Irfan Hielmy: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Syusuf2016 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Ustad abu naum (bicara | kontrib)
 
(34 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
 
{{Infobox PersonUlama Muslim
|honorific_prefix =
|name = K.H. Irfan Hielmy
|imagenotability =
<!-- ----------- -->
|imagesize =
|captionimage =
|caption =
|birth_date = {{birth date|1933|12|25}}
<!-- ----------- -->
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Cijeungjing]], [[Ciamis]], [[Masa Penjajahan Hindia Belanda]]
|jalur_ayah = Bin Kiai Ahmad Fadlil bin H. Abdul Jalal bin Buyut Masitoh
|death_date = {{death date and age|2010|05|18|1933|12|25}}
|jalur_ibu = Bin Siti Maemunah binti Siti Fatimah binti Uyut Eyang Audaya
|death_place = {{negara|indonesia}} [[Bandung]]
|nasab =
|other_names =
<!-- ----------- -->
|spouse = [[Hj. Siti Masitoh]]
|tgl_lahir_h =
|children = Dr. K.H. [[Fadlil Munawwar Manshur]],MS <br /> Dra. Hj. [[Eulis Fadlilah jauhar Nafisah]], M.Pd.I <br /> K.H. Dr. [[Fadlil Yani Ainusyamsi]], MBA., M.Ag <br /> [[Dra. Hj. Ani Hafni Zahra Fadlilah Laila]], M.Pd.I <br /> Dase Fadlil Yusdi Mubarak, S.H.
|tgl_lahir_m = 25
|bln_lahir_h =
|bln_lahir_m = Desember
|thn_lahir_h =
|thn_lahir_m = 1931
|tempat_lahir = Cijeungjing
|negara_dilahirkan = [[Cijeungjing]], [[Ciamis]], Masa Penjajahan Hindia Belanda
|nama_ayah = K.H. Ahmad Fadhil
|nama_ibu = Siti Maemunah
|nama_lahir =
|hari_lahir =
<!-- ----------- -->
|glr_islam_dpn =
|gelar_aka_dpn =
|glr_tengah = [[Kiai]] [[Haji]]
|gelar_aka_akhir =
|gelar_bangsawan =
|gelar_adat =
|gelar_lainnya1 =
|gelar_lainnya2 =
|gelar_lainnya3 =
<!-- ---------------- -->
|kunya =
|name = Irfan Hielmy
|nama_arabic =
|nisbah =
|nama_lainnya =
<!-- ---------------- -->
|etnis =
|nationality = [[Indonesia]]
|marga =
|negara1 = [[Indonesia]]
|negara2 =
|negara3 =
<!-- ---------------- -->
|spouse = Hj. Yuyu Dayu Robi'ah Adawiyah (Tetah) <br /> Hj. Totoh Masyitoh
|children = Dra. Hj. Eulis Fadlilah jauhar Nafisah, M.Pd.I, <br /> Dr. K.H. [[Fadlil Munawwar Manshur]],MS <br /> Dra. Hj. Ani Hafni Zahra Fadlilah Laila, M.Pd.I <br /> K.H. Dr. [[Fadlil Yani Ainusyamsi]], MBA., M.Ag <br /> Hj. Emma Ratna Kania Fadlilah Salma, S.Ag., M.Pd.I <br /> Dase Fadlil Yusdi Mubarak, S.H.
|known_for =
|Parents = K.H. [[Ahmad Fadhil]]
<!-- ---dakwah ketokohan- -->
|occupation = Pengasuh Pesantren Darussalam [[Ciamis]] <br /> Ketua [[MUI]] [[Kabupaten]] [[Ciamis]]
|judul1 = Pengasuh
|nationality = [[Indonesia]]
|religionsub1 = Pesantren Darussalam [[IslamCiamis]]
|mulai1 =
|selesai1 =
|pendahulu1 =
|pengganti1 =
|judul2 = Ketua
|sub2 = [[MUI]] [[Kabupaten]] [[Ciamis]]
|mulai2 =
|selesai2 =
|pendahulu2 =
|pengganti2 =
|judul3 = Anggota
|sub3 = [[DPRD]] [[Kabupaten]] [[Ciamis]]
|mulai3 = 1967
|selesai3 = 1972
|pendahulu3 =
|pengganti3 =
|judul4 = Anggota
|sub4 = [[MPR RI]]
|mulai4 = 1997
|selesai4 = 1999
|pendahulu4 =
|pengganti4 =
<!-- ---kewafatan------ -->
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat = Liver
|tempat_wafat = Ciamis
|hari_wafat = Selasa
|tgl_wafat_h = 4
|tgl_wafat_m = 18
|bln_wafat_h = Jumadilawal
|bln_wafat_m = Mei
|thn_wafat_h = 1431
|thn_wafat_m = 2010
|hari_dimakamkan =
|tempat_makam =
|negara_makam =
}}
'''[[Kiai]] [[Haji]] Irfan Hielmy''' rahimahullah ({{lahirmati|[[Ciamis]], [[Jawa Barat]]|25|12|1931|[[Ciamis]], [[Jawa Barat]]|18|05|2010}}) adalah seorang ulama besar di [[Jawa Barat]] Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam [[Ciamis]], pernah menjabat Ketua [[MUI]] [[Kabupaten]] [[Ciamis]], Anggota [[DPRD]] [[Kabupaten]] [[Ciamis]] (1967-1972); Anggota [[MPR RI]] (1997-1999). Dikenal sebagai satu di antara [[lima ulama kharismatik Jawa Barat]]. Empat ulama kharismatik [[Jawa Barat]] yang lebih dulu wafat yakni KH. [[Ilyas Ruhiyat]] (sesepuh Pondok Pesantren Cipasung [[Tasikmalaya]]), KH. [[Anwar Musaddad]] (sesepuh Pondok Pesantren Al-Musaddadiyah [[Garut]]), KH. Drs.[[Totoh Abdul Fatah Ghazali]], S.H., (sesepuh Pondok Pesantren Al-Jawami [[Cileunyi]] [[Bandung]]), serta K.H. [[Abdulah Abbas]] (sesepuh Pondok Pesantren Buntet, [[Cirebon]]). K.H. Irfan Hielmy merupakan sesepuh sekaligus ulama kharismatik Jawa Barat yang terus mengabdikan hidupnya untuk kemaslahatan umat dan bangsa. Selain itu dia pun aktif di instansi-instansi pemerintahan dan militer. K.H. Irfan Hielmy juga aktif di berbagai organisasi keagamaan baik di tingkat Kabupaten [[Ciamis]] maupun Provinsi [[Jawa Barat]]. Sampai akhir hayatnya sebagai pengasuh Pondok Pesantren Darussalam [[Ciamis]], sebuah Pesantren yang menjadi pusat pendidikan, da’wah dan pembangunan..
 
== Kelahiran & Silsilah ==
'''K.H. Irfan Hielmy''' rahimahullah lahir di [[Ciamis]], Jawa Barat, [[25 Desember]] [[1933]] meninggal dunia, [[18 Mei]] [[2010]]) adalah seorang ulama besar di Jawa Barat Pengasuh Pesantren Darussalam Ciamis, pernah menjabat Ketua [[MUI]] [[Kabupaten]] [[Ciamis]]. Dikenal sebagai satu di antara lima ulama kharismatik Jawa Barat. Empat ulama kharismatik Jabar yang lebih dulu wafat yakni KH. [[Ilyas Ruhiyat]] (sesepuh Ponpes Cipasung [[Tasikmalaya]]), KH. [[Anwar Musaddad]] (sesepuh Ponpes Musadadiah [[Garut]]), KH. [[Totoh Abdul Fatah]] (sesepuh Ponpes Al-Jawami Cileunyi [[Bandung]]), serta K.H. [[Abdulah Abbas]] (sesepuh Ponpes [[Buntet]], Cirebon). K.H. Irfan Hielmy merupakan sesepuh sekaligus ulama kharismatik Jawa Barat yang terus mengabdikan hidupnya untuk kemaslahatan umat dan bangsa.
=== Kelahiran ===
K.H. Irfan Hielmy bin K.H. Ahmad Fadhil ''Allohu yarham'', dilahirkan di [[Ciamis]] pada 25 Desember 1933, adalah ulama besar dari [[Kabupaten]] [[Ciamis]], putra dari K.H. Ahmad Fadhil rahimahullah. Lahir di kalangan keluarga yang religius, dia mulai mengkaji agama Islam klasik dari ayahanda dia, Kiai Ahmad Fadlil bin H. Abdul Jalal bin Buyut Masitoh. Dari garis keturunan ayahnya, K.H. Irfan Hielmy memiliki darah ulama. Ibunya bernama Siti Maemunah binti Siti Fatimah binti Uyut Eyang Audaya. Selain memiliki darah ulama, K.H. Irfan Hielmy juga memiliki darah bangsawan dari nenek pihak ayah yang bernama Rd. Natamirah bin Rd. Bratakusumah (Wedana Rancah pada waktu itu).<ref>http://senyawaterbang.blogspot.co.id/2013/06/profil-akrab-kh-irfan-hielmy.html</ref>
 
=== KelahiranPutra & Putri ===
K.H. Irfan Hilmy ''Allohu yarham'' mempunyai 3 putra dan 3 putri, yaitu:
# Dra. Hj. Eulis Fadlilah jauhar Nafisah, M.Pd.I. lahir (21-04-1957)
# Dr. K.H. [[Fadlil Munawwar Manshur]],M.S. lahir (13-02-1960)
# Dra. Hj. Ani Hafni Zahra Fadlilah Laila, M.Pd.I. lahir ( 29-08-1963)
# K.H. Dr. [[Fadlil Yani Ainusyamsi]], MBA., M.Ag. lahir (05-08-1965)
# Hj. Emma Ratna Kania Fadlilah Salma, S.Ag., M.Pd.I. lahir (18-07-1969)
# Dase Fadlil Yusdi Mubarak, S.H. lahir (23-01-1972)
 
== Pendidikan ==
K.H. Irfan Hielmy bin K.H. [[Ahmad Fadhil]] ''Allohu yarham'', dilahirkan di Ciamis pada 25 Desember 1933, adalah ulama besar dari [[Kabupaten]] [[Ciamis]], putra dari K.H. [[Ahmad Fadhil]] rahimahullah. Lahir di kalangan keluarga yang religius, beliau mulai mengkaji agama Islam klasik dari ayahanda beliau, Kyai Ahmad Fadlil bin H. Abdul Jalal bin Buyut Uyut Masitoh. Dari garis keturunan ayahnya, K.H. Irfan Hielmy memiliki darah ulama. Ibunya bernama Siti Maemunah binti Siti Fatimah binti Uyut Eyang Audaya. Selain memiliki darah ulama, K.H. Irfan Hielmy juga memiliki darah bangsawan dari nenek pihak ayah yang bernama Rd. Natamirah bin Rd. Bratakusumah (Wedana Rancah pada waktu itu).<ref>http://senyawaterbang.blogspot.co.id/2013/06/profil-akrab-kh-irfan-hielmy.html</ref>
 
KH Irfan Hielmy rahimahullah sejak muda menuntut ilmu di berbagai Pesantren, kemudian mendirikan Pesantren bersama ayahanda dia, K.H. Ahmad Fadhil yakni Pesantren Darussalam Ciamis, [[Jawa Barat]]. Selain belajar dan mengkaji ilmu-ilmu agama, Kyai Irfan Hielmy juga menekuni pendidikan formal. Ia mengikuti pendidikan dasar di SRN Pamalayan hingga tahun 1945. Pada 1946 belajar di MI Cidewa, kemudian SMEP pada 1952 di [[Tasikmalaya]]; 1961 mengikuti UGA di [[Ciamis]], PGA 4 tahun di [[Ciamis]], lulus pada 1964, dan PGA 6 tahun di [[Ciamis]], lulus pada 1965.
== Pendidikan ==
 
== Riwayat pekerjaan/jabatan (non/semi/struktural) ==
KH Irfan Hielmy rahimahullah sejak muda menuntut ilmu di berbagai Pesantren, kemudian mendirikan Pesantren bersama ayahanda beliau, K.H. [[Ahmad Fadhil]] yakni [[Pesantren Darussalam Ciamis]], [[Jawa Barat]]. Selain belajar dan mengkaji ilmu-ilmu agama, Kyai Irfan Hielmy juga menekuni pendidikan formal. Ia mengikuti pendidikan dasar di SRN Pamalayan hingga tahun 1945. Pada 1946 belajar di MI Cidewa, kemudian SMEP pada 1952 di Tasikmalaya; 1961 mengikuti UGA di Ciamis, PGA 4 tahun di Ciamis, lulus pada 1964, dan PGA 6 tahun di Ciamis, lulus pada 1965.
 
* Guru PGA [[Muhammadiyah]] (1953 - 1954);
Beliau pun menjadi pengajar di beberapa lembaga pendidikan formal waktu itu. Beliau mengajar di PGA Muhammadiyah dari 1953 hingga 1954; lalu menjadi guru SMP PUI Cijantung (1954-1956); kepala sekolah SD PUI Dewasari (1957-1964); Kepala Sekolah MAN Darussalam Ciamis (1968-1993); Dekan Fakultas Syariah Darussalam (1970-1973); dan Rektor IAID (1973-1999). Selain itu beliau pun aktif di instansi-instansi pemerintahan dan militer. Beliau menjadi Pembantu Imam Militer (1957-1963); Roh Res Kepolisian 845 Ciamis (1966-1972); Penilik MI se-Kab. Ciamis (1960-an); Anggota DPRD Kab. Ciamis (1967-1972); Anggota MPR RI (1997-1999); Ketua Staf Pengkaderan Dakwah MUI Jawa Barat (1992-1995); dan Ketua Umum MUI Kab. Ciamis (1998-2010). KH. Irfan Hielmy juga aktif di berbagai organisasi keagamaan baik di tingkat Kab. Ciamis maupun Propinsi Jawa Barat.. Sampai akhir hayatnya beliau memimpin Pesantren Darussalam, sebuah Pesantren yang menjadi pusat pendidikan, da’wah dan pembangunan. Pesantren Darussalam memiliki lembaga pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal yang diselenggarakan mulai dari tingkat prasekolah, tingkat dasar, menengah, dan pendidikan tinggi. [[Institut Agama Islam Darussalam Ciamis]] atau disingkat [[IAID]] Ciamis mengelola Program Diploma, Program Sarjana, dan Program Magister Strata Dua.
* Guru SMP PUI Cijantung (1954-1956);
* Penilik MI se-Kabupaten [[Ciamis]] (1960-an)
* kepala sekolah SD PUI Dewasari (1957-1964);
* Pembantu Imam Militer (1957-1963);
* Roh Res Kepolisian 845 [[Ciamis]] (1966-1972)
* Anggota [[DPRD]] [[Kabupaten]] [[Ciamis]] (1967-1972)
* Kepala Sekolah MAN Darussalam [[Ciamis]] (1968-1993);
* Dekan Fakultas Syariah Darussalam [[Ciamis]] (1970-1973);
* Ketua Staf Pengkaderan Dakwah [[MUI]] [[Jawa Barat]] (1992-1995)
* Rektor [[Institut Agama Islam Darussalam Ciamis]] (1973-1999)
* Anggota [[MPR RI]] (1997-1999)
* Ketua Umum MUI Kabupaten [[Ciamis]] (1998-2010)
 
== Karya Tulis Beliau ==
 
# Bunga Rampai menuju Khairu Ummah (1994.
Baris 37 ⟶ 136:
# Kumpulan Materi Pokok Khutbah Jum'at (1997).
# Masyarakat Madani: Suatu Ikhtiar Dalam Menyongsong Era Milenium Baru (1998.)
# Pendekatan Keagamaan Dalam Menyelesaikan Masalah Kemasyarakatan (1998).
# Ukhuwwah Ahlus Sunnah: Khazanah Aqidah, Moral dan Spiritual dari Pesantren (1999)
# Pesan Moral dari Pesantren (1999).
# Wacana Islam, Bahan Telaah Anak Bangsa (2000.)
# Sentuhan Wahyu, Penyejuk Kalbu (2003), dll.
 
== Pesantren Darussalam ==
 
Satu hal yang acap dikenang oleh alumni Pesantren Darussalam adalah kebersahajaan pesantren ini dalam keseharian santrinya. Bahkan, seperti yang kerap terucap dari K.H. Irfan Hielmy (Alm)-pendiri Pondok Pesantren Modern Darussalam yang selalu mengajarkan kebersahajaan- setiap kali menerima kunjungan tamu, selalu disambut dengan kalimat yang sama, seolah menegaskan bagaimana seharusnya santri Darussalam mengambil posisi dengan kerendah-hatian, "selamat datang di tempat kami, pesantren yang sangat sederhana."
 
Ihwal kebersahajaan dan kesederhanaan Darussalam ternyata sama tuanya dengan sejarah pesantren ini. Nun di paruh 1929, 84 tahun silam, K.H. Ahmad Fadlil (wafat th. 1950), ayahanda [[K.H. Irfan Hielmy]] (wafat tahun 2010), memulai kisah kebersahajaan dengan sebuah masjid dan sebuah bilik sebagai asrama. Santri yang pertama kali mondok adalah pemuda-pemuda setempat yang tidak hanya diajari ilmu-ilmu agama, akan tetapi diajak mengolah sawah, bercocok tanam dan diberi contoh bagaimana memelihara bilik dan memakmurkan masjid. Pesantren Tjidewa, sebutan untuk komunitas baru itu, dengan cepat mendapat simpati serta dukungan dari masyarakat sekitar dan lebih banyak lagi santri yang mondok.
 
Adalah suami-istri Mas [[Astapradja]] dan [[Siti Hasanah]] yang mewakafkan tanahnya di Kampung [[Kandanggajah]], Desa [[Dewasari]], [[Kecamatan]] [[Cijeungjing]], [[Kabupaten]] [[Ciamis]] [[Jawa Barat]] kepada K.H. Ahmad Fadlil. Dibantu oleh masyarakat dan santri, Pesantren TjidewaCidewa menapaki guratan sejarah dengan optimisme menghilangkan benalu yang menempel dalam ajaran [[Islam]].
 
Menjelang proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, di Pesantren TjidewaCidewa sudah mondok 400 orang santri yang mengaji ilmu [[tafsir]], ilmu [[hadits]], sejarah dan perbandingan [[madzhab]], di samping kitab-kitab [[ilmu sharaf]] dan [[ilmu nahwu]].
 
Keputusan K.H. Ahmad Fadlil dengan hanya menerima santri putra tidak terlepas dari kondisi saat itu yang tidak bisa terlepas dari kontelasi keamanan akibat penjajahan Belanda. Akan tetapi karena didorong oleh keinginan untuk melepaskan diri dari cengkraman penjajah dan ditambah dengan meluapnya semangat santri untuk menghalau Belanda, K.H. Ahmad Fadlil juga mengajarkan strategi berdiplomasi mengatasi tekanan penjajah. Apalagi dengan kemampuannya berbahasa Belanda yang didapat dari kakeknya sejak di Sekolah Rakyat (Vervolg School)- dengan mudah bisa menyerap berbagai informasi yang kelak berguna sebagai modal berdiplomasi.
 
Lebih dari itu, penguasaan terhadap teks berbahasa Arab telah tampak sejak Ahmad Fadlil muda berhasil menghapalkan kitab-kitab seperti Jauharul Maknun, 'Uqudul Juman, Talkhisul Miftah dan syair-syair nya. Bahkan, pada usia 31 tahun ia telah berhasil menerjemahkan [[''Qashidah Burdah]]'' karya Muhammad Said al-Busyiri. Sampai sekarang, Qashidah Burdah berbahasa sunda yang merupakan karya terjemahan masterpiece K.H. Ahmad Fadlil masih terdengar dibaca dan didendangkan oleh santri-santri di banyak pesantren tradisional terutama di [[Jawa Barat]].
 
Melalui sejarah yang panjang (berdiri tahun 1929 oleh K.H. Ahmad Fadlil), kini Pondok Pesantren Darussalam telah berkembang dan mencapai kemajuan yang sangat menggembirakan. Pondok Pesantren yang pada awal berdirinya hanya memiliki sebuah rumah tempat tinggal Kiayi, sebuah masjid dan sebuah asrama (pondok) yang sederhana, kini telah memiliki fasilitas bangunan yang relatif lengkap dan beberapa diantaranyadi antaranya cukup megah.
 
Disamping peningkatan fasilitas dan sarana pendidikan untuk santri, hal yang sangat penting lain adalah pengembangan sistem pendidikannya. ketika di banyak Pondok Pesantren lain masih mengkhususkan pada pengajian kitab, Pesantren Darussalam mulai merintis untuk menyelenggarakan pendidikan formal. Maka sejak dasawarsa 60-an, Pesantren Darussalam mulai memodernisasikan sistem pendidikannya dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan formal.
Baris 63 ⟶ 162:
Pada tahun 1967, mulai dirintis penyelenggaraan sistem pendidikan modern dengan mengadaptasi model klasikal dan sampai saat ini semua jenjang pendidikan dar mulai Taman Kanak-kanak (TK) (di Pesantren Darussalam disebut Raudlatul Athfal/RA) hingga perguruan tinggi telah ada di pesantren ini.
 
Lembaga pendidikan formal yang pertama didirikan adalah Raudlatul Athfal (Taman Kanak-kanak) pada tahun 1967, kemudian pada tahun 1968 berdiri Madrasah Ibtidaiyah/MI (setingkat SD), lalu Madrasah Tsanawiyah Darussalam/MTsD (setingkat SMP) pada tahun 1968. kemudian berdiri [[Madrasah Aliyah Negeri Darussalam]] (setingkat SMA) pada tahun 1969. Selanjutnya didirikan SMA Plus Darussalam yang merupakan lembaga pendidikan swasta pada tahun 2003. Sedangkan Pendidikan Tinggi (PT) di Pondok Pesantren Darussalam adalah berbentuk Institut yang didirikan pada tahun 1970, dengan nama [[Institut Agama Islam Darussalam Ciamis]] (IAID) yaitu Perguruan Tinggi Agama Islam yang menggabungkan pendidikan akademik dengan pendidikan kepesantrenan, yaitu Pondok Pesantren Darussalam. Disamping itu, pada tahun 1995 diselenggarakan pula Ma'had 'Aly, yaitu pendidikan tinggi Pesantren Darussalam. Mahasantri Ma'had 'Aly ini terdiri dari lulusan Madrasah Aliyah dan para mahasiswa Institut Agama Islam Darussalam dari berbagai fakultas yang memenuhi persyaratan, diantaranyadi antaranya telah mampu membaca kitab-kitab kuning. <ref>http://www.darussalamciamis.or.id/post/read/3/sejarah.html</ref>
 
Kini sudah ribuan alumni yang tersebar di berbagai penjuru [[nusantara]] dan berkiprah dalam berbagai bidang kehidupan dengan tidak melupaka pesan-pesan beliaudia rahimahullah. Satu diantaradi antara tokoh muda alumni [[Pondok Pesantren Darussalam]] [[Ciamis]] di bidang pendidikan adalahdiantaranya, Dr. [[Abad Badruzaman,]] Lc., M. Ag, kelahiran Ciamis 4 Agustus 1973 adalah Dekan [[Fakultas]] Ushuluddin, Adab & Dakwah IAIN [[Tulungagung]] Jawa Timur.<ref>{{Cite web |url=http://fuad.iain-tulungagung.ac.id/pejabat-akademik/kepala-jurusan |title=Salinan arsip |access-date=2016-02-25 |archive-date=2016-03-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160305163809/http://fuad.iain-tulungagung.ac.id/pejabat-akademik/kepala-jurusan |dead-url=yes }}</ref>
 
== Meninggal ==
 
K.H. Irfan Hielmy rahimahullah, (Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam [[Ciamis]] [[Jawa Barat]] [[Indonesia)]], wafat, Selasa, 04 Jumaadil AwwalJumadilawal 1431 HijriyahHijriah/ 18 Mei 2010, pukul 06:0010 WIB dalam usia 79 tahun.<ref>{{Cite news|url=http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2010/05/18/113783/kh-irfan-hielmy-pengasuh-pontren-darussalam-meninggal |title=Salinan arsip |access-date=2016-02-25 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304113124/http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2010/05/18/113783/kh-irfan-hielmy-pengasuh-pontren-darussalam-meninggal |dead-url=yes |work=[[Pikiran Rakyat|Pikiran-Rakyat.com]] }}</ref> di kediaman putra ketiganya, K.H. Dr. [[Fadlil Yani Ainusyamsi]], MBA., M.Ag, di Pondok Pesantren Darussalam [[Ciamis]] . kepergianKepergian almarhum untuk selama-lamanya menyisakan tangis bagi ribuan santri, alumni, dan warga Ciamis yang memadati kompleks Pondok Pesantren Darussalam waktu itu. Sebelum kepergiannya, almarhum sempat dirawat di berbagai rumah sakit yang berbeda. BeliauDia pernah dirawat di RSHS [[Bandung]] karena penyakit liver. Sejak lama beliaudia memang mengidap penyakit liver dan gangguan pencernaan lain. Bahkan sebelum kepergiannya, beliaudia juga sempat dirawat di rumah sakit di [[Tasikmalaya]].
 
== K.H. Irfan Hielmy dalam Pandangan Tokoh ==
 
Prof. Dr. H. [[Endang Soetari Ad]], M.Si,Rektor [[Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati|IAIN Sunan Gunung Djati]] periode (1995-2003) yang lahir di [[Ciamis]], 11 Agustus 1945<ref>{{Cite web|first=Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati|title=Sejarah Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati|url=https://uinsgd.ac.id/sejarah/|website=Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati}}</ref> menyatakan, bahwa K.H. Irfan Hielmy rahimahullah adalah ulama teladan yang menjadi panutan dan pigur keilmuan dan keluhuran akhlak, ‘Ulama yang menjadi pewaris nilai-nilai kejuangan Rasulullah {{SAW. }}. Kami dari jajaran Wargi Galuh Puseur, baik rengrengan Pangaping, Pakar, dan Pangurus, sering mendapat nasihat beliaudia untuk turut memikirkan pengembangan [[Tatar]] [[Galuh]], untuk menuju ''Mahayunan Ayuna Kadatuan''. <ref>{{Cite web |url=http://www.uinsgd.ac.id/front/detail/fokus/kh-irfan-hielmy-ulama-teladan |title=Salinan arsip |access-date=2016-02-25 |archive-date=2017-05-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170501222701/http://www.uinsgd.ac.id/front/detail/fokus/kh-irfan-hielmy-ulama-teladan |dead-url=yes }}</ref>
 
== Referensi ==
=== Catatan Kaki ===
{{reflist}}
{{reflist|30em}}
 
== Pranala luar ==
Baris 82 ⟶ 182:
* http://www.darussalamciamis.or.id/
 
{{lifetime|1933|2010|Hielmy, K.H. Irfan}}
 
[[Kategori:Tokoh dari CiamisSunda]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]]
[[Kategori:Tokoh Galuhdari Ciamis|Hielmy]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Ulama Indonesia]]
[[Kategori:Ulama Jawa Barat|Hielmy]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Anggota DPR/MPR 1997-1999]]
[[Kategori:Anggota MPR RI 1997-1999]]