Panyocokan, Ciwidey, Bandung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(25 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Underlinked|date=November 2023}}
{{desa
|peta =
Baris 6 ⟶ 7:
|nama dati2 =Bandung
|kecamatan =Ciwidey
|kode pos = 40362<ref>[https://kodepos.posindonesia.co.id/kodeposnewlist?tab=140001&cmd=search&z_id_prov=%3D&x_id_prov=32&z_id_kotakab=%3D&x_id_kotakab=3204&z_id_kec=%3D&x_id_kec=320439&z_id_desa=%3D&x_id_desa=&search=&searchtype= Kode Pos Kecamatan Ciwidey]</ref>
|luas =389.172 Ha
|penduduk =
|foto=}}
Mayoritas masyarakat Desa Panyocokan Kecamatan Ciwidey merupakan suku dan yang tersebar ditia-tiap RW, aspek kebudayaan, baik yang bersifat kebendaan menunjukan identitas dan karakter khas budaya sunda selain dipengaruhi oleh nlai-nilai agama khususnya islam yang dianut oleh sebagian besar masyarakat sehingga selain NYUNDA, pola kehidupan masyarakat Desa Panyocokan juga bersifat religius, dinamika religius masyarakat
Bermula dari sebuah kampung pasir pangilo dan penduduk yang gagah perkasa bernama H. A Wanadipura diangkat oleh penduduk dari tiga Kampung antara lain Kampung Pasir Pangilo, Pasir Hangasa dan Pasir Eurih, dari ketiga pasir tersebut disatukan dan namanya diganti menjadi Kadameteng yang berarti Kada = Gagah
Pada tahun 1774 M oleh pemerintah Hindia Belanda, kampung Kadameteng disyahkan menjadi Desa Kadameteng
Pada masa pemerintahan Embah Petinggi di pendopo pernah diadakan pameran buah-buahan
Maka dengan kesaktian yang dimiliki oleh Embah Petinggi Durian tersebut dapat dibelah dengan mudah sehingga semua yang hadir pada waktu itu merasa kagum pada kegagahan Embah Pertinggi.
Namun setelah durian itu dapat dibelah semua yang hadir merasa aneh karena di dalam durian itu tidak ada isinya melainkan hanya secarik kertas dengan bertuliskan “ KADU AGUNG “ . pada saat itu spontan Kanjeng Dalem menyuruh untuk mengganti nama Kadameteng menjadi Kadu Agung.
Selang beberapa saat kemudian setelah pameran selesai di sebelah timur Bandung di daerah pesawahan telah terjadi kekacauan dengan adanya karaman – karaman ( pengacau ) yang dipimpin oleh salah seorang penduduk Ujung Berung yang gagah perkasa, yang mana karaman – karaman tersebut selalu menggangu keamanan dan ketentraman masyarakat.
Karena keamanan penduduk terganggu maka Kanjeng Dalem mengumumkan kepada petinggi petinggi Kabupaten Bandung untuk melenyapkan karaman – karaman tersebut.
Hanya ada satu Petinggi yang sanggup melawan karaman tersebut yaitu Embah Petinggi ( Elam Surajane ) dari Desa Kadu Agung.
Dengan hanya berbekal senjata Kadu Agung pemberian Setelah tiba di tempat karaman itu yakni di sebuah tegalan gubug tempat
Peminpinnya dapat dikalahkan dengan senjata ampuhnya sendiri yaitu sebuah Wesi Kuning sehingga
Sebagai hadiah dari Kanjeng Dalem untuk keberhasilan Embah Petinggi ( Elam Surajane ) Kanjeng Dalem memberikan nama kampung / Desa Panyocokan.
Desa Kadameteng atau / Kadu Agung pada tahun 1796 M, dibagi menjadi Dua Desa yang masing – masing Desa Kadameteng dan Desa Pasir Hangasa. Dengan masing – masing sebagai kepala desa nya Eyang Petinggi ( Elam Surajane ) sebagai Kepala Desa Kadameteng sampai dengan 1812
Pada tahun1924 Desa Kadameteng dan Pasir Hangasa di satukan menjadi Desa Panyocokan dengan pemimpin /Kepala Desa bernama Raden Tirtawijaya.
Semasa pemerintahan Desa Panyocokan yang dipimpin oleh R.Tirtawijaya, beliau telah berhasil membeli sebidang tanah yang dijadikan
Masa bhakti pemerintahan Desa yaitu R. Tirtawijaya dari mulai tahun 1924 s/d 1942, selanjutnya dari tahun 1942 s/d 1951 pemerintahan Desa Panyocokan dipimpin oleh putranya yang bernama R. Harun Purnawijaya, dari tahun 1951 s/d 1969 Pemerintahan Desa Panyocokan di pimpin oleh seorang Kepala Desa terpilih bernama Endi Natamiharja, dari tahun 1969 s/d 1983 pemerintahan Desa Panyocokan di pimpin oleh seorang kepala desa terpilih bernama H. Ii Ishak berasal dari salah seorang Kepala Sekolah Dasar Negri Ciwidey III.
Berkat Keuletan dan keterampilan bapak H. Ii ishak semasa memimpin pemerintahan Desa Panyocokan dalam melaksanakan tugasnya sebagai, administrator pemerintahan,administrator pembangunan, dan administrator kemasyarakatan dari mulai pelita I,II dan III sehingga pada tahun 1977 / 1978 dalam mengikuti lomba Desa sekabupaten DT II Bandung berhasil menjadi juara ke I kabupaten DT II Bandung, kemudian dilanjutkan mengikuti lomba desa ketingkat Prov DT I Jawa Barat sehinga berhasil menjadi juara ke II tingkat Provinsi DT I Jawa Barat dengan sebutan Desa Swasembada Tingkat Tiga.
Pada bulan Nopember 1983 Bapak H. Ii Ishak berhenti dengan hormat dari jabatan Kepala Desa Panyocokan, dikarenakan adanya peraturan pemerintah / Undang-undang No 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa.Peraturan Mentri Dalam Negeri No 06 tahun 1981 tentang tata cara pemilihan
```Silsilah Keturunan```
Ketiga orang yang berjasa menyebarkan agama Islam dan membuka daerah Ciwidey/Kadu Agung/Pekemitan adalah keturunan dari Eyang Maulana Yusuf / Eyang Maulana Muhammad / Pangeran Ketib Salim dari daerah Banten
Para keturunan tersebut, terbagi untuk menempati beberapa daerah sampai akhir hayatnya, sebagai berikut
# Eyang Ngaben Wangsa Dinata di Cidaun ;
Baris 45 ⟶ 47:
# Eyang Camat Nata Wiguna di Cihareuday.
# H. A Wanadipura Kadameteng.
Diperkirakan masa tahun penyebaran agama Islam sampai dengan membuka daerah Panyocokan
'''SILSILAH KEPALA DESA KADAMETENG'''
# R. Wanadipura
# Elam Surajene
# Kalsawidjaja
# Muhajat
# Markom
# H. Ali Wanadipura
# H.A Salam s
# Ranudipura
# Madsan
# Madasim Manadjadja
'''SILSILAH KEPALA DESA PASIR HANGASA'''
# Bakri
# H. Djaelani
# Abrurahman
# Atmawijaya
# Tirtawidjaja
'''SILSILAH KEPALA DESA PANYOCOKAN'''
# Tirtawidjaja
# R.H. Purnawidjaja
# Endi Natamiharja
# H. Ii ishak
# Uyu Somantri
# H. Nana Rusmana
# U Taryana
# Drs. Daud Hidayat
# Asep Dadi
# Asep Dadi
# H. Dadan. S.Pd.i ( Kepala Desa Sekarang )
# Usep Komara 2023 s/d 2025
# Sebelah Utara
# Sebelah Selatan
# Sebelah Barat
# Sebelah Timur
# Padi
# Jagung
# Ikan Air Tawar
# Ayam
# Kambing
# Kerajinan Golok
# Kerajinan Bambu
# Olahan Kerupuk
#
# TK,PUD
# SD
# SMP
# SMA
# Ponpes
Tempat-tempat Bersejarah/ Situs Budaya, di Desa Panyocokan terdapat tempat-tempat makam patilasan Tokoh Besar Desa Panyocokan. Sebgai berikut
# Makam Keramat H. R Wanadipura di Kp. Kadameteng RT. 02 RW. 16 Ds. Panyocokan
# Makam R. Tirtawidjaya di Kp. Pasirguna RT. 03 RW 05 Ds. Panyocokan
# Makam H. Nana Rusmana di Kp. Kadameteng RT. 02 RW 16 Ds. Panyocokan
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{RefDagri|2022}}
{{Ciwidey, Bandung}}
{{Authority control}}
|