Suronggotho: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dj Ran (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Cerita
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Ilustrasi Suronggotho.JPG|thumbjmpl|300px|Ilustrasi Suronggoto dan Dewi Wiji]]
'''Suronggotho'''<ref>httphttps://wwwmustafit.ticjeparablogspot.com/20092022/0205/tokohjadwal-sejarahhaul-para-wali-dan-sesepuh-di.html</ref> merupakan legenda seorang dari masa kasunanan yang berkembang di sekitar [[Bangsri, Jepara|Bangsri]] dan [[Mlonggo, Jepara|Mlonggo]]. Ia diceritakan sebagai orang yang memiliki kesaktian dan ambisinya untuk mempersunting wanita yang disukai berani mengorbankan apa saja. Ceritanya kemudian dihubungkan dengan pemberian nama desa tertentu dan dengan binatang yang dinamai [[Yuyu Gotho]] serta dikaitkan dengan Ula Lempe.
 
== Bertemu Dewi Wiji ==
Dahulu kala ketika Agama Islam mulai disiarkan oleh para wali sanga, dan dilanjutkan oleh para santrinya, tersebarlah Islam sampai ke wilayah Utara Pulau Jawa, termasuk di wilayah kita Jepara. Sunan Muria punya banyak santri yang mumpuni dan handal. Tidak hanya mumpuni dalam hal-hal keagamaan saja, bahkan sampai olah kanuragan dan kekebalan tubuhpun mereka punya. Termasuk Ki Gede Bangsri, Ki Banjar, Ki Jenggot dan juga Ki Sura Gotho yang berasal dari wilayah Jepara sebelah Utara. Mereka hidup rukun saling mengunjungi,tolong menolong dan bekerja sama dalam berdakwah agama. Seperti yang lain Sura Gotho juga bersilaturrahmi ke rumah saudaranya Ki Gede Bangsri. Namun hari itu sial karena Ki gedhe Bangsri sedang tidak ada di rumah, agaknya sedang bepergian dengan isterinya. Yang ada di rumah hanyalah anak putrinya yang sudah beranjak dewasa dan juga sangat cantik bernama Dewi Wiji.
 
Baris 25:
Siapa tamu istimewa dari Tiongkok itu? Dia adalah Sam Pho Kong yang terkenal dalam sejarah. Dia mau berguru tentang Islam kepada Sunan Muria. Untuk imbalannya Sam Pho Kong bisa memberikan jalan keluar untuk mengatasi Sura Gotho. Sura Gotho harus mati karena sangat membahayakan bagi ketenteraman orang lain dengan pusaka ampuh di tangannya. Kepada Ki Gede Bangsri diberikanlah sebotol kecil serbuk racun yang sangat mujarab. Entah bagaimana caranya serbuk racun itu bisa terminum oleh Ki Sura Gotho. Maka tidak menunggu waktu Ki Gede Bangsri secepatnya minta pamit.
 
== Menjadi Yuyu Gotho ==
Setelah Dewi Wiji ada dibawah cengkeramannya Sura Gotho tidak segera pulang ke Mandalika. Dia merayakan kemenangannya dengan bersenang-senang bersama kawan-kawanya di pantai Metawar. Karena teriknya panas maka Ki Sura Gotho kehausan. Dia membeli dawet. Kebetulan di sekitar pantai ada penjual dawet. Konon setelah puas meminum dawet terasa panas sekujur tubuhnya. Ternyata racun Sam Pho Kong telah berhasil diselundupkan melalui telik sandi yang ditugaskan membawanya. Karena tidak tahan menahan panasnya racun yang merasuk ke tubuhnya Sura Gotho berguling-guling kian kemari lalu menceburkan diri ke dalam laut. Dan terjadilah keajaiban. Tubuh Ki Sura Gotho seketika berubah menjadi Yuyu Gotho yaitu kepiting raksasa yang berbulu lebat. Ia bersumpah kalau Dewi Wiji tidak dikorbankan maka rakyat Bangsri akan dihancurkan.
 
== Menjadi Ular Lempe ==
Ki Ageng Bangsri minta pertimbangan kepada Sunan Muria. Setelah itu [[https://mustafit.blogspot.com/2018/07/ziarah-makam-sunan-muria-raden-umar-said.html Sunan Muria]] menyarankan putri Ki Ageng Bangsri, Dewi Wiji dikorbankan. Mendengar ancaman mengerikan itu Dewi Wiji yang sudah hancur luluh hatinya merelakan tubuhnya sebagai tumbal keangkaramurkaan Ki Sura Gotho. Dia ikhlas berkorban demi keselamatan rakyat Bangsri yang tidak berdosa. Tanpa ragu-ragu Dewi Wiji menceburkan diri ke dalam laut. Keajaibanpun terjadi. Seketika itu tubuh Dewi Wiji berubah menjadi Ula Lempe.
 
== Penawar Racun ==
Sampai sekarang terdapat cerita rakyat jika ada orang digigit ula lempe obatnya yuyu gotho ditumbuk lembut dioleskan, sebaliknya jika digigit yuyu gotho maka obatnyawobatnya darah ula lempe. Ula lempe dilaut ukurannya kecil banyakbanyakv cf tr Bu terdapat di sekitar pulau Mandalika. Ular tersebut kecil sebesar kelingking bisa menggigit. Yuyu Gotho yang ada dilaut tetapi berbulu dan warnanya hitam dan yuyu tersebut beracun. Yuyu ini beracun dan dijadikan bubuk kopi yang dapat digunakan untuk meracun orang. Racun yuyu ini sangat ganas. Jika bubuk kopi diletakkan dibawah gelasjelas saja dapat meracuni air di dalam gelasnya.
 
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
{{mitologi-stub}}
 
[[Kategori:Cerita rakyat dari Jawa Tengah]]
[[Kategori:Kabupaten Jepara]]
 
 
{{mitologi-stub}}