Gereja Masehi Injili Talaud: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan Kategori:Gereja di Sulawesi Utara menggunakan HotCat
Menghapus Timeline_Gereja_Protestan_di_Indonesia_(GPI).png karena telah dihapus dari Commons oleh Krd; alasan: No permission since 26 August 2023.
 
(34 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Christian denomination
'''Gereja Masehi Injili di Talaud''' atau '''GERMITA''' adalah satu dari 12 [[sinode]]/sinodian gereja-gereja yang mandiri dalam tubuh [[GPI]]/''[[Indische Kerk]]'', yang berpusat di wilayah [[kepulauan Sangihe]] [[Kepulauan Talaud|dan Talaud]], [[Provinsi Sulawesi Utara]], [[Indonesia]].
|area = [[Kepulauan Talaud]], [[Indonesia]]
|imagewidth=200px
|image =
|color=blue
|congtegations=
|footnotes=
|founded_date = [[23 Oktober]] [[1997]]
|headquarter= [[Kabupaten Kepulauan Talaud]] [[Sulawesi Utara]]
|leader=
|main_classification=[[Protestan]]
|members = 79.809 jiwa
|merger =
|name = Gereja Masehi Injili Talaud
|orientation=[[Calvinis]]
|other_names = GERMITA
|parent = [[GPI|Gereja Protestan di Indonesia]]
|polity=
|separated_from=
|separations=
|website=
|native_name=''Christian Evangelical Church of Talaud''}}
 
'''Gereja Masehi Injili Talaud''' (disingkat '''GERMITA''') atau ''Christian Evangelical Church of Talaud'' adalah sebuah [[Denominasi Kristen|denominasi]] [[Protestanisme|Kristen Protestan]] di [[Indonesia]] yang beraliran [[Calvinisme|Calvinis]] dengan sistem pemerintahan [[Presbiterial Sinodal]]. Gereja ini bermula di [[Suku Talaud|Tanah Porodisa]], [[Sulawesi Utara]] yang tumbuh dari misi Zendeling Werklieden (Zending Tukang). GERMITA merupakan Gereja Bagian Mandiri dalam persekutuan [[Gereja Protestan di Indonesia]] (GPI) yang pada zaman [[Hindia Belanda]] bernama '''de Protestantsche Kerk in Nederlandsch-Indie''' atau '''Indische Kerk'''.<ref>{{Cite web|title=Profil GERMITA|url=https://www.germita.com/index.php/web/tentang|website=Gereja Masehi Injili Talaud}}</ref><ref>{{Cite web|title=Profil GERMITA di PGI|url=https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/|website=Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia}}</ref>
 
== Sejarah ==
=== Misi Belanda ===
[[Berkas:Infografis GPI.jpg|thumb|right|250px|Bagan pemekaran GPI yang menghasilkan berbagai gereja mandiri di Indonesia, antara lain GERMITA.]]
Misi Pekabaran Injil di [[Suku Talaud|Tanah Porodisa]] berawal sejak tahun 1684 ketika Ds. Comelis de Leeuw yang bertugas di [[Kota Manado|Manado]] (1680-1689) menaruh banyak perhatian akan iman di [[Kabupaten Kepulauan Talaud|Kepulauan Talaud]] sehingga ia mengutus J. Budiman, Guru Injil pertama dari [[Pulau Siau|Siau]] untuk mengajar dan memberitakan Injil di Talaud.
GERMITA berdiri pada tanggal [[23 Oktober]] [[1997]] sebagai hasil pemekaran dari [[Gereja Masehi Injili di Sangihe Talaud]] ([[GMIST]]). Baik GERMITA, maupun GMIST, adalah [[gereja]]-gereja yang lahir dari hasil penginjilan Badan Zending dari negeri [[Belanda]] ([[Eropa]]) pada [[abad ke-19]], khususnya dari Komisi “zendeling tukang” (Zendeling-werkleiden atau zendeling-werkman). Kedatangan para “zendeling tukang” di [[kepulauan Sangihe]] dan Talaud terbagi dalam dua rombongan, yaitu, rombongan pertama untuk [[kepulauan Sangihe]], Siau dan Tagulandang terdiri dari empat orang yakni: Carl W.L.M. Schroder, E.T. Steller, F. Kelling dan A.Grohe. Sedangkan rombongan kedua untuk kepulauan Talaud, terdiri dari lima orang pemuda adalah: A.C. Van Essen, P. Gunther, W. Richter, K.E.W. Tauffmann dan Fischer. Mereka berangkat dari negeri Belanda pada tanggal, 23 November 1857 dan tiba di Batavia pada 12 April 1858. Untuk Fischer, Komisi harus memanggilnya kembali ke Belanda karena kekurangan sikapnya selama dalam perjalanan, dan harus mengembalikan ongkos perjalanannya kepada pemerintah Belanda sebanyak 536 Gulden. Pada tanggal 1 Oktober [[1859]] tercatat dalam sejarah kekristenan di kepulauan Talaud adalah waktu tibanya empat orang “penginjil tukang” tersebut, sehingga pada tanggal 1 Oktober ditetapkan menjadi Hari Pekabaran Injil di kepulauan Talaud. Mereka digelari “penginjil tukang” karena diperlengkapi dengan ketrampilan khusus, seperti membuat sepatu dan kereta. Dengan adanya ketrampilan tersebut mereka diharapkan dapat membiayai kehidupannya sendiri, tanpa tergantung kepada badan zending yang mengutus mereka dari Eropa.
Secara kelembagaan, saat ini GERMITA memiliki anggota jemaat sebanyak kurang lebih 70.000 jiwa, dan 123 jemaat, yang terbagi dalam 13 wilayah pelayanan. Dilayani oleh 3.609 Pelayan Khusus, dan khusus pendeta berjumlah 157 Orang. Sejak tahun 2002 GERMITA menjadi anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), dan pada tahun 2012 yang lalu, menjadi “tuan dan nyonya” rumah penyelenggaraan Sidang MPL PGI. Di Kabupaten Talaud, GERMITA adalah lembaga keagamaan terbesar, yang diharapkan dapat mendorong proses transformasi sosial masyarakat Talaud menuju kepada kehidupan masyarakat yang semakin mencerminkan nilai-nilai religius, persaudaraan, keadilan, kesejahteraan, demokratis dan menjaga keutuhan ciptaan (''integriy of creation'').
 
Menurut Ds. Daniel Brillman yang pernah bertugas di [[Sangihe Talaud|Sagihe Talaud]] sekitar tahun 1927-1938 yang menulis bukunya berjudul ''"Onzen Zendingvelden de zending of de Sangi en Talaud eilanden"'' bahwa pada sekitar tahun 1664, seorang [[Pastor|Pater]] [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] bernama Jeronimo de Zebreros pernan beberapa waktu tinggal di [[Lirung, Kepulauan Talaud|Lirung]], Talaud. Tetapi semua kegiatan misi tidak terurus dengan baik bahkan menjadi beku ketika terjadi penyerahan kekuasaan dari [[Portugal|Portugis]]-[[Spanyol|Spayol]] kepada [[Belanda]].
Konteks pelayanan GERMITA adalah masyarakat Talaud yang secara geografis termasuk daerah bahari (kepulauan). Terletak di bagian Utara pulau Sulawesi, berbatasan langsung dengan negara tetangga Philipina. Di kepulauan Talaud terdapat 17 pulau besar dan kecil (yang berpenghuni dan tidak berpenghuni), mempunyai tradisi budaya tersendiri, seperti: bahasa, tari-tarian, nilai-nilai solidaritas, budaya mene’e (tradisi menangkap ikan dengan menggunakan janur), memiliki sistem kepercayaan tradisional dan pandangan hidup (filosofi) sansiotte samptae-pate, suirene suwaide, yang masih berpengaruh sampai sekarang ini. Sejak tahun 2002 wilayah kepulauan Talaud telah dimekarkan menjadi satu Kabupaten, lepas dari Kabupaten Sangihe. Tantangan yang dihadapi oleh Kabupaten Talaud antara lain adalah membangunan infrastruktur pemerintahan yang kuat dalam rangka pelayanan masyarakat, dan juga pembangunan sarana-prasara (infrastruktur), seperti jalan, jembatan, bangunan sekolah, rumah sakit, pelabuhan, dsb.
 
GERMITA tumbuh dari hasil penginjilan Zendeling Werkleiden atau Zendeling Werkman (Zendeling Tukang). Kedatangan para zending di Kepulauan Sangihe dan Talaud terbagi dalam dua rombongan, yaitu rombongan pertama untuk Kepulauan Sangihe, Siau dan [[Tagulandang, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro|Tagulandang]] yang terdiri dari empat orang, yakni Carl W. L. M. Schroder, E. T. Steller, F. Kelling dan A. Grohe. Dan rombongan kedua untuk Kepulauan Talaud, yang terdiri dari lima orang pemuda, yakni A. C. Van Essen, P. Gunther, W. Richter, K. E. W. Tauffmann dan Fischer. Mereka berangkat dari negeri Belanda pada 23 November 1857 dan tiba di [[Batavia]] pada 12 April 1858. Berbeda dengan yang lainnya, Fischer kemudian harus dipanggil kembali ke Belanda karena sikapnya yang kurang selama dalam perjalanan dan harus mengembalikan ongkos perjalanannya kepada pemerintah Belanda sebanyak 536 [[Gulden]].
Menghadapi konteks yang baru tersebut, GERMITA ditantang untuk merumuskan sikap (teologis)-nya terhadap berbagai prsoalan yang ada di sekitarnya, seperti dalam relasinya dengan pemerintah/negara (politik), dengan masalah sosial, budaya, ekonomi, lingkungan hidup, bahkan dengan masalah- keagamaan, seperti munculnya berbagai aliran kharismatik-fundamentalis yang semakin marak akhir-akhir ini di kabupaten Talaud.
 
Pada 1 Oktober 1859 tercatat dalam sejarah Kekristenan di Kepulauan Talaud adalah waktu tibanya keempat orang penginjil tukang tersebut, sehingga tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai ''Hari Pekabaran Injil di Kepulauan Talaud''. Mereka digelari “penginjil tukang” karena diperlengkapi dengan keterampilan khusus, seperti membuat sepatu dan kereta dengan sambil memberitakan Injil.
 
=== Pembentukan GERMITA ===
Karena tantangan dan pergumulan pelayanan karena luasnya wilayah yang secara geografis termasuk daerah [[Kepulauan]] dan spesifiknya persoalan yang dihadapi, maka muncul ide untuk memekarkan jemaat-jemaat GMIST di wilayah pelayanan Kepulauan Talaud menjadi satu Sinode yang berdiri sendiri agar pelayanan mudah dijangkau dan lebih efektif.
 
Konteks pelayanan GERMITA adalahresmi masyarakatdinyatakan Talaudberdiri yangsendiri secarapada geografis23 termasukOktober daerah1997 baharisebagai (kepulauan).hasil Terletakpemekaran didari bagianSinode Utara[[Gereja pulauMasehi Sulawesi,Injili Sangihe berbatasanTalaud]] langsung dengan negara tetangga Philipina(GMIST). Di kepulauanKepulauan Talaud terdapat 17 pulau besar dan kecil (yang berpenghuni dan tidak berpenghuni), mempunyai tradisi budaya tersendiri, seperti: bahasa, tari-tarian, nilai-nilai solidaritas, budaya mene’e (tradisi menangkap ikan dengan menggunakan janur), memiliki sistem kepercayaan tradisional dan pandangan hidup (filosofi) sansiotte samptaesampate-pate, suirene suwaide, yang masih berpengaruh sampai sekarang ini. Sejak tahun 2002 wilayah kepulauan[[Kabupaten Kepulauan Talaud|Kepulauan Talaud]] telah dimekarkan menjadi satu Kabupaten, lepas dari Kabupaten Sangihe. Tantangan yang dihadapi oleh [[Kabupaten TalaudKepulauan antaraSangihe|Kepulauan lain adalah membangunan infrastruktur pemerintahan yang kuat dalam rangka pelayanan masyarakat, dan juga pembangunan sarana-prasara (infrastruktur), seperti jalan, jembatan, bangunan sekolah, rumah sakit, pelabuhan, dsbSangihe]].
 
=== Gereja Protestan di Indonesia ===
Karena didorong oleh rasa seazas, rasa persaudaraan dan keesaan, maka pada tahun 2002 Sinode Gereja Masehi Injili Talaud menyatakan diri bergabung menjadi bagian dari Gereja Bagian Mandiri (GBM) dalam persekutuan [[Gereja Protestan di Indonesia]] (GPI) atau Indische Kerk.
 
== Statistik ==
* Jumlah gereja : 123 Jemaat
* Jumlah Pos kebaktian : tidak tercatat
* Jumlah Wilayah : 13 Wilayah
* Jumlah jemaat : 123 jemaat
* Jumlah anggota jemaat : 79.809 jiwa
* Jumlah pendeta : 157 orang
* Jumlah calon pendeta : 23 orang
* Jumlah pelayan lainnya : 3.609 orang ( guru agama, Penatua dan Syamas)
* Jumlah sukarelawan SD : tidak ada data
* Jumlah sukarelawan SMP : tidak ada data
* Jumlah sukarelawan SMA : 200 Orang
*
 
Baris 30 ⟶ 60:
 
== Kantor sinode ==
Kantor Sinode GERMITA berlokasi di
:Jl. Latumahina,
:desa Gauni, kecamatan/pulau Lirung,
:kabupaten Talaud – Sulut 95871
 
Telp. 0433-311.407
Fax. 0433-313.489 ; 0433-231.407
 
== Kepengurusan sinode ==
Kepengurusan sinode dijalankan oleh Badan Pelaksana Harian Sinode GERMITA/BSGBPHS. Berikut susunan kepengurusanBPHS GERMITA periode 2017-2022:
* Ketua Umum: Pdt. SDr. TaariwuanA. A. Abbas, SThM.Teol
* SekretarisWakil Ketua Umum I: Pdt. ANy. A. AbbasJ. Larinse, MThS.PAK, M.Teol
* Wakil Ketua Umum II: Pnt. Ir. Ch. F. Udang, M.BA, M.M
 
* Sekretaris Umum: Pdt. R. W. Sasauw, M.Teol
== Pranala luar ==
* Wakil Sekretaris Umum I: Pdt. A.T. Manangkabo, S.Th
* {{id}} [http://www.sejarah-gpi.org/index.php?id=32]
* Wakil Sekretaris Umum II: Pnt. S. Losoh, S.Sos
* {{id}} [http://st291735.sitekno.com/page/37387/79-germita.html]
* Bendahara Umum: Dkn. P. A. Pasoi
* {{id}} [http://www.pgi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=110&Itemid=79]
* Koordinator Bidang I: Pdt. Ny. M. Y. Matoneng, M.Th
* [http://i58.tinypic.com/bhkha9.jpg Infografis GPI]. Kaitan dengan gereja-gereja lain termasuk GERMITA. Karya Samuel Mandang. 2013.
* Koordinator Bidang II: Pnt. J. Parapaga, S.T, M.M
* Koordinator Bidang III: Dkn. M. Pasoi, S.Sos
* Koordinator Bidang IV: Pnt. S. Adam, S.IP, M.M
 
== Referensi ==
{{Portal|Kristen}}
 
[[Kategori:Anggota PGI]]
[[Kategori:Gereja di Indonesia]]
[[Kategori:Gereja di Sulawesi Utara]]
 
 
{{gereja-stub}}