Tugiyo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gigihmonodh (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(29 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{one source}}
{{Infobox
|
|image =
|fullname = Tugiyo |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
}}
'''
Tugiyo mencetak gol tunggal kemenangan PSIS Semarang atas Persebaya Surabaya pada Final Liga Indonesia musim
==Ciri Khas==▼
Tugiyo gampang dikenali karena posturnya yang pendek gempal seperti Diego Maradona. Rambutnya pun ikal seperti Legenda Argentina tersebut. Ditambah dengan posisinya yang sama-sama Penyerang plus pergerakan yang lincah membuatnya dijuluki "Maradona dari Purwodadi". Tugiyo juga terkenal karena namanya yang pendek dan sangat mudah diingat. Dia disukai para penggemar karena sifat rendah hati. Hal itu bisa dipahami melihat latar belakangnya. ▼
▲== Ciri Khas ==
▲Tugiyo gampang dikenali karena posturnya yang pendek gempal seperti Diego Maradona. Rambutnya pun ikal seperti Legenda Argentina tersebut. Ditambah dengan posisinya yang sama-sama Penyerang plus pergerakan yang lincah membuatnya dijuluki "Maradona dari Purwodadi". Tugiyo juga terkenal karena namanya yang pendek dan sangat mudah diingat. Dia disukai para penggemar karena sifat rendah hati. Hal itu bisa dipahami melihat latar belakangnya.
== Karier Klub ==
Baris 47:
Pada Tahun 1998, Tugiyo direkrut PSIS Semarang yang dilatih Edi Paryono. Perpindahan ini menguntungkan kedua belah pihak. PSIS membutuhkan seorang penyerang untuk menemani Striker asing Alli Shaha Ally dan penyerang gaek Hadi Surento. Bagi Tugiyo, bermain di PSIS mendekatkan dirinya dengan orang tua dan kampung halaman.
Di musim pertamanya, Tugiyo langsung menjadi andalan Tim Mahesa Jenar. Tugiyo mencetak gol-gol penting yang membawa PSIS lolos dari babak grup bersama Persebaya Surabaya. PSIS dan Persebaya menyingkirkan Gelora Dewata, Barito Putra dan Persema. Kemudian di babak 10 besar kembali bertemu dengan Persebaya. Selain Persebaya, PSIS bergabung di Grup yang berisi Persikota Tangerang, Petrokimia Putra dan Semen Padang. Tugiyo kembali berhasil membawa PSIS lolos. Di babak semifinal PSIS mengalahkan Persija Jakarta 1-0. Di babak Final lagi-lagi Persebaya menjadi lawannya. Meskipun di 3 pertemuan sebelumnya PSIS tidak pernah menang tapi di Final tersebut PSIS berhasil menang melalui gol tunggal Tugiyo di menit ke-90. Tugiyo berhasil membawa Tim kebanggaan kota Semarang menjadi Juara. Tugiyo pun menjadi pahlawan Semarang dan Jawa Tengah.
Sayang setelah itu Tugiyo mendapat cedera lutut parah saat memperkuat Tim Nasional dan
=== Setelah keluar dari PSIS Semarang ===
Cedera membuat
== Karier Tim Nasional ==▼
▲== Karier Tim Nasional==
Musim 1998-1999 melambungkan nama Tugiyo. Bernard Schumm yang waktu itu menangani Tim Nasional tertarik untuk memanggilnya ke Timnas Indonesia. Tetapi pada saat berlatih bersama Timnas Tugiyo mengalami cedera parah dan menggagalkan impian Tugiyo memperkuat Timnas Senior. Sebelumnya di level junior, ia sudah beberapa kali mengenakan seragam Merah Putih.
== Cedera parah ==▼
▲==Cedera parah==
Di tengah kariernya sedang menanjak, Tugiyo mendapat cedera lutut parah saat berlatih bersama Timnas Indonesia. Cedera itu memaksanya absen bermain cukup lama. Dokter menyuruh Tugiyo untuk istirahat total dari lapangan hijau sampai benar-benar sembuh. Tapi Tugiyo merasa sangat ingin bermain saat merasakan lututnya sudah tidak berasa sakit. Hal itulah yang menyebabkan cederanya tidak pernah benar-benar sembuh. Cedera itu otomatis mengurangi kecepatan dan ketajaman Tugiyo sebagai seorang Striker.
== Keluarga ==
Tugiyo lahir pada tahun 1977 di keluarga kurang mampu di Purwodadi, Jawa Tengah. Keadaan membuat Tugiyo menjadi pekerja keras. Tugiyo berlatih
Pada tahun 2000, Tugiyo menikah dengan gadis bernama Fitri Panca Purna Setiawati. Saat ini mereka sudah dikaruniai dua orang anak yang bernama Scudetto Rafa Majalintama (lahir tahun 2002) dan Ayesa Safira Kusuma Tirta (lahir tahun 2005).
== Karier Kepelatihan ==
Tugiyo tidak bisa lepas dari dunia yang membesarkan namanya dan mencoba jalur pelatih sepak bola. Tugiyo mengikuti Kursus kepelatihan dan saat ini telah mengantongi Sertifikat Kepelatihan Nasional. Sekarang Tugiyo menjadi pelatih Akademi PFA di kota Salatiga. Sebelumnya ia juga sempat menangani beberapa SSB dan tim junior.
== Prestasi ==
'''Klub'''
* Juara [[Divisi Utama Liga Indonesia 1999|Liga Indonesia]] 1999 bersama [[PSIS Semarang|PSIS]]
* Juara [[Divisi I Liga Indonesia 2002-2003|Divisi I Liga Indonesia 2001]]
'''Tim Nasional'''
* Juara Piala Pelajar Asia bersama Timnas Indonesia U-16
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Purwodadi, Grobogan]]
[[Kategori:
[[Kategori:Pemain PSIS Semarang]]
|