Kecipir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+ |
k →top: tanpa takson -> klad + clean up |
||
(25 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
| image_caption = Kecipir, ''Psophocarpus tetragonolobus''<br>[[Padabeunghar, Pasawahan, Kuningan|Padabeunghar]], [[Pasawahan, Kuningan|Pasawahan]], [[Kuningan]]
| regnum = [[Plantae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
{{kladtb|[[Rosid]]}}
{{kladtb|[[Rosid|Fabid]]}}
| ordo = [[Fabales]]
| familia = [[Fabaceae]]
Baris 22 ⟶ 25:
|synonyms_ref = <ref>{{cite web|url=http://www.theplantlist.org/tpl/record/ild-3577|title=The Plant List: A Working List of All Plant Species}}</ref>
}}
'''Kecipir''' ('''''Psophocarpus tetragonolobus''''' ([[L.]]) [[De Candolle|D.C.]]) adalah [[tumbuhan merambat]] anggota [[familia|suku]] [[Fabaceae]] (Leguminosae).
== Pengenalan ==
[[Berkas:Psophocarpus tetragonolobus Blanco2.293.png|
Tumbuhannya merambat, memanjat atau membelit, membentuk [[perdu]],<ref name=Azka/> atau semak yang menahun.
[[
[[Daun|Daun-daun]] majemuk dengan tiga [[anak daun]], duduk daun berselang-seling;
== Kegunaan ==
{{nutritional value | name=Biji kecipir, tua, tidak dimasak
| kJ=1711
Baris 58 ⟶ 61:
| note=[http://ndb.nal.usda.gov/ndb/search/list?qlookup=16135&format=Full Entri pada USDA Database]
}}
[[Berkas:Japanese Psophocarpus tetragonolobus.jpg|
Di [[Indonesia]], kecipir umumnya ditanam untuk diambil buahnya yang muda, yang beserta pucuk dan daun-daun yang muda biasanya direbus untuk dijadikan penganan<ref name="heyne"/> (misalnya untuk [[lalap]], [[pecal]], atau [[urap]]) atau dicampurkan ke dalam sayur.<ref name=Azka/><ref name="Sas.">{{aut|Sastrapradja, Setijati; Lubis, Siti Harti Aminah; Djajasukma, Eddy; Soetarno, Hadi; Lubis, Ischak}} (1981). ''Sayur-sayuran''. '''6''':54{{Spaced ndash}}55. [[Jakarta]]:[[Balai Pustaka]] bekerjasama dengan [[LBN]]-[[LIPI]].</ref> Di [[Bangladesh]], kecipir dimakan bersama daging atau [[ikan]].<ref name="astawan">{{aut|Astawan, Made}} (2009). ''Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-Bijian''. hlm.69{{spaced ndash}}74. [[Jakarta]]:Penebar Swadaya. ISBN 979-002-366-9.</ref> Menurut [[Rumphius]], umbi akarnya dapat dimakan setelah direbus,
Daunnya berkhasiat obat. Ekstrak daun kecipir pada masa lalu digunakan untuk mengobati [[mata]] yang bengkak dan sakit [[telinga]]. Daun kecipir yang diremas dan dicampur [[adas pulasari]] digunakan sebagai obat bisul.<ref name="heyne"/> Masyarakat [[Arab]], [[Pakistan]], dan [[Cina]] bisa mencampurkan kecipir dalam obat-obatan mereka.<ref name=astawan/> Biji dan daun mengandung [[flavonoid]], [[saponin]], dan [[tanin]].
Baris 65 ⟶ 68:
Kecipir tergolong [[tumbuhan penutup tanah]] dan [[pupuk hijau]] efektif karena pertumbuhannya sangat cepat dan termasuk sebagai pengikat [[nitrogen]] dari udara yang paling baik. Dalam budidaya, tidak diperlukan sama sekali pemupukan N.
=== Kandungan kimiawi ===
Biji kecipir memiliki kandungan [[protein]] yang tinggi (27,8-36,6%), demikian pula kandungan [[lemak]]nya (14,8-17,9%), yang menyerupai kandungan zat-zat itu pada [[kedelai]]. Biji tersebut juga mempunyai banyak kandungan [[fosfor]], [[kalsium]],<ref name=Soeseno/> dan [[magnesium]].
Kecipir juga mengandung asam behenat, yaitu [[asam lemak]] yang tak dapat diserap usus sehingga tidak menyebabkan kegemukan walau dikonsumsi banyak.<ref name="iritani">{{aut|Iritani, Galuh}} (2012). ''Vegetable Gardening: Menanam Sayuran di Pekarangan Rumah''. Hlm. 65{{spaced ndash}}66. [[Yogyakarta]]: IndonesiaTera. ISBN 978-979-159-3.</ref>
==Asal-usul dan agihan==▼
[[Berkas:Wingedbean roots.JPG|thumb|left|200px|Umbi kecipir dijual di pasar lokal di [[Burma]].]]▼
Para ahli berbeda pendapat mengenai asal usul kecipir; terutama karena tidak didapati jenis liarnya, semua merupakan jenis yang telah dibudidayakan. Keanekaragaman kecipir yang tertinggi didapati di [[Papua]], wilayah perbukitan di timur laut [[India]], serta di wilayah [[Burma]] yang bertetangga; sehingga diduga wilayah-wilayah itu merupakan pusat-pusat domestikasinya.<ref name="prota"/> Namun, menurut [[Setijati Sastrapradja]], asal kecipir adalah berasal dari [[Indonesia]] dan [[Papua Nugini]]. Kecipir banyak didapati di [[Asia Tenggara]] dan menyukai tanah yang baik serta sinar [[matahari]] yang cukup. Tumbuh baik hingga pada ketinggian 1000 [[mdpl]]. Ditanam sebagai tanaman sampingan pada [[musim hujan]].<ref name=Sas./> Pada tahun '80-an di [[Indonesia]], kecipir dipakai sebagai [[tanaman sela]] di antara [[tanaman pekarangan]]. [[Petani]]-petani ini sadar akan nilai tinggi kecipir, tapi karena pemasarannya tidak seramai [[kubis]] dan [[kangkung]], akhirnya tumbuhan ini tidak terlalu diusahakan secara komersial.<ref name=Soeseno/> Sebagian pakar menduga bahwa kecipir diturunkan dari jenis-jenis ''Psophocarpus'' yang lain dari [[Afrika]] (misalnya ''P. grandiflorus'' atau ''P. scandens''); sementara pakar yang lain beranggapan bahwa kecipir berasal dari jenis liar [[Asia]] yang kini telah punah.<ref name="prota"/>▼
Pada tahun '60an, kecipir dipromosikan secara internasional sebagai tanaman serbaguna.<ref name="prota"/> Kini jenis polong ini ditanam di berbagai wilayah [[tropis]] dan [[ugahari]] di dunia.<ref>ILDIS: [http://www.ildis.org/LegumeWeb?genus=Psophocarpus&species=tetragonolobus ''Psophocarpus tetragonolobus'']</ref> Pada tahun 1980, penelitian kecipir sudah mulai berkembang terutama pada [[negara berkembang]] dan Indonesia sendiri, menurut Sastrapradja dkk., "Indonesia merupakan salah satu dari negara-negara yang menangani penelitian kecipir, bahkan menyediakan bibit bagi negara-negara lain yang memerlukannya."<ref name=Sas./>▼
▲[[Berkas:Wingedbean roots.JPG|
▲Para ahli berbeda pendapat mengenai asal usul kecipir;
▲Pada tahun '60an, kecipir dipromosikan secara internasional sebagai tanaman serbaguna.<ref name="prota"/> Kini jenis polong ini ditanam di berbagai wilayah [[tropis]] dan [[ugahari]] di dunia.<ref>ILDIS:
== Catatan lain & penanaman ==
Secara fisiologi, kecipir sangat sensitif dengan ''[[frost]]''. Selain itu, ia adalah [[fotoperiodisme|tumbuhan hari pendek]], hanya berbunga jika panjang hari kurang dari masa kritis (untuk kecipir 12 jam). Bijinya tertutup cangkang keras, sehingga kadang-kadang diperlukan perendaman untuk mempercepat [[perkecambahan]].
Penanaman kecipir membutuhkan benih dari pohon yang sudah tua, sehat, lebat, dan bersih dari hama penyakit. Ia menghendaki ukuran yang seragam.<ref name=Azka/> Biji kecipir itu sangat keras, dan baru bertumbuh tunas lembaganya ketika sampai 10 hari. Karenanya, 2 hari sebelum disemai ke tanah atau ''polypot'' bisa direndam dulu. Itupun hendaknya agar direndam sebatas tinggi biji.<ref name=iritani/> Apabila hendak menanam kecipir, lubang yang hendak ditugali kecipir baiknya diisi dua-dua bersama [[pupuk kandang]] atau [[pupuk kompos|kompos]],<ref name=Azka/> dan lebih baik ditanam pada akhir musim hujan. Ditanam pada akhir [[musim hujan]] karena sudah bisa berbunga pada [[musim kemarau]]. Apabila ditanam pada musim hujan, kecipir akan mengeluarkan daun saja secara-terus menerus dan baru akan berbunga 9 bulan kemudian. Akibatnya, pertambahan jumlah bunga terganggu dan [[buah]]nya terdesak. Bijinya ini ditanam di atas [[tanah]] yang sudah diolah menjadi [[bedengan]] sebagaimana mestinya dengan jarak tanam 60 × 30 cm. Dalam usia 8 hari, biasanya kecipir akan ber[[kecambah]]. Apabila sudah dewasa, berilah tongkat sebagai tempat untuk merambat agar kecipir itu kokoh.<ref name=Soeseno/><ref name=iritani/>
[[Berkas:Kecipir-Kacang Botol.jpg|al=Kecipir/Kacang Botol|kiri|jmpl|320x320px|Kecipir/Kacang Botol]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Psophocarpus tetragonolobus|Kecipir}}
* {{id}} Prohati:
* {{id}} IPTEK:
* {{en}} PFAF:
* {{en}} Floridata:
{{Taxonbar|from=Q1468260}}
[[Kategori:Faboideae]]
Baris 95 ⟶ 101:
[[Kategori:Penutup tanah]]
[[Kategori:Pupuk hijau]]
[[Kategori:
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Umbi-umbian]]
|