Mochtar Riady: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Harliwan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(68 revisi perantara oleh 42 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Ref-bio|date=Juli 2022}}
{{refimprove}}{{tone}}
{{sumber blog}}
{{Infobox Officeholder
{{gaya bahasa}}
|honorific-prefix =
{{Infobox person
|name = {{PAGENAME}}
| honorific-prefix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/keagamaan/pangkat) -->
|image = Riady Family.jpg
| honorific-suffix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis) -->
|imagesize =
|caption name = {{PAGENAME}}
|order image = Mochtar-riady.jpg
|office1 birth_name = Lie Moe Tie
| birth_date = {{birth date and age|1929|5|12}}
|president1 =
| birth_place = [[Kota Malang]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]]
|term_start1 =
|term_end1 death_date =
|predecessor1 death_place =
|successor1 party =
| spouse = {{marriage|Suryawati Lidya|1951}}
|birth_name = Lie Moe Tie
| children = 6, termasuk [[James Riady]]<!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->
|birth_date = {{birth date and age|1929|5|12}}
| alma_mater = [[Universitas Nanking]]<br>[[Universitas Indonesia]]
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Kota Malang|Malang]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]]
|death_date father = Li A Pi
|death_place mother = Si Be Lau
|party occupation = {{hlist|Pengusaha|bankir}}
|spouse known_for = SuryawatiPendiri Lidya<ref name=Ariyanto/>[[Lippo Group]]
| net_worth = {{up}} [[US$]]2,8 miliar (November 2024)<ref name=Forbes>{{cite web|title=Mochtar Riady|url=https://www.forbes.com/profile/mochtar-riady/|website=Forbes|4=|access-date=2020-12-16|archive-date=2021-02-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20210211042000/https://www.forbes.com/profile/mochtar-riady/|dead-url=yes}}</ref>
|children = [[Rosy Riady]]<ref>[http://finance.detik.com/read/2014/01/29/144441/2482017/4/2/tahir-pernah-bawa-uang-tunai-rp-25-miliar-untuk-korban-gempa-di-padang Artikel di detik.com]</ref><br/>[[Andrew Taufan Riady]]<br /> [[Stephen Tjondro Riady]]<br /> [[James Tjahaja Riady]]
|residence =
|alma_mater = [[Universitas Nanking]]
|occupation =
|religion =
}}
'''Mochtar Riady''' ([[Hanzi]]: 李文正, [[Bahasa Hokkian|Hokkien]]: ''LiLie Moe Tie'', [[pinyin]]: ''Li Wenzheng''; ({{lahirmati|[[Kota Malang]]|12|5|1929}}), dikenal dengan nama Indonesia '''Mochtar Riady''' adalah seorang [[pengusaha]] dan [[Indonesiabankir]] terkemuka,Indonesia pendiriberdarah danTionghoa. presidenIa komisarisdikenal sebagai pemilik dari kelompok usaha konglomerat [[Lippo Group]]. Ia banyak dikenal orang sebagai seorang praktisi perbankan andal, serta salah seorang pengusaha [[konglomerat]] keturunan [[Tionghoa-Indonesia]] yang telah yang berhasil mengembangkan grup bisnisnya hingga ke [[mancanegara]].
 
Pada 2011, ''Forbes'' merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Mochtar Riady menduduki peringkat ke-38 dengan total kekayaan US$ 650 juta .<ref>[http://www.detiknews.com/read/2011/11/24/114227/1774630/10/ini-dia-40-orang-terkaya-indonesia Artikel:"Ini Dia 40 Orang Terkaya Indonesia " di detik.com]</ref>.
 
== Kehidupan awal ==
Ayah Mochtar Riady adalah seorang pedagang batik bernama Liapi (1888-1959), sedangkan ibunya bernama Sibelau (1889-1939). Kedua orangtuanya merantaumerintis dari [[Fujian]] dan tiba di Malang pada tahun 1918.<ref name=Ariyanto>Ariyanto, ''[http://ariyanto.wordpress.com/2009/05/31/mencari-%E2%80%99%E2%80%99rumah-masa-depan%E2%80%99%E2%80%99-di-san-diego-hills-bersama-ibu-ibu-pengajian-2-habis/ Mencari ’’Rumah Masa Depan’’ di San Diego Hills Bersama Ibu-Ibu Pengajian (2-Habis)]'', INDOPOS, Jumat, 29 Mei 2009. Diakses 16 Februari 2011.</ref>
 
Ketika pecah perang kemerdekaan, Mochtar turut berjuang di Jawa Timur. Pada tahun [[1947]],. RiadyIa ditangkap oleh pemerintah [[Belanda]] karena menentang pembentukan [[Negara Indonesia Timur]] dan sempat ditahan di penjara [[Lowokwaru]], [[Malang]]. Ia kemudian di buang ke Cina,Tiongkok dan disanalah ia kemudian memutuskan untuk belajar dan mengambil kuliah filosofi di [[Universitas Nanking]]. Mochtar Riady tinggal di [[Hongkong]] hingga tahun [[1950]], dan kemudian kembali lagi ke Indonesia.<ref name=pdat>''[http://www.pdat.co.id/ads/html/M/ads,20030624-34,M.html Mochtar Riady]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}'', Apa & Siapa, Pusat Data dan Analisis TEMPO. Diakses 16 Februari 2011.</ref> Pada tahun 1951 ia menikahi Suryawati Lidya, seorang wanita asal Jember.<ref name=Ariyanto/>
 
== Perjalanan karierKarier ==
Mochtar Riady sudah bercita-cita menjadi seorang bankir di usia 10 tahun. Ketertarikan Mochtar Riady yang dilahirkan di [[Malang]] pada tanggal [[12 Mei]] [[1929]] ini disebabkan karena setiap hari ketika berangkat sekolah, dia selalu melewati sebuah gedung megah yang merupakan kantor dari [[Nederlandsche Handels Bank]] (NHB) dan melihat para pegawai bank yang berpakaian rapih dan kelihatan sibuk. Mochtar Riady masih sangat ingin menjadi seorang bankir, namun ayahnya tidak mendukung karena profesi bankir menurut ayahnya hanya untuk orang kaya, sedangkan kondisi keluarga mereka saat itu sangat miskin.
 
=== Awal karier ===
Oleh mertuanya, Mochtar Riady diserahi tanggungjawab untuk mengurus sebuah toko kecil. Dalam tempo tiga tahun Mochtar Riady telah dapat memajukan toko mertuanya tersebut menjadi yang terbesar di kota [[Jember]]. Cita-citanya yang sangat ingin menjadi seorang bankir membuatnya untuk memutuskan pergi ke [[Jakarta]] pada tahun [[1954]], walaupun saat itu dia tidak memiliki seorang kenalan pun di sana dan ditentang oleh keluarganya. Mochtar Riady berprinsip bahwa jika sebuah pohon ditanam di dalam pot atau di dalam rumah tidak akan pernah tinggi, namun akan terjadi sebaliknya bila ditanam di sebuah lahan yang luas.
Mochtar Riady sudah bercita-cita menjadi seorang bankir di usia 10 tahun. Ketertarikan Mochtar Riady yang dilahirkan di [[Malang]] pada tanggal [[12 Mei]] [[1929]] ini disebabkan karena setiap hari ketika berangkat sekolah, dia selalu melewati sebuah gedung megah yang merupakan kantor dari [[Nederlandsche Handels Bank]] (NHB). Disana ia melihat para pegawai bank yang berpakaian rapih dan kelihatan sibuk. Mochtar Riady masih sangat ingin menjadi seorang bankir, tetapi ayahnya tidak mendukung karena profesi bankir menurut ayahnya hanya untuk orang kaya, sedangkan kondisi keluarga mereka saat itu sangat miskin.
 
Oleh mertuanya, Mochtar Riady diberikan tanggungjawab untuk mengurus sebuah toko kecil. Dalam tempo tiga tahun Mochtar Riady telah dapat memajukan toko mertuanya tersebut menjadi yang terbesar di kota [[Jember]]. Cita-citanya yang sangat ingin menjadi seorang bankir membuatnya memutuskan pergi ke [[Jakarta]] pada tahun [[1954]], walaupun saat itu dia tidak memiliki seorang kenalan pun di sana dan ditentang oleh keluarganya. Mochtar Riady berprinsip bahwa jika sebuah pohon ditanam di dalam pot atau di dalam rumah tidak akan pernah tinggi, tetapi akan terjadi sebaliknya bila ditanam di sebuah lahan yang luas.
Untuk mencari relasi, Mochtar Riady bekerja di sebuah CV di jalan hayam wuruk selama enam bulan, kemudian ia bekerja pada seorang importer, di waktu bersamaan ia pun bekerjasama dengan temannya untuk berbisnis kapal kecil.
Sampai saat itu, Mochtar Riady masih sangat ingin menjadi seorang bankir, di setiap kali bertemu relasinya, ia selalu mengutarakan keinginannya itu. Suatu saat temannya mengabari dia jika ada sebuah bank yang lagi terkena masalah dan menawarinya untuk memperbaikinya, Mochtar Riady tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut walau saat itu dia tidak punya pengalaman sekalipun. Mochtar Riady berhasil meyakinkan [[Andi Gappa]], pemilik [[Bank Kemakmuran]] yang bermasalah tersebut sehingga ia pun ditunjuk menjadi direktur di bank tersebut.
 
Untuk mencari relasi, Mochtar Riady bekerja di sebuah CV di Jalan Hayam Wuruk selama enam bulan. Kemudian ia bekerja kepada seorang importir. Di waktu bersamaan ia pun bekerja sama dengan temannya untuk berbisnis kapal kecil.
Di hari pertama sebagai direktur, Mochtar Riady sangat pusing melihat [[''balance sheet'']], dia tidak membaca dan memahaminya, namun Mochtar Riady pura-pura mengerti di depan pegawai akunting. Sepanjang malam dia mencoba belajar dan memahami ''balance sheet'' tersebut, namun sia-sia, lalu dia meminta tolong temannya yang bekerja di [[Standard Chartered Bank]] untuk mengajarinya, tetapi masih saja tidak mengerti.
Sampai saat itu, Mochtar Riady masih sangat ingin menjadi seorang bankir. Di setiap kali bertemu relasinya, ia selalu mengutarakan keinginannya itu. Suatu saat temannya mengabari dia jika ada sebuah bank yang lagi terkena masalah dan menawarinya untuk memperbaikinya. Mochtar Riady tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut walau saat itu dia tidak punya pengalaman sekalipun. Mochtar Riady berhasil meyakinkan [[Andi Gappa]], pemilik [[Bank Kemakmuran]] yang bermasalah tersebut sehingga ia pun ditunjuk menjadi direktur di bank tersebut.
 
Pada hari pertama sebagai direktur, Mochtar Riady sangat pusing melihat [[''balance sheet'']]. Dia tidak membaca dan memahaminya, tetapi Mochtar Riady pura-pura mengerti di depan pegawai akunting. Sepanjang malam dia mencoba belajar dan memahami ''balance sheet'' tersebut. Namun hasilnya sia-sia. Lalu dia meminta tolong temannya yang bekerja di [[Standard Chartered Bank]] untuk mengajarinya, tetapi masih saja tidak mengerti.
Akhirnya, dia berterus terang terhadap para pegawainya dan Pak Andi Gappa, tentu saja mereka cukup terkejut mendengarnya. Permintaan Mochtar Riady pun untuk mulai bekerja dari awal disetujuinya, mulai dari bagian [[kliring]], ''cash'', dan ''checking account''. Selama sebulan penuh, Mochtar Riady belajar dan akhirnya ia pun mengerti tentang proses pembukuan, dan setelah membayar seorang guru privat, ia akhirnya mengerti apakah itu [[akuntansi]]. Maka mulailah dia menjual kepercayaan, hanya dalam setahun Bank Kemakmuran mengalami banyak perbaikan dan tumbuh pesat.
 
Akhirnya, dia berterus terang terhadap para pegawainya dan Pak Andi Gappa. Tentu saja mereka cukup terkejut mendengarnya. Permintaan Mochtar Riady pun untuk mulai bekerja dari awal disetujuinya, mulai dari bagian [[kliring]], ''cash'', dan ''checking account''. Selama sebulan penuh, Mochtar Riady belajar dan akhirnya ia pun mengerti tentang proses pembukuan, dan setelah membayar seorang guru privat, ia akhirnya mengerti apakah itu [[akuntansi]]. Maka mulailah dia menjual kepercayaan. Hanya dalam setahun Bank Kemakmuran mengalami banyak perbaikan dan tumbuh pesat.
Setelah cukup besar, pada tahun [[1964]], Mochtar Riady pindah ke [[Bank UOB Indonesia|Bank Buana]], kemudian pada tahun [[1971]], dia pindah lagi ke [[Panin Bank|Bank Panin]] yang merupakan gabungan dari [[Bank Kemakmuran]], [[Bank Industri Jaya]], dan [[Bank Industri Dagang Indonesia]].
 
Setelah cukup besar, pada tahun [[1964]], Mochtar Riady pindah ke [[Bank UOB Indonesia|Bank Buana]]. Kemudian pada tahun [[1971]], dia pindah lagi ke [[Panin Bank|Bank Panin]] yang merupakan gabungan dari [[Bank Kemakmuran]], [[Bank Industri Jaya]], dan [[Bank Industri Dagang Indonesia]].
== Kunci Sukses ==
Mochtar Riady hampir selalu sukses dalam mengembangkan sebuah bank, dia memiliki filosofi tersendiri yang ia sebut sebagai ''Lie Yi Lian Dje''. ''Lie'' berarti ramah, ''Yi'' memiliki karakter yang baik, ''Lian'' adalah kejujuran, sedangkan ''Dje'' adalah memiliki rasa malu. Visi dan pandangan Riady yang jauh ke depan sering kali membuat orang kagum, dia dapat dengan cepat membaca situasi pasar dan dengan segera pula menyikapinya.
 
=== Kesuksesan ===
Salah satu contohnya, ketika dia berhasil menyelamatkan Bank Buana tahun 1966. Saat itu Indonesia sedang mengalami masa krisis karena Indonesia berada pada masa perubahan ekonomi secara makro, ketika itu Riady sedang berkuliah malam di [[Universitas Indonesia]], di situ dia dikenalkan dengan beberapa pakar ekonomi seperti [[Emil Salim]], [[Ali Wardhana]],dkk. Mochtar Riady segera sadar dan segera mengubah arah kebijakan Bank Buana.
Mochtar Riady hampir selalu sukses dalam mengembangkan sebuah bank. Dia memiliki filosofi tersendiri yang ia sebut sebagai ''Lie Yi Lian Dje''. ''Lie'' berarti ramah, ''Yi'' memiliki karakter yang baik, ''Lian'' adalah kejujuran, sedangkan ''Dje'' adalah memiliki rasa malu. Visi dan pandangan Riady yang jauh ke depan sering kali membuat orang kagum. Dia dapat dengan cepat membaca situasi pasar dan dengan segera pula menyikapinya.
 
Salah satu contohnya, ketika dia berhasil menyelamatkan Bank Buana tahun 1966. Saat itu Indonesia sedang mengalami masa krisis karena Indonesia berada pada masa perubahan ekonomi secara makro, ketika itu Riady sedang berkuliah malam di [[Universitas Indonesia]]. Di situ dia dikenalkan dengan beberapa pakar ekonomi seperti [[Emil Salim]], [[Ali Wardhana]],dkk. Mochtar Riady segera sadar dan segera mengubah arah kebijakan Bank Buana.
Pertama, dia menurunkan suku bunga dari 20 % menjadi 12 %, padahal pada waktu itu semua bank beramai-ramai menaikkan suku bunganya. Karena suku bunga yang rendah tersebut, maka para nasabah yang memiliki kredit yang belum lunas segera membayar kewajibannya.
 
Pertama, dia menurunkan suku bunga dari 20% menjadi 12%. Padahal pada waktu itu semua bank beramai-ramai menaikkan suku bunganya. Karena suku bunga yang rendah tersebut, maka para nasabah yang memiliki kredit yang belum lunas segera membayar kewajibannya.
Sedangkan para usahawan yang akan meminjam diberi syarat ketat khususnya dalam hal jaminan, namun karena bunga yang ditawarkan Bank Buana sangat rendah dibanding yang lain maka banyak debitur yang masuk dan tak ragu untuk memberikan jaminan. Dengan cara itu Bank Buana menjadi sehat, padahal pada waktu itu banyak klien dan bank yang bangkrut. Dengan otomatis, orang mengenal siapa Mochtar Riady.
 
Sedangkan para usahawan yang akan meminjam diberi syarat ketat khususnya dalam hal jaminan. Namun karena bunga yang ditawarkan Bank Buana sangat rendah dibanding yang lain, maka banyak debitur yang masuk dan tidak ragu untuk memberikan jaminan. Dengan cara itu Bank Buana menjadi sehat, padahal pada waktu itu banyak klien dan bank yang bangkrut. Dengan begitu, orang mengenal siapa Mochtar Riady.
== Sejarah Jaringan Bisnis ==
 
Mochtar Riady yang lahir di [[Malang]], [[Jawa Timur]] [[12 Mei]] [[1929]] adalah pendiri Lippo Group, sebuah grup yang memiliki lebih dari 50 anak perusahaan. Jumlah seluruh karyawannya diperkirakan lebih dari 50 ribu orang. Aktivitas perusahaannya tidak hanya di Indonesia, tetapi juga hadir di kawasan [[Asia Pasifik]], terutama di [[Hong Kong]], [[Guang Zhou]], [[Fujian]], dan [[Shanghai]].
=== Mendirikan Lippo Group ===
Lippo Group adalah sebuah grup yang memiliki lebih dari 50 anak perusahaan. Jumlah seluruh karyawannya diperkirakan lebih dari 50 ribu orang. Aktivitas perusahaannya tidak hanya di Indonesia, tetapi juga hadir di kawasan [[Asia Pasifik]], terutama di [[Hong Kong]], [[Guang Zhou]], [[Fujian]], dan [[Shanghai]].
 
Sejarah Lippo Group bermula ketika Mochtar Riady yang memiliki nama [[Tionghoa]], Lie Mo Tie membeli sebagian saham di [[Bank Perniagaan Indonesia]] milik Haji [[Hasyim Ning]] pada [[1981]]. Waktu dibeli, aset bank milik keluarga Hasyim telah merosot menjadi hanya sekitar Rp 16,3 miliar. Mochtar sendiri pada waktu itu tengah menduduki posisi penting di [[Bank Central Asia]], bank yang didirikan oleh keluarga [[Liem Sioe Liong]]. Ia bergabung dengan BCA pada [[1975]] dengan meninggalkan [[Bank Panin]].
 
Di BCA, Mochtar mendapatkan share sebesar 17,5 persen% saham dan menjadi orang kepercayaan Liem Sioe Liong. Aset BCA ketika Mochtar Riady bergabung hanya Rp 12,8 miliar. Mochtar baru keluar dari BCA pada akhir [[1990]] dan ketika itu aset bank tersebut sudah di atas Rp5 triliun.
 
Bergabung dengan Hasyim Ning membuat ia bersemangat. Pada 1987, setelah ia bergabung, aset Bank Perniagaan Indonesia melonjak naik lebih dari 1.500 persen% menjadi Rp257,73 miliar. Hal ini membuat kagum kalangan perbankan nasional. Ia pun dijuluki sebagai ''The Magic Man of Bank Marketing''.
 
Dua tahun kemudian, pada [[1989]], bank ini melakukan merger dengan [[Bank Umum Asia]] dan semenjak saat itu lahirlah [[Lippobank]]. Inilah cikal bakal Lippo Group. Saat ini Lippo Group memiliki lima cabang bisnis yakni :
 
# Jasa keuangan: perbankan, reksadana, asuransi, manajemen asset, sekuritas.
Baris 73 ⟶ 71:
# Pembangunan infrastruktur seperti pembangkit tenaga listrik, produksi gas, distribusi, pembangunan jalan raya, pembangunan sarana air bersih, dan prasarana komunikasi.
# Bidang industri yang meliputi industri komponen elektronik, komponen otomotif, industri semen, porselen, batu bara dan gas bumi. Melalui Lippo Industries, grup ini juga aktif memproduksi komponen elektonik seperti kulkas dan AC merk Mitsubishi. Sedangkan komponen otomotif perusahaan yang dipimpin Mochtar ini sukses memproduksi kabel persneling.
# bidang jasa-jasa yang meliputi teknologi informasi, bisnis ritel, rekreasi, hiburan, hotel, rumah sakit, dan pendidikan. Ada beberapa hal yang kontroversi yang dilakukan Mochtar dan James yang mendapat perhatian media massa. Pertama ketika ia membangun Rumah Sakit untuk kelas atas di Lippo Karawaci. Untuk itu, Mochtar berani menggandeng [[Rumah Sakit Gleneagles]] yang berbasis di Singapura. ”Dari pada orang-orang kaya kita pergi ke Singapura, kan lebih baik kita bawa saja Gleneagles ke Indonesia.” kata Mochtar ketika Rumah Sakit itu diluncurkan.
# Bidang industri yang meliputi industri komponen elektronik, komponen otomotif, industri semen, porselen, batu bara dan gas bumi. Melalui Lippo Industries, grup ini juga aktif memproduksi komponen elektronik seperti kulkas dan AC merk Mitsubishi. Sedangkan komponen otomotif perusahaan yang dipimpin Mochtar ini sukses memproduksi kabel persneling.
 
=== Terkenal Dengan ===
Dia dijuluki sebagai The Magic Man of Bank Marketing. Chairman Group Lippo ini dikenal sebagai seorang praktisi perbankan yang handal. Bahkan patut digelari seorang filsuf bisnis jasa keuangan yang kaya ide dan solusi mengatasi masalah. Seorang konglomerat yang visioner dan sarat dengan filosofi bisnis. Dia pantas menjadi panutan bagi para pengusaha dan pelaku pasar serta siapa saja yang ingin belajar dari pengalaman orang lain.
Baris 81 ⟶ 79:
 
Mochtar Riady yang lahir di Malang, Jawa Timur 12 Mei 1929, setidaknya diakui kehandalannya sebagai filsuf bisnis Grup Lippo yang didirikannya. Di Grup Lippo ini, dia berhasil mengader James Tjahaya Riady (puteranya) dan Roy Edu Tirtadji menjadi filsuf bisnis handal juga. James dan Roy telah siap mendampingi dan melanjutkan visi bisnisnya. Mereka tampil sebagai filsuf dan pemikir sekaligus panglima yang menentukan arah bisnis semua perusahaan yang bernaung di bawah bendera Lippo, baik pada masa tenang apalagi pada masa sulit.
 
Masih ingat, ketika [[Bank Lippo]] di goyang rumor kalah kliring pada November 1995? Mochtar, pemilik nama Tionghoa, Lie Mo Tie, ini mampu mengatasinya dengan cepat. Dia laksana panglima perang yang dengan cerdas dan cekatan memonitor setiap perkembangan lapangan detik demi detik, serta memberikan instruksi-instruksi penting ke semua lini jajaran di bawahnya. Rumor kalah kliring itu pun dienyahkan dan bendera Bank Lippo pun makin berkibar.
 
== Lippo Group ==
Baris 94 ⟶ 90:
Ketiga, pembangunan infrastruktur seperti pembangkit tenaga listrik, produksi gas, distribusi, pembangunan jalan raya, pembangunan sarana air bersih, dan prasarana komunikasi. Hampir semua bisnis ini dikonsentrasikan di luar negeri dan dikontrol oleh kantor pusat Lippo Group yang berbasis di Hong Kong, dipimpin puteranya Stephen Riady. Aktivitas bisnisnya, antara lain, pembangunan jalan tol di Guang Zhou, pembangunan kota baru Tati City di Provinci Fujian, Gedung Perkantoran Plaza Lippo di Shanghai dan membangun kawasan perumahan elit dan perkantoran di Hong Kong.
 
Keempat, bidang industri yang meliputi industri komponen elektronik, komponen otomotif, industri semen, porselen, batu bara dan gas bumi. Lippo Industries, memproduksi komponen elektonikelektronik seperti kulkas dan AC merk Mitsubishi, serta komponen otomotif memproduksi kabel persneling.
 
Kelima, bidang jasa-jasa yang meliputi teknologi informasi, bisnis ritel, rekreasi, hiburan, hotel, rumah sakit, dan pendidikan. Ada beberapa hal yang kontroversi yang dilakukan Mochtar dan James yang mendapat perhatian media massa. Pertama ketika ia membangun Rumah Sakit untuk kelas atas di Lippo Karawaci. Untuk itu, Mochtar berani menggandeng Gleneagles Hospital yang berbasis di Singapura. ”Dari pada orang-orang kaya kita pergi ke Singapura, kan lebih baik kita bawa saja Gleneagles ke Indonesia.” kata Mochtar ketika Rumah Sakit itu diluncurkan.
Baris 102 ⟶ 98:
Di bisnis ritel, ketika Grup Lippo mengumumkan akhir 1996 membeli lebih dari 50 persen saham [[Matahari Putra Prima]], perusahaan ritel terbesar yang dimiliki [[Hari Darmawan]], banyak orang terkejut. Namun itu merupakan strategi penting Lippo untuk masuk ke dunia bisnis ritel. Supermal raksasa telah dibangun dan Matahari merupakan salah satu penyewa terbesar. Selain Matahari, Wal Mart dan JC Penney juga turut memeriahkan Lippo Supermal yang memiliki luas 210.000 meter persegi.
 
=== Sejarah Lippo Group ===
Sejarah Lippo Group bermula ketika Mochtar Riady yang memiliki nama Tionghoa, Lie Mo Tie membeli sebagian saham di Bank Perniagaan Indonesia milik Haji Hasyim Ning pada 1981. Waktu dibeli, aset bank milik keluarga Hasyim telah merosot menjadi hanya sekitar Rp 16,3 miliar. Mochtar sendiri pada waktu itu tengah menduduki posisi penting di Bank Central Asia, bank yang didirikan oleh keluarga Liem Sioe Liong. Ia bergabung dengan BCA pada 1975 dengan meninggalkan Bank Panin.
 
Baris 110 ⟶ 106:
 
== Cita-Cita jadi Bankir ==
Jalan berliku ditempuhnya untuk mencapai cita-cita menjadi seorang bankir. Mochtar Riady sudah bercita-cita menjadi seorang bankir di usia 10 tahun. Ketika itu, anak dari pedagang batik, ini setiap hari berangkat sekolah selalu melewati gedung megah kantor Nederlandsche Handels Bank (NHB) dan melihat para pegawai bank itu berpakaian rapih serta selalu sibuk. Sejak saat itu, dia berharap saat dewasa akan menjadi seorang bankir.
 
Belum cita-citanya terwujud, pada tahun 1947, Riady ditangkap oleh pemerintah Belanda dan di buang ke Nanking, Cina. Lalu, di sana ia menggunakan kesempatan untuk kuliah filosofi di University of Nanking. Tapi akibat perang, Riady terpaksa pergi ke Hongkong hingga tahun1950 dan kemudian kembali ke Indonesia.
 
SekembaliSekembalinya ke Indonesia, Riady masih sangat ingin mewujudkan cita-citanya menjadi seorang bankir. Tapi ayahnya tidak mendukung. Karena menurut ayahnya, profesi bankir hanya untuk orang kaya, sedangkan kondisi keluarga mereka saat itu sangat miskin.
 
Pada tahun 1951, ia menikahi gadis pilihannya asal jemberJember. Kemudian, mertuanya memberinya tanggungjawab untuk mengurus sebuah toko kecil. Hanya dalam tempo tiga tahun, dia berhasil memajukan toko tersebut menjadi yang terbesar di kota Jember. Namun, keinginan menjadi seorang banker membuatnya kurang betah mengurusi toko itu.
 
Pada tahun 1954, dia pun memutuskan pergi ke Jakarta walaupun ditentang oleh keluarganya. Dia berprinsip bahwa jika sebuah pohon ditanam di dalam pot atau di dalam rumah tidak akan pernah tinggi, namuntetapi akan terjadi sebaliknya bila ditanam di sebuah lahan yang luas. Dia merasa yakin akan dapat mewujudkan cita-cita menjadi bankir di kota metropolitan, kendati saat itu tidak memiliki seorang kenalan pun di Jakarta.
 
Mula-mula, dia bekerja di sebuah perusahaan komanditer di Jalan Hayam Wuruk selama enam bulan. Kesempatan itu dia gunakan untuk mulai membuka relasi. Kemudian ia bekerja pada seorang importer. Relasi pun mulai semakin banyak. Pada saat bersamaan, ia pun bekerjasamabekerja sama dengan temannya untuk berbisnis kapal kecil.
 
Dia belum juga bisa mewujudkan cita-citanya menjadi seorang bankir. Saat itu, kepada para sahabat, ia selalu mengutarakan cita-citanya itu. Lalu suatu saat, salah seorang temannya mengabari bahwa ada sebuah bank, Bank Kemakmuran, yang lagi terkena masalah. Riady tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Walau belum punya pengalaman sedikit pun, dia berhasil meyakinkan Andi Gappa, pemilik bank yang bermasalah itu, sehingga ia pun ditunjuk menjadi direktur.
 
Bayangkan, seorang yang belum berpengalaman sehari pun di bank atau sebagai akuntan, langsung diangkat menjadi direktur. Pada hari pertama sebagai direktur, Riady sangat pusing melihat balance sheet. Dia tidak bisa membaca dan memahaminya. Tapi, dia pura-pura mengerti di depan pegawai akunting. Lalu, sepanjang malam dia belajar untuk memahami balance sheet tersebut, namuntetapi sia sia. Kemudian, dia minta tolong kepada temannya yang bekerja di Standar Chartered Bank untuk mengajarinya. Tetapi dia masih belum mengerti.
 
Begitu galau hati dan pikirannya. Bagaimana punBagaimanapun kepura-puraan itu, cepat atau lambat, akan ketahuan juga. Akhirnya, dia berterus terang kepada para pegawainya dan Andi Gappa, si pemilik bank. Tentu saja mereka sangat terkejut mendengar pengakuan itu. Riady pun meminta diberi kesempatan mulai bekerja dari dasar. Andi Gappa menyetujuinya. Riady bekerja mulai dari bagian ''kliring'', ''cash'' dan ''checking account''.
 
Dia menggunakan kesempatan itu bekerja sambil belajar dengan baik. Hanya dalam satu bulan, ia pun mengerti tentang proses pembukuan. Dia pun membayar seorang guru privat, yang mengajarinya akuntansi.
Baris 135 ⟶ 131:
 
Nama Mochtar Riady pun mencuat, sebagai bankir bertangan dingin. Kemudian tahun 1971, dia pindah lagi ke Bank Panin yang merupakan gabungan dari Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya dan Bank Industri Dagang Indonesia. Lalu tahun 1975, ia meninggalkan Bank Panin dan bergabung dengan BCA, bank yang didirikan oleh keluarga Liem Sioe Liong. Di BCA, dia mendapatkan saham sebesar 17,5 persen dan menjadi seorang penentu kebijakan. Ketika Mochtar bergabung aset BACA hanya Rp 12,8 miliar. Saat dia keluar dari BCA pada akhir 1990 aset bank tersebut sudah di atas Rp 5 triliun.
 
 
Pada setiap bank, sentuhan tangan Riady hampir selalu berbuah sukses. Dia mengaku memiliki filosofi tersendiri yang disebut sebagai Lie Yi Lian Dje. Lie berarti ramah, Yi memiliki karakter yang baik, Lian kejujuran dan Dje memiliki rasa malu. Selain itu, visi dan pandangannya yang jauh ke depan ketangkasannya membaca situasi pasar dan dengan segera pula menyikapinya, telah membuat namanya semakin disegani kalangan perbankan.
 
Sementara, untuk memperdalam dan mempertajam pengalamannya, dia pun menyempatkan diri kuliah malam di Universitas Indonesia (UI). Di situ pula dia berkenalan dengan beberapa pakar ekonomi seperti Emil Salim, Ali Wardhana dan lain-lain.
 
== Tantangan Globalisasi ==
Sebagai seorang chairman yang memimpin puluhan CEO harus diakui bahwa Mochtar Riady memiliki visi yang jauh ke depan. Pengetahuannya yang luas dan pengalamannya telah membuat Grup Lippo selamat melewati badai dan guncangan krisis ekonomi berkepanjangan. Pada pertengahan 1995 ia pernah berkata, bahwa dunia sedang mengalami perubahan yang sangat cepat.
 
”Apabila kita berbicara tentang globalisasi kita sebenarnya didorong ke suatu era yang lebih jauh lagi, yaitu era era globalisasi ditambah liberalisasi tanpa batas negara. Semua itu terjadi karena dua faktor, yaitu revolusi teknologi informasi dan revolusi mata uang,” kata Mochtar.
 
Menurutnya, sejarah manusia sudah mengalami beberapa kali perubahan cara hidup karena penemuan-penemuan di bidang energi dan teknologi. Pada era 50-an, khususnya di Amerika Serikat terjadi perubahan gaya hidup, yakni masyarakat industri berubah menjadi masyarakat informasi. Akibat dari perubahan itu Amerika harus memindahkan labour intensive industry-nya ke negara-negara lain seperti Jerman Barat dan Jepang.
 
Tak lama Jepang pun mengalami hal yang sama sehingga harus memindahkan industrinya ke Hong Kong, Singapura, Korea Selatan dan Taiwan. Dan ketika negara-negara tersebut menjadi macan Asia, mereka pun mengalami perubahan structural dalam masyarakatnya sehingga perlu memindahkan industrinya ke RRT dan negara-negara ASEAN.
 
Perpindahan industri ini menimbulkan investasi silang antarbangsa dan menimbulkan pula apa yang disebut dengan Asia-Euro-Dolar. Inilah era globalisasi. Dengan era globalisasi sedemikian ini timbul suatu ketergantungan antar suatu negara dengan negara lain. Kondisi tersebut meningkatkan hubungan perekonomian dan perdagangan sehingga dibutuhkan peraturan permainan ekonomi internasional.
 
Menurut catatan Mochtar, ada tiga perjanjian penting yang muncul pada 1994, yaitu GATT, WTO, dan APEC. Kalau ketiga organisasi internasional ini dihubungakan dengan organisasi lain seperti World Bank, IMF, ADB, Uni Eropa, AFTA, dan NAFTA, maka akan semakin jelas kalau organisasi-organisasi international ini semakin berperan penting menggantikan peranan pemerintah individu di dunia. Di sinilah dunia akan memasuki era globalisasi tanpa batas negara (borderless).
 
Sementara itu pada saat yang bersamaan dunia sedang menyaksikan terjadinya revolusi mata uang. Sebagai contoh, setiap hari terjadi transaksi foreign exchange (forex) lebih dari US$800 miliar, tetapi hanya sekitar US$10 miliar yang memiliki kaitan dengan fungsi alat pembayaran. Sisanya, 90,85 persen tidak ada hubungannya dengan fungsi alat pembayaran, tetapi berhubungan dengan barang dagangan. Kalau sudah menjadi barang dagangan tentu timbul pasar derivatif.
 
”Derivatif itu sifatnya spekulatif, sementara spekulatif itu adalah perjudian (gambling). Dengan demikian timbullah suatu kasino yang besar dan kuat di dunia. Sadar atau tidak sadar, senang atau tidak senang, siap atau tidak siap, kita sudah terlibat di dalam perjudian setiap hari,” kata Mochtar yang pernah menjadi Chairman Asian Banker Association pada 1992. Selanjutnya menurutnya, jumlah transaksi yang begitu besar, sekalipun lima negara maju menggabungkan forex reserve-nya tidak akan sanggup mengalahkan jumlah transaksi forex dalam sehari. Ini berarti tidak ada satu negara di dunia ini yang bisa memberikan counter exchange terhadap spekulasi.
 
Dua revolusi, revolusi teknologi yang dicerminkan dengan sistem super highway dan revolusi keuangan yang begitu cepat mutasinya membawa manusia kepada situasi yang serba cepat, serba berubah, serba tidak mantap, dan serba tidak pasti. ”Oleh karena itu, suatu bangsa atau suatu perusahaan harus memberikan reaksi yang cepat, kalau tidak bangsa atau perusahaan itu akan menghadapi masalah dan tekanan,” tegasnya.
 
== BUMN Harus Lebih Berperan ==
Menurut Mochtar, yang mempunyai enam putra dan putri, untuk bisa bersaing di era globalisasi pemerintah harus semakin meningkatkan produktivitas BUMN.
 
Dikatakan, BUMN masih menguasai lebih dari 50 persen perekonomian nasional dan secara tidak sadar menikmati oligopoli dan monopoli. Tidak ada jalan lain selain membuat BUMN menjadi perusahaan yang efisien, menguntungkan, dan kalau perlu bisa segera go public. Sebagai perbandingan, menurut Mochtar, di RRT lebih dari 50 BUMNtelah masuk ke pasar modal. Bagaimana dengan Indonesia?
 
Sekarang kita berada pada abad yang mementingkan perbandingan teknologi dan mutu manusia. Itulah sebabnya ia sangat memperhatikan mutu pendidikan di Indonesia. Mendirikan Sekolah Pelita Harapan dan Universitas Harapan adalah bagian dari kepeduliannya terhadap dunia pendidikan nasional. Belum lama ini ia pun ditunjuk menjadi Wali Amanah Universitas Indonesia.
 
Mochtar yang pernah mengenyam pendidikan di The Eastern College, Chung Yang University, Nanking, RRT ini memiliki obsesi agar manusia Indonesia memiliki kualitas yang setara dengan masyarakat maju lain hingga siap memasuki era globalisasi.
 
Mochtar Riady, yang senang membaca buku Peter Drucker dan Prof Freeman memperoleh gelar Doctor of Laws dari Golden Gate University, San Francisco, Amerika Serikat dan pernah menjadi pembicara tamu di Universitas Harvard pada pertengahan 1984. Pada saat senggang, salah seorang filsuf Grup Lippo ini lebih senang melakukan perjalanan ke sejumlah proyeknya.
 
Apa arti globalisasi buat Lippo? Menurutnya, perusahaan dan para eksekutifnya harus lebih cepat lagi mengantisipasi perubahan yang sangat cepat ini. Itulah sebabnya ia sangat hati-hati memilih orang-orang yang akan menduduki posisi Chief Executive Officer-nya
 
== Referensi ==
Baris 182 ⟶ 145:
* [http://en.wiki-indonesia.club/wiki/Mochtar Riady Perjalanan Hidup]
* [http://www.mrinstitute.org Profil Perusahaan]
* [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/mochtar-riady/biografi/index.shtml Sejarah Lippo Group] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100308113300/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/mochtar-riady/biografi/index.shtml |date=2010-03-08 }}
 
{{lifetime|1929||Riady, Mochtar}}
 
[[Kategori:TokohWirausahawan dari MalangIndonesia]]
[[Kategori:PengusahaPejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Nanking]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Marga Li]]
[[Kategori:Tokoh dari Malang]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Bankir Indonesia]]
[[Kategori:Miliarder Indonesia]]