Boengkoes: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k memindahkan Mayor Boengkoes ke Boengkoes |
k →top: clean up |
||
| (14 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Agustus 2017}}
{{POV}}
Eks Sersan Mayor Boengkoes adalah salah satu pelaku langsung dari Tragedi September 1965. Dia dibebaskan dari LP Cipinang pada tanggal 25 Maret 1999. Sebagai Komandan Peleton Kompi C Batalyon Kawal Kehormatan Cakrabirawa yang berada di bawah Letkol. Untung, dia mengaku bahwa dia hanya menjalankan perintah atasannya yaitu Lettu Doel Arief. Ia diperintahkan untuk 'mengambil' Mayjen MT. Haryono, hidup atau mati. Sebelum dilakukan pengambilan tersebut, dia diberi penjelasan oleh atasannya tersebut bahwa ada sekelompok jenderal yang menamakan dirinya "Dewan Jenderal" yang bertujuan meng-coup Presiden Soekarno.▼
{{refimprove}}
Ketika ditanya apakah Boengkoes mengerti dengan yang dimaksud "Dewan Jenderal", dia menjawab dalam masa G 30 S tersebut ada dua kubu yang tampak-nya lagi berkonflik dalam kemiliteran terutama di Angkatan Darat. Yaitu apa yang disebut sebagai "Dewan Jenderal" dan "Dewan Revolusi".▼
▲Eks [[Sersan Mayor|Serma.]] '''Boengkoes''' adalah salah satu pelaku langsung dari Tragedi [[September]] [[1965]]. Dia dibebaskan dari LP Cipinang pada tanggal [[25 Maret]] [[1999]]. Sebagai Komandan [[Peleton]] [[Kompi]] C [[Batalyon]] Kawal Kehormatan [[Cakrabirawa]] yang berada di bawah [[Letnan Kolonel|Letkol.]] [[Untung Syamsuri|Untung]], dia mengaku bahwa dia hanya menjalankan perintah atasannya yaitu [[Letnan Satu|Lettu.]] [[Doel Arief]]. Ia diperintahkan untuk ''"mengambil"'' [[Mayor Jenderal|Mayjen]]
"Dewan Jenderal" adalah yang berniat melakukan coup pada Presiden Soekarno sedangkan "Dewan Revolusi" adalah yang berniat menyelamatkan Presiden Soekarno. Menurut Boengkoes ada ketidakserasian dalam Angkatan Darat tidak hanya menyangkut Soekarno.▼
Sekitar pukul setengah tiga dini hari semua unsur pasukan yang bertugas untuk melakukan penangkapan dikumpulkan dan diberi briefing akhir. Pasukan dibagi dalam tujuh sasaran dengan dalam tiap titik sasaran terdiri atas satu peleton pasukan. Waktu 'pengambilan' sangat singkat, antara 15 - 20 menit dan tidak dihitung dengan waktu berangkat. Dan sebelum pukul 06.00 harus sudah dibawa ke semua tujuh orang Jenderal tersebut.▼
▲Ketika ditanya apakah Boengkoes mengerti dengan yang dimaksud "Dewan Jenderal", dia menjawab dalam masa
▲"Dewan Jenderal" adalah yang berniat melakukan ''coup'' pada Presiden Soekarno sedangkan "Dewan Revolusi" adalah yang berniat menyelamatkan Presiden Soekarno. Menurut Boengkoes ada ketidakserasian dalam Angkatan Darat tidak hanya menyangkut Soekarno.
▲Sekitar pukul setengah tiga dini hari semua unsur pasukan yang bertugas untuk melakukan penangkapan dikumpulkan dan diberi ''briefing'' akhir. Pasukan dibagi dalam tujuh sasaran dengan dalam tiap titik sasaran terdiri atas satu peleton pasukan. Waktu ''"pengambilan"'' sangat singkat, antara 15 - 20 menit dan tidak dihitung dengan waktu berangkat. Dan sebelum pukul 06.00 harus sudah dibawa ke semua tujuh orang [[Jenderal]] tersebut.
{{lifetime}}
{{hidupmati}}
{{DEFAULTSORT:Boengkos}}
[[Kategori:Tokoh
{{Indo-bio-stub}}
| |||