Kerajaan Landak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
PeragaSetia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(25 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Former Country
'''Kerajaan Ismahayana Landak''' adalah sebuah kerajaan yang saat ini berlokasi di [[Kabupaten Landak]], [[Kalimantan Barat]]. Keraton Ismahayana Landak memiliki kronik sejarah yang relatif panjang, meskipun sumber-sumber tertulis yang membuktikan sejarah kerajaan ini bisa dikatakan sangat terbatas. Sama halnya dengan sumber dari cerita-cerita rakyat yang muncul di Ngabang, Kalimantan Barat, tempat di mana kerajaan ini berada. Kendati demikian, bukti-bukti arkeologis berupa bangunan istana kerajaan (keraton) hingga atribut-atribut kerajaan yang masih dapat kita saksikan hingga kini dan juga buku ''Indoek Lontar Keradjaan Landak'' yang ditulis oleh Gusti Soeloeng Lelanang (raja ke-19) pada tahun 1942, sesungguhnya cukup memadai untuk membuktikan perjalanan panjang kerajaan ini yang secara garis besar terbagi ke dalam dua fase, yakni fase Hindu dan fase Islam, ini telah dimulai sejak tahun 1275 M.
| native_name = كراجأن اسماحيانا لندق
| conventional_long_name = Kerajaan Ismahayana Landak
| common_name = Kerajaan Landak
| continent =
| region =
| status =
| government_type = [[Monarki]]
| image_flag = Flag of Lordship of Landak.svg
| image_coat =
| year_start = 1292
| event1 = Vasal [[Kerajaan Tanjungpura|Sukadana]]
| year_event1 =
| event_end = Swapraja dihapuskan
| year_end = 1962|
| p1 = Prasejarah Indonesia
| flag_p1 =
| p2 =
| flag_p2 =
| s1 = Indonesia
| flag_s1 = Flag of Indonesia.svg
| flag_s2 =
| image_map =
| image_map_caption = |
| capital = Ningrat Batur (1292-1472)<br>[[Mungguk, Sekadau Hilir, Sekadau|Mungguk Ayu]] (1472-1703)<br>Bandong (1703-1768)<br>[[Ngabang]] (1768-1962)
| common_languages = [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Dayak|Dayak]]
| religion = [[Hindu]] (hingga 1472)<br>[[Islam Sunni]]
| currency = |
| title_leader =
| leader1 =
| year_leader1 =
| leader2 =
| year_leader2 =
| leader3 =
| year_leader3 = |
| stat_year1 =
| stat_area1 =
| stat_pop1 =
| today = {{flag|Indonesia}}
| event_start = Didirikan
| date_event1 = 1600-1698
| event2 = Vasal [[Kesultanan Banten]]
| date_event2 = 1698-1778
| event3 = Protektorat [[VOC]]
| event6 = Menjadi swapraja di bawah [[Indonesia]]
| date_event3 = 1778-1790
| event4 = Vasal [[Kerajaan Belanda]]
| date_event4 = 1818-1949
| event5 = Swapraja di bawah [[Indonesia]]
| date_event5 = 1950-1962
| flag_caption = Bendera pada tahun 1881
}}
 
[[Berkas:Keraton Ismahayana Landak 2.jpg|jmpl|Keraton Ismahayana Landak]]
'''Kerajaan Ismahayana Landak''' adalah sebuah kerajaan yang saat ini berlokasi di [[Kabupaten Landak]], [[Kalimantan Barat]]. Keraton Ismahayana Landak memiliki kronik sejarah yang relatif panjang, meskipun sumber-sumber tertulis yang membuktikan sejarah kerajaan ini bisa dikatakan sangat terbatas. Sama halnya dengan sumber dari cerita-cerita rakyat yang muncul di Ngabang, Kalimantan Barat, tempat di mana kerajaan ini berada.
 
'''Kerajaan Ismahayana Landak''' adalah sebuah kerajaan yang saat ini berlokasi di [[Kabupaten Landak]], [[Kalimantan Barat]]. Keraton Ismahayana Landak memiliki kronik sejarah yang relatif panjang, meskipun sumber-sumber tertulis yang membuktikan sejarah kerajaan ini bisa dikatakan sangat terbatas. Sama halnya dengan sumber dari cerita-cerita rakyat yang muncul di Ngabang, Kalimantan Barat, tempat di mana kerajaan ini berada. Kendati demikian, bukti-bukti arkeologis berupa bangunan istana kerajaan (keraton) hingga atribut-atribut kerajaan yang masih dapat kita saksikan hingga kini dan juga buku ''Indoek Lontar Keradjaan Landak'' yang ditulis oleh Gusti Soeloeng Lelanang (raja ke-19) pada tahun 1942, sesungguhnya cukup memadai untuk membuktikan perjalanan panjang kerajaan ini yang secara garis besar terbagi ke dalam dua fase, yakni fase Hindu dan fase Islam, ini telah dimulai sejak tahun 1275 M.
 
==Awal pendirian==
Diyakini oleh para ahli sejarah berdasarkan cerita masyarakat, bahwa pendiri kerajaan Landak adalah bangsawan dari [[Kerajaan Singasari]]. Nama asli bangsawan tersebut tidak diketahui.<ref name="Kompas 2021">{{Cite news| title=Kerajaan Landak: Sejarah, Pendiri, Raja-raja, dan Keruntuhan |work=[[Kompas.com]] | date=2021-12-27 | url=https://www.kompas.com/ | language=id | access-date=2022-10-29}}</ref> Rombongan yang dipimpin bangsawan ini kemungkinan adalah anggota dari pasukan yang dikirim [[Kertanegara]] pada [[Ekspedisi Pamalayu]] yang tidak kembali ke Pulau Jawa ketika terjadi gejolak perubahan [[Kerajaan Singasari]] menjadi [[Kerajaan Majapahit]], yang kemudian membelokkan tujuan menuju [[Tanjungpura]]. Ia kemudian mendarat di [[Ketapang]], lalu mengikuti [[Sungai Kapuas]] hingga ke sungai Landak Kecil dan mendarat di Kuala Mandor.<ref name="Rachman 1971">{{Cite book | title=Tandjungpura berdjuang, sedjarah Kodam XII/Tandjungpura, Kalimantan Barat | last = Rachman | first = Ansar | year=1971 | publisher=Semdam | language=Indonesian }}</ref>
 
Di versi lain, rombongan ini singgah sementara di Padang Tikar sebelum mengikuti sungai Tenganap dan mendarat di Sekilap (sekarang disebut Sepatah).<ref name="Umar 2002">{{Cite book
| title=Susur galur Kerajaan Landak : sejarah perkembangan bekas kerajaan Landak dari pertumbuhan tahun 1292 hingga restrukturisasi dan refungsionalisasi budaya tahun 2000 / dihimpun dan ditulis kembali oleh Syafaruddin Usman M.H.D. ; editor, H. Gusti Syafiudin Mustafa Sotol, Ya' Jafar Aliamin | last1 = Usman | first1 = Syarifuddin | last2 = Sotol | first2 = H. Gusti Syafiudin Mustafa | last3 = Aliamin | first3 = Ya' Jafar | year=2002 | publisher=Romeo Grafika | language=Indonesian}}</ref> Tempat ini kemudian dikenal dengan nama Anggrat Bator atau Ningrat Bator. Menurut cerita lokal, dia kemudian mendapatkan kepercayaan dan pengikut dari masyarakat lokal dengan membagikan garam.<ref name="Rachman 1971" /> Lalu kemudian mendirikan kerajaan Landak di daerah tersebut dan mengambil gelar "Ratu Sang Nata Pulang Pali" dan menjadi pendiri dinasti "Ismahayana".<ref name="Rachman 1971" /><ref name="Umar 2002" />
 
== Periode pemerintahan ==
Periode pemerintahan kerajaan ini di bagi ke dalam empat periode dari dua fase, yaitu: <br />
'''Fase Hindu'''<br />
* Kerajaan Landak di Ningrat Batur (1292–1472)
'''Fase Islam'''<br />
* Kerajaan Landak di Mungguk Ayu (1472–1703)
* Kerajaan Landak di Bandong (1703–1768)
Baris 11 ⟶ 73:
 
== Wilayah kekuasaan ==
[[Berkas:Kayotanam,-ingang-der-bergk.jpg|thumb|Lukisan oleh C. Buddingh tahun 1859 tentang benteng Belanda di wilayah Mandor.]]
Wilayah kekuasaan Kerajaan Ismahayana Landak kira-kira mencakup seluruh Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Pada tiga periode awal, secara geografis wilayah yang dikuasai kerajaan ini meliputi daerah sepanjang Sungai Landak berikut sungai-sungai kecil yang merupakan cabang darinya. Sungai yang merupakan anakan Sungai Kapuas ini memiliki panjang sekitar 390 km. Dalam perkembangannya kemudian, cakupan wilayah kekuasaan Landak semakin luas hingga daerah-daerah pedalaman. Jika dibayangkan dengan kondisi saat ini, kira-kira batas wilayah Kerajaan Landak menyerupai wilayah Kabupaten Landak yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sanggau di sebelah timur; Kabupaten Mempawah di sisi barat; Kabupaten Bengkayang di bagian utara; dan bagian selatan oleh Kabupaten Ketapang. Ditengarai bahwa alasan pokok para pendahulu Kerajaan Landak memilih bantaran Sungai Landak sebagai tempat bermukim adalah karena di sepanjang sungai ini memiliki potensi kekayaan alam yang luar biasa, yakni intan dan emas. Usman<ref>Usman, 2007: 4-5</ref> mengatakan bahwa intan terbesar yang pernah ditemukan dan dimiliki oleh Kerajaan Landak bernama Palladium Intan Kubi (intan ubi) dengan berat 367 karat. Setelah penemuan itu, intan tersebut diberi nama sebagai Intan Danau Raja. Intan ini ditemukan tatkala Raden Nata Tua Pangeran Sanca Nata Kusuma Tua (1714–1764) bertahta sebagai raja Landak ke XIX di Bandong. Lebih lanjut, sebagai sebuah kerajaan, Landak tidak menutup diri dengan dunia luar. Kerajaan ini justru aktif menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain di sekitar Kalimantan Barat. Relasi yang dibangun adalah hubungan kekerabatan, seperti dengan Kesultanan Sambas Alwazikhubillah, Kerajaan Mempawah Amantubillah, Kerajaan Sanggau, Kerajaan Matan, dan Kerajaan Tayan.<ref>Usman, 2002: 18-21</ref>
 
Wilayah kekuasaan Kerajaan Ismahayana Landak kira-kira mencakup seluruh [[Kabupaten Landak]], Kalimantan Barat. Pada tiga periode awal, secara geografis wilayah yang dikuasai kerajaan ini meliputi daerah sepanjang [[Sungai Landak]] berikut sungai-sungai kecil yang merupakan cabang darinya. Sungai yang merupakan anakan [[Sungai Kapuas]] ini memiliki panjang sekitar 390&nbsp;km. Dalam perkembangannya kemudian, cakupan wilayah kekuasaan Landak semakin luas hingga daerah-daerah pedalaman. Jika dibayangkan dengan kondisi saat ini, kira-kira batas wilayah Kerajaan Landak menyerupai wilayah Kabupaten Landak yang berbatasan langsung dengan [[Kabupaten Sanggau]] di sebelah timur; [[Kabupaten Mempawah]] di sisi barat; [[Kabupaten Bengkayang]] di bagian utara; dan bagian selatan oleh [[Kabupaten Ketapang]].
 
Wilayah kekuasaan Kerajaan Ismahayana Landak kira-kira mencakup seluruh Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Pada tiga periode awal, secara geografis wilayah yang dikuasai kerajaan ini meliputi daerah sepanjang Sungai Landak berikut sungai-sungai kecil yang merupakan cabang darinya. Sungai yang merupakan anakan Sungai Kapuas ini memiliki panjang sekitar 390 km. Dalam perkembangannya kemudian, cakupan wilayah kekuasaan Landak semakin luas hingga daerah-daerah pedalaman. Jika dibayangkan dengan kondisi saat ini, kira-kira batas wilayah Kerajaan Landak menyerupai wilayah Kabupaten Landak yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sanggau di sebelah timur; Kabupaten Mempawah di sisi barat; Kabupaten Bengkayang di bagian utara; dan bagian selatan oleh Kabupaten Ketapang. Ditengarai bahwa alasan pokok para pendahulu Kerajaan Landak memilih bantaran Sungai Landak sebagai tempat bermukim adalah karena di sepanjang sungai ini memiliki potensi kekayaan alam yang luar biasa, yakni intan dan emas. Usman<ref>Usman, 2007: 4-5</ref> mengatakan bahwa intan terbesar yang pernah ditemukan dan dimiliki oleh Kerajaan Landak bernama Palladium Intan Kubi (intan ubi) dengan berat 367 karat. Setelah penemuan itu, intan tersebut diberi nama sebagai Intan Danau Raja. Intan ini ditemukan tatkala Raden Nata Tua Pangeran Sanca Nata Kusuma Tua (1714–1764) bertahta sebagai raja Landak ke XIX di Bandong. Lebih lanjut, sebagai sebuah kerajaan, Landak tidak menutup diri dengan dunia luar. Kerajaan ini justru aktif menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain di sekitar Kalimantan Barat. Relasi yang dibangun adalah hubungan kekerabatan, seperti dengan [[Kesultanan Sambas]] Alwazikhubillah, [[Kerajaan Mempawah]] Amantubillah, [[Kerajaan Sanggau]], [[Kerajaan Tanjungpura|Kerajaan Matan]], dan [[Kerajaan Tayan]].<ref>Usman, 2002: 18-21</ref>
 
== Silsilah ==
Baris 54 ⟶ 120:
# Haji Gusti Andut Muhammad Tabri (wakil panembahan) Pangeran Wira Nata Kusuma (1875–1890)
# Gusti Ahmad (wakil panembahan) Pangeran Mangkubumi Gusti Ahmad (1890–1895)
# Panembahan Gusti Abdulazis Kusuma Akamuddin (1895–1899)<ref>{{Cite web |url=http://resolverresourcessgd.kb.nl/resolve?urnSGD/18981899/PDF/SGD_18981899_0000783.pdf |title=sgdSalinan arsip |access-date=2011-08-05 |archive-date=2012-12-03 |archive-url=https:18981899:0000783//web.archive.org/web/20121203213339/http://resourcessgd.kb.nl/SGD/18981899/PDF/SGD_18981899_0000783.pdf |dead-url=yes }}</ref>
# Gusti Bujang Isman Tajuddin (wakil panembahan) Pangeran Mangkubumi Gusti Bujang (1899–1922)
# Panembahan Gusti Abdul Hamid (1922–1943)
# H. Gusti Mustafa Sotol (wakil panembahan) (1943–1945)
# Haji Gusti Mohammad Appandi Ranie (wakil panembahan) Pangeran Mangkubumi Gusti Mohammad Appandi Ranie Setia Negara (1946, hanya sekitar 4 bulan berkuasa)
# Pangeran Ratu Haji Gusti Amiruddin Hamid (?)
# Drs. Gusti Suryansyah Amiruddin, M.Si. Pangeran Ratu Keraton Landak (2000–sekarang)
# Gusti Fikry Azizurrahmansyah
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Bekas negaraKerajaan di BorneoNusantara]]
[[Kategori:Kerajaan di Kalimantan]]
[[Kategori:Kerajaan di Kalimantan Barat]]
 
== Pranala luar ==
Baris 69 ⟶ 140:
 
{{Kerajaan di Kalimantan}}
{{sejarah-indo-stub}}
 
[[Kategori:Kerajaan di Nusantara]]
[[Kategori:Bekas negara di Borneo]]
[[Kategori:Kabupaten Landak]]
[[Kategori:Artikel menggunakan foto WikiIstanaKalbar]]
 
 
{{sejarah-indo-stub}}