Wanua Manurung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Raksasabonga (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(40 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kegunaan lain|Wanua (disambiguasi)|Manurung (disambiguasi)}}
{{Desa|dati2 = Kabupaten|foto = [[Berkas:Toddopuli1.jpg]]
 
{{Desa|dati2 = Kabupaten|foto = [[Berkas:Rumah adat Luwu.jpg]]|kecamatan = Malili|nama = Wanua Manurung|nama dati2 = Luwu Timur|nama pemimpin = |provinsi = Sulawesi Selatan|legenda =Batara Guru <br />{ Sawerigading |orang_penting = Datu Opu A. Jemma<br />A, Hatta Marakarma<br />Thorieq Husler|tokoh_legenda = Batara Guru<br />Batara Lattu<br />We Nyili Timo<br />Sawerigading<br />I We Cudai<br />I We Tenriabeng<br />I La galigo|putra_daerah = ArieJ. Mario Belougi<br />Juliana Mandagi<br />Julian Edwar Musa|kepadatan=|kode pos=92981|luas=5,77&nbsp;km²}}{{EndDiv|Tokoh Legenda=Batara Guru}}
'''Wanua ManungManurung''' adalahmerupakan salah satu kawasan paling penting dalam sejarah lahirnya [[Kesultanan Luwu|kerajaan Luwu]], sekaligus menjadi kerajaan tertua di pulauPulau [[Sulawesi]]. Saat ini, Wanua Manurung masuk dalam wilayawilayah teritorial [[Kabupaten Luwu Timur|Kabupaten Luwu timur]], [[Sulawesi Selatan|Sulawesi selatan]],. Nama nya namaya-pun berubaahkini berubah menjadi menjadi Desa Manurung
 
== Sejarah singkat ==
Baris 7 ⟶ 9:
 
Berawal dari cerita rakyat tentang [[Sawerigading]] yang merupakan seorang putera [[raja]] [[Kabupaten Luwu|Luwu]] dari ''Kerajaan Luwu Purba'', Sulawesi Selatan, Indonesia, Wanua Manurung adalah kawasan penting dalam catatan perjalanan tokoh tersebut. Dalam bahasa setempat Sawerigading berasal dari dua kata, yaitu ''sawe'' yang berarti menetas (lahir), dan ''ri gading'' yang berarti di atas bambu betung. Jadi nama Sawarigading berarti keturunan dari orang yang menetas (lahir) di atas bambu betung<sup>[1]</sup>. Nama ini dikenal melalui cerita yang termuat dalam Sureq Galigo (Periksa Edisi [[H. Kern]] [[1939]]), dimulai ketika para dewa dilangit bermufakat untuk mengisi dunia ini dengan mengirim ''Batara Guru'' anak patotoe di langit dan ''Nyilitomo''
anak guru ri Selleng di peretiwi (dunia bawah) untuk menjadi penguasa
di bumi. Dari perkawinan keduanya lahirlah putra mereka yang bernama ''Batara Lattu’'', yang kelak menggantikan ayahnya penguasa di Luwu.
 
Dari perkawinan [[Batara Guru]] dengan beberapa pengiringnya dari langit
serta pengiring We Nyilitomo dari peretiwi lahirlah beberapa putra mereka yang kelak menjadi penguasa di daerah-daerah Luwu sekaligus
pembantu Batara Lattu’. Setelah Batara Lattu’ cukup dewasa, ia
dikawinkan dengan ''We Datu Sengeng'', anak La Urumpassi bersama We
Padauleng ditompottikka. Sesudah itu Batara Guru bersama isteri kembali
kelangit. Dari perkawinan keduanya lahirlah ''Sawerigading'' dan ''We Tenriabeng'' sebagai anak kembar emas yaitu seorang laki-laki dan seorang perempuan<sup>[2]</sup>.
 
Mengenai masa hidup Sawerigading terdapat berbagai versi di kalangan ahli sejarah. Menurut versi Towani-Tolotang di [[Kabupaten Sidenreng Rappang|Sidenreng]],
Sawerigading lahir pada tahun [[564 |564 M]]. Jika versi ini dihadapkan dengan
beberapa versi lain, maka data ini tidak terlalu jauh perbedaanya. Untuk
lebih jelasnya, berikut ini akan dikemukakan tiga versi mengenai masa
hidup Sawerigading, yaitu :
# Versi [[Sulawesi Tenggara]], [[abad V]];
# Versi [[Gorontalo]], [[900]] dikurangi [[50-an|50]] = [[850]];
Baris 27 ⟶ 29:
Fakta sejarah memberi pandangan bahwa cerita Sawerigading mempunyai nilai ''sejarah''
yaitu adanya kronik di [[Kabupaten Bone|Bone]], [[Kabupaten Soppeng|Soppeng]] dan [[Kabupaten Wajo|Wajo]] yang menyatakan bahwa raja pertama
mereka adalah [[Sawerigading|Tomanurung]] yang bersumber dari keturunan Sawerigading.
Demikian pula kaum bangsawan di Sulawesi Selatan, termasuk Luwu,
menganggap bahwa La Galigo dan Sawerigading adalah nenek-moyang mereka.
Dalam silsilah raja-raja di Sulawesi Selatan ''Lontara Panguriseng'',
di puncak silsilah itu terdapat tokoh-tokoh La Galigo, Sawerigading,
Batara Lattu’ dan Batara Guru. Menurut Mills, yang menciptakan silsilah
itu raja-raja itu sendiri untuk memperoleh legitimasi magis-religius
yang menurut dugaan meniru model-model kronik Jawa.
Sebenarnya mereka tidak menyebut tokoh Sawerigading sebagai tokoh
sejarah, tetapi mereka mengklaim bahwa tokoh-tokoh itu benar-benar ada,
walaupun sebagian besar ceritanya adalah fiksi.
 
Baris 42 ⟶ 44:
Terlepas dari makna relijius yang terkait dengan nama daera ini, Wanua Manurung juga memberi pesan dalam nilai budaya yang dilestarikan masyarakat daerah bugis sampai saat ini
 
Dalam cerita masyarakat Bugis, Wanua Manurung memiliki beberapa nilai budaya antara lain nilai religius, sistem kepercayaan pra-[[Islam]] yang menggambarkan dunia gaib dan konsep kejadian manusia. Dalam cerita ini digambarkan bahwa dunia gaib adalah dunia dewa-dewa di langit, di bumi (mulatau)
yang keturunan dewa-dewa. Seiring dengan perkembangan Islam dan agama
lain di Luwu, maka nilai religius dari cerita ini lambat laun akan
mengalami kepunahan, karena tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat. Beberapa kepentingan cerita itu dalam kajian ilmu-ilmu [[sosial]] dapat diuraikan sebagai berikut :
* Wanua manurung terkait makna sejarah dalam cerita rakyat dapat dilihat faktanya dengan adanya silsilah raja-raja di Sulawesi Selatan yang menghubungkan keturunan mereka dengan sisila raja,. namun fakta sejarah ini perlu mengalami telaah kritis dengan memilah-milah antara fakta sejarah dengan cerita [[mitos]] yang telah diselipkan dalam penyusunan silsilah tersebut.
* Nilai mitos dan legenda sangat dominan dalam mewarnai cerita rakyat yang berhubungan dengan Wanua Manurung, terbukti dengan alur cerita, tokoh cerita tempat dan peristiwa cerita, sesuai dengan ciri-ciri yang dikategorikan cerita mitos dan legenda.
* Walaupun cerita ini kurang bernilai sejarah dan lebih dominan bernilai mitos dan legenda, tetapi cerita ini dapat membantu dalam pengungkapan bukti-bukti yang bernilai arkeologis dalam merekonstruksi sejarah kebudayaan Sulawesi Selatan.
* Semboyan daerah Luwu sebagai bumi Sawerigading, artinya masyarakat Luwu mengidentifikasikan jati diri mereka dengan seorang tokoh [[mitologis]] agar dapat mempunyai implikasi positif. Mungkin dapat dibandingkan dengan menyebut Irak sebagai bumi Abunawas
* Wanua Manurung mewariskan budaya dan adat istiadat yang dijunjung tinggi masyarakat daerah Bugis yang kemudian menyebar ke semua daerah kerajaan di sulawesi Selatan seperti [[Kabupaten Bone|Bone]], [[Kabupaten Wajo|Wajo]] dan [[Kabupaten Gowa|Gowa]]
 
== Karya sastra terkait ==
* Cerita Sawerigading dianggap sebagai ''karya sastra'' oleh beberapa tokoh antara lain [[Raffles]], [[Matthes]], [[R.A. Kern]], [[A. Zainal Abidin Farid]], cerita Sawerigading adalah [[sastra kuno]] yang dianggap suci oleh Bugis tetapi bukan sejarah. Demikian pula Fachruddin menganggap Sureq Galigo adalah sastra suci.
* Ri Tumpanna Welenrengnge [[(Prof. Dr. Fachruddin Ambo Enre)]]
 
== Tokoh legenda ==
* [[Batara Guru]]
* [[Batara Lattu]]
* [[La Sattung Pugi]]
* [[Simpursiang]]
* We Datu Sengngeng
* [[We Nyili Timo]]
Baris 67:
 
== Putra daerah ==
* [[Datu Andi Jemma|AndiMalla’ Jemma]],Toaddiware (Opu DatuTo Belo), PajungPejuang RiMinoritas Muslim [[KabupatenMindanao]], Luwu|Luwu.[[Filipina]]
* [[Bala Nirow Lolobua]], Tokoh [[masyarakat adat]] [[abad ke 17]]
* [[Arie Belougi]], [[Aktivis sosial|Aktivis]].
* [[DairowI BalaMaddaung ParapakLoloada]], Tokoh penganut [[masyarakatAnimisme di Pulau adatSulawesi|animisme]] [[abad ke 1916]]
* Evi Masamba, [[Artis]], tokoh [[anak kampung]]
* [[I Maddaung Lolobua]], Tokoh penganut [[Animisme di Pulau Sulawesi|animisme]] abad ke 19
* [[Luthfi A. Mutty]], [[Bupati]] [[Kabupaten Luwu Utara|Luwu Utara]], [[2000]] - [[2005]] dan 2005 - [[2010|2010.]]
* [[Riri Riza]], [[aktor]] dan [[sutradara film|sutradara Film]]
 
== Lihat pula ==
* [[KabupatenBatara LuwuGuru]]
* [[KabupatenKesultanan Luwu Timur|Kabupaten Luwu timur]]
* [[Sawerigading]]
* [[Suku Bugis]]
* [[Sulawesi Selatan|Sulawesi selatan]]
* [[Sureq Galigo]]
 
Baris 87 ⟶ 83:
 
== Referensi ==
# '''^''' [http://www.luwutimurkab.go.id/lutim/index.php?option=com_content&view=article&id=383&Itemid=300 Profil Kecamatan Malili] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170429145418/http://www.luwutimurkab.go.id/lutim/index.php?option=com_content&view=article&id=383&Itemid=300 |date=2017-04-29 }}. Diakses tanggal 7 Juli 2012.
# '''^''' "[[Sawerigading|ceritarakyatnusantara.com". Sawerigading berasal dari dua kata.. 4 april 2009. Diakses 2 feb 2012]].
# '''^''' [http://www.luwutimurkab.go.id/lutim/index.php?option=com_content&view=article&id=943:desa-manurung-dinilai-tim-p2wkss-sulsel&catid=1:berita-terbaru Desa Manurung Dinilai Tim P2WKSS Sulsel] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170513231437/http://www.luwutimurkab.go.id/lutim/index.php?option=com_content&view=article&id=943:desa-manurung-dinilai-tim-p2wkss-sulsel&catid=1:berita-terbaru |date=2017-05-13 }}. Diaakses tanggal 4 Oktober 2010.
# '''^''' [http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/147-sawerigading Sawerigading]. Diakses tanggal 29 September 2015
__TANPASUNTINGANBAGIAN__
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Desa adat]]
* [[Kategori:Sulawesi Selatan|Sulawesi selatan]]
[[Kategori:Kampung di Indonesia]]