Konten dihapus Konten ditambahkan
MRFazry (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 120.164.45.167 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Okkisafire
Gaung Tebono (bicara | kontrib)
k clean up
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(90 revisi perantara oleh 53 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{pp-semi-indef|small=yes}}
'''Jancok''', '''Dancok''',({{lang-jv|[dʒanˈtʃoʔ]}}) atau disingkat menjadi '''Cokdancok''' (juga{{lang-jv|[danˈtʃoʔ]}})<ref group="catatan">Juga disebut ditulissebagai '''Jancukjancuk''' atau '''Cukcuk''', '''Ancokancok''' atau '''Ancukancuk''', dan '''Coegcoeg''')</ref> adalah sebuah kata yang menjadi ciri khas komunitas masyarakat di [[Jawa Timur]], terutama di daerah [[Surabaya]] dan sekitarnya. Selain itu, kata ini juga digunakan oleh masyarakat [[Malang]] dan [[Lamongan]]. Meskipun memiliki [[konotasi]] yang buruk, kata ''jancok'' menjadi kebanggaan serta dijadikan simbol identitas bagi komunitas penggunanya, bahkan digunakan sebagai [[kata ganti|kata sapaan]] untuk memanggil di antara teman, untuk meningkatkan rasa kebersamaan.<ref name=saroh>Saroh, Yam. 2010. ''”Jancok or Dancok” in Discourse (Semantic and Pragmatic)'', Paper. Jombang: ''English Department 2008-C'', Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Persatuan Guru Republik Indonesia.</ref>
 
Normalnya, kata tersebut digunakan sebagai [[umpatan]] pada saat emosi meledak, marah, atau untuk membenci dan mengumpat seseorang. Kata ''[[Jancok]]'' juga menjadi simbol keakraban dan persahabatan khas di kalangan sebagian ''arek-arek Suroboyo.'' Namun kini kata-kata itu telah menyebar sampai ke Jakarta dan daerah-daerah lainnya di Indonesia''.<ref name=mustakwa>Mustakwa. 10 Juli 2010. [http://ipinaprilio.blogspot.com/2010/07/sarba-serbi-tentang-kata-dancok.html serba-serbi tentang kata Dancok….!!!!!!].</ref>
 
== Etimologi ==
Menurut Kamus Daring [[Universitas Gadjah Mada]]'' '', istilah ''“jancuk, jancok, diancuk, diancok, cuk, atau cok" ''memiliki makna “sialan, keparat, brengsek (ungkapan berupa perkataan umpatan untuk mengekspresikan kekecewaan atau bisa juga digunakan untuk mengungkapkan ekspresi keheranan atas suatu hal yang luar biasa)”.<ref name=ugm>{{cite web| url=http://kamus.ugm.ac.id/jowo.php |title=Universitas Gadjah Mada Online Dictionary | first=Kamus |last=UGM |accessdate=27 Oktober 2013 |publisher= }}</ref>
 
Meskipun demikian, kata jancuk kemungkinan besar berasal dari kata ancuk yang artinya bersenggama atau bersetubuh.<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/gelar-cak-jancuk-jokowi-sejarah-kontroversi-ala-djadi-galajapo-df77|title=Gelar Cak Jancuk Jokowi: Sejarah & Kontroversi ala Djadi Galajapo|website=tirto.id|language=id|access-date=2019-11-20}}</ref> Kata ancuk dengan arti bersenggama telah direkam dalam kamus ''[[Bausastra Jawa]]'' 1939 oleh [[W.J.S. Poerwadarminta|Purwadarminta]].<ref>{{Cite book|url=https://www.sastra.org/leksikon|title=Leksikon bahasa Jawa - Sejak 1997|last=Lestari|first=Yayasan Sastra|language=jv}}</ref>
== Sejarah ==
Kata ini memiliki sejarah yang masih rancu. Kemunculannya banyak ditafsirkan karena adanya pelesetan oleh orang-orang terdahulu yang salah tangkap dalam pemaknaan, dan versi-versi ini muncul dari beberapa negara tetangga yang orang-orangnya mengucapkan kata yang memiliki intonasi berbeda namun'' ''dengan'' ''bunyi hampir sama. Hal ini karena orang-orang dari beberapa negara tetangga tersebut mengucapkan kata yang hampir mirip kata'' jancok'' dengan ekspresi marah, geram, atau sejenisnya. Orang'' ''Jawa dahulu mengartikan kata'' jancok'' (menurut lidah orang Jawa) adalah kata makian.''
 
Beberapa variasi penulisan kata jancuk yang mungkin ditemukan dalam masyarakat meliputi:
Setidaknya terdapat lima versi asal-mula kata ''Jancok''.<ref name=jancoke>{{cite web| url=http://jancok-id.blogspot.com/2013/04/sejarah-singkat-tentang-jancok.html |title=Sejarah Singkat Tentang JANCOK | first=Bimbi |last= Firmansyah|accessdate=17 Oktober 2013 |publisher= }}</ref>
 
{{columns-list|colwidth=15em|style=width: 500px; font-style: italic;|
=== Versi kedatangan Arab ===
* Jancuk
Salah satu versi asal-mula kata “Jancuk” berasal dari kata ''Da’Suk''. ''Da’ '' artinya “meninggalkanlah kamu”, dan ''assyu’a'' artinya “kejelekan”, digabung menjadi ''Da’Suk'' yang artinya “tinggalkanlah keburukan”. Kata tersebut diucapkan dalam logat Surabaya menjadi “Jancok”.<ref name=jancoke/>
* Jancok
* Jancik
* Juancuk
* Juancok
* Bancuk
* Bancok
* Biancuk
* Biancik
* Dancuk
* Dancok
* Diancuk
* Diancok
* Diancik
* Hancuk
* Hancok
* Hancik
* Ancik
* Ancuk
* Ancok
* Cuk
* Cok
* Cik
* Coeg
}}Untuk penulisan dalam [[aksara Jawa]], kata jancok dapat ditulis ꦗꦚ꧀ꦕꦺꦴꦏ꧀ dan dalam [[abjad Pegon]] جَانْچَوكْ.
 
== Sejarah ==
=== Versi penjajahan Belanda ===
{{Bagian tanpa referensi|date=Desember 2022}}
Menurut Edi Samson, seorang anggota Cagar Budaya di [[Surabaya]], istilah Jancok atau Dancok berasal dari [[bahasa Belanda]] “''yantye ook''” yang memiliki arti “kamu juga”. Istilah tersebut popular di kalangan Indo-Belanda sekitar tahun 1930-an. Istilah tersebut diplesetkan oleh para remaja Surabaya untuk mencemooh warga Belanda atau keturunan Belanda dan mengejanya menjadi “yanty ok” dan terdengar seperti “yantcook”. Sekarang, kata tersebut berubah menjadi “Jancok” atau “Dancok”.<ref name=saroh/><ref name=jancoke/>
Kata ini memiliki sejarah yang masih rancu. Kemunculannya banyak ditafsirkan karena adanya pelesetan oleh orang-orang terdahulu yang salah tangkap dalam pemaknaan, dan versi-versi ini muncul dari beberapa negara tetangga yang orang-orangnya mengucapkan kata yang memiliki intonasi berbeda namun'' ''dengan'' ''bunyi hampir sama. Hal ini karena orang-orang dari beberapa negara tetangga tersebut mengucapkan kata yang hampir mirip kata'' jancok'' dengan ekspresi marah, geram, atau sejenisnya. Orang'' ''Jawa dahulu mengartikan kata'' jancok'' (menurut lidah orang Jawa) adalah kata makian.''
 
=== Versi penjajahan Jepang ===
Kata "Jancok" berasal dari kata ''Sudanco'' berasal dari zaman [[romusha]] yang artinya “Ayo Cepat”. Karena kekesalan pemuda Surabaya pada saat itu, kata perintah tersebut diplesetkan menjadi “Dancok”.<ref name=jancoke/>
 
=== Versi umpatan ===
Warga Kampung Palemahan di Surabaya memiliki sejarah oral bahwa kata “Jancok” merupakan [[akronim]] dari “''Marijan ngencuk''” (“Marijan berhubungan badan”). Kata ''encuk'' merupakan [[bahasa Jawa]] yang memiliki arti “berhubungan badan”<ref name=jancoke/>, terutama yang dilakukan di luar nikah. Versi lain menyebutkan bahwa kata “Jancuk” berasal dari kata kerja “''diencuk''”. Kata tersebut akhirnya berubah menjadi “Dancuk” dan terakhir berubah menjadi “Jancuk” atau “Jancok”..<ref name=saroh/>
 
=== Versi Penelitian Jaseters ===
Menurut badan penelitian Jaseters, Kata Jancok merupakan suatu ungkapan kekecewaan yang merupakan sebuah gabungan kosakata berbahasa jawa, ''Jan'' yang berarti "teramat sangat, benar-benar" dengan ''Cak'' yang berarti "kakak, senior", yang berarti "kakak (kamu) sangat kelewatan".
 
Namun karena tidak ingin menyakiti hati senior tersebut, maka dirubahlah Cak menjadi Cok, sehingga tidak menyinggung orang tersebut dan terdengar familiar Jancok.[http://kerajaan-jaseters.blogspot.co.id/2015/12/asal-usul-kata-jancok-dalam-penelitian.html]
 
== Makna ==
Kata “Jancok” merupakan kata yang [[tabu]] digunakan oleh masyarakat [[PulauSuku Jawa|masyarakat Jawa]] secara umum karena memiliki [[konotasi]] negatif. Namun, penduduk [[Surabaya]] , [[Kabupaten Gresik|Gresik]] dan [[Malang]] menggunakan kata tersebut sebagai identitas komunitas mereka<ref name=saroh/> sehingga kata “''Jancok''” memiliki perubahan makna [[ameliorasi]] (perubahan makna ke arah positif).
 
[[Sujiwo Tedjo]] mengatakan:<ref name=surya/>
: '' “Jancuk” itu ibarat sebilah pisau. Fungsi pisau sangat tergantung dari ''user''-nya dan suasana psikologis si ''user''. Kalau digunakan oleh penjahat, bisa jadi senjata pembunuh. Kalau digunakan oleh seorang istri yang berbakti pada keluarganya, bisa jadi alat memasak. Kalau dipegang oleh orang yang sedang dipenuhi dendam, bisa jadi alat penghilang nyawa manusia. Kalau dipegang orang yang dipenuhi rasa cinta pada keluarganya bisa dipakai menjadi perkakas untuk menghasilkan penghilang lapar manusia. Begitupun “jancuk”, bila diucapkan dengan niat tak tulus, penuh amarah, dan penuh dendam maka akan dapat menyakiti. Tetapi bila diucapkan dengan kehendak untuk akrab, kehendak untuk hangat sekaligus cair dalam menggalang pergaulan, “jancuk” laksana pisau bagi orang yang sedang memasak. “Jancuk” dapat mengolah bahan-bahan menjadi jamuan pengantar perbincangan dan tawa-tiwi di meja makan. ''(Sujiwo Tedjo, 2012, halaman x)
:''Jancuk merupakan simbol keakraban. Simbol kehangatan. Simbol kesantaian. Lebih-lebih di tengah khalayak ramai yang kian munafik, keakraban dan kehangatan serta santainya “jancuk” kian diperlukan untuk menggeledah sekaligus membongkar kemunafikan itu.'' (Sujiwo Tejo, 2012 : 397)
 
Menurut Anas Arrasyid, kata "''jancok''" adalah suatu hadiah terburuk yang diberikan secara langsung kepada seseorang yang dibenci, tetapi juga digunakan sebagai kosakata pertemanan yang biasa. Akibatnya, kata "jancok" menjadi penjajahan akidah moral dalam bertutur kata. Hasil dari surveinya bahwa jancok merupakan kata umpatan yang sangat mencolok dan akan membuat seseorang sakit hati bila mendengarkannya di bandingkandibandingkan umpatan lainnya seperti "''Asu, KerekKirék, BedhesBedhès, [[Jangkrik#Dalam budaya|Jangkrik]], Jaran, dan Bangsat''".{{citation needed}}
 
Dalam konferensi pers konser ''Mahacinta Rahwana'' di [[JX Internasional]]Surabaya pada tanggal 18 November 2013, [[Sitok Srengenge]] menambah keterangan [[Sujiwo Tedjo]] yang menegaskan bahwa konsep dan filosofi ''jancukers'' tumbuh di [[Jawa Timur]], khususnya [[Surabaya]]:
:''"Di sinilah sebuah republik bernama Republik Jancukers itu tumbuh dan memunculkan definisi baru mengenai kata jancuk yang sudah tidak identik dengan konotasi negatif."''<ref name=jp>ina, c2, dan nw. Selasa, 19 November 2013. "Jawa Pos: Metropolis", ''Mahacinta Rahwana untuk Republik Jancukers, Filosofi Jancukers Tumbuh di Surabaya'', hal. 39.</ref>
 
=== VersiKata umpatankerja ===
Jancuk atau ancuk pada mulanya adalah kata kerja yang berarti bersenggama/berhubungan seks.<ref>{{Cite web|url=http://sealang.net/java/dictionary.htm|title=SEAlang Library Javanese Lexicography|website=sealang.net|access-date=2019-11-20}}</ref> Akan tetapi penggunaanya tidak sebanyak untuk kata seru/sapaan.
 
Contoh kalimat:
 
# "''Kancané dhéwé diancuk.''" ("Teman sendiri disenggama.")
# "''Kon neng Trétés gawé ngancuk tok.''" ("Kamu ke Tretes hanya untuk bersenggama.")
 
=== Kata seru ===
Kata ‘Jancok”“Jancok”, atau “cok” dalam bentuk singkatnya, digunakan sebagai [[kata seru]] untuk menunjukkan perasaan yang muncul, baik perasaan yang bersifat negatif maupun positif. Contoh kalimat:
# "''Cok, gak usah cekel-cekel!''" ("Cok, tidak usah pegang-pegang!")
# "''Wih, apik'e, Cok!''" ("Wih, bagusnya, Cok!")
 
=== Kata sapaan ===
Di antaraparaantara para pengguna, kata “Jancok” juga digunakan sebagai [[kata ganti|kata sapaan]] untuk mengungkapkan kemarahan atau menunjukkan kedekatan hubungan di antara teman.<ref name=saroh/> Karena [[konotasi]] buruk yang melekat pada istilah “Jancok”, seseorang akan menjadi marah jika dipanggil menggunakan kata tersebut. Hal tersebut tidak berlaku di antara teman karib, yang malah menunjukkan bahwa kedekatan hubungan mereka membuat mereka tidak akan saling marah jika dipanggil dengan kata “Jancok”.
 
Meskipun tergolong [[bahasa gaul]] anak muda, kata tersebut masih terasa tidak pantas untuk digunakan memanggil orang tua karena arti sebenarnya adalah perkataan kotor.<ref name=hagemaru>Hagemaru_i. 22 Desember 2012. [http://sosbud.kompasiana.com/2012/12/22/jancok-asu-dan-ngateli-512730.html sosbud kompasiana, “Jancok, Damput, dan Ngateli”] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131021012330/http://sosbud.kompasiana.com/2012/12/22/jancok-asu-dan-ngateli-512730.html |date=2013-10-21 }}.</ref>
 
Contoh kalimat:
# "''Cok, nang endinandi ae koénkon?''" ("''Cok'', ke mana saja kamu?")
# "''OjoOjok meneng aé kon, Cok!''" ("Jangan diam saja kau, ''Cok!''!")
# "''Mlaku-mlaku yok, Cok.''" ("Jalan-jalan yuk, ''Cok''.")
# "''Yo'opo kabare, Cok?''" ("Bagaimana kabarmu, ''Cok?''")
 
== BudayaDalam budaya populer ==
* [[Sujiwo Tedjo]] menulis dua buah buku berjudul '''Jiwo Jancuk''' dan '''Republik #Jancuker'''. Seniman tersebut juga sering menulis kata “Jancuk” di [[Twitter]] miliknya serta menyebut dirinya sebagai "presiden jancuker".<ref name=surya>Narendra, Surya. 22 Juli 2013. [http://bahasa.kompasiana.com/2013/07/22/jancuk-dan-keceplas-ceplosan-575562.html Bahasa Kompasiana, “Jancuk dan Keceplas-ceplosan”] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131021010757/http://bahasa.kompasiana.com/2013/07/22/jancuk-dan-keceplas-ceplosan-575562.html |date=2013-10-21 }}.</ref><ref name=rahman>Maurinho, Rahman. 26 Maret 2013. [http://bahasa.kompasiana.com/2013/03/26/sebenarnya-jancuk-itu-artinya-apa-540568.html Bahasa Kompasiana, “Sebenarnya Jancuk Itu Artinya Apa?”] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131021012404/http://bahasa.kompasiana.com/2013/03/26/sebenarnya-jancuk-itu-artinya-apa-540568.html |date=2013-10-21 }}.</ref> Jancuk juga merupakan salah satu lagu yang berada dalam album kompilasi Sujiwo Tedjo yang berjudul [[2012 (album)|2012]].
* Salah satu fanspage Facebook yang mengangkat istilah ini adalah '''JANCOK KATA KATA KOTA KITA''' atau biasa disingkat menjadi '''JK4'''.<ref>{{URL|facebook.com/aslijancoker aslijancoker}}. [[Facebook]].</ref>
* '''Nasi Goreng Jancuk''' merupakan salah satu menu dari '''Surabaya Plaza Hotel''', [[Surabaya]], [[Jawa Timur]]. Nasi goreng tersebut merupakan kreasi'' ''Eko Sugeng Purwanto, ''Executive Chef'' dan ''Food & Beverage Manager'' Surabaya Plaza Hotel.<ref name=made>I Made Asdhiana. 25 Maret 2013. [http://travel.kompas.com/read/2013/03/25/07381337/Jancuk.Pedese. Travel Kompas, “Jancuk Pedese…!].</ref>
* Dalam novel '''Angker Batu''', seorang tokoh bernama Warno berasal dari [[Jawa Timur]] dan terbiasa mengumpat Jancuk. Kebiasaan tersebut ditiru oleh Yudha dan Kanaya yang merupakan warga [[Jakarta]].<ref name==meita>Rui Meita. 2007. “Angker Batu”, Jakarta: Gagas Media.</ref>
* Arok, tokoh utama film [[Punk In Love]], berulang kali mengucapkan kata ''Cok''.
* Jancuk merupakan salah satu lagu yang berada dalam album kompilasi [[Sujiwo Tedjo]] yang berjudul [[2012 (album)|2012]].
* [[Bonek]] (sebutan untuk pendukung [[Persebaya Surabaya]]) dan [[Aremania]] (sebutan untuk pendukung [[Arema Cronous]]) saling mengumpat ''jancok'' ("Bonek jancok" atau "Arema jancok") yang menunjukkan adanya persaingan di antara kedua klub sepak bola di [[Jawa Timur]] tersebut.
* Situs hiburan [[1CAK]] bermula dengan nama 1CUK (dibaca wancuk/''one''-cuk), mirip "jancuk". Namun pendiri situs web tersebut menggantinya menjadi 1CAK pada tanggal 30 September 2012 karena kurang enak didengar.<ref>{{Cite news|url=https://tekno.kompas.com/read/2012/11/16/11300792/1Cak.com..Lelucon.ala.9Gag.untuk.Indonesia|title=1Cak.com, Lelucon ala 9Gag untuk Indonesia|date=16 November 2012|author=Wicaksono Surya Hidayat|work=[[Kompas.com]]|publisher=Kompas|access-date=27 November 2019|editor-last=Hidayat|editor-first=Wicaksono Surya}}</ref>
* [[Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)Nopember]] Surabaya pernah membuat akronim CUK (Cerdas, Ulet dan Kreatif), tetapi banyak kalangan internal yang kurang setuju lantas diganti menjadi CAK (Cerdas, Amanah dan Kreatif). "Cak" sendiri merupakan kependekan dari kata ''cacak'' (kakak) atau panggilan umum untuk pria.<sup>Rujukan?</sup>
* Film layar lebar Indonesia berjudul ''[[Jack (film 2019)|Jack]]'' pada mulanya akan diberi judul ''Jancuk'', tetapi karena dianggap terlalu kasar maka diganti menjadi Jack dengan huruf /n/ dan /u/ kecil menyempil di dekatnya. Posisi huruf “n” tergantung di bawah, di antara huruf “a” dan “c”. Sedangkan huruf “u” melayang di atas, di antara huruf “c” dan “k”. Sehingga, menimbulkan kesan bahwa film tersebut akan terbaca “Jancuk”.<ref>{{Cite news|url=https://www.jawapos.com/entertainment/music-movie/28/04/2018/pengakuan-sang-sutradara-soal-pilihan-judul-jack/|title=Pengakuan Sang Sutradara Soal Pilihan Judul Jack|last=(Hdr/Jpc)|date=2018-04-28|work=[[Jawa Pos|JawaPos.com]]|language=id|access-date=2019-11-18|editor-first=Budi|editor-last=Warsito}}</ref>
* Tahun 2019, Presiden [[Joko Widodo|Jokowi]] diberi gelar ''Cak Jancuk'' dalam acara Forum Alumni Jawa Timur untuk Jokowi di Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, dan menuai polemik.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-4413127/gelar-untuk-jokowi-jadi-kontroversi-apa-sebetulnya-arti-jancuk|title=Gelar untuk Jokowi Jadi Kontroversi, Apa Sebetulnya Arti Jancuk?|last=Baihaqi|first=Amir|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2019-11-18}}</ref>
* ''Keroncong Jancuk'' adalah nama sebuah kelompok musik beraliran [[keroncong]], dengan sentuhan [[Reggae|rege]] dan [[ska]].<ref>{{Cite news|url=https://bali.tribunnews.com/2019/01/19/kroncong-jancuk-luncurkan-single-baru-agak-nyeleneh-tapi-ada-pesan-yang-ingin-kami-sampaikan|title=Kroncong Jancuk Luncurkan Single Baru, 'Agak Nyeleneh tapi Ada Pesan yang Ingin Kami Sampaikan'|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-11-18|first=Noviana|last=Windri}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://kumparan.com/santana-ja-dewa/kroncong-jancuk-menghadirkan-nuansa-baru-musik-bali|title=Kroncong Jancuk, Menghadirkan Nuansa Baru Musik Bali|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2019-11-19}}</ref>
* Seri animasi indi berjudul "Grammar Suroboyo" oleh Cak Ikin terkenal dengan banyaknya umbaran kata ''cuk'' atau ''jancuk'' khas Surabaya. Animasi 2D yang menampilkan tokoh Suro (sejenis ikan hiu) dan Boyo (buaya) ini mengangkat gambaran budaya dan bahasa sehari-hari orang Surabaya.<ref>{{Cite web|url=http://saturdaycorner.blogspot.com/2016/02/cak-ikin-mengangkat-kearifan-lokal.html|title=Saturday Corner: Cak Ikin: Mengangkat Kearifan Lokal Lewat Film Animasi|website=Saturday Corner|access-date=2019-11-19}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Novita Nugraningrum|first=070316876|date=2012-07-04|title=OPINI PENONTON TERHADAP FILM “GRAMMAR” KARYA CAK IKIN (STUDI DESKRIPTIF MENGENAI OPINI PENONTON TERHADAP FILM GRAMMAR KARYA CAK IKIN)|url=http://lib.unair.ac.id/|language=id|publisher=UNIVERSITAS AIRLANGGA}}</ref>
* JNCK adalah nama sebuah merek pakaian dan beberapa kali memanfaatkan kata ''Jancuk'' dalam desain mereka.<ref>{{Cite web|url=https://www.jakcloth.co.id/jakclothx/product/61126032/jancuk-blazing-jnck-co|title=Jancuk Blazing JNCK.co|last=JakCloth.co.id|last2=JakCloth.co.id|website=www.jakcloth.co.id|access-date=2019-11-19|archive-date=2019-12-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20191219092453/https://www.jakcloth.co.id/jakclothx/product/61126032/jancuk-blazing-jnck-co|dead-url=yes}}</ref>
* Warga Surabaya mengecam aksi [[Bom surabaya 2018|Pengeboman Surabaya]] tahun 2018 dengan menyebarkan tulisan ''Teroris Jancok'' ke berbagai sudut kota melalui media seperti baliho, mural, spanduk dan lain-lain.<ref>{{Cite web|url=https://kumparan.com/pangky-saputra/teroris-jancuk-surabaya-christchurch-dan-lentera-kemanusiaan-1552840072617539284|title=Teroris Jancuk: Surabaya, Christchurch, dan Lentera Kemanusiaan|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2019-11-19}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.suara.com/news/2018/05/13/230720/bonek-dan-pemuda-surabaya-gelar-aksi-lilin-teroris-jancok|title=Bonek dan Pemuda Surabaya Gelar Aksi Lilin: Teroris Jancuk!|date=2018-05-13|work=Suara.com|language=id|access-date=2019-11-19|last=Gunadha|first=Reza}}</ref> [[Serikat Mural Surabaya]] juga membuat berbagai macam karya seni jalanan dengan kata-kata ini.<ref>{{Cite web|url=https://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2018/203695-Lawan-Balik-Teroris-dengan-Teror-Street-Art|title=Lawan Balik Teroris dengan Teror Street Art|last=suarasurabaya.net|website=http://suarasurabaya.net|language=ID|access-date=2019-11-19|archive-date=2019-12-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20191219020818/https://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2018/203695-Lawan-Balik-Teroris-dengan-Teror-Street-Art|dead-url=yes}}</ref>
* ''Komunitas Kota Jancuk'' adalah sebuah komunitas pecinta sastra di Surabaya.<ref>{{Cite news|url=https://jatim.tribunnews.com/2019/06/23/mengenal-komunitas-kota-jancuk-wadah-buat-pecinta-sastra-di-surabaya-berkarya-lewat-puisi-dan-prosa|title=Mengenal Komunitas Kota Jancuk, Wadah Buat Pecinta Sastra di Surabaya Berkarya Lewat Puisi dan Prosa|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-11-19|first=Christine Ayu|last=Nurchayanti}}</ref>
* ''Mantan Djancuk'' adalah judul lagu dangdut berbahasa Jawa yang dipopulerkan oleh penyanyi Reka Putri, sebelumnya oleh SKA 86.<ref>{{Cite web|url=https://liriklaguindonesia.net/reka-putri-mantan-djancuk.htm|title=Lirik Lagu Reka Putri – Mantan Djancuk|website=liriklaguindonesia.net|language=en-US|access-date=2019-11-19}}</ref>
* ''Cak Cuk Surabaya'' adalah nama merek suvenir khas Surabaya yang utamanya menjual kaos dengan tulisan-tulisan kreatif khas Surabaya.<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/regional/read/3900327/cuk-misuh-misuh-dapat-cuan|title=Cuk, Misuh-Misuh Dapat Cuan|last=Kurniawan|date=2019-02-22|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2019-11-19|editor-last=Hida|editor-first=Ramdania El|first=Dian}}</ref>
* Pada tahun 2015, tagar #OneDirectionJancok sempat menjadi tren ketika konser [[One Direction]] di [[Gelanggang Olahraga Bung Karno|Gelora Bung Karno]] mengakibatkan batalnya Timnas U-23 melakoni laga kualifikasi Piala AFC 2015.<ref>{{Cite web|url=https://merahputih.com/post/read/dibalik-tagar-one-direction-jancuk|title=Dibalik Tagar ‘One Direction Jancuk’|last=Yani|first=Muchammad|date=2015-03-16|website=MerahPutih|access-date=2019-11-19}}</ref>
* ''[[Yowis Ben]]'', film oleh [[Bayu Skak]], menampilkan banyak dialog dengan kata ''jancok''.<ref>{{Cite news|url=https://www.viva.co.id/showbiz/film/1001264-banjir-kata-jancok-dalam-adegan-filmnya-bayu-skak-santai|title=Banjir Kata 'Jancok' dalam Adegan Filmnya, Bayu Skak Santai|last=Astuti|first=Lutfi Dwi Puji|date=2018-01-27|work=[[VIVA.co.id]]|language=id|access-date=2019-11-19}}</ref>
* ''Dancok'' alias ''Daun Coklat'' adalah sebuah wahana rekreasi alam dan juga kafe di Kota Batu.<ref>{{Cite web|url=https://www.dakatour.com/rute-dan-lokasi-daun-coklat-malang-cafe-hits-dengan-nama-alias-dancok-suguhkan-nuansa-alam.html|title=Rute dan Lokasi Daun Coklat Malang, Café Hits dengan Nama Alias “Dancok” Suguhkan Nuansa Alam|last=Daka|date=2016-12-02|website=Daka Tour|language=en-US|access-date=2019-11-19}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://selamethariadi.com/dancok-cafe-malang/|title=Dancok CAFE MALANG, nama Café yang bikin Gatel Telinga?|last=Hariadi|first=Selamet|date=2017-01-26|website=Selamet Hariadi - Reseacher - Online Strategist|language=en-US|access-date=2019-11-19}}</ref>
* ''Penyetan Cok'' adalah nama warung makan yang cukup terkenal dan memiliki beberapa cabang. Warung ini menyediakan sajian penyetan pedas.<ref>{{Cite web|url=https://ladypinem.com/menikmati-sensasi-sambal-pedas-di-penyetan-cok/|title=Menikmati Sensasi Sambal Pedas di Penyetan Cok|last=Pinem|first=Kiki|date=2017-08-18|website=Lady Pinem|language=en-US|access-date=2019-11-19}}</ref>
* Wedang Jancuk atau wedang JKJ adalah minuman hangat yang terbuat dari jahe, kencur dan jeruk.<ref>{{Citation|title=Wedang JANCUK salah satu peserta festival wedang jogja 2019|url=https://www.youtube.com/watch?v=z93Qzh-I1P4|accessdate=2019-11-19|language=id-ID}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://bukalapak.com/p/food/minuman/1ms4i1-jual-ombenan-tradisional-ae-jancuk-jahe-kencur-jeruk|title=Jual Ombenan Tradisional AE "JANCUK" (Jahe, Kencur, Jeruk) di lapak eka novi ekanovi789|website=Bukalapak.com|language=id-ID|access-date=2019-11-19}}</ref>
 
== Lihat pula ==
{{Portal|Bahasa|Linguistik|Masyarakat}}
* [[Bahasa Jawa Surabaya]]
* [[Umpatan]]
* [[Bahasa Jawa SurabayaSuroboyoan]]
* [[Bahasa Pasar Atom]]
* [[Jan Cox (pelukis)|Jan Cox]], pelukis asal Belanda
==Catatan==
<references group="catatan"/>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Slang]]
[[Kategori:BahasaUmpatan dalam bahasa Jawa]]