G.J. Resink: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Wadaihangit (bicara | kontrib)
melengkapi halaman dengan foto dan infobox #WPWP
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox orang}}
'''Gertrudes Johannes "Han" Resink''' ({{lahirmati|[[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]|11|10|1911|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|4|9|1997}}) adalah [[penyair]], [[eseis]] dan [[sarjana]] [[Indonesia]]. Resink berasal dari keluarga berketurunan Indo. Orang tuanya membawa kumpulan seni Indonesia di rumahnya, dan ibunya sering dimintai sahabat-sahabatnya yang kaya untuk memperlihatkannya. Pendapatan dari situ digunakan untuk membiayai sekolah-sekolah wanita.
 
'''Gertrudes Johannes "Han" Resink''' ({{lahirmati|[[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]|11|10|1911|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|4|9|1997}}) adalah [[penyair]], [[eseis]] dan [[sarjana]] [[Indonesia]]. Resink berasal dari keluarga berketurunan [[Orang Indo|Indo]]. Orang tuanya membawamengoleksi kumpulanberbagai benda seni Indonesia di rumahnya, dan ibunya sering dimintai sahabat-sahabatnya yang kaya untuk memperlihatkannya. Pendapatan dari situ digunakan untuk membiayai sekolah-sekolah wanita.
Menjelang [[Perang Dunia II]], Resink aktif di ''Stuw-groep'', suatu organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan Hindia-Belanda dan pembentukan negara konstitusional yang demokratis dengan tetap menjaga hubungan dengan [[Belanda]]. Resink menerbitkan karya-karyanya di ''De Fakkel'', ''Oriëntatie'', ''Indonesië'' dan ''Ons Erfdeel''.
 
Menjelang [[Perang Dunia II]], Resink aktif di ''Stuw-groep'', suatu organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan [[Hindia- Belanda]] dan pembentukan negara konstitusional yang demokratis dengan tetap menjaga hubungan dengan [[Belanda]]. Resink menerbitkan karya-karyanya di ''De Fakkel'', ''Oriëntatie'', ''Indonesië'', dan ''Ons Erfdeel''.
Pada tahun [[1950]], Resink menjadi [[warganegara]] [[Indonesia]] dan antara tahun [[1947]]-[[1976]] menjadi [[guru besar]] Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Sampai akhir hayatnya, ia tinggal di Jakarta.
 
Pada tahun [[1950]], Resink menjadi [[warganegara]] [[Indonesia]] dan antara tahun [[1947]]-[[1976]] menjadi [[guru besar]] Fakultas Hukum [[Universitas Indonesia]]. Sampai akhir hayatnya, ia tinggal di Jakarta.
Dalam [[sastra Belanda]], Resink menduduki posisi yang unik. Ia merupakan satu-satunya orang di dunia sastra Eropa yang memasukkan napas kehidupan Indonesia. Sehingga, seperti yang dikemukakan oleh [[Rob Nieuwenhuys]], sajak-sajak Resink mengandung kekuatan magis, tidak impresif, namun penuh akan kepercayaan lama dalam budaya di mana ia tinggal. Sekumpulan syair bahasa Belanda pertama kali muncul dengan judul ''Op de breuklijn'', kemudian diperpanjang dalam karyanya ''Kreeft en Steenbok'' ([[1963]]). Pada tahun [[1981]] ''Trans-cultureel'' terbit. Kebanyakan karyanya mengambil bentuk yang biasa digunakan di [[Eropa]] seperti [[quatrain]] dan [[soneta]], seringkali dengan permainan kata yang mengejutkan. Semuanya menyempurnakan [[syair]] [[Paul Marie Verlaine]] dan [[Charles Pierre Baudelaire]].
 
Dalam [[sastra Belanda]], Resink menduduki posisi yang unik. Ia merupakan satu-satunya orang di dunia sastra Eropa yang memasukkan napas kehidupan Indonesia. Sehingga, seperti yang dikemukakan oleh [[Rob Nieuwenhuys]], sajak-sajak Resink mengandung kekuatan magis, tidak impresif, namun penuh akan kepercayaan lama dalam budaya di mana ia tinggal. Sekumpulan syair bahasa Belanda pertama kali muncul dengan judul ''Op de breuklijn'', kemudian diperpanjang dalam karyanya ''Kreeft en Steenbok'' ([[1963]]). Pada tahun [[1981]] ''Trans-cultureel'' terbit. Kebanyakan karyanya mengambil bentuk yang biasa digunakan di [[Eropa]] seperti [[quatrain]] dan [[soneta]], seringkalitetapi dengansering kali dihiasi permainan kata yang mengejutkan. SemuanyaPuisi-puisinya menyempurnakanmengingatkan [[syair]]orang pada karya-karya [[Paul Marie Verlaine]] dan [[Charles Pierre Baudelaire]].
Steyaert menunjukkan bagaimana Resink juga membangun asas-asas [[Tachtigers]], dan memperlihatkan maksud karya-karyanya melalui perbandingan pada karya-karya [[Jacques Fabrice Herman Perk]], [[Willem Kloos]] dan [[Johan Andreas Dèr Mouw]].
 
Steyaert menunjukkan bagaimana Resink juga membangunmenjadi asas-asasperintis generasi pujangga [[Tachtigers]], dan memperlihatkan maksud karya-karyanya melalui perbandingan pada karya-karya [[Jacques Fabrice Herman Perk]], [[Willem Kloos]] dan [[Johan Andreas Dèr Mouw]].
Sejumlah syair Resink sudah diterjemahkan ke [[bahasa Perancis]] dan [[bahasa Indonesia|Indonesia]].
 
Sejumlah syairpuisi Resink sudah diterjemahkan ke [[bahasa PerancisPrancis]] dan [[bahasa Indonesia|Indonesia]].
Resink menerbitkan berbagai [[esai]] mengenai [[Joseph Conrad]] yang wajah spiritual dan budayanya berhadapan dengan karya-karya [[Arthur Rimbaud]], [[Claude-Achille Debussy]] dan [[Multatuli]].
 
Resink menerbitkan berbagai [[esai]] mengenai [[Joseph Conrad]] yang wajah spiritual dan budayanya berhadapan dengan karya-karya [[Arthur Rimbaud]], [[Claude-Achille Debussy]] dan [[Multatuli]].
Studi sejarah hukumnya diterbitkan dalam buku ''Indonesia's History between the Myths'' ([[1968]]). Dalam karyanya itu, ia menolak mitos 4 abad Pax Neerlandica.
 
Studi sejarah hukumnya diterbitkan dalam buku ''Indonesia's History between the Myths'' ([[1968]]). Dalam karyanya itu, ia menolak mitos 4empat abad kekuasaan Pax Neerlandica di Kepulauan Hindia (Nusantara).
Seluruh karya Resink dihibahkan kepada [[Pemerintah Republik Indonesia]] dan sekarang ada di [[Museum Sonobudoyo]], Yogyakarta.
 
Seluruh karya Resink dihibahkan kepada [[Pemerintah Republik Indonesia]] dan sekarang adamenjadi dikoleksi [[Museum Sonobudoyo]], Yogyakarta.
 
== Karya ==
 
* ''Kreeft en Steenbok'' ([[1963]])
* ''Indonesia's History between the Myths: Essays in Legal History and Historical Theory'' (1968)
* ''Trans-cultureel'' (1981), ISBN 90-290-1445-8
* ''Raja dan Kerajaan yang Merdeka di Indonesia, 1850-1910: Enam Tulisan Terpilih'' ([[1987]]), ISBN 979-428-047-X
Baris 32 ⟶ 34:
* Rob Nieuwenhuys, ''Oost-Indische Spiegel: Wat Nederlandse schrijvers en dichters over Indonesië hebben geschreven, vanaf de eerste dagen der compagnie tot heden'', [[Amsterdam]], [[1978]] (cetakan ke-3), ([[1972]])
* [[Hendrik de Vries]], ''Kritiek als Credo. Kritieken, essays en polemieken over poëzie'', [['s-Gravenhage]], Nijgh & Van Ditmar, [[1980]].
* Reinier Salverda, ''In Memoriam Han Resink (1911-1997)'', di Ons Erfdeel 41, no. 1 ([[Januari]]-Februari [[1998]]), hal. 130-132
* [[Bert Paasman]], ''Dit heerlijk spel voorgoed afgelast. In memoriam Han Resink.'', di Indische letteren 12, no. 4 ([[Desember]] 1997), hal. 187-191
* G.J. van Bork dan [[Pieter Jozias Verkruijsse|P.J. Verkruijsse]], ''De Nederlandse en Vlaamse auteurs'', ([[1985]])
Baris 38 ⟶ 40:
== Tentang puisi Resink ==
 
* Vis, George, ''Niet-westers?; Iets over de poëzie van G.J. Resink'', [[Michiel van Kempen]], [[Piet Verkruijsse]] en Adrienne Zuiderweg (red.), ''Wandelaar onder de palmen. Opstellen over koloniale en postkoloniale literatuur en cultuur'', [[Leiden]] [[2004]], [[KITLV]]
 
== Pranala luar ==
 
** [http://www.dbnl.org/tekst/_lib001195301_01/_lib001195301_01_0009.htm G.J. Resink: gedichten in Libertinage. Jaargang 6 (1953)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070820233717/http://www.dbnl.org/tekst/_lib001195301_01/_lib001195301_01_0009.htm |date=2007-08-20 }}
 
{{lifetime|1911|1997|Resink, Gertrudes Johannes}}
 
[[Kategori:Tokoh dari Kota Yogyakarta]]
[[Kategori:Eropa-Indonesia]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]