Jim Supangkat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika |
Mundugumor (bicara | kontrib) |
||
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Jim Abiyasa Supangkat Silaen''' atau (atau lebih dikenal dengan nama '''Jim Supangkat''', {{lahirmati|[[Jongaya]], [[Sulawesi Selatan]]|2|5|1948}}) adalah [[seniman]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya dikenal melalui karya-karya lukisnya dan kritik senirupa yang dimuat di berbagai media massa. Ia telah melakukan banyak pameran senirupa, baik di dalam maupun di luar negeri. Jim merupakan salah satu penerima penghargaan Prince Claus Award ([[Belanda]]) untuk Posting Cultural Development in The Third World to The International World, ([[1997]]).<ref>[http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/supangkat.html Situs resmi Taman Ismail Marzuki] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150402131338/http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/supangkat.html |date=2015-04-02 }}, diakses 14 Maret 2015</ref><ref>[http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/1271/Jim-Supangkat Situs resmi Pemprov DKI Jakarta] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160921034811/http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/1271/Jim-Supangkat |date=2016-09-21 }}, diakses 14 Maret 2015</ref>
== Latar belakang ==
Jim Supangkat menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di [[Bandung]], [[Jawa Barat]], kemudian melanjutkan
Sejak tahun [[1970]] ia sudah mulai berpameran senirupa secara berkelompok, di [[Bandung]] dan [[Jakarta]]. Bersama beberapa senirupawan Bandung, ia membentuk Kelompok Pamer 74 ([[1974]]) yang kemudian mengadakan pameran di Balai Budaya. Setahun kemudian, Lewat sebuah pameran di [[Taman Ismail Marzuki]], pada Agustus 1975, ia dan 10 perupa muda, muncul dengan sebuah gebrakan yang dikenal sebagai Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia. Tahun [[1976]], Jim ikut serta dalam Pameran Besar Seni Lukis Indonesia II di TIM. Pada Maret [[1977]], ia dan kelompoknya mengadakan lagi Pameran Seni Rupa Baru Indonesia ’77. Settahun kemudian, ia ikut serta dalam Pameran Besar Seni Lukis Indonesia III di TIM. Dalam pameran terakhir Gerakan Seni Rupa Baru
Ia juga menulis sejumlah buku seni rupa yang sebagian besar muatannya adalah suatu upaya membangun paradigma seni rupa Indonesia di antara seni rupa dunia pada masa kini, di antaranya yang terpenting, yakni Lukisan, Patung dan Grafis Sidharta (STSI-Bandung, 1995), Indonesia Modern Art and Beyond (Indonesia Fine Art Foundation, 1997), The Contemporary Art of The Non-Aligned Country (Balai Pustaka-Jakarta, 1997), Jim Supangkat (et.al), Outlet, Yogyakarta Within the Contemporary Indonesia Art Scene (Prince Claus Fund-Cemeti Faoundation, Den Haag-Yogyakarta, 2001) Seni Rupa Indonesia, Seni dan Budaya di Ruang Ketiga (KPG-Jakarta, 2005). Pernah menjadi redaktur majalah gaya hidup pop paling terkenal masa itu, ''Aktuil'', bersama [[Remy Sylado|Remy Syalado]] di Bandung. Redaktur majalah ''Zaman'' dan ''Tempo.''
Selain buku juga menulis esai dan kritik seni rupa untuk berbagai kesempatan diskusi, seminar dan kuratorial pameran seni rupa, maupun pada sejumlah media seni rupa, di dalam maupun di negara lain, seperti ''Art and Asia Pacific'', [[Australia]] dan ''Asian Artnews'', [[Hongkong]]. Fokus bahasannya terutama berpokok pada upaya mengontruksikan kembali wacana modernisme di dalam historiografi seni rupa Indonesia yang terlalu dikuasai oleh persoalan identias dalam konteks universalisme Barat, yang tak bisa lagi diberlakukan, karena potensi-potensin modernisme dalam seni rupa Indonesia sesungguhnya telah muncul bersama lahirnya karya-karya seni rupa Indonesia sejak pertengahan abad ke-19. Tahun [[1990]], ia mulai menjadi kurator untuk Yayasan Seni Rupa Indonesia. Pada tahun [[1995]], menjadi kurator Pameran Seni Rupa Gerakan Non-Blok, sebagai bagian dari Konferensi negara-negara Non-Blok yang diadakan di Jakarta. Mengelola Art Space di Washington DC, [[Amerika Serikat]] sejak [[2001]]. Pada September [[2003]], ia menjadi kurator utama untuk CP Open Biennale International: “Interterpelation”, di Galeri Nasional, Gambir, [[Jakarta]].
Baris 20:
== Penghargaan ==
* Wendy Sorensen
* Indonesia Architec Association Award untuk esai dibidang arsitektur (1985)
* The Minister of Health Award untuk artikelnya mengenai kebiasaan dan kesehatan masyarakat (1990)
Baris 38:
{{reflist}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
|