Kepahiang, Kepahiang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lebong80 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Wadaihangit (bicara | kontrib)
melengkapi halaman dengan foto #WPWP
 
(40 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Dati3
[[Kabupaten Kepahiang]], [[Bengkulu]], [[Indonesia]].
|peta=
|nama=Kepahiang
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Kepahiang
|luas=68,63
|penduduk=50709
|penduduktahun=[[2020]]
|kelurahan=6 [[desa]]<br>7 [[kelurahan]]{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=3}}
|nama camat=Idris<ref>{{cite web |title=Bupati Lantik Pejabat Eselon, Ini Daftarnya |url=https://kepahiangkab.go.id/new/2019/11/19/bupati-lantik-pejabat-eselon-ini-daftarnya/ |website=Situs Web Resmi Pemerintah Kabupaten Kepahiang |date=19 November 2019 |access-date=2 April 2022}}</ref>
|kepadatan=705
|provinsi=Bengkulu
|image_skyline=Kepahiang Regency Government Office Bengkulu.jpg|caption=Kantor Pemerintahan Kabupaten Kepahiang}}
'''Kepahiang''' adalah [[ibu kota]] [[Kabupaten Kepahiang]] yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dari [[Kabupaten Kepahiang]]. Kepahiang juga merupakan sebuah wilayah [[kecamatan]] yang berada di [[Kabupaten Kepahiang]], [[Bengkulu|Provinsi Bengkulu]], [[Indonesia]].<ref>{{cite web |author=<!--Not stated--> |title=Kecamatan, Kelurahan, dan Desa |url=https://kepahiangkab.go.id/new/kecamatan-dan-kelurahan/ |website=Situs Web Resmi Kabupaten Kepahiang |access-date=28 Maret 2022}}</ref> Ibu kota kecamatan berada di Kelurahan [[Pasar Ujung, Kepahiang, Kepahiang|Pasar Ujung]].{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=10}} Kecamatan ini merupakan [[ibu kota|pusat pemerintahan]] sekaligus pusat perekonomian dan transportasi Kabupaten Kepahiang.
 
== Sejarah ==
Saat [[Kabupaten Rejang Lebong]] dibentuk, kabupaten tersebut memiliki lima kecamatan, yakni [[Curup, Rejang Lebong|Curup]], Kepahiang, [[Lebong Selatan, Lebong|Lebong Selatan]], [[Lebong Utara, Lebong|Lebong Utara]], dan [[Padang Ulak Tanding, Rejang Lebong|Padang Ulak Tanding]].{{sfn|Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah|1977|pp=11}} Wilayah Kecamatan Kepahiang meliputi daerah adat [[Marga Merigi]] dan [[Marga Bermani Ilir|Bermani Ilir]],{{sfn|Sarwono|2001|pp=80}} dua marga berbeda ''[[petulai]]'' yang mendiami dan mendominasi [[luak (Rejang)|lembah]] [[Sungai Musi|Musi]], yang saat ini merupakan wilayah Kabupaten Kepahiang.
 
Antara 18 Agustus 1945 hingga 1948, kecamatan ini merupakan ibu kota Kabupaten Rejang Lebong.<ref name="Sejarah Daerah"/> Menyusul [[Agresi Militer Belanda II]] di akhir Desember 1948, Kepahiang dibumihanguskan oleh masyarakat dan pemerintahan setempat dalam rangka mencegah kejatuhannya ke tangan Belanda. Fasilitas umum di ibu kota kabupaten seperti kantor bupati, gedung pemerintahan daerah, kantor polisi, kantor pos dan telekomunikasi, penjara, serta jembatan semua dibakar.<ref name="Sejarah Daerah"/> Menyusul pembakaran tersebut, pemerintah Rejang Lebong mengungsi ke hutan. Sebelum akhirnya setelah penyerahan kedaulatan oleh Belanda, pemerintah di pengungsian tersebut mengungsi ke Curup, yang sejak lama dikenal sebagai pasar dan pusat perhentian menuju Lubuk Linggau. Pada 1956, ibu kota Rejang Lebong resmi dipindahkan ke Curup.<ref name="Sejarah Daerah">{{cite web |title=Sejarah Daerah |url=https://kepahiangkab.go.id/new/sejarah-daerah/ |website=Situs Web Resmi Pemerintah Kabupaten Kepahiang |access-date=2 April 2022}}</ref>
ZAMAN PERJUANGAN
 
Sejak kepindahan ibu kota ke Curup, status [https://updatemedia.or.id/contact-us Kepahiang] hanyalah kecamatan saja. Kecamatan ini memiliki satu perwakilan kecamatan, yang tugasnya adalah memperpanjang jangkauan pelayanan administrasi, khususnya kepada masyarakat di wilayah yang sekarang menjadi Kecamatan Bermani Ilir dan Muara Kemumu. Perwakilan kecamatan tersebut berkedudukan di Keban Agung.{{sfn|Soeprapto|1989|pp=286}} Kepahiang kembali menjadi ibu kota kabupaten menyusul disahkannya Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Propinsi Bengkulu pada 7 Januari 2004.<ref name="Sejarah Daerah"/> Wilayahnya yang meliputi seluruh Kabupaten Kepahiang yang sekarang kemudian dibagi-bagi menjadi banyak kecamatan dengan luas yang lebih sempit, guna memperlancar pelayanan administrasi dan birokrasi. Peraturan Daerah Kabupaten Kepahiang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Pembentukan Kecamatan Seberang Musi, Kecamatan Kabawetan, Kecamatan Muara Kemumu, dan Kecamatan Merigi misalnya, membagi Kecamatan Kepahiang menjadi Kepahiang sebagai kecamatan induk serta Seberang Musi, Kabawetan, [[Muara Kemumu, Kepahiang|Muara Kemumu]], dan [[Merigi, Kepahiang|Merigi]] sebagai kecamatan pemekaran.{{sfn|Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal|2010|pp=266}}
Zaman perjuangan melawan kolonial Belanda menjadi saksi sejarah mulai dikenalnya nama Kepahiang. Pada masa itu, Kota Kepahiang dikenal sebagai ibukota Kabupaten Rejang Lebong, yang disebut Afdeling Rejang Lebong beribukota di Kepahiang. Sesaat setelah peralihan kekuasaan dari penjajahan Belanda ke Jepang, hingga kemudian Jepang menjajah bumi pertiwi 3,5 tahun lamanya, kota Kepahiang tetap merupakan pusat pemerintahan bagi Kabupaten Rejang Lebong. Bahkan, setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, yakni sejak 18 agustus 1945 hingga 1948, kepahiang tetap menjadi ibukota Kabupaten Rejang Lebong sekaligus sebagai basis kota perjuangan. Sebab, mulai dari pemerintahan sipil dan seluruh kekuatan perjuangan, yang terdiri dari Laskar Rakyat, Badan Perlawanan Rakyat (BPR dan TKR yang kemudian sebagai cikal bakal TNI), semuanya berpusat di Kepahiang. Di penghujung 1948, merupakan masa yang tak mungkin bisa dilupakan oleh masyarakat Kepahiang. Karena pada tahun itulah, khususnya menjelang agresi Militer Belanda kedua, seluruh fasilitas vital kota Kepahiang dibumihanguskan. Dimulai dari Kantor Bupati, Gedung Daerah, Kantor Polisi, Kantor Pos dan Telepon, Penjara serta jembatan yang akan menghubungkan Kota Kepahiang dengan tempat-tempat lainnya, terpaksa dibakar, guna mengantisipasi gerakan penyerbuan tentara kolonial Belanda yang terkenal bengis masuk ke pusat-pusat kota dan pemerintahan serta basis perjuangan rakyat. Setahun kemudian, tepatnya 1949, seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong berada dalam pengasingan di hutan-hutan. Sehingga pada waktu terjadi penyerahan kedaulatan dari Pemerintah Hindia Belanda ke Pemerintah Republik Indonesia, yang oleh masyarakat waktu itu disebut kembali ke kota, terjadilah keharuan yang sulit dibendung. Sebab, aparatur Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong tidak dapat lagi kembali berkantor ke kota Kepahiang karena seluruh fasilitas pemerintahan daerah telah dibumihanguskan. Namun, semangat mereka pantang surut. Dengan sisa-sisa kekuatan, serta semangat yang membaja, seluruh aparatur pemerintahan daerah terpaksa menumpang ke Kota Curup, karena disini masih tersisa sebuah bangunan Pesanggrahan (kini tempat bersejarah itu dibangun menjadi Gedung Olah Raga Curup).
 
== Kondisi wilayah ==
PUDARNYA PERAN KEPAHIANG
=== Geografi ===
Kepahiang berada di suatu hamparan dengan ketinggian sedang dan suhu udara yang tidak terlalu tinggi.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=4}} Kecamatan ini dilalui oleh Sungai Musi, dan merupakan bagian dari ''Luak Ulu Musi''. Kecamatan Kepahiang merupakan daerah terkurung daratan dan berada jauh dari pesisir.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=5}}
 
=== Batas-batas ===
Pada 1956, kota Curup ditetapkan sebagai ibukota Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan undang-undang. Sejak itu pula, peran Kepahiang mulai memudar, bahkan ada yang menyebut mahkota kejayaan Kabupaten Kepahiang surut. Sebab, dengan penetapan Curup sebagai ibukota Kabupaten Rejang Lebong, maka kota Kepahiang sendiri ditetapkan sebagai ibukota kecamatan, bagian dari wilayah Kabupaten Rejang Lebong. Pada masa-masa berikutnya, lantaran memiliki nilai historis tinggi, sejumlah tokoh masyarakat Kepahiang, pernah memperjuangkan Kepahiang menjadi ibukota Provinsi dan Kota Administratif. Sayangnya, perjuangan mulia tersebut kandas di tengah jalan lantaran pemerintah pusat tak merespons keinginan dan aspirasi masyarakat tersebut.
Kecamatan ini memiliki batas-batas administratif sebagai berikut.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=3}}
* Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan [[Kabawetan, Kepahiang|Kabawetan]] dan [[Ujan Mas, Kepahiang|Ujan Mas]], Kepahiang
* Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan [[Tebat Karai, Kepahiang|Tebat Karai]], Kepahiang
* Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan [[Seberang Musi, Kepahiang|Seberang Musi]], Kepahiang
* Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan [[Taba Penanjung, Bengkulu Tengah|Taba Penanjung]], [[Bengkulu Tengah]]{{sfn|Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal|2010|pp=266}}
 
== Administrasi ==
Kepahiang memiliki pembagian administrasi yang paling banyak di antara kecamatan-kecamatan lain di Kepahiang. Per 2020, kecamatan ini tercatat memiliki 16 desa dan tujuh kelurahan,{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=3}} semuanya berstatus definitif.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=10}} Desa dan kelurahan di kecamatan ini dapat dilihat dalam tabel berikut.
KEBANGKITAN KEPAHIANG
 
{| class="wikitable"
Ketika era Reformasi bergulir pada 1998, gaungnya pun sempat menggema ke bumi Kepahiang. Oleh masyarakat Kepahiang, momentum ini merupakan kesempatan emas memperjuangkan kembali kebangkitan sekaligus awal kemandirian Kepahiang. Situasi kian terbuka lebar, setelah pemerintah dan DPR RI melahirkan produk Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, yang juga lazim disebut sebagai undang-undang tentang otonomi daerah. Setalah melalui tahap penyamaan persepsi dan konsolidasi, maka masyarakat Kepahiang sepakat untuk mngusulkan daerah ini menjadi Kabupaten baru. Maka, sejak Januari 2000, para tokoh dan segenap komponen masyarakat Kepahiang, baik yang berdomisili di Kepahiang sendiri maupun yang berada diluar daerah, seperti di Curup, Bengkulu, Jakarta, Bandung, serta kota-kota lainnya, sepakat untuk mengembalikan mahkota Kepahiangsebagai Kabupaten kembali. Sebagai realisasi dari kesepakatan bersama para tokoh masyarakat Kepahiang, maka dibentuklah badan perjuangan dengan nama Panitia Persiapan Kabupaten Kepahiang (PPKK). Follow up dari aktivitas badan perjuangan tersebut, maka secara resmi PPKK telah menyampaikan proposal pemekaran Kabupaten Kepahiang yang ditujukan kepada :
|-
! No.!!Nama!!Status{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=11}}
|-
| 1 || [[Bogor Baru, Kepahiang, Kepahiang|Bogor Baru]] || Desa
|-
| 2 || [[Dusun Kepahiang, Kepahiang, Kepahiang|Dusun Kepahiang]] || Kelurahan
|-
| 3 || [[Imigrasi Permu, Kepahiang, Kepahiang|Imigrasi Permu]] || Desa
|-
| 4 || [[Kampung Bogor, Kepahiang, Kepahiang|Kampung Bogor]] || Desa
|-
| 5 || [[Kampung Pensiunan, Kepahiang, Kepahiang|Kampung Pensiunan]] || Kelurahan
|-
| 6 || [[Karang Anyar, Kepahiang, Kepahiang|Karang Anyar]] || Desa
|-
| 7 || [[Karang Endah, Kepahiang, Kepahiang|Karang Endah]] || Desa
|-
| 8 || [[Kelilik, Kepahiang, Kepahiang|Kelilik]] || Desa
|-
| 9 || [[Kelobak, Kepahiang, Kepahiang|Kelobak]] || Desa
|-
| 10 || [[Kuto Rejo, Kepahiang, Kepahiang|Kuto Rejo]] || Desa
|-
| 11 || [[Padang Lekat, Kepahiang, Kepahiang|Padang Lekat]] || Kelurahan
|-
| 12 || [[Pagar Gunung, Kepahiang, Kepahiang|Pagar Gunung]] || Desa
|-
| 13 || [[Pasar Kepahiang, Kepahiang, Kepahiang|Pasar Kepahiang]] || Kelurahan
|-
| 14 || [[Pasar Sejantung, Kepahiang, Kepahiang|Pasar Sejantung]] || Kelurahan
|-
| 15 || Pasar Ujung || Kelurahan
|-
| 16 || [[Pelangkian, Kepahiang, Kepahiang|Pelangkian]] || Desa
|-
| 17 || [[Pensiunan, Kepahiang, Kepahiang|Pensiunan]] || Kelurahan
|-
| 18 || [[Permu, Kepahiang, Kepahiang|Permu]] || Desa
|-
| 19 || [[Permu Bawah, Kepahiang, Kepahiang|Permu Bawah]] || Desa
|-
| 20 || [[Sukamerindu, Kepahiang, Kepahiang|Sukamerindu]] || Desa
|-
| 21 || [[Taba Tebelet, Kepahiang, Kepahiang|Taba Tebelet]] || Desa
|-
| 22 || [[Tebat Monok, Kepahiang, Kepahiang|Tebat Monok]] || Desa
|-
| 23 || [[Westkust, Kepahiang, Kepahiang|Westkust]] || Desa
|}
 
== Demografi ==
1.
Kecamatan Kepahiang memiliki penduduk sebesar 50.709 jiwa pada tahun [[Sensus Penduduk Indonesia 2020|2020]], naik dari 45.991 jiwa setahun sebelumnya.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=17}} Angka rasio jenis kelamin kecamatan ini adalah 105. Jumlah penduduk laki-lakinya 25.969 jiwa, sementara penduduk perempuan berjumlah 24.740 jiwa.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=18}} Kepadatan penduduknya pada 2010 adalah sebesar 563 jiwa per km2, dan satu dekade kemudian, berkisar pada angka 705 jiwa per km2.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=19}} Sejak [[Sensus Penduduk Indonesia 2010|2010]] pula penduduk kecamatan ini meningkat 2,23%.{{sfn|BPS Kabupaten Kepahiang|2021|pp=20}}
Bupati Rejang Lebong ;
2.
DPRD Kabupaten Rejang Lebong ;
3.
Gubernur Bengkulu ;
4.
DPRD Provinsi Bengkulu ;
5.
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.
 
== Referensi ==
Akan tetapi, rupanya perjuangan memekarkan Kepahiang menjadi kabupaten tak semulus yang diharapkan. Sebab, meskipun Kepahiang merupakan daerah pertama di Provinsi yang memperjuangkan pemekaran era reformasi, toh Kabupaten Rejang Lebong tak serta-merta menyetujui aspirasi para tokoh masyarakat kepahiang tersebut. Dengan kata lain, Kabupaten Rejang Lebong (kabupaten induk) justru keberatan melepas Kepahiang, karena daerah ini merupakan wilayah paling potensial di Rejang Lebong. Surutkah keinginan masyarakat Kepahiang menghadapi kenyataan ini? Justru tidak. Dengan kesabaran, niat tulus dan ikhlas, disertai lobi-lobi serta diplomasi intensif, akhirnya Kabupaten Kepahiang berhasil diwujudkan. Maka, sejak itu pula mahkota Kepahiang yang pernah "hilang" dapat direbut kembali. Ibarat kata, pinang telah pulang ke tampuknya. Harapan itu pun kemudian berubah suka cita, ketika pada 7 Januari 2004, Kepahiang diresmikan sebagai kabupaten otonom oleh Menteri Dalam Negeri RI (saat itu), Jend. TNI (purn.) Hari Sabarno di Jakarta. Peresmian itu dikukuhkan berdasarkan Undang-undang Nomor 39 Tahun 2003, tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu. Ditunjuk sebagai Kepala Daerah pertama (caretaker) Kabupaten Kepahiang adalah Ir. Hidayatullah Sjahid, MM., yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131.28-8 Tahun 2004, pada 6 Januari 2004, tentang Pengangkatan Penjabat Bupati Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Pelantikannya sendiri dilakukan oleh Gubernur Bengkulu atas nama Menteri Dalam Negeri pada 14 Januari 2004. Hingga kini, Kabupaten Kepahiang telah dipimpin tiga orang Kepala daerah, Yaitu :
{{Reflist}}
 
1. Ir. Hidayatullah Sjahid, MM., Periode 14 Januari 2004 hingga 29 April 2005, sebagai Penjabat Bupati Kepahiang (caretaker).
2. Drs. Husni Hasanuddin, periode 30 April 2005 hingga 6 Agustus 2005, sebagai Penjabat Bupati Kepahiang (caretaker).
3. Drs. H. Bando Amin C. Kader Rio Rajo Dipati Junjung, MM., periode 7 Agustus 2005 hingga 7 Agustus 2010, sebagai bupati Kepahiang definitif berdasarkan hasil pemilihan Kepala Daerah Langsung (Pilkada Langsung) Kepahiang pada 2005.
 
== Daftar pustaka ==
=== Buku ===
* {{cite book
|author= BPS Kabupaten Kepahiang
|date= 24 September 2021
|title= Kecamatan Kepahiang dalam Angka 2021
|url= https://kepahiangkab.bps.go.id/publication/2021/09/24/8123bf1f8c9ed4505d639049/kecamatan-kepahiang-dalam-angka-2021.html
|location= Kepahiang
|publisher= BPS Kabupaten Kepahiang
|page= xvi + 82
|ISSN= 2615-8299
|ref= harv}}
* {{cite book
|author= Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal
|date= 2010
|title= Membangun Daerah Tertinggal Percepatan Menuju Kesetaraan, Jejak Langkah KPDT
|url= https://www.google.co.id/books/edition/Membangun_daerah_tertinggal_percepatan_m/c72YGVvFubEC?hl=en&gbpv=1&bsq=muara+kemumu&dq=muara+kemumu&printsec=frontcover
|location= Jakarta
|publisher= Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal
|page= 266
|ref= harv}}
* {{cite book
|author= Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah (Indonesia)
|title= Ensiklopedi Tari Indonesia Seri P-T
|url= https://www.google.co.id/books/edition/Ensiklopedi_Tari_Indonesia_Seri_P_T/QLOECgAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=padang+ulak+tanding&pg=PA61&printsec=frontcover
|location= Jakarta
|publisher= Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
|page= 61
|date= 1986
|ref= harv}}
* {{cite book
|last= Sarwono
|first= Sarwit
|date= 1980
|title= Kisah Kejadian Manusia dan Semesta dari Masyarakat Rejang di Propinsi Bengkulu: Analisis Struktur dan Fungsi
|url= https://www.google.co.id/books/edition/Kisah_kejadian_manusia_dan_semesta_dari/ScMuAAAAMAAJ?hl=en&gbpv=1&bsq=marga+merigi+rejang&dq=marga+merigi+rejang&printsec=frontcover
|location= Jakarta
|publisher= Pusat Bahasa
|page= 80
|ISBN= 9789796851805
|ref= harv}}
* {{cite book
|author= Soeprapto
|date= 1989
|title= 10 Tahun Menjebol Isolasi Bengkulu: Memori Serah Terima Jabatan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu, Periode 16 Juli 1984 s/d 16 Juli 1989
|url= https://www.google.co.id/books/edition/10_tahun_menjebol_isolasi_Bengkulu/UFziAAAAMAAJ?hl=en&gbpv=1&dq=kecamatan+kepahiang,+rejang+lebong&pg=PA286&printsec=frontcover
|location= Bengkulu
|publisher= Pemerintah Daerah Tingkat I Bengkulu
|page= 286
|ref= harv}}
 
{{Kepahiang, Kepahiang}}
{{Kabupaten Kepahiang}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Bengkulu]]
{{kecamatan-stub}}
[[Kategori:Artikel Proyek Ensiklopedia Kecamatan]]
 
[[Kategori:Kecamatan di Bengkulu|{{PAGENAME}}]]
[[Kategori:Kecamatan di Kabupaten Kepahiang|{{PAGENAME}}]]
[[Kategori:{{PAGENAME}}| ]]
 
[[jv:Kepahiang, Kepahiang]]