Perusahaan Listrik Negara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
 
(288 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox company
| name = PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
| trading_name =
| logo = Berkas:Perusahaan Listrik Negara.png
| logo = Logo PLN.svg
| logo_size = 200px
| logo_size = 200px
| logo_alt =
| image = PLN head office - panoramio.jpg
| logo_caption = Logo Perusahaan Listrik Negara
| image_caption = Kantor pusat di Jakarta
| logo_padding =
| image_size = 250px
| image =
| former_name = {{bulleted list|Djawatan Listrik dan Gas Bumi (1945—1965)|PN Perusahaan Listrik Negara (1965—1972)|Perum Perusahaan Listrik Negara (1972—1994)}}
| image_size = 200px
| type = [[Badan usaha milik negara]]
| image_alt =
| image_caption traded_as =
| industry = [[Ketenagalistrikan]]
| type = [[Badan Usaha Milik Negara|BUMN]] / Perseroan Terbatas
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1945|10|27}}
| traded_as = <!-- {{IDX|BBNI}} -->
| fate =
| industry = [[listrik|kelistrikan]]
| founder =
| genre = <!-- Only used with media and publishing companies -->
| area_served = [[Indonesia]]
| fate =
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| predecessor =
| successor locations =
| key_people = [[Darmawan Prasodjo]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://web.pln.co.id/tentang-kami/direksi|title=Dewan Direksi|publisher=PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Burhanuddin Abdullah]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://web.pln.co.id/tentang-kami/dewan-komisaris|title=Dewan Komisaris|publisher=PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref><br/>([[Komisaris Utama]])
| foundation = [[27 Oktober]] [[1945]]<!-- if known: {{start date|YYYY|MM|DD}} di [[city]], [[Indonesia]] -->
| founder brands =
| products = [[Listrik]]
| defunct = <!-- {{end date|YYYY|MM|DD}} -->
| services = {{hlist|Konsultansi dan riset ketenagalistrikan|Pembangunan, pemeliharaan, pemasangan, dan sertifikasi peralatan ketenagalistrikan|[[Pelayaran]]}}
| locations =
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 368,174 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| location_city = [[Jakarta]], [[Jakarta]]
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 37,182 triliun <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://web.pln.co.id/statics/uploads/2022/08/Laporan-Tahunan-2021.pdf|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref>
| location_country = Indonesia
| owner = [[Pemerintah Indonesia]]
| coordinates =
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 1,613 kuadriliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| area_served =
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 981,607 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| key_people = [[Sofyan Basir]] <small>([[Direktur Utama PLN|Direktur Utama]])</small><ref>http://news.okezone.com/read/2014/12/24/17/1083331/sofyan-basir</ref>
| num_employees = 52.116 <small>(2021)</small><ref name="annual"/>
| products =
| subsid = Lihat [[#Anak perusahaan|daftar]]
| brands =
| production slogan =
| homepage = {{URL|www.pln.co.id}}
| services =
| revenue =
| operating_income =
| net_income =
| aum = <!-- Only for financial-service companies -->
| assets =
| equity =
| owner = [[Pemerintah Indonesia]]
| members =
| num_employees =
| parent =
| divisions =
| subsid =
| slogan = Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik
| module = <!-- Used to embed other templates -->
| website = {{URL|www.pln.co.id}}
| footnotes =
}}
'''PT Perusahaan Listrik Negara ([[Persero]])''' atau biasa disingkat menjadi '''PLN''', adalah sebuah [[badan usaha milik negara]] [[Indonesia]] yang bergerak di bidang [[ketenagalistrikan]]. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini mengelola sejumlah [[pembangkit listrik]] dengan total [[kapasitas terpasang]] mencapai 64.553 MW.<ref name="annual"/>
 
'''Perusahaan Listrik Negara''' (disingkat '''PLN''') adalah sebuah [[BUMN]] yang mengurusi semua aspek [[listrik|kelistrikan]] yang ada di [[Indonesia]]. Direktur Utamanya adalah [[Sofyan Basir]] (sebelumnya adalah Direktur Utama [[Bank Rakyat Indonesia]])<ref>[http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/12/23/203847126/Inilah.Susunan.Direksi.dan.Komisaris.Baru.PLN. Artikel:"Inilah Susunan Direksi dan Komisaris Baru PLN" di Kompas.com]</ref>, menggantikan [[Nur Pamudji]].
 
Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan [[Belanda]] mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak perusahaan swasta Belanda N.V. [[NIGM]] memperluas usahanya di bidang tenaga listrik, yang semula hanya bergerak di bidang gas. Kemudian meluas dengan berdirinya perusahaan [[swasta]] lainnya.
 
== Sejarah ==
=== 1909 - 1960 ===
[[Berkas:PLN warning 090628-9653 brn.JPG|thumb|left|200px|Pelat peringatan tua di gardu listrik]]
[[Berkas:PLN warning 090628-9653 brn.JPG|jmpl|kiri|200px|Pelat peringatan tua di sebuah gardu listrik]]
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1909 saat ''N.V. Handelsvennootschap voorheen Maintz & Co.'' yang berkantor pusat resmi di [[Amsterdam]], [[Belanda]] namun berkantor pusat di [[Surabaya]], mendirikan ''"[[Algemeene Nederlandsch-Indische Electriciteits-Maatschappij]]''' (ANIEM) di Surabaya untuk berbisnis di bidang ketenagalistrikan. Pada tahun 1942, Belanda menyerah kepada Jepang, sehingga perusahaan–perusahaan ketenagalistrikan yang saat itu ada di Hindia Belanda pun diambil alih oleh pasukan Jepang.
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het hoofdkantoor van de ANIEM op Embong Woengoe in Soerabaja TMnr 60052192.jpg|jmpl|Kantor pusat ANIEM di Jl. Embong Wungu, [[Surabaya]]]]
=== [[Masa]] Kolonial Hindia Belanda ===
Urusan ketenagalistrikan di seantero Jawa lalu ditangani oleh sebuah lembaga yang diberi nama '''''Djawa Denki Djigjo Kosja''''' (ジャワ電気事業公社). Nama lembaga tersebut kemudian diubah menjadi '''''Djawa Denki Djigjo Sja''''' (ジャワ電気事業社) dan menjadi cabang dari '''''Hosjoden Kabusiki Kaisja''''' (日本発送電株式会社) yang berkantor pusat di [[Tokyo]]. Lembaga tersebut membawahi tiga lembaga, yakni ''Seibu Djawa Denki Djigjo Sja'' (西部ジャワ電気事業社) yang berkantor pusat di [[Jakarta]], ''Tjiobu Djawa Denki Djigjo Sja'' (中部ジャワ電気事業社) yang berkantor pusat di [[Semarang]], dan ''Tobu Djawa Denki Djigjo Sja'' yang berkantor pusat di [[Surabaya]]. Tiga lembaga tersebut masing-masing menangani urusan ketenagalistrikan di [[Jawa Barat]], [[Jawa Tengah]], dan [[Jawa Timur]].
Kelistrikan di [[Hindia Belanda]] dimulai pada tahun [[1897]] ketika perusahaan listrik pertama yang bernama ''[[Nederlandche Indische Electriciteit Maatschappij]]'' ('''NIEM''' atau Perusahaan Listrik Hindia Belanda), yang merupakan perusahaan yang berada di bawah N.V. Handelsvennootschap yang sebelumnya bernama Maintz & Co. Perusahaan ini berpusat di [[Amsterdam]], [[Belanda]]. Di [[Batavia]], NIEM membangun [[PLTU]] di [[Gambir, Jakarta Pusat|Gambir]] di tepi [[Sungai Ciliwung]]. PLTU berkekuatan 3200+3000+1350 kW tersebut merupakan [[pembangkit listrik tenaga uap]] pertama di Hindia Belanda dan memasok kebutuhan listrik di Batavia dan sekitarnya. Saat ini PLTU tersebut sudah tidak ada lagi.
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Waterkrachtwerk Bengkok aan de Tji Kampoendoeng TMnr 10010389.jpg|jmpl|PLTA Bengkok di [[Bandung]]]]
NIEM berekspansi ke [[Surabaya]] dengan mendirikan perusahaan gas yang bernama '''''Nederlandsche Indische Gas Maatschappij''''' '''(NIGM) '''hingga akhir [[abad XIX]]. Pada tahun [[1909]], perusahaan ini diberi hak untuk membangun beberapa pembangkit tenaga listrik berikut sistem distribusinya ke kota-kota besar di Jawa.
Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu dan Indonesia merdeka, pada tanggal 27 Oktober 1945, pemerintah Indonesia pun membentuk '''''Djawatan Listrik dan Gas Bumi''''' di bawah [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga]] untuk mengelola ketenagalistrikan dan gas bumi di Indonesia. Saat itu, kapasitas [[pembangkit listrik]] yang dikelola oleh jawatan tersebut baru sebesar 157,5 MW. Tetapi, pengelolaan tersebut tidak berjalan lancar, karena status kepemilikan dari pembangkit-pembangkit listrik yang ada saat itu belum jelas dan karena minimnya pengalaman pemerintah di bidang ketenagalistrikan. Sebagian besar pembangkit listrik juga rusak parah karena tidak dikelola dengan baik selama pendudukan Jepang. Pada tahun 1953, pemerintah pun resmi me[[nasionalisasi]] semua perusahaan ketenagalistrikan dan gas yang ada di Indonesia, termasuk ANIEM dan [[GEBEO]].<ref name="nas">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/9506/KEPPRES1631953.pdf|title=Keputusan Presiden nomor 163 tahun 1953|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref><ref name="detail">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/1855/pp0181959.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 1959|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref>
 
==== ANIEM1961 (1909-1942) =sekarang ===
Pada tanggal 1 Januari 1961, pemerintah menggabungkan Jawatan Listrik & Gas dan semua perusahaan ketenagalistrikan yang telah dinasionalisasi ke dalam '''Badan Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara''' (BPU PLN).<ref name="bpu">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2038/pp0671961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 67 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref> Pada tanggal 1 Januari 1965, bisnis gas dari BPU PLN dijadikan modal untuk mendirikan sebuah [[perusahaan negara]] (PN) dengan nama PN [[Perusahaan Gas Negara]], sementara bisnis ketenagalistrikan dari BPU PLN dijadikan modal untuk mendirikan perusahaan ini dengan nama '''PN Perusahaan Listrik Negara'''.<ref name="pn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2562/PP0191965.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 1965|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref> Saat itu, kapasitas pembangkit listrik yang dikelola oleh perusahaan ini baru sebesar 300 MW. Pada tahun 1972, status perusahaan ini diubah menjadi [[perusahaan umum]] (Perum).<ref name="perum">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/58977/PP%20NO%2018%20TH%201972.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 1972|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref> Pada bulan Juli 1994, status perusahaan ini kembali diubah menjadi [[persero]].<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/6252/PP0231994.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 1994|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref>
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het hoofdkantoor van de ANIEM op Embong Woengoe in Soerabaja TMnr 60052192.jpg|thumb|Kantor Pusat NV ANIEM di [[Jalan Embong]], [[Surabaya]]]]
Di Surabaya, perusahaan gas NIGM (Nederlandsche Indische Gas Maatschappij) pada tanggal [[26 April]] [[1909]] mendirikan anak perusahaan '''''Algemeene Nederlandsche Indische Electriciteit Maatschappij ''([[ANIEM]])'''. Dalam waktu yang tidak berapa lama, ANIEM berkembang menjadi perusahaan listrik swasta terbesar di Indonesia dan menguasai sekitar 40% dari kebutuhan listrik di dalam negeri. ANIEM juga melakukan percepatan ekspansi seiring dengan permintaan listrik yang tinggi. Pada [[26 Agustus]] [[1921]] perusahaan ini mendapat konsesi di [[Banjarmasin]] yang kontraknya berlaku hingga [[31 Desember]] [[1960]]. Pada tahun [[1937]] pangelolaan listrik di [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur]], dan [[Kalimantan]] diserahkan kepada ANIEM.
 
Pada tahun 2011, pemerintah menyerahkan mayoritas saham PT [[Pelayaran Bahtera Adhiguna]] ke perusahaan ini.<ref name="bag">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/17210/PP0202011.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 2011|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 2013, perusahaan ini mulai menggunakan [[CNG]] untuk menggantikan [[bahan bakar minyak|BBM]] sebagai bahan bakar pada [[pembangkit listrik pemikul beban puncak]]. Pada tahun 2014, untuk pertama kalinya, perusahaan ini masuk dalam daftar [[Fortune 500]]. Pada tahun 2015, perusahaan ini mulai membangun [[PLTU]] berteknologi ''ultra super critical'' dengan kapasitas terpasang sebesar 2.000 MW di [[Batang, Jawa Tengah]] melalui skema [[kemitraan pemerintah swasta]]. Pada tahun 2019, perusahaan ini mulai membuka [[SPKLU]] untuk mendukung pengoperasian [[kendaraan listrik]] di Indonesia.
Sebagai perusahaan yang menguasal hampir 40% kelistrikan di Indonesia, ANIEM memiliki kinerja yang cukup baik dalam melayani kebutuhan listrik. Sebagaimana telah disebutkan di atas, ANIEM memiliki wilayah pemasaran di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan. Untuk melayani wilayah pemasaran yang luas ini, ANIEM menerapkan kebijakan desentralisasi produksi dan pemasaran dengan cara membentuk anak perusahaan. Dengan demikian maka listrik diproduksi secara sendiri-sendiri di berbagai wilayah oleh perusahaan yang secara langsung menangani proses produksi tersebut. Dengan demikian kinerja perusahaan menjadi amat efektif, terutama dari segi produksi dan pemasaran.
 
Pada bulan Mei 2021, pemerintah menyerahkan mayoritas saham PT [[Energy Management Indonesia]] ke perusahaan ini.<ref name="emi">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176436/PP_Nomor_65_Tahun_2021.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 65 tahun 2021|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref> Pada bulan Agustus 2021, perusahaan ini mengakuisisi PT [[Mandau Cipta Tenaga Nusantara]] yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan listrik dan uap di [[Blok Rokan]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://web.pln.co.id/tentang-kami/profil-perusahaan|title=Sekilas Perusahaan|publisher=PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)|language=id|access-date=23 Maret 2023}}</ref> Pada bulan September 2022, untuk menyederhanakan bisnisnya, PLN resmi meluncurkan empat subholding, yakni [[PLN Energi Primer Indonesia]] untuk berbisnis di bidang pengadaan bahan bakar pembangkit listrik, [[PLN Icon Plus]] untuk berbisnis di bidang non-ketenagalistrikan, serta [[PLN Indonesia Power]] dan [[PLN Nusantara Power]] untuk berbisnis di bidang pembangkitan listrik.<ref name="subholding">{{Cite news|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20220922112508-4-374118/pln-resmi-punya-4-subholding-ini-perbedaan-tugasnya|title=PLN Resmi Punya 4 Subholding, Ini Perbedaan Tugasnya|publisher=CNBC Indonesia|first= Verda Nano|last=Setiawan|date=22 September 2022|language=id|access-date=12 Oktober 2022|work=[[CNBC Indonesia]]}}</ref>
Beberapa perusahaan yang merupakan bagian dari ANIEM antara lain :
# NV ANIEM di Surabaya dengan perusahaan-perusahaan di Banjarmasin, [[Pontianak]], [[Singkawang]], [[Banyumas]] dan [[Magelang]].
# NV ''Oost Java Electriciteits Maatschappij'' (OJEM) di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di [[Lumajang]], [[Tuban]] dan [[Situbondo]].
# NV ''Solosche Electriciteits Maatschappij ''(SEM) di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di [[Solo]], [[Klaten]], [[Sragen]], [[Yogyakarta]], [[Kudus]] dan [[Semarang]].
# NV Electriciteits Maatschappij Banjoemas (EMB) di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di [[Purwokerto]], Banyumas, [[Purbalingga]], [[Sokaraja]], [[Cilacap]], [[Gombong]], [[Kebumen]], [[Wonosobo]], [[Maos]], [[Kroya]], [[Sumpyuh]] dan [[Banjarnegara]].
# NV Electriciteits Maatschappij Rembang (EMR) di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di [[Blora]], [[Cepu]], [[Rembang]], [[Lasem]] dan [[Bojonegoro]].
# NV Electriciteits Maatschappij Sumatra (EMS) di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di [[Bukit Tinggi]], [[Payakumbuh]], [[Padang Panjang]] dan [[Sibolga]].
# NV Electriciteits Maatschappij Bali en Lombok (EBALOM) di Surabaya dengan perusahaan-perusahaannya di [[Singaraja]], [[Denpasar]], [[Gianyar]], [[Tabanan]], [[Klungkung]], [[Ampenan]], [[Gorontalo]], dan [[Ternate]].
 
==== Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) ====
'''18.. - 1906 PLTA PAKAR dan PLTM SALIDO KECIL'''
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Waterkrachtwerk Bengkok aan de Tji Kampoendoeng TMnr 10010389.jpg|thumb|Waterkrachtwerk&nbsp;Bengkok&nbsp;aan de Tjikapoendoeng, [[Bandung]]]]
Secara resmi, kelistrikan menggunakan [[pembangkit listrik tenaga air]] ([[PLTA]]) di Hindia Belanda dimulai pada tahun [[1906]], saat PLTA Pakar dengan sumber air dari [[Sungai Cikapundung]] dengan kekuatan 800 [[Kilowatt|KW]] diresmikan dan diberi nama '''''Waterkrachtwerk Pakar aan de Tjikapoendoengnabij Dago '''''di [[Bandung]], Jawa Barat. Pada tahun [[1913]], PLTA tersebut mulai dikelola BEM ('''''Bandoengsche Electriciteits Maatschappij''''') dan dapat dianggap sebagai salah satu pionir dalam pembangkitan listrik dengan tenaga air.
 
Ada sumber lain yg mengatakan bahwa sebelum PLTA Pakar dibangun, sebuah [[PLTM]] ([[Pembangkit Listrik Mikro Hidro]] atau PLTA berskala mikro/kecil) berkapasitas 330 KW telah dibangun di [[Gunung Harun]], di daerah yg sekarang termasuk Kanagarian Tambang Kecamatan IV Jurai, Kabupaten [[Pesisir Selatan]], [[Sumatera Barat]]. Pembangkit listrik yg dinamai '''''PLTM Salido Kecil''''' ini awalnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di tambang Gunung Harun. Sayangnya catatan kapan persisnya PLTM ini dibangun tidak ada, hanya diperkirakan akhir abad XIX saja.
 
'''1917 - Waterkraht Bureau'''
 
Pada tahun [[1917]], Biro Tenaga Air ('''''Waterkraht Bureau''''') di bawah Jawatan Perkeretaapian Negara ('''''SS - Staatspoorwegen''''') diubah kedudukannya menjadi Jawatan Tenaga Air dan Listrik ('''''Dienst voor Waterkracht en Electriciteit'''''). Dengan begitu, jawatan tersebut mulai bergerak dalam pengembangan kelistrikan hingga penggunaan secara ekonomis dari sumber-sumber tenaga air tersedia.
 
Jawatan tersebut tak hanya mengurus pemberian lisensi-lisensi untuk tenaga air dan listrik, tetapi juga mengawasi pula kesamaan instalasi - instalasi listrik di seluruh Indonesia.
 
'''1920 - GEBEO'''
 
Pada [[1920]] didirikan Perusahaan Listrik Umum Bandung sekitarnya ('''''Gemeenschappelijk Electrisch Bedrif Bandoeng en Omstreken''''' disingkat GEBEO), dengan modal dari pemerintah dan swasta. Kemudian, maskapai tersebut mengambil alih PLTA Pakar di Bandung dan PLTA Cijedil (2x174 KW dan 2x220 KW) di [[Cianjur]]. Selanjutnya bekerjasama dengan perusahaan listrik negara untuk memasok listrik kepada masyarakat. Direksi bagian swasta dipegang oleh perusahaan swasta NV Maintz & Co. Pada 1934, ''Dienst voor Waterkraht an Electriciteit'' diubah menjadi '''''Electriciteitswezen''''' (Kelistrikan) singkatnya E.W.
 
Perusahaan ini membagi 2 wilayah pengelolaannya:
 
1. Perusahaan Tenaga Air Ne­ga­ra Da­­­ta­­ran Tinggi Bandung ('''''Landswaterkrachtbedijf Bandoeng'''''), yg terdiri dari 2 sektor:
* ''A. Sektor Priangan''
PLTA-PLTA, yaitu Bengkok (3x1050 KW) dan Dago (1x 700KW) pada 1923 dengan menggunakan sumber air dari Sungai Cikapundung, selanjutnya Plengan (3x1050 KW, 1923), ditambah 2000 KW (1962) dan Lamajan dengan kapasitas 2x6400 KW (1924), dan ditambah 6400 KW pada 1933 dengan sumber air [[Sungai Cisangkuy]] dan [[Sungai Cisarua]].
 
Sebagai cadangan air untuk musin kemarau dibangun situ Cileunca (9,89 Juta M3 air) pada 1922 dan Cipanunjang (21,8 Juta M3 air) pada [[1930]]. Untuk mencapai jumlah banyaknya air seperti tersebut, maka bendungan Pulo, Playangan dan Cipanunjang' dipertinggi pada [[1940]], sedangkan situ-situnya mendapat tambahan air dari sungai-sungai sekitarnya.
Dari PLTA Plengan dibangun jalur transmisi 30 KV sepanjang 80 Km ke GI-GI Sumadra, [[Garut]] dan [[Singaparna]] untuk menghantarkan tenaga listrik ke bagian [[Priangan Timur]]. Selanjutnya dari GI [[Kiaracondong]] dibangun jalur transmisi 30 KV ke GI [[Rancaekek]] hingga [[Sumedang]] ke Priangan Utara - Timur dan kemudian hingga PLTA [[Parakan]]. Kini tegangan Sumedang - Parakan sudah menjadi 70 KV.
 
Dari PLTA Lamajan pada [[1928]] dibangun jalur transmisi 30 KV (kemudian 70 KV) ke GI [[Padalarang]], [[Purwakarta]] dan [[Kosambi]] untuk daerah Priangan Barat dan pada tahun [[1966]] dari Kosambi ke Cawang. Di tahun [[192]]0 dibangun [[PLTU]] [[Dayeuhkolot]] (2x750 KW) untuk keperluan pemancar radio ke luar negeri, namun pada [[1940]] dibongkar dan kemudian menjadi [[PLTD]] Dayeuhkolot (2x550 KW). Kini seluruhnya telah tiada dan bangunan menjadi GI Dayeuhkolot, gudang, dan bengkel Dayeuhkolot yang sudah ada duluan. Pada [[1928]] dibangun '''''Central Electriciteit Laboratorium''''', disingkat '''CEL''' di komplek Sekolah Tinggi Tinggi ('''''Technische Hooge School''''') Bandung, yang meliputi pekerjaan testing dan perbaikan peralatan listrik. Kini CEL telah diserahkan kepada [[Institut Teknologi Bandung]] ([[ITB]]).
 
''B. Sektor Cirebon''
 
Berhubungan dengan rencana pembangunan PLTA Parakan (4x2500KW) pada tahun 1939 didirikan Perusahaan Tenaga Air Negara [[Cirebon]] ('''''Landswaterkrachtbedrijf Cirebon'''''). Kota Cirebon dan sekitarnya dahulu mendapat energi listrik dari PLTD Kebonbaru kepunyaan maskapai Gas Hindia Belanda (''Nederland Indische Gas Maatschappij ''atau NIGM).
 
2. Perusahaan Tenaga Air Negara Jawa Barat ('''''Landswaterkrachtbedrift West Java''''')
 
Perusahaan ini mempunyai PLTA Ubrug (2x5400 KW) pada tahun [[1924]] ditambah dengan 1x6300 KW pada tahun lima puluhan dan PLTA Kracak (2x5500 KW) pada tahun [[1929]], kemudian ditambah dengan 1x5500 KW.
Kedua PLTA tersebut dengan peran­taraan transmisi 70 kV dihubungkan bersama ke GI di [[Bogor]] dan dari sini dihantarkan dengan jaringan transmisi 70 kV ke Jakarta dengan GI-GI [[Cawang]], [[Meester Cornelis]] ([[Jatinegara]]), [[Weltevreden]] ([[Gambir]]), dan [[Ancol]].
 
Dari PLTA Ubrug pada 1926 dibangun jalur transmisi 30 KV ke GI Lembursitu sepanjang 16 km untuk [[Sukabumi]] dan sekitarnya. Dari PLTA Kracak pada 1931 dibangun jalur transmisi 30 kV sepanjang 57 km untuk [[Rangkasbitung]] dan sekitarnya.
 
'''<u>Catatan:</u>'''&nbsp;
# PLTA Pakar dan PLTA Bengkok di [[Dago]] Bandung masih beroperasi sampai sekarang di bawah pengelolaan [[Indonesia Power|PT Indonesia Power]] UBP [[Saguling]].&nbsp;
# PLTM Salido Kecil sempat mangkrak pada tahun [[1959]] akibat turbinnya diterjang banjir Sungai Salido Kecil, kemudian pada [[1978]] dikelola PT Anggrek Mekar Asri sampai sekarang memasok listrik untuk kota [[Painan]] dan sekitarnya.
 
=== Masa Pendudukan Jepang (1942 - 1945) ===
Seandainya sejarah bisa berandai-andai, tentu bangsa Indonesia akan dilayani oleh sistem kelistrikan yang amat efektif dari sebuah sistem usaha peninggalan kolonial Belanda. Sayang, kinerja yang amat baik dari ANIEM harus terputus karena pendudukan tentara Jepang di Indonesia pada tahun 1942. Sejak pendudukan tentara Jepang, perusahaan listrik diambil alih oleh pemerintah Jepang. Urusan kelistrikan di seluruh Jawa kemudian ditangani oleh sebuah lembaga yang bernama '''''Djawa Denki Djigjo Kosja'''''. Nama tersebut kemudian berubah menjadi '''''Djawa Denki Djigjo Sja''''' dan menjadi cabang dari '''''Hosjoden Kabusiki Kaisja''''' yang berpusat di [[Tokyo]]. Djawa Denki Djigjo Sja dibagi menjadi 3 wilayah pengelolaan yaitu [[Jawa Barat]] diberi nama '''''Seibu Djawa Denki Djigjo Sja''''' yang berpusat di [[Jakarta]], di [[Jawa Tengah]] diberi nama '''''Tjiobu Djawa Denki Djigjo Sja''''' dan berpusat di [[Semarang]], dan di [[Jawa Timur]] diberi nama '''''Tobu Djawa Denki Djigjo Sja''''' yang berpusat di [[Surabaya]].
 
Pengelolaan listrik oleh Djawa Denki Djigjo Sja berlangsung sampai Jepang menyerah kepada [[Sekutu]] dan [[Indonesia]] merdeka. Ketika Jepang menyerah kepada Sekutu, para pekerja yang bekerja di Tobu Djawa Denki Djigjo Sja berinisiatif untuk menduduki lembaga pengelola listrik tersebut dan mencoba mengambil alih pengelolaan. Untuk menjaga agar listrik tidak menjadi sumber kekacauan, pada [[25 Oktober]] [[1945]] pemerintah membentuk '''''Djawatan Listrik dan Gas Bumi''''' yang bertugas untuk mengelola kelistrikan di Indonesia yang baru saja merdeka. Usaha untuk mengelola kelistrikan ternyata bukanlah pekerjaan yang mudah, di samping karena status kepemilikan pembangkit-pembangkit yang belum jelas juga karena minimnya pengalaman pemerintah dalam bidang kelistrikan. Sebagian besar pembangkit rusak parah karena salah urus pada masa pendidikan tentara Jepang.
 
=== Masa Kemerdekaan Indonesia (1945 - sekarang) ===
Setelah diproklamirkannya kemerdekaan [[Indonesia]], tanggal [[17 Agustus]] [[1945]], perusahaan listrik yang dikuasai [[Jepang]] direbut oleh pemuda-pemuda [[Indonesia]] pada bulan [[September]] 1945, lalu diserahkan kepada pemerintah Republik [[Indonesia]]. Pada tanggal [[27 Oktober]] [[1945]] dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas oleh Presiden [[Soekarno]]. Waktu itu kapasitas [[pembangkit tenaga listrik]] hanyalah sebesar 157,5 MW.
 
=== Peristiwa ===
* Tanggal [[1 Januari]] [[1961]], dibentuk BPU - [[PLN]] (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang [[listrik]], [[gas]] dan kokas.
 
* Tanggal [[1 Januari]] [[1965]], BPU-[[PLN]] dibubarkan dan dibentuk 2 perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara ([[PGN]]) yang mengelola [[gas]].
Saat itu kapasitas pembangkit tenaga listrik PLN sebesar 300 MW.
 
* Tahun [[1972]], Pemerintah [[Indonesia]] menetapkan status Perusahaan Listrik Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN).
 
* Tahun [[1990]] melalui peraturan pemerintah No 17, PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan.
 
* Tahun [[1992]], pemerintah memberikan kesempatan kepada sektor [[swasta]] untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik.
* Tahun [[2014]], PLN masuk dalam [[Fortune Global 500]] di urutan 477 perusahaan terbesar dunia.
 
== Direktur Utama ==
Berikut adalah daftar {{main|Direktur Utama PLNPerusahaan Listrik :Negara}}
{| class="wikitable"
|-
! No
! Nama
! Awal Jabatan
! Akhir Jabatan
|-
| 1
| Suryono
| 1979
| 1984
|-
| 2
| Sardjono
| 1984
| 1988
|-
| 3
| [[Ermamsyah Jamin]]
| 1988
| 1992
|-
| 4
| [[Zuhal]]
| 1992
| 1995
|-
| 5
| [[Djiteng Marsudi]]
| 1995
| 1998
|-
| 6
| [[Adi Satria]]
| 1998
| 2000
|-
| 7
| [[Kuntoro Mangkusubroto]]
| 2000
| 2001
|-
| 8
| [[Eddie Widiono]]
| 2001
| 2008
|-
| 9
| [[Fahmi Mochtar]]
| 2008
| 2009
|-
| 10
| [[Dahlan Iskan]]
| 2009
| 2011
|-
| 11
| [[Nur Pamudji]]
| 2011
| 2014
|-
| 12
| [[Sofyan Basir]]<ref>[http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/12/23/menteri-bumn-ungkap-alasan-sofyan-basir-jadi-direktur-utama-pln Artikel:"Menteri BUMN Ungkap Alasan Sofyan Basir Jadi Direktur Utama PLN" di tribunnews.com]</ref>
| 2014
| ''Petahana''
|}
 
== Unit-unit PLNOrganisasi ==
PLN merupakan salah satu perusahaan penjual jasa listrik di Indonesia. Dalam pelayanan pendistribusian kelistrikan PLN membagi-bagi fungsi unit induknya ke dalam beberapa unit induk berdasarkan pada sistem tenaga listrik yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi. Selain itu ada juga unit induk atau pusat-pusat lain sebagai penunjang berlangsungnya perusahaan. Karena luasnya cakupan wilayah kerja PLN, maka PLN memiliki unit-unit di seluruh wilayah Indonesia yang mempunyai fungsi masing-masing sesuai dengan unit induknya.
;I. Kelompok Unit Wilayah
# PLN Wilayah Aceh, berkedudukan di Banda Aceh
# PLN Wilayah Sumatera Utara, berkedudukan di Medan
# PLN Wilayah Sumatera Barat, berkedudukan di Padang
# PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, berkedudukan di Pekanbaru
# PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu, berkedudukan di Palembang
# PLN Wilayah Bangka Belitung, berkedudukan di Pangkalpinang
# PLN Wilayah Kalimantan Barat, berkedudukan di Pontianak
# PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, berkedudukan di Banjar Baru
# PLN Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara berkedudukan di Balikpapan
# PLN Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, berkedudukan di Menado
# PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, berkedudukan di Makasar
# PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat, berkedudukan di Mataram
# PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur, berkedudukan di Kupang
# PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara, berkedudukan di Ambon
# PLN Wilayah Papua dan Papua Barat, berkedudukan di Jayapura
 
Struktur Organisasi PLN dapat dirincikan sebagai berikut:
;II. Kelompok Unit Distribusi
* '''Kantor Pusat PLN''': Kantor Pusat adalah organisasi PLN tingkat pusat di mana merupakan pusat dari penyelenggara bisnis PLN di seluruh Indonesia. Pada kantor pusat terdapat beberapa departemen dan divisi-divisi yang menunjang dalam proses bisnis PLN. Departemen dikepalai oleh ''Senior Executive Vice President'' (SEVP) dan Divisi dikepalai oleh ''Executive Vice President'' (EVP). Selain itu terdapat Sekretaris Perusahaan yang dipimpin oleh Corporate. Di kantor pusat pula para direksi PT PLN berkantor. Kantor pusat PLN terletak di Jalan Trunojoyo Blok M-I Melawai, [[Jakarta Selatan]]. Pimpinan kantor pusat PLN adalah pimpinan tertinggi dalam perusahaan ini yaitu Direktur Utama.
# PLN Distribusi DKI Jakarta Raya dan Tangerang, berkedudukan di Jakarta
* '''Unit Induk dan/atau Pusat-Pusat''': Unit Induk merupakan unit dari PLN sebagai kepanjangan tangan dari kantor pusat untuk pelayanan kelistrikan di PLN, serta merupakan lembaga di PLN sebagai penunjang bisnis kelistrikan PLN di wilayah, sedangkan pusat-pusat adalah lembaga PLN sebagai penunjang bisnis PLN contohnya PLN Pusat Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT), yaitu lembaga untuk pengembangan dan pelatihan pegawai PLN, serta pusat yang lain. Unit induk dan/atau Pusat-pusat dipimpin oleh seorang General Manager Unit Induk atau General Manager Pusat.
# PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten, berkedudukan di Bandung
* '''Unit Pelaksana''': Unit Pelaksana adalah unit di bawah unit induk dan/atau pusat-pusat sebagai pembagian wilayah pelayanan PLN ke dalam ruang lingkup yang lebih kecil agar pelayanan PLN bisa lebih terfokus dan langsung menyentuh pada masyarakat, contohnya adalah Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) yaitu unit pelaksana di bawah unit induk distribusi, atau Unit Pelaksana Transmisi (UPT) yaitu unit pelaksana di bawah unit induk transmisi, contoh lain adalah Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan (UPDL) yaitu unit pelaksana di bawah PLN PUSDIKLAT. Unit Pelaksana dipimpin oleh seorang Manager Unit Pelaksana.
# PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, berkedudukan di Semarang
[[Berkas:PLN ULTG Jember.jpg|jmpl|ULTG Jember, salah satu unit layanan di bawah UPT Probolinggo]]
# PLN Distribusi Jawa Timur, berkedudukan di Surabaya
* '''Unit Layanan''': Unit Layanan adalah unit di bawah unit pelaksana dengan ruang lingkup pembagian dari wilayah unit pelaksana, misalnya dalam satu unit pelaksana terdapat beberapa unit layanan. Tetapi tidak semua unit pelaksana di PLN mempunyai unit layanan, tergantung pada jumlah pelanggan dan area pelayanan unit pelaksana PLN, contoh unit layanan pelanggan (ULP) adalah unit layanan di bawah UP3, atau unit layanan transmisi dan gardu induk (ULTG) unit layanan di bawah UPT Unit Layanan dipimpin oleh seorang Manager Unit Layanan.
# PLN Distribusi Bali, berkedudukan di Denpasar
# PLN Distribusi Lampung, berkedudukan di Bandar Lampung
 
PLN juga mempunyai Satuan Pengawas Internal yang yang dipimpin oleh Chief Audit.
;III. Kelompok Unit Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban
Sampai saat ini tercatat PLN mempunyai 58 Divisi dan Satuan, 50 Unit Induk, 6 Pusat-pusat, 373 Unit Pelaksana, dan 1042 Unit Layanan.
# PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali, berkedudukan di Depok
# PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera, berkedudukan di Pekanbaru
 
== Unit Perusahaan ==
;IV. Kelompok Unit Pembangkitan
Unit PT PLN (Persero) dibagi dalam beberapa Wilayah untuk mengurusi Pembangkitan, Penyaluran (Transmisi) dan Pengatur Beban, dan Distribusi kepada pelanggan dibagi dalam unit induk. Namun khusus untuk kawasan dengan listrik terinterkoneksi Jawa - Bali unit-unit dibagi dalam unit induk tersendiri, untuk Pembangkitan tersendiri, Penyaluran (Transmisi) tersendiri, Pengaturan Beban tersendiri dan Distribusi tersendiri. Khusus untuk pembangkitan listrik kebanyakan pembangkitan listrik di Indonesia dipasok oleh Perusahaan Swasta walaupun ada beberapa milik PLN. Untuk transmisi Sumatra ada Unit Induk P3B Sumatra, namun untuk urusan Distribusi masih berada di Unit Induk Wilayah (belum ada unit induk Distribusi).
# PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, berkedudukan di Medan
<small>''(Keterangan: Untuk Listrik Interkoneksi Jawa-Bali Unit PLN ada di Romawi I, II, dan III. Untuk daerah selain Jawa-Bali unit PLN bernama wilayah di romawi V)''</small>
# PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan, berkedudukan di Palembang
# PLN Pembangkitan Jawa Bali, berkedudukan di Yogyakarta
# PLN Pembangkitan Tanjung Jati B, berkedudukan di Jepara
# PLN Pembangkitan Indramayu, berkedudukan di
# PLN Pembangkitan Lontar, berkedudukan di Semarang
 
Di bawah ini adalah unit-unit di bawah PT PLN (Persero):
;V. Kelompok Unit Induk Proyek
#=== PLNI. Kelompok Unit Induk Pembangunan I, berkedudukan diDistribusi Medan===
==== Sumatra ====
# PLN Unit Induk Pembangunan II, berkedudukan di Medan
# PLN Unit Induk PembangunanDistribusi IIIAceh, berkedudukan di Palembang[[Kota Banda Aceh]]
# PLN Unit Induk PembangunanDistribusi IVSumatera Utara, berkedudukan di Jakarta[[Kota Medan]], [[Sumatera Utara]]
# PLN Unit Induk PembangunanDistribusi VSumatera Barat, berkedudukan di Jakarta[[Kota Padang]], [[Sumatera Barat]]
# PLN Unit Induk PembangunanDistribusi VIRiau dan Kepulauan Riau, berkedudukan di Bandung[[Kota Pekanbaru]], [[Riau]]
# PLN Unit Induk PembangunanDistribusi VIISumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu, berkedudukan di Surabaya[[Kota Palembang]], [[Sumatera Selatan]]
# PLN Unit Induk PembangunanDistribusi VIIILampung, berkedudukan di Surabaya[[Kota Bandar Lampung]]
# PLN Unit Induk Pembangunan IX, berkedudukan di Balikpapan
# PLN Unit Induk Pembangunan X, berkedudukan di Balikpapan
# PLN Unit Induk Pembangunan XI, berkedudukan di Mataram
# PLN Unit Induk Pembangunan XII, berkedudukan di Makassar
# PLN Unit Induk Pembangunan XIII, berkedudukan di Makassar
# PLN Unit Induk Pembangunan XIV, berkedudukan di Papua
# PLN Unit Induk Pembangunan XV, berkedudukan di Papua
# PLN Unit Induk Pembangunan XVI, berkedudukan di Yogyakarta
 
==== Jawa dan Bali ====
;VI. Kelompok Unit Pusat dan Jasa
# PLNUnit PusatInduk PendidikanDistribusi dan PelatihanBanten, berkedudukan di Jakarta[[Kota Tangerang]], [[Banten]]
# PLNUnit PusatInduk EnjiniringDistribusi KetenagalistrikanJakarta Raya, berkedudukan di [[Jakarta Pusat]]
# PLNUnit PusatInduk PemeliharaanDistribusi KetenagalistrikanJawa Barat, berkedudukan di [[Kota Bandung]], [[Jawa Barat]]
# PLNUnit PusatInduk PenelitianDistribusi Jawa Tengah dan PengembanganDI Yogyakarta, berkedudukan di Jakarta[[Kota Semarang]], [[Jawa Tengah]]
# PLNUnit PusatInduk ManajemenDistribusi KonstruksiJawa Timur, berkedudukan di Semarang[[Kota Surabaya]], [[Jawa Timur]]
# PLNUnit PusatInduk SertifikasiDistribusi Bali, berkedudukan di Jakarta[[Kota Denpasar]], [[Bali]]
==== Kalimantan ====
#Unit Induk Distribusi Kalimantan Barat, berkedudukan di [[Kota Pontianak]], [[Kalimantan Barat]]
#Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, berkedudukan di [[Kota Banjarbaru]], [[Kalimantan Selatan]]
#Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, berkedudukan di [[Kota Balikpapan]], [[Kalimantan Timur]]
==== Sulawesi ====
#Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo, berkedudukan di [[Kota Manado]], [[Sulawesi Utara]]
#Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat, berkedudukan di [[Kota Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]
 
==== Unit di bawah Unit Induk Distribusi ====
== Anak Perusahaan PLN ==
* Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D): sub-unit untuk pengaturan pembebanan di sisi Distribusi ke pelanggan
# PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT PLN Batam), berkedudukan di [[Batam]], [[Kepulauan Riau]]
* Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3): Setara dengan UP2D, yaitu sub-unit untuk pelayanan pelanggan dan pelayanan Jaringan listrik Distribusi
# PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan (PT PLN Tarakan), berkedudukan di [[Tarakan]], [[Kalimantan Utara]]
* Unit Layanan Pelanggan (ULP): Sub-unit di bawah UP3 yang membantu pengurusan pelayanan pelanggan dan Pelayanan Jaringan Listrik Distribusi lebih dekat dengan ruang lingkup wilayah lebih kecil.
# PT Indonesia Power (PT IP), berkedudukan di Jakarta
* Posko (KP): Sub-unit di bawah ULP yang langsung turun jika ada gangguan karena dekat.
# [[Pembangkitan Jawa-Bali | PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB)]], berkedudukan di Surabaya
# PT Indonesia Comnets Plus (PT ICON+), berkedudukan di Jakarta
# PT PLN Batubara, berkedudukan di Jakarta
# PT PLN Geothermal (PT PLN-G), berkedudukan di Jakarta
# PT Geo Dipa Energi, berkedudukan di Jakarta
# PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PT PLN-E), berkedudukan di Jakarta
# PT Pelayaran Bahtera Adhiguna, berkedudukan di Jakarta
# Majapahit Holding BV, berkedudukan di Amsterdam, Belanda
 
=== II. Kelompok Unit Induk Transmisi ===
== Logo PLN ==
Pada awalnya Unit Penyaluran dan Pengatur Beban Jawa-Bali disatukan dalam satu unit dengan nama PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (PLN P3B JB), namun pada akhir 2015 unit penyaluran dan pengaturan beban dipisah dengan pembagian 3 wilayah penyaluran dan satu pusat pengaturan beban dengan 5 wilayah.
Element-element Dasar Lambang/Logo Perusahaan Listrik Negara
Namun untuk Transmisi Interkoneksi Sumatra tetap PLN Unit Induk P3B Sumatra karena unitnya masih dalam bentuk Wilayah. Unit induk transmisi antara lain:
# Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat, berkedudukan di [[Kota Depok]], [[Jawa Barat]]
# Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Berkedudukan di [[Kota Bandung]], Jawa Barat
# Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali, berkedudukan di [[Sidoarjo]], [[Jawa Timur]]
==== Unit di bawah Unit Induk Transmisi ====
* Unit Pelaksana Transmisi (UPT): Sub-Unit untuk melakukan pemeliharaan peralatan Penyaluran Energi Listrik (Transmisi)
* Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG): Sub-Unit di bawah UPT
* Transmisi dan Gardu Induk: Gardu Induk ada di bawah UPT sebagai tempat mentransformasikan energi listrik atau sub-station listrik dari pembangkitan untuk sampai ke pelanggan.
 
=== III. Kelompok Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban ===
===1. Bidang Persegi Panjang Vertikal===
# Unit Induk Pusat Pengatur Beban Jawa, Madura, dan Bali (UIP2B Jamali), berkedudukan di [[Kota Depok]], [[Jawa Barat]]
# Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatra (UIP3B Sumatra), berkedudukan di [[Kota Pekanbaru]], [[Riau]]
# Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sulawesi (UIP3B Sulawesi), berkedudukan di [[Kota Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]
# Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Kalimantan (UIP3B Kalimantan), berkedudukan di [[Kota Banjarbaru]], [[Kalimantan Selatan]]
==== Unit di bawah Unit Induk Pengatur Beban (UIP2B) ====
* Unit Pelayanan Pengatur Beban (UP2B): Sub-unit untuk melakukan pengaturan beban secara keseluruhan dari Pembangkitan, Transmisi dan sampai ke konsumen dengan komunikasi dengan UP2D dan Gardu Induk. Berikut ini adalah 5 Unit Pelaksana di bawah UIP2B Jawa, Madura, dan Bali, yaitu:
# Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) DKI Jakarta dan Banten, berkedudukan di [[Jakarta Timur]] (Region Control Center/RCC Cawang)
# Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Jawa Barat, berkedudukan di [[Kota Bandung]], [[Jawa Barat]] (Region Control Center/RCC Cigereleng)
# Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Jawa Tengah dan DIY, berkedudukan di [[Kabupaten Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]] (Region Control Center/RCC Ungaran)
# Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Jawa Timur, berkedudukan di [[Kabupaten Sidoarjo|Sidoarjo]], [[Jawa Timur]] (Region Control Center/RCC Waru)
# Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Bali, berkedudukan di [[Kota Denpasar]], [[Bali]] (Region Control Center/RCC Bali)
 
=== IV. Kelompok Unit Induk Pembangkitan ===
Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.
# Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B, berkedudukan di [[Jepara]]
 
===2 V. PetirKelompok Unit Induk atauWilayah Kilat===
[[File:PLN Rayon Sambas.jpg|thumb|ULP Sambas, salah satu unit layanan di bawah UP3 Singkawang]]
==== Sumatra ====
# Unit Induk Wilayah Bangka Belitung, berkedudukan di [[Kota Pangkalpinang]], [[Kepulauan Bangka Belitung]]
==== Nusa Tenggara ====
# Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat, berkedudukan di [[Kota Mataram]], [[Nusa Tenggara Barat]]
# Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur, berkedudukan di [[Kota Kupang]], [[Nusa Tenggara Timur]]
==== Kepulauan Maluku dan Papua ====
# Unit Induk Maluku dan Maluku Utara, berkedudukan di [[Kota Ambon]], [[Maluku]]
# Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, berkedudukan di [[Kota Jayapura]], [[Papua]]
 
==== Unit di bawah Unit Induk Wilayah ====
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.
 
* Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D): sub-unit untuk pengaturan pembebanan di sisi Distribusi ke pelanggan
===3. Tiga Gelombang===
* Unit Pelaksana Pelanggan (UP3): Setara dengan UP2D, yaitu sub-unit untuk pelayanan pelanggan dan pelayanan Jaringan listrik Distribusi
* Unit Layanan Pelanggan (ULP): Sub-unit di bawah UP3 yang membantu pengurusan pelayanan pelanggan dan Pelayanan Jaringan Listrik Distribusi lebih dekat dengan ruang lingkup wilayah lebih kecil.
 
=== VI. Kelompok Unit Induk Pembangunan ===
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.
# Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara, berkedudukan di Medan
# Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah, berkedudukan di Pekanbaru
# Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Selatan, berkedudukan di Palembang
# Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat, berkedudukan di Jakarta
# Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah, berkedudukan di Bandung
# Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali, berkedudukan di Surabaya
# Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur, berkedudukan di Balikpapan
# Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat, berkedudukan di Pontianak
# Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara, berkedudukan di Mataram
# Unit Induk Pembangunan Sulawesi, berkedudukan di Makassar
# Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua, berkedudukan di Jayapura
 
=== VII. Kelompok Unit Pusat-Pusat ===
== Logo PLN Bersih ==
* Pusat Pendidikan dan Pelatihan, berkedudukan di Jakarta
[[Berkas:Logo PLN Bersih.jpg|thumb|Logo PLN Bersih]]
* Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan, berkedudukan di Bandung
Pada tahun [[2012]], Direktur Utama [[PLN|PT. PLN (Persero)]] [[Nur Pamudji]] mempublikasikan logo PLN bersih, tujuannya untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa PLN berkomitmen untuk membangun instansi yang bebas dari praktik [[Korupsi]], [[Kolusi]], dan [[Nepotisme]] (KKN), dengan cara membatasi tatap muka antara pelanggan dengan petugas PLN dengan sistem online dan call center yang disediakan PLN yaitu telepon ke nomor 123.<ref>Talk Show dalam acara "Mata Najwa" [[Metro TV]] bulan [[Oktober]] [[2013]]</ref>.
* Pusat Penelitian dan Pengembangan, berkedudukan di Jakarta
* Pusat Manajemen Proyek, berkedudukan di Semarang
* Pusat Sertifikasi, berkedudukan di Jakarta
 
==== PLN Pusat Pendidikan dan Pelatihan ====
== Konsumsi listrik di Indonesia ==
PLN adalah perusahaan yang memiliki Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PLN PUSDIKLAT) sendiri bagi para pegawainya, Pusat Pendidikan dan Pelatihan yang bisa disebut (''Corporate University'') digunakan sebagai kampus atau tempat pendidikan bagi pegawai PLN ataupun pegawai dari perusahaan lain (bisa anak perusahaan atau BUMN lain) yang ingin belajar mengenai kelistrikan dan manajemen khususnya di bidang kelistrikan. PLN PUSDIKLAT punya beberapa Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan (PLN UPDL) yang tersebar di beberapa tempat dan beberapa UPDL fokus terhadap pembelajaran tertentu, Daftar PLN UPDL di antaranya adalah,
Konsumsi listrik Indonesia secara rata rata adalah 473 kWh/kapita pada 2003. Angka ini masih tergolong rendah dibandingkan rata rata konsumsi listrik dunia yang mencapai 2215 kWh/kapita (perkiraan 2005). Dalam daftar yang dikeluarkan oleh ''The World Fact Book'', Indonesia menempati urutan 154 dari 216 negara yang ada dalam daftar.
# Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan Bogor (UPDL BOGOR) (''Project Academy'')
# Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan Jakarta (UPDL JAKARTA) (''Leadership Academy & Corporate Culture Academy'')
# Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan Suralaya (UPDL SURALAYA) (''Primary Energy & Power Generation Academy'')
# Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan Surabaya (UPDL SURABAYA)
# Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan Semarang (UPDL SEMARANG) (''Transmission & Live Line Maintenance Academy'')
# Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan Pandaan (UPDL PANDAAN) (''Distribution & Commerce Academy'')
# Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan Tuntungan, Medan (UPDL TUNTUNGAN) (''Learning Unit'')
# Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan Padang (UPDL PADANG) (''Learning Unit'')
# Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan Palembang (UPDL PALEMBANG) (''Corporate Enabler Academy & Risk and Audit Academy'')
# Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan Makassar (UPDL MAKASSAR) (''Renewable Energy Academy'')
# Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan Banjarbaru, Kalimantan Selatan (UPDL BANJARBARU) (''Learning Unit'')
# Unit Pelaksana Assesment Center, di Jakarta
# Unit Pelaksana Sertifikasi, di Jakarta
# Unit Pelaksana Museum Listrik dan Energi Baru (MLEB), di Jakarta
 
== Anak perusahaan ==
Menurut koran ''[[Koran SINDO|Sindo]]'' hari Senin tanggal 9 Juni 2008 halaman 5, daftar konsumsi listrik perdaerah di Indonesia adalah (dalam satuan # Maluku: 176.08
# PT [[Pelayanan Listrik Nasional Batam]], berkedudukan di [[Batam]], [[Kepulauan Riau]]
#
# PT [[Pelayanan Listrik Nasional Nusa Daya]], berkedudukan di [[Balikpapan]], [[Kalimantan Timur]]
# NTB: 119.27
# PT [[PLN Indonesia Power]], berkedudukan di Jakarta
# Papua: 180.11
# PT [[PLN Nusantara Power]], berkedudukan di Surabaya
# NTT: 64.32
# PT [[Indonesia Comnets Plus]], berkedudukan di Jakarta
# Rata-rata nasional: 352.59
# PT [[PLN Energi Primer Indonesia]], berkedudukan di Jakarta
# PT [[PLN Enjiniring]], berkedudukan di Jakarta
# PT [[Haleyora Power]], berkedudukan di Jakarta
# [[Majapahit Holding]] BV, berkedudukan di Amsterdam, Belanda
# PT [[Energy Management Indonesia]], berkedudukan di Jakarta
# PT [[Mandau Cipta Tenaga Nusantara]], berkedudukan di Jakarta
 
== Logo ==
Pada tahun 2014 total kapasitas terpasang di Indonesia sebesar 39.257,53 MW terdiri dari 5.007 unit pembangkit dengan 31.062,19 MW terletak di Pulau Jawa. Beban puncak pada tahun 2014 mencapai 33.321,56 MW dan beban puncak pada sistem interkoneksi Jawa-Bali mencapai 23.900 MW.
<gallery>Berkas:Logo PLN.png|jmpl|Logo PLN Vertikal</gallery>
Jumlah pelanggan listrik pada tahun 2014 di Indonesia adalah 57.493.234 meningkat dari tahun 2013 yaitu 53.996.520, rasio elektrifikasi menjadi 81,70 %.
 
== PLN Pusat Pemeliharaan KetenagalistrikanBersih ==
[[Berkas:Logo PLN Bersih.jpg|jmpl|Logo PLN Bersih]]
PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (PLN Pusharlis) merupakan salah satu unit yang berada di lingkungan PT PLN (Persero) yang bergerak dalam bidang maintenance, repair dan overhaul (MRO) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) serta engineering, procurement dan construction (EPC) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) skala kecil. Keberadaan PLN Pusharlis memiliki sejarah yang cukup panjang yang mengalami perubahan nama hingga 3 kali.
Pada tahun [[2012]], Direktur Utama PT PLN (Persero) [[Nur Pamudji]] mempublikasikan logo PLN bersih, tujuannya untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa PLN berkomitmen untuk membangun instansi yang bebas dari praktik [[Korupsi]], [[Kolusi]], dan [[Nepotisme]] (KKN), dengan cara membatasi tatap muka antara pelanggan dengan petugas PLN dengan sistem online dan call center yang disediakan PLN yaitu telepon ke nomor (kode area) 123.<ref>Talk Show dalam acara "Mata Najwa" [[Metro TV]] bulan [[Oktober]] [[2013]]</ref>
 
== Listrik Prabayar (Listrik Pintar) ==
=== PLN Unit Bisnis Jasa Perbengkelan (PLN JASBENG) ===
[[Berkas:Listrik Pintar.jpg|jmpl|Logo Listrik Pintar PLN]]
Pada tahun 2010 PLN mengeluarkan kebijakan baru untuk pembayaran listrik, yang dahulu pembayaran listrik dengan paska bayar yaitu Pelanggan menggunakan energi listrik dulu dan membayar belakangan, pada bulan berikutnya. Setiap bulan PLN harus mencatat meter, menghitung dan menerbitkan rekening yang harus dibayar Pelanggan, melakukan penagihan kepada Pelanggan yang terlambat atau tidak membayar, dan memutus aliran listrik jika konsumen terlambat atau tidak membayar rekening listrik setelah waktu tertentu.
Pada sistem listrik pintar (Prabayar), pelanggan mengeluarkan uang/biaya lebih dulu untuk membeli energi listrik yang akan dikonsumsinya. Besar energi listrik yang telah dibeli oleh pelanggan dimasukkan ke dalam Meter Prabayar (MPB) yang terpasang di lokasi Pelanggan melalui sistem ‘token’ (pulsa) atau stroom. Penggantian yang dilakukan jika berganti ke layanan listrik prabayar hanya mengganti kwH meter yang dahulu analog hanya untuk menghitung besarnya energi listrik yang terpakai, sedangkan kwH meter listrik prabayar menggunakan kwH khusus yang bisa dimasukkan pulsa listrik/token/stroom dan ketika token listrik habis maka listrik akan otomatis terputus.<ref>[https://ilmiinfo.wordpress.com/apa-itu-listrik-pintar/ Apa itu Listrik Pintar?]</ref> Namun PLN tidak mewajibkan pelanggan menggunakan listrik prabayar, PLN hanya memberikan pilihan kepada pelanggan untuk menggunakan listrik prabayar atau pascabayar<ref>[http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150908134432-85-77328/pln-tak-wajibkan-masyarakat-gunakan-listrik-prabayar/ PLN Tak Wajibkan Masyarakat Gunakan Listrik Prabayar] CNN Indonesia</ref>
 
=== Perhitungan Listrik Prabayar ===
Berawal dari keinginan manajemen PLN untuk memaksimalkan potensi bengkel-bengkel milik PLN untuk dapat berperan dalam penanganan pemeliharaan aset milik PLN. Maka pada tahun 1997 berdasarkan Keputusan Direksi No. 101.K/023/DIR/1997, didirikanlah oleh PLN sebuah unit yang khusus mengelola bengkel-bengkel tersebut di dalam satu unit bisnis tersendiri yang dinamakan Unit Bisnis Jasa Perbengkelan atau disingkat PLN Jasbeng yang berkedudukan di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Bengkel-bengkel yang digabung meliputi Bengkel Pusat Klender,Jakarta; Bengkel Distribusi Jalan Banten Bandung, Bengkel Mesin Dayeuhkolot (BMDK) Bandung, dan Bengkel Distribusi Ngagel, Surabaya. Setelah digabung ke dalam PLN Jasbeng masing-masing unit namanya diubah menjadi Unit Produksi Klender (UPKL), Unit Produksi Banten (UPBN), Unit Produksi Dayeuhkolot (UPDK), Unit Produksi Ngagel (UPNG).
Penghitungan KWH Meter Listrik Pintar sama saja dengan KWH Meter Analog karena telah melalui tahap standardisasi Tera (tidak lebih mahal) dan harga Rp/kWh Listrik sudah diatur dalam penyesuaian tarif tenaga listrik melalui Peraturan Menteri ESDM nomor 31 tahun 2014 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PT PLN (Persero). Yang akan menentukan hemat atau boros adalah perilaku pengunaan peralatan listrik oleh pelanggan.
Serupa dengan telepon, dengan Prabayar cenderung orang akan berhemat, sebaliknya dengan Pascabayar cenderung orang lebih boros karena kurang terkendali.
Keuntungan Listrik Prabayar:
* Pemakaian listrik lebih terkendali
* Tanpa ada sanksi pemutusan
* Tanpa dikenakan denda keterlambatan
* Tanpa Uang Jaminan Pelanggan
* Tanpa ada pencatatan meter
* Privasi tidak terganggu
* Tidak dikenakan biaya beban bulanan
* Kemudahan pembelian Token/STROOM
* Pembelian disesuaikan kemampuan.
* Tidak ada batas masa aktif (aktif selama kWH masih tersisa).<ref>[http://www.pln.co.id/ntb/?p=108 Listrik Prabayar]</ref>
 
=== Token PLN ===
Pada tahun 2000 dibentuk 2 unit lagi dengan masing-masing memanfaatkan aset milik PLN Pikitring Jabar Jaya menjadi Unit Produksi Merak (UPMR) dan milik PLN Distribusi Jawa Tengah menjadi Unit Produksi Krapyak (UPKR).
Token adalah 20 digit angka yang dimasukkan ke meter prabayar saat melakukan isi ulang listrik, Nilai Token Prabayar terdiri dari unsur kWh, PPJ dan Meterai, Nilai Token (token isi ulang pada ATM, Toko Online atau Payment Point adalah: Rp.20.000, Rp.50.000, Rp.100.000, &nbsp;Rp.250.000, Rp.500.000 dan Rp.1.000.000,-) Token Prabayar tidak memiliki masa kedaluwarsa.
 
== Penghargaan ==
=== PLN Jasa & Produksi (PLN J&P) ===
 
Sesuai Keputusan Direksi No. 29.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001 nama organisasi diubah menjadi PLN Jasa & Produksi yang disingkat menjadi PLN J&P dan unit-unit berubah menjadi:
# Unit Produksi Jakarta Klender (UPJKL), berkedudukan di Klender, Jakarta
# Unit Produksi Bandung (UPBDG), berkedudukan di Jalan Banten, Bandung
# Unit Produksi Citarum(UPCTR), berkedudukan di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung
# Unit Produksi Surabaya (UPSBY), berkedudukan di Ngagel, Surabaya
# Unit Produksi Merak (UPMRK), berkedudukan di Pulomerak, Cilegon
# Unit Produksi Semarang (UPSMG), berkedudukan di Krapyak, semarang
 
Pada tahun 2006 dibentuk Unit Produksi Bali (UPBLI), berkedudukan di Denpasar yang memanfaatkan aset milik PLN Distribusi Bali.
 
=== PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (PLN PUSHARLIS) ===
 
Sesuai Keputusan Direksi No. 067.K/DIR/2011 tanggal 25 Februari 2011 organisasi diubah menjadi PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (PLN Pusharlis) dengan perubahan nama-nama unitnya menjadi:
# Unit Workshop I (UWS I), berkedudukan di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung
# Unit Workshop II (UWS II), berkedudukan di jalan Banten, Bandung
# Unit Workshop III (UWS III), berkedudukan di Ngagel, Surabaya
# Unit Pelaksana Pemeliharaan I (UPP I), berkedudukan di Pulomerak, Cilegon
# Unit Pelaksana Pemeliharaan II (UPP II), berkedudukan di Krapyak, Semarang
# Unit Pelaksana Pemeliharaan III (UPP III), berkedudukan di Klender, Jakarta
 
Tugas Utama PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan:
# Melaksanakan penanganan Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO) ketenagalistrikan khususnya pada PLTU 10.000 MW di luar Jawa Bali dan melaksanakan Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO) berdasarkan penugasan dari PLN Pusat serta Unit-unit PLN.
# Melayani kebutuhan emergency repair dari Unit-unit PLN secara cepat dan tepat.
# Melaksanakan kegiatan Engineering, Procurement, Construction (EPC) PLTA/PLTMH atas persetujuan/penugasaan dari PLN Pusat.
# Mengembangkan dan memproduksi hasil karya inovasi.
 
=== Token PLN ===
Token adalah 20 digit angka yang dimasukkan ke meter prabayar saat melakukan isi ulang listrik, Nilai Token Prabayar terdiri dari unsur kWh, PPJ dan Meterai, Nilai Token (token isi ulang pada ATM, Toko Online atau Payment Point adalah : Rp.20.000, Rp.50.000, Rp.100.000, &nbsp;Rp.250.000, Rp.500.000 dan Rp.1.000.000,-) Token Prabayar &nbsp;tidak ada masa kadaluarsa
 
* Penghargaan Transparansi Emisi Korporasi (TEK) 2022:<ref>{{Cite news|last=Artada|first=Yessy|date=24 April 2022|title=TOP, PLN Group Raih 4 Penghargaan Transparansi Emisi Korporasi 2022|url=https://www.jpnn.com/news/top-pln-group-raih-4-penghargaan-transparansi-emisi-korporasi-2022|work=[[Jawa Pos|JPNN.com]]|access-date=24 April 2022}}</ref>
=== Pimpinan Dari Masa Ke Masa ===
 
# Predikat Green untuk kategori BUMN.
Pemimpin
# Predikat Platinum Plus untuk kategori BUMN.
* 1998 - 2000 : Hadi Sukaryanto
# predikat Green untuk sektor Korporasi non Emiten.
* 2000 - 2001 : Abimanyu Suyoso
# predikat Silver untuk sektor Korporasi non Emiten.
General Manager
* 2001 - 2002 : Abimanyu Suyoso
* 2002 - 2004 : Ahmad Sadikin
* 2004 - 2008 : Ahmad Solihin
* 2008 - 2010 : Nandi Ranadireksa
* 2010 - 2010 : Koko Sudjatmiko (Pelaksana Tugas)
* 2010 - 2011 : Budi Susanto
Kepala
* 2011 - sekarang : Budi Susanto
 
* Penghargaan BUMN Entrepreneurial Marketing Award 2022
== Rekening Listrik ==
*# Gold Winner ‘The Most Promising Company In Tactical Marketing
[https://scontent-a-sin.xx.fbcdn.net/hphotos-xpa1/v/t1.0-9/p526x296/10647041_10204495046271940_1471750086751701819_n.jpg?oh=3280083160154564661052e961f2a92f&oe=54C456E3] Contoh Rekening Listrik
*# Silver Winner ‘The Most Promising Company In Branding Campaign
*# Dewi BUMN 2022
*# CMO of The Year BUMN
* BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit (BCOMSS) Award 2022
* Apresiasi Mitra BUMN Champion 2022
* [[PLN Indonesia Power|PT PLN (Persero)]] memperoleh penghargaan sebagai The Best SOE in Digital Service Transformation 2022.<ref>{{Cite news|last=genpi|first=wina|date=2022-09-25|title=PLN Sabet Penghargaan The Best SOE in Digital Service Transformation 2022|url=https://www.genpi.co/ekonomi/202169/pln-sabet-penghargaan-the-best-soe-in-digital-service-transformation-2022|work=genpi.co|access-date=2022-09-25}}</ref>
* [[PT PLN|PT PLN (Persero)]] meraih penghargaan The Most Promising Company In Tactical Marketing.<ref>{{Cite news|last=Artada|first=Yessy|date=20 Mei 2022|title=TOP, PLN Raih 4 Penghargaan di Ajang BUMN Entrepreneurial Marketing Award 2022|url=https://www.jpnn.com/news/top-pln-raih-4-penghargaan-di-ajang-bumn-entrepreneurial-marketing-award-2022|work=[[Jawa Pos|JPNN.com]]|access-date=20 Mei 2022}}</ref>
* PT PLN (Persero) meraih [[Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2022|Anugerah KPI 2022]]
 
== Lihat pula ==
* [[Tarif Dasar Listrik]]
* [[Kementerian BUMN]]
* [[Sekolah Tinggi Teknik-PLN]]
* [[Daftar badan usaha milik negara di Indonesia]]
* [[Kementerian ESDM]]
* [[Kementerian Komunikasi dan Informatika]]
* [[Daftar Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia]]
* [[Kementerian Indonesia]]
* [[Dewan Pers]]
* [[Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia]]
* [[Komisi Penyiaran Indonesia]]
* [[Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional]]
* [[Lembaga Sensor Film]]
* [[Lembaga Penyiaran Publik]]
* [[Komisi Informasi]]
* [[Pos Indonesia]]
* [[Telkom Indonesia]]
* [[LKBN Antara]]
* [[Bank Rakyat Indonesia]]
* [[Gerakan Nasional 1000 Startup Digital]]
* [[Startup Studio Indonesia]]
* [[PLN Hub IKN]]
 
== Referensi ==
Baris 385 ⟶ 274:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.pln.co.id Situs Web Resmi]
* {{id}} [http://www.i-library.org/index.php?option=com_content&task=category&sectionid=37&id=181&Itemid=84 Kliping tentang Listrik (i-library.org)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070927122954/http://www.i-library.org/index.php?option=com_content&task=category&sectionid=37&id=181&Itemid=84 |date=2007-09-27 }}
* {{id}} [http://www.sttpln.ac.id/ Sekolah Tinggi Teknik-PLN] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111230055901/http://www.sttpln.ac.id/ |date=2011-12-30 }}
* {{id}} [http://www.jabarbanten.pln.co.id/ PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120212143801/http://www.jabarbanten.pln.co.id/ |date=2012-02-12 }}
* {{id}} [http://www.pln.co.id/pusharlis/ PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan]
* {{Id|(Indonesia) = }} [http://kotatoeamagelang.wordpress.com/2012/02/23/sejarah-perlistrikan-di-indonesia-pada-jamanzaman-kolonial-belanda/ Sejarah Perlistrikan di Indonesia pada Jaman Kolonial Hindia Belanda]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}&nbsp;
* {{id}} [http://listrikindonesia.com/sejarah_hydropower__dari_perancis_hingga_indonesia______________________________________________________________________110sejarah_hydropower__dari_Prancis_hingga_indonesia______________________________________________________________________110.htm Sejarah Hydropower dari PerancisPrancis ke Indonesia]
* {{id}} [http://mooibandoeng.wordpress.com/2013/05/27/tahura-ir-h-djuanda-dan-plta-bengkok/ Mooi Bandoeng: Tahura Ir. H. Djuanda dan PLTA Bengkok]
* {{id}} [http://salido-kecil.blogspot.com/2012/04/sekilas-mengenai-desa-salido-kecil.html Ranah Pasisie]
* {{id}} [http://www.merdeka.com/ekonomi-nasional/hemat-bbm-pembangkit-listrik-tertua-di-indonesia-dioperasikan-povmuzs.html Hemat BBM, Pembangkit Listrik Tertua di Indonesia Dioperasikan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141129011643/http://www.merdeka.com/ekonomi-nasional/hemat-bbm-pembangkit-listrik-tertua-di-indonesia-dioperasikan-povmuzs.html |date=2014-11-29 }}
* {{id}} [http://pulsadanvoucher.tk/Voucher-PLN/ Token PLN] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160122092422/http://pulsadanvoucher.tk/Voucher-PLN/ |date=2016-01-22 }}
 
{{Commonscat|Images from KIT, Afgebeelde instelling - Nederlandsch Indische Gasmaatschappij (NIGM)}}
{{Commonscat|Images from KIT, Afgebeelde instelling - Algemene Nederlands-Indische Electriciteits Maatschappij (ANIEM)}}
 
{{PLN}}
{{Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara}}
{{BUMN}}
{{Authority control}}
 
{{DEFAULTSORT:Listrik Negara, Perusahaan}}
[[Kategori:BUMN]]
[[Kategori:Badan usaha milik negara di Indonesia]]
[[Kategori:Energi di Indonesia]]
[[Kategori:ListrikPerusahaan tenaga listrik Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan energi Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1945 di Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan Listrik Negara| ]]