Set (tokoh Alkitab): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Munfaqqiha (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(47 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{about|tokoh kitab suci agama-agama samawi|"anak adam" dalam cerita Islam|Syits|kegunaan lain|Set (disambiguasi)}}
{{Infobox
|
|alt =
|image = Zhdan Dementiyev 01 Seth (1630).jpg
|imagesize = 200px
|caption = Gambar Set
|module= {{infobox person |child=yes|
|parents = [[Adam]] dan [[Hawa]]
|children = [[Enos]], 32 other sons, 23 daughters}}
|relative = [[Kain dan Habel]]
|birth_date =
|birth_place =
|death_date =
|death_place = Diperdebatkan
|feast_day =
|venerated_in = [[Yudaisme]] <br /> [[Kekristenan]] <br /> [[Islam]] <br /> [[Mandaeisme]] <br /> [[Sethianisme]]
|titles = Bapa-bapa manusia pada [[masa sebelum air bah]]
|attributes =
|patronage =
|major_shrine = Diperdebatkan
|suppressed_date =
|issues =
}}
{{Infobox person
'''Set''' ([[bahasa Ibrani]]: '''שֵׁת''', <small>[[bahasa Ibrani]] Standar</small> '''Šet''', <small>[[Ibrani Tiberias|Tiberias]]</small> '''Šēṯ'''; [[bahasa Arab]]: '''شيث''' Syīts; "ditempatkan; ditunjuk") adalah anak laki-laki dari [[Adam]] dan [[Hawa]]. Ia dilahirkan pada saat Adam berumur 130 tahun ({{Ayat|Kejadian|5|3}}). Set merupakan saudara muda dari [[Kain dan Habel]].▼
| honorific_prefix =
| name = {{large|Syits}}<br />{{lang|ar|{{nobold|شيث}}}}
| honorific_suffix =
| title = * [[Nabi]]
* ''[[Alaihis Salam|'alaihis-salam]]'' (keselamatan atasnya)
| image = Prophet Seth Name.svg
| image_size = 150px
| caption = Kaligrafi Syits '''alaihis-salam''
| birth_name =
| birth_date =
| birth_place =
| death_date =
| death_place =
| resting_place =
| other_names =
| years_active =
| notable_works =
| successor =
| parents =
| father = [[Adam]]
| mother = [[Hawa]]
| spouse =
| children = [[Enos]]
| relatives = * [[Qabil dan Habil|Qabil/Kain]]
* [[Qabil dan Habil|Habil]]
}}
▲'''Set''' dalam Kristen dan Yahudi ([[bahasa Ibrani]]: '''שֵׁת''', <small>[[bahasa Ibrani]] Standar</small>
== Set menurut Kristen ==
Baris 10 ⟶ 57:
Dalam [[kitab Kejadian]] dari [[Perjanjian Lama|Kitab Suci Ibrani]] dan [[Alkitab]], adalah salah satu anak (kemungkinan putra ketiga) dari [[Adam]] dan [[Hawa]], dan merupakan adik laki-laki dari [[Kain dan Habel]]. Ia dilahirkan setelah Habel dibunuh oleh Kain. Nama Set disebut sepuluh kali dalam [[Alkitab]], yaitu tujuh kali di [[kitab Kejadian]], sekali di [[kitab Bilangan]], [[Kitab 1 Tawarikh]], dan [[Injil Lukas]].
Set bagi Adam adalah seorang anak yang "menurut rupa dan gambarnya".<ref>[http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=1&c=5#3 Kejadian 5:3]</ref>
Melalui keturunan Set dilahirkanlah [[Nuh]], [[Abraham]], [[Daud]], hingga akhirnya menurunkan [[Yesus]].<ref>[http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=42&c=3#38 Lukas 3:38 Silsilah Yesus dari Set]</ref>
== Set menurut Islam ==▼
{{Utama|Syits}}
Menurut kisah Islam, setelah kematian Habil, Adam sangatlah marah kepada Qabil. Kemudian Adam memiliki anak kembar kembali bernama Syits dan 'Azura. Syits memiliki arti "hadiah", karena [[Allah]] telah memberikan hadiah kepada Adam berupa seorang anak soleh, setelah kematian anaknya yang bernama Habil. Syits selain sebagai anak yang berbakti, ia diyakini sebagai seorang [[nabi]] dan [[rasulallah]]. Sebagai seorang nabi, Syits menerima perintah-perintah dari Allah yang ditulis dalam 50 suhuf/sahifah.<ref>Hadits Nabi Muhammad {{saw}} diriwayatkan oleh [[Abu Dzar al-Ghifari]] dikutip dalam ''Tarikh Thabari'', Jilid 1, hal. 152).</ref>▼
Menurut keterangan [[Ibnu Abbas]], ketika Syits dilahirkan, Adam sudah berusia 930 tahun. Adam sengaja memilih Syits sebab anaknya yang satu ini memiliki kelebihan dari segi keilmuan, kecerdasan, ketakwaan dan kepatuhan dibandingkan dengan semua anaknya yang lain. Adam mengajarkan semua pengetahuan yang ia miliki kepada Syits. Ia mengajarkan bagaimana menyembah Allah dan beribadah yang lainnya. Setelah kematian Adam, Syits memimpin anak cucu Adam. Ia memimpin dengan peraturan dan hukum Allah, ia membawa persatuan di antara orang-orang disekitarnya.
== Menurut kepercayaan lainnya ==
=== Set menurut Kitab Yobel ===
Baris 24 ⟶ 81:
=== Cerita non-Alkitabiah ===
Menurut kitab [[Perjanjian Adam]], mengisahkan bahwa Adam, ketika mengetahui bahwa ajalnya telah dekat, memanggil Set ke sisinya. Ia menyuruh Set kembali ke Taman Eden, masuk dan mengambil tiga benih dari buah [[Pohon Kehidupan]]. Adam kemudian meminta Set kembali kepadanya dan menempatkan ketiga benih itu di mulutnya sebelum menguburkan jenazahnya.
Set melakukan apa yang diminta ayahnya dan pergi ke [[Taman Eden]]. Di gerbang taman itu berdirilah Penghulu [[Malaikat Mikail]], yang menanyakan tujuan Set. Set memberitahukannya, dan Mikail mengizinkannya masuk, dan menunjukkan kepadanya pohon kehidupan itu. Set mengumpulkan tiga benih dari buah pohon itu dan kemudian kembali, melalui pintu gerbang, dan kembali ke ayahnya, yang saat ini telah meninggal. Ia menggali kuburan untuk Adam, dan menguburkannya, setelah menempatkan ketiga benih itu di mulutnya lalu menutup liang kuburnya.
Tiga pohon kemudian muncul dari kubur Adam, dan ketiga pohon inilah yang kemudian ditebang untuk diambil kayunya untuk dijadikan tiga salib di Golgota. {{fact}}
Baris 33 ⟶ 90:
-->
=== Cerita Jawa ===
Keturunan Nabi Adam yang diangkat menjadi nabi hanya satu; Nabi [[Syits]] (Set, dalam bahasa Ibrani; Sang Hyang Esis, dalam bahasa Jawa).
Begitu mengasihinya Adam meminta pada Yang Mahaesa supaya kelak keturunan Syits diizinkan menjadi penguasa atas keturunan saudara-saudaranya. Saat berdoa,
Malaikat
Pada suatu pagi, Dewi Mulat melahirkan dua orang anak; satu berwujud laki-laki normal dan satunya berupa cahaya berkilauan (
Sayid Anwas maupun Sayid Anwar memiliki rupa yang sangat tampan. Sayid Anwas besar dalam perlindungan Adam, sedang Sayid Anwar besar dalam asuhan
Ketika Sayid Anwar dewasa, dia bertanya pada Dewi Dlajah tentang siapa ayah sejatinya. Maka diberitahulah Sayid Anwar bila dia merupakan keturunan Syith. Pada Dewi Dlajah dan
Sayid Anwas dan Sayid Anwar kemudian besar dalam asuhan Adam. Ketika melihat Sayid Anwas dan Sayid Anwar, Adam mulai paham bila Sayid Anwas kelak akan melahirkan keturunan yang [[mempertahankan ajaran agama]], sedang Sayid Anwar kelak akan melahirkan keturunan yang [[menghancurkan ajaran agama]]. Dalam asuhan Adam, Sayid Anwar melanggar pantangan dengan [[meminum air kehidupan]] yang membuat hidupnya abadi. Mengetahui itu, Nabi Adam marah lalu mengusir Sayid Anwar.
Sayid Anwar sangat kecewa dengan sang kakek lalu pergi berkelana. Di tengah perjalanan dia bertemu Malaikat [[
Di situlah Sayid Anwar melakukan [[tapa brata]] dengan cara melihat matahari mulai terbit sampai tenggelam. Setelah tujuh tahun bertapa, daya [[linuwih]] pada Sayid Anwar terolah hebat sehingga bisa menghilang (
Kejadian tersebut sangat mengganggu [[Prabu Nuradi]], raja para jin yang menguasai Lemah Dewani. Prabu Nuradi melabrak Sayid Anwar dan mengajaknya bertarung. Dalam pertarungan itu Prabu Nuradi kalah dan tunduk pada kekuasaan Sayid Anwar. Prabu Nurani memilih turun tahta lalu mengangkat Sayid Anwar menjadi raja para jin dan menyerahkan putrinya menjadi isteri. Ketika menjadi raja jin, Sayid Anwar mendapatkan gelar [[Prabu Nurasa]].
Baris 57 ⟶ 114:
Di lain pihak, Sayid Anwas yang besar dalam asuhan Nabi Adam, keturunanya kemudian menjadi manusia-manusia terpilih mulai Nabi Idris, Ibrahim, Musa, Isa sampai Muhammad. Keturunan Sayid Anwas juga menumbuhkan suku-suku bangsa superior seperti bangsa Israil, bangsa Arab, bangsa Arya dan bangsa-bangsa besar lainnya. Di lain pihak keturunan Sayid Anwar, karena juga mendapatkan berkah dari doa Adam, juga banyak melahirkan bangsa-bangsa besar pada masa-masa kerajaan Jawa. Tidak sedikit raja-raja keturunan Sayid Anwar yang menguasai bangsa-bangsa lain di permukaan bumi.
Dalam perputaran peradaban, keturunan Sayid Anwar dan Sayid Anwas telah banyak yang bersilangan. Persilangan-persilangan inilah yang membuat kehidupan mereka tumpang-tinduh. Ada keturunan Sayid Anwas yang kemudian mengikuti jejak pemikiran Sayid Anwar yang sesat. Sebaliknya, tidak sedikit pula keturunan Sayid Anwar yang kembali pada ajaran nenek moyang mereka dan menganut agama yang diajarkan Adam serta leluhur mereka Nabi Syith. Terlepas dari semua itu, keturunan-keturunan Sayid Anwas maupun Sayid Anwar sama-sama memiliki darah superioritas yang membuat mereka banyak menjadi pemimpin-pemimpin bangsa lainnya.{{fact|date=26 Desember 2010|Kitab Bradjatama=Kejadian Tak Terduga}}
▲== Set menurut Islam ==
▲Menurut kisah Islam, setelah kematian Habil, Adam sangatlah marah kepada Qabil. Kemudian Adam memiliki anak kembar kembali bernama Syits dan 'Azura. Syits memiliki arti "hadiah", karena [[Allah]] telah memberikan hadiah kepada Adam berupa seorang anak soleh, setelah kematian anaknya yang bernama Habil. Syits selain sebagai anak yang berbakti, ia diyakini sebagai seorang [[nabi]] dan [[rasulallah]]. Sebagai seorang nabi, Syits menerima perintah-perintah dari Allah yang ditulis dalam 50 suhuf/sahifah.<ref>Hadits Nabi Muhammad {{saw}} diriwayatkan oleh [[Abu Dzar al-Ghifari]] dikutip dalam ''Tarikh Thabari'', Jilid 1, hal. 152).</ref>
▲Menurut keterangan [[Ibnu Abbas]], ketika Syits dilahirkan, Adam sudah berusia 930 tahun. Adam sengaja memilih Syits sebab anaknya yang satu ini memiliki kelebihan dari segi keilmuan, kecerdasan, ketakwaan dan kepatuhan dibandingkan dengan semua anaknya yang lain. Adam mengajarkan semua pengetahuan yang ia miliki kepada Syits. Ia mengajarkan bagaimana menyembah Allah dan beribadah yang lainnya. Setelah kematian Adam, Syits memimpin anak cucu Adam. Ia memimpin dengan peraturan dan hukum Allah, ia membawa persatuan di antara orang-orang disekitarnya.
▲Wahab bin Munabbih mengatakan, ketika Adam meninggal, Syits telah berusia 400 tahun. Syits telah diwasiati oleh Adam untuk memerangi saudaranya, Qabil. Dia pergi memerangi Qabil dan akhirnya perang itu pun berkecamuk. Itulah perang pertama yang terjadi antara anak-anak Adam di muka bumi. Dalam peperangan itu, Syits memperoleh kemenangan dan dia menawan Qabil. Syits kemudian memimpin anak cucu Adam dan ia memimpin dengan peraturan dan hukum Allah, ia membawa persatuan di antara orang-orang disekitarnya.
== Pranala luar ==
* {{en}} [https://www.youtube.com/watch?v=7iF0mYjsyAY Sheath AS (Creation of Adultery & Music). Kajian Islam tentang Nabi Syits as. di Youtube.com]
* {{en}} [http://www.usna.edu/Users/humss/bwheeler/seth.html Seth in Usna.edu] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140728211647/http://www.usna.edu/Users/humss/bwheeler/seth.html |date=2014-07-28 }}
== Lihat pula ==
Baris 82 ⟶ 130:
{{kotak akhir}}
{{Adam hingga Daud}}
{{Nabi Islam di luar Al-Qur'an}}
[[Kategori:Tokoh Perjanjian Lama]]
Baris 89 ⟶ 137:
[[Kategori:Kitab 1 Tawarikh]]
[[Kategori:Injil Lukas]]
[[Kategori:
|