Masyaallah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
baru, dari en, rintisan
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(36 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Islam-stub}}
'''Masya Allah''' ({{lang|ar|ما شاء الله}}) adalah frase yang diungkapkan seorang [[Muslim]] untuk menunjukkan kekaguman terhadap seseorang atau kejadian. Dalam hal ini, digunakan sebagai ekspresi penghargaan, sementara dalam waktu yang sama juga sebagai pengingat bahwa semua pencapaian bisa terjadi karena kehendak-Nya. Terjemahannya kurang lebih adalah "Allah telah berkehendak akan hal itu", dengan kata telah yang menekankan tentang doktrin [[Islam]] yang [[rukun iman|percaya]] pada [[takdir]]. Digunakan sebagai ungkapan kegembiraan disertai doa.
'''Masyaallah''' (''{{lang-ar|'''مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ'''}}'') adalah frasa yang diungkapkan seorang muslim atau arab untuk menunjukkan kekaguman terhadap seseorang, sesuatu atau kejadian.<ref>[[Syaikh]] [[Abdul Aziz bin Baz]] mengatakan, “disyariatkan bagi orang mukmin ketika melihat sesuatu yang membuatnya takjub hendaknya ia mengucapkan ‘Masya Allah‘ atau ‘Baarakallahu Fiik‘ atau juga ‘Allahumma Baarik Fiihi‘ sebagaimana firman Allah Ta’ala:
وَلَوْلَا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللَّٰهِ
'''Masya‘...dan Allah'''mengapa ({{lang|ar|ماkamu شاءtidak الله}})mengucapkan adalahtatkala frasekamu yangmemasuki diungkapkankebunmu seorang''“MAA [[Muslim]]SYAA untukALLAH, menunjukkanLAA kekagumanQUWWATA terhadapILLAA seseorangBILLAH”''‘ atau(Al kejadianKahfi 18:39)” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, no.39905).</ref> Dalam hal ini, digunakan sebagai ekspresi penghargaan, sementara dalam waktu yang sama juga sebagai pengingat bahwa semua pencapaian bisa terjadi karena kehendak-Nya. Terjemahannya kurang lebih adalah "Allah telah berkehendak akan hal itu", dengan kata telah yang menekankan tentangbahwa doktrinsemuanya [[Islam]]sudah ditata Allah dengan sangat seimbang, sehingga ketika kita menjalankan sunatullah (proses) yang [[rukunsemestinya, iman|percaya]]kita padaakan mendapatkan [[takdir]]hasil. Digunakan sebagai ungkapan kegembiraan disertai doa bahwa kita telah melalui proses atau sunatullah yang benar sesuai yang sudah ditata oleh Allah. Lafal masyaalah bisa menghafal al-Quran
 
== Etimologi ==
{{Islam-stub}}
Dalam kitab ''[[Tafsir Al Quranul Karim Surat Al Kahfi]]'', Syaikh [[Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin]] mengatakan bahwa kalimat ''“masyaallah”'' bisa diartikan dengan dua arti. Hal tersebut dikarenakan kalimat ''“maa syaa Allah”'' bisa dijabarkan (''i'rab'') dalam struktur kalimat di dalam bahasa Arab dengan dua cara, yaitu:
* Penjabaran yang pertama kata ''“masyaallah”'' ({{rtl-lang|ar|مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ}}) adalah dengan menjadikan kata ''“maa”'' ({{rtl-lang|ar|مَا}}) sebagai kata sambung dan kata tersebut berstatus sebagai predikat. Subjek (''mubtada’'') dari kalimat tersebut adalah subjek yang disembunyikan, yaitu “hadzaa” ({{rtl-lang|ar|هَٰذَا}}). Dengan demikian, bentuk seutuhnya dari kalimat ''“maa syaa Allah”'' adalah: {{rtl-lang|ar|هَٰذَا مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ}} ''hadzaa maa syaa Allah''. Jika demikian, maka artinya dalam bahasa Indonesia adalah: “inilah yang dikehendaki oleh Allah”.
* Penjabaran yang kedua, kata ''“maa”'' ({{rtl-lang|ar|مَا}}) pada ''“maa syaa Allah”'' merupakan kata benda yang mengindikasikan sebab dan frasa ''“syaa Allah”'' ({{rtl-lang|ar|شَاءَ ٱللَّٰهُ}}) berstatus sebagai ''fi’il syarath'' (kata kerja yang mengindikasikan sebab). Sedangkan jawab ''syarath'' (kata benda yang mengindikasikan akibat dari sebab) dari kalimat tersebut tersembunyi, yaitu ''“kaana”'' ({{rtl-lang|ar|كَانَ}}) .
 
Dengan demikian, bentuk seutuhnya dari kalimat ''“maa syaa Allah”'' adalah: ''maa syaa Allahu kaana'' ({{rtl-lang|ar|مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ كَانَ}}). Jika demikian maka artinya dalam bahasa Indonesia adalah: “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi”. Ringkasnya, ''“maa syaa Allah”'' bisa diterjemahkan dengan dua terjemahan, “inilah yang diinginkan oleh Allah” atau “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi”. Maka ketika melihat hal yang menakjubkan, lalu kita ucapkan ''“masyaallah”'' ({{rtl-lang|ar|مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ}}), artinya kita menyadari dan menetapkan bahwa hal yang menakjubkan tersebut semata-mata terjadi karena kuasa Allah.
[[category:Ucapan Islami]]
 
== Rujukan ==
{{reflist}}
 
{{Islam-stub}}
{{Authority control}}
 
[[categoryKategori:Ucapan Islami]]
[[bs:Mašallah]]
[[en:Masha'Allah]]
[[he:משאללה]]