Konten dihapus Konten ditambahkan
Munfaqqiha (bicara | kontrib)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240809)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(144 revisi perantara oleh 63 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Short description|Revered figure in Abrahamic traditions}}
{{untuk|Surah|Surah Nuh}}
{{About|pandangan umum mengenai Nuh|pandangan Islam tentang Nuh|Nuh dalam Islam}}
{{Redirect|Noah}}
{{Other uses|Nuh (disambiguasi)|Noah (disambiguasi)}}
{{Infobox biotokoh
<!-- This article uses BC / AD dates. -->
|nama = Nuh<br />נוֹחַ<br />Nūḥ
{{Infobox saint
|image = [[Berkas:Französischer Meister um 1675 001.jpg|200px]]
| name = Nuh
|caption = Lukisan "[[Bahtera Nuh]]", oleh [[Französischer Meister]], [[1675]]. Dipajang di Museum Magyar Szépmüvészeti, [[Budapest]], [[Hungaria]].
| image = Giovanni Battista Gaulli - The Sacrifice of Noah - NG.M.03497 - National Museum of Art, Architecture and Design (cropped).jpg
|ayah = [[Lamekh]]<ref>{{Ayat|Kejadian|5|28|29}}</ref> (ayah)
| alt =
|anak = [[Sem]], [[Ham]], [[Yafet]], dan [[Kan'an]]
| caption = Detail dari ''Pengorbanan Nuh'' oleh [[Giovanni Battista Gaulli]]
|pekerjaan= Pembuat [[bahtera]], [[petani]], pembuat [[kebun anggur]] pertama<ref>{{Ayat|Kejadian|9|20}}</ref>
| titles =
|umur = 950 tahun<ref>{{Ayat|Kejadian|9|28|29}}</ref>
| birth_name =
| birth_date = 2948 SM
| birth_place =
| home_town =
| residence =
| death_date = 1998 SM
| death_place =
| venerated_in = [[Yudaisme]]<br />[[Mandaeisme]]<br />[[Kekristenan]]<br />[[Druze]]<ref name="Hitti 1928 37">{{cite book|title=The Origins of the Druze People and Religion: With Extracts from Their Sacred Writings| first= Philip K.|last= Hitti|year= 1928| isbn= 9781465546623| page =37 |publisher=Library of Alexandria}}</ref><ref name="Dana 2008 17">{{cite book|title=The Druze in the Middle East: Their Faith, Leadership, Identity and Status| first= Nissim |last= Dana|year= 2008| isbn= 9781903900369| page =17 |publisher=Michigan University press}}</ref><br />[[Yazidisme]]<br />[[Islam]]<br />[[Baháʼí]]
| beatified_date =
| beatified_place =
| beatified_by =
| canonized_date =
| canonized_place =
| canonized_by =
| major_shrine = di atas bukit di [[Karak Nuh|Karak]], [[Lebanon]]
| feast_day =
| attributes =
| patronage =
| issues =
| suppressed_date =
| suppressed_by =
| influences =
| influenced =
| tradition =
| major_works =
}}
'''Nuh'''{{efn|{{Lang-he|{{Script/Hebrew|נֹחַ}}}} ''Nōaḥ''; {{lang-syr|ܢܘܚ}} ''Nōḥ''; {{lang-am|ኖህ}}, ''Noḥ''; {{lang-ar|نُوح}} ''{{transliteration|ar|ALA-LC|Nūḥ}}''; {{lang-grc|Νῶε}} ''Nôe''}} ({{IPAc-en|ˈ|n|oʊ|.|ə}})<ref>{{cite book|last= Wells|first= John C.|year= 2008|title= Longman Pronunciation Dictionary|url= https://archive.org/details/longmanpronuncia0000unse|edition= 3rd|publisher= Longman|isbn= 9781405881180}}</ref> muncul sebagai yang terakhir dari [[bapa leluhur]] [[antediluvian]] dalam tradisi [[agama-agama Abrahamik]]. Kisahnya muncul dalam [[Alkitab Ibrani]] ([[Kitab Kejadian]], bab 5–9), [[Al-Qur'an]] dan [[literatur Baháʼí]]. Nuh direferensikan dalam berbagai kitab lain dalam Alkitab, termasuk [[Perjanjian Baru]], dan dalam [[deuterokanonika|kitab-kitab deuterokanonika]] yang terkait.
'''Nuh''' ([[bahasa Ibrani|Ibrani]]: '''נוֹחַ''', '''Nūḥ'''; [[Ibrani Tiberias|Tiberias]]: '''נֹחַ'''; [[bahasa Arab|Arab]]:<font size=4> نوح</font>) (sekitar 3993-3043 SM) adalah seorang [[rasul]] yang diceritakan dalam [[Taurat]], [[Alkitab]], dan [[Al-Qur'an]]. Nuh diangkat menjadi nabi sekitar tahun 3650 SM. Diperkirakan ia tinggal di wilayah Selatan [[Irak]] modern. Namanya disebutkan sebanyak 58 kali dalam 48 ayat dalam 9 buku Alkitab Terjemahan Baru<ref name="sabda">[http://alkitab.sabda.org/search.php?search=Nuh Alkitab]</ref>, dan 43 kali dalam [[Al-Qur'an]].
 
[[Air bah (Nuh)|Narasi air bah Kejadian]] adalah salah satu kisah paling terkenal dalam [[Alkitab]]. Dalam kisah ini, Nuh bekerja dengan setia untuk membangun [[Bahtera Nuh|bahtera]] atas perintah [[Tuhan]], yang pada akhirnya menyelamatkan tidak hanya keluarganya sendiri, namun umat manusia itu sendiri dan semua hewan darat, dari kepunahan selama [[Mitos air bah|Banjir Besar]], yang diciptakan Tuhan setelah menyesali dunia yang penuh dengan dosa. Setelah itu, Tuhan membuat [[Perjanjian (Alkitab)|perjanjian]] dengan Nuh dan berjanji tidak akan lagi membinasakan seluruh makhluk bumi dengan air bah. Nuh juga digambarkan sebagai "penggarap tanah" dan peminum anggur. Setelah air bah, Tuhan memerintahkan Nuh dan anak-anaknya untuk "beranak cucu, bertambah banyak, dan memenuhi bumi".
Menurut Al-Qur'an, ia memiliki 4 anak laki-laki yaitu [[Kanaan|Kanʻān]], [[Sem]], [[Ham]], dan [[Yafet]]. Namun Alkitab hanya mencatat, ia memiliki 3 anak laki-laki [[Sem]], [[Ham]], dan [[Yafet]]. [[Kitab Kejadian]] mencatat, pada jamannya terjadi [[Air bah (Nuh)|air bah]] yang menutupi seluruh bumi; hanya ia sekeluarga (istrinya, ketiga anaknya, dan ketiga menantunya) dan binatang-binatang yang ada di dalam [[bahtera Nuh]] yang selamat dari air bah tersebut. Setelah air bah reda, keluarga Nuh kembali me-repopulasi bumi.
 
== NuhAyat menurutdalam IslamAlkitab ==
{{Cquote|Berfirmanlah Allah kepada Nuh, 'Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.'<br />— {{Alkitab|Kejadian 6: 13}}}}
[[Berkas:Nuh (Noah)1.png|thumb|200px|Kaligrafi bahasa Arab bertuliskan Nuh.]]
=== Etimologi ===
[[Suyuti]] menceritakan bahwa nama Nuh bukan berasal dari bahasa Arab, tetapi dari bahasa [[Syam]] yang artinya “bersyukur” atau “selalu berterima kasih”. Hakim berkata dinamakan Nuh karena seringnya dia menangis, nama aslinya adalah '''Abdul Ghafar''' (Hamba dari Yang Maha Pengampun).
 
== Nama ==
Sedangkan menurut kisah dari [[Taurat]] nama asli Nuh adalah '''Nahm''' yang kemudian menjadi nama sebuah kota, kuburan Nuh berada di desa [[al Waqsyah]] yang dibangun didaerah Nahm.<ref>[http://eramuslim.com/ustadz-menjawab/makna-surat-huud-ayat-7.htm Lokasi Terdamparnya Kapal Nabi Nuh.]</ref>
Nama Nuh berasal dari Ibrani נֹחַ, נוֹחַ (''Nōăḥ''), yang berarti "hinggap", "menentramkan", "berhenti", atau "istirahat" ({{Alkitab|2 Raja-raja 2:15; Ratapan 5:5; Ulangan 5:14}}). Arti nama Nuh berdasarkan asal kata tersebut adalah "sabat", "istirahat", dan "penghiburan".<ref name="park">Abraham Park. D. Min.,D.D., ''Silsilah Di Kitab Kejadian''. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo). Hal.142 ISBN 978-979-081-235-2</ref>
 
=== Latar belakang ===
Nuh mendapat gelar dari Allah dengan sebutan '''''Nabi Allah''''' dan '''''Abdussyakur''''' yang artinya “hamba (Allah) yang banyak bersyukur”.<ref>"(yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur." (Al Israa' 17:3)</ref>
Dalam Alkitab disebutkan bahwa Nuh adalah keturunan kesembilan [[Adam]]. Rincian nama beserta umur mereka adalah:<ref>{{Alkitab|Kejadian 5: 1-29}}</ref>
* Adam memiliki putra bernama Set/[[Syits]] saat berusia 130 tahun
* Set memiliki putra bernama Enos saat berumur 150 tahun
* [[Enos]] memiliki putra bernama Kenan ketika berumur 90 tahun
* [[Kenan]] memiliki putra bernama Mahalaleel saat berusia 70 tahun
* [[Mahalaleel]] memiliki putra bernama Yared ketika berusia 65 tahun
* [[Yared]] memiliki putra bernama Henokh saat berusia 162 tahun
* Henokh memiliki putra bernama Metusalah ketika berumur 65 tahun. Henokh kerap dipandang sebagai Nabi [[Idris]] dalam sumber Islam.
* [[Metusalah]] memiliki putra bernama Lamekh saat berusia 187 tahun
* [[Lamekh]] memiliki putra bernama Nuh saat berusia 182 tahun
Menurut perhitungan usia dalam Alkitab, Adam masih hidup selama beberapa tahun setelah Lamekh (ayah Nuh) lahir.
 
=== GenealogiPenolakan ===
Para pembesar kaum Nuh tidak menyambut baik seruan tersebut. Nuh dianggap sesat,<ref>Al-A'raf (7): 60</ref> pendusta,<ref>Hud (11): 27</ref> dan gila.<ref>Nuh (23): 25</ref> Selain menuduh Nuh berusaha mendapat kedudukan tinggi melalui dakwahnya, mereka berdalih bahwa utusan Allah harusnya adalah malaikat, bukan manusia biasa seperti Nuh.<ref>Nuh (23): 24</ref> Mereka digambarkan menutupkan jari ke telinga dan menutupkan baju ke wajah sebagai bentuk penolakan.<ref>Nuh (23): 7</ref> Lebih lanjut, mereka juga membalas dengan seruan agar orang-orang tetap terus menyembah berhala, sehingga mereka menyesatkan banyak orang.<ref>Nuh (23): 23-24</ref> Mereka juga mengancam akan merajam Nuh jika dia tidak berhenti berdakwah.<ref>Asy-Syu'ara (26): 116</ref>
Dalam agama Islam, Nuh adalah nabi ketiga sesudah [[Adam]], dan [[Idris]]. Ia merupakan keturunan kesembilan dari [[Adam]]. Ayahnya adalah [[Lamekh|Lamik]] (Lamaka) bin [[Metusalah|Mutawasylah]] (Matu Salij) bin [[Idris]] bin [[Yared|Yarid]] bin [[Mahalaleel|Mahlail]] bin [[Kenan|Qainan]] bin [[Anusyi]] bin [[Syits]] bin Adam. Antara Adam dan Nuh ada rentang 10 generasi dan selama periode kurang lebih 1642 tahun.
 
Sasaran celaan kaum Nuh tidak hanya ditujukan pada pribadi Nuh, tetapi juga para pengikutnya. Para pengikut Nuh adalah orang-orang yang dianggap hina oleh para pembesar tersebut. Para pembesar kaum tersebut berjanji akan mendengarkan seruan Nuh jika Nuh mengusir pengikutnya yang dari kalangan papa tersebut, tetapi Nuh menolak tawaran tersebut.<ref>Asy-Syu'ara (26): 111-115</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=105}}
Nuh hidup selama 950 tahun. Ia mempunyai istri bernama '''[[Wafilah]]''',<ref>[http://tagtag.com/nabi3/?SID=qct55k6n75ke6200umsp6f9up4 Wafilah istri Nuh]</ref> sedangkan beberapa sumber mengatakan istri Nuh adalah '''[[Namaha binti Tzila]]''' atau '''[[Amzurah binti Barakil]]'''<ref>[http://www.scribd.com/doc/5360425/My-Shajrafamily-tree- Prophets Family Tree istri Nuh Namaha atau Amzurah]</ref> dan memiliki empat orang putra, yaitu [[Kanʻān]], [[Yafet|Yafith]], [[Syam]] dan [[Ham]].
 
=== Biografi ===
Nuh adalah [[Nabi]] sekaligus [[Rasul]] [[Rasul|Allah]] , seperti juga Adam, Syits dan Idris. Beliau adalah rasul yang pertama yang diutus ke atas bumi ini setelah peristiwa air bah yang berlangsung selama 150 tahun.
 
Dalam Alkitab dikisahkan bahwa bumi sangat rusak karena semua manusia menjalankan kehidupan yang keji di bumi, kecuali Nuh.<ref>{{Alkitab|Kejadian 6: 12}}</ref>
Dari Ibnu Katsir bahwa Nuh diutus untuk kaum Bani Rasib. Dia lahir 126 tahun sepeninggal Nabi Adam, sedangkan menurut Ahli Kitab dia lahir 140 tahun sepeninggal Nabi Adam. Dia adalah utusan yang pertama yang diutus untuk umat manusia. Penduduk yang diserunya dikenal dengan [[Banu Rasib]].
 
=== Bahtera ===
Dari Ibnu Abi Hatim: Abu Umamah mendengar seorang berkata kepada Nabi “Wahai Utusan Tuhan, apakah Adam seorang nabi?” Nabi Muhammad menjawab “Ya”. Orang tersebut bertanya lagi: “Berapa Lama antaranya dengan Nuh?” maka Nabi Muhammad menjawab “sepuluh generasi”.
[[Berkas:Französischer Meister um 1675 001.jpg|jmpl|ka|200px|Lukisan "[[Bahtera Nuh]]", oleh Französischer Meister, [[1675]]. Dipajang di Museum Magyar Szépmüvészeti, [[Budapest]], [[Hungaria]].]]
 
Ibnu Abbas menceritakan Bahwa nabi Nuh diutus pada kaumnya ketika berumur 480 tahun. Masa kenabiannya adalah 120 tahun dan berdakwah selama 5 abad. Dia mengarungi banjir ketika ia berumur 600 tahun, dan kemudian setelah banjir ia hidup selama 350 tahun.
 
Allah kemudian memerintahkan Nuh agar membuat bahtera karena Allah akan mendatangkan air bah yang akan menenggelamkan orang-orang kafir.<ref>{{Alkitab|Kejadian 6: 14, 17}}</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=107-109}} Alkitab menyebutkan bahwa Allah memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera tersebut dari [[kayu gofir]].<ref>{{Alkitab|Kejadian 6: 14}}</ref> Alkitab Terjemahan Baru hanya mengalihaksarakan dari bahasa Ibrani ''gofer'' ({{lang-he|גפר}}) tanpa menerjemahkannya. Bahtera tersebut memiliki panjang tiga ratus hasta, lebar lima puluh hasta, dan tinggi tiga puluh hasta. Bahtera tersebut juga memiliki tiga tingkatan.<ref>{{Alkitab|Kejadian 6: 15-16}}</ref>
[[Ibnu Abi Hatim]] dari Urwah bin Al Zubayr bahwa [[Wadd]], [[Suwa]], [[Yaghuth]], [[Ya’uq]] dan [[Nasr]] adalah anak Nabi [[Adam]]. Wadd adalah yang tertua dari mereka dan yang paling saleh di antara mereka.
 
Setelah usai, Nuh diperintahkan membawa binatang-binatang ke bahtera secara berpasangan, jantan dan betina.<ref>Hud (11): 40</ref><ref>{{Alkitab|Kejadian 6: 19-20}}</ref> Alkitab merincikan bahwa binatang yang tidak haram dan burung diambil tujuh pasang yang ikut dimasukkan ke dalam bahtera, sementara binatang yang haram diambil satu pasang.<ref>{{Alkitab|Kejadian 7: 2-3}}</ref> Disebutkan bahwa tingkatan bawah bahtera diisi binatang melata dan hewan buas, bagian tengah untuk manusia, dan bagian atas untuk burung.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=112}}
Ibnu Abbas menceritakan bahwa ketika Nabi Isa menghidupkan Ham bin Nuh, dia bertanya kepadanya kenapa rambutnya beruban, ia menjawab dia meninggal di saat usia muda karena ketakutannya ketika banjir. Ia berkata bahwa panjang kapal Nuh adalah 1200 Kubit dan lebarnya 600 Kubit dan mempunyai 3 lapisan.
 
=== Banjir ===
=== Migrasi dari Suq Thamanim ke Babylonia ===
[[Berkas:Noah's Ark by Miskin.jpg|jmpl|kiri|Penggambaran banjir pada masa Nuh dalam miniatur [[Mughal]] abad ke-16]]
Ibnu Thabari menceritakan setelah kapal berlabuh di pegunungan Ararat, ia kemudian membangun suatu kota di daerah Ararat (Qarda) di suatu areal yang termasuk Mesopotamia dan menamakan kota tersebut Themanon (Kota delapan Puluh) karena kota tersebut dibangun oleh orang yang beriman yang berjumlah 80 orang. Sekarang tempat tersebut dikenal dengan nama '''Suq Thamanin'''.
 
Alkitab menjelaskan bahwa air hujan kemudian mengguyur selama empat puluh hari dan empat puluh malam,<ref>{{Alkitab|Kejadian 7: 12}}</ref> dimulai pada bulan kedua hari ketujuh belas saat Nuh berusia enam ratus tahun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 7: 11}}</ref> Banjir tersebut sampai setinggi lima belas hasta dari puncak gunung<ref>{{Alkitab|Kejadian 7: 19-20}}</ref> dan terjadi selama 150 hari.<ref>{{Alkitab|Kejadian 7: 24}}</ref>
Ibnu Abbas kemudian menceritakan bahwa Nuh membangun kota Suq Thamanin dan semua keturunan Qayin dibinasakan. Menurut Al-Harith dari Ibnu Sad dari Hisham bin Muhammad dari ayahnya dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas berkata ”ketika Suq Thamanin menjadi penuh dengan keturunan Nuh mereka berpindah ke Babylon dan membangun kota tersebut”.
 
=== Surut ===
Abd al Ghafar menceritakan ketika kapal berlabuh di bukit Judi pada hari Ashura.
Setelah beberapa waktu lamanya, banjir perlahan mulai surut. Alkitab menjelaskan pada bulan ketujuh hari ketujuh belas, bahtera Nuh terkandas di pegunungan Ararat. Pada bulan kesepuluh, puncak-puncak gunung mulai tampak kembali. Empat puluh hari setelahnya, Nuh melepaskan gagak dan burung tersebut pulang pergi. Nuh kemudian melepaskan seekor merpati, tetapi merpati tersebut kembali kepada Nuh karena tidak mendapat pijakan di bumi. Tujuh hari setelahnya, Nuh kembali melepas merpati dan merpati tersebut kembali dengan membawa daun zaitun. Tujuh hari kemudian, Nuh kembali melepas merpati, tetapi merpati tersebut tidak kembali, menandakan bahwa bumi sudah cukup aman untuk kembali ditinggali.<ref>{{Alkitab|Kejadian 8: 1-12}}</ref>
 
Alkitab menjelaskan bahwa setelah Nuh turun dari bahtera, dia mempersembahkan korban bakaran kepada Allah beberapa ekor dari hewan yang tidak haram.<ref>{{Alkitab|Kejadian 8: 20}}</ref>
=== Doa Nuh untuk Keturunannya ===
Ibnu Ishaq mengatakan bahwa Nuh mendoakan ketiga putranya. Nuh mendoakan keturunan Sam menjadi nabi-nabi dan rasul. Nuh mendoakan keturunan Yafith untuk menjadi raja-raja, sedangkan dari keturunan Ham dia doakan agar menjadi abdi dari keturunan Yafith dan Sam.
 
=== Kehidupan setelah banjir ===
Ketika Nuh menginjak usia lanjut, ia mendoakan agar keturunan Gomer dan Kush menjadi raja-raja, karena mereka berdua ini melayani kakeknya disaat usianya lanjut.
Alkitab menyebutkan bahwa setelah banjir, Nuh bekerja sebagai petani dan menanam anggur. Nuh kemudian minum anggur hingga mabuk dan telanjang. Ham yang melihat kejadian tersebut kemudian menceritakan kepada saudara-saudaranya. Sem dan Yafet kemudian mengambil kain sambil berjalan mundur, kemudian menutupi aurat Nuh dengan memalingkan muka. Setelah tersadar dan mengetahui perbuatan Ham, Nuh kemudian mengutuk putra Ham yang bernama Kan'an untuk menjadi hamba bagi Sem dan Yafet.<ref>{{Alkitab|Kejadian 9: 20-27}}</ref> Disebutkan bahwa Ham tidak bisa dikutuk karena Nuh menyadari bahwa mereka yang telah keluar bersamanya dari bahtera adalah mereka yang diberkati oleh [[Tuhan]] dan barangsiapa yang mengutuki orang yang diberkati Tuhan maka ucapan kutuk tersebut akan berbalik kepada pengutuk itu sendiri.<ref>Ginzberg, Louis (1909). ''[https://ia800302.us.archive.org/8/items/legendsofjews01ginz/legendsofjews01ginz.pdf The Legends of the Jews]'' (Translated by Henrietta Szold) Philadelphia: Jewish Publication Society.</ref>
 
Penafsir Alkitab menyebutkan bahwa mabuknya Nuh dapat dimaklumi. Hal ini karena Nuh dipandang sebagai orang yang pertama kali membuat minuman anggur, sehingga tidak mengetahui dampak yang ditimbulkan.<ref name="Ellen&Rollins">Ellens & Rollins. ''Psychology and the Bible: From Freud to Kohut'', 2004, ({{ISBN|027598348X}}, 9780275983482), hlm. 52</ref>
Ibnu Abbas menceritakan bahwa keturunan Sam menurunkan bangsa kulit putih, Yafith menurunkan bangsa berkulit merah dan coklat, Sedangkan ham menurunkan bagsa Kulit hitam dan sebagian kecil berkulit putih.
 
=== AnakWafat ===
Alkitab menyebutkan bahwa Nuh masih hidup selama 350 tahun setelah banjir. Ia meninggal pada usia 950 tahun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 9: 28-29}}</ref>
[[Berkas:Shem, Ham and Japheth.jpg|thumb|250px|Sebuah ilustrasi ketiga anak Nuh yaitu Sam, Ham dan Yafith. Dilukis oleh [[James Tissot]] 1904.]]
 
== Kedudukan ==
;[[Kanʻān]] bin Nuh
=== Yahudi ===
Dari keempat putra Nuh, hanya tiga orang yang selamat dari bencana banjir, karena taat serta mengikuti ajaran yang dibawa ayahnya. Adapun seorang anaknya lagi yang tertua, yaitu Kan'an, tewas tenggelam. Nuh merasa sedih karena anaknya tidak mau mengikuti ajarannya. Sedangkan menurut [[Hasan al-Bashri]] berpendapat bahwa Kan’an adalah anak tiri Nuh yaitu anak dari isterinya yang durhaka.
Kebajikan Nuh telah menjadi perbincangan di antara para [[rabi]].<ref>{{Cite web|url=http://jewishencyclopedia.com/articles/11571-noah#anchor5|title=NOAH - JewishEncyclopedia.com|website=jewishencyclopedia.com}}</ref> Keterangan mengenai Nuh "seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya" menjelaskan bahwa kebaikannya bersifat relatif: dia dikatakan sebagai orang yang benar bila dibandingkan dengan generasinya yang jahat, tapi tidak demikian jika dibandingkan dengan generasi ''[[tzadik]]'' semacam [[Abraham]] ([[Ibrahim]] dalam Islam). Mereka menyatakan bahwa Nuh tidak berdoa untuk keselamatan mereka yang hendak ditenggelamkan sebagaimana Abraham yang berusaha berdoa untuk keselamatan Sodom dan Gomorah. Nuh juga tampak tidak pernah bicara dan hanya sekadar mendengar dan melaksanakan perintah Tuhan. Ini menjadikan sebagian penafsir Kitab Kejadian menyatakan bahwa Nuh hanya mementingkan kenyamanannya sendiri dan mengabaikan tetangganya.<ref>Mamet, D., Kushner, L., [https://books.google.com/?id=Gr0SAQAAIAAJ&focus=searchwithinvolume&q=+%22man+in+a+fur+coat%22 ''Five Cities of Refuge: Weekly Reflections on Genesis, Exodus, Leviticus, Numbers, and Deuteronomy''], Schocken Books, 2003, hlm. 1.</ref> Sebagai catatan, Kitab Kejadian memang tidak mencantumkan upaya Nuh untuk menyadarkan kaumnya sebagaimana yang tertuang dalam Al-Qur'an, dan lebih memusatkan pada peristiwa banjir tersebut. Di sisi lain, [[Rashi|Rabi Shlomo Yitzchaki]] mengatakan bahwa pembangunan bahtera tersebut berjalan selama 120 tahun, dengan sengaja memberi waktu orang-orang berdosa untuk bertobat.<ref>Frishman, J., Rompay, L. von, [https://books.google.com/?id=SqThaPjXFyQC&pg=PA63#v=onepage&q=noah%20righteous&f=false ''The Book of Genesis in Jewish and Oriental Christian Interpretation: A Collection of Essays''], Peeters Publishers, 1997, hlm. 62–65.</ref>
 
Menurut ''[[Jewish Encyclopedia]]'', "Kitab Kejadian berisi dua kisah tentang Nuh." Pada yang pertama, Nuh adalah pahlawan air bah, dan yang kedua, dia adalah ayah dari umat manusia dan seorang petani yang menanam kebun anggur pertama. Perbedaan karakter antara kedua kisah ini telah menyebabkan beberapa penafsir bersikeras bahwa pelaku dari cerita yang terakhir tidak sama dengan pelaku dari cerita yang pertama. Mungkin nama asli pahlawan banjir itu sebenarnya Henokh.<ref>''Jewish Encyclopedia'': Noah. [http://jewishencyclopedia.com/articles/11571-noah#anchor11 Critical View]</ref>
;[[Yafet|Yafith]] bin Nuh
Ibnu Thabari menyebutkan istri Yafith bernama Arbasisah binti Marazil bin Al Darmasil bin bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Yafith menurunkan 7orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan, yaitu Gomer, Marihu, Wa’il, Hawwan, Tubal, Hawshil dan Thiras. Anak perempuan dari Yafith adalah Shabokah.
 
=== Kristen ===
;[[Sem|Sam]] bin Nuh
Nuh disebut sebagai "pemberita kebenaran".<ref>{{Alkitab|2 Petrus 2: 5}}</ref> Pada Injil Matius dan Injil Lukas, Yesus membandingkan banjir Nuh dengan [[Pengadilan Terakhir]].<ref>{{Alkitab|Matius 24: 38}}</ref><ref>{{Alkitab|Lukas 17: 26}}</ref> Bahtera Nuh juga disamakan dengan [[gereja]]: [[Keselamatan (Kristen)|keselamatan]] hanya ditemukan dalam Kristus sebagaimana pada masa Nuh hanya dapat didapatkan dengan menaiki bahtera.<ref name=":0">{{Cite book|title=Wiersbe's expository outlines on the Old Testament|url=https://archive.org/details/wiersbesexposito0000wier|last=W.|first=Wiersbe, Warren|date=1993|publisher=Victor Books|isbn=978-0896938472|location=Wheaton, Ill.|oclc=27034975}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.biblestudytools.com/dictionaries/bakers-evangelical-dictionary/the-flood.html|title=Flood, the - Baker's Evangelical Dictionary of Biblical Theology Online|website=Bible Study Tools|access-date=2018-07-18}}</ref>
Ibnu Thabari menyebutkan istri Sam bernama Shalib binti Batawil bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Sam menurunkan Arfaqsyad, Asshur, Lud, Elam, dan Aram.
 
=== Islam ===
;[[Ham (tokoh Alkitab)|Ham]] bin Nuh
Nuh dipandang sebagai salah satu nabi dalam Islam. Dalam daftar 25 nabi, Nuh biasanya ditempatkan di urutan ketiga setelah [[Adam]] dan [[Idris]]. Dalam sebuah riwayat [[hadits]] juga diterangkan bahwa Nuh adalah [[rasul]] pertama.<ref>HR. Al-Bukhari (4712)</ref>
Ibnu Thabari menyebutkan istri [[Ham]] bernama Nahlab binti Marib bin Al Darmasil bin bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Ham menurunkan 4 orang anak laki-laki, yaitu Kush, Put, Kanaan dan Qibthy atau Misraim.
 
Sebagai seorang rasul, Nuh menyampaikan dan mengajak kaumnya agar kembali ke jalan Allah. Seruan Nuh ini sangat ditonjolkan dalam Al-Qur'an di berbagai surah, berbanding terbalik dengan Tanakh dan Alkitab yang tidak membahasnya sama sekali. Nuh juga termasuk satu dari lima rasul ''[[Ulul Azmi]]'', yakni rasul pilihan yang mempunyai ketabahan luar biasa. Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa Allah melebihkannya atas segala umat<ref>Ali 'Imran (03): 32</ref> dan dinyatakan sebagai hamba Allah yang banyak bersyukur.<ref>Al-Isra' (17): 3</ref>
Menurut [[Ibnu Ishaq]] tidak diketahui apakah Haram adalah satu ibu atau dari ibu yang berbeda dengan anak Sam lainnya.
Sam berdiam di [[Mekkah]] dan dari keturunannya yaitu Arpaksyad menurunkan nabi dan rasul. Kemudian dari nya menurunkan [[bangsa Arab]] dan bangsa [[Mesir kuno]]. Keturunan Yafith menjadi raja untuk wilayah non arab seperti Turki, Khazar dan Persia yang raja terakhirnya adalah [[Yazdegerd III|Yazdajird]] bin Shahriyar bin Abrawiz yang masih merupakan keturunan Gomer bin Yafith bin Nuh.
 
== Keluarga ==
Keturunan Sam berdiam di Majdal yang berada di pusat bumi yang daerah tersebut berada di Satidama (suatu daerah bagian utara Irak atau dibagian Timur Anatolia), di antara Yaman dan Syria. Tuhan memberikan mereka kitab dan kenabian serta memberikan warna kulit yang coklat dan putih.
=== Istri ===
Nama dan jumlah istri Nuh tidak disebutkan secara tersurat dalam sumber Alkitab dan Al Qur'an. Sumber Alkitab menyebutkan bahwa istri Nuh merupakan salah satu penumpang bahtera.<ref>{{Alkitab|Kejadian 7: 13}}</ref> Al-Qur'an menjelaskan bahwa istri Nuh termasuk golongan orang kafir,<ref>At-Tahrim (66): 10</ref> tapi tidak dijelaskan mengenai nasib akhirnya. Beberapa sumber di luar kitab suci menyebutkan nama yang berbeda-beda untuk istri Nuh.
 
Dalam tradisi Yahudi, yakni pada Sefer haYashar dan [[Bereshith Rabba]], disebutkan bahwa nama istri Nuh adalah Naamah. Meski demikian, terdapat perbedaan pendapat mengenai latar belakangnya. Bereshith Rabba menyebutkan bahwa Naamah adalah putri dari Lamekh bin Metusael yang merupakan keturunan Qabil/Kain,<ref>{{Alkitab|Kejadian 4: 22}}</ref> sedangkan Kitab Yasar menyebutkan bahwa Naamah adalah putri dari [[Henokh (leluhur Nuh)|Henokh]]. Henokh sendiri adalah kakek buyut Nuh. Disebutkan bahwa Nuh menikahinya pada usia 498 tahun.<ref>Yashar 5:15</ref> Namun teolog [[John Gill]] menyebutkan bahwa Naamah adalah nama dari menantu Nuh, yakni istri Ham.<ref>[http://sacred-texts.com/bib/cmt/gill/gen004.htm ''Exposition of the Old and New Testament,'' by John Gill, (1746–63), at sacred-texts.com.], note on Genesis 4:22.</ref>
Bangsa [[ʿĀd]] berkembang di suatu lembah yang dinamakan Al-Shihr (Bagian Selatan Arabia menghadap lautan Hindia) dan dibinasakan disuatu lembah yang dinamakan Lembah Mughith.
 
[[Kitab Yobel]] (termasuk dalam kanon [[Gereja Ortodoks]] [[Ethiopia]]) menyebutkan nama lain untuk istri Nuh, yakni Emzara. [[Ibnu Jarir ath-Thabari]] juga menyebutkan bahwa nama istri Nuh adalah Amzurah putri Barakil. Barakil sendiri adalah putra [[Mehuyael]], cicit Qabil/Kain.
Kemudian Mahrah menetap di lembah Al-Shihr. Ubayl berkembang di wilayah Yasthrib, Amalek berkembang di Sana sebelum dinamakan Sana. Beberapa dari keturunan Amalek kemudian pergi ke Yastrib dan mengusir bangsa Ubayl, yang kemudian Jubayl berkembang di wilayah Juhfah, tapi banjir membinasakan mereka sehingga dinamakan wilayah tersebut Al-Juhfah (tempat penyapuan).
 
[[Panarion]] menyebutkan nama berbeda untuk istri Nuh, yakni Barthenos, sedangkan kitab ekstrakanonikal Kristen ''Conflict of Adam and Eve with Satan'' menyebutkan istri Nuh bernama Haikal, putri Abaraz, putri dari salah satu putra [[Enos]]. Enos sendiri adalah putra dari [[Syits]]/Set bin Adam. Sebagian penulis menghubungkan Haikal dengan Barthenos (''Bath-Enos'', putri Enos). Kitab al-Magall (bagian dari literatur Klementinus), Kitab Gua Harta (termasuk [[Apokrifa Perjanjian Baru]]), dan Patriark Eutychius dari Aleksandria menyebutkan bahwa nama istri Nuh adalah Haikal, putri Namus (Namousa), putri Henokh, saudara [[Metusalah]].
Thamud berdiam di Hijr dan di sekitarnya dan dibinasakan di sana. Tasm dan Judays berdiam di Yamamah dan kemudian dibinasakan, ketika Umaym memasuki wilayah Al Abar (Wabar, suatu tempat di Yaman) dan dibinasakan di sana. Di sekitar Yamamah dan Al Shihr tidak ada yang bepergian di sana karena wilayahnya telah dikuasai Jin. Daerah tersebut dikenal dengan Ubar karena berasal dari nama Abar bin Umaym.
 
Sebagian sumber Islam juga menyebutkan Walaghah sebagai nama istri Nuh yang kafir yang disebutkan dalam Al-Qur'an.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=290}} Al-Qur'an menjadikan istri Nuh dan istri Lut sebagai percontohan dari orang kafir. Keduanya hidup dalam pengawasan orang saleh yang merupakan suami mereka sendiri, tetapi mereka justru berkhianat, dan suami mereka tidak dapat menolong keduanya dari azab Allah.<ref>At-Tahrim (66): 10</ref>
Keturunan Joktan bin Eber memasuki Yaman dan kemudian menamainya Yaman yang berarti Selatan. Beberapa kaum dari Kan'an memasuki Syria yang namanya adalah '''Al-Sha’m''' maka dari itu wilayah [[Syria]] dahulu dikenal dengan nama '''[[Syam]]'''.
 
=== Keturunan ===
Diceritakan dari Damrah bin Rabiah dari Ibnu Ata dari Ayahnya bahwa Ham menurunkan keturunan yang berkulit hitam dan berambut keriting. Rambut mereka tipis. Yafith menurunkan keturunan yang berwajah datar dan bermata kecil atau sipit, sedangkan Sam menurunkan keturunan yang berwajah tampan dan berambut indah.
{{artikel|Daftar keturunan Nuh}}
[[Berkas:T and O map Guntherus Ziner 1472.jpg|jmpl|ka|Sebuah peta T dan O yang menggambarkan tentang pembagian koloni masyarakat, mengidentifikasikan tiga [[benua]] sebagai populasi dari keturunan Sem (Shem), Ham (Cham) dan Yafef (Japeth).]]
Alkitab hanya mencatat Nuh memiliki tiga orang anak, [[Sem]], [[Ham (tokoh Alkitab)|Ham]] dan [[Yafet]] yang dilahirkan setelah Nuh berumur 500 tahun, sebelum air bah terjadi. Ketika Sem berusia 100 tahun, dua tahun setelah air bah, ia dikaruniai [[Arpakhsad]].<ref>{{Alkitab|Kejadian 11: 10}}</ref> Oleh karena itu Sem hanya berusia 98 ketika banjir datang. Ham dikatakan sebagai yang termuda.<ref>{{Alkitab|Kejadian 9: 24}}</ref>
 
Kitab Kejadian menjelaskan dengan terperinci mengenai keturunan Nuh:<ref>{{Alkitab|Kejadian 10: 1-32}}</ref>
=== Cucu ===
Yafet dan keturunannya:
;Keturunan Ham:
* [[Gomer]]
* Kush bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan istri Kush bernama Qarnabil binti Batawil bin Tiras dan darinya menurunkan Habsyah, [[Hind dan Sind]].
* [[Magog (tokoh Alkitab)|Magog]]
* Phut bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan istri Phut bernama Bakht binti Batawil. Put kemudian berdiam bersama keturunan Kush yaitu Hind dan Sind di wilayah India.
* Madai
* Kan`an bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan istri Kan'an bernama Arsal binti Batawil bin Tiras dan darinya menurunkan bangsa berkulit hitam atau negro, Nubia, Fezzan, Zanj dan Zaghawah.
* Yawan
* Mizraim bin Ham: Ibnu Thabari menyebutkan keturunan Mizraim adalah bangsa Koptik dan Barbar.
* Tubal
* Egyptus binti Ham: Anak Ham yang satu ini adalah seorang wanita.
* Mesekh
* Tiras
 
Ham dan keturunannya:
;Keturunan Sam:
* Kush: leluhur [[Namrud|Raja Nimrod]]/[[Namrud|Raja Namrud]]
* Lud bin Sam: Ibnu Ishaq menyebutkan Lud kawin dengan anak perempuan Yafith yaitu Shakbah dan melahirkan baginya Faris, Jurjan, dan ras yang mendiami wilayah Persia. Kemudian dari Lud lahir pula Tasm dan Imliq tapi tidak diketahui apakah mereka stu ibu atau tidak dengan Faris bin Lud. Imliq berdiam di wilayah tanah suci.
* Misraim
* Put
* [[Kanaan bin Ham|Kanaan]]/[[Kanaan bin Ham|Kan'an]]
 
Sem dan keturunannya:
Imliq kemudian menurunkan bangsa Amalek yang kemudian menyebar di wilayah Uman, Hijaz, Syria dan Mesir. Dari keturunan Lud ini melahirkan bangsa bangsa perkasa di Syria yang disebut dengan bangsa Kanaanit. Dari Lud juga menurunkan Firaun Mesir, penduduk Bahrayn dan ‘Uman yang kemudian dikenal dengan bangs Jasim. Penghuni Madinah seperti Bani Huff, Sa’d bin Hizzan, Banu Matar dan Banu Al-Azraq, Penduduk Najd yaitu Badil dan Rahil, Penduduk Tayma adalah keturunan dari Lud bin Sham.
* Elam
* Asyur
* Arpakhsad: leluhur [[Abraham]]/[[Ibrahim]]
* [[Lot]]/[[Lud]]
* Aram
 
== Tempat berlabuh ==
Bani Umaym bin Lud berdiam di Wabar yang merupakan daerah gurun yang dikenal dengan gurun Alij dan berkembang disana. Kemudian mereka berbuat ingkar disana dan akhirnya Allah menghancurkan mereka. Satu-satunya suku mereka yang tersisa dari bencana tersebut adalah suku Nasnas.
[[Berkas:Cudi-dagh-tr-1829.jpg|jmpl|ka|Gunung Qardu, dilihat dari Şırnak. Gunung ini dipandang sebagai Gunung Judi tempat berlabuhnya bahtera Nuh dalam beberapa tradisi.]]
Alkitab menyebutkan bahwa bahtera Nuh berlabuh di Pegunungan Ararat,<ref>{{Alkitab|Kejadian 8: 4}}</ref> sedangkan Al-Qur'an menyebutkan di Al-Judi.<ref>Hud (11): 44</ref> Nama Ararat sendiri sebenarnya merupakan versi Yunani{{sfn|Petrosyan|2016|p=68}} dari pelafalan Ibrani (אֲרָרָט;<ref>{{cite book|last1=Frymer|first1=Tikva S.|last2=Sperling|first2=S. David|authorlink1=|title=Encyclopaedia Judaica|date=2008|edition=2nd|chapter=Ararat, Armenia|title-link=Encyclopaedia Judaica}} [https://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/judaica/ejud_0002_0002_0_01234.html view online] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151222111306/https://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/judaica/ejud_0002_0002_0_01234.html |date=2015-12-22 }}</ref> RRṬ) dari nama [[Urartu]],{{sfn|Arnold|2008|p=104}} kerajaan yang berpusat di [[Danau Van]] yang berdiri pada 860 SM–590 SM. Asal-usul nama Judi sendiri kurang jelas, tetapi ditafsirkan sebagai versi rusak dari nama yang sama, Al-Gurdi.
 
Tradisi [[Kristen Timur]] dan bangsa Syria awal di timur Tigris memiliki legenda bahwa bahtera Nuh berlabuh di Gunung Judi di Tanah Kard.<ref name="conybeare1901">{{cite journal |last=Conybeare |first=Frederick Cornwallis |author-link=Frederick Cornwallis Conybeare |title=Reviewed Work: ''Ararat und Masis. Studien zur armenischen Altertumskunde und Litteratur'' by Friedrich Murad |journal=The American Journal of Theology |date=April 1901 |volume=5 |issue=2 |pages=335–337 |jstor=3152410 |ref=conybeare1901}}</ref> Bangsa Armenia sampai abad ke-11 juga mengaitkan bahtera tersebut dengan Judi.<ref>Frederick Cornwallis Conybeare, [http://www.jstor.org/stable/3152410?seq=2&Search=yes&term=Ararat&term=Eusebius&list=hide&searchUri=%2Faction%2FdoBasicSearch%3FQuery%3DEusebius%2BArarat%26wc%3Don%26dc%3DAll%2BDisciplines&item=1&ttl=35&returnArticleService=showArticle&resultsServiceName=doBasicResultsFromArticle review] of Friedrich Murat, ''Ararat und Masis, Studien zur armenischen Altertumskunde und Litteratur'', Heidelberg, 1900.</ref> Tradisi Yahudi Babilonia, Syria, dan Muslim mengidentifikasikan Gunung Qardu (Gordyae dalam bahasa Yunani) sebagai Judi. Gunung tersebut terletak di pinggir Kota Jazirah Ibnu Umar (Kota Cizre modern) di kawasan Al-Jazirah/[[Mesopotamia Hulu]]{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=124}} dan berada di sebelah selatan [[Danau Van]] (koordinat {{coord|37|22|10|N|42|20|39|E|type:mountain_scale:100000|format=dms}}). Al-Qur'an sendiri menyatakan bahwa bahtera Nuh berlabuh di Al-Judi, tanpa kata "gunung".
Tasm bin Lud berdiam di Yamamah (kota kuno Bahrayn). Dari keturunan Lud seperti Tasm, Amalek, Umaym dan Jasim menggunakan dialek arab, sedangkan dari keturunan Lud yang lain seperti Faris menggunakan dialek Farsi.
 
Mulai [[Abad Pertengahan]], Gunung Masis yang berada di sebelah timur laut Danau Van (koordinat {{coord|39|42.113|N|44|17.899|E|type:mountain_scale:100000|format=dms}}) dipandang sebagai tempat berlabuhnya bahtera Nuh dan gunung tersebut kemudian dinamakan dengan Gunung [[Ararat]]. Sekarang nama Masis dan Ararat digunakan secara bersamaan oleh bangsa Armenia.<ref>{{cite book|last=Avetisyan|first=Kamsar|title=Հայրենագիտական էտյուդներ [Armenian studies sketches]|date=1979|publisher=Sovetakan grogh|location=Yerevan|language=hy|page=14|url=http://armenianhouse.org/avetisyan/armenian-highland.html|quote=Հայերը Արարատը անվանում են Մասիս...|access-date=2015-11-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20151127174506/http://armenianhouse.org/avetisyan/armenian-highland.html|archive-date=2015-11-27|url-status=live}}</ref> Gunung Masis dianggap merupakan tempat berlabuhnya bahtera Nuh lantaran merupakan gunung tertinggi di kawasan tersebut sehingga dianggap sebagai tempat yang pertama kali terlihat saat banjir mulai surut.<ref name="vos">{{cite book|first=Howard F.|last=Vos|editor1-last=Bromiley|editor1-first=Geoffrey W.|editor1-link=|title=International Standard Bible Encyclopedia: E-J|contribution=Flood (Genesis)|date=1982|publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing|isbn=978-0-8028-3782-0|page=319|edition=fully revised}}</ref>
Keturunan Lud bin Sham dan termasuk keturunan Madhay bin Yafith kemudian pergi menuju Gomer dan Gomer kemudian menjaga mereka dan membiarkan mereka berkembang di wilayahnya. Dari bangsa Madhay ini menurunkan bangsa Media yang salah satu rajanya adalah Cyrus Agung.
 
Meski demikian, sejarawan dan sarjana Alkitab percaya bahwa Ararat merujuk pada wilayah yang lebih besar, tidak hanya terbatas pada Gunung Ararat/Masis. Richard James Fischer menyatakan bahwa Kitab Kejadian menggunakan kata jamak "pegunungan" dan tidak merujuk gunung tertentu.<ref name="Fischer">{{cite book|author1=Richard James Fischer|title=Historical Genesis: From Adam to Abraham|contribution=Mount Ararat|date=2007|publisher=University Press of America|isbn=9780761838074|pages=109–111|url=https://books.google.com/books?id=4qX0bQs0eEYC&pg=PA109|access-date=2016-11-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20190128072142/https://books.google.com/books?id=4qX0bQs0eEYC&pg=PA109|archive-date=2019-01-28|url-status=live}}</ref> Mereka yang mengkritisi pandangan bahwa Gunung Masis adalah Ararat menyatakan bahwa Ararat sendiri adalah nama negara saat Kitab Kejadian ditulis. Dalam komentar Kejadian 2008, Arnold menuliskan bahwa lokasi Pegunungan Ararat tidak merujuk pada satu gunung khusus yang memiliki nama Ararat, melainkan wilayah pegunungan di Tanah Ararat.{{sfn|Arnold|2008|p=104}} Bila merujuk pada pendapat terakhir, maka Gunung Qardu di dekat Cizre modern yang dipandang sebagai Gunung Judi juga dapat dimasukkan ke dalam kawasan Pegunungan Ararat.
Salah satu bangsa Barbar adalah keturunan dari Thamila bin Marib bin Faran bin Amr bin imliq bin Lud bin Sham. Bangsa yang pertama kali berbicara dengan bahasa Arab adalah Imliq bin Lud setelah kepindahannya dari [[Babylonia]].
 
== Analisa Naratif ==
* Aram bin Sam: Aram bin Shem menurunkan Uz, Mash, Gether dan Hul. Kemudian Uz menurunkan Gether, [[ʿĀd]] dan Ubayl. Gether bin Aram menurunkan [[Tsamud]] dan [[Judays]]. Mereka ini berbicara dengan bahasa Arab Mudari. Mereka ini dikenal dengan Arab Aribah atau Arab asli karena dari merekalah bahasa Arab berasal. Dari keturunan Aram dan [[Lud]] ini melahirkan bangsa Arab pertamaatau bangsa Arab Aribah.
Menurut Hipotesis Dokumenter, lima kitab pertama dari Alkitab (Pentateuch/Taurat), termasuk Kitab Kejadian, dikumpulkan selama abad ke-5 SM dari empat sumber utama, yang asalnya tidak lebih awal dari abad ke-10 SM. Dua di antaranya, yaitu [[Sumber Yahwis]], yang dikarang pada abad ke-10 SM, dan [[Sumber Imamat]], dari abad ke-7 SM, membentuk bab-bab dari Kitab Kejadian mengenai Nuh. Upaya editor di abad ke-5 SM untuk mengakomodasi kedua sumber independen dan terkadang saling bertentangan tersebut menyebabkan kontradiksi pada berbagai point penceritaan seperti berapa lama air bah-nya terjadi (40 hari menurut [https://alkitab.sabda.org/verse.php?book=kejadian&chapter=7&verse=17 Kitab Kejadian 7:17], 150 hari menurut [https://alkitab.sabda.org/verse.php?book=kejadian&chapter=7&verse=24 Kejadian 7:24]) dan berapa banyak binatang yang harus dibawa Nuh ke bahtera-nya (sepasang untuk tiap binatang di [https://alkitab.sabda.org/verse.php?book=kejadian&chapter=6&verse=19 Kej 6:19], sepasang dari tiap binatang haram dan 7 pasang untuk setiap binatang halal di [https://alkitab.sabda.org/verse.php?book=kejadian&chapter=7&verse=2 Kej 7:2]).<ref>{{cite book|last=Collins|first=John J.|year=2004|title=Introduction to the Hebrew Bible|url=https://archive.org/details/introductiontohe0000coll|location=Minneapolis|publisher=Fortress Press|isbn=0-8006-2991-4|pages=[https://archive.org/details/introductiontohe0000coll/page/56 56]–57}}</ref><ref>{{cite book|last=Friedman|first=Richard Elliotty|year=1989|url=https://archive.org/details/whowrotebible000frie/page/59|title=Who Wrote the Bible?|location=New York|publisher=HarperCollins Publishers|isbn=0-06-063035-3|page=[https://archive.org/details/whowrotebible000frie/page/59 59]|url-access=registration}}</ref>
 
== Mitologi banjir serupa dari bangsa lain ==
[[ʿĀd]] berdiam di gurun disekitar jalan menuju Hadramaut di [[Yaman]]. Tsamud memahat pegunungan untuk dijadikan tempat tinggalnya yang berada antara Hijaz dan Syria dan sejauh Wadi al-Qura. Judays mengikuti Tasm dan berdiam di lingkungan Yamamah sampai Bahrayn. Nama Yamamah pada saat itu adalah Jaww. Sedangkan Jasim berdiam di Uman. Mash menurunkan bangsa Nabatea yang silsilahnya adalah Nabit bin Mash bin Aram.
Terdapat kisah banjir besar dalam beberapa kebudayaan, seperti di Mesopotamia, India, dan Yunani
 
=== Mesopotamia ===
Di Era kaum ʿĀd, mereka dikenal dengan ʿĀd dari Iram, ketika kaum’Ad dihancurkan maka kaum [[Tsamud]] disebut Iram. Setelah Tsamud dihancurkan keturunan Iram yang tersisa disebut dengan Arman atau Aramean.
Mitologi tertulis paling awal mengenai banjir ditemukan pada [[Wiracarita Atrahasis|Epos Atrahasis]] dan [[Wiracarita Gilgames|Epos Gilgames]]. Lauh I Epos Atrahasis menceritakan para dewa muda yang melakukan pemberontakan kepada para dewa karena merasa keberatan setelah sekian waktu melakukan pekerjaan kasar. Dewa Enki kemudian mengusulkan untuk menciptakan manusia untuk menangani berbagai pekerjaan kasar tersebut. Bunda Dewi Mami kemudian menciptakan manusia dengan membentuk tanah liat yang dicampuri daging dan darah dewa yang dibunuh, Geshtu-E, "dewa yang memiliki kepandaian" (namanya berarti "telinga" atau "hikmat"). Manusia kemudian berkembang menjadi sangat banyak sehingga mengganggu istirahat para dewa.<ref name="Baker">{id} David L.Baker, John J.Bimson. 2004. ''Mari Mengenal Arkeologi Alkitab''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 69-70.</ref><ref name="Wright">{en} Ernest Wrught. 1960. ''Biblical Archaelogy''. Philadelphia:The Westminster Press. hlm. 27.</ref> Lauh II menceritakan bahwa Dewa Enlil mengirim penyakit, kelaparan dan masa kekeringan untuk mengurangi jumlah mereka. Di akhir disebutkan bahwa dalam persidangan para dewa diputuskan bahwa manusia akan dibinasakan dengan air bah dan Enki dipaksa bersumpah untuk merahasiakan rencana tersebut. Lauh III menjelaskan mengenai kisah air bah. Dewa Enki memberitahu Atrahasis mengenai bencana air bah dan menyuruhnya membuat bahtera. Atrahasis beserta keluarga dan hewan-hewan yang ikut bersamanya di bahtera selamat dari air bah. Enlil marah karena menganggap Enki melanggar sumpah, tapi pada akhirnya keduanya sepakat untuk mengatur jumlah penduduk manusia dengan cara lain.<ref>W. G. Lambert and [[:en:Alan Millard|A. R. Millard]], ''Atrahasis: The Babylonian Story of the Flood'', Eisenbrauns, 1999, ISBN 1-57506-039-6.</ref>
 
=== Yunani ===
* Arfaqsyad bin Sam: Arpkasyad menurunkan umat-umat pilihan dan darinya kebanyakan nabi berasal. Ia mempunyai anak yang bernama Qaynam yang tidak diceritakan di dalam [[Taurat]]. Ia tidak diceritakan di dalam taurat karena ia menyebut dirinya sebagai dewa dan mempelajari sihir. Qaynamkemudian menurunkan anak yang bernama Shelah, dan menurunkan Abir. Bagi Abir menurunkan 2 anak, yaitu Peleg atau Qasim dan Yoktan atau Qahthan yang menurunkan 2 anak, yaitu Ya’rub dan Yaqtan. Yoktan adalah penguasa pertama atas negeri Yaman.
Nuh kerap disamakan dengan [[Deukalion]] putra [[Prometheus (mitologi)|Prometheus]] dalam mitologi Yunani. Deukalion diperingatkan oleh Zeus dan Poseidon mengenai akan datangnya banjir bandang dan dia membuat bahtera. Setelah banjir usai, dia mengucap syukur pada para dewa dan menerima nasihat mengenai cara merepopulasi bumi. Deukalion juga mengirim merpati untuk mencari tahu keadaan bumi dan burung tersebut kembali dengan dahan zaitun.<ref>''Encyclopædia Britannica'', [http://www.britannica.com/EBchecked/topic/159650/Deucalion Deucalion].</ref><ref>Wajdenbaum, P., [https://books.google.com.au/books?id=3kiPBAAAQBAJ&pg=PA92&source=gbs_toc_r&cad=3#v=onepage&q=noah&f=false ''Argonauts of the Desert: Structural Analysis of the Hebrew Bible''], Routledge, 2014, hlm. 104–108.</ref> Dalam versi cerita yang lain, Deukalion juga dikatakan sebagai penemu minuman anggur sebagaimana Nuh dalam Alkitab.<ref>Anderson, G., [https://books.google.co.uk/books?id=G9IQt92pbjwC&pg=PA130&dq=noah+deucalion&hl=en&sa=X&ei=BkykVOSEEor0UPvkgbgK&ved=0CCwQ6AEwAjgU#v=onepage&q=noah%20deucalion&f=false ''Greek and Roman Folklore: A Handbook''], Greenwood Publishing Group, 2006. hlm. 129–130.</ref>
 
=== Hindu ===
Arpaksyad juga mempunyai anak yang bernama Nimrod yang mendiami sekitar wilayah Al-Hijr. Sham lahir ketika Nuh berumur 500 tahun, kemudian Arpaksyad lahir ketika Sham berumur 102 tahun. Qaynam lahir ketika umur Arpaksyad 35 tahun, Shelah lahir ketika Qaynam berumur 39 tahun, Eber lahir ketika Shelah berumur 30 tahun.
Dalam Hindu dikisahkan bahwa [[Wisnu]] memerintahkan Raja [[Waiwaswata Manu|Manu]] untuk membuat sebuah kapal besar untuk terhindar dari banjir besar. Setelah banjir reda, kapal berlabuh di Pegunungan Malaya.<ref>Frazer. RW., [https://books.google.com/?id=9bkiKm3cA_EC&pg=PA83#v=onepage&q=manu%20noah&f=false ''A Literary History of India''], Mittal Publications, 1898, hlm. 83–84.</ref> Cerita mengenai ''Encyclopædia Britannica'' mencatat bahwa "Manu menggabungkan karakteristik tokoh-tokoh Alkitab Ibrani Nuh, yang menyelamatkan kehidupan dari kepunahan dalam banjir besar, dan Adam, manusia pertama."<ref>''Encyclopædia Britannica'', [http://www.britannica.com/EBchecked/topic/363047/Manu Manu]</ref> Krishna Mohan Banerjee menyatakan bahwa nama "Nuh" dan "Manu" memiliki akar yang sama.<ref>{{cite book|last=Sugirtharajah|first=R. S.|authorlink=|title=The Bible and the Third World: Precolonial, Colonial and Postcolonial Encounters|url=https://books.google.com/books?id=d0pJETntV8sC|year=2001|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge|isbn=978-0-521-00524-1|page=93}}</ref> [[William Jones (ahli bahasa)|William Jones]] "mengidentifikasikan Manu dengan Nuh" bersama dengan "tujuh orang bijak dapat diidentifikasi dengan delapan orang di atas bahtera."<ref>Trautmann. TR., [https://books.google.co.uk/books?id=dhbwDFfE9J8C&pg=PA58&dq=noah+manu&hl=en&sa=X&ei=3fyjVOvAF8urU4f_grAL&ved=0CFIQ6AEwCQ#v=onepage&q=noah%20manu&f=false ''Aryans and British India''], Yoda Press, 2006 p. 58.</ref> Namun pendapat lain mengatakan terkait Manu bahwa "cerita itu sepenuhnya India" dan "perahu itu tidak setara dengan Bahtera Nuh, meskipun itu masih merupakan perlambang keselamatan.<ref>Bonnefoy, Y., [https://books.google.com/?id=r4I-FsZCzJEC&pg=PA80#v=onepage&q=noah&f=false ''Asian Mythologies''], University of Chicago Press, 1993, hlm. 80.</ref>
 
== Makam ==
Yoktan bin Eber bin Shaleh bin Arfaqsyad darinya menurunkan bangsa Hind dan Sind terkemudian. Silsilahnya kembali kepada Buqayin bin Yoktan. Dari Yoktan melahirkan Ya’rub menurunkan Yashjub menurunkan Saba’. Saba’ menurunkan Himyar, Kahlan, ‘Amr, Al-Ash’ar, Anmar, Murr, ‘Amilah. Amr bin Saba menurunkan ‘Adi. ‘Adi menurunkan Lakhm dan Judham.
Ada beberapa tempat yang diyakini sebagai makam Nuh, di antaranya:
* Ghalem bin Sam: Dikisahkan bahwa keturunan dari Ghalem ini adalah bangsa [[Persia]].
* Makam Nuh ({{lang-az|Nuh peyğəmbər türbəsi}}) di [[kota Nakhchivan]] di kawasan [[Kaukasus Selatan]], menurut tradisi bangsa Armenia. Penduduk sekitar menganggapnya sebagai tempat suci.<ref>{{cite book |last1=Fraser |first1=John Foster |authorlink1= |title=Round the World on a Wheel |date=1925|orig-year=1899 |publisher=Methuen Publishing |location=London |page=[https://books.google.am/books?id=UdMRAwAAQBAJ&pg=PA90&lpg=PA90&dq=In+time+we+reached+Nachitchevan+and+visited+Noah%27s+tomb 90] |edition=5th |quote=In time we reached Nachitchevan and visited Noah's tomb. It is a featureless, mud-covered building that the Armenians regard as holy.}}</ref><ref>{{cite book |last1=Massalski |first1=Władysław |authorlink1= |title=Brockhaus and Efron Encyclopedic Dictionary Volume XXa |date=1897 |pages=704—705 |language=ru |chapter=Нахичевань}} [https://ru.wikisource.org/wiki/%D0%AD%D0%A1%D0%91%D0%95/%D0%9D%D0%B0%D1%85%D0%B8%D1%87%D0%B5%D0%B2%D0%B0%D0%BD%D1%8C online view] "По преданию, основан Ноем, гробница которого показывается местными армянами."</ref>
* Asshur bin Sam: Sedangkan dari Asshur keturunannya adalah menjadi bangsa [[Assyria]].
* Al-Haram Imam 'Ali, [[Najaf]], menurut kepercayaan Syi'ah<ref name="al-islam.org">[http://www.al-islam.org/ziyarat/iraq.htm#Najaf ''Al-Islam.org'']</ref><ref name="kamil">{{cite book|last=al-Qummi|first=Ja'far ibn Qūlawayh|title=Kāmil al-Ziyārāt|year=2008|publisher= Shiabooks.ca Press|pages=66–67}}</ref>
 
* Makam Nuh di kota [[Al-Karak]], sebelah timur [[Laut Mati]]
;Keturunan Yafith:
* Karak Nuh, sebuah desa di [[Lebanon]]<ref name="Winter2010">Winter, 2010, hlm. [https://books.google.com/books?id=KGeuAeFFJCEC&pg=PA43 43] ff</ref>
* Meshech bin Yafith: Darinya menurunkan Ashban. Menurut Blachere Ashban adalah koloni dari Ishafan yang menetap di [[Syria]], [[Mesir]], Afrika Utara, dan [[Spanyol]].
* Kota Cizre di [[kawasan Anatolia Tenggara]]
* Yavan bin Yafith: Darinya menurunkan Slavia dan Burjan atau Bulgar. Bangsa [[Byzantium]] adalah keturunan dari Lanta bin Javan.
* Magogh bin Yafith: Dari Magogh inilah bangsa [[Ya’juj dan Ma’juj]] yang telah diramalkan akan datang pada akhir zaman.
* Khatubal bin Yafith
* Ma'za bin Yafith
* Tyrash bin Yafith
 
== Bahtera Nuh ==
{{main|Bahtera Nuh}}
[[Berkas:MountArarat.jpg|left|thumb|Gunung Ararat di negara [[Turki]] yang diduga sebagai tempat berlabuhnya Bahtera Nuh.]]
 
Menurut [[Al Qur'an]], bahtera Nuh telah mendarat di Bukit Judi dan banyak perbedaan pendapat mengenai Bukit Judi tersebut, baik dari para ulama maupun temuan arkeolog. Ada pendapat{{siapa}} yang menunjukkan suatu gunung di wilayah [[Kurdi]] atau tepatnya di bagian selatan [[Armenia]], ada pendapat lain dari [[Wyatt Archeological Research]], bukit tersebut terletak di wilayah [[Turkistan]] Iklim Butan, Timur laut pulau yang oleh orang-orang Arab disebut sebagai Jazirah Ibnu Umar (Tafsir al-Mishbah).
 
Di dalam [[Alkitab]] menyebutnya terdampar di Gunung [[Ararat]] [[Turki]]. Para arkeolog Cornuke dan tim mengatakan bahwa bahtera Nuh diduga telah ditemukan di [[Iran]]. Lokasinya tidak sesuai seperti yang dijelaskan dalam kitab [[Kejadian]]; Bahtera ini telah melakukan perjalanan dari timur mengarah ke [[Mesopotamia]]. Cornuke dan tim berpikir bahwa Gunung Ararat adalah kemungkinan besar sebagai sebuah pengalihan saja. "Alkitab memberikan petunjuk di sini tetapi ini bukanlah mengarah ke Turki, tetapi mengarah langsung ke [[Iran]]."<ref>[http://news.nationalgeographic.com/news/2006/07/060705-noahs-ark_2.html Noah's Ark Discovered in Iran? di situs web National Geographic.]</ref>
 
Berdasarkan foto yang dihasilkan dari gunung Ararat, menunjukkan sebuah perahu yang sangat besar diperkirakan memiliki luas 7.546 kaki dengan panjang 500 kaki, lebar 83 kaki dan tinggi 50 kaki dan masih ada tiga tingkat lagi di atasnya.
* Tingkat pertama diletakkan binatang-binatang liar dan yang sudah dijinakkan
* Tingkat kedua ditempatkan manusia
* Tingkat ketiga burung-burung
 
== Nuh menurut Kristen ==
[[Berkas:Noahs Ark.jpg|right|200px|thumb|''[[Bahtera Nuh]]'', karya [[Edward Hicks]], dibuat tahun [[1846]].]]
[[Berkas:T and O map Guntherus Ziner 1472.jpg|thumb|left|Sebuah peta T dan O yang menggambarkan tentang pembagian koloni masyarakat, mengidentifikasikan tiga [[benua]] sebagai populasi dari keturunan Sem (Shem), Ham (Cham) dan Yafef (Japeth).]]
 
Nuh adalah anak laki-laki [[Lamekh]], yang dilahirkan pada saat Lamekh berumur 182 tahun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 5:28; 1 Tawarikh 1:4}}</ref> Ia dilahirkan 1.056 tahun setelah Adam.<ref name="park">Abraham Park. D. Min.,D.D., ''Silsilah Di Kitab Kejadian''. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo). Hal.142 ISBN 978-979-081-235-2</ref> Dari 10 generasi setelah Adam, Nuh adalah orang ketiga yang memiliki umur terpanjang, mencapai 950 tahun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 9:28-29}}</ref> Namanya juga tercatat dalam [[silsilah Yesus]] di {{Ayat|Lukas|3|36}}.
 
Nuh digambarkan sebagai orang yang benar di antara orang-orang lain yang hidup di zamannya. {{Alkitab|Kejadian 6:8}} mencatat, "Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan". Pada saat itu, manusia hidup bergelimang [[dosa]] sehingga Allah memutuskan untuk menjatuhkan hukuman dengan bersabda ''"Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi"'' <ref>[[Kejadian 6#Ayat 14|Kejadian 6:14]]</ref>. Akan tetapi, Allah tidak menghancurkan segala-galanya. Dia memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera besar untuk menyelamatkan sebagian makhluk ciptaan-Nya.
 
Setelah bahtera itu selesai, [[Kitab Kejadian]] menggambarkan bahwa [[Air bah (Nuh)|air bah]] merendam bumi selama 150 hari lamanya dan setelah itu air mulai surut. Nuh menunggu hingga bumi benar-benar kering sebelum membuka pintu bahtera. Nuh kemudian keluar bersama keluarga dan semua binatang yang ada di dalam bahtera tersebut.
 
Setelah Nuh diselamatkan, Allah mengadakan perjanjian dengan Nuh dan memberkatinya <ref>{{Ayat|Kejadian|9|1|17}}</ref>. Inilah perjanjian yang pertama dikenal dan bersifat universal karena meliputi seluruh umat manusia. Di kemudian hari, Allah mengadakan perjanjian pula dengan [[Abraham]], tetapi perjanjian itu dianggap bersifat lebih khusus.
 
=== Etimologi ===
Nama Nuh berasal dari Ibrani נֹחַ, נוֹחַ(''Nōăḥ''), yang berarti "hinggap", "menentramkan", "berhenti", atau "istirahat" ({{Alkitab|2 Raja-raja 2:15; Ratapan 5:5; Ulangan 5:14}}). Arti nama Nuh berdasarkan asal kata tersebut adalah "sabat", "istirahat", dan "penghiburan".<ref name="park"/>
 
=== Keluarga ===
Alkitab hanya mencatat Nuh memiliki tiga orang anak, [[Sem]], [[Ham]] dan [[Yafet]] yang dilahirkan setelah Nuh berumur 500 tahun<ref name="Ayat|Kejadian|5|32"/>, sebelum air bah terjadi. Ketika Sem berusia 100 tahun, dua tahun setelah air bah, ia dikaruniai [[Arpakhsad]]<ref>{{Ayat|Kejadian|11|10}}</ref>. Oleh karena itu Sem hanya berusia 98 ketika banjir datang. Ham dikatakan sebagai yang termuda <ref>{{Ayat|Kejadian|9|24}}</ref>.
 
Nama istri Nuh tidak disebut dalam [[Alkitab]], menurut [[Kitab Yobel]] (termasuk dalam kanon [[Gereja Ortodoks]] [[Ethiopia]]) namanya adalah '''Emzara'''.
 
Tradisi Yahudi menulis nama istri Nuh adalah '''Naama''' (atau '''Naamah'''), putri [[Lamekh]] dan saudara perempuan [[Tubal-Kain]].<ref>''[[Genesis Rabba]]'' [[midrash]]</ref> Demikian pula Komentator [[Alkitab Ibrani]], [[Rashi]], yang hidup pada abad ke-11 M, dalam komentarinya mengenai [[Sefer Bereishis]] 4:22.<ref>{{Ayat|Kejadian|4|22}}</ref>
 
Sebuah [[Midrash]] dari [[abad pertengahan]], yang dikenal sebagai "Kitab Yasar" (''Book of Jasher'' 5:15), juga menuliskan nama istri Nuh adalah '''Naamah''', putri [[Henokh]].<ref>Kitab Yasar atau Yaser 5:15.</ref>
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:World Destroyed by Water.png|''Banjir Besar'', karya [[Gustave Dore]] ([[1832]]-[[1883]]). Ilustrasi dalam [[Alkitab]] bergambar karya [[Gustave Dore|Dore]] terbitan tahun [[1865]].
Berkas:Joseph Anton Koch 006.jpg|''Nuh Mempersembahkan Korban'', karya [[:en:Joseph Anton Koch|Joseph Anton Koch]], c.~ [[1803]]
Berkas:The grave monument of the prophet Noah.JPG|Makam Nuh ({{lang-az|Nuh peyğəmbər türbəsi}}) di [[kota Nakhchivan]] di kawasan [[Kaukasus Selatan]]
</gallery>
 
== Lihat pula ==
* [[Nabi dan Rasul|25 Nabi]], di antaranya:
** [[Hud]]
** [[Shaleh]]
** [[Ibrahim]]
* [[Air bah (Nuh)|Air bah]]
* [[Ararat]]
Baris 179 ⟶ 198:
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Kejadian 6]][[Kejadian 7|, 7]][[Kejadian 8|, 8]][[Kejadian 9|dan 9]], [[Matius 24]], [[2 Petrus 3]]
 
== Referensi Catatan==
{{reflist|2Notelist}}
 
== Rujukan ==
{{reflist|3}}
 
=== Daftar pustaka ===
* {{cite book|last=Arnold|first=Bill T.|title=Genesis|date=2008|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-00067-3|url=https://books.google.com/books?id=ZfstnHO_AmgC&pg=PA104|ref=harv}}
* {{cite book |last1=Ibnu Katsir |first1= |authorlink=Ibnu Katsir |translator=Muhammad Zaini |title=Kisah-Kisah Para Nabi |year=2014 |publisher=Insan Kamil Solo |location=[[Kota Surakarta|Surakarta]] |isbn=978-602-6247-11-7 |url= |ref=harv}}
* {{cite journal |last1=Petrosyan |first1=Armen |title=Biblical Mt. Ararat: Two Identifications |journal=Comparative Mythology |date=2016 |volume=2 |issue=1 |pages=68–80 |url=http://compmyth.org/journal/index.php/cm/article/view/15 |issn=2409-9899 |ref=harv |access-date=2020-02-12 |archive-date=2019-12-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191209191138/https://compmyth.org/journal/index.php/cm/article/view/15 |dead-url=yes }}
 
== Pranala luar ==
{{commonscat|Noah}}
* {{id}} [httphttps://wwwkisahmuslim.dzikir.orgcom/b_ceri032603-kisah-nabi-nuh-alaihissalam.htmhtml DzikirKisahmuslim: Kisah Nabi Nuh]
* {{en}} [http://webpageswww.charterjewishencyclopedia.netcom/chavurathbneinoach/synopsisview.htmljsp?artid=318&letter=N TujuhJewish KetentuanEncyclopedia: Nuh]
* {{en}} [http://www.isidore-of-seville.com/noah-ark Bahtera Nuh]
* {{en}} [http://www.jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=318&letter=N Jewish Encyclopedia: Nuh]
* {{en}} [http://ageless-wisdom.tripod.com/mph_noah1.htm Nuh dan Bahteranya]
 
{{Nabi-nabi}}
{{Adam hingga Daud}}
{{Anak Nuh}}
{{Adam hingga Daud}}
{{Nabi-nabi}}
 
[[Kategori:Nuh| ]]