Perumpamaan pohon ara yang tidak berbuah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: tetapi (di awal kalimat) → namun |
|||
(16 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Curtain Fig Tree, Queensland, Australia.JPG|
'''Perumpamaan pohon ara yang tidak berbuah''' adalah [[perumpamaan]] yang diajarkan oleh [[Yesus]] [[Kristus]] kepada murid-murid-Nya. Perumpamaan pohon ara tercantum di {{Ayat Alkitab|buku=Lukas|pasal=13|ayat=6|sampaiayat=9}}.
Yang dimaksudkan sebagai "pohon ara" dalam teks ini adalah [[tin]] (''[[Ficus carica]]''), sejenis ara yang berasal dari wilayah [[Laut Tengah]] dan buahnya dapat dimakan.
Baris 8:
== Refleksi ==
Hampir semua orang punya pengalaman tanam menanam sebuah pohon, dan tentunya tahu bahwa untuk membuat pohon itu berbuah lebat tidaklah semudah yang dipikirkan. Dibilang sulit
Namun ketika kesempatan itu disia-siakan, pohon yang tidak berguna itu pada akhirnya akan ditebang. Pohon "ara" itu hidup percuma dan hanya menghabiskan zat-zat nutrisi yang dibutuhkan tanaman anggur dalam kebun. Namun secara luar biasa, Yesus yang diumpamakan sebagai pengurus kebun meminta kesempatan sekali lagi.
“Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah.” (bandingkan ayat 8b) Disini Sang “Pengurus kebun” akan mengerjakan segala sesuatu bagi pohon agar bisa berbuah dan tidak harus ditebang dan berakhir di bara api. Hidup manusia yang begitu rusak oleh benalu dan tunas-tunas dosa
Tuhan [[Yesus]] [[Kristus]] telah datang untuk menyelamatkan umat manusia. Dalam prosesnya, terkadang ada bagian-bagian yang tidak efektif dari diri manusia, maka bagian itu harus "dicangkul" atau "dipotong" dan itu bukanlah hal yang menyenangkan. Proses itu terkadang bisa membuat manusia menderita. Tapi itu sungguh diperlukan agar manusia selamat dari tebangan dan dilempar kedalam api. [[Yesus]] pun berseru: “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” ({{Alkitab|Yohanes 15:4}})
Baris 18:
Agar manusia bisa bertumbuh dan berbuah dengan baik, ia harus tetap tinggal di dalam [[Kristus]], dan [[Kristus]] di dalamnya, baik dalam kehidupan sehari-hari, keluarga maupun pekerjaan, hendaklah berpusat kepada Terang Kristus. Ketika ada proses-proses pemotongan tunas yang tidak produktif atau pembersihan benalu, laluilah itu dengan sukacita, karena proses itu sungguh diperlukan untuk menjadikan manusia itu pohon yang dapat berbuah lebat.
“Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.” ({{Alkitab|Matius 12:33}}) Sebatang pohon dikenal dari buahnya. Pohon yang baik akan berbuah baik, begitu pula sebaliknya. Ada banyak ranting, tunas dan benalu dalam hidup manusia yang harus dipotong agar ia berbuah lebat. Apakah itu [[kesombongan]], harta, kebiasaan buruk, status, adat dan sebagainya, jika itu menghambat manusia untuk berbuah, ijinkanlah Tukang Kebuh untuk memotongnya.
Untuk dapat memberi kesempatan Tukang Kebun bekerja "menggali dan memupuk" pohon iman manusia, diperlukan adanya penyegaran roh dan jiwa lewat Firman Tuhan, dan rajin-rajin memupuk kedisplinan untuk terus taat dan berjalan dalam koridor-Nya. Hanya dengan demikianlah ia bisa menjadi pohon yang tumbuh subur menghasilkan buah yang banyak. Pemilik "kebun anggur" Kristus memberikan kepada manusia kesempatan untuk bertobat.
Fasilitas telah diberikan, baik perorangan maupun komunitas atau lembaga Gereja, menyediakan diri dipakai oleh Roh Kudus dengan menggunakan macam-macam cangkul dan aneka ragam pupuk sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Akan tetapi betapa sering manusia mempermainkan kasih dan kesabaran Allah, manusia menantang Allah
"Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagi kalian untuk beroleh selamat ..." ({{Alkitab|2 Petrus 3:15}}) KESEMPATAN ITU TERAKHiR, pengurus kebun anggur berkata, "... mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" Kesempatan ini merupakan kesempatan terakhir bagi si pohon ara untuk berbuah, jika tidak, maka pohon ara tersebut akan ditebang. "Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api." ({{Alkitab|Matius 3:10, Lukas 3:9}}) Banyak orang tidak sadar bahwa kesempatan yang dia punya adalah kesempatan terakhir. Apakah Allah sudah menemukan buah di dalam hidup rohani orang-orang percaya? Jangan salahkan Allah kalau pada waktunya tiba orang-orang itu ditebang alias harus meninggalkan dunia ini, tetapi yang dijumpai adalah perintah Pemilik Kebun Kehidupan, "campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap." ({{Alkitab|Matius 25:30}}, bandingkan {{Alkitab|Matius 25:46}}) karena orang-orang itu tidak mau bertobat.<ref>[
== Penafsiran ==
[[
[[
== Keaslian ==
Baris 38:
* [[Perumpamaan Yesus]]
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Lukas 13]]
{{s-start}}
{{s-hou|[[Kronologi kehidupan Yesus|Kehidupan Yesus]]<br>[[Perumpamaan Yesus|Perumpamaan]]}}
|-
{{s-bef|before=[[Dosa dan penderitaan]]}}
{{s-ttl|title=[[Injil Lukas]]<br>[[Lukas 13|pasal 13]]}}
{{s-aft|after=[[Yesus menyembuhkan seorang perempuan pada hari Sabat|Penyembuhan perempuan bungkuk]]}}
{{s-end}}
== Referensi ==
Baris 48 ⟶ 56:
[[Kategori:Injil Lukas]]
[[Kategori:Perumpamaan Yesus]]
|