Istilah '''rasul''' dikenal dalam [[Islam]] dan [[Kristen]]. Meski demikian, terdapat perbedaan pemahaman mengenai istilah tersebut. Dalam Islam, rasul adalah seorang [[Nabi dan Rasul]] yang mendapat wahyu dari Allah SWT, tidak hanya untuk dirinya sendiri namun wajib menyampaikan [[wahyu]] yang dia terima kepada umat, rasul terahir yang diutus oleh Allah SWT ialah Nabi Muhammad SAW membawa syariat-syariat baru yang tidak menghapuskan syariat-syariat dari rasul sebelumnya<ref>https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-nabi-dan-rasul/</ref>. Berbeda dengan nabi biasa yang tidak dibebankan kewajiban tersebut. Dalam Kristen, rasul (disebut juga [[apostel]]) mengacu pada murid-murid [[Yesus]], utamanya [[kedua belas rasul]]. Pada zaman modern, para misionaris gerakan [[Pentakosta]] kerap menyebut diri mereka sendiri sebagai rasul.
{{Aqidah}}
'''Rasūl''' adalah manusia yang memperoleh [[wahyu]] dari Tuhān Yang Maha Berbicara tentang agama dan misinya.
== Etimologi ==
== Rasul dalam ajaran Islam ==
Rasul berasal dari bahasa Arab {{lang|ar|رسول}} (''rasūl''; jamak: {{lang|ar|رسل}}, ''rusul'') yang artinya utusan.
'''Rasūl''' ([[bahasa Arab|bahasa 'Arāb]]: <font size=4>رسول</font> ''Rasūl''; Plural <font size=4>رسل</font> ''Rusul'') adalah seseorang yang mendapat [[wahyu]] dari [[Allah|Allāh]] dengan suatu [[syari'at|syarī'at]] dan ia diperintahkan untuk menyampaikannya dan mengamalkannya. Setiap rasul pasti seorang [[nabi|nabī]], namun tidak setiap nabi itu seorang rasul, dengan demikian, jumlah nabi jauh lebih banyak dibanding jumlah rasul.
== Islam ==
Menurut [[syariat Islam|syarī'at Islām]] jumlah rasūl ada 312,<ref>Dari Abi Zar bahwa rasulullah {{saw}} bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, "(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi." "Lalu berapa jumlah rasul di antara mereka?" Dia menjawab, "Tiga ratus dua belas (312)" (Hadits riwayat At-Turmuzy).</ref> sesuai dengan [[hadits|hadīts]] yang telah disebutkan oleh Nabī [[Muhammad|Muhammād]], yang diriwayatkan oleh [[Muhammad bin Isa at-Tirmidzi|At-Tirmidzī]].
{{Utama|Nabi dan Rasul}}
[[Berkas:Dark vignette Al-Masjid AL-Nabawi Door800x600x300.jpg|jmpl|ka|Kaligrafi bertuliskan "Muhammad Rasul (utusan) Allah" yang terpahat di gerbang [[Masjid Nabawi]], [[Madinah]]. Umat Islam mengimani Nabi Muhammad sebagai penutup para nabi dan rasul.]]
Dalam Islam, [[nabi]] adalah seorang yang mendapat wahyu dari [[Allah]]. Di antara para nabi, ada yang diangkat menjadi rasul, yakni seorang yang mendapat wahyu Allah dan wajib menyebarkan ajarannya.
Menurut [[Al-Qur'an|Al-Qur'ān]] Allāh telah mengirimkan banyak nabī kepada ummāt manusia. Seorang rasūl memiliki tingkatan lebih tinggi karena menjadi pimpinan ummāt, sementara nabī tidak harus menjadi pimpinan. Di antara rasūl yang memiliki julukan [[Ulul Azmi|Ūlūl 'Azmi]] adalah Nūh, Ibrāhīm, Mūsā, Īsā dan Muhammād.<ref>{{cite web | first = Rasul | title = University of Southern California: Compendium of Muslim Texts | url=http://www.usc.edu/dept/MSA/reference/glossary/term.RASUL.html | accessdate = 2007-01-03 }}</ref> Mereka dikatakan memiliki tingkatan tertinggi di kalangan rasūl. Rasūl yang terbanyak diutus oleh Allāh adalah kepada [[Bani Israel]], berawal dari [[Musa|Mūsā]], berakhir pada [[Isa|Īsā]], dan di antara keduanya terdapat seribu nabì.
Mengimani nabi dan rasul merupakan [[rukun iman]] keempat. Di antara para nabi, [[Adam]] merupakan nabi pertama, sedangkan [[Muhammad]] merupakan nabi terakhir. Di antara para rasul, ada lima orang yang mendapat gelar ''[[ulul azmi|ulul 'azmi]]'', yakni para rasul yang memiliki ketabahan luar biasa. Mereka adalah [[Nuh]], [[Ibrahim]], [[Musa]], '[[Isa]], dan [[Muhammad]].
=== Rasūl dalam al-Qur'ān dan hadits ===
Dari [[Al-Quran|Al-Qur'ān]] dan [[hadits|Hadīts]] disebutkan beberapa nama Nabī sekaligus Rasūl, di antaranya yaitu:
* [[Adam|Ādam]] diutus sebagai khalīfah pertama di bumi serta menjadi Rasūl bagi anak-anaknya.
Beberapa perbedaan antara nabi dan rasul:
* [[Syits|Syīts]] diutus untuk memimpin anak cucu Ādam dan [[bani Qabil]].<ref name="Nabi Syits di Youtube.com">[https://www.youtube.com/watch?v=7iF0mYjsyAY Sheath AS [Creation Of Adultery & Music] di Youtube.com]</ref>
* Nabi sebatas menerima wahyu tanpa keharusan untuk mendakwahkannya, sedangkan seorang rasul wajib mendakwahkannya kepada kaumnya.
* [[Idris|Idrīs]] diutus untuk bani Qabil<ref>[http://infomasjidkita.com/nabi-dalam-islam.html Daftar nabi dalam agama Islam disitus InfoMasjidKita.com]</ref> di Babul, [[Iraq]] dan [[Memphis, Mesir|Memphis]] dan [[bani Syits]] di Abu Qubays hingga Mesir.
* Seorang rasul sudah pasti seorang nabi, tapi seorang nabi belum tentu seorang rasul.
* [[Nuh|Nūh]] diutus untuk [[bani Rasib]] di wilayah Selatan Iraq.
* Para rasul diutus dengan membawa syari’at/hukum baru, sedangkan nabi hanya mengikuti hukum dan aturan dari rasul sebelumnya.
* [[Hud|Hūd]] diutus untuk [[kaum ʿĀd|ʿĀd]] yang tinggal di Al-Ahqaf, [[Yaman]].
* Jenjang kerasulan lebih tinggi daripada jenjang kenabian.<ref>Lawami’ Al-Anwar: 1/50</ref>
* [[Shaleh|Shālih]] diutus untuk [[kaum Tsamūd]] di Semenanjung Arab.
* [[Ibrahim|Ibrāhīm]] diutus untuk [[bangsa Kaldeā]] di Kaldaniyyun Ur, Iraq.
* [[Luth|Lūth]] diutus untuk negeri [[Sodom dan Gomora|Sadūm dan Amūrah]] di Syam, [[Palestina]].
* [[Isma'il|Ismā'īl]] diutus untuk untuk penduduk Al-Amaliq, bani Jurhum dan qabilah Yaman, [[Mekkah]].
* [[Ishaq|Ishāq]] diutus untuk [[Kanaan|Kanʻān]] di wilayah Al-Khalīl, Palestina.
* [[Yaqub|Yā'qūb]] diutus untuk Kanʻān di [[Syam]].
* [[Yusuf (Al-Qur'an)|Yūsuf]] diutus untuk [[Hyksos]] dan Kanʻān di [[Mesir]].
* [[Ayyub|Ayyūb]] diutus untuk [[bani Israel]] dan [[bangsa Amoria]] (Aramin) di Horan, Syria.
* [[Syu'aib]] diutus untuk [[kaum Rass]], negeri [[Madyan]] dan [[Aykah]].
* [[Musa|Mūsā]] dan [[Harun|Hārūn]] diutus untuk bangsa [[Mesir Kuno]] dan Bani Israel di Mesir.
* [[Zulkifli|Zūlkifli]] diutus untuk bangsa Amoria di [[Damaskus]].
* [[Yunus|Yūnus]] diutus untuk [[Assyiria|bangsa Assyria]] di [[Ninawa]], Iraq.
* [[Ilyas|Ilyās]] diutus untuk [[bangsa Fenisia|Funisia]] dan bani Israel, di [[Ba'labak]] Syam.
* [[Ilyasa|Ilyasa']] diutus untuk bani Israel dan [[kaum Amoria]] di Panyas, Syam.
* [[Daud|Dāwūd]] diutus untuk bani Israel di Palestina.
* [[Sulaiman|Sulaimān]] diutus untuk bani Israel di Palestina.
* [[Zakaria|Zakariyyā]] diutus untuk bani Israil di Palestina.
* [[Yahya|Yahyā]] diutus untuk bani Israil di Palestina.
* [[Isa|'Īsā]] diutus untuk bani Israil di Palestina.
* [[Muhammad|Muhammād]] seorang nabī dan rasūl terakhir yang diutus di [[Jazirah Arab|Jazirah 'Arāb]] untuk seluruh umat [[manusia]] dan [[jin]].<ref>“Aku diutus kepada seluruh makhluk.” Ibnu Abdil Barr berkata: Mereka tdk berbeda pendapat bahwa Muhammad {{saw}} diutus kepada jin dan manusia sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. (Hadits riwayat Muslim). Ini termasuk keistimewaan dia dibandingkan para nabi yakni dgn diutus dia kepada seluruh jin dan manusia.</ref><ref>Abu Hurairah berkata bahwa, rasulullah {{saw}} bersabda: “Aku diutus kepada yg merah dan yg hitam.” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim). [[Mujahid bin Jabr]] menafsirkan hadits ini dgn makna jin dan manusia.</ref>
Sebelum Nabi Muhammad diutus, Allah telah mengutus rasul-rasul pada tiap-tiap umat.<ref>Qur'an Surah Fathir (35): 24</ref> Meski demikian, hanya beberapa saja yang kisahnya diceritakan dalam Al-Qur'an.<ref>Qur'an Surah Ghafir (40): 78</ref> Ajaran para rasul ini hanya ditujukan khusus untuk umatnya saja. Nabi Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir dan diutus untuk seluruh umat manusia. Ajarannya menyempurnakan ajaran para rasul terdahulu.
Terdapat beberapa perbedaan pendapat tentang siapa nabī sekaligus Rasūl pertama kali diutus kepada suatu kaum. Sebagian berargumen dengan dalīl Al-Qur'ān dan Hadīts bahwa nabī sekaligus Rasūl pertama adalah Nūh,<ref>“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang setelahnya”. (An-Nisa` 4:163)</ref><ref name="Hadits Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik">"Maka orang-orang mendatangi Adam dan berkata: Wahai Adam, tidakkah engkau tahu (bagaimana keadaan manusia). Allah telah menciptakanmu dengan TanganNya, dan Allah (memerintahkan) Malaikat bersujud kepadamu dan Allah mengajarkan kepadamu nama-nama segala sesuatu. Berilah syafaat kami kepada Rabb kami sehingga kami bisa mendapatkan keleluasaan dari tempat kami ini. Adam berkata: aku tidak berhak demikian, kemudian Adam menceritakan kesalahan yang menimpanya. (Adam berkata): akan tetapi datanglah kepada Nuh, karena ia adalah rasul pertama yang Allah utus kepada penduduk bumi. Maka orang-orang kemudian mendatangi Nuh…."(Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik).</ref><ref>''Husuulul Ma’muul bi Syarhi Tsalaatsatil Ushuulhal'', 196-197.</ref> sedangkan pendapat lain mengatakan Nabī dan Rasūl pertama adalah Syīts.<ref name="Nabi Syits di Youtube.com"/>
== Kristen ==
'''[[Nawawi al-Bantani|Al-Alim al-‘Allamah asy-Syaikh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani]]''', dalam kitabnya yang berjudul ''ats-Tsamaru al-Yani’ah fi Riyadh'' '''al-Badi’ah''', menjelaskan isi Hadīts yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban di dalam shahīhnya dari Abū Dzār al-Ghiffarī tentang nama-nama Rasūl yang berjumlah 313 orang. [[Adam|Ādam]] adalah nama Rasūl yang termaktub pada urutan pertama di dalam Hadīts tersebut.
{{Utama|Para rasul}}
[[Berkas:Última Cena - Da Vinci 5.jpg|jmpl|upright=1.35|ka|[[Perjamuan Terakhir (Leonardo da Vinci)|''Perjamuan Terakhir'']], lukisan mural karya [[Leonardo da Vinci]] dari penghujung era 1490-an di Gereja Santa Maria della Grazie, [[Milan]], adalah penggambaran peristiwa perjamuan terakhir Yesus bersama kedua belas rasul pada malam hari menjelang penyaliban.]]
Al-Imām '''Kamāluddīn al-Damirī''' (w. 808 H) dalam ensiklopedinya yang berjudul ''Hayāt al-Hayawān al-Kubrā'' menuturkan tentang perbedaan para ʿUlamāʾ mengenai nama Khidhir. Namun, menurut pendapat yang sah, sebagaimana yang kutip juga oleh '''[[Al-Baghawi|Al-Imām Al-Baghawī]]''' dan ʿUlamāʾ lainnya bahwa nama Nabi Khidhir adalah Balyā. Sedangkan ayahnya bernama Malkān, atau Malikān seperti terdapat di dalam Kitāb '''[[Ibnu Arabi|Al-Imām Muhyīddīn ibnu ʿAlī Ibnu ʿArabī al-Hātimī at-Thāʾī]]''' (w. 1240 H), ''Futūḥāt al-Makkiyyah''. Di dalam Hadīts tentang 313 nama-nama Rasūl itu, nama Balyā termasuk pula di antaranya.
Umat Kristen Indonesia menggunakan istilah rasul sebagai padanan kata [[bahasa Yunani|Yunani]], ἀπόστολος (''apóstolos''). Kata ἀπόστολος terbentuk oleh pengimbuhan awalan ἀπό- (''apó-''), yang berarti "dari", pada kata dasar στέλλω (''stéllō''), yang berarti "aku kirim" atau "aku berangkatkan", dan mula-mula berarti "utusan" atau "duta". Kendati demikian, makna kata ''apóstolos'' lebih dalam dari sekadar "utusan", dan lebih dekat dengan makna kata "delegasi" atau "perutusan".<ref name="Coppieters">{{cite web|url=http://www.newadvent.org/cathen/01626c.htm|title=Catholic Encyclopedia: Apostles|publisher=}}</ref>
Dengan demikian, tidaklah benar pendapat-pendapat yang menyatakan bahwa Nabī [[Adam|Ādam]] dan Nabī Khidir atau Balyā hanyalah bertaraf sebagai Nabī saja, dan tidak memiliki kewajiban untuk menyebarkan risālah.
Dalam [[eklesiologi]] dan [[teologi Kristen]], para rasul, khususnya "Kedua Belas Rasul", adalah [[murid (Kekristenan)|murid-murid]] utama [[Yesus]], tokoh pusat dalam [[Kekristenan|agama Kristen]]. Semasa Yesus [[Kehidupan Yesus dalam Perjanjian Baru|hidup]] dan [[Pelayanan Yesus|berkarya]] pada [[Kekristenan pada abad ke-1|abad pertama tarikh Masehi]], para rasul adalah pengikut-pengikut terdekatnya. Di kemudian hari, pengikut-pengikut terdekat ini menjadi [[narasumber]] utama [[kabar Baik]] yang diwartakan Yesus.
=== Perbedaan Nabī dan Rasūl ===
Berikut ini adalah perbedaan Nabī dan Rasūl:<ref>[http://al-atsariyyah.com/5-perbedaan-antara-nabi-dan-rasul.html 5 Perbedaan Antara Nabi dan Rasul], 16 November 2009. Diakses pada 9 Januari 2012</ref>
* Jenjang kerasulan lebih tinggi daripada jenjang kenabīan.<ref>Al-Hafizh Ibnu Katsir menyatakan dalam Tafsirnya (3/47), “Tidak ada perbedaan (di kalangan ulama) bahwasanya para rasul lebih utama daripada seluruh nabi dan bahwa ulul ‘azmi merupakan yang paling utama di antara mereka (para rasul)”.</ref>
* Rasūl diutus kepada kaum yang kāfir, sedangkan Nabī diutus kepada kaum yang telah ber'imān.<ref>“Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami berturut-turut. Tiap-tiap seorang rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakannya”. (Al-Mu`minun 23:44)</ref>
* Syarī’at para Rasūl berbeda antara satu dengan yang lainnya, atau dengan kata lain bahwa para Rasūl diutus dengan membawa syarī’at baru.<ref>“Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang”. (Al-Ma`idah 5:48)</ref>
* Nabī yang pertama adalah [[Adam|Ādam]] dan Rasūl pertama adalah Nūh.<ref name="Hadits Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik" />
* Seluruh Rasūl yang diutus, Allāh selamatkan dari percobaan pembunuhan yang dilancarkan oleh kaumnya. Adapun Nabī, ada di antara mereka yang berhasil dibunuh oleh kaumnya.<ref>Allah berfirman: “Mengapa kalian dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kalian orang-orang yang beriman?”. (Al-Baqarah 2:91)</ref>
Pada zaman modern, para [[misionaris]] gerakan Pentakosta kerap menyebut diri mereka sendiri sebagai rasul. Praktik semacam ini berpangkal dari padanan [[bahasa Latin]] untuk kata "rasul", yakni ''"missio"'', cikal bakal dari kata "misionaris" dalam [[bahasa Indonesia]]. Karena alasan yang sama pula umat Katolik menyandangkan sebutan rasul kepada misionaris-misionaris tertentu, misalnya [[Patrick (santo)|Santo Patrisius]] (373–463) dihormati sebagai "Rasul Irlandia", [[Bonifasius|Santo Bonifasius]] (680–755) dihormati sebagai "Rasul [[Bangsa Jerman]]", dan [[Fransiskus Xaverius|Santo Fransiskus Xaverius]] (1506–1552) dihormati sebagai "Rasul Hindia".
=== Kriteria Nabī dan Rasūl ===
Dikatakan bahwa Nabī dan Rasūl memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi, di antaranya adalah:
* Dipilih dan diangkat oleh Allāh.
* Mendapat mandat (wahyu) dari Allāh.
* Bersifat cerdas.
* Dari umat bani [[Adam|Ādam]] (manusia).
* Nabi dan rasul adalah seorang pria.<ref>"Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui." (Al anbiyya’ 21:7)</ref><ref>"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka..." (An Nisaa' 4:34)</ref>
== ReferensiRujukan ==
{{Reflist}}
== Lihat pula ==
* [[Nabi]], sudut pandang umum
* [[Nabi Islamdan Rasul]], sudut pandang Islam
* [[Para rasul]], sudut pandang Kristen
{{Nabi Islam dalam Al-Qur'an}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Agama]]
{{Islam-stub}}
|