Caruban, Ringinarum, Kendal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Referensi: clean up
 
(47 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tempat lain|Caruban (disambiguasi)}}
{{desa
|peta =
Baris 12 ⟶ 13:
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
=== '''Caruban''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Ringinarum, Kendal|Ringinarum]], [[Kabupaten Kendal|Kendal]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Sebelumnya, Desa iniCaruban adalahmerupakan asetsalah kabupatensatu bagian dari [[Gemuh,untuk perluasanKendal|Kecamatan kotaGemuh]]. WeleriPer tahun 2014, jumlah penduduk sekitar 4.840 ===orang dengan luas wilayah 233.171 hektare.
 
== Sejarah ==
=== '''Caruban''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Ringinarum, Kendal|Ringinarum]], [[Kabupaten Kendal|Kendal]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Desa ini adalah aset kabupaten,untuk perluasan kota Weleri. ===
Salah satu pendiri Desa Caruban adalah seorang putra Mataram, yaitu Abdhul Musthofa [[Sentot Prawirodirdjo|Prawirodirdjo]] atau yang dikenal dengan sentot prawiro dirdjo adalah putra dari Ronggo Prawirodirjo yang beristri putri dari Sultan [[Hamengkubuwono II]]. , ipar [[Hamengkubuwana IV|Sultan Hamengku Buwono IV]]. Ayahnya dianggap pemberontak karena melawan Belanda dan terbunuh oleh Belanda yang saat itu dipimpin oleh [[Daendels]]. Dengan kematian ayahnya, Sentot Prawirodirdjo merasa dendam kepada Belanda sehingga akhirnya bergabung dengan [[Pangeran Diponegoro]], Caruban yang pada saat itu masih berupa [[hutan]] dan [[rawa]], namun sudah berbentuk perkampungan yang kemungkinan sudah dibuka sebelumnya oleh seorang raja dari [[Majapahit]] yang pernah berkata bahwa, anak keturunannya kelak akan datang lagi ke tempat tersebut, dan sumpah dari Raja Majapahit itu terjadi karena dibuktikan dengan datangnya [[Sentot Prawirodirdjo]], yang masih terhitung trah Mataram-Majapahit, yang pada saat kedatangannya terpesona akan keindahan alam dan juga kesuburan Desa Caruban, hingga ia teringat kepada kampung halamannya yang telah lama ditinggalkan, karena harus memenuhi tugasnya sebagai putra Mataram
Rencana Daerah mengembangkan Kota Weleri menjadi kota Administratif benar-benar diperhatikan,itu terbukti dengan dibangunnya Terminal Bahurekso yang berada disebelah utara desa caruban.Dan jalur Bus Sukorejo-Semarang yang diubah jalurnya melewati desa caruban.Itu membuktikan bahwa Desa Caruban kelak bakal menjadi perluasan kota Administratif.
 
[[Sentot Prawirodirdjo]] pun menjumpai banyak kesamaan desa tersebut dengan kampung halamannya, lalu memutuskan untuk sejenak singgah di desa tersebut selama sekitar 2/3 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, ia terpesona oleh kecantikan seorang putri dari Caruban, yaitu Putri Pandansari yang masih terhitung trah [[Brawijaya V]]. Tanpa waktu lama, ia memutuskan untuk menikahi Putri Pandansari yang telah membuatnya jatuh hati saat pertama ia menginjakkan kaki di bumi caruban
Disebelah selatan dari terminal juga masih terdapat tanah yang sangat luas,wilayah tersebut sangat strategis sekali buat sekolah atau perumahan.Agar terminal tersebut bisa diterima oleh warga kabupaten kendal,pasalnya animo masyarakat untuk menghidupkn terminal tersebut masih kurang,dan juga mempercepat impian masyarakat weleri dapat tercapai,yaitu menjadi kota administratif yang berkelanjutan.Weleri adalah kota perekonomian kabupaten kendal yang sangat bagus.
Buat para infestor,mari kembangkan kota weleri yang indah itu.
 
Dari pernikahannya dengan putri Pandansari, mereka mempunyai seorang putra yang bernama Bagus Kusumodirdjo. Setelah pernikahannya genap 3 tahun, ia meninggalkan desa beserta istri dan anaknya. Sebelum ia pergi, Sentot memberikan nama wilayah ini dengan nama desa Caruban karena kekagumannya dan juga untuk mengingat kampung halamannya beserta leluhurnya.
'''SEJARAH'''.
 
== Pertanian ==
'''DESA CARUBAN terletak di''' kecamatan ringinarum kabupaten kendal berdiri Pada massa akhir pemerintahan majapahit yang dipimpin oleh Prabu Brawijaya V dari Bhre kertabhumi.
Dengan luas lahan per[[sawah]]an di Desa Caruban yang masih luas, hal ini menjadi pengaruh signifikan terhadap mata pencaharian masyarakat Caruban, yaitu sebagai [[petani]], baik [[tembakau]], [[jagung]], [[kedelai]], ataupun [[kacang|kacang-kacangan]].
Dimulai dari perjalanan pulang sang prabu dari kadipaten batang sang prabu melewati sebuah hutan lebat.
Ditengah perjalanan pulang sang prabu berhenti sejenak untuk beristirahat duduklah sang prabu diatas batu besar kemudian datanglah wangsit dari sang dewa agung yang memberitahu bahwa prabu harus menetap beberapa hari dihutan itu kemudian belia mengutus prajurit untuk membangun pemondokan kecil ditengah hutan tersebut.
Selang tiga hari setelah rombongan sang prabu mendengar terjadi pertarungan para tumenggung dari berbagai wilayah yang memperebutkan seorang putri cantik bernama putri Pandansari.
Para tumenggung itu bertarung cukup hebat dan menunjukan berbagai ajian ajian untuk bertarung satu sama lain.
Dan akhirnya mereka terbunuh semua akibat pertarungan tersebut,lalu prabu Brawijaya V dan rombongan penasaran terjadi prahara apakah ditempat tersebut lalu sang prabu melihat aliran darah dari kelima tumenggung tersebut yang mengalir ke sebuah sendang petirtaan yang diberinama sendang carucuban (yang pada jaman dahulu banyak diambil airnya untuk diminum juga untuk mandi)dan berubah menjadi lima warna.
Akhirnya sang prabu memberikan titah agar menjadi pengingat bahwasanya dahulu telah terjadi pertarungan kelima tumenggung dan tewas disini.
Dan akibat percampuran darah tersebut yang berubah menjadi lima warna dipetirtaan tersebut prabu bersabda "untuk mengingat daerah ini sebagai tempat bercampurnya darah dari lima tumenggung maka aku namakan daerah ini sebagai desa CARUBAN" caruban sendiri berasal dari kata carub yang berarti bertemunya orang orang dari wilayah yang berbeda dan an berarti tempat jika digabungkan maka maksud sang prabu menamai wilayah tersebut dengan desa caruban yaitu dikarenakan disitulah tempat pertemuan pertarungan kelima tumenggung dan tewas.
Namun ada juga yang mengatakan CARUBAN berasal dari kata carut ing paseban yang berarti pertarungan diarena peperangan.
Lalu diutuslah para prajurit majapahit untuk membuka hutan disitu dan menjadikannya sebagai desa yang saat ini dikenal dengan desa caruban.
Sebagai petilasan Brawijaya V terletak disebelah selatan masjid al-jihad yang tepat disamping jalan disebuah gardu namun sekarang sudah hilang petilasan tersebut berupa batu besar dibawah pohon asem namun sekarang sudah tidak ada lagi dikarenakan didihancurkan oleh warga desa dan akibat pembuatan jalan.
Didesa caruban juga terdapat sumur yang tidak pernah kering sama sekali walaupun pada musim kemarau sumur tersebut sudah ada sejak jaman mataraman islam dan sumur itu diberinama sumur begawan/sumur suci/sumber air suci namun sumur tersebut sudah tertimbun tanah dan belum ditemukan keberadaannya.
 
Letak persawahan di Desa Caruban dibagi menjadi beberapa blok yang berbatasan langsung dengan desa-desa di sekitarnya, yakni:
* Siberuk (luas 19.901 Ha), Serut 1 (luas 10.465 Ha), Serut 2 (luas 3.510 Ha): terletak di sisi barat Dukuh Pandaksari
* Pilang Ayu (luas 32.225 Ha): terletak di sisi timur Dukuh Pandaksari
* Jumbangan Lor (luas 5.709 Ha): terletak di sisi timur Dukuh Krajan
* Jumbangan Kidul: terletak di sisi timur Dukuh Gentungsari
* Sasem (luas 5.350Ha): terletak di sisi selatan Dukun Gentungsari
* Silanjar Timur (luas 19.910 Ha) dan Silanjar Barat (luas 12.380 Ha): terletak di sisi barat Dukuh Gentungsari
 
== Lembaga pendidikan ==
Oleh : Ki Ageng Carub{{Ringinarum, Kendal}}
Lembaga pendidikan yang ada di desa ini terdiri dari tingkat TK, SD/sederajat, dan SMP/sederajat, antara lain:
* TK Aisyiyah Tegalsari
* TK ABA Caruban
* SD Negeri 1 Caruban
* MI Muhammadiyah Caruban
* Ponpes Darussalam
* SMP Muhammadiyah 09 Gemuh/Ponpes Darul Arqom 4
 
Selain itu, juga terdapat beberapa lembaga pendidikan berbasis keagamaan yang berada di setiap pedukuhan.
{{kelurahan-stub}}
 
== Wilayah administratif ==
# Dukuh Pandaksari
# Dukuh Krajan
# Dukuh Gentungsari
# Dukuh Tegalsari
 
== Lurah ==
# Mbah Lurah Guru (Dukuh Tegalsari)
# Mbah Lurah Sapawiro (wafat tahun 1971)
# Mbah Lurah Tomo
# Mbah Lurah Sukarli Hudi Pranoto
# Mbah Lurah Sudonofa
# Kyai Haji Muhammad Khusnan
# Hermanto
# DIYAH TIN AGUSTINAH, SH
# Jefri Aziz Maulana S.pd
== Sarana kesehatan ==
UPT Puskesmas pembantu desa caruban yang terletak tepat di sebelah barat MI MUHAMMADIYAH CARUBAN.
 
== Sarana olahraga ==
Untuk menunjang pengembangan pemuda khususnya dibidang olahraga desa telah memiliki sebuah lapangan olahraga/ lapangan sepak bola yang cukup luas di belakang kantor bali desa caruban.
 
== Perkantoran ==
Kantor Bank BRI cabang caruban.
 
== Budaya ==
Kesenian yang berkembang di desa ini adalah [[kesenian]] [[singo barong]].
 
== Referensi ==
Oleh : Ki Ageng Carub{{Ringinarum, Kendal}}
{{Authority control}}
 
 
{{kelurahanKelurahan-stub}}