Pulau Belitung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(100 revisi perantara oleh 55 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox islands
|name ='''Pulau Belitung<br>ڤولو بليتوڠ '''
|map = Indonesia Sumatra#Indonesia
|pushpin_label = Belitung
|image = Belitung Topography.png
|image_caption = Pulau Belitung
|locator_map =
|native_name_link =
|location = [[Asia Tenggara]]
|coordinates = {{Coord|2|50|S|107|55|E|region:ID_type:isle_scale:2500000|display=inline,title}}
|archipelago = Kepulauan Bangka Belitung
|total_islands =
|major_islands =
|area_km2 = 4800.6
|highest_mount = Gunung Tajam
|elevation_m = 500
|country = {{IDN}}
|country_admin_divisions_title = Provinsi
|country_admin_divisions_title_1 = Kabupaten
|country_admin_divisions = [[Kepulauan Bangka Belitung]]
|country_admin_divisions_1 = [[Kabupaten Belitung|Belitung]], [[Kabupaten Belitung Timur|Belitung Timur]]
|country_largest_city = [[Tanjung Pandan]]
|country_largest_city_population = 108003
|population = 313047
|population_as_of = 31 Desember 2023<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=1 Juni 2024|format=Visual}}</ref>
|density_km2 = auto
|ethnic_groups = [[Suku Melayu]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]
}}
'''Belitung''', atau ''Belitong'' (bahasa setempat, diambil dari nama sejenis [[belitong|siput laut]]), dulunya dikenal sebagai '''Billiton''' adalah sebuah [[pulau]] di lepas pantai timur [[Sumatra]], [[Indonesia]], diapit oleh [[Selat Gaspar]] dan [[Selat Karimata]]. Pulau ini terkenal dengan lada putih ''(Piper sp.)'' yang dalam bahasa setempat disebut ''sahang'', dan bahan tambang tipe galian-C seperti timah putih (''Stannuum)'', pasir kuarsa, tanah liat putih (kaolin), dan granit. Serta akhir-akhir ini menjadi tujuan wisata alam alternatif. Pulau ini dahulu dimiliki [[Britania Raya]] ([[1812]]), sebelum akhirnya ditukar kepada [[Belanda]], bersama-sama [[Bengkulu]], dengan [[Singapura]] dan [[New Amsterdam]] (sekarang bagian kota [[New York]]). Kota utamanya adalah [[Tanjung Pandan, Belitung|Tanjung Pandan]].
Baris 12 ⟶ 38:
== Sejarah Belitung ==
[[Berkas:Belitung Topography.png|jmpl|Pulau Belitung]]
Belitung merupakan kepulauan yang mengalami beberapa pemerintahan raja-raja. Pada akhir abad ke-7, Belitung tercatat sebagai wilayah [[Kerajaan Sriwijaya]], kemudian ketika Kerajaan Majapahit mulai berjaya pada tahun 1365, pulau ini menjadi salah satu benteng pertahanan laut kerajaan tersebut. Baru pada abad ke-15, Belitung mendapat hak-hak pemerintahannya. Tetapi itupun tidak lama, karena ketika Palembang diperintah oleh Cakradiningrat II, pulau ini segera menjadi taklukan [[Palembang]].<ref name="belitungkap">[http://www.belitungkab.go.id/module.php?id=sejarah1 Sejarah Belitung] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101211205023/http://www.belitungkab.go.id/module.php?id=sejarah1 |date=2010-12-11 }}, Website Pemerintah Kabupaten Belitung.</ref>
Sejak abad ke-15 di Belitung telah berdiri sebuah kerajaan yaitu Kerajaan Badau dengan Datuk Mayang Geresik sebagai raja pertama. Pusat pemerintahannya terletak di sekitar daerah Pelulusan sekarang ini. Wilayah kekuasaaannya meliputi daerah Badau, Ibul, Bange, Bentaian, Simpang Tiga, hingga ke Buding, Manggar dan Gantung. Beberapa peninggalan sejarah yang menunjukkan sisa-sisa kerajaan Badau, berupa tombak berlok 13, keris, pedang, gong, kelinang, dan garu rasul. Peninggalan-peninggalan tersebut dapat ditemui di Museum Badau.<ref name="belitungkap" />
Baris 18 ⟶ 46:
Kerajaan kedua adalah Kerajaan Balok. Raja pertamanya berasal dari keturunan bangsawaan Jawa dari [[Kerajaan Mataram Islam]] bernama Kiai Agus Masud atau Kiai Agus Gedeh Ja'kub, yang bergelar Depati Cakraningrat I dan memerintah dari tahun 1618-1661. Selanjutnya pemerintahan dijalankan oleh Kiai Agus Mending atau Depati Cakraningrat II (1661-1696), yang memindahkan pusat kerajaan dari Balok Lama ke suatu daerah yang kemudian dikenal dengan nama Balok Baru. Selanjutnya pemerintahan dipegang oleh Kiai Agus Gending yang bergelar Depati Cakraningrat III.<ref name="belitungkap" />
Pada masa pemerintahan Depati Cakraningrat III ini, Belitung dibagi menjadi 4 Ngabehi, yaitu
# Ngabehi Badau dengan gelar Ngabehi Tanah Juda atau Singa Juda;
Baris 34 ⟶ 62:
=== Masa pendudukan Belanda-Jepang ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Aderontginning van wolfram en tinerts in mijn N0. 30. Sidjoek TMnr 10007206.jpg|
Pada abad ke-17, Pulau Belitung menjadi jalur perdagangan dan tempat persinggahan kaum pedagang. Dari sekian banyak pedagang, yang paling berpengaruh adalah pedagang Cina dan [[Bangsa Arab|Arab]]. Hal ini dapat dibuktikan dari [[Tembikar|tembikar-tembikar]] yang berasal dari Wangsa Ming abad ke-14 hingga ke-17, yang banyak ditemukan dalam lapisan-lapisan tambang timah di daerah Kepenai, Buding, dan [[Kelapa Kampit, Belitung Timur|Kelapa Kampit]]. Berdasarkan catatan dari sejarawan Cina bernama Fei Hsin (1436). Sedangkan orang Cina mengenal Belitung disebabkan pada tahun 1293, pedagang-pedagang Cina tersebut masuk ke Pulau Belitung sekitar tahun 1293. Sebuah armada Cina di bawah pimpinan Shi Pi, Ike Mise dan Khau Hsing yang sedang mengadakan perjalanan ke Pulau Jawa terdampar di perairan Belitung.<ref name="belitungkap" />
Baris 41 ⟶ 69:
Berdasarkan penyerahan Tuntang pada tanggal 18 September 1821, Pulau Belitung masuk dalam wilayah kekuasaan [[Inggris]] (meskipun secara de facto terjadi pada tanggal 20 Mei 1812). Residen Inggris di Bangka, mengangkat seorang raja siak untuk memerintah Belitung karena di pulau kecil ini sering terjadi perlawanan rakyat yang dipimpin oleh tetua adat. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Jenderal Kerajaan Inggris tanggal 17 April 1817, Inggris menyerahkan Belitung kepada Kerajaan Belanda. Selanjutnya atas nama Baginda Ratu Belanda, ditunjuk seorang Asisten Residen untuk menjalankan pemerintahan di Pulau Belitung.<ref name="belitungkap" />
Pada tahun 1823, seorang Kapten berkebangsaan Belgia bernama JP. De La Motte, yang menjabat sebagai Asisten Residen dan juga pimpinan tentara Kerajaan Belanda, berhasil menemukan timah di pulau tersebut. Selanjutnya seusai [[Traktat London]] tahun 1850, penambangannya diambil alih oleh Billiton Maatschapij, sebuah perusahaan penambangan timah milik Pemerintah Belanda. Pada saat itu Belitung terbagi atas 6 daerah, yaitu
* [[Tanjungpandan]] dan [[Gantung, Belitung Timur|Gantung]]/Lenggang yang berada langsung di bawah pemerintahan Depati;
* [[Badau, Belitung|Badau]], [[Sijuk, Belitung|Sijuk]], Buding dan Belantu yang berada di bawah pemerintahan masing-masing Ngabehi.<ref name="belitungkab2" />
Pada tahun 1890, pangkat Ngabehi dihapus dan digantikan dengan Kepala Distrik. Selanjutnya terdapat 5 distrik yaitu
Pada tahun 1933, Belitung berubah status menjadi satu ''Onder-afdeling'' yang diperintah oleh seorang ''Controleur'' dengan pangkat ''Assistant Resident'', yang bertanggung jawab kepada Residen dari Afdeling Bangka - Belitung yang berkedudukan di Pulau Bangka. Tanggal 1 Januari 1939 berlaku peraturan baru di wilayah di wilayah Belitung, yang berarti Pulau Belitung sudah diberi hak untuk mengatur daerahnya sendiri. Tentu saja hal tersebut memengaruhi beberapa keadaan, misalnya Onder-afdeling Belitung meliputi 2 distrik yaitu, Distrik Belitung Barat dan Distrik Belitung Timur, yang masing-masing dikepalai oleh seorang Demang.<ref name="belitungkab2" />
Tentara Jepang menduduki Pulau Belitung pada bulan April 1944, pemerintahan dikedua distrik dikepalai oleh
=== Masa kemerdekaan ===
Pulau Belitung sebagai bagian dari Residensi Bangka - Belitung, beberapa tahun lamanya pernah menjadi bagian dari Gewest Borneo, kemudian menjadi bagian Gewest Bangka - Belitung dan [[Riau]]. Tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama, karena muncul peraturan yang mengubah Pulau Belitung menjadi Neolanchap. Selanjutnya sebagai badan pemerintahan dibentuklah Dewan Belitung pada tahun 1947. Pada waktu pembentukan [[Republik Indonesia Serikat]] (RIS), Neolanchap Belitung merupakan negara tersendiri, bahkan karena sesuatu hal tidak menjadi negara bagian. Tahun 1950 Belitung dipisahkan dari RIS dan digabungkan dalam [[Republik Indonesia]]. Pulau Belitung menjadi sebuah kabupaten yang termasuk dalam Provinsi [[Sumatera Selatan]] di bawah kekuasaan militer, karena pada waktu itu Sumatera Selatan merupakan Daerah Militer Istimewa. Sesudah berakhirnya pemerintahan militer, Belitung kembali menjadi kabupaten yang dikepalai oleh seorang Bupati.<ref name="belitungkab2">[http://www.belitungkab.go.id/module.php?id=sejarah2 Sejarah Belitung (Bagian II)]{{Pranala mati|date=Juni 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, Website Pemerintah Kabupaten Belitung.</ref>
Pada awal masa kemerdekaan pulau Belitung juga menjadi tempat lahirnya sebuah organisasi mahasiswa daerah bernama IKPB (Ikatan Keluarga Pelajar Belitong) yang terbentuk di Kelapa Kampit 13 Mei 1955. Organisasi pelajar daerah ini diinisiasi oleh siswa-siswi [[Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta|mualimin]] Yogyakarta. Sebelum menjadi IKPB awalnya organisasi ini bernama KPB (Keluarga Pelajar Belitong) yang merupakan persatuan siswa mualimin asal Belitung di Yogyakarta dan IPB (Ikatan Pelajar Belitong) yang merupakan siswa-siswi SMA asal Belitong di Jakarta dan [[Kota Bandung|Bandung]].
=== Masa Sekarang ===
Baris 61 ⟶ 92:
== Bentang alam ==
Belitung memiliki salah satu jenis vegetasi yang disebut dengan [[hutan kerangas]]. Hutan kerangas adalah hutan yang tumbuh di atas pasir [[kuarsa]] yang memiiki [[pH]] rendah dan miskin nutrisi. Vegetasi yang khas pada hutan kerangas adalah sapu padang (''[[Baeckea frutescens]]''), ketakong/kantong semar (''[[Nepenthes gracilis]]''), drosera (''[[Drosera burmanii]]''), pelawan (''[[Tristaniopsis obovata]]''), ulin (''[[Eusideroxylon zwagerii]]''), pasak bumi (''[[Eurycoma longifolia]]''), dan kucai padang (''[[Fimbristylis]]'' sp.).<ref>[[Pengguna:Dina Oktavia|Dina Oktavia]]. 2013. [http://www.sayangbabel.org/2013/06/ironi-hutan-kerangas-belitung.html Ironi Hutan Kerangas Belitung] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150924094619/http://www.sayangbabel.org/2013/06/ironi-hutan-kerangas-belitung.html |date=2015-09-24 }}. Sayangbabel.org</ref> Beberapa tanaman yang hidup di hutan kerangas Belitung juga memiliki khasiat sebagai tanaman obat<ref>[[
== Sosiodemografi ==
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil [[Kabupaten Belitung]], per 31 Agustus 2013, penduduk Kabupaten Belitung berjumlah 170.782 jiwa dengan komposisi 87.705 jiwa Laki-laki (51,35%) dan 83.077 jiwa perempuan (48,65%). Jumlah laki-laki di Belitung masih lebih tinggi dibanding dengan jumlah perempuan. Sex Ratio di Kabupaten Belitung adalah 105,57 yang menunjukkan terdapat 105
Jumlah penduduk [[Kabupaten Belitung Timur]] tahun 2012 sebanyak 116.356 jiwa. Hal ini menunjukkan telah terjadi penambahan jumlah penduduk dibanding tahun sebelumnya sebesar 3.041 orang atau 2,7 persen. Penduduk di Kabupaten Belitung Timur lebih banyak penduduk laki-laki dibandingkan penduduk perempuan di mana 59.913 jiwa atau 51,5 % laki-laki dan sisanya 56.443 jiwa atau 48,5 % adalah perempuan.
=== Kepadatan, Pertumbuhan, dan Distribusi Penduduk ===
Tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduk antar kecamatan sangat bervariasi. Hal ini disebabkan penyebaran penduduk yang tidak merata, di mana permukiman penduduk terkonsentrasi di Taniungpandan, yang merupakan ibukota Kabupaten Belitung, dengan kepadatan penduduk sebesar 258 jiwa/km<sup>2</sup>. Dilihat dari tingkat kepadatan penduduknya, Kecamatan Tanjungpandan memiliki kepadatan penduduk yang paling tinggi, bahkan empat kalinya dari kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi kedua yaitu Kecamatan [
Terjadi juga peningkatan untuk kepadatan penduduk, di Kabupaten Belitung Timur pada tahun 2012 dari 45,20 jiwa per Km<sup>2</sup> di menjadi 46,41 jiwa per Km<sup>2</sup> penyebaran yang tidak merata. Hal ini terlihat dari masih terpusatnya penduduk di Kecamatan Manggar sebagai ibukota kabupaten dengan kepadatan hingga 106,01 jiwa per Km<sup>2</sup>, dengan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kecamatan lain yang relatif merata penyebarannya.
Baris 78 ⟶ 109:
Berdasarkan agama, penduduk Kabupaten Belitung didominasi oIeh pemeluk agama Islam yaitu sebesar 91,61%, dan pemeluk agama Iainnya adalah Budha sebanyak 6,37%, Protestan 1,02%; Katholik 0,55% dan Hindu 0,45%.
Partisipasi melanjutkan pendidikan dari SD ke SMP sebesar 32,17% dan dari SMP ke SMU sebesar 70,36%. Artinya jumlah anak sekolah yang masuk ke sekolah lanjutan pertama perlu peningkatan.Sedangkan dari lanjutan pertama ke sekolah menengah umum mencapai 70%. Partisipasi masyarakat yang menyelesaikan pendidikan di Belitung 8,26% (rata-rata 343 orang per tahun). Dengan demikian tingkat partisipasi penduduk sekolah dasar cukup tinggi, tetapi jumlah yang melanjutkan ke SMP hanya 32,17%,
Salah satu faktor pendukung keberhasilan pembangunan adalah adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui Jalur pendidikan, pemerintah berupaya untuk menghasilkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA), wajib belajar 6 tahun yang dilanjutkan wajib belajar 9 tahun, UUD 1945 beserta amendemennya (pasal 31 ayat 2) serta program pendidikan lainnya adalah bentuk upaya pemerintah dalam rangka menciptakan sumber daya manusia tangguh yang siap bersaing pada era globalisasi. Peningkatan sumber daya manusia sekarang ini lebih diutamakan dengan memberikan kesempatan kepada penduduk untuk mendapatkan pendidikan yang seluas-luasnya, terutama penduduk pada kelompok umur 7-24 tahun yang merupakan kelompok usia sekolah.
=== Ketenagakerjaan ===
Berdasarkan data Belitung Dalam Angka 2012, angkatan kerja di Kabupaten Belitung pada tahun 2011 berjumlah 2.798 jiwa yang terdiri dari 242 jiwa (8,65%) sudah ditempatkan dan 2.556 jiwa (91,35%) belum ditempatkan. Apabila dikelompokkan menurut tingkat pendidikan jumlah terbesar penduduk pencari kerja di Kabupaten Belitung adalah tamatan SLTA yaitu sebesar 67,44%. Tabel berikut memperlihatkan data angkatan kerja ini.Sektor pertanian dan perkebunan, termasuk perikanan, masih merupakan sektor kedua yang menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Belitung. Hal ini mungkin disebabkan karena
Kondisi ini menunjukkan bahwa tiga program terkait tersebut belum menjadi sektor penggiat ekonomi daerah yang didukung penuh oleh ketertarikan penduduk Kabupaten Belitung sebagai mata pencahariannya.Oleh karena itu, perlu diciptakan strategi yang tepat agar penduduk berminat untuk bekerja dan mengembangkan ke tiga program prioritas tersebut, sehingga kesiapan SDM Kabupaten Belitung untuk berkiprah lebih banyak.dan lebih berkualitas terhadap trilogi program pambangunan Kabupaten Belitung dapat dipenuhi.
Baris 91 ⟶ 122:
Kualitas SDM sangat penting untuk ditingkatkan.mengingat persaingan tenaga kerja yang skilled labor akan sangat mencantumkan apakah masyarakat Belitung dapat tinggal landas bersama tiga sektor prioritas. Secara diagram dapat diiihat hubungan pentingnya pengembangan sumber daya manusia di Kabupaten Belitung.
Dari realitas keragaman perekonomian di Kabupaten Belitung yang didominasi oleh sektor ekonomi yang bersifat ekstraktif [(perikanan Laut dan pertambangan) dan sektor perkebunan], kemudian loncat ke sektor perdagangan (ekspor kaolin,timah, Crude Palm Oil (CPO)), maka kualitas SDM di Kabupaten Belitung masih perlu terus ditingkatkan untuk mengembangkan tiga program prioritas yaitu
Upah Minimum Kabupaten (UMK) Belitung pada tahun 2011 adalah sebesar Rp1.219.000,- naik sebesar 15% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp1.060.000,-.
=== Belitong UNESCO Global Geopark ===
Belitung atau Belitong telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark setelah sebelumnya menjadi geopark nasional. Geopark Belitong ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks ini pada Sidang ke-211 Dewan Eksekutif UNESCO yang diselenggarakan secara virtual dan dipimpin dari Paris pada Hari Kamis 15 April 2021. Geopark Belitong sendiri memiliki beberapa geosite yang unik dan indah. Dan sampai saat ini memiliki 24 situs geosite yaitu
# Geosite [[Juru Seberang, Tanjung Pandan, Belitung|Juru Seberang]]
# Geosite Desa wisata Kreatif Terong
# Geosite [[Pantai Tanjung Kelayang|Tanjung Kelayang]] ( Destinasi Prioritas)
# Geosite Kuale Mangrove
# Geosite Pillow lava Siantu
# Geosite Batu Bedil
# Geosite Batu Pulas
# Geosite [[Hutan kerangas|Hutan Kerangas]] Cendil
# Geosite Gunung Tajam
# Geosite [[Open Pit Nam Salu]]
# Geosite Cretaceous Granodiorit Burung Mandi
# Geosite Garumedang textite
# Geosite Tebat Rasau
# Geosite Gunung Lumut
# Geosite [[Gunung Tajam]]
# Geosite Pantai Punai
# Geosite Air terjun Linsum Kawai
# Geosite Gunung Kubing
# Geosite Desa Wisata Tanjung Rusa
# Geosite Batu Baginde
# Geosite Pulau Seliu
# Geosite [[Pulau Mendanau]]
# Geosite [[Pulau Buku Limau]]
# Geosite [[Bukit Peramun]]
#
#
#
#
#
Contoh Wisata Non Geosite Di belitung :
Batu Mentas
yang berada di kaki gunung tajam, memiliki potensi yang luar biasa sebagai sebuah destinasi wisata terpadu. Keindahan alam baik sungainya yang jernih maupun hutannya yang masih lebat, keunikan flora dan fauna, kehidupan masyarakat lokal dengan sentra kebun nenas dan ladanya, ditambah dengan keunikan seni budaya tradisionalnya serta keahlian masyarakatnya membuat kerajinan anyaman serta rotan, merupakan potensi yang jika dikelola dengan baik akan memberikan dampak positif yang luar biasa baik untuk lingkungan maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat. Batu Mentas hanya berjarak 20 menit waktu tempuh dari kota Tanjungpandan.
Pada Maret 2012 lalu telah dilakukan Soft Launching oleh KPLB<ref>[[www.kplb.org]]</ref> (Kelompok Peduli Lingkungan Belitung) bersama GEF <ref>SGP-[http://www.sgp-indonesia.org/2012/11/batu-mentas-expo-2012-wildlife-and-culture-event/ Indonesia.org] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140912114826/http://www.sgp-indonesia.org/2012/11/batu-mentas-expo-2012-wildlife-and-culture-event/ |date=2014-09-12 }}</ref>(Global Environment Program) untuk “Sanctuary Tarsius dan Wisata Alam Batu Mentas.” Dalam perjalanannya, berbagai aktivitas pengayaan terus dilakukan untuk menuju sebuah cita-cita besar yaitu menjadikan Batu Mentas sebagai “Wild Life Sanctuary.” Wild life sanctuary merupakan taman suaka bukan hanya untuk ''Tarsius Bancanus Saltator (''atau dalam bahasa local Belitung dikenal dengan “pelilean”), namun juga berbagai flora dan fauna yang sudah terancam punah dan langka seperti Pelanduk, Burung Siaw, Tupai Kelaras, serta tanaman hutan seperti Nibong Palay, Simpor Laki, Pelawan, Rukam, Sisilan, dll.
== Pantai di Belitung ==
Pulau Belitung dikenal dengan begitu banyaknya keindahan pantai yang ditawarkan. Kebanyakan pantai di pulau belitung memiliki pasir putih serta air pantai yang biru jernih. Beberapa pantai yang awam dijadikan tempat wisata di Pulau Belitung antara lain:
# Pantai Punai
# Pantai Penyabong
# Pantai Nyiur Melambai
# Pantai Tanjung Kelayang
# Pantai Tanjung Tinggi
#Pantai Tanjung Pendam
#Pantai Batu Bedil
#Pantai Teluk Gembira
#Pantai penyabong
#pantai burung mandi
#[[Pulau Leebong]]
== Pariwisata ==
Pariwisata di Belitung mulai tumbuh pada awal 2000an,sekarang pariwisata Belitung mulai mengalami peningkatan yang pesat sejak meledaknya popularitas [[Laskar Pelangi (film)|Film Laskar Pelangi]] pada tahun 2008,Destinasi wisata di Belitung seperti Gantung,Pantai Tanjung Tinggi,Tanjung Kelayang,Dan Pulau Lengkuas mulai dikenali oleh wisatawan,Dan dengan ditetapkannya Pantai Tanjung Kelayang sebagai Kawasan Ekonomi Khusus(KEK) Serta ditetapkannya Pulau Belitung Sebagai Geopark Nasional semakin mendukung Kegiatan Pariwisata di Pulau Belitung.
== Transportasi ==
Belitung memiliki 1 Bandara Internasional yaitu,Bandara Internasional H.A.S Hanandjoedin.Belitung juga mempunyai pelabuhan yang melayani keberangkatan ke Jakarta.
== Referensi ==
Baris 99 ⟶ 192:
== Pranala luar ==
* Panduan perjalanan wisata beltiung https://en.wikivoyage.org/wiki/Belitung
* [http://www.sayangbabel.org Yayasan Sayang Babel Kite] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130804215357/http://www.sayangbabel.org/ |date=2013-08-04 }}
[[Kategori:Pulau di Indonesia|Belitung]]
[[Kategori:Pulau di Kepulauan Bangka Belitung|Belitung]]
{{Pulau di Bangka Belitung}}
|