Andi Siti Nurhani Sapada: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
k Mengembalikan suntingan oleh 140.213.181.152 (bicara) ke revisi terakhir oleh Achmad Suharto
Tag: Pengembalian
 
(16 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Mei 2016}}
'''{{PAGENAME}}[[Andi (gelar)|Andi]] Siti Nurhani Sapada''' ({{lahirmati|[[Parepare]], [[Sulawesi Selatan]]|25|6|1929|[[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]|8|7|2010}}) adalah [[seniman]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya dikenal secara luas melalui karya-karyanya berupa ciptaan tari-tarian. Dia merupakan salah satu penari [[Istana Negara]] semasa pemerintahan [[Presiden]] [[SukarnoSoekarno]]. Atas perstasi dan pengabdiannya, {{PAGENAME}}Andi Siti Nurhani Sapada menerima penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma dari [[Presiden]] [[Republik Indonesia]] ([[2009]]).<ref>[http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/nurhani.html Situs resmi Taman Ismail Marzuki] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150402105416/http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/nurhani.html |date=2015-04-02 }}, diakses 25 Maret 2015</ref><ref>[http://www.tempo.co/read/news/2010/07/08/176262036/Kreator-Tari-Pakarena-Tutup-Usia Tempo: Kreator Tari Pakarena Tutup Usia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150402100150/http://www.tempo.co/read/news/2010/07/08/176262036/Kreator-Tari-Pakarena-Tutup-Usia |date=2015-04-02 }}, diakses 25 Maret 2015</ref><ref>[http://beritasore.com/2009/08/15/presiden-anugerahkan-tanda-kehormatan-kepada-42-tokoh/ Berita Sore: Presiden anugerahkan tanda kehormatan kepada 42 tokoh], diakses 25 Maret 2015</ref>
 
== Latar belakang ==
{{PAGENAME}}Andi Siti Nurhani Sapada lahir di Parepare, Sulawesi Selatan 25 Juni 1929. Dia termasuk wanita keturunan bangsawan. Ayahnya, Andi Makasau Parenregi Lawalo, adalah bangsawan Bugis bergelar Datu Suppa Toa. Ibunya, Rachmatiah Daeng Baji adalah bangsawan [[Makassar]], putri dari Karaeng Sonda, Raja Bontonompo, sebuah kecamatan di wilayah [[Kabupaten Gowa]]. Pendidikan formal ditempuhnya adalah ELS ([[1934]]-[[1941]]), Mulo ([[1946]]-[[1948]]) dan AMS ([[1948]]-[[1950]]). Sempat berkuliah selama dua tahun di Fakultas Sastra dan Seni IKIP MakassarUjungpandang ([[1971]]-[[1973]]), pada jurusan bahasa Inggris. {{PAGENAME}}Andi Siti Nurhani Sapada menikah dengan Andi Sapada Mappangile, mantan Bupati Sidrap, 1960, di karuniai delapan anak. Tahun [[1949]], ia bergabung dalam Orkes Daerah Baji Minasa pimpinan Bora Daeng Irate, pencipta lagu Angin Mammiri. Ia jugalah pelantun pertama lagu tersebut. Pada tahun [[1950]] terjadi peristiwa yang mendorongnya kian memacu semangatnya terus menekuni seni tari sampai. Peristiwa itu bermula ketika [[Presiden]] [[Soekarno]] berkunjung di kantor Gubernur di Makassar. Pada suatu kesempatan, Presiden Soekarno tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya dan bertanya, "Adakah tari daerah yang bisa saya nikmati?". Mendengar pertanyaan itu, dengan cepat dan tanpa persiapan sama sekali ia meminjam pakaian adat [[Mandar]], lalu menyuguhkan tari Pattuddu yang berasal dari daerah Mandar (kini [[Provinsi Sulawesi Barat]]). Presiden Soekarno terkesan dan mengharapkan agar kiprahnya diteruskan dalam membina dan mengembangkan tari-tarian [[Sulawesi Selatan]]. Sejak tahun [[1950]] hingga tahun [[1965]], setiap tahun ia selalu tampil di [[Istana Negara]], memimpin tim kesenian/tari dari [[Sulawesi Selatan]] pada setiap rangkaian acara peringatan [[Proklamasi Kemerdekaan]] [[Republik Indonesia]]. Antara 1952 sampai 1985, ia mengolah, membina, dan menciptakan seni tari Sulawesi Selatan, di antaranya Pakarena, Pattuddu, Padendang, Bosara, Pabbekkenna Majjina, Pattennung, Dendang-Dendang, Pasuloi, Angina Mamiri, dan Tomassenga. Adapun fragmen tari yang diciptakannya antara lain ''Sultan Hasanuddin, Pajjonga, Wetadampali Masala Olie, Saleppang Sampu'' dan ''Anak Rara''. Ia juga menggarap tari Pakduppa (tari menjemput tamu) yang dimainkan 300-an orang tatkala pembukaan Pekan Olahraga Mahasiswa tahun [[1968]] di [[Makassar]].
Tahun 1962, ia mendirikan [[Institut Kesenian Sulawesi]] (IKS) untuk menawarkan pendidikan seni kepada putra-putri Indonesia agar lebih mengenal seni tari empat kelompok etnis di Sulawesi Selatan (Makassar, Bugis, Toraja, Mandar) serta mengatur dan menggelar beragam pertunjukan, khususnya tari dan musik daerah. Melalui lembaga ini pula, Nani mencipta dan menggali tari-tari tradisional. Banyak tari yang semula sudah terkubur, lantaran bubarnya kerajaan-kerajaan, digali dan digubah sampai menjadi tari yang berestetika tinggi. Belasan tari tradisional Sulawesi Selatan yang sarat makna, lahir dari kerja keras dan permenungannya yang dalam. Pada masa pemerintahan Presiden [[Soeharto]], ketika pemerintah mengirim tim kesenian ke [[Australia]] ([[1975]]), dua karyanya, tari ''Bosara'' dan ''Patten Nung'' ikut di tampilkan. Pada awal tahun 1970-an ia menggarap karya besar dalam bidang musik dengan menampilkan sekitar 90 pemain kecapi dan suling bertajuk ''Simfoni Kecapi''. Selain itu ia juga memodifikasi instrumen kecapi menggunakan enam grip yang kini di Sulawesi Selatan dikenal sebagai Kecapi Anida (singkatan dari Andi Nurhani Sapada). Kecapi ini mampu memainkan lagu-lagu dalam tangga nada diatonis. Tahun 1991, ia diundang ke [[Inggris]] dan [[Belanda]] untuk memberi ceramah tentang kostum tari dari Sulawesi Selatan. Ia juga memberi ceramah pada Lembaga Kebudayaan Indonesia di [[Moskow]], [[Rusia]] ([[1996]]). Dalam rangka memperkanalkan potensi daerah, dia memproduksi [[VCD]] berisi tarian empat kelompok etnis di Sulawesi Selatan (2001). Di luar dunia tari dan musik, Nani pernah pula menulis naskah sandiwara radio dan delapan buku tentang kesenian dan kebudayaan empat etnis di Sulawesi Selatan. Atas pengabdian dan kesetiaannya pada bidang seni tari, {{PAGENAME}}Andi Siti Nurhani Sapada beberapa kali menerima penghargaan.
 
==Karir Karier ==
 
* Kepala Kantor Kesenian Kota Besar Makassar (1952-1954)
* Anggota DPRD PropinsiProvinsi Sulawesi Selatan (1971-1974)
 
== Bibliografi ==
Berikut beberapa buku yang ditulis antara tahun 1975 sampai dengan 2002:
* Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan
Baris 21 ⟶ 22:
* Tari Tradisi/Kreasi 4 Etnis Budaya Sulawesi Selatan
 
== Karya tari ==
 
* Pakarena
Baris 40 ⟶ 41:
* Pakduppa
 
== Penghargaan ==
 
* Anugerah Seni dari pemerintah RI (1972)
* Cultural Award dari pemerintah Australia (1975)
* Warga Teladan Makassar Sualwesi Selatan (1976)
* Warga Teladan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (1976)
* Anugerah Satya Lencana Kebudayaan dan Hadiah Seni (2007)
Baris 52 ⟶ 53:
 
{{reflist}}
{{Authority control}}
{{bio-stub}}
 
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Penari Indonesia]]