Penguasa monarki: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Penambahan gelar Rasul kepada sosok Simon Petrus yabg merupakan salah satu dari ke-12 rasul Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(38 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{original research|date=Juli 2016}}
'''Penguasa monarki''' ({{lang-en|monarch}}) adalah seorang [[kepala negara]] yang jabatannya biasanya diwariskan dan memerintah seumur hidup atau hingga ia turun tahta. Sebuah negara yang dipimpin seorang penguasa monarki disebut [[monarki]]. Kata ini berasal dari [[bahasa Yunani]] ''monos archein'', artinya "satu pemerintah". Saat ini gelar penguasa monarki di beberapa negara tidak memiliki arti politik karena negara itu telah berubah menjadi [[republik]], namun tetap diwariskan.
Gelar penguasa monarki memiliki beberapa tingkatan sesuai dengan adat dan tradisi di setiap wilayah. Beberapa gelar untuk penguasa monarki memiliki versi laki-laki dan perempuan di suatu wilayah sebagaimana di Eropa, tetapi tidak membedakan jenis kelamin di tempat lain, seperti di Asia Timur. Indonesia mengadopsi banyak gelar untuk penguasa monarki dari berbagai kebudayaan dan tradisi, seperti dari India, Islam, atau bahkan Eropa, yang tiap gelarnya memiliki makna masing-masing.
== Gelar penguasa monarki ==
Terdapat beberapa gelar yang dikenal di Indonesia yang disandang bagi penguasa monarki, seperti raja, kaisar, maharaja, paus, khalifah, dan sultan, walaupun beberapa di antaranya tidak pernah disandang secara resmi oleh pemimpin monarki di Indonesia. Beberapa gelar memiliki makna masing-masing.
[[Berkas:Ruling-monarchs.jpg|jmpl|ka|250px|Kartu pos tahun 1908 menunjukkan sembilan belas penguasa monarki dunia yang sedang berkuasa: (kiri ke kanan) (1) [[Chulalongkorn|Rama V/Chulalongkorn, Raja Siam]] (2) [[George I dari Yunani|George I, Raja Yunani]] (3) [[Petar I dari Serbia|Peter I]], [[Daftar penguasa monarki Serbia|Raja Serbia]] (4) [[Karol I dari Rumania|Carol I, Raja Romania]] (5) [[Franz Joseph I dari Austria|Franz Joseph, Kaisar Austria-Hungaria]] (6) [[Ferdinand I dari Bulgaria|Ferdinand I, Tsar Bulgaria]] (7) [[Abdul Hamid II]], [[Daftar sultan Utsmaniyah|Khalifah dan Sultan-Padisyah Utsmani]] (8) [[Vittorio Emanuele III|Vittorio Emanuele III, Raja Italia]] (9) [[Nikolai II dari Rusia|Nikolai II, Kaisar dan Autokrat Rusia]] (10) [[Edward VII dari Britania Raya|Edward VII, Raja Inggris Raya dan Kaisar India]] (11) [[Wilhelm II dari Jerman|Wilhelm II, Kaisar Jerman dan Raja Prusia]] (12) [[Gustaf V dari Swedia|Gustaf V, Raja Swedia]] (13) [[Haakon VII dari Norwegia|Haakon VII, Raja Norwegia]] (14) [[Frederick VIII dari Denmark|Frederick VIII, Raja Denmark]] (15) [[Wilhelmina dari Belanda|Wilhelmina, Ratu Belanda]] (16) [[Kaisar Guangxu|Zaitian, Kaisar Guangxu Tiongkok]] (17) [[Mutsuhito|Mutsuhito, Kaisar Meiji Jepang]] (18) [[Manuel II dari Portugal|Manuel II, Raja Portugal dan Algarves]] (19) [[Alfonso XIII dari Spanyol|Alfonso XIII, Raja Spanyol]].]]
=== Raja ===
'''[[Raja (gelar)|Raja]]''' adalah gelar penguasa monarki yang paling umum digunakan di Indonesia. Gelar ini diturunkan dari [[Bahasa Sanskerta|bahasa Sansekerta]] राजा ''rājā-'' dan mulai digunakan penguasa monarki di Indonesia seiring menguatnya pengaruh Hindu Budha dari India. Monarki yang berada di bawah pimpinannya disebut dengan kerajaan.
Gelar yang setara dari raja untuk wanita adalah '''[[Ratu (gelar)|ratu]]'''. Ratu dapat disandang oleh seorang wanita yang memimpin kerajaan, ataupun istri dari raja. Pada mulanya, gelar ini digunakan sebagai penguasa monarki di Indonesia. Namun seiring masuknya pengaruh Hindu dan Budha di Indonesia, gelar ini terdesak penggunaannya oleh raja, dan ratu menjadi gelar yang khusus diperuntukkan untuk wanita. Walaupun begitu, peggunaan gelar ratu tak sepenuhnya bergeser menjadi feminim. Keraton, istilah yang sering merujuk pada istana di Jawa, berasal dari kata "ke-ratu-an" yang bermakna tempat tinggal ratu. Beberapa cerita dan hikayat juga masih mempertahankan kedudukan ratu sebagai gelar yang dipegang oleh pria, seperti cerita berjudul ''Petruk dadi Ratu'' (Petruk menjadi Ratu), padahal Petruk sendiri adalah tokoh berjenis kelamin
=== Kaisar ===
'''[[Kaisar]]'''
Gelar lain yang setara dengan kaisar adalah '''[[maharaja]]''' yang diturunkan dari [[Bahasa Sanskerta|bahasa Sansekerta]]
Banyak dari masyarakat yang menyamakan penggunaan gelar raja dan kaisar, baik dalam percakapan maupun dalam penerjemahan gelar asing.
=== Paus ===
'''[[Paus (Katolik Roma)|Paus]]''' (bahasa Latin: ''papa'', bahasa Inggris: ''pope'') adalah gelar bagi Uskup Roma dan pemimpin Gereja Katolik dunia.<ref name="section880">{{cite web|url=http://www.vatican.va/archive/ENG0015/_P2A.HTM#PZ|work=[[Catechism of the Catholic Church]]|title= Christ's Faithful - Hierarchy, Laity, Consecrated Life: The episcopal college and its head, the Pope|publisher=Libreria Editrice Vaticana|location=Vatican City|year=1993|accessdate=14 April 2013}}</ref> Gelar ini diturunkan dari [[bahasa Yunani]] πάππας ''pappas'',<ref>{{cite web |url=http://education.yahoo.com/reference/dictionary/entry/pope |title=American Heritage Dictionary of the English Language |publisher=Education.yahoo.com |accessdate=11 August 2010 |archive-date=2011-06-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110606061848/http://education.yahoo.com/reference/dictionary/entry/pope |dead-url=yes }}</ref> yang berarti Bapa. Berdasarkan ''Annuario Pontificio'', gelar ini telah digunakan sejak tahun 33 M oleh [[Simon Petrus|Rasul Petrus]] hingga sekarang. Walaupun normalnya dipegang oleh satu orang dalam satu masa
Tidak ada gelar resmi yang setara untuk wanita dari paus, lantaran tidak diperkenankannya wanita menempati kedudukan ini. Walaupun begitu, beberapa bahasa di Eropa memiliki bentuk wanita dari gelar paus (misal ''popess'' dalam bahasa Inggris) karena keterkaitannya dengan legenda [[Paus Yohana]]
=== Khalifah ===
'''[[Khalifah]]''' ([[bahasa Arab]]:
Normalnya, hanya ada satu khalifah dalam satu masa.
Semenjak kejatuhan kekhalifahan pada tahun 1924, tidak ada pihak yang diakui oleh
Khalifah tidak memiliki gelar yang setara untuk wanita, karena tidak diperkenankannya wanita menempati kedudukan ini.
=== Sultan ===
'''[[Sultan]]''' adalah gelar bagi penguasa monarki
Gelar yang setara untuk wanita adalah '''[[sultanah]]'''. Penggunaan gelar sultanah ini berbeda-beda di tiap kawasan. Sultanah bisa bermakna sultan wanita, atau seorang wanita yang memimpin kesultanan, dan hal ini pernah digunakan pada masa Kesultanan Aceh. Walaupun begitu, tidak setiap wanita yang memimpin kesultanan menyandang gelar sultanah. Shajar al-Durr misalnya, tetap menyandang gelar sultan sebagaimana laki-laki saat dia naik tahta memimpin Mesir pada tanggal 2 Mei 1250 M.<ref>{{cite book |editor1-last=Holt |editor1-first=P. M. |editor2-last=Lambton |editor2-first=Ann K. S. |editor2-link=Ann Lambton |editor3-last=Lewis |editor3-first=Bernard |editor3-link=Bernard Lewis |title=The Cambridge History of Islam |url=http://books.google.com/books?id=4AuJvd2Tyt8C&pg=PA210 |accessdate=2010-03-01 |year=1977 |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-0-521-29135-4 |oclc=3549123 |page=210}}</ref>
Sultanah juga dapat digunakan sebagai gelar bagi istri sultan, sebagaimana yang digunakan pada Kesultanan Mesir yang berdiri pada 1914 sampai 1922 M.<ref>{{cite journal |last=Rizk |first=Yunan Labib |date=13–19 April 2006 |title=A palace wedding |journal=[[Al-Ahram Weekly]] |issue=790 |url=http://weekly.ahram.org.eg/2006/790/chrncls.htm |accessdate=2010-02-27 |quote=... Britain granted the rulers among the family the title of sultan, a naming that was also applied to their wives. |archive-date=2014-08-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140801102047/http://weekly.ahram.org.eg/2006/790/chrncls.htm |dead-url=yes }}</ref> Akan tetapi, penggunaan gelar sultanah sebagai istri sultan tidak dikenal di kawasan Nusantara (Indonesia). Banyak kesultanan di kawasan Nusantara menggunakan gelar permaisuri atau ratu untuk istri sultan.
Berbeda dengan raja dan kaisar, gelar sultan tidak terikat dengan sebuah tingkatan tertentu (kecuali berada di bawah khalifah, baik secara hierarkis maupun simbolis
== Gelar di luar Indonesia ==
=== Benua Eropa ===
Benua Eropa memiliki berbagai tingkatan kebangsawanan dan kepemimpinan monarki yang beberapa di antaranya masih bertahan hingga kini
[[Berkas:The Nine Sovereigns at Windsor for the funeral of King Edward VII.jpg|jmpl|314x314px|sembilan Penguasa Monarki Eropa pada saat pemakaman Edward Vii dari Britania Raya]]
==== Kerajaan di Eropa ====
Baris 54 ⟶ 55:
* ''Rex'', gelar raja dalam bahasa Latin yang berarti "penguasa." Beberapa kerajaan di Eropa menggunakan turunan dari istilah ini, seperti ''rey'' di Spanyol dan ''roi'' di Prancis.
Gelar-gelar ini memiliki bentuk yang setara untuk wanita, yang bisa bermakna wanita yang menjadi pemimpin monarki atau istri dari pemimpin monarki pria.
* ''Queen'', gelar yang digunakan bagi Ratu atau Permaisuri Inggris, diturunkan dari bahasa Jerman ''*kwoeniz'', atau ''*kwenon'', yang bermakna "istri." Mulanya gelar ini diperuntukkan bagi istri dari ''king''. Tetapi
* ''Regina'', bentuk wanita dari ''rex''. Beberapa ratu atau permaisuri di Eropa juga menyandang turunan dari gelar ini dalam bahasa masing-masing saat menjabat.
Dalam sandi kerajaan yang digunakan sebagai monogram inisial dari penguasa monarki di Inggris, mereka menggunakan inisial dengan bahasa Latin, meskipun gelar itu tidak digunakan dalam keseharian. Inisial dari ''Queen'' [[Elizabeth II dari Britania Raya|Elizabeth II]] adalah
==== Kekaisaran di Eropa ====
* ''Imperator'', gelar kaisar dalam bahasa Latin yang bermakna komandan. Bentuk wanitanya adalah ''imperatrix''. Turunan dari gelar ini digunakan oleh banyak kaisar di Eropa seperti ''empereür'' di Prancis pada masa Napoleon dan ''emperor'' (''empress'' bagi wanita) di Inggris. Pemimpin Rusia juga mengadopsi gelar ''imperator'' untuk laki-laki dan ''imperatritsa'' untuk wanita secara resmi sejak tahun 1721, menggantikan gelar ''tsar'' dan ''tsaritsa''. Monarki yang dipimpin seorang ''emperor'' atau ''empress'' disebut ''empire'', atau kekaisaran.
* ''Caesar'', gelar yang diturunkan dari nama Julius Caesar. Gelar ini diadaptasi ke dalam banyak bahasa di dunia, seperti bahasa Jerman (''kaiser'' untuk pria dan ''kaiserin'' untuk wanita), bahasa Rusia (Царь, ''tsar'' dan Царица, ''tsaritsa''), bahasa Arab (''qays'r'' قيصر), bahasa Ibrani (''kesár''
* ''Basileus'' (bahasa Yunani: βασιλεύς) adalah gelar dalam bahasa Yunani yang memiliki beberapa arti yang secara luas diartikan sebagai "raja" atau "kaisar". Gelar ini digunakan juga oleh Kaisar Romawi Timur (Bizantium). Bentuk wanita dari gelar ini adalah ''Basilissa'' (Βασίλισσα), ''Basileia'' (Βασίλεια), ''Basilis'' (Βασιλίς), atau ''Basilinna'' (Βασιλίννα).
Gelar untuk penguasa monarki di Eropa memiliki versi laki-laki dan perempuan. Gelar untuk wanita (seperti ''queen'' dan ''empress'' dalam bahasa Inggris) biasanya memiliki makna ganda, yaitu sebagai penguasa monarki wanita atau sebagai istri penguasa monarki pria. Dalam beberapa kasus, hal ini menimbulkan kebingungan karena persamaan gelar yang disandang. Tetapi pada masa belakangan, gelar-gelar tadi diberi imbuhan tidak resmi untuk membedakannya. Imbuhan ''regnant'' (menjadi ''queen regnant'' dan ''empress regnant'') menandakan bahwa wanita yang penyandang gelar tersebut adalah penguasa monarki dan imbuhan ''consort'' (menjadi ''queen consort'' dan ''empress consort'') menyatakan bahwa dia hanyalah istri dari penguasa monarki pria.
=== Asia Timur ===
Salah satu gelar paling tinggi yang pernah digunakan di kawasan Asia Timur adalah
Pemimpin Jepang menyandang gelar ''tennō'' (天皇) yang kerap juga disejajarkan dengan kaisar dan gelar ini masih digunakan sampai sekarang, walaupun kedudukan kaisar sekarang lebih kepada lambang pemersatu belaka. Para wanita yang pernah duduk di tahta juga menyandang gelar ini, bukannya ''kōgō'' (皇后) yang merupakan gelar bagi permaisuri kaisar.
Baris 71 ⟶ 73:
Di semenanjung Korea, para pemimpinnya kebanyakan setara dengan tingkatan raja. Salah satu gelar yang disandang Raja Korea adalah ''wang'' ([[hanja]]: 王, aksara [[hangeul]]: 왕). Para wanita yang naik ke tahta juga menyandang gelar ini atau ''yeowang'' ([[hanja]]: 女王, aksara [[hangeul]]: 여왕, secara harfiah bermakna "raja wanita". setara dengan ratu dalam bahasa Indonesia), bukannya menyandang gelar ''wangbi'' (hangeul: 왕비) yang diperuntukkan bagi permaisuri raja. Saat Gojong mengakhiri masa Kerajaan Joseon dan menyatakan berdirinya Kekaisaran Korea pada 1897 M, dia menyandang gelar ''hwangje'' (hanja: 皇帝, hangeul: 황제) yang berarti kaisar, menyatakan dirinya setara dengan Kaisar China.
=== Timur Tengah ===
Di wilayah Arab, gelar penguasa monarki setingkat raja biasanya disebut [[Malik (gelar)|''Malik'']] ([[Abjad Fenisiа|Fenisia]]: 𐤌𐤋𐤊; [[Abjad Arab|Arab]]: ملك; [[Abjad Ibrani|Ibrani]]: מֶלֶךְ),<ref>{{Cite journal|last=باخشوين|first=فاطمة بنت علي|date=2015|title=المرض والتطبب عند العرب قبل الإسلام|url=http://dx.doi.org/10.33948/1643-000-006-004|journal=مجلة دراسات في علم الآثار والتراث|pages=83|doi=10.33948/1643-000-006-004}}</ref> terdapat dalam [[Bahasa Neo-Aram Assyria|bahasa Asyur]] yang bermakna hakim dan [[bahasa Ibrani]] ''malikh'' yang berarti raja. Dan setelah kedatangan Islam, gelar penguasa lebih sering menggunakan gelar [[Amirul Mukminin]] (أمير المؤمنين) gelar dalam tradisi awal Islam yang berarti "Pemimpin Orang-Orang Beriman". Secara umum kaum Sunni berpendapat bahwa semua khalifah di segala zaman dapat menyandang gelar Amirul Mukminin. Sedangkan gelar Khalifah (خَليفة) adalah gelar lain yang juga melekat dengan pemimpin muslim yang dalam sejarahnya hanya ada satu khalifah dalam satu masa.
Penguasa Persia menggunakan gelar [[Syah (gelar)|Syah]] ([[Bahasa Persia|Persia]]: ''شاه)'' yang juga bermakna raja, gelar kekaisarannya disebut Syahansyah (شاهنشاه) atau [[Padisyah]] (پادشاه) yang juga digunakan oleh Kesultanan Utsmaniyah, Kesultanan Mughal maupun Kekaisaran Iran-Persia.
Di [[Tanduk Afrika]], Penguasa Aksum menggunakan gelar Negus ([[bahasa Ge'ez]]: ንጉሥ, ''nəgueś'' ; cf. [[Tigrinya]]: ነጋሲ[[Bantuan:Bantuan multilingual (Etiopia)|<sup>?</sup>]] ''negus'') yang berarti [[raja]] atau pemimpin tertinggi di daerah [[Ethiopia]] kuno sampai tahun [[1974]]. Kata Negus berakar dari turunan bahasa [[Semit]] kuno '<nowiki/>'''N-G-S'''' yang berarti ''memerintah''. Gelar kekaisarannya disebut ([[bahasa Ge'ez]]: ንጉሠ ነገሥት, nəgusä nägäst) yang dipakai oleh [[Kaisar Etiopia]].
== Gelar Ganda ==
Pada keberjalanannya, banyak penguasa monarki yang menyandang lebih dari satu gelar dikarenakan berbagai alasan. Penguasa Turki Utsmani misalnya, menyandang beberapa gelar, di antaranya sultan, han, padishah, dan khalifah, yang kesemuanya memiliki makna masing-masing. Gelar "sultan" merupakan pernyataan diri sebagai penguasa atas monarki Muslim yang sah, "han" (pelafalan Turki untuk "khan") merupakan legitimasi diri sebagai pewaris atas moyangnya dari Asia Tengah,<ref>{{Cite book|title = The Imperial Harem: Women and Sovereignty in the Ottoman Empire|last = Peirce|first = Leslie P.|publisher = Oxford University Press, Inc.|year = 1993|isbn = 0-19-507673-7|location = New York|pages = }}</ref> "padishah" ({{lang|ota-Arab|پادشاه}}) merupakan gelar untuk kaisar dalam bahasa Persia, dan khalifah menunjukkan dirinya adalah pemimpin bagi seluruh dunia Islam.
Beberapa penguasa monarki di Eropa juga memiliki gelar rangkap. Dalam Kekaisaran Romawi Suci, sebuah kekaisaran yang terdiri dari kumpulan kerajaan dan kadipaten, sang kaisar, selain menjadi pemimpin seluruh kekaisaran, juga menjadi raja atau adipati di salah satu wilayah Kekaisaran Romawi Suci. Pada masa kolonial, penguasa monarki di beberapa negara seperti Inggris Raya, memiliki gelar rangkap sebagai raja (''king'') atau ratu (''queen'') sekaligus kaisar (''emperor'') atau Maharani (''empress''), menandakan bahwa sang penguasa menjadi raja-ratu di sebuah wilayah dan menjadi kaisar-Maharani di wilayah lain. Saat Inggris Raya menjadikan India sebagai salah satu wilayah kekuasaannya, Victoria sebagai Ratu Inggris Raya (''Queen of the United Kingdom'') saat itu juga dinyatakan sebagai Maharani India (''Empress of India'').
== Tinjauan ==
Beberapa gelar yang berkaitan dengan monarki adalah permaisuri dan ibu suri. Permaisuri bukanlah gelar bagi penguasa monarki, tetapi gelar untuk istri dari pemimpin monarki pria, baik itu raja, kaisar, atau sultan. Gelar ini berasal dari bahasa Tamil பரமேஸ்வரி (paramēsvari), dari bahasa Sansekerta परमेश्वरी (parameśvarī). Sebagaimana permaisuri, ibu suri juga bukanlah gelar penguasa monarki, tetapi gelar bagi ibunda penguasa monarki. Gelar ini juga dapat digunakan untuk permaisuri yang telah menjanda. Pada masa belakangan, ibu suri juga kerap disebut dengan ibu ratu, mungkin berasal dari terjemahan harfiah dari kata ''queen mother'', gelar bagi ibu suri di Inggris Raya.
Gelar untuk penguasa monarki wanita (seperti ratu dan maharani) biasanya juga digunakan untuk istri penguasa monarki pria, menjadikannya memiliki makna ganda, sebagaimana gelar untuk wanita di Eropa. Penggunaan gelar permaisuri ini menjadi salah satu cara menghilangkan keambiguan gelar. Gelar penguasa monarki di Indonesia juga memiliki versi laki-laki dan perempuan.
== Lihat juga ==
* [[Gelar kebangsawanan Jawa|Gelar Kebangsawanan Jawa]]
* [[Gelar Kebangsawanan Eropa]]
* [[Monarki di Eropa]]
== Daftar pustaka ==
{{reflist}}
|