Sistem satu kamar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes, replaced: amandemen → amendemen (2)
Tuan Falanab (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(13 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Sistem satu kamar''' ('''unikameral''') adalah sistem pemerintahan yang hanya memiliki satu kamar pada [[parlemen]] atau lembaga legislatif. Banyak negara yang menggunakan sistem satu kamar seringkalisering kali adalah negara kesatuan yang kecil dan [[homogen]] dan menganggap sebuah [[majelis tinggi]] atau kamar kedua tidak perlu.
 
Dukungan terhadap sistem satu kamar ini didasarkan pada pemikiran bahwa apabila majelis tingginya demokratis, hal itu semata-mata mencerminkan majelis rendah yang juga demokratis, dan karenanya hanya merupakan duplikasi saja (Ganda). Teori yang mendukung pandangan ini berpendapat bahwa fungsi kamar kedua, misalnya meninjau atau merevisi undang-undang, dapat dilakukan oleh komisi-komisi parlementer, sementara upaya menjaga konstitusi selanjutnya dapat dilakukan melalui [[Konstitusi]] yang tertulis.
 
Banyak negara yang kini mempunyai parlemen dengan sistem satu kamar dulunya menganut sistem dua kamar, dan belakangan menghapuskan majelis tingginya. SalahSatu satudari alasannya ialah karena majelis tinggi yang dipilih hanya bertumpang tindih dengan [[majelis rendah]] dan menghalangi disetujuinya rancangan undang-undang. Contohnya adalah kasus [[Landsting (Denmark)|Landsting]] di [[Denmark]] (dihapuskan pada [[1953]]). Alasan lainnya adalah karena majelis yang diangkat terbukti tidak efektif. Contohnya adalah kasus [[Dewan Legislatif Selandia Baru|Dewan Legislatif]] di [[Selandia Baru]] (dihapuskan pada [[1951]]).
 
Para pendukung sistem satu kamar mencatat perlunya pengendalian atas pengeluaran pemerintah dan dihapuskannya pekerjaan yang berganda yang dilakukan oleh kedua kamar. Para pengkritik sistem satu kamar menunjukkan bahwa pemeriksaan dan pengimbangan ganda yang diberikan oleh sistem dua kamar dapat menambah tingkat konsensus dalam masalah-masalah legislatif. Kelemahan lain dari sistem satu kamar ialah bahwa wilayah-wilayah urban yang memiliki penduduk yang besar akan mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada wilayah-wilayah pedesaan yang penduduknya lebih sedikit. Satu-satunya cara untuk membuat wilayah yang penduduknya lebih sedikit terwakili dalam pemerintahan kesatuan adalah menerapkan sebuah sistem dua kamar (seperti misalnya pada periode awal Amerika Serikat).
Baris 17:
== Contoh ==
 
[[Berkas:Unibicameral_Map.png|400px|thumbjmpl|<span style="color:#38b4d8;">'''Biru'''</span>: Negara-negara dengan badan legislatif yang menggunakan sistem dua kamar.{{br}}<span style="color:#f09c30;">'''Oranye'''</span>: Negara-negara dengan badan legislatif yang menggunakan sistem satu kamar.]]
 
* ''Parlemen'' [[Catalunya]] / [[Catalonia]]
Baris 23:
* ''[[Folketing]]'' [[Denmark]]
* ''[[Eduskunta]]'' [[Finlandia]]
* [[Dewan Legislatif Hong Kong|Dewan Legislatif]] [[Hong Kong]] (dibagi menjadi dua kamar untuk rancangan undang-undang anggota pribadi)
* ''[[Althing]]'' [[Islandia]]
* ''[[Knesset]]'' [[Israel]]
Baris 43:
* ''[[Dewan Nasional Venezuela|Asamblea Nacional]]'' [[Venezuela]]
* ''Vouli ton Ellinon'' [[Yunani]]
* Verkhovna Rada Ukraina
* Majelis Permusyawaratan Islam Iran
 
== Lihat pula ==
Baris 48 ⟶ 50:
 
[[Kategori:Parlemen]]
[[Kategori:Badan legislatif unikameral]]