Petrus Octavianus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Referensi: Bot: Merapikan artikel |
||
(17 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=September 2016}}
{{notability|date=April 2016}}
Baris 9 ⟶ 11:
| caption =
| birth_name =
| birth_date = {{Birth date
| birth_place = [[Desa Laes]], [[Rote Barat Daya, Rote Ndao]]
| death_date = {{Death date and age|2014|03|30|1928|12|29}}
Baris 28 ⟶ 30:
| partner =
| children = 8
| parents =
| relatives = [[Adrianus Mooy]] (sepupu)
| awards =
| signature =
Baris 36 ⟶ 38:
}}
'''Petrus Octavianus''' adalah seorang [[pendeta]] dan [[tokoh
== Masa kecil dan pendidikan ==
Pendeta Petrus Octavianus lahir pada tanggal 29 Desember 1928 di Desa Laes, Kecamatan [[Rote Barat Daya, Rote Ndao|Rote Barat Daya]], Kabupaten [[Rote Ndao]], Nusa Tenggara Timur, sebagai anak bungsu dari tujuh bersaudara. Menamatkan pendidikan di ''Opleiding Voor Volkonderwyser'' (O.V.O.) tahun 1947. Kemudian melanjutkan pendidikan di SGA (Sekolah Guru Atas) Kristen di Ambon. Pada tahun 1948-1950 terlibat dalam latihan militer. Pada tahun 1980 beliau meraih gelar ''Doctor of Divinity'' dari Biola University di Los Angeles, dan tahun 1999 meraih gelar ''Doctor of Philosophy'' dari Kennedy Western University, Wyoming.<ref name=SinarHarapan>{{cite web|title=Pendeta Petrus Octavianus; Bapak Anak Miskin itu Berpulang|url=http://www.sinarharapan.co/news/read/140401207/Pendeta-Petrus-Octavianus-Bapak-Anak-Miskin-itu-Berpulang|date=1 April 2014}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Karya dan pengaruhnya ==
Beliau adalah tokoh utama di balik pelayanan Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia (YPPII) dan Institut Injil Indonesia (I-3).<ref name=Aritonang>{{cite book |last=Aritonang |first=Jan Sihar |date=2008 |title=A Hystory of Christianity in Indonesia |url=https://books.google.nl/books?id=cUoGJSs9yOUC&pg=PA875&lpg=PA875&dq=petrus+octavianus&source=bl&ots=vEsRlytb38&sig=Dhr0tbwffLzZ6ZM01NZ3_xINyNg&hl=nl&sa=X&ved=0ahUKEwiMrf_fg4_MAhUCG5oKHY3zD7oQ6AEIYDAM#v=onepage&q=petrus%20octavianus&f=false |location=Leiden |publisher=Brill |page=875 |isbn=}}</ref>
Pendeta Octavianus memulai aktivitas pelayanan penginjilannya di tengah-tengah siswa pada tahun 1954. Beliau didukung oleh beberapa misionaris seperti Rev. Heini Germann Edey, Detmar dan Volkhard Scheunemann dari lembaga misi international ''World Evangelism Crusade (WEC)'' di Inggris dan Jerman. Di kemudian hari kedua lembaga pelayanan yang di sebut di atas juga didukung dari Jepang dan Amerika Serikat.<ref name=Aritonang />
Pelayanan Pendeta Octavianus dikenal secara luas di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kunjungan presiden Republik Indonesia yang keempat, [[Abdurrahman Wahid|KH Abdurrahman Wahid]] serta para pejabat lainnya ke kediamannya di Batu tanggal 29 Juni 2000. Surya online melansir,” Octavianus merupakan salah satu pemuka agama yang selama hidupnya mendedikasikan untuk bangsa dan negara. Dia berteman baik dengan tokoh nasional setingkat Presiden RI ke-4 [[Abdurrahman Wahid|KH Abdurrahman Wahid]], mantan Ketua Umum [[Muhammadiyah|Muhammaddiyah]] [[Syamsul Mu'arif|Syamsul Ma'arif]], [[Prabowo Subianto]] dan tokoh Indonesia lainnya.”<ref name=Tribunnews /> Pelayanannya sebagai pendeta menjadikannya pergi ke lebih dari 85 negara di lima benua. Dan ketika Amerika Serikat merayakan 200 tahun kemerdekaan, Petrus Octavianus juga mendapat undangan makan oleh Presiden [[Jimmy Carter]].<ref name=SinarHarapan />
Di samping mendirikan YPPII dan I-3, beliau juga mendirikan Panti Asuhan Peduli Kasih di kawasan Desa Sumberejo. Sudah sekitar 30.000 anak yang pernah dididik di sini, dan menyebar ke seluruh Indonesia, juga ada yang ke luar negeri. Saat ini panti itu dihuni 567 anak, baik Kristen, Muslim, dan lainnya. Kebanyakan dari mereka adalah korban konflik Ambon dan Poso.<ref name=Tribunnews>{{
Sebuah pengalaman lain yang patut dicatat adalah bahwa beliau pernah menjadi pembicara di dalam kongres penginjilan International yang diprakarsai oleh Billy Graham (Lausanne Congress) di Lausanne, Switzerland tahun 1974,<ref>Papernya dapat dibaca di sini: https://www.lausanne.org/wp-content/uploads/2007/06/1238.pdf</ref> dan keterlibatannya dalam Lausanne Committee for World Evangelization di mana beliau pernah berceramah di hadapan ribuan orang di Stuttgart, Jerman, di catat di dalam satu buku dari Peter Wagner.https://books.google.nl/books?id=ZBwBBQAAQBAJ&pg=PT73&lpg=PT73&dq=petrus+octavianus&source=bl&ots=5lG65O4juv&sig=X-3-ZKCcorNe-cm4qi1u7Y9TYmM&hl=nl&sa=X&ved=0ahUKEwiYidm2vNXMAhULKMAKHbocDY4Q6AEIYzAN#v=onepage&q=petrus%20octavianus&f=false▼
▲Sebuah pengalaman lain yang patut dicatat adalah bahwa beliau pernah menjadi pembicara di dalam kongres penginjilan International yang diprakarsai oleh [[Billy Graham]] (Lausanne Congress) di [[Lausanne|Lausanne, Switzerland]] tahun 1974,<ref>Papernya dapat dibaca di sini: https://www.lausanne.org/wp-content/uploads/2007/06/1238.pdf</ref>
== Meninggal ==
Pendeta Petrus Octavianus meninggal dunia pada 30 Maret 2014, pukul 23.30 WIB di Rumah Sakit Panti Waluyo (RKZ) Malang, setelah terkena serangan jantung.<ref name=Reformata>{{cite web|title=Pdt. Petrus Octavianus, Pelopor Gerakan Kebangunan Rohani Di Indonesia|url=http://reformata.com/news/view/7758/pdt.-petrus-octavianus-pelopor-gerakan-kebangunanrohani-di-indonesia|date=2 Juni 2014 }}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Tokoh Nusa Tenggara Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Rote Ndao]]
[[Kategori:Tokoh Kristen Indonesia]]
[[Kategori:Pendeta Indonesia]]
|