Amr bin Hisyam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel
 
(33 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox orang}}
'''Amr bin HisyāmHisyam''' ([[bahasa Arab]]: '''{{lang-ar|عمرو بن هشام'''}}; lahir tahun [[570]] – meninggal [[17 Maret]] [[624]] pada umur 53/54 tahun;) atau '''''Abu Jahal''''' (artinya Bapak Kebodohan) adalah salah seorang pemimpin penduduk Mekkah, yang terkenal akan permusuhannya terhadap kaumNabi Islam [[MuslimMuhammad]]. Ia memiliki anak yang memeluk agamadan [[IslamMuslim]].<ref>Letter danNo.28, diyakini2nd olehparagraph, umatPeak Islamof sebagaiEloquence salah seorang [[syuhada]](Page-575), ia{{ISBN|0-941724-18-2}}; bernamaretrieved [[Ikrimah11 binJanuary Abu Jahal|Ikrimah]].2015</ref> Amr bin Hisyam mati terbunuh dalam [[Perang Badar]], yang terjadi pada tahun ke-2 [[Hijriyah]]. Abu Jahal telah di catatdicatat dalam Al Qur'an sebagai salah satu ahli Neraka Jahannam.{{cn}}<ref>''The Life of Muhammad: A Translation of ibn Isḥāq's Sīrat Rasul Allāh'' with introduction & notes by Alfred Guillaume, Oxford University Press, 1955.</ref>
 
== Abu Jahal dan Abu Lahab ==
Abu Jahal berbeda dengan Abu Lahab. Abu Jahal bukanlah seorang paman atau kerabat Muhammad tidak seperti [[Abu Lahab]]. Muhammad berasal dari Bani Hasyim, sedangkan Abu Jahal berasal dari Bani Makhzum meskipun keduanya berasal dari satu suku yang sama ([[Quraisy]]). Abu Jahal juga dikenal sebagai Asadul ahlaf (singa dari kelompok penentang yang telah bersumpah untuk memerangi Islam dan Muhammad).
 
== Nama ==
{{Noref section}}
Julukannya adalah "Abu al-Hakam" (ابوالحكم), ( "Bapak kebijaksanaan") karena ia adalah seorang pria yang terenalterkenal akan kebijaksanaan dan kecerdasannya sehingga para tetua Quraisy sering meminta bantuannya dalam menghadapi masalah. Bahkan pada usia tiga puluh tahun, ia diundang untuk menghadiri majelis khusus yang diadakan di Dār'un NadwaNadwah, kediaman milik [[Hakim bin HazmHizam]]. Padahal, usia minimal yang diperlukan jika ingin hadir pada pertemuan tersebut adalah empat puluh tahun.
 
== Kematian ==
Abu Jahl terluka parah dalam Pertempuran Badr oleh Mu'adh bin 'Afrā' dan [[Mu'adz bin Amr|Mu'adz bin 'Amr]], namun akhirnya dibunuh oleh [[Abdullah bin Mas'ud]].<ref>Muhammad ibn Ishaq. Sirat Rasul Allah. Translated by Guillaume, A. (1955). The Life of Muhammad, pp. 304, 337-338. Oxford: Oxford University Press. "Muhammad ibn Ishaq. Sirat Rasul Allah."</ref>
 
[[Abdurrahman bin Auf]] menceritakan:<ref>Sahih Bukhari 4.53.369, Sahih Bukhari 5.324, Sahih Bukhari 5.298, Sahih Bukhari 5.300, Sahih Bukhari 5.301, Sahih Bukhari 5.355</ref>
{{Kutipan|Ketika saya berdiri di barisan pada hari (pertempuran) Badar, saya melihat ke kanan dan kiri saya dan melihat dua anak laki-laki Anshar, dan saya berharap saya lebih kuat dari mereka. Salah satu dari mereka menarik perhatian saya sambil berkata, "Wahai Paman! Apakah Anda mengenal Abu Jahl?" Saya berkata, "Ya, apa yang kamu inginkan darinya, wahai keponakanku?" Dia berkata, "Aku telah diberitahu bahwa dia melecehkan Utusan Allah. Demi Dia yang hidupku berada di Tangan-Nya, jika aku melihatnya, maka tubuhku tidak akan meninggalkan tubuhnya sampai salah satu dari kita menemui takdirnya." Aku heran dengan pembicaraan itu. Kemudian anak laki-laki yang lain meminta perhatian saya dengan mengatakan hal yang sama seperti yang dikatakan oleh yang lain. Setelah beberapa saat aku melihat Abu Jahal berjalan di antara orang-orang. Saya berkata (kepada anak laki-laki), "Lihat! Ini pria yang Anda tanyakan kepada saya." Jadi, keduanya menyerangnya dengan pedang mereka dan memukulnya sampai mati (Salah satu tangan bocah itu terbunuh, tangan itu menggantung sehingga dia menggunakan kakinya untuk menginjak tangan yang menggantung dan dia dengan paksa melepaskan tangan itu agar tidak menimbulkan dia bermasalah dalam membunuh Abu Jahl) dan kembali ke Rasul Allah untuk memberitahunya tentang itu. Rasul Allah bertanya, "Siapa di antara kalian yang telah membunuhnya?" Masing-masing dari mereka berkata, "Aku telah membunuhnya." Rasul Allah bertanya, "Apakah kamu sudah membersihkan pedangmu?" Mereka berkata, "Tidak." Dia kemudian melihat pedang mereka dan berkata, "Tidak diragukan lagi, kalian berdua telah membunuhnya dan harta rampasan dari almarhum akan diberikan kepada kalian berdua." Belakangan, Mu'awwidz tewas dalam pertempuran itu. Maka, Mu'adz bin Amr bin al-Jamuh mendapatkan harta rampasan Abu Jahal.}}
 
Mu'ādz bin 'Amr bin al-Jamuh berkata,
{{Kutipan|"Saya mendengar orang-orang berkata ketika Abu Jahal berada di semacam semak belukar, 'Abu' jahal tidak dapat dijangkau'. Ketika saya mendengar bahwa saya menjadikannya urusan saya, dan membuat untuknya. Ketika saya berada dalam jarak serang, saya menimpanya dan memberinya pukulan yang membuat kaki dan setengah betisnya terbang. Saya hanya bisa menyamakannya dengan batu kurma yang terbang dari alu saat dipukul. Putranya, [[Ikrimah bin Abu Jahal|Ikrimah]] memukul bahu saya dan memotong lengan saya dan itu tergantung pada kulit di sisi saya, dan pertempuran memaksa saya untuk meninggalkannya. Saya berjuang sepanjang hari dengan menyeret lengan saya ke belakang dan ketika terasa menyakitkan bagi saya, saya meletakkan kakiku di atasnya dan berdiri di atasnya aku merobeknya."}} Dia hidup setelah itu hingga masa pemerintahan 'Utsman.<ref name="Guillaume, p304">Guillaume, hlm.304</ref>
 
Mu'awwidz bin 'Afrā' melewati Abu Jahal saat dia terbaring tak berdaya dan memukulnya sampai dia meninggalkannya pada napas terakhirnya. Dia sendiri terus berperang sampai dia terbunuh. Kemudian [[Abdullah bin Mas'ud]] melewati Abū Jahl ketika Muhammad memerintahkan agar dia dicari di antara yang terbunuh. Abdullah bin Mas'ud berkata bahwa dia menemukannya pada napas terakhirnya dan meletakkan kakinya di lehernya dan berkata kepadanya: "Apakah Tuhan telah mempermalukanmu?" Dia menjawab, "Bagaimana Dia mempermalukan saya? Apakah saya lebih luar biasa daripada orang yang telah Anda bunuh? Ceritakan bagaimana pertempuran itu berlangsung." Abdullah mengatakan kepada Abu Jahal bahwa pertempuran dimenangkan oleh [[Muslim]]. Abu Jahl berkata, "Kamu telah mendaki tinggi, gembala kecil." Kemudian [[Abdullah bin Mas'ud]] memenggal kepalanya dan menunjukkan kepalanya kepada Muhammad. Ketika Muhammad melihat tubuhnya yang tak bernyawa di medan perang, dia berkata,<ref>{{Cite web|url=http://www.ahlalhdeeth.com/vbe/showthread.php?t=4109|title="The Pharoah of the Community"|access-date=2022-12-21|archive-date=2017-10-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20171015044539/http://www.ahlalhdeeth.com/vbe/showthread.php?t=4109|dead-url=yes}}</ref>
 
{{Kutipan|Setelah kematiannya, orang-orang Quraisy berduka untuknya dan menyusun elegi dan permintaan yang menggambarkan dia sebagai pria yang mulia, murah hati dan dimuliakan.}}
 
== Referensi ==
'Amr bin Hisyam selalu memusuhi Muhammad dan menolak dakwah dan kenabiannya. Oleh karena itu Muhammad menyebut dirinya sebagai Abu Jahal (أبو جهل ') ( "Bapak Kebodohan").
{{reflist}}
*{{EI2 |article=Makhzūm |last=Hinds |first=M. |authorlink=Martin Hinds |volume=6 |pages=137–140}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Tokoh Quraisy]]
[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur'an]]
[[Kategori:Musuh Muhammad]]