Tanah Lot: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
rapikan
k ~
 
(49 revisi perantara oleh 36 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{bukan|Lot}}
{{Infobox building
|image=TanahLot 2014.JPG
| building_name = Tanah Lot
|location image = [[Kabupaten =Tabanan]], [[File:TanahLot 2014.JPG|220pxBali]]
|address=Desa Beraban. Kecamatan Kediri|location_country={{flag|Indonesia}}|coordinates={{coord|-8.621066|115.087025|}}|latd= |latm= |lats= |latNS=
| location = {{flagicon|Indonesia}} [[Beraban, Selemadeg Timur, Tabanan]], [[Bali]]
|longd=|longm=|longs=|longEW=
|latd= |latm= |lats= |latNS=
|start_date=Abad ke-17 Masehi|architect=[[Dang Hyang Nirartha]]|building_type=Pura|architectural_style=[[Candi Hindu]]| building_name = Pura Tanah Lot
|longd=|longm=|longs=|longEW=
|longs=|website=https://www.tanahlot.net}}
}}
'''Tanah Lot''' adalah sebuah objek wisata di [[Bali]], [[Indonesia]]. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan [[Pura Uluwatu]]. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam.
 
'''Pura Tanah Lot''' ([[aksara Bali]]: ᬧᬸᬭᬢᬦᬄᬮᭀᬢ᭄) adalah sebuahsalah satu Pura (Tempat Ibadah Umat Hindu) yang objeksangat wisatadisucikan di [[Bali]], [[Indonesia]]. Di sini ada dua pura[[Pura]] yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan [[Pura Uluwatu]]. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari puraPura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan puraPura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam.
==Sejarah==
Pura Tanah Lot dibangun sekitar abad ke-15 oleh [[Danghyang Nirartha]].
 
===Legenda= Sejarah ==
Sejarah Pura Tanah Lot Bali Indonesia berdasarkan legenda, dikisahkan pada abad ke -15, [[Dang Hyang Nirartha|Bhagawan Dang Hyang Nirartha]] atau dikenal dengan nama Dang Hyang Dwijendra melakukan misi penyebaran agama Hindu dari pulau Jawa ke pulau Bali.
[[Berkas:Tanah Lot, Bali, Indonesia, February 2012.ogv|thumb|250px|right|video Tanah Lot]]
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang [[brahmana]] yang mengembara dari [[Jawa]], yaitu [[Danghyang Nirartha]] yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran [[Hindu]] dan membangun [[Sad Kahyangan]] tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot. Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya ia dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhirnya disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
 
Pada saat itu yang berkuasa di pulau Bali adalah Raja Dalem Waturenggong. Beliau sangat menyambut baik dengan kedatangan dari Dang Hyang Nirartha dalam menjalankan misinya, sehingga penyebaran agama Hindu berhasil sampai ke pelosok – pelosok desa yang ada di pulau Bali.
===Renovasi===
 
Pura Tanah lot selama ini terganggu oleh [[abrasi]] dan pengikisan akibat ombak dan angin. Oleh sebab itu, pemerintah Bali melalui ''Proyek Pengamanan Daerah Pantai Bali'' melakukan memasang ''tetrapod'' sebagai pemecah gelombang dan memperkuat tebing di sekeliling pura berupa karang buatan. Daerah di sekitar Tanah Lot juga ditata mengingat peran Tanah lot sebagai salah satu tujuan wisata di bali.<ref name=anon>Anonim. 4 Februari 2015. Harian Umum Pelita, [http://www.pelita.or.id/baca.php?id=14623 Renovasi Pura Tanah Lot Capai Rp95 Miliar].</ref>
Dalam sejarah Tanah Lot, dikisahkan Dang Hyang Nirartha, melihat sinar suci dari arah laut selatan Bali, maka Dang Hyang Nirartha mencari lokasi dari sinar tersebut dan tibalah beliau di sebuah pantai di desa yang bernama desa Beraban [[:en:Tabanan_Regency|Tabanan]].
 
Pada saat itu desa Beraban dipimpin oleh Bendesa Beraban Sakti, yang sangat menentang ajaran dari Dang Hyang Nirartha dalam menyebarkan agama Hindu. Bendesa Beraban Sakti, menganut aliran monotheisme.
 
Dang Hyang Nirartha melakukan meditasi di atas batu karang yang menyerupai bentuk burung beo yang pada awalnya berada di daratan.
 
Dengan berbagai cara Bendesa Beraban ingin mengusir keberadaan Dang Hyang Nirartha dari tempat meditasinya.
 
Menurut sejarah Tanah Lot berdasarkan legenda Dang Hyang Nirartha memindahkan batu karang (tempat bermeditasinya) ke tengah pantai dengan kekuatan spiritual. Batu karang tersebut diberi nama Tanah Lot yang artinya batukarang yang berada di tengah lautan.
 
Semenjak peristiwa itu Bendesa Beraban Sakti mengakui kesaktian yang dimiliki Dang Hyang Nirartha dengan menjadi pengikutnya untuk memeluk agama Hindu bersama dengan seluruh penduduk setempat.
 
Dikisahkan di sejarah Tanah Lot, sebelum meninggalkan desa Beraban, Dang Hyang Nirartha memberikan sebuah keris kepada bendesa Beraban. Keris tersebut memiliki kekuatan untuk menghilangkan segala penyakit yang menyerang tanaman.
 
Keris tersebut disimpan di [[Puri Kediri]] dan dibuatkan upacara keagamaan di Pura Tanah Lot setiap enam bulan sekali. Semenjak hal ini rutin dilakukan oleh penduduk desa Beraban, kesejahteraan penduduk sangat meningkat pesat dengan hasil panen pertanian yang melimpah dan mereka hidup dengan saling menghormati.
 
.
 
=== Legenda ===
[[Berkas:Tanah Lot, Bali, Indonesia, February 2012.ogv|thumbjmpl|250px|rightka|video Tanah Lot]]
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang [[brahmana]] yang mengembara dari [[Jawa]], yaitu [[Danghyang Nirartha]] yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran [[Hindu]] dan membangun [[Sad Kahyangan]] tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot. Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya ia dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhirnya disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
 
=== Renovasi ===
Pura Tanah lot selama ini terganggu oleh [[abrasi]] dan pengikisan akibat ombak dan angin. Oleh sebab itu, pemerintah Bali melalui ''Proyek Pengamanan Daerah [https://tempatwisatadibali.info/objek-wisata-pantai-di-bali/ Pantai Bali]'' melakukan memasang ''tetrapod'' sebagai pemecah gelombang dan memperkuat tebing di sekeliling pura berupa karang buatan. Daerah di sekitar Tanah Lot juga ditata mengingat peran Tanah lot sebagai salah satu tujuan wisata di bali.<ref name=anon>Anonim. 4 Februari 2015. Harian Umum Pelita, [http://www.pelita.or.id/baca.php?id=14623 Renovasi Pura Tanah Lot Capai Rp95 Miliar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150205043542/http://www.pelita.or.id/baca.php?id=14623 |date=2015-02-05 }}.</ref>[[Berkas:Tanah Lot odalan ritual.jpg|jmpl|Odalan di Pura Tanah Lot]]Renovasi pertama dilakukan sejak tahun 1987 sebagai proyek perlindungan tahap I. Pada tahap ini, pemecah gelombang (tetrapod) seberat dua ton diletakkan di depan Pura Tanah Lot. Selain itu, bantaran beton serta dinding buatan juga dibangun sebagai pelindung hantaman gelombang. Namun, peletakan tetrapod mengganggu keindahan dan keasrian alam di sekitarnya sehingga diadakan studi kelayakan dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat setempat pada tahun 1989. Desain bangunan pemecah gelombang di bawah permukaan air dan pembuatan karang buatan dibuat pada tahun 1992 dan diperbaharui lagi pada tahun 1998. Perlindungan pura mulai dilaksanakan sekitar bulan Juni 2000 dan selesai pada Februari 2003 melalui dana bantuan pinjaman ''Japan Bank for International Cooperation'' (JBIC) sebesar Rp95 miliar. Keseluruhan pekerjaan meliputi bangunan Wantilan, Pewaregan, Paebatan, Candi Bentar, penataan areal parkir, serta penataan jalan dan taman di kawasan tanah lot.<ref name="anon" />
 
== Lokasi ==
[[FileBerkas:Karang Bolong nears Tanah Lot.jpg|thumbjmpl|Seluruh tanjung Karang Bolong dan bangunan pura di ujungnya]]
ObyekObjek wisata tanah lot terletak di Desa [[Beraban, Selemadeg TimurKediri, Tabanan|Beraban]], Kecamatan [[Kediri, Tabanan|Kediri]], [[Kabupaten Tabanan]], sekitar 13 kilometer di sebelah selatan [[Tabanan, Tabanan|Kota Tabanan]].
 
Di sebelah utara Pura Tanah Lot, sebuah pura lain yang dibangun di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Pura ini disebut Pura KarangBatu Bolong.
 
== Hari raya ==
''Pujawali (Odalan)'' atau hari raya di Pura ini diperingati setiap 210 hari sekali, sebagaimana pura lain pada biasanya. Jatuhnya dekat dengan perayaan [[Galungan]] dan [[Kuningan]], tepatnya pada ''Hari Suci Buda Wage (Buda Cemeng) Langkir''.
[[File:Tanah Lot odalan ritual.jpg|thumb|Odalan di Pura Tanah Lot]]
''Odalan'' atau hari raya di Pura ini diperingati setiap 210 hari sekali, sebagaimana pura lain pada biasanya. Jatuhnya dekat dengan perayaan [[Galungan]] dan [[Kuningan]], tepatnya pada ''Hari Suci Buda Cemeng Langkir''.
 
== Galeri ==
<center>{{Gallery
|width=150180
|lines=2
|File:Pura tanah lot sunset no3.jpg|Matahari terbenam di Pura Tanah Lot
|Berkas:Tanahlot.jpg|Pura Tanah Lot
|Berkas:TanahLot03.jpg|Pura Tanah Lot saat laut pasang
|File:Tanah Lot.jpg|Pemandangan pura dari jarak dekat
|File:Tanah Lot whole view.jpg|Panorama seluruh tanjung Tanah Lot
|File:Tanah Lot stairway.jpg|Tangga turun menuju ke pantai
|Berkas:Papan Peringatan Tanah Lot.JPG|Sebuah papan peringatan bahaya tebing di Tanah Lot
|File:1 pura batu balong tanah lot.jpg|Pura Batu Bolong saat laut pasang
|Berkas:Sunset in Batu Bolong, Tanah Lot, Bali.jpg|Senja di Batu Bolong
}}
}}</center>
 
== Rujukan ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://teamtouring.net/menikmati-sunset-di-tanah-lot.html Sunset di Tanah Lot] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100122074106/http://teamtouring.net/menikmati-sunset-di-tanah-lot.html |date=2010-01-22 }}
 
{{Candi Hindu Indonesia}}
Baris 55 ⟶ 74:
 
[[Kategori:Tempat wisata di Bali]]
[[Kategori:Pura di Bali]]