Masyarakat Anti-Kekerasan Yogyakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
 
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{inuse}}
{{Kotak info organisasi
|name = Masyarakat Anti-Kekerasan Yogyakarta
|image = Logo Makaryo.png
|size = 200px250px
|abbreviation = Makaryo
|motto =
Baris 28 ⟶ 27:
'''Masyarakat Anti-Kekerasan Yogyakarta''' atau '''Makaryo''' merupakan suatu wadah konsensus beberapa [[Lembaga Swadaya Masyarakat]] dan gerakan masyarakat sipil yang didirikan sebagai reaksi dan keprihatinan atas meningkatnya tindakan kekerasan di [[Yogyakarta]].<ref name=skripsi/>
 
== Pendirian ==
Aksi kekerasan dan pengerusakan terhadap kantor [[Lembaga Ombudsman Swasta Daerah Istimewa Yogyakarta]] (LOS DIY) pada tanggal 11-2-2008<ref>{{cite news|url=http://news.detik.com/berita/892054/tolak-hasil-penelitian-massa-rusak-kantor-ombudsman-yogya-|authors=|title=Tolak Hasil Penelitian, Massa Rusak Kantor Ombudsman Yogya|publisher=Detik News|date=11-2-2008|accessdate=24-8-2016}}</ref> dikecam oleh berbagai elemen masyarakat sipil di Yogyakarta. Tri Wahyu Kaha bersama beberapa tokoh lain mendirikan suatu forum bernama ''Masyarakat Anti-Kekerasan Yogyakarta'' (Makaryo) untuk mengawal penyelesaian kasus tersebut<ref name=skripsi/> hingga akhirnya berhasil menyeret pemimpin aksi massa yang berujung pada kekerasan tersebut ke penjara.<ref>{{cite news|url=http://news.detik.com/berita/2175285/ketua-partai-nasdem-bantul-dijebloskan-ke-bui-terkait-aksi-anarkis|authors=|title=Ketua Partai NasDem Bantul Dijebloskan ke Bui Terkait Aksi Anarkis|publisher=Detik News|date=20-2-2013|accessdate=24-8-2016}}</ref>
 
Selanjutnya, Makryo tidak hanya bergerak di bidang kekerasan yang bersifat politis, tetapi juga kekerasan fisik, psikologis, birokratis, dan struktural di bidang agama/kepercayaan, pluralisme, perempuan dan anak, jurnalis, pekerja, dan sebagainya. Keanggotaan Makaryo yang berjumlah 26 LSM/ individu/ organisasi terus mengalami pengingkatan.<ref name=skripsi/>
 
== Deklarasi Jogja darurat kekerasan ==
Makaryo mendeklarasikan ''"Jogja Darurat Kekerasan"'' pada tanggal 7 November 2013 sebagai sikap terhadap semakin meningkatkanyameningkatnya kasus kekerasan di Yogyakarta. Menurut Koordinator Umum Makaryo, Beni Susanto, terdapat 18 kasus kekerasan di Yogyakarta yang masuk ke data mereka semenjak tahun 1996, tetapi hanya dua yang diproses hukum. Kasus-kasus tersebut diawali penganiayaan yang menyebabkan kematian pada wartawan [[Fuad Muhammad Syafruddin]] hingga penyerangan peserta silaturahmi korban 1965 (Oktober 2013) oleh [[Front Anti Komunis Indonesia]] (FAKI). Makaryo mengharapkan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) memanggil [[Hamengkubawana X|Sultan]] dan Kapolda DIY untuk mencari solusi.<ref>{{cite news|url=https://m.tempo.co/read/news/2013/11/07/058527781/deklarasi-darurat-kekerasan-di-yogyakarta|authors=|title=Deklarasi Darurat Kekerasan di Yogyakarta|publisher=Tempo|date=7-11-2013|accessdate=24-8-2016}}</ref>
 
Pada bulan Mei 2014, Makaryo menyatakan akan melaporkan Gubernur DIY [[Hamengkubawana X|Sri Sultan Hamengkubuwana X]], dan bupati Sleman, Bantul, dan Gunungkidul ke Komnas HAM, serta Polda DIY ke Kompolnas, dan meminta Kapolda DIY Haka Astana dicopot dari jabatannya. Hal tersebut disebabkan enam bulan semenjak deklarasi Jogja Darurat Kekerasan, kasus kekerasan di Yogyakarta semakin meningkat.<ref>{{cite news|url=http://waktoe.com/makaryo-laporkan-sultan-dan-3-bupati-ke-komnas-ham-serta-meminta-kapolda-diy-dicopot/|authors=Ibrahim Umar|title=Makaryo Laporkan Sultan dan 3 Bupati ke Komnas HAM serta meminta Kapolda DIY dicopot|publisher=Waktoe.com|date=3-6-2013|accessdate=24-8-2016|archive-date=2016-08-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20160827065947/http://waktoe.com/makaryo-laporkan-sultan-dan-3-bupati-ke-komnas-ham-serta-meminta-kapolda-diy-dicopot/|dead-url=yes}}</ref>
 
== Gerakan #SaveJogja ==
==Lihat pula==
Gerakan #SaveJogja dilontarkan Makaryo sejak 5 Mei 2016 untuk mengembalikannya Yogyakarta sebagai Kota Toleran sebagaimana dideklarasikan pada tanggal 3 Maret 2011. Menurut Tri Wahyu, jika kondisi intoleransi di Yogyakarta dibiarkan, "Yogya akan jadi mantan Kota Pendidikan, mantan Kota Budaya, mantan Kota Toleran."<ref>{{cite news|url=https://m.tempo.co/read/news/2016/05/07/058768996/gerakan-savejogja-untuk-selamatkan-dari-intoleransi|authors=Pito Agustin Rudiana|title=Gerakan #SaveJogja untuk Selamatkan dari Intoleransi|publisher=Tempo|date=7-5-2016|accessdate=24-8-2016}}</ref>
*[[Wahid Institute]]
 
*[[Lembaga Studi Sosial dan Agama]]
== Lihat pula ==
* [[Wahid Institute]]
* [[Lembaga Studi Sosial dan Agama]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{indo-stub}}
 
[[Kategori:Organisasi di Indonesia]]
 
{{indo-stub}}