Kiyangkongrejo, Kutoarjo, Purworejo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k fix edit
Surolepoh (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(34 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
 
{{wikify}}
 
{{desa
|peta =https://goo.gl/maps/oMcLo5LA1BwN5rLa7
|nama =Kiyangkongrejo
|provinsi =Jawa Tengah
Baris 10 ⟶ 6:
|nama dati2 =Purworejo
|kecamatan =Kutoarjo
|kode pos =5425154212
|luas =1,25 KM²
|nama pemimpin =achmad ashuri
|luas penduduk =-1397
|penduduk kepala desa =-1000Akhmad jiwaAsngudi
|agama =99% Islam|kepadatan=902/km²|dati3=Kecamatan|koordinat=-7.764694 LS 109.899192 BT}}
|kepadatan =-
'''Kiyangkongrejo''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Kutoarjo, Purworejo|Kutoarjo]], [[Kabupaten Purworejo|Purworejo]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Terletak sekitar 5 kilometerKM dari Kota [[Kutoarjo]], untukAkses menempuhke desa ini cukuplah mudah karena dilalui jalan beraspalnasional yang cukup bagus dan dilalui kendaraan angkutan umum jalur [[Kutoarjo, Purworejo|Kutoarjo]]-[[Ketawangrejo, Grabag, Purworejo|Ketawang]]. JalurDan inijuga menghubungkancukup Kotadekat dengan [[Stasiun Kutoarjo]] keyang Pantaihanya Ketawangberjarak yang4 cukupKM. besarSayangnya desa ini belum dilalui jalur [[Trans Jateng]]. Kendati demikian untuk akses transportasi online seperti [[Gojek]], [[Grab (perusahaan)|Grab,]] dan taksi online lokal sangat mudah ombaknyaditemukan.
}}
'''Kiyangkongrejo''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Kutoarjo, Purworejo|Kutoarjo]], [[Kabupaten Purworejo|Purworejo]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Terletak sekitar 5 kilometer dari Kota [[Kutoarjo]], untuk menempuh desa ini cukuplah mudah karena dilalui jalan beraspal cukup bagus dan dilalui kendaraan umum jalur Kutoarjo-Ketawang. Jalur ini menghubungkan Kota [[Kutoarjo]] ke Pantai Ketawang yang cukup besar ombaknya.
 
== SEJARAH ==
Konon kabarnya desa ini didirikan oleh seorang [[ulama]] [[Tionghoa]], yang bernama Ki Angkong, yang pada akhirnya menjadi sebutan desa tersebut. Hal ini didukung adanya Beberapa artifak seperti bekas makam tionghoa, batu bertuliskan huruf tionghoa, dan ''script'' bahasa jawa kuno pernah ditemukan di desa ini. Sayang tidak ada perhatian terhadap artifak tersebut sehingga beberapa hilang dan rusak. Temuan terakhir sekitar tahun 1988, adalah sebuah batu pipih dengan dua dudukkan.
 
Dari zaman dulu desa ini memang menjadi pusat kegiatan Islam diantaranya telah berdiri 2 pondok pesantren, alkholashyaitu sampaiPondok Pesantren al Kholash dan Pondok Pesantren Al Hikmah. Sampai tahun 2007, desa ini mempunyai 3 masjid besar untuk menunjang kegiatan peribadatan.
 
Sekitar tahun 1980 di desa ini pernah diadakan eksplorasi minyak, tempat pengeborannya persis di samping sekolah SDN KiyangongrejoKiyangkongrejo.
 
== GEOGRAFIS ==
Sebagian besar pencaharian penduduk adalah bertani, disusul usaha perdagangan. Pada umumnya petani di desa ini tidak menanam tanaman lain (kacang kedelai, jagung) setelah panen padi. Pengolahan sawah pada umumnya sudah menggunakan mesin traktor, pada zaman dulunya masih memakai bajak kerbau yang biasa disebut ''waluku'' atau ''wluku''.
Kiyangkongrejo terbentang di dataran rendah sub pantai selatan dengan ketinggian rata-rata 15 MDPL. Dengan wilayah yang mayoritas lahan pertanian basah atau sawah, dengan persentase 70% persawahan dan 30% pekarangan dan atau perumahan warga.
 
====== PEMBAGIAN WILAYAH ======
Secara geografis desa Kiyangkongrejo terbagi menjadi 3 dusun:
Desa Kiyangkongrejo sendiri terbagi menjadi 3 Dusun, 6 Rukun Warga (RW) dan 12 Rukun Tetangga (RT). Berikut pembagiannya:
* '''Kiyangkongrejo Lor (bagian utara)''suliwa'
* '''Kiyangkongrejo Kidul (bagian selatan)'''
* '''Kiyangkongrejo Wetan (bagian timur)'''
 
* '''KiyangkongrejoKiyangkong Kidul (''' ''bagian selatan atau dusun I'' ''')'''
Untuk Kiyangkongrejo Wetan masih terbagi lagi menjadi 2 sub dusun:
* '''''Kiyangkong Lor (''' bagian utara atau dusun II ''')'''''
* '''Njebor''' yaitu Kiyangkongrejo Wetan bagian selatan
* '''KiyangkongrejoKiyangkong Wetan (''' ''bagian timur atau dusun III'' ''')'''
* '''Kedung Sumur''' yaitu Kiyangkongrejo Wetan bagian utara
 
Untuk KiyangkongrejoKiyangkong Wetan masih terbagi lagi menjadi 2 sub dusun:
Pemisahan dusun tersebut berdasarkan letak jalan raya yang kebetulan membagi desa menjadi 3 bagian. Pemisahan tersebut hanya untuk memudahkan penyebutan area saja, secara administratif semua urusan kepemerintahan terpusat pada Kepala Desa.
 
*# '''Njebor''' yaitu KiyangkongrejoKiyangkong Wetan bagian selatan
Warga di Kiyangkongrejo Kidul dulunya mempunyai kekhasan yaitu suka memelihara ternak kerbau. Kerbau-kerbau ini selalu dimandikan di sungai yang mengalir ditepian jalur jalan raya Kutoarjo-Ketawang, pada tempat khusus yang disebut ''guyangan''. Saat ini ''guyangan'' ini sudah tidak ada sejalan dengan rehabilitasi sungai. ''Guyangan'' ini letaknya tepat di jalan yang menuju Njebor.
*# '''Kedung Sumur''' yaitu KiyangkongrejoKiyangkong Wetan bagian utara
 
Pemisahan dusun tersebut berdasarkan letak jalan raya yang kebetulan membagi desa menjadi 3 bagian. Pemisahan tersebut hanya untuk memudahkan penyebutan area saja, secara administratif semua urusan kepemerintahan terpusat pada Kepala Desa.
Pada zaman dulunya Kiyangkongrejo Wetan ini ada sub dusun yang disebut '''Mutihan'''. Pusat wilayah Mutihan pada zaman dulu, bila dilihat pada saat ini adalah disekitar Masjid Al-Ikhlas yang dulunya masjid tersebut biasa dikenal Masjid Mutihan. Masjid Mutihan sendiri adalah masjid tua yang pemugarannya dimulai bulan Mei 2007.
{| class="wikitable"
|+'''PERBATASAN WILAYAH'''
|Bagian Timur
|Desa [[Ketiwijayan, Bayan, Purworejo|Ketiwijayan, Kec. Bayan,]]
|-
|Bagian Selatan
|Desa [[Tuntungpahit, Kutoarjo, Purworejo|Tuntungpahit]], dan [[Kebondalem, Kutoarjo, Purworejo|Kebondalem,]]
|-
|Bagian Barat
|Desa [[Suren, Kutoarjo, Purworejo|Suren]]
|-
|Bagian Utara
|Desa [[Pringgowijayan, Kutoarjo, Purworejo|Pringgowijayan]]
}|}
 
====== '''FASILITAS DESA''' ======
Kiyangongrejo Wetan tidak terdapat pondok pesantren, namun demikian pada zaman dulunya terdapat ''langgar'' (surau) yang dikelola oleh Alm Mbah Pur. Keistimewaan langgarnya adalah pada tempat wudlu, dimana tempat wudlunya adalah sebuah kolam kecil. Alm Mbah Pur inilah yang mempunyai ''script'' bahasa jawa kuno dan batu bertuliskan huruf tionghoa. Letak batu bertuliskan huruf tionghoa ini ditaruh di sumur belakang, yang biasa dipakai untuk landasan wudlu dari ''padasan''. Padasan sendiri adalah semacam tangki air berbentuk seperti teko besar.
# Kantor Kepala Desa => Alamat, Dusun 1 RT 001 RW 001
# SD Negeri Kiyangkongrejo => Alamat, Dusun 1 RT 001 RW 001
# TK Mahkota => Alamat, Dusun 1 RT 001 RW 001
# Masjid Al Dzikro => Alamat Dusun 1
# Masjid Fathurahim => Alamat Dusun 2
# Masjid Al Ikhlas => Alamat Dusun 3 RT 002 RW 006
# Pondok Pesantren Al Kholash => Alamat Dusun 2
# Pondok Pesantren Al Hikmah => Alamat Dusun 1
# Lapangan desa dengan lahan 55 m x 65 m
# Dan masih banyak berdiri Mushola yang tersebar di wilayah RT atau RW
 
====== '''PEMERINTAHAN DESA''' ======
Kiyangkongrejo Wetan berbatasan langsung dengan [[Kecamatan]] [[Bayan, Purworejo|Bayan]], batasan yang dipakai adalah sebuah sungai yang melewati kedua daerah tersebut.
# Akhmad Asngudi (Kepala Desa)
# Khaliq Abu (Sekdes)
# Bayan Junaedi (Kadus 1)
# Bayan Fajar (Kadus2)
# Bayan Eko Agus Setyawan (kadus 3)
 
== PEREKONOMIAN DESA ==
Adat yang berlaku di desa ini tidak ada yang khusus, mengikuti budaya Jawa pada umumnya. Acara tahunan yang biasa diadakan adalah ''agustusan''.
Sebagian besar pencaharian penduduk bergerak di bidang pertanian, hal itu didukung dengan lahan persawahan yang luas. Untuk pengolahan sawah sendiri sudah menggunakan traktor, sedangkan untuk pemanenan padi mayoritas sudah menggunakan mesin, meskipun masih ada yang menggunakan ''gregel konvensional dan gebyok.'' Untuk pengolahan gabah desa ini sudah ada jasa penggilingan padi dengan 3 tempat, dengan milik perorangan.
 
Selain bertani banyak juga warga yang bekerja sebagai ASN, pedagang. Sedangkan untuk pemuda dan pemudinya banyak yang memilih untuk merantau ke JABODETABEK bahkan ada yang sampai ke luar negeri seperti Malaysia, Hongkong, dan Taiwan.
 
== ADAT DAN TRADISI ==
Adat yang berlaku di desa ini tidak ada yang khusus, mengikuti budaya Jawa pada umumnya. Acara tahunan yang biasa diadakan adalah ''agustusan, Muludan, Rejeban.''.
 
Pada bulan Syaban pada tanggal 21 Syaban diadakan acara di masjid, acaranya berupa doa bersama untuk persiapan memasuki bulan Ramadhan (bulan puasa). Uniknya disini masing-masing warga membawa tumpeng yang nanti saling tukar untuk dibawa pulang lagi.
 
Warga di Kiyangkongrejo Kidul dulunya mempunyai kekhasan yaitu suka memelihara ternak kerbau. Kerbau-kerbau ini selalu dimandikan di sungai yang mengalir ditepian jalur jalan raya Kutoarjo-Ketawang, pada tempat khusus yang disebut ''guyangan''. Saat ini ''guyangan'' ini sudah tidak ada sejalan dengan rehabilitasi sungai. ''Guyangan'' ini letaknya tepat di jalan yang menuju Njebor.
Bentuk rumah pada umumnya adalah Limasan dan Joglo. Uniknya rumah di desa Kiyangkongrejo rata-rata menghadap ke selatan atau tepatnya menghadap ke arah laut. Rumah tua yang pernah berdiri sampai tahun 2007 tercatat dibangun pada tahun 1919. Rumah ini bertuliskan huruf Jawa yang kalau dibaca berbunyi ''Ruwah Wawu'' yang artinya adalah bulan Ruwah tahun Wawu. ''Wawu'' sendiri menunjukkan 1919. Pada saat gempa yang melanda [[Yogyakarta]] dan daerah pantai selatan Jawa pada 25 Mei 2006, rumah tersebut tidak mengalami retak sama sekali. Pada saat dipugar rumah tua ini diketahui secara struktur tidak mempunyai tulang beton hanya berupa susunan batu bata merah yang saling menyilang.
 
Pada zaman dulunya Kiyangkongrejo Wetan ini ada sub dusun yang disebut '''Mutihan'''. Pusat wilayah Mutihan pada zaman dulu, bila dilihat pada saat ini adalah disekitar Masjid Al-Ikhlas yang dulunya masjid tersebut biasa dikenal Masjid Mutihan. Masjid Mutihan sendiri adalah masjid tua yang pemugarannya dimulai bulan Mei 2007.
 
Kiyangongrejo Wetan tidak terdapat pondok pesantren, namun demikian padaPada zaman dulunya terdapat ''langgar'' (surau) yang dikelola oleh Alm Mbah Pur. Keistimewaan langgarnya adalah pada tempat wudlu, dimana tempat wudlunya adalah sebuah kolam kecil. Alm Mbah Pur inilah yang mempunyai ''script'' bahasa jawa kuno dan batu bertuliskan huruf tionghoa. Letak batu bertuliskan huruf tionghoa ini ditaruh di sumur belakang, yang biasa dipakai untuk landasan wudlu dari ''padasan''. Padasan sendiri adalah semacam tangki air berbentuk seperti teko besar.
 
== SELAYANG PANDANG ==
Bentuk rumah pada umumnya adalah Limasan dan Joglo. Uniknya rumah di desa Kiyangkongrejo rata-rata menghadap ke selatan atau tepatnya menghadap ke arah laut pantai selatan. Rumah tua yang pernah berdiri sampai tahun 2007 tercatat dibangun pada tahun 1919. Rumah ini bertuliskan huruf Jawa yang kalau dibaca berbunyi ''Ruwah Wawu'' yang artinya adalah bulan Ruwah tahun Wawu. ''Wawu'' sendiri menunjukkan 1919. Pada saat gempa yang melanda [[Yogyakarta]] dan daerah pantai selatan Jawa pada 25 Mei 2006, rumah tersebut tidak mengalami retak sama sekali. Pada saat dipugar rumah tua ini diketahui secara struktur tidak mempunyai tulang beton hanya berupa susunan batu bata merah yang saling menyilang.
 
Jangkaun telekomunikasi untuk semua operator selularseluler di Indonesia penerimaannya cukup baik di area desa ini. Demikian juga untuk penerimaan sinyal televisi, secara umum cukup baik kualitasnya.
 
== Pranala luar ==
Baris 60 ⟶ 98:
 
{{Kutoarjo, Purworejo}}
 
agung suliwa
 
 
{{kelurahan-stub}}