Kabupaten Biak Numfor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kevinturnip1 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Herryz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(113 revisi perantara oleh 54 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{dati2Dati2
|namasettlement_type = =Kabupaten Biak Numfor
|nama = Kabupaten Biak Numfor
|propinsi =[[Papua]]
|foto = Beechcraft 1900D Kaisiepo.jpg
|ibukota =[[Biak]]
|caption = [[Bandar Udara Internasional Frans Kaisiepo|Bandara Frans Kaisiepo, Biak]]
|luas =21.572 km² (total) = 3.130 km² (daratan) dan 18.442 km² (lautan)
|ibukota = [[Biak Kota, Biak Numfor|Biak Kota]]
|penduduk =110897
|provinsi = [[Papua]]
| penduduktahun= (2003)
|julukan = ''Kota Karang''
|kepadatan =-
|motto = ''Memantapkan Kota Jasa Sebagai Jembatan Emas Biak Sejahtera <nowiki>di</nowiki> Masa Depan''
|kecamatan =19
|lambang = Lambang Kabupaten Biak Numfor.png
|kelurahan =8 kelurahan dan 181 kampung
|peta = Lokasi Papua Kabupaten Biak Numfor.svg
|kodearea =-
|dasar hukum = UU No. 12 Tahun 1969<ref>{{Cite web |url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/7862/UU0121969.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2022-04-05 |archive-date=2022-04-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220411214114/https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/7862/UU0121969.pdf |dead-url=no }}</ref>
|motto ="Memantapkan Kota Jasa Sebagai Jembatan Emas Biak Sejahtera <nowiki>di</nowiki> Masa Depan"
|tanggal = [[17 Juli]] [[1918]]
|lambang =[[Berkas:Lambang Kabupaten Biak Numfor.jpg|120px]]
|image_mapdistrik = =19
| image_map kelurahan = biakpeta.png8
| mapsize kampung = 200px254
|kepala map_captiondaerah = Letak[[Daftar BiakBupati diBiak PapuaNumfor|Bupati]]
|nama subdivision_typekepala daerah = [[NegaraSofia Bonsapia]] (Pj.)
|wakil kepala daerah = [[Daftar Wakil Bupati Biak Numfor|Wakil Bupati]]
| subdivision_name = {{Flag|Indonesia}}
|nama wakil kepala daerah = ''lowong''
| subdivision_type1 = [[Provinsi]]
|nama sekretaris daerah = Zacharias L. Mailoa (Pj.)
| subdivision_name1 = [[Papua]]
|luas subdivision_type2 = 2601,99
| subdivision_name2penduduk = 149476
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|zona = [[Waktu Indonesia Timur|WIT]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=9 November 2024|format=Visual}}</ref><ref name="BIAK2019">{{cite web|url=https://biaknumforkab.bps.go.id/publication/2019/08/16/7d8e935577c0dbedd874208d/kabupaten-biak-numfor-dalam-angka-2019.html|title=Kabupaten Biak Numfor Dalam Angka 2019|last=|first=|website=www.biaknumforkab.bps.go.id|publisher=BPS Biak Numfor|accessdate=24 Februari 2020|archive-date=2019-09-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20190921073454/https://biaknumforkab.bps.go.id/publication/2019/08/16/7d8e935577c0dbedd874208d/kabupaten-biak-numfor-dalam-angka-2019.html|dead-url=no}}</ref>
|zona_utc = +9
|kepadatan = auto
|kode = +62 981
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|SNI = BDG
|{{Tree list}}
|timezone_DST =
* 84,25% [[Kekristenan]]
|utc_offset_DST =
** 82,07% [[Protestan]]
|latd=6 |latm=54 |lats=53.08 |latNS=S
** 2,18% [[Katolik]]
|longd=107 |longm=36 |longs=35.32 |longEW=E
{{Tree list/end}}
|coordinates_type = region:ID-JB_type:city
|15,52% [[Islam]] |0,15% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,08% [[Hindu]]<ref name="DUKCAPIL"/><ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Biak+Numfor&wid=9409000000&lang=id|last=|first=|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Biak Numfor|website=www.sp2010.bps.go.id|accessdate=24 Februari 2020|archive-date=2023-03-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20230317094229/https://sensus.bps.go.id/main/index/sp2010|dead-url=no}}</ref>}}
|coordinates_display = display=inline,title
|IPM = {{increase}} 74,95 ([[2024]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00bfac">&nbsp;tinggi&nbsp;</span><ref name="IPM">{{cite web | url =https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjIwNSMy/-metode-baru--indeks-pembangunan-manusia--umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title =Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020), 2023-2024|website =www.bps.go.id|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|date=(15 November 2024)|accessdate=16 November 2024}}</ref>
|elevation_m = 768
|elevation_ft kodearea = 2520
|zona = [[Waktu Indonesia Timur|WIT]]
| dau = Rp. 464.681.810.000.-
|kode = +62 981
| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15}}</ref>
|nomor_polisi = '''PA xxxx''' K*
|web =[http://www.biakkab.go.id www.biakkab.go.id]
|SNI = BDG
|dasar hukum =-
|coordinates = {{Coord|-1.170717|136.090179}}
|tanggal =-
|kepalaAPBD daerah =[[Bupati]]
|DAU = Rp 633.836.355.000,- ([[2024]])<ref name="DAU2024">{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2023/09/Rincian-Alokasi-DAU-DBH-TA-2024.pdf|title=Rincian Dana Transfer Umum T.A 2024 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2024)|accessdate=9 November 2024|format=PDF}}</ref>
|nama kepala daerah = Thomas Alfa Edison Ondi, S.STP
|DAK = Rp 294.545.328.000,- ([[2024]])<ref name="DANA">{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/?portfolio=daftar-alokasi-tkdd-2024-prov-papua|title=Buku Alokasi dan Rangkuman Kebijakan Transfer Ke Daerah T.A 2024 Provinsi Papua|website=djpk.kemenkeu.go.id|date=(2024)|accessdate=9 November 2024|page=22}}</ref>
|wakil kepala daerah =[[Wakil Bupati]]
|web = {{url|http://www.biakkab.go.id}}
|nama wakil kepala daerah = Herry Ario Naap, S.Si., M.Pd
}}
'''Kabupaten Biak Numfor''' adalah salah satu [[kabupaten]] di [[provinsi]] [[Papua]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota]] [[kabupaten]] ini terletak di [[Biak]]. Wilayah otonom yang kini disebut sebagai [[Kabupaten Supiori]] pernah menjadi bagian dari kabupaten ini.
 
'''Kabupaten Biak Numfor''' merupakan salah satu [[kabupaten]] di Provinsi [[Papua]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota kabupaten]] ini terletak di [[Biak Kota, Biak Numfor|Distrik Biak Kota]]. Wilayah otonom yang kini disebut sebagai Kabupaten Supiori pernah menjadi bagian dari kabupaten ini, setelah mengalami pemekaran wilayah. Penduduk kabupaten ini pada pertengahan tahun [[2024]] berjumlah 149.476 jiwa.<ref name="DUKCAPIL"/><ref name="BIAK2019"/> Kabupaten yang berdampingan dengan [[Kabupaten Supiori]] ini memiliki dua pulau utama, yaitu [[Pulau Biak]] dan [[Pulau Numfor]].<ref name="BIAK2019"/>
== Pulau-Pulau ==
Kabupaten Biak Numfor terdiri dari 2 (dua) pulau kecil, yaitu [[Pulau Biak]] dan [[Pulau Numfor]] serta lebih dari 42 pulau sangat kecil, termasuk [[Kepulauan Padaido]] yang menjadi primadona pengembangan kegiatan dari berbagai pihak. Luas keseluruhan Kabupaten Biak Numfor adalah 5,11% dari luas wilayah provinsi Papua.
 
Kabupaten ini telah disetujui oleh [[Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional]] (Lapan) sebagai tempat pembangunan bandara antariksa. Kabupaten ini dipilih karena dekat dengan garis khatulistiwa dan Lapan sudah memiliki beberapa hektare tanah di sana.
== Letak Geografis ==
[[Berkas:Pantai bosnik.jpg|left|thumb|Pantai Bosnik di Biak Timur, Kabupaten Biak Numfor]]
Kabupaten Biak Numfor terletak di [[Teluk Cenderawasih]] pada titik 0°21'-1°31' LS, 134°47'-136°48' BT dengan ketinggian 0 - 1.000 meter di atas permukaan laut.
 
== Geografis ==
Kabupaten ini merupakan gugusan pulau yang berada di sebelah utara daratan [[Papua]] dan berseberangan langsung dengan [[Samudera Pasifik]]. Posisi ini menjadikan Kabupaten Biak Numfor sebagai salah satu tempat yang strategis dan penting untuk berhubungan dengan dunia luar terutama negara-negara di kawasan [[Pasifik]], [[Australia]] atau [[Filipina]]. Letak geografis ini memberikan kenyataan bahwa posisinya sangat strategis untuk membangun kawasan industri, termasuk industri pariwisata.
 
Kabupaten Biak Numfor terletak di [[Teluk Cenderawasih]] pada titik 0°21'-1°31' LS, 134°47'-136°48' BT dengan ketinggian 0 - 1.000 meter di atas permukaan laut. Kabupaten ini merupakan gugusan pulau yang berada di sebelah utara daratan [[Papua]] dan berseberangan langsung dengan [[Samudera Pasifik]]. Posisi ini menjadikan Kabupaten Biak Numfor sebagai salah satu tempat yang strategis dan penting untuk berhubungan dengan dunia luar terutama negara-negara di kawasan [[Pasifik]], [[Australia]], atau [[Filipina]]. Letak geografis ini memberikan kenyataan bahwa posisinya sangat strategis untuk membangun kawasan industri, termasuk industri pariwisata.
== Iklim ==
 
=== Batas wilayah ===
Berdasarkan hasil pencatatan Stasiun Meteorologi Kelas I Frans Kaisiepo Biak pada tahun 2011 dilaporkan bahwa suhu udara rata‐rata di wilayah Kabupaten Biak Numfor adalah 27,1 C dengan kelembaban udara rata‐rata 86,3%, sehingga dapat disimpulkan bahwa daerah Kabupaten Biak Numfor termasuk kategori panas.
Hal ini juga dapat dilihat dari suhu udara minimum sekitar 24,5oC sementara suhu maksimum mencapai 30 C. Di sisi lain, curah hujan rata‐rata yang terjadi sepanjang tahun 2011 adalah 287,5&nbsp;mm, di mana curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Agustus yaitu 456,1&nbsp;mm, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan November yaitu 123,1&nbsp;mm.
Sementara itu, banyaknya hari hujan rata‐rata dalam satu bulan di Kabupaten Biak Numfor adalah 24 hari. Bahkan pada bulan September banyaknya hari hujan hampir mencapai satu bulan, yaitu 28 hari. Sedangkan banyaknya hari hujan paling kecil terjadi pada bulan Mei,
yaitu 19 hari.
BMKG juga mencatat bahwa rata‐rata penyinaran matahari setiap bulan adalah 140,8 jam, di mana penyinaran terbesar terjadi pada bulan
Januari yaitu 203,1 jam dan paling kecil pada bulan Juni hanya 69,1 jam. Sementara pantauan rata‐rata kecepatan angin setiap bulan masih tergolong normal yaitu 3,7 knots dan tekanan udara sebesar 1.007,1 mba.
 
== Sejarah ==
[[Berkas:8_Biak_1958_KLM_Hotel.jpg|left|thumb|Hotel Aerotel (dulu Hotel KLM) tahun 1958]]
[[Berkas:Biak 1958.png|thumb|Biak 1958]]
[[Berkas:Biakpulau.png|thumb|peta Biak (1955)]]
Dalam fakta sejarah terungkap, pemerintahan Biak pertama kali berdiri pada 17 Juli 1918 di Bosnik yang ketika itu masuk dalam wilayah Afedling Nieunea Utara Keresidenan Ternate dan sekitarnya. Pada waktu pemerintah Belanda berkuasa di daerah Papua hingga awal tahun 1960-an nama yang dipakai untuk menamakan Kepulauan Biak-Numfor adalah Schouten Eilanden, menurut nama orang Eropa pertama berkebangsaan Belanda, yang mengunjungi daerah ini pada awal abad ke 17. Nama-nama lain yang sering dijumpai dalam laporan-laporan tua untuk penduduk dan daerah kepuluan ini adalah Numfor atau Wiak. Fonem w pada kata wiak sebenarnya berasal dari fonem v yang kemudian berubah menjadi b sehingga muncullah kata biak seperti yang digunakan sekarang. Dua nama terakhir itulah kemudian digabungkan menjadi satu nama yaitu Biak-Numfor, dengan tanda garis mendatar di antara dua kata itu sebagai tanda penghubung antara dua kata tersebut, yang dipakai secara resmi untuk menamakan daerah dan penduduk yang mendiami pulau-pulau yang terletak di sebelah utara Teluk Cenderawasih itu. Dalam percakapan sehari-hari orang hanya menggunakan nama Biak saja yang mengandung pengertian yang sama juga dengan yang disebutkan di atas.
 
Tentang asal usul nama serta arti kata tersebut ada beberapa pendapat. Pertama ialah bahwa nama Biak yang berasal dari kata v`iak itu yang pada mulanya merupakan suatu kata yang dipakai untuk menamakan penduduk yang bertempat tinggal di daerah pedalaman pulau-pulau tersebut. Kata tersebut mengandung pengertian orang-orang yang tinggal di dalam hutan`,`orang-orang yang tidak pandai kelautan`, seperti misalnya tidak cakap menangkap ikan di laut, tidak pandai berlayar di laut dan menyeberangi lautan yang luas dan lain-lain. Nama tersebut diberikan oleh penduduk pesisir pulau-pulau itu yang memang mempunyai kemahiran tinggi dalam hal-hal kelautan. Sungguhpun nama tersebut pada mulanya mengandung pengertian menghina golongan penduduk tertentu, nama itulah kemudian diterima dan dipakai sebagai nama resmi untuk penduduk dan daerah tersebut.
 
Pendapat lain, berasal dari keterangan ceritera lisan rakyat berupa mite, yang menceritakan bahwa nama itu berasal dari warga klen Burdam yang meninggalkan Pulau Biak akibat pertengkaran mereka dengan warga klen Mandowen. Menurut mite itu, warga klen Burdam memutuskan berangkat meninggalkan Pulau Warmambo (nama asli Pulau Biak) untuk menetap di suatu tempat yang letaknya jauh sehingga Pulau Warmambo hilang dari pandangan mata. Demikianlah mereka berangkat, tetapi setiap kali mereka menoleh ke belakang mereka melihat Pulau Warmambo tampak di atas permukaan laut. Keadaan ini menyebabkan mereka berkata, v`iak wer`, atau `v`iak`, artinya ia muncul lagi. Kata v`iak inilah yang kemudian dipakai oleh mereka yang pergi untuk menamakan Pulau Warmambo dan hingga sekarang nama itulah yang tetap dipakai.
 
== Batas Wilayah ==
{{Batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Supiori]] dan [[Samudera Pasifik]]
|selatan = [[Selat Yapen]]
|barat = [[Kabupaten ManokwariSupiori]] dan [[KabupatenProvinsi SupioriPapua Barat]]
|timur = [[SamuderaSamudra Pasifik]]
}}
 
=== Pulau ===
== Jarak dari ibu kota kabupaten ke ibu kota kecamatan ==
Kabupaten Biak Numfor terdiri dari 2 (dua) pulau kecil, yaitu [[Pulau Biak]] dan [[Pulau Numfor]] serta lebih dari 42 pulau sangat kecil, termasuk [[Kepulauan Padaido]] yang menjadi primadona pengembangan kegiatan dari berbagai pihak. Luas keseluruhan Kabupaten Biak Numfor adalah 5,11% dari luas wilayah Provinsi Papua.
[[Berkas:Nusi Padaido.png|thumb|Kepulauan Padaido, Keindahan Bawah Laut]]
 
=== Jarak ibu kota kabupaten ke ibu kota distrik ===
{{col|2}}
* Kameri: 83&nbsp;km
Baris 96 ⟶ 77:
* Samofa: 2&nbsp;km
{{EndDiv}}
<!-- (Sumber : Kabupaten Biak Numfor Dalam Angka, 2003) -->
 
=== Distrik/IbukotaIklim ===
Berdasarkan hasil pencatatan Stasiun Meteorologi Kelas I Frans Kaisiepo Biak pada tahun 2011 dilaporkan bahwa suhu udara rata‐rata di wilayah Kabupaten Biak Numfor adalah 27,1 C dengan kelembaban udara rata‐rata 86,3%, sehingga dapat disimpulkan bahwa daerah Kabupaten Biak Numfor termasuk kategori panas.
[[Berkas:Petabiaknumfor.png|jmpl|center|700px|Peta Kecamatan/Distrik di Kabupaten Biak Numfor]]
Hal ini juga dapat dilihat dari suhu udara minimum sekitar 24,5&nbsp;°C sementara suhu maksimum mencapai 30&nbsp;°C. Di sisi lain, curah hujan rata‐rata yang terjadi sepanjang tahun 2011 adalah 287,5&nbsp;mm, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Agustus yaitu 456,1&nbsp;mm, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan November yaitu 123,1&nbsp;mm.
{| {{prettytable}}
 
|- style="background-color:#ccccff; text-align:center;"
Sementara itu, banyaknya hari hujan rata‐rata dalam satu bulan di Kabupaten Biak Numfor adalah 24 hari. Bahkan pada bulan September banyaknya hari hujan hampir mencapai satu bulan, yaitu 28 hari. Sedangkan banyaknya hari hujan paling kecil terjadi pada bulan Mei,
! No.
yaitu 19 hari. BMKG juga mencatat bahwa rata‐rata penyinaran matahari setiap bulan adalah 140,8 jam, penyinaran terbesar terjadi pada bulan
! Distrik
Januari yaitu 203,1 jam dan paling kecil pada bulan Juni hanya 69,1 jam. Sementara pantauan rata‐rata kecepatan angin setiap bulan masih tergolong normal yaitu 3,7 knot dan tekanan udara sebesar 1.007,1 mba.
! Ibu kota
 
!
== Sejarah ==
! No.
[[Berkas:8_Biak_1958_KLM_Hotel.jpg|kiri|jmpl|Hotel Aerotel (dulu Hotel KLM) tahun 1958]]
! Distrik
 
! Ibu kota
Dalam fakta sejarah terungkap, pemerintahan Biak pertama kali berdiri pada 17 Juli 1918 di Bosnik yang ketika itu masuk dalam wilayah Afedling Nieunea Utara Keresidenan Ternate dan sekitarnya. Pada waktu pemerintah Belanda berkuasa di daerah Papua hingga awal tahun 1960-an, nama yang dipakai untuk menamakan Kepulauan Biak-Numfor adalah Schouten Eilanden, menurut nama orang Eropa pertama berkebangsaan Belanda, yang mengunjungi daerah ini pada awal abad ke-17. Nama-nama lain yang sering dijumpai dalam laporan-laporan tua untuk penduduk dan daerah kepuluan ini adalah Numfor atau Wiak. Fonem w pada kata wiak sebenarnya berasal dari fonem v yang kemudian berubah menjadi b sehingga muncullah kata biak seperti yang digunakan sekarang. Dua nama terakhir itulah kemudian digabungkan menjadi satu nama yaitu Biak-Numfor, dengan tanda garis mendatar di antara dua kata itu sebagai tanda penghubung antara dua kata tersebut, yang dipakai secara resmi untuk menamakan daerah dan penduduk yang mendiami pulau-pulau yang terletak di sebelah utara Teluk Cenderawasih itu. Dalam percakapan sehari-hari orang hanya menggunakan nama Biak saja yang mengandung pengertian yang sama juga dengan yang disebutkan di atas.
 
Tentang asal usul nama serta arti kata tersebut ada beberapa pendapat. Pertama ialah bahwa nama Biak yang berasal dari kata v`iak itu yang pada mulanya merupakan suatu kata yang dipakai untuk menamakan penduduk yang bertempat tinggal di daerah pedalaman pulau-pulau tersebut. Kata tersebut mengandung pengertian orang-orang yang tinggal di dalam hutan`,`orang-orang yang tidak pandai kelautan`, seperti misalnya tidak cakap menangkap ikan di laut, tidak pandai berlayar di laut dan menyeberangi lautan yang luas dan lain-lain. Nama tersebut diberikan oleh penduduk pesisir pulau-pulau itu yang memang mempunyai kemahiran tinggi dalam hal-hal kelautan. Sungguhpun nama tersebut pada mulanya mengandung pengertian menghina golongan penduduk tertentu, nama itulah kemudian diterima dan dipakai sebagai nama resmi untuk penduduk dan daerah tersebut.
 
Pendapat lain, berasal dari keterangan ceritera lisan rakyat berupa mite, yang menceritakan bahwa nama itu berasal dari warga klen Burdam yang meninggalkan Pulau Biak akibat pertengkaran mereka dengan warga klen Mandowen. Menurut mite itu, warga klen Burdam memutuskan berangkat meninggalkan Pulau Warmambo (nama asli Pulau Biak) untuk menetap di suatu tempat yang letaknya jauh sehingga Pulau Warmambo hilang dari pandangan mata. Demikianlah mereka berangkat, tetapi setiap kali mereka menoleh ke belakang mereka melihat Pulau Warmambo tampak di atas permukaan laut. Keadaan ini menyebabkan mereka berkata, v`iak wer`, atau `v`iak`, artinya ia muncul lagi. Kata v`iak inilah yang kemudian dipakai oleh mereka yang pergi untuk menamakan Pulau Warmambo dan hingga sekarang nama itulah yang tetap dipakai.
 
== Pemerintahan ==
=== Kepala daerah ===
{{utama|Daftar Bupati Biak Numfor}}
 
{|class="wikitable sortable" style="text-align:center;"
!style="background: lavender;"|No
!style="background: lavender;" colspan=2|Bupati
!style="background: lavender;"|Mulai jabatan
!style="background: lavender;"|Akhir jabatan
!style="background: lavender;"|Wakil Bupati
|-
| 1*
|[[Berkas:Sofia Bonsapia.jpg|100px]]
| [[Biak Barat, Biak Numfor|Biak Barat]]
|[[Sofia Bonsapia]]<br> ([[Penjabat]])
| Yomdori
|19 Maret 2024
|
|''Petahana''
| 11
|''Lowong''
| [[Yawosi, Biak Numfor|Yawosi]]
| Wasori
|-
| 2
| [[Biak Kota, Biak Numfor|Biak Kota]]
| Biak Kota
|
| 12
| [[Swandiwe, Biak Numfor|Swandiwe]]
| Wombrisaw
|-
| 3
| [[Biak Timur, Biak Numfor|Biak Timur]]
| Bosnik
|
| 13
| [[Yawosi, Biak Numfor|Yawosi]]
| Wasori
|-
| 4
| [[Biak Utara, Biak Numfor|Biak Utara]]
| Korem
|
| 14
| [[Bondifuar, Biak Numfor|Bondifuar]]
| Sansundi
|-
| 5
| [[Kepulauan Padaidio, Biak Numfor|Kepulauan Padaidio]]
| Pai
|
| 15
| [[Andey, Biak Numfor|Andey]]
| Rodifu
|-
| 6
| [[Numfor Barat, Biak Numfor|Numfor Barat]]
| Kameri
|
| 16
| [[Bruyadori, Biak Numfor|Bruyadori]]
| Duai
|-
| 7
| [[Numfor Timur, Biak Numfor|Numfor Timur]]
| Yenburwo
|
| 17
| [[Poiru, Biak Numfor|Poiru]]
| Andei
|-
| 8
| [[Samofa, Biak Numfor|Samofa]]
| Darfuar
|
| 18
| [[Aimando, Biak Numfor|Aimando]]
| Pasi
|-
| 9
| [[Warsa, Biak Numfor|Warsa]]
| Ammoy
|
| 19
| [[Orkeri, Biak Numfor|Orkeri]]
| Pakreki
|-
| 10
| [[Yendidori, Biak Numfor|Yendidori]]
| Yendidori
|
|}
 
=== Dewan Perwakilan ===
== Transportasi ==
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Biak Numfor}}
[[Berkas:kaisiepo.png|right|thumb|Bandara Frans Kaisiepo Biak]]
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Biak Numfor}}
Transportasi utama Kabupaten Biak Numfor adalah Bandar Udara. [[Bandar Udara Frans Kaisiepo]] merupakan bandar udara Internasional pertama di wilayah Papua dengan panjang landasan pacu hampir 3,6&nbsp;km. Dimasa tahun 1990 an pernah melayani rute penerbangan Internasional ke Los Angeles USA melalui Honolulu.
Untuk transportasi darat panjang jalan di Kabupaten Biak Numfor mencapai 703,74 Km yang terdiri dari Jalan Nasional (65,66 Km), Jalan
Provinsi (193,51 Km), dan Jalan Kabupaten (444,56 Km). Dari total panjang jalan tersebut, 96,9 persen Jalan Provinsi sudah diaspal, dan 92,13 persen Jalan Kabupaten sudah diaspal.
 
=== OlahragaDaftar Distrik ===
{{utama|Daftar distrik, kelurahan, dan kampung di Kabupaten Biak Numfor}}
[[Berkas:psbsbiak.png|thumb|Logo PSBS Biak]]
[[Berkas:Petabiaknumfor.png|jmpl|pus|500px|Peta Kecamatan/Distrik di Kabupaten Biak Numfor]]
Klub [[sepak bola]] wilayah ini adalah [[PSBS Biak Numfor]] yang bermarkas di [[Stadion Cenderawasih]] dan bermain di [[Divisi Utama Liga Indonesia]]. Klub ini dikenal dengan nama julukan " Napi Bongkar"
{{:Daftar distrik, kelurahan, dan kampung di Kabupaten Biak Numfor}}
 
== KependudukanDemografi ==
=== Suku bangsa ===
[[Berkas:Raiyani muharramah Biak senyumku 2007.jpg|jmpl|220px|ki|Potret warga suku Biak di Biak]]
 
Berdasarkan proyeksi penduduk pertengahan tahun dengan dasar data hasil Sensus Penduduk Tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten Biak Numfor Tahun 2011 adalah 130.593 jiwa yang terdiri dari 67.194 laki‐laki dan 63.399 perempuan. Jumlah penduduk paling besar berada di Distrikdistrik Biak Kota sebesar 43.134 jiwa dengan kepadatan penduduk 1.005,69 jiwa/km<sup>2</sup>. per km2.
 
Suku bangsa mayoritas di kabupaten ini adalah [[suku Biak]], dan ada juga suku Papua lainnya, serta suku pendatang dari wilayah lain di Indonesia. Data [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], penghitungan berdasarkan penduduk jenis kelamin [[laki-laki]], maka penduduk asli orang Papua sebanyak 48.021 jiwa (73,20%), sementara orang non asli Papua sebanyak 17.579 jiwa (26,80%).<ref>''[http://papua.bps.go.id/yii/9400/index.php/site/page?view=sp2010 Jumlah Penduduk menurut Klasifikasi Suku - Provinsi Papua] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131113120644/http://papua.bps.go.id/yii/9400/index.php/site/page?view=sp2010 |date=13 November 2013}}'', Badan Pusat Statistik Provinsi Papua. Diakses 27 Desember 2021</ref><ref name="SUKU">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|title=Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia|website=www.bps.go.id|accessdate=27 Desember 2021|pages=36-41|format=pdf|archive-date=2021-05-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210508052427/https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|dead-url=no}}</ref>
== Pendidikan ==
 
=== Agama ===
Pada tahun 2011 Kabupaten Biak Numfor memiliki 250 sekolah yang meliputi 19 Taman Kanak-kanak, 161 Sekolah Dasar/ 1 Madrasah Ibtidaiyah, 46 SLTP/ 1 Madrasah Tsanawiyah, 16 SMU dan 6 Sekolah Kejuruan. Secara umum penyebaran sekolah di wilayah Kabupaten Biak Numfor masih bervariasi menurut jenisnya. Untuk Taman Kanak-kanak masih terpusat di Distrik Biak Kota dan Distrik Samofa masing-masing sebanyak 7
[[Berkas:Owi Church - panoramio.jpg|jmpl|ka|220px|Gereja di distrik Padaido, Biak Numfor]]
dan 9. Tiga distrik lain yaitu Distrik Numfor Timur, Distrik Biak Timur dan Distrik Warsa hanya terdapat 1 TK. Sedangkan distrik lain belum ada TK yang beroperasi. Berbeda dengan TK, seluruh distrik di Kabupaten Biak Numfor sudah memiliki SD dan SLTP. Kecuali Distrik
Bondifuar yang tidak memiliki SLTP. Sementara itu terdapat 11 perguruan tinggi yang beroperasi di Kabupaten Biak Numfor, IISIP YAPIS, Akademi Perikanan Kamasan Biak, Akademi Teknik Biak,Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Biak, Akademi Pariwisata, [[Universitas Cendrawasih]] kelas ekstensi, Akademi Kebidanan Biak, Akademi Keperawatan Biak, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Biak, Institut Kristen Papua, dan Sekolah Tinggi Agama Kristen Oikumene. Dari kesebelas perguruan tinggi tersebut, yang mempunyai jumlah mahasiswa paling banyak adalah IISIP YAPIS dan STKIP masing-masing 973 dan 837 mahasiswa.
 
Data Kementerian Dalam Negeri tahun [[2024]] mencatat bahwa mayoritas penduduk kabupaten Biak Numfor memeluk agama [[Kristen]] yakni 84,25% dimana [[Protestan]] 82,07% dan [[Katolik]] 2,18%.<ref name="DUKCAPIL"/> Kemudian, pemeluk agama [[Islam]] berjumlah 15,52% diantaranya banyak berada di ibukota kabupaten, di distrik [[Biak Kota, Biak Numfor|Biak Kota]] dan juga distrik [[Samofa, Biak Numfor|Samofa]]. Sebagian kecil lagi beragama [[Buddha]] yakni 0,15% dan [[Hindu]] 0,08%.<ref name="DUKCAPIL"/>
Kualitas sarana pendidikan di terutama Akedemi dan Universitas dirasakan belum cukup baik dibandingkan daerah lain, mengakibatkan banyaknya siswa yang melanjutkan pendidikan selepas SMU ke luar Biak.
 
== KesehatanPendidikan ==
Pada tahun 2011, kabupaten Biak Numfor memiliki 250 sekolah yang meliputi 19 [[Taman kanak-kanak|Taman Kanak-kanak]], 161 [[Sekolah dasar|Sekolah Dasar]], 1 [[Madrasah ibtidaiyah|Madrasah Ibtidaiyah]], 46 [[Sekolah menengah pertama|SLTP]], 1 [[Madrasah tsanawiyah|Madrasah Tsanawiyah]], 16 SMA dan 6 Sekolah Kejuruan. Secara umum penyebaran sekolah di wilayah Kabupaten Biak Numfor masih bervariasi menurut jenisnya. Untuk Taman Kanak-kanak masih terpusat di distrik Biak Kota dan distrik Samofa masing-masing sebanyak 7 dan 9 sekolah. Tiga distrik lain yaitu distrik Numfor Timur, distrik Biak Timur dan distrik Warsa hanya terdapat 1 TK. Sedangkan distrik lain belum ada TK yang beroperasi.
 
Berbeda dengan TK, seluruh distrik di Kabupaten Biak Numfor sudah memiliki SD dan SLTP. Kecuali distrik Bondifuar yang tidak memiliki SMP. Sementara itu terdapat 11 Perguruan Tinggi yang beroperasi di Kabupaten Biak Numfor, seperti IISIP YAPIS, Akademi Perikanan Kamasan Biak, Akademi Teknik Biak, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Biak, Akademi Pariwisata, [[Universitas Cendrawasih]] kelas ekstensi, Akademi Kebidanan Biak, Akademi Keperawatan Biak, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Biak, Institut Kristen Papua, dan Sekolah Tinggi Agama Kristen Oikumene. Dari kesebelas perguruan tinggi tersebut, yang mempunyai jumlah mahasiswa paling banyak adalah IISIP YAPIS dan STKIP masing-masing 973 dan 837 mahasiswa.
Di Kabupaten Biak Numfor terdapat tiga rumah sakit yang masuk dalam jejaring JKN atau program BPJS kesehatan, yaitu satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan dua rumah sakit militer milik TNI AL dan TNI AU. RSUD Kabupaten Biak Numfor mempunyai fasilitas berupa ruang rawat inap sebanyak 12 sal dengan kapasitas sekitar 250 tempat tidur tetapi masih dirasakan masyarakat kurang memiliki fasilitas yang layak sebagai Rumah Sakit rujukan di Papua.RSAL Biak terletak di dalam Pangkalan TNI AL Biak di JL Sorido memiliki fasilitas yang cukup lengkap dengan ruang rawat inap sebanyak 15 sal dengan kapasitas 56 tempat tidur. Selain itu RSAL memiliki fasilitas pemeriksaan check up untuk pemeriksaan calon pegawai, taruna, bintara dan tamtama. RSAL Biak merupakan rumahsakit tingkat IIIB sekelas dengan RSAL Jayapura.
 
== IndustriKesehatan ==
Di Kabupaten Biak Numfor terdapat tiga rumah sakit yang masuk dalam jejaring JKN atau program BPJS kesehatan, yaitu satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan dua rumah sakit militer milik TNI AL dan TNI AU. RSUD Kabupaten Biak Numfor mempunyai fasilitas berupa ruang rawat inap sebanyak 12 sal dengan kapasitas sekitar 250 tempat tidur tetapi masih dirasakan masyarakat kurang memiliki fasilitas yang layak sebagai Rumah Sakit rujukan di Papua.RSAL Biak terletak di dalam Pangkalan TNI AL Biak di JL Sorido memiliki fasilitas yang cukup lengkap dengan ruang rawat inap sebanyak 15 sal dengan kapasitas 56 tempat tidur. Selain itu RSAL memiliki fasilitas pemeriksaan check up untuk pemeriksaan calon pegawai, taruna, bintara dan tamtama. RSAL Biak merupakan rumahsakit tingkat IIIB sekelas dengan RSAL Jayapura.{{cn}}
[[Berkas:marau_ruins.jpg|jmpl|center|700px|Reruntuhan Hotel Marau akibat dijarah]]
Pertumbuhan Industri di Kabupaten Biak Numfor dalam beberapa dekade ini terasa stagnan, bahkan mengalami penurunan. Hal ini dirasakan semenjak tutupnya Hotel Bintang Lima pertama di Papua, yaitu Hotel Marauw, dan terhentinya pabrik pengalengan ikan Biak Mina Jaya. Yang lebih memprihatinkan Hotel Marauw hancur akibat penjarahan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Dekade tahun awal 1990-an, Kota Biak pernah melayani rute penerbangan Internasional Bali - Biak - Honolulu - Los Angeles. Disayangkan rute penerbangan Internasional ini tutup.
 
== Transportasi ==
Industri Pariwisata yang diharapkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah belum membuahkan hasil. Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah Biak Numfor untuk memajukan industri pariwisata. Pembenahan infrastruktur di bidang pariwisata mutlak di lakukan agar wisatawan mancanegara/ lokal merasa nyaman dalam melakukan kunjungan ke objek-objek wisata.
Transportasi utama Kabupaten Biak Numfor adalah [[pesawat terbang]]. [[Bandar Udara Frans Kaisiepo]] merupakan bandar udara internasional pertama di wilayah Pulau Papua dengan panjang landasan pacu hampir 3,6&nbsp;km. Pada tahun 1990-an, bandar udara di kabupaten ini pernah melayani rute penerbangan Internasional ke [[Los Angeles]] di [[Amerika Serikat]] melalui [[Honolulu]], yang kemudian rute penerbangan tersebut sudah lama tidak beroperasi kembali.
 
Untuk transportasi darat panjang jalan di Kabupaten Biak Numfor mencapai 703,74 Km yang terdiri dari Jalan Nasional (65,66 Km), Jalan Provinsi (193,51 Km), dan Jalan Kabupaten (444,56 Km). Dari total panjang jalan tersebut, 96,9 persen Jalan Provinsi sudah diaspal, dan 92,13 persen Jalan Kabupaten sudah diaspal.{{cn}}
Perkembangan investasi dirasakan sangat lambat, kendala yang utama dirasakan investor adalah masalah kepastian hukum atas tanah. Seringkali terjadi gugatan masyarakat adat terhadap tanah mengakibatkan mundurnya minat investor dalam berinvestasi.
 
== Olahraga ==
Posisi pulau Biak yang strategis diminati oleh Rusia untuk menjadikan Pulau Biak sebagai tempat peluncuran Satelit. Rencana ini sempat mencuat harapan akan masuknya investor dari Rusia ke Biak. Tetapi disayangkan sampai saat ini rencana tersebut ditunda karena hal-hal yang belum jelas.
Klub [[sepak bola]] wilayah kabupaten ini diwakili oleh [[PSBS Biak]] yang bermarkas di [[Stadion Cendrawasih]] dan juga bermain di [[Liga 2 (Indonesia)|Liga 2]].<ref>https://ligaindonesiabaru.com/clubs/single/pegadaian_liga_2_2023-24/PSBS_BIAK</ref> Klub sepak bola ini juga dikenal dengan nama julukan "''Badai Pasifik''".
 
== Tokoh terkenal ==
Visi untuk menjadikan Biak sebagai kota Jasa, sampai saat ini belum tercapai jika tidak ada investor yang masuk untuk membangun kota Biak. Hal inilah yang membuat perkembangan Kota Biak terasa lambat selama beberapa tahun belakangan ini.
Tokoh terkenal dari Kabupaten Biak Numfor, di antaranya:
 
* [[Frans Kaisiepo]], pahlawan revolusi kemerdekaan Republik Indonesia.
== Penyiaran ==
* [[Raema Lisa Rumbewas]], atlet putri [[angkat besi]] Indonesia.
iNews TV Biak Numfor adalah stasiun televisi lokal di Biak Numfor sejak tahun 2010, Terletak di kanal 56 UHF. Menyiarkan acara relay dari RCTI seperti Seputar Indonesia juga produksi acara. Selain itu terdapat Mensahe TV yang letaknya di channel 38 UHF, yang menyajikan sinetron, telenovela, hiburan, musik, serta juga acara lainnya seperti event acara di Jakarta dan kota kota lain. Bila Mensahe TV tidak siaran pada hari besar ataupun Minggu maka akan diganti menjadi TV nasional.
* [[Evan Sanders]], aktor dan penyanyi.
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
* Sistem Politik Tradisional Etnis Byak: Kajian tentang Pemerintahan Tradisional Antropologi Papua, Volume 1. No. 3 Agustus 2003 oleh Dr. J.R. Mansoben, MA
* Master Wilayah Skema 456 Kabupaten/Kota (Keadaan Desember 2007), halaman 1.398-1.401
 
{{Kabupaten Biak Numfor}}
{{papuaPapua}}
{{Mayoritas Kristen Indonesia}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kabupaten Biak Numfor| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Papua|Biak Numfor]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Biak Numfor]]
[[Kategori:Kabupaten Biak Numfor| ]]