undang-nomor-6 Tahun -tahun-2014-4723 tentang|date=2015-12-10 Desa]}}''
* Peraturan Pemerintah No 43 Tahun [[2014]], ''[http://www.bpn.go.id/Publikasi/Peraturan-Perundangan/Peraturan-Pemerintah/peraturan-pemerintah-nomor-43-tahun-2014-4724 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang - Undang Nomor. 6 Tahun 2014 tentang Desa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151213121924/http://www.bpn.go.id/Publikasi/Peraturan-Perundangan/Peraturan-Pemerintah/peraturan-pemerintah-nomor-43-tahun-2014-4724 |date=2015-12-13 }}''
* Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia, NOMOR : P.48/Menhut-II/[[2010]], Tentang :  &nbsp;''[http://www.dephut.go.id/index.php/common/perpu Pengusahaan pariwisata alam di suaka margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151231204004/http://www.dephut.go.id/index.php/common/perpu |date=2015-12-31 }}''
* Wulandari, Titik Sumarti, ''Impementation of Colaborative Management on Community Based Ecotourism'', Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, [[Institut Pertanian Bogor|IPB]]
* Zaenal Mutaqin, Ade ; ''[http://downloads.ziddu.com/download/25132019/Desa_Wisata_Malasari.pdf.html Sebaran Potensi Desa Wisata Malasari] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151222132019/http://downloads.ziddu.com/download/25132019/Desa_Wisata_Malasari.pdf.html |date=2015-12-22 }}'', [[Agustus 2015]]
* Enduy, Abah dan Odon, Abah,''wawancara tentang seren taun dan kasepuhan Malasari'',  &nbsp;[[5 Oktober]] [[2015]]
* Zaenal Mutaqin, Ade ; [http://www.highlandindonesia.co.id// Situs web resmi Highland Indonesia]
* Enduy, Abah dan Odon, Abah,''wawancara tentang seren taun dan kasepuhan Malasari'',  [[5 Oktober]] [[2015]]
{{Div col end}}
 
=== Pranala luar ===
{{Div col|cols=3|style=width:100%}}
* {{id}} [http://halimunsalak.org/ Taman Nasional Gunung Halimun Salak]
* {{id}} [http://malasari.desa.id/ Desa Malasari] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151222115657/http://malasari.desa.id/ |date=2015-12-22 }}
* {{id}} [http://wisatahalimun.co.id/desa-wisata-malasari-jantungnya-wisata-taman-nasional-gunung-halimun-salak/ Profile Desa Wisata Malasari]
* {{id}} [http://www.google.co.id/maps/search/Malasari,+Nanggung/@-6.7127143,106.4913171,12z/ Google Maps Malasari]
* {{id}} [http://travel.kompas.com/read/2012/04/25/12394439/Negeri.Kabut/ Kompas Travel]
* {{id}} [http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/03/jamur-yang-bercahaya/ National Geographic] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151222114706/http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/03/jamur-yang-bercahaya/ |date=2015-12-22 }}
* {{en}} [http://m.thejakartapost.com/news/2007/08/09/gunung-halimun-park-reveals-natural-wonders.html/ Gunung Halimun park reveals natural wonders] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151222145739/http://m.thejakartapost.com/news/2007/08/09/gunung-halimun-park-reveals-natural-wonders.html |date=2015-12-22 }}
* {{id}} [http://www.bidiknusantara.com/2015/10/desa-wisata-malasari-surga-kecil-di.html/ Surga kecil di kabupaten Bogor] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160605154415/http://www.bidiknusantara.com/2015/10/desa-wisata-malasari-surga-kecil-di.html |date=2016-06-05 }}
* {{id}} [http://bogorkab.go.id/index.php/post/detail/2221/pemdes-malasari-tingkatkan-ekonomi-masyarakat-melalui-bumdes-desa-wisata#.VnOoNsaLTIU/ bogorkab.go.id] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181223205627/http://bogorkab.go.id/index.php/post/detail/2221/pemdes-malasari-tingkatkan-ekonomi-masyarakat-melalui-bumdes-desa-wisata#.VnOoNsaLTIU/ |date=2018-12-23 }}
* {{id}} [http://sites.google.com/site/wisataairterjun/jawa-barat/curug-piit---sukabumi/ Curug Pi'it] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151222165913/https://sites.google.com/site/wisataairterjun/jawa-barat/curug-piit---sukabumi/ |date=2015-12-22 }}
* {{id}} [http://kemendesa.go.id/ Kementrian Desa]
* {{id}} [http://kemenpar.go.id/ Kementrian Pariwisata] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200211134831/https://www.kemenpar.go.id/ |date=2020-02-11 }}
* {{id}} [http://dephut.go.id/ Kementrian Kehutanan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210819005953/http://www.dephut.go.id/ |date=2021-08-19 }}
* {{youtube}} [http://www.youtube.com/watch?v=ut8gVFnJsMI| Video DWM ]
* {{youtube}} [http://www.youtube.com/watch?v=qqwZX1bcZmo| Video Pesona Malasari ]
* {{youtube}} [http://www.youtube.com/watch?v=CyaA6zZwT1A| Video Helaran Budaya ]
* {{twitter|@wisatamalasari}}
* {{id}} [http://www.dwmalasaridesawisatamalasari.com// Situs web resmi Desa Wisata Malasari ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170206192205/http://desawisatamalasari.com/ |date=2017-02-06 }}
* {{id}} [http://www.highlandindonesia.co.id// Situs web resmi Highland Indonesia]
* {{id}} [http://www.pesonamalasari.co.id// Situs web resmi Pesona Malasari]
{{Div col end}}
 
Baris 321 ⟶ 337:
Berkas:Malasari jembatan tajuk.JPG|Jembatan tajuk memiliki panjang 100 meter dengan ketinggian 20-25 meter dan lebar 0.6 m
Berkas:Malasari persawahan.jpg|Sengkedan merupakan teknologi konservasi tanah dan air secara mekanis
Berkas:Malasari teraseringsengkedan.jpg|Persawahan telah membentuk perilaku yang diatur oleh sistem kearifan lokal
Berkas:Malasari panen padi.JPG|Panen raya dikasepuhan Malasari akan diikuti dengan kegiatan upacara seren taun
Berkas:Malasari padi lokal.jpg|Pare Gede merupakan varietas padi lokal yang dipanen sekali dalam setiap setahunnya
Baris 329 ⟶ 345:
Berkas:Malasari curug piit.jpg|Dinamakan curug pi'it (+75 m) itu karena disekitar curug banyak dihuni burung pipit
Berkas:Malasari leuwi bombang.jpg|Disebut leuwi ngampar (sunda) itu dikarenakan air terjun terlihat landai atau menyebar
Berkas:Malasari Gulagula aren.jpg|Produk gula aren oleh masyarakat diberi merek dagang Sarinira cair & Sarinira gandu
Berkas:Malasari kerajinan rotan.jpg|Kerajinan kampek berbahan material rotan merupakan salah satu souvenir khas wisata
Berkas:Malasari nirmlanirmala.jpg|Enclave Nirmala dengan ketinggian 1900 Mdpl menghadap gunung salak & Gede Pangrango
</gallery>
{{Wikivoyage}}
{{Commonscat|Desa Wisata Malasari}}
 
== Catatan kaki ==
{{Div col|cols=2|style=width:100%}}
 
[[Kategori:Desa wisata]]
[[Kategori:Desa wisata di Indonesia]]
[[Kategori:Tempat wisata di Jawa Barat]]
[[Kategori:Wisata]]
[[Kategori:Pariwisata]]
[[Kategori:Hiburan]]
[[Kategori:Rekreasi]]