Pesantren: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan situs web Tag: Penambahan gelar ( ? ) [ * ] kemungkinan spam pranala VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(114 revisi perantara oleh 71 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Pendidikan di Indonesia}}
{{untuk|Pesantren sebagai nama kecamatan|Pesantren, Kediri}}
[[Berkas:Santri Pesantren.jpg|al=Santri Pesantren|jmpl|375x375px|Santri di sebuah pesantren. Usia yang tepat anak di pondok pesantren, sebaiknya paling cepat setelah lulus SD, atau di usia sekolah menengah (SMP) sekitar 12 tahun. Dan lebih baik anak telah memiliki dasar dasar pendidikan agama dengan lancar sejak usia kecil sebelumnya, seperti hafal surat al quran pendek, bisa tahlil dan tadarus, pidato dakwah, mengetahui struktur kitab suci Al Quran dan lain sebagainya (pendidikan PAUD, TK, SD). Untuk membiasakan anak mengaji pada waktu maghrib dan isya atau sholat jamaah fardu di masjid atau mushola sebaiknya ditemani oleh ibunya.]]
'''Pesantren''' (atau [https://id.wiktionary.org/wiki/pesantrian pesantrian]) adalah sebuah lembaga pendidikan [[Islam]] tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan [[
Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran [[agama]], umumnya dengan cara [[nonklasikal]], di mana seorang
== Sejarah umum ==
Umumnya, suatu pondok pesantren berawal dari adanya seorang
]</ref> Setelah semakin hari semakin banyak santri yang datang, timbullah inisiatif untuk mendirikan pondok atau asrama di samping rumah Pondok
== Definisi pesantren ==
=== Etimologi ===
Istilah ''pesantren'' berasal dari kata pe-''santri''-an dan, di mana kata "santri" (''Jw'': cantrik) berarti [https://kamus.ugm.ac.id/jowo.php murid padepokan], atau [https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/cantrik murid orang pandai] dalam [[Bahasa Jawa]].{{fact}} Istilah ''pondok'' berasal dari [[Bahasa Arab]] ''funduuq'' ('''فندوق''') yang berarti penginapan.{{fact}} Khusus di [[Aceh]], pesantren disebut juga dengan nama ''dayah''. Biasanya pesantren dipimpin oleh seorang
Pendapat lainnya, pesantren berasal dari kata santri yang dapat diartikan tempat santri.{{fact}} Kata santri berasal dari kata Cantrik (bahasa Sansakerta, atau mungkin Jawa) yang berarti orang yang selalu mengikuti guru, yang kemudian dikembangkan oleh Perguruan Taman Siswa dalam sistem asrama yang disebut Pawiyatan.{{fact}} Istilah santri juga dalam ada dalam bahasa [[Tamil]], yang berarti guru mengaji, sedang [[C. C Berg]] berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari istilah shastri, yang dalam bahasa India berarti orang yang tahu buku-buku suci agama Hindu atau seorang sarjana ahli kitab suci agama [[Hindu]].{{fact}} Terkadang juga dianggap sebagai gabungan kata ''saint'' (manusia baik) dengan suku kata ''tra'' (suka menolong), sehingga kata pesantren dapat berarti tempat pendidikan manusia baik-baik.<ref>
=== Elemen
==== Pondok ====
Sebuah pondok pada dasarnya merupakan sebuah asrama pendidikan Islam tradisional di mana para siswanya (santri) tinggal bersama di bawah bimbingan seorang atau lebih guru yang lebih dikenal dengan
Pondok atau asrama merupakan tempat yang sudah disediakan untuk kegiatan bagi para santri. Adanya pondok ini banyak menunjang segala kegiatan yang ada. Hal ini didasarkan jarak pondok dengan sarana pondok yang lain biasanya berdekatan sehingga memudahkan untuk komunikasi antara
Dengan demikian akan tercipta situasi yang komunikatif di samping adanya hubungan timbal balik antara
Sikap timbal balik tersebut menimbulkan rasa kekeluargaan dan saling menyayangi satu sama lain, sehingga mudah bagi
Keadaan pondok pada masa kolonial sangat berbeda dengan keberadaan pondok sekarang. Hurgronje menggambarkan keadaan pondok pada masa kolonial (dalam bukunya Imron Arifin, ''[https://books.google.co.id/books/about/Kepemimpinan_kyai.html?hl=id&id=h9cxAAAAMAAJ&redir_esc=y Kepemimpinan
Pondok yang sederhana hanya terdiri dari ruangan yang besar yang didiami bersama. Terdapat juga pondok yang agaknya sempurna di mana didapati sebuah gang (lorong) yang dihubungkan oleh pintu-pintu. Di sebelah kiri kanan gang terdapat kamar kecil-kecil dengan pintunya yang sempit, sehingga sewaktu memasuki kamar itu orang-orang terpaksa harus membungkuk, jendelanya kecil-kecil dan memakai terali. Perabot di dalamnya sangat sederhana. Di depan jendela yang kecil itu terdapat tikar pandan atau rotan dan sebuah meja pendek dari bambu atau dari kayu, di atasnya terletak beberapa buah kitab”<ref>Imron Arifin, 1993: 6
Dewasa ini keberadaan pondok pesantren sudah mengalami perkembangan sedemikian rupa sehingga komponen-komponen yang dimaksudkan makin lama makin bertambah dan dilengkapi sarana dan prasarananya.
Baris 31 ⟶ 34:
Dalam sejarah pertumbuhannya, pondok pesantren telah mengalami beberapa fase perkembangan, termasuk dibukanya pondok khusus perempuan. Dengan perkembangan tersebut, terdapat pondok perempuan dan pondok laki-laki. Sehingga pesantren yang tergolong besar dapat menerima santri laki-laki dan santri perempuan, dengan memilahkan pondok-pondok berdasarkan jenis kelamin dengan peraturan yang ketat.
==== Masjid ====
Masjid merupakan elemen yang tak dapat dipisahkan dengan pesantren dan dianggap sebagai tempat yang paling tepat untuk mendidik para santri, terutama dalam praktik ibadah lima waktu, khotbah dan salat Jumat dan pengajaran kitab-kitab Islam klasik. Sebagaimana pula Zamakhsyari
Lembaga-lembaga pesantren di Jawa memelihara terus tradisi tersebut, bahkan pada zaman sekarang di daerah umat Islam begitu terpengaruh oleh kehidupan Barat, masih ditemui beberapa ulama dengan penuh pengabdian mengajar kepada para santri di masjid-masjid serta memberi wejangan dan anjuran kepada murid-muridnya.
Di Jawa biasanya seorang
==== Pengajaran
Sejak tumbuhnya pesantren, pengajaran kitab-kitab klasik diberikan sebagai upaya untuk meneruskan tujuan utama pesantren yaitu mendidik calon-calon ulama yang setia terhadap paham Islam tradisional. Karena itu kitab-kitab Islam klasik merupakan bagian integral dari nilai dan paham pesantren yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
Penyebutan kitab-kitab Islam klasik di dunia pesantren lebih populer dengan sebutan “kitab kuning”, tetapi asal usul istilah ini belum diketahui secara pasti. Mungkin penyebutan istilah tersebut guna membatasi dengan tahun karangan atau disebabkan warna kertas dari kitab tersebut berwarna kuning, tetapi argumentasi ini kurang tepat sebab pada saat ini kitab-kitab Islam klasik sudah banyak dicetak dengan kertas putih.
Pengajaran kitab-kitab Islam klasik oleh pengasuh pondok (
Kitab-kitab Islam klasik adalah kepustakaan dan pegangan para
Sehubungan dengan hal ini, Moh. Hasyim Munif mengatakan bahwa: “Ajaran-ajaran yang terkandung dalam kitab kuning tetap merupakan pedoman hidup dan kehidupan yang sah dan relevan. Sah artinya ajaran itu diyakini bersumber pada kitab Allah Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah (Al-Hadits), dan relevan artinya ajaran-ajaran itu masih tetap cocok dan berguna kini atau nanti” <ref>Moh. Hasyim Munif, 1989: 25</ref>
Dengan demikian, pengajaran kitab-kitab Islam klasik merupakan hal utama di pesantren guna mencetak alumnus yang menguasai pengetahuan tentang Islam bahkan diharapkan di antaranya dapat menjadi
==== Santri ====
Santri merupakan sebutan bagi para siswa yang belajar mendalami agama di pesantren. Biasanya para santri ini tinggal di pondok atau asrama pesantren yang telah disediakan
Menurut Zamakhsyari Dhofir berpendapat bahwa: “Santri yaitu murid-murid yang tinggal di dalam pesantren untuk mengikuti pelajaran kitab-kitab kuning atau kitab-kitab Islam klasik yang pada umumnya terdiri dari dua kelompok santri yaitu:
- Santri
- Santri
Dalam menjalani kehidupan di pesantren, pada umumnya mereka mengurus sendiri keperluan sehari-hari dan mereka mendapat fasilitas yang sama antara santri yang satu dengan lainnya. Santri diwajibkan menaati peraturan yang ditetapkan di dalam pesantren tersebut dan apabila ada pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
====
Istilah
Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa peran
=== Peranan ===
Pesantren pada mulanya merupakan pusat penggemblengan nilai-nilai dan penyiaran agama [[Islam]] dan mengajarkan [[bahasa Arab]], terkadang bahasa Arb yang digunakan di pesantren tercampur dengan bahasa setempat yang menyebabkan pembentukan [[dialek Arab Indonesia]].{{fact}} Namun, dalam perkembangannya, lembaga ini semakin memperlebar wilayah garapannya yang tidak melulu mengakselerasikan mobilitas vertikal (dengan penjejalan materi-materi keagamaan), tetapi juga mobilitas
Pondok
Banyak pesantren di Indonesia hanya membebankan para santrinya dengan biaya yang rendah, meskipun beberapa pesantren modern membebani dengan biaya yang lebih tinggi.{{fact}} Meski begitu, jika dibandingkan dengan beberapa institusi pendidikan lainnya yang sejenis, pesantren modern jauh lebih murah.{{fact}} Organisasi massa (ormas) Islam yang paling banyak memiliki pesantren adalah [[Nahdlatul Ulama]] (NU).{{fact}} Ormas Islam lainnya yang juga memiliki banyak pesantren adalah [[Al-Washliyah]] dan [[Hidayatullah]].{{fact}}
== Jenis pesantren ==
Seiring perkembangan zaman, serta tuntutan masyarakat atas kebutuhan pendidikan Umum, kini banyak
=== Pesantren salaf ===
Pesantren yang hanya mengajarkan ilmu agama Islam saja umumnya disebut [[Pesantren Salaf|pesantren salaf]].{{fact}} Pola tradisional yang diterapkan dalam pesantren salaf adalah para santri bekerja untuk
=== Pesantren modern ===
Ada pula pesantren yang mengajarkan pendidikan umum, di mana persentase ajarannya lebih banyak ilmu-ilmu pendidikan agama Islam daripada ilmu umum (matematika, fisika, dan lainnya).{{fact}} Ini sering disebut dengan istilah ''pondok pesantren modern'', dan umumnya tetap menekankan nilai-nilai dari kesederhanaan, keikhlasan, kemandirian, dan pengendalian diri.{{fact}} Pada pesantren dengan materi ajar campuran antara pendidikan ilmu formal dan ilmu agama Islam, para santri belajar seperti di sekolah umum atau madrasah.{{fact}} Pesantren campuran untuk tingkat [[SMP]] kadang-kadang juga dikenal dengan nama [[Madrasah Tsanawiyah]], sedangkan untuk tingkat [[SMA]] dengan nama [[Madrasah Aliyah]].{{fact}} Namun, perbedaan pesantren dan [[madrasah]] terletak pada sistemnya. Pesantren memasukkan santrinya ke dalam asrama, sementara dalam madrasah tidak.{{fact}}
Ada juga jenis pesantren semimodern yang masih mempertahankan kesalafannya dan memasukkan kurikulum modern di pesantren tersebut seperti yang terdapat di [[Pondok Pesantren Al - Ittihad Cianjur]].
== Kurikulum Pesantren ==
=== Kajian Kitab Kuning ===
Kajian [[kitab kuning]] alias turats sudah melekat sebagai [[tradisi]] Pondok Pesantren. Kitab kuning adalah kitab klasik karya ulama-ulama terdahulu yang bermuatan ilmu agama yang mencakup [[fiqih]], [[aqidah]], [[akhlak]], [[tafsir]], [[hadits]], [[tata bahasa Arab]] alias nahwu dan shorof, [[tasawuf]], [[ilmu Falak]], sampai kajian [[sosial]] & kemasyarakatan (muamalah). Kitab yang dikaji pun bervariasi, mulai dari [[Tafsir al-Jalalain|Tafsir Jalalain]] di bidang tafsir, [[Matan Abu Syuja|Fathul Qarib]] di bidang fiqh, [[Ihya Ulumuddin]] di bidang tasawuf, [[Arbain Nawawi]] di bidang hadits, [[Imrithi]] di bidang nahwu, hingga [[Nurul Anwar]] di bidang Ilmu Falak. [[Pondok Pesantren]] [[Pondok Pesantren Lirboyo|Lirboyo]], [[Kediri]],[https://alfalahploso.net/beranda/ Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri], [[Pondok Pesantren Al-Anwar]], [[Rembang]], [[Pondok Pesantren Termas]], [[Pacitan]] hingga [[Pondok Pesantren Langitan]], [[Tuban]], Pondok [[Raudlatul Muta'allimin]], [[Kudus]], adalah Pondok Pesantren yang terkenal dengan kajian kitab kuningnya. Selain itu, ada pula [[Ma'had Aly]], yaitu Lembaga Pondok Pesantren yang berfokus pada kajian kitab kuning dengan santri yang mendapat ijazah setingkat S1 dengan gelar [[Sarjana Agama]] (S.Ag.).<ref>https://pacitanku.com/2022/01/13/ketua-lpm-mahad-aly-al-tarmasi-ijazah-mahad-aly-tidak-perlu-diragukan/</ref>
=== Tahfizul Qur'an ===
Selain kajian kitab kuning, ada pula beberapa pesantren yang berfokus pada program [[Tahfizul Qur'an]], yakni program menghapal Al-Qur'an. Macam-macam metode diterapkan masing-masing pesantren untuk membuat santri lancar mengkhatamkan Al-Qur'an secara hapalan. Di antara Pesantren Tahfizul Qur'an yang terkenal adalah [[Pondok Pesantren Al-Munawwir]], [[Krapyak]], [[Pondok Pesantren Sunan Pandanaran]], [[Sleman]], [[Pondok Pesantren Yanbu'ul Qur'an]], [[Kudus]], hingga [[Pondok Pesantren Darul Qur'an]].
=== Bahasa ===
Beberapa Pesantren juga menerapkan kurikulum bahasa untuk santrinya. Biasanya, kurikulum ini berlaku di Pesantren Modern seperti [[Pondok Pesantren Gontor]]. Kurikulum bahasa ini berfokus pada [[Bahasa Inggris]] atau [[Bahasa Arab]] dengan kewajiban santri menggunakan kedua bahasa tersebut selama ada di lingkungan Pesantren.
=== Pendidikan Formal ===
Untuk menjawab arus modernisasi, beberapa pesantren juga menggelar pendidikan formal mulai dari tingkat [[SD]]/[[MI]], [[SMP]]/[[MTs]], [[SMA]]/[[MA]], hingga Perguruan Tinggi. [[Universitas Hasyim Asy'ari]], [[Jombang]] dan [[Universitas Sains Al-Qur'an]], [[Wonosobo]] adalah contoh universitas milik institusi Pondok Pesantren. Beberapa Madrasah formal juga menggelar pendidikan [[asrama]] untuk murid-muridnya sehingga bisa pula diklasifikasikan sebagai Pondok Pesantren. Ada pula pendidikan khas pesantren yang mendapat ijazah setingkat formal mulai dari setingkat SD, SMP, SMA, hingga S1.
== Modernisasi pesantren ==
Sebab-sebab terjadinya modernisasi Pesantren di antaranya:
* Munculnya wancana penolakan taqlid dengan kembali kepada [[Al-Quran]] dan [[Sunnah]] sebagai isu sentral yang mulai ditadaruskan sejak tahun 1900. Maka sejak saat itu perdebatan antara
* Kian mengemukanya wacana perlawanan nasional atas kolonialisme belanda.
* Terbitnya kesadaran kalangan Muslim untuk memperbaharui organisasi Islam mereka yang berkonsentrasi dalam aspek sosial ekonomi.
* Dorongan kaum Muslim untuk memperbarui sistem pendidikan Islam. Salah satu dari keempat faktor tersebut dalam pandangan [[Karel A. Steenbrink]], yang sejatinya selalu menjadi sumber inspirasi para pembaharu Islam untuk melakukan perubahan Islam di Indonesia.<ref>''Majalah Tajdid'' (ciamis:Lembaga Penelitian dan Pengembangan, 2009), hal. 358</ref>
== Tokoh nasional ==
Beberapa alumnus pesantren yang terkenal antara lain:
* [[Abdurrahman Wahid]]
* [[Din Syamsuddin]]
* [[Hasyim Asy'ari]]
* [[Hasyim Muzadi]]
* [[Hidayat Nur Wahid]]
* [[Nurcholish Madjid]]
* [[Sirajuddin Abbas]]
== Lihat pula ==
* [[Muhammadiyah]]
* [[Nahdlatul Ulama]]
* [[Persatuan Tarbiyah Islamiyah]]
== Referensi ==
Baris 110 ⟶ 131:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.pesantrenvirtual.com Pesantren Virtual, Pesantren Era Digital]
* {{id}} [http://www.pustakapesantren.com Pustakapesantren.com, Pustaka Pesantren] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161224140556/http://www.pustakapesantren.com/ |date=2016-12-24 }}
* {{id}} [http://www.pondokpesantren.net/ Pondok Pesantren.net, Pendidikan Diniyah dan Pesantren, Kementerian Agama RI]
* {{id}} [http://www.rmi-nu.or.id/ Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdltul Ulama, Asosiasi Pesantren Indonesia]
|