Orang Amori: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Illchy (bicara | kontrib)
k Illchy memindahkan halaman Bangsa Amori ke Orang Amori dengan menimpa pengalihan lama
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(16 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Bangsa Amori''' atau '''Orang Amori''' ({{IPAc-en|ˈ|æ|m|ə|ˌ|r|aɪ|t|s}}; [[Bahasabahasa Sumeria|bahasa Sumer]]: 𒈥𒌅, ''MARMar.TUtu''; [[Bahasa Akkadia|bahasa AKad]]: ''Tidnum'' atau ''Amurrūm''; [[Bahasabahasa Mesir]]: ''Amar''; [[Bahasabahasa Ibrani]]: אמורי, ''ʼĔmōrī''; {{lang-grcel|Ἀμορραῖοι}}, ''Amorayoi'') adalah sebuah bangsa penutur [[bahasa Semit]] kuno<ref>{{cite web|url=http://www.britannica.com/eb/article-9007224/Amorite|title=Amorite (people) |last1= |first1= |last2= |first2= |date= |work=Encyclopedia Britannica online |publisher=Encyclopedia Britannica Inc. |accessdate=30 November 2012}}</ref> daridi [[Syam|Suriah]]. yangSemenjak jugaabad mendiami wilayahke-wilayah21 luassampai di [[Mesopotamia]] selatan sejakakhir abad ke-2117 SM, sampaibangsa padaini akhirjuga abadmenduduki kedaerah-17daerah SMyang luas di kawasan selatan [[Mesopotamia]], tempat mereka mendirikan sejumlahbeberapa [[negara kota]] ternama yang tersohor dan masih adameninggalkan bekas-bekasnya sampai sekarang, teristimewa negara kota [[Babel]] yang tumbuh dari sebuah kota administratif kecil menjadi sebuah negara merdeka sekaligus sebuah kota besar. Kata ''Amurru'' di dalam naskahpeninggalan-naskahpeninggalan Akkadiatertulis bangsa Akad dan SumeriaSumer merujuk pada bangsa ini, sekaligus pada dewakepada utamamahadewa mereka.
 
== Asal- usul ==
DalamDi naskahdalam peninggalan-naskahpeninggalan tertulis [[Sumeria|bangsa Sumer]] terawal yang berisimemuat keterangan mengenaitentang bangsa Amori, sejak sekitar tahun 2400 SM, yang dimaksud dengan tanah orang Amori ("tanah orang ''Mar.tu''") bukanlah [[Mesopotamia]] melainkan wilayahnegeri-wilayahnegeri di sebelah barat [[Sungai Efrat]], termasuk negeri [[Kanaan]] dan wilayahnegeri yang kelakkemudian hari menjadi Suriah menjelang abad ke-3 SM, yang pada masa itu dikenal sebagaidengan sebutan ''Tanah Orang Amurru'', dan kemudian sebagaihari dikenal dengan sebutan negeri [[Aram]] dan [[Eber-Nari]].
 
Mereka digambarkan sebagai suatu bangsa nomaden yang belum beradabDi dalam naskahpeninggalan-naskahpeninggalan tertulis Mesopotamia terawal yang berasal dari [[Sumeria|bangsa Sumer]], [[Kekaisaran Akkadia|Akkadiabangsa Akad]], sertadan bangsa [[Asyur]], bangsa Amori disifatkan sebagai bangsa kelana yang belum beradab dan memiliki ikatan istimewa dengan "pegunungan orang Amori", yaitu daerah bergunung-gunung di kawasan utara Suriah yang sekarang ini bernamadisebut [[Jebel Bishri|Jabal Bisri]] di utara Suriah dan disebut "pegunungan orang Amori". Kata ''Amurru'' dan ''Amar'' masing-masing adalah sebutan bagi merekabangsa Amori di dalam bahasa SumerianSumer sertadan Akkadia,bahasa danAkad. Di dalam bahasa Mesir Kuno, sebutan bagi bangsa amori adalah ''Amar''. Sejak abad ke-21 SM, mungkin akibat [[Peristiwa 4,2 kiloyear|bencana kemarau panjang yang bermula sekitar tahun 2200 SM]], terjadi perpindahan suku-suku Amori secara besarramai-besaranramai berhijrah ke kawasan selatan Mesopotamia. MerekaMerekalah menjadiyang salahmerupakan satubiang penyebabkeladi keruntuhanruntuhnya [[Dinasti ketiga Ur]]. Wangsa-wangsa Amori merampas kedudukan para penguasa pribumi di [[negara kota|negara-negara kota]] bangsa [[Babilonia|Babel]] yang sudah lama berdiri, seperti [[Isin]], [[Larsa]], [[Eshnunna]] serta [[Kish (Sumer)|Kish]], dan juga mendirikan negara-negara kota baru. Yang paling termasyhur di antaranya adalah [[Babel]], meskipun sebelumnya merupakan sebuah negara kota kecil dan tidak berarti.
 
Peninggalan tertulis bangsa Amori yang ada saat ini adalah yang ditulis dalam salah satu dialek bahasa Akkadia pada lempeng-lempeng tanah liat yang ditemukan di [[Mari, Syria|Mari]] berasal dari 1800&ndash;17501800–1750 SM. Karena bahasa itu memperlihatkan bentuk-bentuk, kosa katakosakata, dan susunan khas [[Rumpun bahasa Semit barat laut|Semit barat laut]], maka [[Bahasa Amori]] pun diyakini merupakan cabang barat laut dari [[Rumpun bahasa Kanaan]]. Sumber utama dari pengetahuan akan bahasa Amori yang benar-benar terbatas ini adalah nama-nama orang yang tidak khas Akkadia, yang dipertahankan dalam naskah-naskah itu. Bahasa Akkadia yang dituturkan penduduk pribumi di negara-negara, kota-kota dan satuan-satuan masyarakat berpemerintahan di Mesopotamia ([[Akkad]], [[Asyur]], [[Babilonia]], [[Isin]], [[Kisy]], [[Larsa]], [[Ur]], [[Nippur]], [[Uruk]], [[Eridu]], [[Adab (kota)|Adab]], [[Aksyak]], [[Esynunna]], [[Nuzi]], [[Ekallatum]], dan lain-lain) berasal dari [[Rumpun bahasa Semit timur]], sama seperti [[bahasa Ebla]] di kawasan utara [[Levant]].
 
== Sejarah ==
Dalam naskah-naskah ber[[bahasa Sumeria]] terawal, semua negeri di seberang Sungai Efrat, termasuk kawasan Levant sekarang ini, dikenal sebagai "tanah {{smallcaps|mar.tu}} (orang Amori)". Kata ini muncul dalam ''[[Enmerkar dan Penguasa Aratta]]'', yang menggambarkan negeri itu dipada zaman [[Enmerkar]] sebagai salah satu di antara negeri-negeri yang dihuni oleh orang-orang berbahasa lain. Naskah lain yang dikenal sebagai ''Lugalbanda dan burung Anzud'' meriwayatkan bahwa pada tahun ke-50 pemerintahan Enmerkar, orang-orang Martu muncul di [[Sumer]] dan [[Akkad]] (Mesopotamia selatan), sehingga perlu dibangun sebuah tembok untuk melindungi [[Uruk]].
 
Bangsa Amori sesekali muncul dalam lempeng-lempeng tanah liat peninggalan Kerajaan [[Ebla]] yang ber[[Rumpun bahasa Semit timur|bahasa Semit Timur]], berasal dari 2500 SM sampai kehancuran kota itu [[circa|ca.]] 2250 SM: dari sudut pandang bangsa Ebla, orang Amori adalah sekelompok masyarakat pedesaan yang mendiami lembah sempit di daerah hulu dan tengah Sungai Efrat di utara Suriah.<ref>Giorgio Bucellati, "Ebla and the Amorites", ''Eblaitica'' '''3''' (1992):83-104.</ref> Bagi raja-raja [[Kekaisaran Akkadia|Akkadia]] di Mesopotamia tengah, {{smallcaps|Mar.tu}} adalah salah satu dari "Empat Pemukiman" di sekitar Kota Akkad, tiga pemukiman lainnya adalah [[Subartu]]/[[Assur]], [[Sumer]], dan [[Elam]]. [[Naram-Sin dari Akkad]] mencatat tentang kemenangan dalam perang melawan orang {{smallcaps|Mar.tu}} di utara Syria sekitar 2240 SM, demikian pula dengan penggantinya, [[Shar-Kali-Sharri]].
 
Menjelang hari-hari terakhir kekuasaan Wangsa Ketiga Ur, arus kedatangan orang-orang Amori telah menjadi ancaman besar sehingga raja-raja seperti [[Shu-Sin]] terdesak untuk membangun tembok sepanjang {{convert|170|mi}} dari [[Sungai Tigris]] dampai ke [[Sungai Efrat]] untuk menghadang mereka.<ref>William H. Stiebing Jr. ''Ancient Near Eastern History And Culture'' Longman: New York, 2003: 79</ref> Orang Amori tampak seperti puak-puak pengembara yang dipimpin oleh kepala-kepala suku yang kejam, yang nekad menerobosi wilayah-wilayah yang mereka perlukan bagi penggembalaan ternak-ternak mereka. Beberapa peninggalan tertulis Akkadia dari zaman ini memuar perkataan-perkataan yang meremehkan orang-orang Amori, dan menyiratkan bahwa penduduk [[Mesopotamia]] yang berbahasa Akkadia dan Sumeria menganggap cara hidup mereka yang nomaden dan primitif itu menjijikkan dan nista, misalnya:
{{quote|Orang MAR.TU yang tidak mengenal biji-bijian... Orang MAR.TU yang tidak mengenal rumah apalagi kota, orang-orang kampungan dari pegunungan... Orang MAR.TU yang menggali-gali umbi jamur... yang tidak menekuk lutut (untuk menggarap lahan), yang makan daging mentah, yang tidak berumah seumur hidupnya, yang matinya tidak dikubur[.]<ref>Chiera 1934: 58 and 112</ref>}}
 
"{{quote|Mereka telah mengolah gandum dan ''gú-nunuz'' (biji-bijian) menjadi penganan, tetapi orang Amori akan memakannya tanpa tahu dari apa penganan itu terbuat!"<ref>Chiera 1934: 3</ref>}}
 
Seiring runtuhnya tata pemerintahan terpusat Wangsa Ketiga, daerah-daerah bagian seperti Asyur di utara dan negara-negara kota di selatan seperti Isin, Larsa dan Esynunna, kembali memerdekakan diri. Hal yang sama juga terjadi di wilayah-wilayah Mesopotamia selatan yang dihuni orang Amori. Di tempat lain, bala tentara [[Elam]] dari Iran selatan menyerang dan memperlemah kekaisaran itu, menjadikannya rentan terhadap serangan.
 
BanyakSejumlah besar kepala suku Amori di Mesopotamia selatan lekas-lekas memanfaatkan kejatuhan kekaisaran itu untuk merampas kekuasaan bagi diri mereka sendiri. Tidak ada invasi bangsaorang Amori atas Mesopotamia selatan, akan tetapi bangsaorang Amori memang berhasil mendapatkan kekuasaan di banyak tempat, terutamakhususnya pada masa pemerintahan raja terakhir Kekaisaran Sumeria Baru, [[Ibbi-Sin]]. Pemimpin-pemimpin dengan nama khas Amori memegang kekuasaan di banyak tempat, menggeser posisi para pemimpin pribumi Akkadia, termasuk di Isin, Esynunna dan Larsa. [[Babel]], yang sampai saat itu masih kecil, dan dari segi politik serta militer tidaklah berarti, ditingkatkan statusnya menjadi sebuah negara kota kecil yang merdeka di bawah pimpinan [[Sumu-abum]] pada 1894 SM.
 
Bangsa Elam akhirnya menjarah kota Ur sekitar 2004 SM. Beberapa waktu kemudian, [[Kekaisaran Asiria Lama]] (sekitar 2050-1750 SM) muncul sebagai kekuatan utama di Mesopotamia tepat sebelum tampilnya Raja orang Amori, [[Hammurabi]], sebagai penguasa di Babel. Wangsa monarki Asyur yang baru ini didirikan jelang 2050 SM; raja-raja wangsa ini menghalau upaya-upaya orang Amori untuk menerobos masuk, dan mungkin pula melawan pengaruh mereka di selatan dipimpin [[Erisyum I]], [[Ilu-syuma]] dan [[Sargon I]]. Sekalipun demikian bahkan Asyur sekalipun pada akhirnya harus menerima kenyataan bahwa tahta kekuasaannya telah diduduki oleh seorang Amori pada 1809 SM: Dua pemimpin terakhir pada zaman Kekaisaran Asiria Lama, [[Syamsyi-Adad I]] dan [[Isyme-Dagan]], adalah orang-orang Amori dari [[Terqa]] (kawasan timur laut Suriah sekarang ini).
===Negara-negara kota orang Amori===
 
Ada berbagai pendapat seputar negeri asal orang Amori.<ref>Alfred Haldar, ''Who Were the Amorites'' (Leiden: E. J. Brill, 1971), hal. 7</ref> Salah satu pendapat ekstrem menyatakan bahwa {{smallcaps|kur mar.tu}}/''māt amurrim'' meliputi seluruh wilayah yang terletak di antara [[Sungai Efrat]] dan [[Laut Mediterania]], termasuk [[Semenanjung Arab]]. Pendapat ekstrem lainnya menyatakan bahwa “tanah air” orang Amori hanya sebatas wilayah tertentu di Suriah utara (Jebel Bishri). Oleh karena bahasa Amori termasuk dalam [[rumpun bahasa Kanaan]], salah satu cabang dari rumpun bahasa Semit barat laut, berlainan dengan [[rumpun bahasa Semit selatan]] yang terdapat di Semenanjung Arab, maka mereka pun biasanya dianggap sebagai penduduk asli wilayah sekitar Suriah dan [[Transyordania]].
 
=== Pengaruh terhadap Mesopotamia ===
Bangkitnya kerajaan-kerajaan orang Amori di Mesopotamia memberi dampak yang mendalam dan tahan lama di bidang politik, sosial, dan ekonomi, khususnya di Mesopotamia selatan.
 
Pembagian wilayah menjadi kerajaan-kerajaan menggantikan negara-negara kota di Mesopotamia selatan. Rakyat, tanah, serta ternak tidak lagi secara fisik menjadi milik para dewa, kuil-kuil, ataupun raja. Para penguasa Amori menganugerahkan, atau membebaskan untuk jangka waktu yang tidak tertentu, berbidang-bidang tanah milik kerajaan dan kaum rohaniwan, membebaskan warga di sejumlah kota dari kewajiban membayar pajak dan kerja bakti, dan tampaknya telah mendorong terbentuknya suatu masyarakat baru, yakni masyarakat yang terdiri atas petani-petani besar, orang-orang merdeka, dan saudagar-saudagar giat yang bertahan selama berabad-abad. Para imam mengurus peribadatan pada dewa-dewa serta pemeliharaan kesejahteraan para bawahannya, tetapi urusan perekonomian negara tidak lagi secara eksklusif (atau nyaris eksklusif) berada di tangan mereka.
 
Secara keseluruhan, peradaban Mesopotamia menyintasi zaman kekuasaan orang Amori, sebagaimana peradaban pribumi Babilonia telah menyintasi masa singkat kekuasaan [[dinasti bangsa Guti di Sumer]] atas Mesopotamia selatan pada masa yang penuh huru-hara setelah keruntuhan [[Kekaisaran Akkadia]] yang mendahului kemunculan [[dinasti ketiga Ur]] ("Kekaisaran Sumeria Baru"). Tatanan keagamaan, etika, teknologi, dan kesenian yang telah berkembang di Mesopotamia sejak milenium ke-4 SM tidak begitu terdampak oleh hegemoni bangsa Amori. Mesopotamia masih tetap menyembah dewa-dewa bangsa Sumeria yang juga adalah dewa-dewa bangsa Akkadia, dan hikayat-hikayat serta wiracarita lama Sumeria masih dengan tekun diperbanyak, diterjemahkan, ataupun disesuaikan, umumnya dengan sedikit sekali perubahan. Oleh karena langkanya karya seni rupa yang dihasilkan pada zaman ini, hanya sedikit yang dapat diperbandingkan dengan karya seni rupa yang dihasilkan pada era dinasti ketiga Ur sebelumnya.
 
Era kerajaan-kerajaan orang Amori, ''[[circa|ca.]]'' 2000–1595 SM, kadang-kadang disebut pula sebagai "zaman Amori" dalam sejarah Mesopotamia. Wangsa-wangsa utama orang Amori muncul di [[Mari, Suriah|Mari]], [[Yamhad]], [[Qatna]], dan untuk jangka waktu yang cukup singkat juga di [[Asyur|Asiria]] (di bawah pimpinan [[Syamsyi-Adad I]]), Isin, Larsa, dan Babel.
 
Babel, yang mula-mula adalah sebuah negara kecil saat didirikan pada 1894 SM, selama satu periode singkat menjadi kekuatan besar di dunia kuno di masa pemerintahan [[Hammurabi]] pada paruh pertama abad ke-18 SM, dan sejak periode inilah kawasan selatan Mesopotamia dikenal sebagai Babilonia, kawasan utara sudah sejak lama menjadi Asiria.
 
=== Kemerosotan bangsa Amori ===
Era kekuasaan orang Amori di Mesopotamia utara berakhir dengan kekalahan dan pengusiran orang Amori beserta warga Babel yang diperhamba orang Amori dari Asiria oleh [[Puzur-Sin]] dan Raja [[Adasi]] antara 1740 dan 1735 SM. Jauh di selatan, kekuasaan orang Amori berakhir dengan tampilnya [[Dinasti Tanah Laut]] sekitar 1730 SM. Orang Amori terus bertahan di [[Babel]] yang kembali menjadi negara yang kecil dan lemah sampai dengan penjarahan Babel oleh [[Bangsa Het|orang Het]] (sekitar 1595 SM) yang mengakhiri keberadaan orang Amori, dan menghadirkan suku-suku bangsa baru —teristimewa [[bangsa Kass]]— pada posisi yang terkemuka di kawasan selatan Mesopotamia. Sejak abad ke-15 SM sampai seterusnya, istilah ''Amurru'' lazim digunakan untuk menyebut daerah yang membentang dari utara Kanaan sampai sejauh [[Kadesh|Kadesy]] di tepi [[Sungai Orontes]] di Suriah utara.
 
Semenjak tersingkir dari mesopotamia, orang Amori di Suriah tunduk di bawah kekuasaan bangsa lain, pertama-tama orang Het, dan kemudian [[Kekaisaran Asiria Pertengahan]] mulai abad ke-14 SM (1365-1050 SM). Tampaknya mereka tersingkir atau melebur ke dalam suatu gelombang baru bangsa-bangsa semi-nomaden penutur [[rumpun bahasa Semit barat|bahasa Semit barat]] yang secara keseluruhan disebut kaum Ahlamu pada penghujung [[Zaman Perunggu]]. [[Bangsa Aram|Orang Aram]] bangkit menjadi golongan terkemuka di antara kaum Ahlamu, dan mulai sekitar 1200 SM sampai seterusnya orang Amori menghilang dari lembaran sejarah. Sejak periode ini, wilayah kediaman mereka dikenal dengan sebutan Aram ("Aramea") dan Eber-Nari.
 
=== Negara-negara kota orang Amori ===
{{col-begin}}
{{col-break}}
Di Levant:
* [[Kerajaan Amurru]]
* [[Yamhad]]
* [[Qatna]]
* [[Ebla#Kerajaan ketiga|Wangsa Ketiga Ebla]]
{{col-break}}
Di Mesopotamia:
* [[Dinasti Babilonia Pertama|Wangsa Pertama Babilonia]]
* [[Mari, Suriah#Wangsa Lim|Wangsa Lim di Mari]]
* [[Apum]]
* [[Kurda]]
* [[Andarig]]
* [[Tell Taban|Ṭābetu]]
{{col-end}}
 
== Bangsa Amori dalam Alkitab ==
[[FileBerkas:Gustave Doré - Destruction of the Army of the Amorites.jpg|thumbjmpl|rightka|220px|''Penghancuran Bala Tentara Amori'' karya [[Gustave Doré]].]]
Kata Amori digunakan dalam [[Alkitab]] merujuk pada para pendaki dari dataran tinggi yang mendiami tanah [[Kanaan]], yang dalam [[Kitab Kejadian|Kejadian]] 10:16 disebut sebagai keturunan [[Kanaan (tokoh Alkitab)|Kanaan]] bin [[Ham (tokoh Alkitab)|Ham]]. Mereka digambarkan sebagai orang-orang perkasa berbadan besar "yang tingginya seperti tinggi pohon aras," (Amos 2:9) yang mendiami tanah di sebelah timur dan sebelah barat [[Sungai Yordan]]. Tinggi badan dan kekuatan orang Amori yang digambarkan dalam Amos 2:9 telah membuat beberapa cendekiawan Kristen, termasuk Orville J. Nave, yang menulis buku klasik ''[[Nave's Topical Bible]]'', menjuluki orang Amori sebagai "raksasa."<ref>[http://www.biblestudytools.com/concordances/naves-topical-bible/amorites.html Nave's Topical Bible: Amorites], Nave, Orville J., Retrieved:2013-03-14</ref>
 
Raja orang Amori, [[Og]], digambarkan sebagai "yang tinggal hidup dari sisa-sisa orang [[Refaim]]" ([[Kitab Ulangan|Ulangan]] 3:11). Agaknya kata Amori dan Kanaan agaknya digunakan bergantian untuk maksud yang kurang lebih sama, Kanaan diginakandigunakan dalam arti yang lebih umum sementara Amori lebih spesifik digunakan untuk menyebut salah satu puak bangsa Kanaan yang mendiami negeri itu.
 
Bangsa Amori dalam Alkitab tampaknya mula-mula mendiami wilayah yang terbentang mulai dari dataran tinggi di sebelah barat [[Laut Mati]] (Kejadian 14:7) sampai ke [[Hebron]] (Ulangan 3:8; 4:46–48), meliputi "seluruh [[Gilead]] dan seluruh [[Basan]]" (Ulangan 3:10), dengan [[Lembah Sungai Yordan]] di timur sungai itu (Ulangan 4:49), yakni daerah kekuasaan "dua raja orang Amori," [[Sihon]] dan Og (Ulangan 31:4; [[Kitab Yosua|Yosua]] 2:10; 9:10). Baik Sihon maupun Og masing-masing berdiri sendiri. Orang-orang Amori ini tampaknya dikaitkan dengan kawasan [[Yerusalem]], dan orang [[Yebus]] mungkin salah satu golongan dari orang Amori (Yehezkiel 16:3). Lereng selatan pegunungan [[Yudea]] disebut pula "pegunungan orang Amori" (Ulangan 1:7, 19, 20).
Baris 50 ⟶ 70:
Lima raja orang Amori pertama-tama dikalahkan dalam pembantaian besar-besaran oleh [[Yosua]] (Yosua 10:10). Selanjutnya lebih banyak lagi raja-raja orang Amori yang dikalahkan di dekat mata air [[Meiron|Merom]] oleh Yosua (Yosua 11:7-8). Diriwayatkan pula bahwa pada masa hidup [[Samuel]], ada damai di antara mereka dan orang Israel (1 Samuel 7:14). Orang [[Gibeon]] disebut sebagai keturunan mereka, yakni segolongan orang Amori yang mengikat perjanjian dengan orang Ibrani; kelak ketika Saul melanggar perjanjian itu dan membunuh beberapa orang Gibeon, Tuhan menjatuhkan bencana kelaparan ke atas Israel.
 
== Hipotesis Indo-Eropa ==
==Referensi==
Anggapan bahwa orang Amori adalah bangsa pengembara yang berbadan tinggi dan beringas, telah mengakibatkan munculnya suatu teori yang anakronistis di kalangan para penulis rasis pada abad ke-19, yang menyatakan bahwa orang Amori adalah suku pejuang "[[Ras Arya|Arya]]" yang suatu ketika pernah memperhamba bangsa Israel. Hal ini dimungkinkan karena bukti-bukti yang ada cocok dengan model-model migrasi bangsa Indo-Europa ''yang mutakhir saat itu''. Teori ini dicetuskan oleh [[Felix von Luschan]] yang kelak melepaskannya.<ref>[https://books.google.com/books?id=Q668ALjXZW8C&lpg=PP1&dq=Jews%20and%20Race%3A%20Writings%20on%20Identity%20and%20Difference&pg=PA88#v=onepage&q=Felix%20von%20Luschan%20amorites%20abandoned&f=false "Are the Jews a Race?" oleh Sigmund Feist] dalam "Jews and Race: Writings on Identity and Difference, 1880-1940", disunting oleh Mitchell Bryan Hart, UPNE, 2011, hal.88</ref>
 
[[Houston Stewart Chamberlain]] menyatakan bahwa [[Daud|Raja Daud]] dan [[Yesus]] tergolong [[Ras Arya]] karena keduanya adalah keturunan orang Amori. Pendapat ini diulangi oleh pakar ideologi Nazi, [[Alfred Rosenberg]].<ref>[http://www.nybooks.com/articles/6962] [[Hans Jonas]], ''[[New York Review of Books]]'', 1981</ref>
 
Pada kenyataannya tak dapat dipungkiri bahwa orang Amori secara ekslusif menuturkan [[bahasa Semit]], menganut [[Agama Semit Kuno|kepercayaan Semit]] yang ada di [[Timur Dekat]], jelas-jelas memiliki nama diri yang khas Semit, dan diyakini berasal-usul dari negeri-negeri yang terletak tepat di sebelah barat Mesopotamia, yakni kawasan [[Levant]] (sekarang [[Suriah]]), sehingga mereka pun dianggap salah satu dari [[Semit|suku-suku bangsa Semit]].<ref>Who Were the Amorites?, oleh Alfred Haldar, 1971, Brill Archive</ref><ref>[https://books.google.com/books?id=NffLn98SoIQC&lpg=PA867&dq=amorites%20semitic&pg=PA867#v=onepage&q&f=false Semitic Studies, Jilid 1], oleh Alan Kaye, Otto Harrassowitz Verlag, 1991, hal.867</ref><ref>[https://books.google.com/books?id=SMzgBLT87MkC&lpg=PA452&dq=amorites%20semitic&pg=PA361#v=onepage&q&f=false The Semitic Languages], oleh Stefan Weninger, Walter de Gruyter, 23 Dec 2011, hal.361</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
Baris 59 ⟶ 86:
* G. Roux, ''Ancient Iraq'', London, 1980.
 
== Daftar pustaka ==
==Pranala luar==
* E. Chiera, ''Sumerian Epics and Myths'', Chicago, 1934, Nos.58 dan 112;
* E. Chiera, ''Sumerian Texts of Varied Contents'', Chicago, 1934, No.3.;
* H. Frankfort, ''AAO'', hal.&nbsp;54–8; <!--please expand this title-->
* F.R. Fraus, ''FWH'', I (1954);<!--please expand this title-->
* G. Roux, ''Ancient Iraq'', London, 1980.
 
== Pranala luar ==
* [http://jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=1422&letter=A Bangsa Amori] dalam ''Jewish Encyclopedia''
 
{{Ancient Mesopotamia}}
 
[[CategoryKategori:Kanaan]]
[[CategoryKategori:Bangsa kuno]]