Ratna Moetoe Manikam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k cosmetic changes |
k WP:GENRE |
||
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[
'''''Ratna Moetoe Manikam''''' ([[Ejaan yang Disempurnakan|EYD]]: ''Ratna Mutu Manikam''), juga dikenal dengan judul '''''Djoela Djoeli Bintang Tiga''''' (EYD: ''Jula Juli Bintang Tiga''), adalah film [[Hindia Belanda]] (sekarang [[Indonesia]]).
== Alur ==
Film ini berkisah tentang tiga dewi, Ratna Mutu Manikam ([[Ratna Asmara]]) dan adik-adiknya Laila Kesuma dan Kumala Juwita. Ratna dan Kumala jatuh cinta dengan seorang raja manusia bernama Sultan Darsyah Alam ([[Astaman]]) dan bersaing memperebutkan hatinya.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Ratna Moetoe Manikam}} Ketika Darsyah memilih Ratna, Kumala begitu geram dan berencana menghancurkannya. Laila menguping amarah Kumala dan memberitahu kakaknya. Ratna meminta pendapat [[Batara Guru]]. Dewa tua tersebut memberitahu Ratna bahwa Darsyah akan menjadi pasangan hidupnya. Dengan bantuan cincin magisnya yang bernama Ratna, Darsyah mampu menggagalkan balas dendam Kumala.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Ratna Moetoe Manikam}}
== Produksi ==
''Ratna Moetoe Manikam'' disutradarai Sutan Usman Karim dengan nama samaran Suska.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Ratna Moetoe Manikam}} Ia sebelumnya bekerja sebagai editor di harian ''Persamaan'' di [[Padang]] dan menyutradarai ''Panggilan Darah'' (1941) untuk New Java Industrial Film milik [[The Teng Chun]]. Terinspirasi oleh kesuksesan ''[[The Thief of Bagdad (film 1940)|The Thief of Bagdad]]'' (1940), Suska menyadari bahwa cerita klasik yang dibuatkan versi modernnya akan berhasil di pasaran.{{sfn|Biran|2009|pp=216, 276–277}} Ia lantas merancang alur ''Ratna Moetoe Manikam'' dengan mengadaptasi sebuah drama panggung berjudul ''Djoela Djoeli Bintang Tiga'', drama yang lazim dipertunjukkan oleh kelompok sandiwara ''stamboel'' waktu itu.{{sfn|Biran|2009|pp=216, 276–277}}
Baris 14:
Film ini bisa jadi tergolong [[film hilang]]. Antropolog visual Amerika Serikat [[Karl G. Heider]] menulis bahwa semua film Indonesia yang dibuat sebelum 1950 tidak diketahui lagi keberadaan salinannya.{{sfn|Heider|1991|p=14}} Akan tetapi, ''Katalog Film Indonesia'' yang disusun JB Kristanto menyebutkan beberapa film masih disimpan di [[Sinematek Indonesia]] dan Biran menulis bahwa sejumlah film propaganda Jepang masih ada di [[Dinas Informasi Pemerintah Belanda]].{{sfn|Biran|2009|p=351}}
== Referensi ==
{{refs|30em}}
== Kutipan ==
{{refbegin|40em}}
* {{cite book
Baris 32:
|ref = harv
}}
* {{cite book
|url=http://books.google.ca/books?id=m4DVrBo91lEC
|title=Indonesian Cinema: National Culture on Screen
Baris 50:
| location = Jakarta
| accessdate = 27 July 2012
| archiveurl =
| archivedate =
| ref = {{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Ratna Moetoe Manikam}}
| dead-url = no
}}
* {{cite web
| title = Ratna Moetoe Manikam (Djoela Djoeli Bintang Tiga) {{!}} Kredit
| trans_title = Ratna Moetoe Manikam (Djoela Djoeli Bintang Tiga) {{!}} Credits
| url = http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-r041-41-475190_ratna-moetoe-manikam-djoela-djoeli-bintang-tiga/credit
| work = filmindonesia.or.id
Baris 62 ⟶ 63:
| location = Jakarta
| accessdate = 27 January 2013
| archiveurl =
| archivedate =
| ref = {{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Kredit}}
| dead-url = no
}}
{{refend}}
Baris 72 ⟶ 74:
[[Kategori:Film Hindia Belanda]]
[[Kategori:Film hilang]]
[[Kategori:Film
|