Ciwidey, Ciwidey, Bandung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(31 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{desa
|peta =
Baris 7 ⟶ 6:
|nama dati2 =Bandung
|kecamatan =Ciwidey
|kode pos =40362<ref>[https://kodepos.posindonesia.co.id/kodeposnewlist?tab=140001&cmd=search&z_id_prov=%3D&x_id_prov=32&z_id_kotakab=%3D&x_id_kotakab=3204&z_id_kec=%3D&x_id_kec=320439&z_id_desa=%3D&x_id_desa=&search=&searchtype= Kode Pos Kecamatan Ciwidey]</ref>
|nama pemimpin =-Setia Permana
|luas = 809,736 htr
Baris 12:
|
}}
'''Ciwidey''' adalah [[desa]] di kecamatan [[Ciwidey, Bandung|Ciwidey]], [[Kabupaten Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]].Desa Ciwidey (1845) adalah salah satu dari 7 desa yang berada di Pemerintahan Kabupaten Bandung, dan berada diwilayah Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Bandung lahir melalui Piagam Sultan Agung Mataram, yaitu pada tanggal 9 bulan Muharram tahun Alif atau sama dengan hari sabtu tanggal 20 April 1641 Masehi. Kabupaten Bandung terdiri atas 31 Kecamatan yang dibagi lagi menjadi 277 desa dan kelurahan (pasca pemekaran). Pusat Pemerintahan terletak di Kecamatan Soreang. Desa Ciwidey mengalami perkembangan yang sangat pesat setiap tahunnya, hingga saat ini Desa Ciwidey lebih dikenal dengan desa kota yang ada di Kecamatan Ciwidey, karna letaknya yang sangat strategis dengan objek wisata. Topologi Desa Ciwidey adalah daerah dataran rendah, berbukit dan dataran tinggi
Asal Usul Pakemitan Kadu Agung / Desa Ciwidey
Beberapa tahun yang lama, ada tiga orang yang berkelana untuk menyebarkan agama Islam hingga
Ketiga orang tersebut sangat besar sekali jasanya dalam membangun tatanan social masyarakat pekemitan, yaitu diantaranya ketika memindahkan aliran sungai di daerah Pakemitan dengan daerah Cisondari yang sekarang PasirJambu suka berselisih, maka dengan cara memisahkan aliran sungai daerah tersebut yaitu dengan mempergunakan sebuah rokrak/pelapah kelapa dan dengan kesaktian mereka milik, pelapah kelapa tersebut ditarik oleh Eyang Rangga Sadana dan Eyang Jaga Satru kesebelah Timur dan oleh Eyang Camat Nata Wiguna ke sebelah selatan, dan
Sebutan Kadu Agung menurut cerita orang tua dulu. Diawali dengan adanya pengumuman dari Kangjeng Dalem di daerah Kabupaten Bandung yaitu akan diadakannya suatu pameran hasil bumi pertanian dan bauh-buahan di tiap daerah yang akan dipamerkan di Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung saat itu termasuk kepada Eyang Jaga Satru dengan membawa hasil pertanian dan buah-buahan diantaranya buah kadu / durian.
Kadu / durian diletakkan dimeja tepat dihadapan Kanjeng Dalem, mereka penasaran melihat buah kadu tersebut yang bentuknya sangat beda dengan buah kadu lainnya dengan bentuk lonjong. Kanjeng Dalem tertarik ingin melihat isi dari buah Kadu / durian tersebut dan memerintahkan kepada para pengawalnya untuk membuka buah tersebut, akan tetapi semua alat yang dipergunakan tidak dapat membelah. Akhirnya dengan kesaktian Eyang Jaga Satru dan keridhoan Allah SWT, maka dengan cukup menggoreskan telunjuknya maka terbelahlah kadu/durian itu. Setelah terbelah semakin betambah aneh dan takjub karena
Banyak yang ingin memiliki kadu/durian terlebih benda pusaka yang ada didalamnya, maka buah durian tersebut dibawa kembali ke daerah Pakemitan dan sampai sekarang konon tidak seorangpun tahu dimana keberadaanya. Sejak saat itulah tempat asal durian dinamakan “Kadu Agung” sampai sekarang.
Baris 28:
Kata Ciwidey diambil dari ramalan Eyang Rangga Sadana yang meramalkan bahwa kata Ciwidey di kemudian hari banyak orang datang ke Kota Ciwidey dari kota jauh dan ingin mendatangi termasuk orang kulit putih untuk beistirahat (ngalageday), maka dari kata Ciwide ditambah kata dey-dey, jadilah kata Ciwidey
Waktu itu Ciwidey sering disebut Pakemitan, sebab dulu dikantor kewedanaan ada seorang yang suka tugur (kemit) menjaga dari tiap-tiap desa, dan kata Kadu Agung diambil dari sebuah pohon durian / kadu yang hanya satu-satunya ada di tempat tersebut. Akhirnya disimpulkan bahwa nama tempat dan dihubungkan dengan cerita lainnya, maka menjadi nama Pakemitan Kadu Agung / Ciwidey, ditambah adanya campur tangan dan
Silsilah Keturunan
Baris 34:
Ketiga orang yang berjasa menyebarkan agama Islam dan membuka daerah Ciwidey/Kadu Agung/Pekemitan adalah keturunan dari Eyang Maulana Yusuf / Eyang Maulana Muhammad / Pangeran Ketib Salim dari daerah Banten
Para keturunan tersebut, terbagi untuk menempati sampai akhir hayatnya, yaitu sebagai berikut
Eyang Ngaben Wangsa Dinata di Cidaun
Baris 45:
Terpenting dari ramalan itu mudah-mudahan dari perkembangan zaman betul-betul terwujud menjadikan tujuan / sasaran sebuah objek kunjungan yang mendatangkan aset bagi kota Ciwidey
# Karsa
# H. Tabri
# Wirya
# Rd. Sastra
# Rd. Darma
# Rd. T. Martadireja 1918 s/d 1931
# Rd. Jaya Dikarta 1932 s/d 1942
# Rd. Ii Jayadikarta 1943 s/d 1944 Pjs
# Nardi kanda Atmaja 1945 s/d 1961
# U.T. Priatna
# O. Subarga
#
# U. Sukandar
# D.Rusmawan
# H. Ahmad Samsudin 1984 s/d 1992
# Uyu Kanasasmita 1992 s/d 1993 Pjs
# H. Moch. Muhtar 1994 s/d 2001
# H. Ade Setia Permana 2002 s/d 2006
# Deden Nursyamsu 2006 s/d 2010 Meninggal
# Dede Odih, 2010 Pjs
# H Ade Setia Permana, 2011 – 2017
# Anggara Permana Siddiq, 2017 - 2023
# H Toni Yusup Darmaji 2023 - 2028
Batas-batas geografis wilayah Desa Ciwidey adalah sebagai berikut
# Sebelah Utara = Desa Panyocokan
# Sebelah Selatan = Desa Marga Mulya
Baris 77 ⟶ 78:
# Sebelah Timur = Desa Pasir Jambu
==
# Tk 5 Buah
# SD / Sederajat 9 Buah
Baris 83 ⟶ 84:
# SMA / Sederajat 5 Buah
==
# 1 Lapangan Sepak Bola
# 2 Lapangan Bulu Tangkis
# 2 Lapangan Voli
# 2 Pusat kebugaran
==
# Puskesmas
# Poliklinik/ balai pengobatan 2 Buah
# Apotek 4 Buah
# Posyandu 30 Buah
# Toko Obat
# Jumlah Dokter Umum 1 Orang
# Jumlah Dokter Gigi 1 Orang
# Jumlah Dukun Bersalin Terlatih
==
# Padi
# Sayuran
# Strawberry
# kopi
# Teh
# Sapi susu
# Ayam
# Kelinci
# Koprasi Susu Sapi
# Pengrajin Golok
# Olahan Strawberry
▲===Hotel===
# ALBIS Hotel
# Purnama
# astakaya
# stevia
# nugraha
==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{RefDagri|2022}}
{{Ciwidey, Bandung}}
{{Authority control}}
|