Suku Pamona: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Suku Pamona, atau sering juga disebut suku Poso, mendiami hampir seluruh wilayah kabupaten Poso, sebagian kabupaten Tojo, Morowali, sedangkan sebagian kecil hidup meranta...'
 
k Etnik
 
(212 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox ethnic group
Suku Pamona, atau sering juga disebut suku Poso, mendiami hampir seluruh wilayah kabupaten Poso, sebagian kabupaten Tojo, Morowali, sedangkan sebagian kecil hidup merantau di berbagai daerah di Indonesia. Jika di suatu daerah terdapat suku Pamona, biasanya selalu ada Rukun Poso, yaitu wadah perkumpulan orang-orang sesuku untuk melakukan sesuatu kegiatan di daerah tersebut.
|group = Pamona
|native_name = To Pamona, Poso, Bare'e
|image = [[Berkas:To Pamona Bridewealth exchange.jpg|250px]]
|caption = Pertukaran kain katun (maskawin) di sebuah pernikahan To Pamona pada tahun 1991.
|population = 167.000<ref>{{cite web|url=http://joshuaproject.net/people_groups/14283/ID|title=Pamona, Poso in Indonesia|publisher=[[Joshua Project]]|accessdate=2014-11-05}}</ref>
|popplace = [[Sulawesi Tengah]] dan [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]]
|langs = [[Bahasa Pamona|Pamona]], [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
|rels = [[Kekristenan di Poso|Kristen Protestan]] (mayoritas), [[Islam]], [[agama rakyat]]
|related = [[Tau Taa Wana]], [[Suku Toraja|Toraja]], [[Suku Poso Pesisir|Poso Pesisir]]
}}
'''Pamona''' (sering kali disebut sebagai '''suku Poso''', '''Bare'e''', atau '''To Pamona''') mendiami hampir seluruh wilayah [[Kabupaten Poso]], sebagian [[Kabupaten Tojo Una-Una]], dan sebagian [[Kabupaten Morowali Utara]], [[Sulawesi Tengah]]; bahkan ada juga beberapa yang tinggal di [[Kabupaten Luwu Timur]] di [[Sulawesi Selatan]], dan sebagian kecil yang tersisa hidup di bagian lain di [[Indonesia]].
 
Pendahulu suku Pamona berasal dari tanah Salu Moge ([[Kabupaten Luwu Timur]], [[Sulawesi Selatan]]) karena mereka berasal dari pemerintahan pusat yang pada akhirnya ditundukkan oleh [[Macoa Bawalipu]] dari [[Wotu, Luwu Timur|Wotu]], Kabupaten Luwu Timur agar lebih dekat dengan pemerintah pusat, yang saat itu berada di Mangkutana, Luwu Timur.<ref>{{cite book|author=Idwar Anwar|title=Ensiklopedi Sejarah Luwu|year=2005|publisher=Collaboration of Komunitas Kampung Sawerigading, Pemerintah Kota Palopo, Pemerintah Kabupaten Luwu, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, and Pemerintah Kabupaten Luwu Timur|isbn=979-98372-1-9}}</ref> Keadaan ini bertahan hingga pemberontakan [[DI/TII|Darul Islam (DI/TII)]] yang membuat mereka menyebar ke [[Sulawesi Tengah]] dan wilayah lainnya.<ref>{{cite book|author=Eva-Lotta E. Hedman|title=Conflict, Violence, and Displacement in Indonesia|year=2008|publisher=SEAP Publications|isbn=0-87727-745-1}}</ref> Jika terdapat suku Pamona di wilayah tertentu, maka merupakan hal yang umum jika ''Rukun Poso'' (asosiasi komunitas orang Poso) dibentuk disana, yang berfungsi sebagai sarana sekelompok orang dari latar belakang etnis yang umum untuk terlibat dalam berbagai kegiatan di kawasan ini.
Agama yang dianut hampir seluruh anggota suku ini adalah Kristen. Agama Kristen masuk daerah sekitar 100 tahun yang lalu dan sampai sekarang diterima sebagai agama rakyat. Sekarang semua gereja-gereja yang sealiran dengan gereja ini bernaung dibawah naungan organisasi Gereja Kristen Sulawesi tengah (GKST) yang berpusat di Tentena, kabupaten Poso, Sulawesi tengah.
 
Hampir seluruh orang Pamona memeluk agama [[Kekristenan di Poso|Kristen]]. Kristen masuk ke wilayah Poso tahun 1892 ({{CURRENTYEAR}} adalah tahun {{Ordinal|{{#expr:{{CURRENTYEAR}} - 1892}}}}) dan hingga saat ini diterima secara umum sebagai agama rakyat. Hingga hari ini, semua gereja dengan denominasi yang umum dikelompokkan ke dalam [[Gereja Kristen Sulawesi Tengah]] yang bermarkas di kota [[Tentena]], Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.<ref name="CRITHOCS">{{cite book|author=Albert Schrauwers|title=Colonial "Reformation" In The Highlands of Central Sulawesi, Indonesia, 1892–1995|url=https://archive.org/details/colonialreformat0000schr|year=2000|publisher=University of Toronto Press|isbn=978-0-8020-8303-6}}</ref> Hampir semua orang menggunakan [[bahasa Pamona]] dan [[bahasa Indonesia]] yang dicampurkan dengan kalimat ''slang'' lokal. Pekerjaan orang suku Pamona biasanya sebagai [[petani]], [[pendeta]], [[pastor]], [[wirausahawan]], [[Pejabat Negara|pejabat pemerintahan]], dan sebagainya.
Sebagian besar masyarakat sehari-hari menggunakan bahasa Pamona dan bahasa Indonesia dengan gaya bahasa setempat. Mereka berprofesi sebagai Petani, Pegawai Negeri, Pendeta, Wiraswasta, dan lain-lain.
 
== Sejarah ==
Wilayah dataran tinggi di sekeliling Danau Poso merupakan rumah bagi tujuh subsuku dengan hubungan kekerabatan dekat, yang menurut [[legenda]] adalah keturunan dari enam saudara laki-laki dan satu saudara perempuan. Legenda tersebut menjelaskan bahwa setelah mereka menggulingkan penindas mereka, ketujuh saudara tersebut memutuskan untuk berpisah dan membentuk komunitasnya sendiri. Untuk mengenang kejadian ini, mereka membuat tujuh "batu pemisahan" ({{lang-pmf|Watu Mpoga'a}}) yang masih dapat ditemukan saat ini di [[Tentena]].{{sfn|Gobée|2007|p=3}}
 
== Lembaga adat Pamona ==
Nama Pamona juga merujuk kepada persatuan dari beberapa etnis, yang merupakan singkatan dari ''Pakaroso Mosintuwu Naka Molanto'' (Pamona).<ref name="MDC">{{cite web |url=http://moderodance.com/pamona-tribe/ |title=Pamona Tribe |publisher=Modero Dance Company |accessdate=2014-11-11 |archive-date=2014-11-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141111185348/http://moderodance.com/pamona-tribe/ |dead-url=yes }}</ref> Kemudian, Pamona menjadi sebuah suku bangsa yang disatukan di bawah pemerintahan [[kolonial Belanda]]. Nama Pamona dideklarasikan di Tentena, dan bahkan sebuah peringatan untuk deklarasi tersebut diabadikan menjadi sebuah monumen dengan nama ''Watu Mpoga'a'' sebagai pengingat asal-usul<ref name="CRITHOCS"/> dan juga menamakan sebuah jalan dengan nama Pamona. Secara historis, adat Pamona yang dilembagakan sebelumnya dibagi dengan beberapa otoritas. Untuk [[Poso]], dipimpin oleh Datu Poso dan beberapa ''kabosenya'' (tetua) yang merepresentasikan kelompok suku mereka masing-masing.<ref>{{cite book|author=Hasan|title=Sejarah Poso|year=2004|publisher=Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Poso & Penerbit Tiara Wacana Yogya|isbn=979-9340-50-0}}</ref> Di [[Kabupaten Luwu|Luwu]], dipimpin oleh Makole Tawi dan keberadaan institusi adat Pamona saat ini terbagi menjadi dua lembaga. Di [[Poso]], dinamakan ''Majelis Adat Lemba Pamona Poso'', sedangkan di Tanah Luwu ([[Kabupaten Luwu Timur]] dan [[Kabupaten Luwu Utara]]) disebut ''Lembaga Adat Lemba Pamona Luwu''. Saat ini, keberadaan dari beberapa lembaga ini masih dijaga oleh komunitas Pamona yang berada di Mangkutana (Luwu Timur) dan Masamba (Luwu Utara), maupun orang-orang yang berada di Poso.
 
== Bahasa ==
{{main|Bahasa Pamona}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Twee meisjes uit Poso in feestkleding TMnr 10005915.jpg|jmpl|ka|Dua gadis mengenakan pakaian adat [[Poso]], [[Sulawesi]], {{Circa|1920–1930}}.]]
Bahasa yang digunakan oleh suku Pamona adalah [[bahasa Pamona]]. Struktur bahasa Pamona termasuk unik dalam hal suku kata dari akar kata, dimana akar kata mungkin memiliki arti yang berbeda ketika awalan, akhiran, sisipan atau imbuhan ditambahkan. Contoh dari akar kata yang telah berubah setelah awalan, akhiran atau imbuhan ditambahkan dan membentuk arti yang berbeda untuk itu, seperti:-
{| class="wikitable"
|-
!
! [[Bahasa Pamona]]
! [[Bahasa Indonesia]]
! [[Bahasa Inggris]]
|-
| '''Akar kata'''
| Ja'a
| Jahat
| Evil, Bad
|-
| '''Awalan'''
|
''Ma''ja'a<br/>
''Ka''ja'a
|
Rusak, Jahat<br/>
Kejahatan
|
Spoilt, Damage<br/>
Crime, Wickedness
|-
| '''Akhiran'''
|
Ja'a''ndaya''<br/>
Ja'a''nya''<br/>
Ja'a''sa''<br/>
Ja'a''ti''
|
Kemarahan<br/>
Kerugiannya, sayangnya<br/>
Alangkah jahatnya<br/>
Dirusaki
|
Anger<br/>
Loss<br/>
How wicked is that<br/>
Tempered, Damaged
|-
| '''Imbuhan'''
| ''Kaka''ja'a''ti''
| Sayang (untuk barang yang rusak)
| How wasted, What a waste
|-
| '''Sisipan'''
| Ja'a''-ja'a''
| Buruk
| Bad, Not good
|}
 
Contoh lain:-
{| class="wikitable"
|-
!
! [[Bahasa Pamona]]
! [[Bahasa Indonesia]]
! [[Bahasa Inggris]]
|-
| '''Akar kata'''
| Monco
| Benar
| True
|-
| '''Imbuhan'''
| ''Ka''monco''nya''
| Sesungguhnya, Sebenarnya
| Indeed, Actually
|-
| '''Akhiran'''
|
Monco''ro''<br/>
Monco''u''
|
Bersiaga<br/>
Terayun
|
Alert<br/>
Swung
|-
| '''Sisipan'''
| Monco''-monco''
| Sungguh-sungguh
| Earnest
|}
 
Ada juga beberapa kata-kata akar yang diklasifikasikan sebagai kata-kata inventif (seperti contoh sebelumnya yang merupakan bagian dari kata-kata inventif namun tidak diklasifikasikan sebagai kata-kata inventif) dengan hanya perubahan posisi abjad, sehingga menciptakan makna lain. Sebagai contoh:-
{| class="wikitable"
|-
! [[Bahasa Pamona]]
! [[Bahasa Indonesia]]
! [[Bahasa Inggris]]
|-
|Soe
|Ayun
|Swing
|-
|Soa
|Kosong
|Empty
|-
|Sue
|Mencontoh
|Imitate
|-
|Sia
|Sobek
|Torn
|-
|Sou, Sau
|Turunkan
|Lower down
|-
|Sua
|Masuk
|Enter
|-
|Sai
|Kais
|As in a chicken digging the ground with its claws
|-
|Seo
|Sobek (karena lapuk)
|Worn out
|}
 
[[Bahasa Pamona]] termasuk unik karena memiliki banyak fase suku kata yang bisa diputar untuk membentuk arti yang berbeda, misalnya:-
{| class="wikitable"
|-
! [[Bahasa Pamona]]
! [[Bahasa Indonesia]]
! [[Bahasa Inggris]]
|-
| Mekaju
| Mencari kayu bakar
| Finding firewood
|-
| Mokuja
| Sedang berbuat apa?
| What are you doing?
|-
| Makuja
| Bertanya mengenai jenis kelamin bayi yang baru lahir
| Inquiring the gender of a newborn baby
|-
| Makijo
| Bunyi teriakan riuh sebangsa monyet
| Sound of a primate shouting
|-
| Mokeju
| Bersanggama
| Copulate
|}
 
Contoh lain:-
{| class="wikitable"
|-
! [[Bahasa Pamona]]
! [[Bahasa Indonesia]]
! [[Bahasa Inggris]]
|-
| Koyo
| Usung
| Stretcher
|-
| Kuya
| Jahe
| Ginger
|-
| Kayu
| Usungan yang terbuat dari pelepah rumbia
| A sort of stretcher made of sago palm leaves
|-
| Koyu
| Simpul tali berkali-kali pada suatu rentang tali
| Weaving of knots into a form of a rope
|}
 
{| class="wikitable"
|-
! [[Bahasa Pamona]]
! [[Bahasa Indonesia]]
! [[Bahasa Inggris]]
|-
| Lio
| Wajah
| Face
|-
| Lou
| Ayun badan kebawah
| Swinging downwards
|-
| Lau
| Berada di tempat yang lebih rendah
| Located at lower lands
|-
| Lua
| Muntah
| Vomit
|-
| Loe
| Jinjing
| Tote
|-
| Liu
| Lewat
| Late
|}
 
== Kebudayaan ==
{{main|Budaya Pamona}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Avondmaalviering te Poso Sulawesi TMnr 10000743.jpg|jmpl|ka|Perayaan [[Ekaristi]] di [[Poso]], [[Sulawesi Tengah]], 1937.]]
 
=== Musik ===
Secara tradisional, suku Pamona memiliki gaya musik dalam bentuk [[kata yang diucapkan]]. Salah satu contoh dari gaya musik yang sering dinyanyikan di antara rakyat desa pada tahun 1940-an:-
{| class="wikitable"
|-
! [[Bahasa Pamona]]
! [[Bahasa Indonesia]]
! [[Bahasa Inggris]]
|-
|
''Ee nona ee nona iwenu pai nu kabaga?''<br/>
''Pai ku kabaga, bonce be manana,''
 
''Ee bonce, ee bonce, iwenu pai be manana?''<br/>
''Pai be manana, kaju wota-wota,''
 
''Ee kaju, ee kaju, iwenu pai nu ka wota?''<br/>
''Pai ku ka wota, na tudusi uja,''
 
''Ee uja, ee uja, iwenu pai nu katudu?''<br/>
''Pai ku katudu, da napandiu ntumpa,''
 
''Ee tumpa, ee tumpa, iwenu pai nu pandiu?''<br/>
''Pai ku pandiu, da natungku ule,''
 
''Ee ule, ee ule, iwenu pai nu patungku?''<br/>
''Pai ku patungku, kina'a ntu'aku,''
|
''Eh nona, mengapa perutmu buncit?''<br/>
''Perutku buncit karena makan bubur yang tidak matang,''
 
''Eh bubur, mengapa engkau tidak matang?''<br/>
''Karena (dimasak dengan) kayu bakar basah,''
 
''Eh kayu, mengapa engkau (kayu bakar) basah?''<br/>
''Aku (kayu bakar) basah karena hujan turun,''
 
''Eh hujan, mengapa engkau turun?''<br/>
''Aku (hujan) turun karena akan dipakai kodok untuk mandi,''
 
''Eh kodok, mengapa engkau mandi (air hujan)?''<br/>
''Aku (kodok) mandi, karena aku akan di santap ular,''
 
''Eh ular, mengapa engkau (hendak) menyantap si kodok?''<br/>
''Aku (ular) akan menyantap kodok, (karena) makanan moyangku,''
|
Eh lady, eh lady, why is your stomach distended?<br/>
My stomach is distended because I ate uncooked porridge,
 
Eh porridge, eh porridge, why are you uncooked?<br />
I'm uncooked because I was cooked with wet firewood,
 
Eh wood, eh wood, why are you wet?<br/>
I'm wet because of the rain,
 
Eh rain, eh rain, why did you rained down?<br/>
I rained down because the frog wants to bathe,
 
Eh frog, eh frog, why do you want to bathe?<br/>
I wanted to bathe because the snake is going to eat me,
 
Eh snake, eh snake, why do you want to eat the frog?<br/>
I want to eat the frog because that is the food of my ancestors,
|}
 
=== Tarian ===
[[Tarian Dero]], atau madero merupakan tarian populer di kalangan Suku Pamona. Tarian ini diadakan pada pesta-pesta rakyat. Biasanya dilakukan oleh orang-orang muda. Tarian melingkar dilakukan dengan saling bergandengan tangan, sambil berbalas pantun diringi musik ceria. Beberapa daerah di [[Kota Palu|Palu]] melarang kegiatan [[Tarian Dero]] atau madero karena sering menjadi pemicu perkelahian antar pemuda yang saling berebut perhatian gadis-gadis.
 
[[Tarian Dero]] juga berfungsi sebagai sarana hubungan sepasang kekasih di depan umum, kecuali untuk tari Raego yang agak kental dengan budaya dan tidak terkait dengan hubungan sepasang kekasih.
 
== Sosial ==
[[Berkas:Swidden landscape (with swidden houses), Poso area (1905).png|jmpl|ka|Pembukaan lahan sekitar tahun 1905]]
Orang-orang Pamona hidup dalam permukiman memanjang yang tersebar di puncak bukit sepanjang lembah Sungai Poso yang dibentengi dari serangan musuh. Kehidupan sehari-hari dijalani dengan cara kepemimpinan bersama melalui konsensus yang mengizinkan Kabosenya—seorang pemimpin suku atau komunitas, bertindak sebagai wakil untuk bernegosiasi dengan komunitas lain, memimpin perang antarsuku, ekspedisi berburu kepala dan penangkapan budak, mengatur perayaan suku, dan kegiatan lainnya. Unjuk hegemoni seperti perebutan wilayah, perburuan budak dan kulit kepala, persaingan dagang dan sejenisnya memicu rivalitas dan semakin memperlebar jarak antarsuku yang terlibat. Permukiman di puncak bukit pun semakin sukar untuk diserang karena dibentengi dengan kuat.{{sfn|Gobée|2007|p=3}}
 
Sistem pertanian yang dilakukan orang-orang Pamona pada masa lampau adalah [[peladangan|perladangan berpindah]]. Beras dan jagung adalah tanaman produksi utama dalam sistem ini dan para petani Pamona biasanya memperdagangkan hasil hutan seperti [[Damar (pohon)|damar]] kepada para pedagang Tionghoa atau Muslim di pesisir pantai. Hasil dagang digunakan untuk memperoleh pakaian, gula, perhiasan, senjata, dan barang lainnya. Pakaian adalah barang yang umumnya dijadikan saran tukar-menukar antarsuku.{{sfn|Gobée|2007|p=3}}
 
== Marga ==
Marga Pamona terdiri dari:-
{{Div col|cols=8}}
*Angka
*Awundapu
*Awusi
*Banumbu
*Bali'e
*Balidjandji
*Baloga
*Belala
*Betalino
*Beto
*Botilangi
*Bulinde
*Bungkundapu
*Bungu
*Buntinge
*Bakumawa
*Dese
*Dike
*Dongalemba
*Gaibu
*Gilirante
*Gimbaro
*Gugu
*Gundo
*Kaluti
*Kampindo
*Kambodji
*Kalembiro
*Kalengke
*Kalingani
*Karape
*Karebungu
*Kayori
*Kayupa
*Kewalaki
*Koedio
*Kogege
*Kolombuto
*Kolobinti
*Kuko
*Lakiu
*Langgari
*Ladjamba
*Lambangasi
*Labiro
*Liante
*Lidongi
*Lu'o
*Lumaya
*Lolongudju
*Magido
*Manganti
*Mangedo
*Meringgi
*Mogadi
*Mossepe
*Mowose
*Monepa
*Monipo
*Ntore
*Nyolo-nyolo
*Nggau
*Nggo'u
*Nua
*Nyaua
*Pakuli
*Palaburu
*Parimo
*Pariu
*Paroda
*Pasunu
*Patara
*Pebadja
*Penina
*Pekita
*Penyami
*Pesudo
*Poa
*Pombaela
*Pobonde
*Podala
*Pasepe
*Polempe
*Purasongka
*Rangga
*Ratengku
*Pusuloka
*Rampalino
*Rampalodji
*Rantelangi
*Rare'a
*Rontja
*Ruagadi
*Rubo
*Rumbani
*Ruutana
*Santule
*Satigi
*Santjuu
*Sawiri
*Sigilipu
*Sipatu
*So'e
*Sowolino
*Tabanci
*Tadanugi
*Tadalangi
*Tadale
*Tadadja
*Tadjaji
*Tadjio
*Taiso
*Talasa
*Tambo'eo
*Tandawuya
*Tarante
*Tara'u
*Tasiabe
*Tawuku
*Tawurisi
*Tekora
*Tepara
*Tiladuru
*Tolala
*Tobondo
*Tobogu
*Tolimba
*Torau
*Toumbo
*Tumonggi
*Turuka
*Taduga
*Ule
*Ululai
*Warara
*Wenali
*Werokila
*Wuri
*Wutabisu
{{Div col end}}
 
== Lihat juga ==
* [[Katiana]], upacara kehamilan suku Pamona
* [[Suku Poso Pesisir]], kelompok etnis yang mendiami bagian utara [[Kabupaten Poso]]
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
=== Daftar pustaka ===
{{refbegin}}
* {{cite book|last=Schrauwers|first=Albert|editor-last=Kahn|editor-first=Joel S.|url=http://books.google.com/books?id=HDMiXdQqXzkC|title=Southeast Asian Identities: Culture and the Politics of Representation in Indonesia, Malaysia, Singapore, and Thailand|chapter-url=http://books.google.com/books?id=HDMiXdQqXzkC&pg=203|chapter=Returning to the "Origin": Church and State in the Ethnogenesis of the "To Pamona"|year=1998|publisher=I.B. Tauris|isbn=9781860642456|pp=203-226|ref=harv}}
{{refend}}
 
=== Sumber ===
{{refbegin}}
* {{cite book|last={{aut|Arts}}|first=J. A.|editor-last={{aut|Goor}}|editor-first=Jurrien van|url=http://books.google.com/books?id=hR_rAAAAMAAJ|title=Imperialisme in de Marge: De Afronding van Nederlands-Indië|chapter-url=http://www.worldcat.org/title/zending-en-bestuur-op-midden-celebes-tussen-1890-en-1920-samenwerking-confrontatie-en-eigen-verantwoordelijkheid/oclc/772687791|chapter=Zending en Bestuur op Midden-Celebes tussen 1890 en 1920. Van Samenwerking naar Confrontatie en Eigen Verantwoordelijkheid|series=HES Studies in Colonial and Non-European History (2)|year=1986|location=[[Utrecht]]|publisher=[[Universitas Utrecht|HES]]|pages=85-121|isbn=978-9-06-194355-6|oclc=622798487|ref=harv}}
* {{cite web|last={{aut|Gobée}}|first=Emile|translator-last={{aut|Coté}}|translator-first=Joost|author-link=Emile Gobée|url=http://search.informit.com.au/documentSummary;dn=005790149485186;res=IELHSS|title=Colonising Poso: The Diary of Controleur Emile Gobee, June 1909 - May 1910|year=2007|series=Working Papers|issue=128|publisher=[[Universitas Monash|Monash University Press]]|isbn=9781876924577|url-access=subscription|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|Stroomberg}}|first=J.|translator-last={{aut|Apriyono}}|translator-first=Heri|url=http://books.google.com/books?id=CLBFAQAAIAAJ|title=Hindia Belanda 1930|trans-title=1930 Handbook of the Netherlands East Indies|year=2018|publisher=IRCiSoD|location=Yogyakarta|oclc=82582351|ref=harv}}
{{refend}}
 
{{Suku bangsa di Indonesia}}
 
{{DEFAULTSORT:Pamona}}
[[Kategori:Kelompok etnik di Indonesia]]
[[Kategori:Suku bangsa di Sulawesi Tengah]]