Sejarah rekayasa perangkat lunak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(29 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
Rekayasa perangkat lunak telah berkembang sejak pertama kali diciptakan pada tahun
== 1945 - 1965: Awal ==
Istilah ''software engineering'' digunakan pertama kali pada akhir 1950-an dan awal 1960-an. Saat itu, masih terdapat debat tajam mengenai aspek engineering dari pengembangan perangkat lunak.
Pada tahun 1968 dan 1969, komite sains NATO mensponsori dua konferensi tentang rekayasa perangkat lunak, yang memberikan dampak kuat terhadap perkembangan rekayasa perangkat lunak. Banyak yang menganggap bahwa dua konferensi inilah yang menandai awal resmi profesi rekayasa perangkat lunak. jangan pernah menganggap kalau software itu akn menjadi yang terbaik karena itu adalah sebuah karya yang bersifat sementara.
== 1965 - 1985: krisis perangkat lunak ==▼
▲==1965 - 1985: krisis perangkat lunak==
Pada tahun 1960-an hingga 1980-an, banyak masalah yang ditemukan para praktisi pengembangan perangkat lunak. Banyak projek yang gagal, hingga masa ini disebut sebagai [[krisis perangkat lunak]]. Kasus kegagalan pengembangan perangkat lunak terjadi mulai dari projek yang melebihi anggaran, hingga kasus yang mengakibatkan kerusakan fisik dan kematian. Salah satu kasus yang terkenal antara lain meledaknya roket Ariane akibat kegagalan perangkat lunak.
== 1985 - kini: tidak ada senjata pamungkas ==
Selama bertahun-tahun, para peneliti memfokuskan usahanya untuk menemukan teknik jitu untuk memecahkan masalah krisis perangkat lunak.
Berbagai teknik, metode, alat, proses diciptakan dan diklaim sebagai senjata pamungkas untuk memecahkan kasus ini. Mulai dari pemrograman terstruktur, pemrograman berorientasi object, perangkat pembantu pengembangan perangkat lunak (''CASE tools''), berbagai standar, ''[[UML]]'' hingga metode formal diagung-agungkan sebagai senjata pamungkas untuk menghasilkan software yang benar, sesuai anggaran dan tepat waktu.
Pada tahun 1987, Fred Brooks menulis artikel ''[[No Silver Bullet]]'', yang berproposisi bahwa tidak ada satu teknologi atau
Sebagian berpendapat, ''no silver bullet'' berarti profesi rekayasa perangkat lunak dianggap telah gagal. Namun sebagian yang lain justru beranggapan, hal ini menandakan bahwa bidang profesi rekayasa perangkat lunak telah cukup matang, karena dalam bidang profesi lainnya pun, tidak ada teknik pamungkas yang dapat digunakan dalam berbagai kondisi.
== Perkembangan utama rekayasa perangkat lunak ==
{{stub}}▼
▲{{software-stub}}
[[Kategori:Rekayasa perangkat lunak]]
|