Bandar Udara Banyuwangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(317 revisi perantara oleh 82 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox airport
{{pemastian}}
| name = Bandar Udara Banyuwangi
{{Infobox Bandara
| namenativename =Bandar Udara{{lang|en|Banyuwangi BlimbingsariAirport}}
| logoimage =
| image-width = 250
| nativename =<small><!-- tulis disini --></small>
| image2 = Banyuwangi International Airport 2019.jpg
| nativename-a =
| image2-width = 250
| nativename-r =
| caption2 =
| image =Maket-green-airport-banyuwangi.jpg
| IATA = BWX
| image-width = <!-- jika kurang dari 200 -->
| ICAO = WADY
| caption =Maket Rencana Pembangunan Bandara Blimbingsari
| image2type = Publik
| owner-oper = [[Injourney]]
| image2-width = <!-- jika kurang dari 200 -->
| city-served = [[Kabupaten Banyuwangi]], [[Jawa Timur]], [[Pulau Jawa]], [[Indonesia]]
| caption2 =
| IATAlocation =BWX <!--only if different than above-->
| ICAOmetric-elev =WADY yes
| FAA elevation-m = 36.6
| TCtimezone = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
| LIDutc = [[UTC+07:00]]
| coordinates = {{coord|08|18|36|S|114|20|25|E|display=inline,title}}
| GPS =
| WMOwebsite =
| pushpin_map = Kabupaten Banyuwangi#Indonesia_Java#Indonesia
| type =Publik
| pushpin_map_caption = Lokasi di [[Kabupaten Banyuwangi]]##Lokasi di [[Jawa]]##Lokasi di [[Indonesia]]
| owner-oper =
| pushpin_label = '''BWX'''/WADY
| owner =Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
| r1-number = 08/26<ref>[http://hubud.dephub.go.id/?id+info_bandara+detail+105 :: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara ::<!-- Bot generated title -->]</ref>
| operator =
| r1-length-m = 2,360
| city-served ={{flagicon|indonesia}} [[Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]
| r1-surface = [[Aspal beton|Aspal]]
| location ={{flagicon|indonesia}} [[Rogojampi, Banyuwangi|Rogojampi]], [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]
| hubmetric-rwy = yes
| stat1-header = Penumpang
| focus_city =
| openedstat-year = 2018
| stat1-data = 366,000<ref name="2018stat">{{cite news |last1=Fanani |first1=Ardian |title=Bandara Banyuwangi Layani 366.000 Penumpang, Naik 92% |url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4371994/bandara-banyuwangi-layani-366000-penumpang-naik-92 |access-date=26 May 2019 |work=detikfinance |date=5 January 2019 |language=id}}</ref>
| closed =
| stat2-header = Pergerakan pesawat
| passenger_services_ceased =
| builtstat2-data = 4,782<ref name="2018stat"/>
| footnotes = Sumber: STV<ref name="STV">{{STV|8531789|Blimbingsari Airport}}</ref>
| used =
| commander =
| occupants =
| metric-elev =y
| elevation-f =84.19
| elevation-m =25.66
| coordinates =
| latd = 8 | latm = 18 | lats = 38.16 | latNS = s
| longd= 114 | longm= 20 | longs= 24.64 | longEW= e
| coordinates_type =
| coordinates_region =ID-JI
| coordinates_notitle =
| website =
| image_map =
| image_mapsize =
| image_map_alt =
| image_map_caption =
| pushpin_map =Indonesia Java
| pushpin_label_position =right
| pushpin_label =BWX
| pushpin_map_alt =
| pushpin_mapsize =
| pushpin_image =
| pushpin_map_caption =Lokasi Bandara Blimbingsari
| r1-number =8/26
| r1-length-f =7382
| r1-length-m =2250<ref>http://hubud.dephub.go.id/?id/bandara/detail/105</ref>
| r1-surface =[[Aspal]]
| metric-rwy =y
| h1-number =
| h1-length-f =
| h1-length-m =
| h1-surface = <!-- sampai dengan h12 -->
| stat1-header =
| stat1-data = <!-- sampai dengan stat4 -->
| stat-year =
| footnotes =
}}
'''Bandar Udara BlimbingsariBanyuwangi''' {{Airportairport codes|BWX|WADY}} (Kode sebelumnya: '''WARB''') dan juga diketahui sebelumnya sebagai '''Bandar Udara Blimbingsari''', terletak di Desa [[Blimbingsari, RogojampiBlimbingsari, Banyuwangi|Blimbingsari]], Kecamatan [[RogojampiBlimbingsari, Banyuwangi|RogojampiBlimbingsari]], [[Kabupaten Banyuwangi]], Jawa Timur. Bandara dengan landas pacu 2.250500 meter dan lebar 45 meter ini dibuka pada 29 Desember 2010. SaatBandara ini, terdapatdiklaim penerbangansebagai Banyuwangi-Denpasarbandara (sementarahijau dihentikan)pertama dandi BanyuwangiIndonesia.<ref>[https://airport.id/inilah-tampilan-bandara-hijau-blimbingsari-banyuwangi/ SurabayaInilah PPTampilan denganBandara pesawatHijau GrandBlimbingsari Caravan buatan Cessna 1997, yang dioperasikan oleh PT Sky Aviation.Banyuwangi]</ref>
{{cite news
|last =
|first =
|coauthors =
|title = Banyuwangi-Surabaya Kini Hanya 35 Menit
|work =
|pages =
|language = Indonesian
|publisher = Harian Seputar Indonesia
|date = 30 Desember 2010
|url = http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=372592
|accessdate = 5 January 2011 }}
</ref>
dan pada tanggal 24 Agustus 2011, [[Merpati Airlines]] membuka jalur penerbangan langsung dari Banyuwangi-Surabaya PP.<ref>
{{cite news
|last =
|first =
|coauthors =
|title = Merpati Airlines Buka Rute Banyuwangi - Surabaya
|work =
|pages =
|language = Indonesian
|publisher = tempo interaktif
|date = 18 Agustus 2011
|url = http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2011/08/18/brk,20110818-352381,id.html
|accessdate = 20 Oktober 2011 }}
</ref>
 
== Sejarah ==
Keberadaan Bandar udara Internasional Banyuwangi saat ini adalah merupakan buah gagasan dari Bupati Banyuwangi [[Turyono Purnomo Sidik|Purnomo Sidik]] (1991-2000) diperiode akhir masa jabatanya pada saat itu. Sebenarnya rencana awal lokasi pembangunan bandara Banyuwangi ini adalah di [[Glenmore, Banyuwangi|kecamatan Glenmore]] dibekas lokasi [[Lapangan terbang Blambangan]]. Lapangan terbang Blambangan itu sendiri adalah sebuah lapangan terbang pertanian yang dibangun pada dekade 1970an yang hanya digunakan untuk kegiatan pertanian yang salah satunya adalah digunakan sebagai landasan pesawat capung untuk menyemprot pestisida guna memberantas serangan hama wereng yang terjadi pada waktu itu.
Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi adalah salah satu aset Pemerintah Daerah [[Kabupaten Banyuwangi]] yang dikelola oleh Satuan Kerja Bandar Udara dibawah naungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara - Kementerian Perhubungan.
 
Pada saat itu anggaran untuk proyek pembangunan bandara baru tersebut sudah disiapkan bahkan material bangunan sudah sempat dikirim menuju lokasi di Glenmore namun proyek itu urung terlaksana karena bupati Purnomo Sidik mengundurkan dari jabatannya karena dianggap tidak mampu menyelesaikan peristiwa pembunuhan orang-orang yang diduga dukun santet pada pertengahan tahun 1998 yang dikenal dengan peristiwa [[Pembantaian Banyuwangi 1998]] yang terjadi waktu itu. Rencana pembangunan seterusnya dilanjutkan pada masa kepemimpinan Bupati penggantinya yaitu [[Samsul Hadi]]. Namun setelah melalui tahap kajian lebih lanjut ternyata lokasi bekas lapangan terbang Blambangan di Kecamatan Glenmore tersebut tidak layak untuk dijadikan bandar udara karena topografi wilayah kecamatan Glenmore yang bergunung-gunung. Kemudian, melalui keputusan menteri (Kepmen) nomor 49 tahun 2003, ditentukanlah lahan untuk pembangunan bandara yang baru yaitu berada di wilayah [[Blimbingsari, Blimbingsari, Banyuwangi|Desa Blimbingsari]] yang pada saat itu masih menjadi bagian dari wilayah [[Rogojampi, Banyuwangi|Kecamatan Rogojampi]].<ref>[https://kumparan.com/munawir/lapangan-terbang-glenmore-banyuwangi-riwatmu-kini ''Lapangan Terbang Glenmore Riwayatmu Kini'']. kumparan.com. Diakses tanggal 21/07/2019</ref>
Pada tahun 2003, Menteri Perhubungan mengeluarkan KM 49 Tahun 2003 tentang Penetapan Bandar Udara Di Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur.Garis besar isi dari keputusan tersebut adalah bahwa lokasi bandar udara di [[Kabupaten Banyuwangi]],Provinsi [[Jawa Timur]] berada di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi dengan koordinat geografis 08 18' 42.70" Lintang Selatan dan 114 20' 16.30" Bujur Timur.
Sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi dengan dana dari APBN melakukan pembangunan fisik secara periodik untuk dapat merealisasikan harapan masyarakat Banyuwangi akan adanya transportasi udara.
 
Pembangunan bandara dilokasi baru ini memakan waktu bertahun-tahun karena proses pembebasan lahan yang tak kunjung selesai. Dalam perihal pembebasan lahan ini dua bupati Banyuwangi terjerat dalam kasus korupsi penggelembungan harga tanah pembebasan lahan yang merugikan negara sejumlah Rp 40,99 miliar. Dua bupati tersebut adalah Bupati [[Samsul Hadi]] yang merugikan negara sejumlah Rp 21,23 miliar dan Bupati [[Ratna Ani Lestari]] senilai Rp 19,76 miliar.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/132846/bupati-banyuwangi-jadi-tersangka-korupsi/full&Paging=Otomatis ''Bupati Banyuwangi Jadi Tersangka Korupsi''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180815024207/https://nasional.tempo.co/read/132846/bupati-banyuwangi-jadi-tersangka-korupsi/full%26Paging%3DOtomatis |date=2018-08-15 }}. tempo.co. Diakses tanggal 21/07/2019</ref> Meski diiringi oleh dua kasus korupsi yang terjadi tetapi pembangunan bandara baru ini tetap berlanjut secara bertahap dalam kurun waktu 2004 hingga 2008 dengan pendanaan yang berasal dari [[APBN]].
Pada tanggal 30 Desember 2008, Menteri Perhubungan RI [[Jusman Syafii Djamal]] melakukan kunjungan singkat ke Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi dengan didampingi oleh Bupati Banyuwangi beserta rombongan.Setelah mengamati dan interview masalah teknis dengan Satuan Kerja Bandar Udara,Menteri Perhubungan merasa optimis bahwa penerbangan di Kabupaten Banyuwangi dapat berkembang pesat dengan adanya Bandar Udara yang menurutnya cukup bagus dan ideal untuk dikembangkan serta dukungan dari semua pihak yang terkait.
Sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan tentang target operasi Bandar Udara pada bulan Maret 2009, Satuan Kerja Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi menindaklanjuti dengan berusaha berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan meyakinkan kepada operator (pengguna jasa bandar udara) bahwa Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi meskipun dengan fasilitas standar awal yang minimum tetapi memiliki runway (landasan pacu) yang ideal untuk operasional penerbangan pesawat medium dan kecil.
 
Pada awaltanggal tahun29 2009Desember tepatnya2008, tanggalMenteri Perhubungan [[Jusman Syafii Djamal]] melakukan kunjungan singkat ke Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi dengan didampingi oleh Bupati [[Ratna Ani Lestari]] beserta rombongan. Dalam kunjungan ini Menteri Perhubungan merasa optimis bahwa penerbangan di Kabupaten Banyuwangi dapat berkembang pesat dengan adanya bandar udara yang menurutnya cukup bagus dan ideal. Pada 23 Januari 2009, tim dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan evaluasi dan verifikasi terhadap Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi. Beberapa waktu kemudian, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengeluarkan surat Nomornomor 167/DBU/II/2009 tanggaltertanggal [[9 PebruariFebruari]] [[2009]] tentang pemanfaatan Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi yang garis besar isinya adalah bahwa Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangibandara dapat digunakan untuk take[[lepas offlandas]] dan landing[[mendarat]] pesawat jenis Cassa[[CASA]].
Tanggal 26 Desember 2010 dilakukan ''proving flight'' (uji kelayakan terbang) pesawat milik PT Sky Aviation oleh Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara sebagai salah satu syarat akan diadakannya penerbangan komersial dengan pesawat tersebut.
 
Pada tanggal [[21 April]] [[2009]] bandara ini mulai digunakan oleh ''Bali International Flight Academy'' (BIFA) untuk keperluan pelatihan lepas landas dan mendarat bagi para calon pilot. Untuk penerbangan komersial, mulai dibuka pada 29 Desember 2010 oleh maskapai [[Sky Aviation (Indonesia)|Sky Aviation]] setelah sebelumnya diadakan uji kelayakan terbang pada [[26 Desember]] [[2010]] menggunakan pesawat [[Cessna 208|C208 Grand Caravan]]. Penerbangan ini sekaligus menjadi tanda diresmikannya Bandara Blimbingsari sebagai bandara komersial. Penandatanganan prasasti peresmian dilakukan oleh Wakil Menteri Perhubungan saat itu [[Bambang Susantono]], Gubernur Jawa Timur [[Soekarwo]] dan Bupati Banyuwangi [[Abdullah Azwar Anas]].
Setelah melakukan survei lapangan dan koordinasi, pihak Bali International Flight Academy mulai tertarik untuk menggunakan Bandar Udara Banyuwangi sebagai tempat untuk melatih para calon pilot untuk melakukan take off dan landing setiap hari. Pada tanggal 21 April 2009, para Flight Instructor(Instruktur Terbang) BIFA telah menggunakan Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi untuk memberikan pelatihan take off dan landing bagi para siswa. Setiap hari dimulai dari jam 05.45WIB sampai dengan 13.00WIB sekitar 10 siswa dijadwalkan BIFA untuk belajar familiarisasi touch and go (landing dan langsung take off kembali) yang setiap siswa sedikitnya melakukan 7 kali pergerakan.Sehingga setiap hari Bandar Udara Banyuwangi melayani sedikitnya sekitar 70 pergerakan ''touch and go''.
 
Pada tahun 2017 bandara ini berubah nama menjadi Bandar Udara Banyuwangi, melalui surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 830 tahun 2017. Dan pada 22 Desember 2017, bandara ini dialihkan pengelolaannya ke [[Angkasa Pura II]].<ref>[https://finance.detik.com/infrastruktur/3781561/bandara-banyuwangi-kini-resmi-dikelola-ap-ii ''Bandara Banyuwangi resmi dikelola PT Angkasa Pura II'']. detik.com. Diakses tanggal 21/07/2019</ref>
Tanggal 26 Desember 2010 dilakukan proving flight ( uji kelayakan terbang ) pesawat C208 Grand Caravan milik PT Sky Aviation oleh Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara sebagai salah satu syarat akan diadakannya penerbangan komersial dengan pesawat tersebut.
 
== Perkembangan ==
Pada tanggal 30 Desember 2010 dilakukan penerbangan komersial perdana PT Sky Aviation sekaligus meresmikan bandara Blimbingsari sebagai bandara komersial domestik ditandai dengan penandatanganan prasasti bersama oleh Wakil Menteri Perhungan RI [[Bambang Susantono]], Gubernur Jawa Timur [[Soekarwo]] dan Bupati Banyuwangi [[Abdullah Azwar Anas]]. Pada tanggal 25 April 2011 dilakukan proving flight pesawat Fokker50 milik PT Sky Aviation sebagai tindaklanjut keinginan masyarakat Banyuwangi menggunakan pesawat udara sebagai transportasi yang cepat dan efisien. Tidak lama kemudian di hari Minggu tanggal 1 Mei 2011 dilakukan penerbangan komersial menggunakan Fokker50 dengan 48 seat oleh [[Sky Aviation (Indonesia)|PT Sky Aviation]].
[[Berkas:Hanggar-bp3bwi.JPG|jmpl|Hanggar Sekolah Pilot Banyuwangi ([[Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi|BP3B]])]]
Selain berfungsi sebagai bandara komersial, Bandar Udara Banyuwangi juga digunakan untuk keperluan pendidikan penerbangan. Setelah sebelumnya ''Bali International Flight Academy'' (BIFA) menggunakan bandara ini, [[Kementerian Perhubungan]] mendirikan Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Banyuwangi (LP3B) yang diresmikan pada [[23 Desember]] [[2013]]<ref>[https://www.jpnn.com/news/sekolah-pilot-negeri-banyuwangi-diresmikan Sekolah Pilot Negeri Banyuwangi Diresmikan] diakses 15 Agustus 2018 15.06</ref> yang kemudian berubah nama menjadi [[Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi]] (BP3B) melalui Permenhub RI PM/123/2015 yang sekarang berubah nama lagi menjadi Akademi Penerbang Banyuwangi. Selain dua sekolah penerbangan di atas itu terdapat ''Mandiri Utama Flight Academy'' (MUFA).
 
=== Perkembangan fasilitas ===
Untuk melengkapi proses pengelolaan Bandar Udara Banyuwangi, Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi melakukan ''Memorandum Of Understanding'' (MoU) dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjenhubud) Kementerian Perhubungan pada tanggal 3 Mei 2011 yang kurang lebih berisi pengelolaan Bandar Udara Banyuwangi diserahkan kepada Ditjenhubud Kementerian Perhubungan dengan bentuk Satker UPT Ditjenhubud.
Pada awal pembangunannya, Bandara Banyuwangi (saat itu masih bernama Bandara Blimbingsari) memiliki panjang landasan 900 m dan lebar 23 m. Kemudian agar dapat dijadikan bandara komersial, landasan diperpanjang hingga 1.400 m dan lebar 30 m di mana pembangunannya dimulai tahun [[2008]]. Dua tahun setelah beroperasi, landasan kembali diperpanjang menjadi 1.800 m dengan ketebalan 27 PCN.<ref>[https://news.detik.com/berita/d-3385387/begini-tampilan-jeroan-green-bandara-blimbingsari-banyuwangi Begini Tampilan 'Jeroan' Green Bandara Blimbingsari Banyuwangi] diakses 15 Agustus 2018 22.22</ref> Tahun [[2015]], untuk pengembangan menuju bandara internasional dan agar mampu mengakomodasi pesawat yang lebih besar, landasan kembali diperpanjang menjadi 2.250 meter dengan ketebalan 40 PCN.<ref>[https://travel.kompas.com/read/2017/03/01/214900627/landasan.pacu.bandara.banyuwangi.diperkuat Landasan Pacu Bandara Banyuwangi Diperkuat] diakses 15 Agustus 2018 22.24</ref>
 
=== AktivitasPembangunan Bandaraterminal hijau ===
Pada tahun 2015, Pemerintah mulai membangun terminal baru yang lebih besar. Pembangunan terminal baru ini memanfaatkan dana [[APBD]] Provinsi Jawa Timur senilai Rp 22,5 miliar dan APBD Kabupaten Banyuwangi senilai Rp 10,5 miliar. Anggaran ini dipergunakan untuk pembangunan terminal, aksesori, elektrikal, [[musala]] dan area parkir.<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/669888/rp-33-miliar-untuk-pembangunan-terminal-bandara-banyuwangi/full&Paging=Otomatis Rp 33 Miliar untuk Pembangunan Terminal Bandara Banyuwangi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180815164132/https://bisnis.tempo.co/read/669888/rp-33-miliar-untuk-pembangunan-terminal-bandara-banyuwangi/full%26Paging%3DOtomatis |date=2018-08-15 }} diakses 15 Agustus 2018 16.43</ref>
Seiring dengan progam dari Bupati Banyuwangi untuk mengenalkan budaya dan tradisi serta keindahan Banyuwangi kepada masyarakat luas, maka dibutuhkan juga akses yang harus memudahkan nya. Dengan adanya kebijakan kebijakan dari Bupati yg bertujuan memajukan transportasi khusus nya dibidang udara di Banyuwangi ini, maka aktivitas Bandara Blimbingsari kini menjadi cukup padat.
 
Terminal ini mengusung konsep hijau dan ramah lingkungan. Hal ini ditandai dengan penghawaan udara yang alami, penanaman tanaman di atap terminal, konservasi air dan ''sunroof'' untuk pencahayaan alami di siang hari. Selain itu terminal baru ini mengadopsi bentuk ikat kepala khas [[Suku Osing]]. Terminal yang didesain oleh [[Andra Matin]] ini diresmikan pada [[2017]].<ref>[https://kumparan.com/@kumparanbisnis/pembangunan-terminal-baru-bandara-blimbingsari-tak-pakai-dana-apbn Pembangunan Terminal Baru Bandara Blimbingsari Tak Pakai Dana APBN]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} diakses 15 Agustus 2018 15.06</ref>
Setelah Merpati pada beberapa waktu lalu, kini telah datang pengganti nya yaitu Wings Air. Tak hanya itu, Garuda Indonesia "explore" pun datang untuk meramaikan aktivitas di Bandara Blimbingsari. Bahkan telah santer terdengar bahwa dalam waktu dekat ini Sky Aviation dan Kalstar akan mencoba mengikuti jejak Wings Air dan Garuda, serta Merpati yang sudah lebih dulu.
<gallery>
Berkas:Green-airport-blimbingsari-1.jpg|Salah satu ruangan dalam terminal baru
Berkas:Ilustration401.jpg|Konservasi air terminal baru
Berkas:Green-airport-blimbingsari-2.jpg|Ruang tunggu
Berkas:Green-airport-blimbingsari-3.jpg|Pintu kedatangan
</gallery>
 
=== Perkembangan rute ===
== Maskapai penerbangan dan tujuan ==
[[Berkas:Garuda-in-banyuwangi.jpg|jmpl|Baliho Penerbangan [[Garuda Indonesia]] ke Bandara Banyuwangi]]
{{Airport-dest-list
Bandara ini membuka layanan penerbangan komersial dari maskapai [[Sky Aviation (Indonesia)|Sky Aviation]] pada tanggal [[29 Desember]] [[2010]]. Pesawat yang digunakan adalah jenis [[Cessna 208|Grand Caravan]] berkapasitas 9-10 orang dengan rute [[Banyuwangi]]-[[Surabaya]].<ref name="bwx1" /> Pada tanggal [[25 April]] [[2011]], Sky Aviation menambah armada di Bandara Banyuwangi dengan [[Fokker F50]] berkapasitas 48 tempat duduk dan beroperasi di rute yang sama.<ref name="bwx1">[https://tekno.kompas.com/read/2011/01/11/18573418/sky.aviation.tambah.5.pesawat.fokker.50 Sky Aviation Tambah 5 Pesawat Fokker 50] diakses 15 Agustus 2018, 14.14</ref> Sky Aviation lalu menghentikan operasional rute ini pada [[20 Oktober]] [[2011]] karena kalah bersaing dengan maskapai lain yang ada di Bandara Banyuwangi.<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/362425/sepi-penumpang-sky-aviation-tutup-rute-banyuwangi Sepi Penumpang, Sky Aviation Tutup Rute Banyuwangi] diakses 15 Agustus 2018, 14.15</ref>
|[[Garuda Indonesia]]<br>dioperasikan oleh ATR 72-600 Explore|[[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Denpasar/Bali]], [[Bandar Udara Abdul Rachman Saleh|Malang]], [[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]]
|[[Wings Air]]|[[Bandar Udara Abdul Rachman Saleh|Malang]], [[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]]
}}
 
[[Merpati Nusantara Airlines]] sempat membuka rute [[Bandung]]-[[Semarang]]-[[Surabaya]]-[[Banyuwangi]] menggunakan pesawat [[Xian MA60|MA60]] berkapasitas 56 penumpang. Rute pulang pergi ini diresmikan [[24 Agustus]] [[2011]], dihadiri oleh Bupati [[Abdullah Azwar Anas]], Direktur Niaga PT Merpati Nusantara Airlines [[Tonny Aulia Achmad]], perwakilan Kemenhub dan Forkopimda Banyuwangi.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/353374/merpati-airlines-terbang-perdana-di-bandara-banyuwangi Merpati Airlines Terbang Perdana di Bandara Banyuwangi] diakses 15 Agustus 2018, 14.11 WIB</ref> Rute ini ditutup [[9 April]] [[2013]] karena masalah keuangan yang membelit perusahaan tersebut.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/471879/merpati-stop-terbang-ke-banyuwangi-hingga-mei/full&Paging=Otomatis Merpati Stop Terbang ke Banyuwangi hingga Mei] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180815164226/https://nasional.tempo.co/read/471879/merpati-stop-terbang-ke-banyuwangi-hingga-mei/full%26Paging%3DOtomatis |date=2018-08-15 }} diakses 15 Agustus 2018, 14.11 WIB</ref>
== Rencana Masa Depan ==
Pemerintah Provinsi Jawa Timur memulai proyek ini pada bulan [[Mei]] [[2014]]. Bandar Udara Blimbingsari nanti akan memiliki fasilitas berikut ini:
 
Pada Mei [[2014]], [[Garuda Indonesia]] melalui ''sub-brand'' Explore Jet membuka rute [[Surabaya]]-[[Banyuwangi]]-[[Denpasar]] menggunakan pesawat [[ATR 72|ATR 72-600]] dan [[Bombardier CRJ700|Bombardier CRJ1000 NextGen]]<ref name="liputan6.com">[https://www.liputan6.com/bisnis/read/2071757/garuda-indonesia-buka-tiga-rute-penerbangan-di-indonesia-timur Garuda Indonesia Buka Tiga Rute Penerbangan di Indonesia Timur]</ref>
# Perpanjangan landasan — Landasan Bandara Banyuwangi tahun ini juga akan diperpanjang dari 1.800 meter menjadi 2.500 meter standar bandar udara perintis dengan dana dari Anggara Pendapatan Belanja Negara Dan Dari Pemerintah Pusat (APBN)<ref name="ekonomi.metrotvnews.com">http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/08/22/161006/2016-green-airport-bandara-blimbingsari-ditargetkan-beroperasi</ref>.
 
# Peresmian terminal baru - Pemerintah menargetkan pembangunan terminal Bandara Blimbingsari Banyuwangi rampung pada akhir 2015 dan mulai bisa dioperasionalkan awal Maret 2016<ref name="ekonomi.metrotvnews.com"/>.
Pada Mei [[2014]], [[Garuda Indonesia]] melalui ''sub-brand'' Explore Jet membuka rute [[Surabaya]]-[[Banyuwangi]]-[[Denpasar]] menggunakan pesawat [[ATR 72|ATR 72-600]]<ref name="liputan6.com"/>
# Perluasan apron sehingga dapat didarati oleh pesawat jenis boeing 737<ref>http://banyuwangikab.go.id/berita-daerah/menhub-pastikan-perpanjang-runway-bandara-blimbingsari-tahun-2015.html</ref>
 
Mulai tahun [[2017]], diusahakan pembukaan rute langsung [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta|Jakarta Soekarno-Hatta]] ke Banyuwangi. Rute ini pertama kali diisi oleh maskapai [[NAM Air]] pada [[16 Juni]] [[2017]] menggunakan pesawat [[Boeing 737|Boeing 737-500]] berkapasitas 150 tempat duduk. Dalam persemian ini dihadiri oleh Menteri Pariwisata [[Arief Yahya]] dan Presiden Direktur Sriwijaya Group [[Chandra Lie]].<ref>[https://travel.kompas.com/read/2017/06/16/172200427/menpar.ikut.penerbangan.perdana.nam.air.jakarta-banyuwangi Menpar Ikut Penerbangan Perdana NAM Air Jakarta-Banyuwangi] oleh Ira Rachmawati, diakses 15 Agustus 2018 14.42 WIB</ref> Lalu, [[Garuda Indonesia]] juga mengisi rute ini pada [[8 September]] [[2017]] menggunakan pesawat [[Bombardier CRJ700|Bombardier CRJ1000 NextGen]].<ref>[https://travel.detik.com/travel-news/d-3634798/sah-garuda-resmi-terbangi-rute-jakarta-banyuwangi Sah! Garuda Resmi Terbangi Rute Jakarta-Banyuwangi] oleh Putri Akmal, diakses 15 Agustus 2018 14.46</ref> Maskapai [[Citilink]] membuka penerbangan rute ini pada [[15 Februari]] [[2018]] yang melayani penerbangan 2 kali sehari menggunakan [[Boeing 737|Boeing 737-500]]<ref>[https://www.citilink.co.id/rute-baru-banyuwangi Rute Citilink Banyuwangi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180815131851/https://www.citilink.co.id/rute-baru-banyuwangi |date=2018-08-15 }} diakses 15 Agustus 2018 14.49</ref> dan kemudian menggunakan [[Airbus A320]] pada [[9 Agustus]] [[2018]]<ref>[https://www.merdeka.com/uang/citilink-layani-rute-banyuwangi-dengan-pesawat-airbus-a320.html Citilink layani rute Banyuwangi dengan pesawat Airbus A320] oleh Harwanto Bimo Pratomo, diakses 15 Agustus 2018 14.52 WIB</ref>
 
Pada Desember 2018, Bandar Udara Banyuwangi secara resmi melakukan penerbangan perdana rute internasional yakni Banyuwangi - Kuala Lumpur (Malaysia) dan sebaliknya.<ref>{{Cite news|url=http://surabaya.tribunnews.com/2018/12/19/diiringi-doa-300-anak-yatim-bandara-banyuwangi-resmi-layani-rute-internasional|title=Diiringi Doa 300 Anak Yatim, Bandara Banyuwangi Resmi Layani Rute Internasional|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|access-date=2019-02-18|date=2018-12-19|last=Haorrahman}}</ref>
 
Dalam perjalanannya hingga saat ini, dalam catatan PT Angkasa Pura II (Persero) jumlah penumpang yang datang dan pergi dari bandara ini selama 2018 mencapai 366.155 penumpang, lebih banyak dari tahun 2017 sebanyak 190.369 penumpang. Sementara maskapai yang melayani penerbangan antara lain [[Batik Air]], [[Citilink]], [[NAM Air|Nam Air]], [[Garuda Indonesia]] dan [[Wings Air]].<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4371994/bandara-banyuwangi-layani-366000-penumpang-naik-92|title=Bandara Banyuwangi Layani 366.000 Penumpang, Naik 92%|last=Fanani|first=Ardian|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2019-07-19|date=2019-01-05}}</ref>
 
== Transportasi dari dan ke Bandara ==
Bus [[DAMRI]] tersedia dari bandara menuju [[Banyuwangi, Banyuwangi|Kota Banyuwangi]] atau menuju ke [[Pelabuhan Ketapang]] dan [[Stasiun Banyuwangi Baru]]. Selain itu terdapat Taksi Bosowa dan Taksi Ramayana untuk transportasi dari dan ke bandara.
 
Selain itu juga terdapat Layanan Kereta Api Indonesia dengan stasiun pemberhentian terdekat dari Bandara Banyuwangi yaitu Stasiun Rogojampi di Kecamatan Rogojampi. Jadwal Kereta Api Indonesia yang melayani antara lain : KA Pandanwangi relasi Jember - Ketapang, berangkat Stasiun Jember Pukul 05:30 WIB tiba stasiun Rogojampi Pukul 07:27. KA Wijayakusuma relasi Cilacap - Ketapang, tiba di stasiun Rogojampi pukul 05:11 WIB. KA Blambangan Ekspres relasi Semarang Tawang - Ketapang, tiba di stasiun Rogojampi pukul 04:10 WIB. KA Probowangi relasi Surabaya Gubeng - Ketapang, tiba di stasiun Rogojampi pukul 11:54 WIB. Serta KA Sritanjung, KA Tawangalun jadwalnya bisa di cek pada aplikasi KAI Access. Tentu semua menyesuaikan pada keberangkatan pesawat jika menggunakan transportasi kereta api untuk ke Bandara Banyuwangi. Sesampai di stasiun Rogojampi ke Bandara Banyuwangi bisa menggunakan transportasi lokal yang ada.
 
== Insiden ==
* Pada [[16 Januari]] [[2017]], pesawat [[Cessna 172]] bernomor registrasi PK-MUA milik Mandiri Utama Flight School (MUFA) yang diawaki seorang siswi penerbang bernama Regina Marthalia, terbakar setelah sayap pesawat membentur landasan pacu. Regina selamat setelah berhasil keluar sebelum api menghanguskan seluruh badan pesawat.<ref>[https://www.kabarbanyuwangi.info/asal-api-dari-benturan-sayap.html Asal Api dari Benturan Sayap]</ref>
 
== Maskapai penerbangan dan tujuan ==
<!-- PERHATIAN!! Gunakan sumber rujukan yang independen, karena sumber rujukan dari pihak maskapai dan bandara tidak bersifat independen.-->
{{Airport-dest-list
<!--+-->
|[[Citilink]]|[[Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta|Jakarta–Soekarno–Hatta]]
<!--+-->
|[[Super Air Jet]]|[[Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta|Jakarta–Soekarno–Hatta]]}}
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:ATC tower Blimbingsari.jpg|ATC tower Bandara Blimbingsari lama
Berkas:PENERBANGAN PERDANA MERPATI NUSANTARA AIRLINES.jpg|Penerbangan Perdana Merpati
BerkasFile:ATC tower BlimbingsariBandaraBSrgjbwi3.JPGjpg|ATC towerApron Bandara Blimbingsari lama(2011)
Berkas:TerminalBandaraBSrgjbwi.jpg|Terminal kedatangan dan keberangkatan (2012)
Berkas:BandaraBSrgjbwi3.jpg|MA-60 milik maskapai [[Merpati Airlines]] memasuki ''apron''
</gallery>
 
== Lihat pula ==
* [[Daftar bandar udara di Indonesia]]
* [[Lapangan terbang Blambangan]]
 
== Referensi ==
{{referencesreflist|3}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://banyuwangi-airport.co.id/ Situs web resmi Bandara Banyuwangi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180815132257/http://banyuwangi-airport.co.id/ |date=2018-08-15 }}
* {{id}} [http://hubud.dephub.go.id/?id+info_bandara+detail+105 Profil Bandara Blimbingsari] di situs web [[Kementerian Perhubungan Indonesia]]
 
{{Topik Banyuwangi}}
{{Bandar Udara di Indonesia}}
{{Bandar udara di pulau Jawa|state=autocollapse}}
 
{{DEFAULTSORT:Banyuwangi}}
[[Kategori:Bandar udara di Jawa Timur|Blimbingsari]]
[[Kategori:Bandar udara di Jawa Timur|Banyuwangi]]
[[Kategori:Otoritas Bandar Udara Wilayah III - Surabaya|Blimbingsari]]
[[Kategori:Kabupaten Banyuwangi]]
[[Kategori:Bandar udara yang dikelola Angkasa Pura II]]
[[Kategori:Bandar udara internasional di Indonesia|Banyuwangi]]