Pertempuran Shiffin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Latar belakang: Perbaikan kesalahan penulisan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Penambahan gelar ( ? ) [ * ]
 
(164 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Short description|Battle of the First Fitna in 657 AD}}{{Infobox military conflict|conflict=Pertempuran Shiffin|partof=[[Perang Saudara Islam I]]|image=Balami - Tarikhnama - Battle of Siffin (cropped).jpg|image_size=250px|date=26-28 Juli 657 M (8-10 Safar, 37 H)|place=Shiffin, [[Bilad al-Sham|Suriah]]|result=Tidak ada pihak yang menang
{{Infobox Military Conflict|
[[Arbitrasi]]<ref>{{Harvtxt|Britannica|2016}}</ref>|combatant1=Pasukan Ali dari [[Irak]]{{Sfn|Lecker|2012}}|combatant2=Pasukan Muawiyah dari Suriah{{Sfn|Lecker|2012}}|commander1=[[Ali bin Abi Thalib]]<br>[[Muhammad bin al-Hanafiyah]]{{Sfn|Gleave|2008}}<br>[[Malik al-Asytar]]<ref name="Zarkali">{{cite web|title=Al-A'lam Az-Zarkali - Malik bin al-Harits|author=Khairuddin Az-Zarkali|author-link=Khairuddin Az-Zarkali|language=ar|website=shamela.ws|page=259|url=https://shamela.ws/book/12286/4734#p1|access-date=2023-12-29|archive-date=2023-10-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20231027091454/https://shamela.ws/book/12286/4734#p1|dead-url=no}}</ref><br>[[Abdullah bin Abbas]]<ref name=":7">{{cite web
image=|
| url = https://islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&idfrom=960&idto=960&bk_no=59&ID=1070
caption=|
| title = Al-Bidayah wan Nihayah - Abdullah bin Abbas
conflict=Perang Shiffin|
| website = islamweb.net
partof=[[Perang saudara Islam pertama]]|
| publisher = Mu'assasah ar-Risalah
date=[[26 Juli]] sampai [[28 Juli]] [[657]]|
| page = 78: 105
place=[[Shiffin]], [[Suriah]]|
| language = ar
result=Perang Saudara utama umat Islam kedua-Tiada pemenang|
| access-date = 2020-03-30
combatant1=[[Muawiyah I]]|
| last = Ibnu Katsir ad-Dimasyqi
combatant2=[[Ali bin Abi Talib]] |
| author-link = Ibnu Katsir
commander1=[[Amru bin Ash]]|
|archive-url= https://web.archive.org/web/20200330042758/https://islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&idfrom=960&idto=960&bk_no=59&ID=1070|archive-date=2020-03-30}}</ref><br>[[Ammar bin Yasir]]<ref>{{cite book|title=Ma'rifat ash-Shahabah|author=[[Abu Nu'aim al-Isfahani]]|publisher=Dar Al Watan|date=1998|edition=1|volume=4|page=2070}}</ref>{{KIA}}<br>[[Hasyim bin Utbah]]<ref name="Hās̲h̲im">{{cite web|title=Hās̲h̲im b. ʿUtba|url=https://referenceworks.brillonline.com/search?s.f.s2_parent=s.f.book.encyclopaedia-of-islam-2&search-go=&s.q=H%C4%81s%CC%B2h%CC%B2im+b.+%CA%BFUtba|website=referenceworks.brillonline.com|access-date=2022-02-22|archive-date=2022-02-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20220222133335/https://referenceworks.brillonline.com/search?s.f.s2_parent=s.f.book.encyclopaedia-of-islam-2&search-go=&s.q=H%C4%81s%CC%B2h%CC%B2im+b.+%CA%BFUtba|dead-url=no}}</ref>{{KIA}}<br>[[Abdullah bin Ja'far]]<ref name="الذهبي">{{ar}} [[Adz-Dzahabi]], [https://islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&ID=322&idfrom=389&idto=389&flag=0&bk_no=60&ayano=0&surano=0&bookhad=0 Siyar A'lam an-Nubala - Abdullah bin Ja'far] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170619213934/http://library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=389&idto=389&bk_no=60&ID=322 |date=19 Juni 2017}}</ref><br>[[Kumail bin Ziyad]]<ref name="Az-Zarkali">{{cite web|title=Kitab Al-A'lam Az-Zarkali - Kumail bin Ziyad - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha|page=234|author=Khairuddin Az-Zarkali|website=shamela.ws|language=ar|url=https://shamela.ws/book/12286/4658|access-date=2024-01-20|archive-date=2023-10-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20231025095927/https://shamela.ws/book/12286/4658|dead-url=no}}</ref>|commander2=[[Muawiyah bin Abu Sufyan]]<br>[[Amr bin al-Ash]]{{sfn|Madelung|1997|p=237}}<br>[[Abu al-A'war as-Sulami]]{{Sfn|Blankinship|1993|p=91, catatan 502}}<br>[[Busr bin Artha'ah]]<ref name="HassonEI3">{{cite encyclopedia |last=Hasson |first=Isaac |article=Busr b. Abī Arṭāt |encyclopedia=Encyclopaedia of Islam |volume=3 |editor=Fleet, Kate |editor2=Krämer, Gudrun |editor3=Matringe, Denis |editor4=Nawas, John |editor5=Rowson, Everett |year=2019 |orig-year=2011 |url=https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-3/busr-b-abi-artat-COM_24369?s.num=82&s.start=80 |title=Salinan arsip |access-date=2020-11-14 |archive-date=2020-11-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201115232851/https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-3/busr-b-abi-artat-COM_24369?s.num=82&s.start=80 |dead-url=no }}</ref><br>[[Utbah bin Abi Sufyan]]{{Sfn|Madelung|1997|pp=236–237}}<br>[[Zufar bin al-Harits al-Kilabi]]{{sfn|Hagler|2011|pp=60–61}}<br>[[Ubaidullah bin Umar|Ubaidillah bin Umar bin Khattab]]{{sfn|Madelung|1997|p=231}}{{KIA}}
commander2=[[Asytar al-Nakhi]]|
| strength1 =85, 100.000–150.000 (ang)laki-laki{{Sfn|Lecker|2012}}
| strength2 =95, 130.000–150.000 (ang)laki-laki{{Sfn|Lecker|2012}}
| casualties1 =45, 25.000 (ang) terbunuh{{FactSfn|date=September 2007Lecker|2012}}{{Sfn|Gibbon|1906|pp=98-9}}
| casualties2 =35, 45.000 (ang) terbunuh{{FactSfn|date=September 2007Lecker|2012}}{{Sfn|Gibbon|1906|pp=98-9}}
}}'''Pertempuran Shiffin''' ({{lang-ar|معركة صفين}}) terjadi pada tahun 657 M (37 H) antara [[Ali bin Abi Thalib]] yang merupakan [[Khalifah]] ke-4 dari [[Khalifah Ar-Rasyidin|Khulafaur Rasyidin]], melawan [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah bin Abi Sufyan]], yang merupakan gubernur [[Bilad al-Sham|Suriah]]. Pertempuran ini dinamai atas lokasinya yakni Shiffin, yang berada di tepi [[Sungai Efrat]]. Pertempuran berhenti setelah orang-orang Suriah, yang dihadapkan pada peluang kekalahan yang sangat besar, meminta [[arbitrase]]. Proses arbitrase berakhir secara tidak meyakinkan pada tahun 658 Masehi. Pertempuran ini dianggap sebagai bagian dari [[Perang Saudara Islam I|Perang Saudara Islam Pertama]].
}}
 
== Lokasi ==
'''Perang Shiffin''' ([[Bahasa Arab|Arab]]:<font size=4> وقعة صفين </font>) (Mei-Juli 657 Masehi) terjadi semasa zaman fitnah besar atau perang saudara pertama orang [[Islam]] dengan pertempuran utama terjadi dari tanggal 26-28 Juli. Pertempuran ini terjadi di antara dua kubu yaitu, [[Muawiyah bin Abu Sufyan]] dan [[Ali bin Abi Talib]] di tebing [[Sungai Furat]] yang kini terletak di [[Syria]] (Syam) pada 1 Shafar tahun 37 Hijriah.
Medan perang berada di Shiffin, sebuah reruntuhan desa era [[Bizantium]] yang terletak beberapa ratus meter dari tepi kanan [[Sungai Efrat]] di sekitar [[Ar-Raqqah]] di daerah Suriah saat ini.{{Sfn|Lecker|2012}}{{Sfn|Rahman|1989|p=58}} Desa ini berada dekat dengan desa modern [[Tell Abu Hureyra|Abu Hureyra]] di [[Kegubernuran Ar-Raqqah]].{{Sfn|Lecker|2012}}
 
== Latar belakang ==
Setelah terbunuhnya Khalifah [[Usman bin Affan|Utsman bin 'Affan]], Ali bin Abi TalibThalib pun diangkat sebagai khalifah,penerusnya. Akan tetapi penerimaan dari seluruh kekhalifahanumat islammuslim sangatlahsungguhlah sulit untuk didapat. Meski Ali binakhirnya Abidisepakati Thalibsebagai RAkhalifah. berkata<ref>{{Cite tentangbook|last=al-Tabari|first=Muhammad dirinyaibn yangJarir|url=https://archive.org/details/tabarivolume16_201911/page/n75/mode/2up?view=theater|title=The diangkatHistory umatof Islamal-Tabari, sebagaivol. khalifah16|pages=51|url-status=live}}</ref> itunamun dirinya merasa agak kurang senang., Sebabsebab, disebagian antaranya adadari yang membunuhimengangkatannya Utsmanadalah binorang-orang Affan,yang sekarangmembunuh mereka berada di sisi pendukungnya agar bisa membaiatnyaUtsman.<ref>Riwayat Hakim dalam "''Mustadrak''".</ref> Muawiyah, Gubernur dari [[Suriah]] yang merupakan kerabat dari khalifah yang terbunuh, sangat menginginkan pembunuh dari sang Khalifah diadili dimukadi muka hukum. Seperti yang diterangkan oleh tabiin terkenal, [[Abu Muslim al-Khaulani|Abu Muslim Al-Khaulani]]. Dia datang bersama teman-temannya menanyai Muawiyah RA, dan berkata mereka padanya, "Kamu menentang Ali dalam masalah khilafah atau kamu seperti dia?" Muawiyah menjawab, "Tidak. Aku tahu benar bahwa dia lebih baik dariku; tapitetapi kalian 'kan tahu, Utsman terbunuh dengan keji, sedang saya anak pamannya, dan juga keluarganya yang menuntut qisas kepada orang yang terlibat dalam pembunuhan itu. Maka kalian temuilah Ali dan katakan, '[Agar] segera menyerahi para pembunuh Utsman'." Maka mereka datangimendatangi Ali dan menyampaikan hal itu kepadanya, dan Ali menjawab, "Ia harus masuk baiat dan kemudian mereka tuntut hal ini kepadaku."<ref>Ibnu Hajar Al-'Asqalani, "''Fath al-Bari''", 13/92, sanadnya shahih."</ref>
 
MuawwiyahMuawiyah berpendapat Ali bin Abi Talib tidak berniat untuk melakukan hal ini, sehingga MuawwiyahMuawiyah memberontak terhadap Ali bin Abi Talib dan membuat Ali bin Abi Talib berniat memadamkan pemberontakan MuawwiyahMuawiyah. Tapi walau demikian, yang benar menurut ulama adalah Ali hendak melihat kasus ini dari perspektif ''mashlahah'' (keuntungan) dan ''mafsadah'' (kerusakan). Sehingga, dia berpendapat, perlu menahan dulu kasus ini. Agar supaya umat Islam bersatu dulu, baru melakukan qisas. Apalagi pembunuhnya hanya 2-3 orang saja, dan salah satunya seorang budak yang diketahui dari [[Mesir]].<ref>Ibnu 'Asakir, ''Tarikh Dimasyq''.</ref> Diketahui di belakang pembunuh-pembunuh yang sedikit itu, kalau sampai qisas ditegakkan pada hari itu jua, maka kabilah-kabilah pembela pembunuh itu akan segera melakukan kehancuran yang lebih besar. Al-Juaniy, Imam al-Haramain berpendapat bahwa Muawiyah memang memerangi Ali bin Abi Thalib, tapitetapi tidak mengingkari kepemimpinannya, dan tidak bermaksud merebutnya untuk dirinya sendiri. Akan tetapi, dia hanya menuntut agar terlaksananya qisas bagi para pembunuh Utsman, dengan asumsi dia benar, tapitetapi dia salah dalam hal ini.<Refref>[[Imam Al-Haramain|Imam al-Haramain [[Al-JuaniJuaini]], ''Lam' al-Adillah fi 'Aqa'idi Ahlissunnah'', halaman 115.</ref>
 
Hasil dari keadaan ini adalah pertempuran di Shiffin antara kedua belah pihak.
 
== Jalannya perang ==
Peperangan ini berlangsung imbang sehingga kemudian kedua belah pihak setuju untuk berunding dengan ditengahi seorang juru runding. Pertempuran dan perundingan membuat posisi Ali bin Abi TalibThalib melemah tetapi tidak membuat ketegangan yang melanda kekhalifahan mereda. Oleh penganut aliran [[Syiah]], Ali bin Abi Talib dianggap sebagai [[Imam]] pertama. Oleh penganut aliran [[Suni|Sunni]], Ali bin Abi TalibThalib adalah [[khulafaur rasyidin]] yang ke empat dan Muawiyah adalah khalifah pertama dari [[Kekhalifahan Umayyah|Dinasti UmmayyahUmayyah]]. Kejadian kejadian disekitar pertempuran Shiffin sangatlah kontroversial untuk SuniSunni dan Syiah dan menjadi salah satu penyebab perpecahan di antara keduanya.
 
Awalnya, Setelah pasukan Syam dan Kufah sampai di wilayah Shiffin, kedua pihak mengambil posisi masing-masing. Utusan keduanya sibuk melakukan perundingan, dengan mengharap pertempuran bisa terhindar.
 
Diriwayat yang lain juga disebutkan, bahwa [[Abu Darda|Abu Darda’]] dan [[:en:Abu_Umamah_al_Bahili|Abu Umamah]] mendatangi Muawiyah, dengan isi percakapan yang hampir sama dengan riwayat sebelumnya. Setelah itu keduanya kembali kepada Ali bin Abi Thalib, dan dia mengatakan, ”Mereka adalah orang-orang yang kalian maksudkan.” Maka keluarlah banyak orang, dan mengatakan, ”Kami semua yang telah membunuh Utsman, siapa yang berkehendak maka silahkan dia melemparkan kami.”
 
Dalam ''"Minhaj As Sunnah"'' (4/384)Dinukil juga dinukil bagaimana sikap para pendukung Muawiyah, mangapamengapa mereka tidak membaiat Ali. ”Kami jika membaiat Ali, maka pasukannya akan mendhalimimendzalimi kami, sabagaimanasebagaimana mereka mendhalimimendzalimi Utsman, sedangkan Ali tidak mampu melakukan pembelaan terhadap kami.<ref>Minhaj as-Sunnah (4/384)</ref>
 
Dari periwayatan di atas semakin jelas, bahwa memang kedua belah pihak, baik Ali dan Muawiyah tidak berselisih mengenai jabatan kekhalifahan, dan keduanya memang tidak bermaksud menyerang satu sama lain.
Baris 39 ⟶ 40:
Berbagai upaya menghentikan peperangan dilakukan kedua belah pihak.
 
Para utusan terus melakukan perundingan, dan pasukan kedua belah pihak sama-sama menahan diri untuk melakukan serangan, hingga berakhirnya bulan-bulan haram pada tahun itu (37 H). Pasukan Kufah menyeru kepada pasukan Syam, ”Amir Al”Amirul Mukminin telah menyeru kepada kalian, aku telah memberi tenggang waktu untuk kalian, agar kembali kepada al haq, dan saya telah menegakkan atas kalian hujahhujjah, akan tetapi kalian tidak menjawab…”menjawab.”
 
Pasukan Syam menjambutmenyambut seruan itu, dengan mempersiapkan diri di shafnya masing-masing. Pada hari Rabu, tanggal 7 pada bulan Safar, pertempuran berlangsung pada hari Rabu, Kamis, Jumat serta malam Sabtu. Dalam ''"Al Aqdu Al Farid"'' (4/3140) disebutkanDisebutkan bahwa kduakedua pihak bersepakat bahwa mereka yang terluka harus dibiarkan, begitu pula mereka yang melarikan diri tidak boleh dikejar, mereka yang meletakkan senjata akan aman, tidak boleh mengambil benda milik mereka yang meninggal, serta mereka mendoakan dan menshalati jenazah yang berada di antara kedua belah pihak.<ref>Al Aqdu Al Farid (4/3140)</ref>
 
Mayoritas sahabat tidak ikut serta dalam pertempuran ini. Pada saat itu jumlah mereka sekitar 10 ribu, akan tetapi yang ikut serta tidak lebih dari 30 sahabat saja, sebagaimana riwayat yang disebutkan dalam ''".<ref>Minhaj As as-Sunnah"'' (6/237).</ref>
 
Riwayat mengenai jumlah pasukan yang terbunuh di kedua belah pihak berbeda satu sama lain, akan tetapi [[Ibnu Katsir]] menyebutkan dalam ''"Al Bidayah wa An Nihayah"'' (7/288) bahwa pasukan Kufah berjumlah 120 ribu orang, terbunuh 40 ribu, sedangkan pasukan Syam berjumlah 60 ribu, dan yang terbunuh dari mereka 20 ribu orang,Namun<ref>Al-Bidayah menurutwan bukuNihayah Sejarah(7/288)</ref> Daulatnamun Khulafaur Rasyidin Karanganmenurut Joesoef Sou'yb, pasukan Ali bin Abi Thalib berjumlah 95.000 Prajurit dan yang terbunuh 35.000,sedangkan dari Pasukan Syam berjumlah 85.000 dan yang terbunuh berjumlah 45.000 Prajurit.<ref>Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin Karangan Joesoef Sou'yb</ref>
 
=== Terbunuhnya AmarAmmar bin Yasir ===
Peristiwa terbunuhnya sahabat Amar[[Ammar bin Yasir]] dalam pertempuran Shiffin memberi pengaruh amat besar bagi kedua belah pihak, dimana sebelumnya rasulullahRasulullah {{saw}}Shallallahu Alaihi Wasallam telah berkata kepada AmarAmmar, bahwa ia tidak meninggal, kecuali terbunuh di antara dua kelompok orang-orang mukmin,.<ref>[[Muhammad sebagaimanabin disebutkanIsmail [[al-Bukhari|Al Bukhari]] dalam. ''"Tarikh As Saghir"'' (1/104).</ref>
 
Sedangkan AmruAmr bin al-Ash, sahabat yang bergabung dalam barisan Muawiyah pernah mendengar bahwa rasulullah {{saw}}Rasulullah bersabda mengenai AmarAmmar bin Yasir, sebagaimana termaktub dalam ''"Al Majma’ Az Zawaid"'' (7/244). ”Sesungguhnya orang yang membunuh dan mengambil hartanya (sebagai ghanimah) akan masuk neraka.” Lalu ada yang mengatakan kepadanya, ”Sesungguhnya engkau yang memeranginya!” [[AmruAmr bin al-Ash]] menjawab, ”Sesungguhnya yang disabdakan adalah pembunuh dan perampas hartanyahartanya”.<ref>Al Majma’ Az Zawaid (7/244)</ref>
 
Hadits di atas menunjukkan bahwa memang kedua belah pihak mengetahui keutamaan masing-masing dan tidak ada kesengajaan untuk berniat saling membunuh.
 
=== Meninggikan Mushaf ===
Bisa dikatakan bahwa peristiwa penting dalam perang Shiffin adalah pangangkatan tinggi-tinggi mushaf [[Al-Qur'an|Al Qur`an]], hingga pertempuran itu berakhir. Disebutkan dalam beberapa periwayatan bahwa ketika pertempuran berlangsung amat sengit banyak sahabat yang menyeru, dengan mengangkat Al Quran tinggi-tinggi, ”Jika kita tidak berhenti (bertempur) maka Arab akan sirna, dan hilanglah kehormatan…” kehormatan.”
 
Muawiyah yang juga mendengar khutbah itu membenarkan, ”Benar, demi Rabb Ka’bah, jika kita masih berperang esok, maka [[Romawi]] akan mengincar para wanita dan keturunan kita. Sedangkan [[Persia]] akan mengincar para wanita dan keturunan [[Iraq]]. Ikatlah mushaf-mushaf di ujung tombak kalian.”
Baris 61 ⟶ 62:
Maka saat itu, pasukan Syam menyeru, ”Wahai pasukan Iraq di antara kami dan kalian adalah [[Kitabullah]]!” Muawiyah memerintahkan seorang utusan untuk menghadap kepada Khalifah Ali bin Abi Thalib, ”Iya, di antara kami dan kalian adalah Kitabullah, dan kami telah mendahulukan hal itu.” Jawab dia.
 
Diriwayatkan [[Ibnu Abi Syaibah]] dalam kitab ''Al Mushannaf'' (8/336) bahwa kaum [[Khawarij]] mendatangi Ali bin Abi Thalib, dengan pedang di atas pundak mereka, ”Wahai Amir AlAmirul Mukminin, tidakkah sebaiknya kita menyongsong mereka, hingga Allah memberi keputusan antara kita dan mereka.” Usulan ini ditentang keras oleh sahabat [[:en:Sahl_ibn_Hunaif|Sahl bin Hunaif Al Anshari]]. ”Tuduhlah diri kalian! Kami telah bersama rasulullah {{saw}}Rasulullah saat peristiwa Hudaibiyah. Kalau sendainyaseandainya kami berpendapat akan berperang, maka kami perangi (tapi kenyataannya mereka tidak berperang)”.<ref>[[Ibnu Abi Syaibah]]. ''Al Mushannaf'' (8/336)</ref>
 
Sahl juga menjelaskan bahwa setelah perjanjian damai dengan kaum musyrikin itu turunlah [[surat Al Fath]] kepada rasulullahRasulullah {{saw}}Shallallahu Alaihi Wasallam. Ali bin Abi Thalib pun menyambut pendapat Sahl, ”Wahai manusia, ini adalah fath (hari pembebasan).” Seru Ali bin Abi Thalib, akhirnya pertempuran itu pun berakhir.
 
== Arbitrasi ==
=== Perwakilan dari dua pihak yang menyaksikan arbitrasi ===
Arbitrasi ini disaksikan oleh sepuluh orang dari masing-masing pihak. Dari pihak Ali bin Abi Thalib, arbitrasi tersebut disaksikan oleh: [[Abdullah bin Abbas]], [[Asy'ats bin Qais|Al-Asy'ats bin Qais al-Kindi]], [[Sa'id bin Qais al-Hamdani]], [[Hujr bin Adi|Hujr bin Adi al-Kindi]], dan Uqbah bin Ziyad al-Hadhrami.
 
Sementara dari perwakilan Muawiyah bin Abu Sufyan, arbitrasi tersebut disaksikan oleh: [[Abu al-A'war|Abu al-A'war as-Sulami]], Habib bin Maslamah al-Fihri, [[Abdurrahman bin Khalid bin Walid|Abdurrahman bin Khalid al-Makhzumi]], Yazid bin al-Hurr al-Absi, dan Hamzah bin Malik al-Hamdani.<ref>Ath-Thabari, Muhammad bin Jarir, Tarikh al-Umam wa al-Muluk (Tarikh ath-Thabari), hlm 861</ref>
 
<!-- "coba terjemahin dari wiki Arab"
== Nota Kesepakatan Perdamaian / Tahkim ==
* Ini adalah keputusan yang diakukan oleh Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan beserta semua pendukung mereka berdua bahwa kedua belah pihak ridha untuk mengambil hukum dari Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya.
* Perkara Ali mewakili penduduk Irak, yang hadir maupun yang tidak hadir dan perkara Muawiyah mewakili penduduk Syam, yang hadir maupun yang tidak hadir
-->
 
== Lihat pula ==
*[[Pertempuran Jamal]]
*[[Pertempuran Nahrawan]]
 
== Referensi ==
Baris 69 ⟶ 86:
 
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.ezsoftech.com/islamic/siffin.asp The Battle of Islam at Siffin]
* {{en}} [http://playandlearn.org/reader.asp?Type=History&fn=106 playandlearn.org]
* {{en}} [http://www.academyofislam.org/reader.asp?cn=013-11 academyofislam.org]
* {{en}} [http://www.al-islam.org/ Al-islam.org] [http://al-islam.org/restatement/64.htm]
* {{en}} [http://i-cias.com/e.o/siffin_b.htm i-cias.com]
* {{en}} [http://www.islamicity.com/mosque/ihame/Sec3.htm IslamiCity.com]
 
== Daftar pustaka ==
* {{The History of al-Tabari | volume = 11 | url = https://books.google.com/books?id=xbwtJ2mJ5zsC&pg=PA91}}
* {{cite book |author-last=Gibbon |author-first=Edward |title=The History of the Decline and Fall of the Roman Empire |chapter= |pages= |location=New York |publisher=Fred de Fau and Co. Publishers |year=1906|ref=harv}}
* {{cite encyclopedia |year=2008 |title='Alī b. Abī Ṭālib |encyclopedia=Encyclopaedia of Islam |url=http://dx.doi.org/10.1163/1573-3912_ei3_COM_26324 |editor1-last=Fleet |editor1-first=K. |edition=Tiga |isbn=9789004171374 |author-last=Gleave |author-first=R.M. |doi=10.1163/1573-3912_ei3_COM_26324 |editor2-first=G. |editor2-last=Krämer |editor3-first=D. |editor3-last=Matringe |editor4-first=J. |editor4-last=Nawas |editor5-first=E. |editor5-last=Rowson |ref=harv |access-date=2023-02-28 |archive-date=2023-12-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231229064028/https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-3/*-COM_26324 |dead-url=no }}
* {{cite thesis |type=PhD thesis |last=Hagler |first=Aaron M. |title=The Echoes of Fitna: Developing Historiographical Interpretations of the Battle of Siffin |publisher=University of Pennsylvania |date=12 August 2011 |url=https://repository.upenn.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1500&context=edissertations|ref=harv}}
* {{cite encyclopedia|author-last=Lecker|author-first= M.|title=Ṣiffīn| encyclopedia= Encyclopaedia of Islam|edition= Second|editor1-first= P.|editor1-last= Bearman|editor2-first= Th.|editor2-last= Bianquis|editor3-first= C.E.|editor3-last= Bosworth|editor4-first= E.|editor4-last= van Donzel|editor5-first= W.P.|editor5-last= Heinrichs|url=http://dx.doi.org/10.1163/1573-3912_islam_SIM_7018|year= 2012|doi= 10.1163/1573-3912_islam_SIM_7018|isbn=9789004161214|ref=harv}}
* {{cite book |last1=Madelung |first1=Wilferd |author-link=Wilferd Madelung |title=The Succession to Muhammad: A Study of the Early Caliphate |date=1997 |publisher=Cambridge University Press |location=Cambridge |isbn=0-521-56181-7 |url=https://books.google.com/books?id=2QKBUwBUWWkC |ref=harv}}
* {{cite book|title=A Chronology of Islamic History, 570-1000 CE|author-first=Habib Ur|author-last= Rahman|publisher=G.K. Hall|year=1989|isbn= 9780816190676|url=https://archive.org/details/chronologyofisla0000rahm/mode/2up |ref=harv}}
 
[[Kategori:Perang]]
[[Kategori:Pertempuran yang melibatkan Kekhalifahan Rasyidin]]
[[Kategori:Sejarah Islam]]
[[Kategori:Perang Islam]]