Sejarah Iran: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(46 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Sejarah Iran}}
'''Sejarah
Iran adalah
[[Kekaisaran Persia]] bermula sejak [[Zaman Besi]], seiring arus kedatangan [[bangsa Iran]] ke wilayah itu. Bangsa Iran kelak menurunkan [[bangsa Mede]], [[Kekaisaran Akhemeniyah|kekaisaran Akhaimenia]], Parthia, dan Sasania di [[Era Klasik|Zaman Klasik]].
Meskipun suatu ketika menjadi kekaisaran besar yang adikuasa<ref>
[[Penaklukan Muslim di Persia|Penaklukan kaum Muslim atas Persia]] (633–656) merupakan akhir bagi Kekaisaran Sasania sekaligus menjadi titik balik dalam sejarah bangsa Iran. [[Islamisasi Iran]] yang berlangsung dari abad ke-8 sampai abad ke-10 Masehi pada akhirnya meredupkan [[Zoroastrianisme|Ajaran Zoroaster]] di Iran dan daerah-daerah bawahannya. Sekalipun demikian, pencapaian-pencapaian peradaban Persia sebelumnya tidak punah begitu saja, tetapi hampir sepenuhnya diserap oleh peradaban dan pemerintahan [[Islam]] yang baru.
Iran, dengan sejarah panjang peradaban dan kekaisarannya, mengalami penderitaan besar di akhir Abad Pertengahan dan permulaan zaman
Iran sekali lagi dipersatukan menjadi sebuah negara pada 1501 oleh [[Dinasti Safawiyah|wangsa Safawi]], yang mengalihkan mazhab agama Islam di Iran dari [[Sunni]] ke [[Syi'ah]]<ref name="savoryeiref">R.M. Savory, ''Safavids'', [[Encyclopedia of Islam]], edisi ke-2</ref> sebagai [[agama]] resmi kekaisaran. Keputusan ini merupakan salah satu titik balik terpenting dalam [[sejarah Islam]].<ref name="islamic1600">[http://www.ucalgary.ca/applied_history/tutor/islam/empires/safavid/abbas.html "The Islamic World to 1600", The Applied History Research Group, The University of Calgary, 1998.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080612134542/http://www.ucalgary.ca/applied_history/tutor/islam/empires/safavid/abbas.html |date=2008-06-12 }} Diakses 1 Oktober 2007</ref> Kembali menjadi sebuah negara adikuasa, yang kali ini berdampingan dengan negara adikuasa lain yakni [[Kekaisaran Utsmaniyah
Sepanjang paruh pertama abad ke-19 Iran kehilangan wilayah luas di [[Kaukasus]] (silih-berganti lepas dan kembali ke dalam kekuasaan Iran dalam rentang waktu ribuan tahun),{{sfn|Fisher|Avery|Hambly|Melville|1991|pp=329-330}} meliputi [[Georgia|kawasan timur Georgia]], [[Dagestan]], [[Azerbaijan]], dan [[Armenia]] sekarang ini, yang jatuh ke tangan [[Kekaisaran Rusia]], tetangga sekaligus saingannya yang dengan pesat bertumbuh dan berekspansi, setelah Perang Rusia-Persia pada [[Perang Rusia-Persia (1804–1813)|1804–1813]] dan [[Perang Rusia-Persia (1826–1828)|1826–1828]].<ref name="books.google.nl1">Timothy C. Dowling [https://books.google.nl/books?id=KTq2BQAAQBAJ&pg=PA728&dq=russo+persian+war+1804-1813&hl=nl&sa=X&ei=QnOXVJXpCcz7UPevhPAK&ved=0CCcQ6AEwAQ#v=onepage&q=russo%20persian%20war%201804-1813&f=false ''Russia at War: From the Mongol Conquest to Afghanistan, Chechnya, and Beyond''] halaman 729 ABC-CLIO, 2 Desember 2014 ISBN
== Zaman Prasejarah ==
[[
[[
[[
{{Further|Situs arkeologi di Iran|Prasejarah Iran}}
{{Further|Tepe Sialk|Peradaban Jiroft|Syahr-e Sukhteh}}
=== Zaman Batu Tua ===
Artefak arkeologi terawal di Iran ditemukan di situs [[Kasyafrud]] dan situs [[Ganj Par]] yang diduga berumur 100.000 tahun dari pertengahan Zaman Batu Tua.<ref>Ancient Iran, Encyclopedia Britannica, www.britannica.com</ref> Alat-[[alat batu]][[Mousterian]] buatan [[Neandertal]] juga telah ditemukan.<ref name=Museum>http://www.pbase.com/k_amj/tehran_museum. Diakses 27 Maret 2008</ref> Terdapat lebih banyak lagi peninggalan peradaban Neandertal yang berasal dari [[Paleolitikum|pertengahan Zaman Batu Tua]], yang sebagian besar ditemukan di daerah Zagros dan sebagian kecil ditemukan di Iran Tengah di situs-situs purbakala seperti Kobeh, Kunji, [[Gua Bisitun]], Tamtama, [[Warwasi]], dan Gua [[Yafteh]].<ref>J.D. Vigne, J. Peters dan D. Helmer, ''First Steps of Animal Domestication'', Notulen Konferensi ke-9 International Council of Archaeozoology, Durham, Agustus 2002, ISBN 1-84217-121-6</ref> Pada 1949, seruas [[tulang pengumpil]]
=== Zaman Batu Muda sampai Zaman Tembaga ===
Di antara artefak-artefak purbakala dari Tepe Sarab di Provinsi Kermanshah, terdapat pula patung-patung mini manusia dan hewan berumur 10.000 tahun.<ref name=Museum/> Komunitas-komunitas pertanian seperti [[Chogha Golan]] pada 10.000 SM<ref>{{cite web|title=Early humans in Iran were growing wheat 12,000 years ago|url=http://www.nbcnews.com/science/science-news/early-humans-iran-were-growing-wheat-12-000-years-ago-f6C10536898|date=5 Juli 2013|work=NBC.news}}</ref><ref>{{cite web|last1=Riehl|first1=Simone|title=Emergence of Agriculture in the Foothills of the Zagros Mountains of Iran (Supplement)|url=http://www.researchgate.net/publication/259041065_Emergence_of_Agriculture_in_the_Foothills_of_the_Zagros_Mountains_of_Iran_%28Supplement%29|website=www.researchgate.net|accessdate=1 Maret 2015}}</ref> serta pemukiman-pemukiman seperti [[Chogha Bonut]] (desa terawal di Elam) pada 8000 SM,<ref>{{cite web |url=http://oi.uchicago.edu/research/pubs/nn/spr97_alizadeh.html |title=Excavations at Chogha Bonut: The earliest village in Susiana |publisher=Oi.uchicago.edu |accessdate=21 Juni 2013 |archive-date=2013-07-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130725195537/http://oi.uchicago.edu/research/pubs/nn/spr97_alizadeh.html |dead-url=yes }}</ref><ref>{{cite web|last =Hole|first =Frank|title =NEOLITHIC AGE IN IRAN|work =Encyclopedia Iranica|publisher =Encyclopaedia Iranica Foundation|date = 20 Juli 2004|url =http://www.iranicaonline.org/articles/neolithic-age-in-iran|accessdate =9 Agustus 2012}}</ref> mulai berkembang di daerah Pegunungan Zagros dan sekitarnya di kawasan barat Iran.<ref name=MMA>{{cite web |url=http://www.metmuseum.org/toah/ht/02/wai/ht02wai.htm |title=Iran, 8000–2000 BC |accessdate=2008-08-09 |work=The Timeline of Art History |publisher=The Metropolitan Museum of Art |date=Oktober 2000 |archive-date=2001-03-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20010305194154/http://www.metmuseum.org/toah/ht/02/wai/ht02wai.htm |dead-url=yes }}</ref> Sekitar waktu yang sama, di Ganj Dareh, masih di kawasan barat Iran, diproduksi bejana-bejana lempung dan patung-patung mini manusia dan hewan dari terakota terawal yang diketahui.<ref name=MMA/>
Kawasan barat daya Iran adalah bagian dari [[Hilal subur]] tempat sebagian besar tanaman pangan perdana umat manusia dibudidayakan, di desa-desa seperti [[Susa]] (tempat sebuah pemukiman mungkin pertama kali didirikan seawal 4395 cal SM)<ref>The Archaeology of Elam: Formation and Transformation of an Ancient Iranian State - oleh D. T. Potts, Cambridge University Press, 1999-07-29 - halaman 46–47 - ISBN
=== Zaman Perunggu ===
{{further|Tepe Sialk|Peradaban Jiroft|Elam|Peradaban Kura–Aras|Kekaisaran Akkadia|Bangsa Kass|Bangsa Mannea}}
Beberapa tempat yang sekarang ini merupakan bagian dari kawasan barat laut Iran adalah bagian dari [[peradaban Kura–Aras]] (ca. 3400 SM — ca. 2000 SM), yang membentang sampai ke wilayah-wilayah terdekat yakni [[Kaukasus]] dan [[Anatolia]].<ref name="books.google.nl2">{{cite book|ref=harv|last=Kushnareva|first=K. Kh.|title=The Southern Caucasus in Prehistory: Stages of Cultural and Socioeconomic Development from the Eighth to the Second Millennium B.C.|url=https://books.google.com/books?id=e1PNO7urjHQC&pg=PA44|year=1997|publisher=UPenn Museum of Archaeology|isbn=978-0-924171-50-5}}, halaman 44</ref><ref name="Ancient Turkey">{{cite book|ref=harv|last1=Sagona|first1=Antonio|last2=Zimansky|first2=Paul|title=Ancient Turkey|url=https://books.google.com/books?id=SsLKBgAAQBAJ&pg=PA163|date=24 Februari 2015|publisher=Routledge|isbn=978-1-134-44027-6}}, halaman 163</ref>
Susa adalah salah satu pemukiman tertua yang diketahui baik di Iran maupun di dunia. Berdasarkan penentuan umur dengan uji C14, kota ini mulai ditempati semenjak 4395 SM,<ref name="Elam pp. 45-46">The Archaeology of Elam: Formation and Transformation of an Ancient Iranian State - oleh D. T. Potts, Cambridge University Press, 29/07/1999 - pp. 45-46 - ISBN
Salah satu peradaban terawal di dataran tinggi Iran adalah [[peradaban Jiroft]] di kawasan tenggara Iran, dalam wilayah Provinsi [[Kerman]]. Situs Jiroft adalah salah satu situs arkeologi yang paling kaya akan artefak di Timur Tengah. Penggalian-penggalian arkeologi di Jiroft berhasil menemukan beberapa benda yang berasal dari milenium ke-4 SM.<ref>[http://www.chnpress.com/news/?section=2&id=6864 5000-Y-Old Inscribed Tablets Discovered in Jiroft]</ref> Terdapat sejumlah besar benda berhiaskan ukiran-ukiran hewan, makhluk-makhluk mitologi, dan motif-motif arsitektur yang memiliki ciri khas tersendiri. Benda-benda beserta hiasan-hiasan yang terdapat padanya itu tidak memiliki kemiripan dengan apa pun yang pernah dilihat para arkeolog. Banyak di antaranya yang terbuat dari [[klorit]], sejenis batu lunak berwarna kelabu kehijauan; benda-benda lain terbuat dari [[tembaga]], [[perunggu]], [[terakota]], dan bahkan [[lapis lazuli]]. Penggalian-penggalian yang belum lama ini dilakukan di situs-situs itu berhasil menemukan peninggalan tertulis terawal yang mendahului prasasti-prasasti Mesopotamia.<ref>[http://www.chnpress.com/news/?section=2&id=6126 Cultural Heritage news agency] diakses 27 Maret 2008</ref><ref name="IRANIAN HISTORY">{{cite encyclopedia |last=Yarshater |first=Yarshater | title = Iranian history | encyclopedia = Encyclopædia Iranica | accessdate = 2008-06-23|url=http://www.iranicaonline.org/articles/iran-ii1-pre-islamic-times}}</ref>
Baris 43:
Sejarawan Rusia, [[Igor M. Diakonoff]], berpendapat bahwa populasi dataran tinggi Iran sekarang ini kebanyakan adalah keturunan dari puak-puak non-Persia: "Bahwasanya pribumi dataran tinggi Iranlah, bukannya suku-suku Proto-Indo-Eropa dari Eropa, yang merupakan nenek moyang utama, dalam arti fisik, dari bangsa Iran yang ada sekarang ini."<ref>Diakonoff, I., M., “Media”, Cambridge History of Iran, II, Cambridge, 1985, halaman 43 [di antara halaman 36-148]. [http://www.federatio.org/joes/EurasianStudies_0309.pdf Karya tulis ini dikutip dalam Journal of Eurasian Studies di halaman 51.]</ref>
=== Permulaan Zaman Besi ===
{{see also|Kekaisaran Asiria Baru|Urartu}}
Keterangan-keterangan tertulis bertambah banyak seiring bangkitnya [[Kekaisaran Asiria Baru]] yang mencatat mengenai tindakan-tindakan penerobosan dari dataran tinggi Iran.
Baris 49:
Menjelang pertengahan milenium pertama SM, [[bangsa Mede|bangsa Media]], [[bangsa Persia|Persia]], dan [[Parthia]] meramaikan dataran tinggi Iran. Sampai dengan bangkitnya bangsa Media, kesemuanya tunduk di bawah ketuanan [[Asyur|Asiria]], sebagaimana halnya dengan seluruh [[Timur Dekat]]. Pada paruh pertama dari milenium pertama SM, wilayah-wilayah yang kini menjadi [[Azerbaijan (Iran)|Azerbaijan Iran]] dipersatukan dengan [[Urartu]].
== Zaman Klasik ==
=== Kekaisaran Media dan Akhaimenia (650 – 330 SM) ===
{{Main article|Bangsa Mede|Kekaisaran Akhemeniyah}}
{{see also|Perang Yunani-Persia}}
Baris 61:
</gallery>
Pada 646 SM, [[Ashurbanipal|Asyurbanipal]], Raja [[Asyur|Asiria]], menyerbu [[Susa]] dan mengakhiri supremasi bangsa Elam di wilayah itu.<ref name=MMA3>{{cite web |url=http://www.metmuseum.org/toah/ht/04/wai/ht04wai.htm |title=Iran, 1000 BC–1 AD|accessdate=2008-08-09 |work=The Timeline of Art History |publisher=The Metropolitan Museum of Art |date=Oktober 2000}}</ref> Selama lebih dari 150 tahun raja-raja Asiria dari kawasan utara [[Mesopotamia]] berusaha menaklukkan [[bangsa Mede|suku-suku Media]] di kawasan barat Iran.<ref name=bnet>{{cite news |url=http://findarticles.com/p/articles/mi_m0SBL/is_16/ai_n13810181 |title=The rise and fall of Media |accessdate=2008-08-10 |work=International Journal of Kurdish Studies |publisher=BNET |date=Januari 2002 |
Pada paruh kedua dari abad ke-7 SM, bangsa Media mencapai kemerdekaannya dan dipersatukan oleh [[Deiokes]]. Pada 612 SM, [[Kiaksares]], cucu laki-laki Deiokes, bersama-sama dengan [[Nabopolassar]], Raja Babel, menyerbu Asiria. Mereka mengepung dan akhirnya berhasil menghancurkan [[Niniwe]], ibu kota Asiria. Kehancuran Niniwe mengakibatkan tumbangnya [[Kekaisaran Asiria Baru]].<ref name=Nineveh>{{cite book |title=The pre-Islamic Middle East |last=Sicker |first=Martin |year=2000 |publisher=Greenwood Publishing Group |isbn=978-0-275-96890-8 |pages=68/69 |url= }}</ref> Urartu kelak juga ditaklukkan dan dihancurkan oleh bangsa Media.<ref>
[[Koresh yang Agung|Koresy Agung]] menumbangkan kekaisaran Media, [[Lydia]], serta [[Kekaisaran Babilonia Baru|Babilonia Baru]], dan menciptakan sebuah kekaisaran yang jauh lebih besar
Putera Koresy, [[Kambisus II]], menaklukkan [[Mesir Kuno]], negara kuat yang tersisa di kawasan itu, yang berakibat runtuhnya [[Dinasti kedua puluh enam Mesir|wangsa Mesir yang kedua puluh enam]]. Karena jatuh sakit dan mangkat sebelum, atau ketika, meninggalkan [[Mesir]], merebaklah khabar, sebagaimana diriwayatkan oleh [[Herodotus]], bahwa ia putus nyawa tegal durhaka pada [[Dewa-Dewi Mesir Kuno|dewa-dewi Mesir Kuno]]. Sang pemenang, [[Darius I dari Persia|Darius I]], melandaskan haknya sebagai pewaris takta Persia pada silsilahnya yang merupakan salah satu cabang dari silsilah lurus para penguasa Kekaisaran Akhaimenia.
Darius mula-mula menetapkan Susa sebagai ibu kota pertamanya, dan memulai pelaksanaan pembangunan [[Persepolis]]. Ia membangun sebuah terusan yang menghubungkan [[Sungai Nil]] dengan [[Laut Merah]], cikal-bakal [[Terusan Suez]]
[[Bahasa Persia tua]] digunakan pada prasasti-prasasti kerajaan, ditulis dengan [[Kuneiform|aksara paku]] yang khusus disesuaikan untuk keperluan itu. Di bawah kekuasaan Koresy Agung dan Darius I, Kekaisaran Persia tumbuh menjadi kekaisaran terbesar dalam sejarah umat manusia sampai saat itu, memerintah dan mengatur sebagian besar dunia yang dikenal pada masa itu,<ref>{{cite web |url=http://www.wsu.edu/~dee/MESO/PERSIANS.HTM |title=The Persians |year=1996 |first=Richard |last=Hooker |accessdate=2006-08-20 |archive-date=2006-08-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060829110727/http://www.wsu.edu/~dee/MESO/PERSIANS.HTM |dead-url=yes }}</ref> dengan wilayah yang membentang di tiga benua, yakni [[Eropa]], Asia, dan Africa. Pencapaian terbesar mereka adalah kekaisaran itu sendiri. Kekaisaran Persia merupakan negara adikuasa pertama di dunia<ref>[http://www.encyclopedia.com/doc/1G1-155920057.html Persia and the Greeks. (Persian Fire: The First World Empire<!-- Bot generated title -->]</ref> yang berlandaskan toleransi dan hormat terhadap budaya dan agama lain.<ref>
[[
Pada penghujung abad ke-6 SM, Darius memaklumkan perang terhadap Eropa. Ia mengalahkan [[Paeonia|bangsa Paeonia]], menaklukkan [[Trakia]], dan menundukkan seluruh kota-kota pesisir Yunani. Ia juga mengalahkan [[bangsa Skithia|bangsa Saka]] Eropa di sekitar [[Sungai Donau]].<ref name="A companion to Ancient Macedonia">Joseph Roisman,Ian Worthington. [https://books.google.nl/books?id=QsJ183uUDkMC&pg=PA345&lpg=PA345&dq=Achaemenid+Persians+ruled+balkans&source=bl&ots=K7qasgPG1K&sig=lkiajbVuNcHEbI5Lz3MnvIUBG1U&hl=nl&sa=X&ei=sb6RVP2qHoPUaqeGgZgE&ved=0CEkQ6AEwBQ#v=onepage&q=Achaemenid%20Persians%20ruled%20balkans&f=false "A companion to Ancient Macedonia"] John Wiley & Sons, 2011. ISBN
Pada 499 SM, [[Athena]] turun-tangan membantu pemberontakan di [[Miletus]] yang mengakibatkan [[Sardis]] habis dijarah-rayah. Keikutsertaan Athena memicu pemakluman perang dari Kekaisaran Akhaimenia terhadap Yunani daratan. Peperangan ini dikenal sebagai [[Perang Yunani-Persia]] yang berlangsung sepanjang paruh pertama dari abad ke-5 SM, dan dikenang sebagai salah satu perang terpenting dalam [[sejarah Eropa]]. Pada [[Invasi Persia pertama ke Yunani|invasi pertama Persia atas Yunani]], [[Mardonius]], Panglima Persia, berhasil menggiring Trakia dan Makedonia kembali ke dalam keutuhan wilayah Persia.<ref name="A companion to Ancient Macedonia"/> Meskipun demikian perang ini mengakibatkan pihak Persia menderita kekalahan. Penerus Darius, [[Ahasyweros I dari Persia|Ahasyweros I]] melancarkan [[invasi Persia kedua ke Yunani|invasi kedua Persia atas Yunani]]. Pada saat genting dalam perang ini, hampir seluruh wilayah Yunani daratan telah dikuasai Persia, termasuk seluruh daerah kekuasaan Yunani di tanah genting [[Korintus]],<ref>Brian Todd Carey, Joshua Allfree, John Cairns. [https://books.google.nl/books?id=3OSfBwAAQBAJ&pg=PT32&dq=persia+overran+modern+day+greece&hl=nl&sa=X&ei=N9Z0VffXHoqR7AbFhoOYDQ&ved=0CC4Q6AEwAg#v=onepage&q=persia%20overran%20modern%20day%20greece&f=false ''Warfare in the Ancient World''] Pen and Sword, 19 jan. 2006 ISBN
[[
=== Penaklukan Yunani dan Kekaisaran Seleukia (312 SM – 248 SM) ===
[[
{{Main article|Kekaisaran Seleukia}}
Pada 334 SM - 331 SM [[Aleksander Agung]], yang dalam kitab [[Zoroastrianisme|ajaran Zoroaster]], [[Kitab Arda Wiraf|''Arda Wiraz Nâmag'']], dijuluki "Aleksander terkutuk", mengalahkan [[Darius III]] dalam pertempuran-pertempuran di [[Pertempuran Granikos|Granikos]], [[Pertempuran Issos|Issos]], dan [[Pertempuran Gaugamela|Gaugamela]], dan dengat gesit menaklukkan Kekaisaran Persia menjelang 331 SM. Kekaisaran Aleksander terpecah-belah tak lama setelah ia mangkat, dan panglima Aleksander, [[Seleukos I Nikator]], berusaha memegang kendali atas Iran, [[Mesopotamia]], dan kelak [[Suriah|Siria]] serta [[Anatolia]]. Kekaisarannya dikenal sebagai [[Kekaisaran Seleukia]]. Pada 281 SM, ia tewas dibunuh [[Ptolemaios Keraunos]].
Bahasa, filsafat, dan seni rupa Yunani dibawa masuk oleh kaum penjajah. Di era Seleukia, bahasa Yunani menjadi bahasa diplomasi dan sastra di seluruh wilayah kekaisaran itu.
[[
=== Kekaisaran Parthia (248 SM – 224 Masehi) ===
[[
{{Main article|Kekaisaran Parthia}}
{{See also|Perang Romawi–Parthia}}
Baris 99:
Kekaisaran Parthia bertahan selama lima abad, lebih lama dari kebanyakan kekaisaran di timur. Akhir kekaisaran ini akhirnya tiba pada 224 Masehi, ketika keteraturan kekaisaran merenggang dan raja terakhirnya dikalahkan oleh salah satu bangsa jajahan kekaisaran, yakni bangsa Persia yang di bawah pimpinan wangsa Sasani. Meskipun demikian, wangsa Arsasi terus bertahan hidup sampai berabad-abad kemudian di [[Dinasti Arsakid Armenia|Armenia]], [[Dinasti Arsakid Iberia|Iberia]], dan [[Dinasti Arsakid Albania Kaukasia|Albania Kaukasia]], yang kesemuanya merupakan cabang-cabang lain dari wangsa ini.
=== Kekaisaran Sasania (224 – 651 Masehi) ===
{{see also|Peperangan Romawi Timur-Sassaniyah}}
[[
{{Main article|Kekaisaran Sasaniyah}}
Syah pertama Kekaisaran Sasania, [[Ardashir I|Ardasyir I]], memulai gerakan pembaharuan dalam negeri baik di bidang ekonomi maupun ketentaraan. Dalam serentang waktu yang lebih dari 400 tahun, Iran sekali lagi menjadi salah satu kuasa terdepan di dunia, sejajar dengan negeri tetangga sekaligus seterunya, [[Kekaisaran Romawi]] dan kelak dengan [[Kekaisaran Romawi Timur|Kekaisaran Bizantium]].<ref>Norman A. Stillman ''The Jews of Arab Lands'' halaman 22 Jewish Publication Society, 1979 ISBN
Hampir sepanjang umurnya Kekaisaran Sasania dibayang-bayangi bahaya akibat berulang kali pecah [[Peperangan Romawi Timur-Sassaniyah|peperangan Bizantium - Sasania]], kelanjutan dari [[peperangan Romawi–Parthia]] dan [[Perang Romawi-Persia|peperangan Romawi–Persia]] yang mencakup semuanya; yang terakhir adalah pertikaian terlama dalam sejarah umat manusia. Dimulai pada abad pertama SM oleh para pendahulu mereka, bangsa Parthia dan bangsa Romawi, perang Romawi-Persia terakhir berlangsung pada abad ketujuh Masehi. Bangsa Persia mengalahkan bangsa Romawi dalam [[Pertempuran Edessa]] pada 260 dan menawan Kaisar [[Valerianus (kaisar)|Valerianus]] sampai akhir hayatnya.
[[
Sebuah babak baru dalam sejarah Iran dimulai sesudah kurang lebih enam ratus tahun bertikai dengan Kekaisaran Romawi. Pada babak ini, bala tentara Sasania dan Romawi-Bizantium bertarung memperebutkan kekuasaan atas [[Anatolia]], kawasan barat [[Kaukasus]] (terutama [[Lazica]] dan [[Kerajaan Iberia]]; [[Georgia]] dan [[Abkhazia]] sekarang ini), [[Mesopotamia]], Armenia dan Levant. Di bawah pimpinan [[Yustinianus I]], perang ini berakhir
Sekalipun demikian, pihak Sasania menggunakan peristiwa pelengseran Kaisar Bizantium [[Maurice (kaisar)|Mauricius]] sebagai ''[[casus belli]]'' untuk menyerang kekaisaran itu. Setelah banyak kali menang, pihak Sasania mengalami kekalahan di Issus, Konstantinopel, dan akhirnya di Nineveh, yang menghasilkan perdamaian. Seusai perang Romawi-Persia yan berlangsung lebih dari 700 tahun yang mencapai puncaknya pada [[Perang Bizantium–Sasania 602–628]], termasuk di dalamnya [[Pengepungan Konstantinopel (626)|pengepungan ibu kota Bizantium]], bangsa Persia yang lelah berperang itu kalah dalam [[Pertempuran Qadisiyyah|Pertempuran al-Qādisiyyah]] (632) di [[Al-Hillah]] (sekarang termasuk wilayah [[Irak]]) melawan invasi pasukan Muslim.
Zaman Sasania yang berlangsung sepanjang [[Abad Kuno Akhir|penghujung Zaman Kuno]] dianggap sebagai zaman salah satu zaman paling penting dan paling berpengaruh di Iran yang juga besar dampaknya terhadap dunia. Pada zaman Sasania, bangsa Persia mencapai titik puncak peradabannya dalam berbagai bidang, dan menjadi Kekaisaran Iran Raya terakhir sebelum masuknya Islam. Persia banyak mempengaruhi peradaban Romawi selama zaman Sasania,<ref>J. B. Bury, halaman 109.</ref> pengaruh budaya mereka menyebar melampaui batas-batas kekaisarannya, sampai jauh ke Eropa Barat,<ref name="autogenerated2">Durant.</ref> Africa,<ref>{{cite web|url=http://www.transoxiana.com.ar/0104/sasanians.html|title=Compareti - Sasanians in Africa - Transoxiana 4|publisher=}}</ref> Tiongkok, dan India<ref>Sarfaraz, halaman 329–330.</ref> serta berperan penting pula dalam pembentukan seni rupa abad pertengahan baik di Eropa maupun di Asia.<ref>{{cite web|url=http://www.artarena.force9.co.uk/sass2.htm|title=Iransaga - Persian Art, The Sassanians|publisher=}}</ref>
Pengaruh ini terbawa-bawa sampai ke [[dunia Muslim]]. Budaya wangsa Sasani yang khas dan keningrat-ningratan mentransformasi penaklukan Islam dan kehancuran Iran menjadi Zaman Pencerahan Persia.<ref name="autogenerated2" /> Banyak dari apa yang kelak dikenal sebagai budaya Islam, arsitektur Islam, karya tulis Islam, dan kontribusi-kontribusi lain dari Islam bagi peradaban dunia, diambil dari khazanah bangsa Persia Sasania dan disebarluaskan ke seluruh dunia Muslim.<ref>Zarinkoob, halaman 305.</ref>
==
=== Zaman kekhalifahan dan kesultanan ===
==== Penaklukan Islam atas Persia (633 – 651) ====
{{Utama|Penaklukan Muslim di Persia}}
[[Berkas:Map of expansion of Caliphate.svg|450px|jmpl|Tahap-tahap penaklukkan Islam{{legend|#a1584e|Ekspansi dipimpin Muhammad, 622–632}} {{legend|#ef9070|Ekspansi pada zaman Kekhalifahan Rasyidin, 632–661}} {{legend|#fad07d|Ekspansi pada zaman Kekhalifahan Umayyah, 661–750}}]]
Pada 633, sewaktu [[Yazdegerd III]] Raja Sasania memerintah atas Iran, kaum Muslim di bawah pimpinan [[Umar]] menginvasi negeri itu ketika pertumpahan darah akibat perang saudara baru saja usai. Sejumlah bangsawan dan puak Iran seperti Raja Dinar dari [[Keluarga Karen]], dan kelak kaum [[Kanarang]]iyan dari [[Khorasan Raya|Khorasan]], memberontak terhadap para atasan Sasania mereka. Meskipun [[Keluarga Mihran]] pernah menuntut haknya atas tahta Sasania di bawah pimpinan dua panglima terkemuka [[Bahrām Chōbin]] dan [[Shahrbaraz|Syahrbaraz]], keluarga ini tetap bersetia mendukung perjuangan Sasania melawan bangsa Arab, namun ujung-ujungnya keluarga ini dikhianati dan dikalahkan kerabat sendiri, [[Keluarga Ispahbudhan]] di bawah pimpinan [[Farrukhzad]], yang telah memberontak melawan Yazdegerd III.
Yazdegerd III, meloloskan diri dari satu daerah ke daerah lainnya sampai ia dibunuh seorang juru pengilingan demi mendapatkan pundi-pundinya di [[Merv]] pada 651.<ref>{{cite web | url=http://p2.www.britannica.com/oscar/print?articleId=106324&fullArticle=true&tocId=9106324 | title=Iran | publisher=[[Encyclopædia Britannica]] | access-date=2016-08-29 | archive-date=2013-08-13 | archive-url=https://web.archive.org/web/20130813184232/http://p2.www.britannica.com/oscar/print?articleId=106324&fullArticle=true&tocId=9106324 | dead-url=yes }}</ref> Menjelang 674, kaum Muslim telah menaklukkan [[Khorasan Raya]] (yang meliputi wilayah Provinsi Khorazan di Iran sekarang, wilayah Afganistan sekarang, dan beberapa daerah di wilayah [[Transoxiana]]).
[[Penaklukan Muslim di Persia|Penaklukan kaum Muslim atas Persia]] menumbangkan Kekaisaran Sasania dan pada akhirnya mengakibatkan kemerosotan agama [[Zoroastrianisme|Majusi]] di Persia. Seiring waktu berlalu, mayoritas rakyat Iran berpindah keyakinan ke agama Islam. Banyak aspek dari peradaban Persia sebelumnya tidak dibuang, akan tetapi diserap oleh pemerintahan [[Islam]] yang baru. [[Bernard Lewis]] pernah berkata:
{{quote|Peristiwa-peristiwa ini dilihat secara berbeda di Iran: oleh sebagian orang sebagai suatu berkah, datangnya agama sejati, akhir dari zaman jahiliyah dan kekafiran; oleh yang lain sebagai suatu kekalahan bangsa yang memalukan, penaklukan dan penundukan negeri itu oleh para penyerbu asing. Kedua persepsi ini sah-sah saja, tergantung sudut pandangnya.<ref name="lewis">{{cite web | url=http://www.tau.ac.il/dayancenter/mel/lewis.html | title=Iran in history | first=Bernard | last=Lewis | publisher=[[Tel Aviv University]] | accessdate=2007-04-03}}</ref>}}
==== Kekhalifahan Umayyah dan penyerbuannya ke pesisir Kaspia ====
{{Main article|Kekhalifahan Umayyah}}
Setelah tumbangnya [[Kekaisaran Sasania]] pada 651, [[bangsa Arab|orang-orang Arab]] dari [[Kekhalifahan Umayyah]] mengadopsi banyak adat-istiadat Persia, khususnya tata-cara penadbiran dan sopan-santun istana.
== Zaman Pertengahan ==
Dinasti-dinasti yang memerintah Persia selepas ini adalah keturunan bangsa Turki dari [[Asia Tengah]]. Pada mulanya, mereka ini hanyalah tentara budak pada zaman [[Abbasiyah]]. Namun begitu, mereka menguasai administrasi khilafah Abbasiyah menyusul kelemahan khalifahnya. Setelah kejatuhan Abbasiyah, pemerintahan-pemerintahan kecil mulai naik di seluruh Iran. Antara lain yang utama ialah [[Thahiriyah]] dari [[Khorasan]] ([[820]]-[[872]]), [[Saffariyah]] di [[Sistan]] ([[867]]-[[903]]), dan [[Samaniyah]] di [[Bukhara]] ([[875]]-[[1005]]). Pada [[962]], seorang pegawai pasukan budak Samaniyah, [[Alp tigin|Aluptigin]], menaklukkan [[Ghazni|Ghazna]] dan mendirikan pemerintahan [[Ghaznawiyah]].
Persia kemudian diserang dan ditaklukkan oleh pasukan Turki Utsmani yaitu tentara [[Seljuk]] [[Oghuz]] dari [[Amu Darya]]. Pimpinan mereka [[Tughril Beg]] kemudian dianugerahi sebuah jubah, hadiah dan juga gelar Raja di Timur. Ketika Iran di bawah pemerintahan [[Shah Malik]] (pengganti Tughril) (1072–1092), Iran menyaksikan penyuburan kembali kebudayaan dan kegemilangan sains mereka dan ini merupakan jasa raja muda Shah Malik yaitu [[Nizham al-Mulk|Nizam al Mulk]]. Pada zaman ini juga, sebuah observatorium dibangun di mana [[Omar Khayyám]], seorang ahli astrologi membuat eksperimen kalender baru. Selain itu, sekolah-sekolah agama turut dibangun di kota-kota utama. [[Abu Hamid Ghazali]], seorang pakar teologi Islam, dan juga beberapa cendekiawan Islam di Baghdad turut dijemput meneruskan penyelidikan mereka di Iran.
Setelah kematian Shah Malik, Iran terpecah kembali pada pemerintahan-pemerintahan kecil. Pada masa inilah [[Genghis Khan]] dari Mongolia memasuki Persia dan memusnahkan kota-kotanya. Sebelum matinya, tentera Mongol telah menaklukkan Azarbaijan dan memusnahkan kota itu.
Baris 138 ⟶ 147:
Peninggalan tentara Mongolia di bawah pimpinan [[Timur Lenk]], seorang Mongol bangsa Turki, kemudian masuk dan menaklukkan Persia. Ia menaklukkan [[Transoxiana]] dan menjadi sultan di sana. Tidak seperti Genghis Khan, serangan Timur Lenk tejadi pelan-pelan dan tidak membawa banyak kerusakan. Ini karena tentaranya tidak sebesar tentera Genghis Khan. Namun begitu, [[Isfahan]] dan [[Shiraz]] tetap mengalami kehancuran parah. Selepas kematiannya, kesultanan ini terpecah belah tetapi kelompok-kelompok Mongolia yaitu [[Uzbek]] dan Bayundur [[Turkmen]] masih memerintah kawasan Iran hinggal bangkitnya kesultanan [[Safavid]].
== Permulaan zaman modern (1502–1925) ==
Persia kembali bangkit di masa kekuasaan [[Dinasti Safawiyah|wangsa Safawi]] (1502–1736), tokoh terkemuka dari wangsa ini adalah [[Abbas I dari Persia|Syah Abbas I]]. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa wangsa Safawi yang berjasa terhadap berdirinya negara-bangsa Iran modern. Mazhab [[Syiah|Syi'ah]] yang dianut rakyat Iran, dan bagian-bagian penting dari perbatasan wilayah Iran sebagaimana yang ada sekarang ditetapkan pada zaman ini (''misalnya [[Perjanjian Zuhab]]''). Pada masa ini Iran dikenal dengan nama '''Negara Agung Iran''', setidaknya ada tiga dinasti yang memerintah selama periode ini.
=== Kekaisaran Safawi (1501–1796) ===
[[Berkas:Safavid Empire 1501 1722 AD.png|jmpl|350px|Seluruh wilayah yang pernah berada di bawah kekuasaan [[Dinasti Safawiyah|Kekaisaran Safawi]].]]
[[Berkas:ShahAbbasPortraitFromItalianPainter.jpg|jmpl|200px|Lukisan Syah Abbas I.]]
{{Utama|Dinasti Safawiyah}}
{{Lihat pula|Peperangan Utsmaniyah–Persia|Konversi Iran ke mazhab Syi'ah oleh Safawiyah}}
'''Wangsa Safawi''' adalah salah satu wangsa penguasa terpenting di [[Iran|Persia]], dan zaman kekuasaan wangsa ini "kerap dianggap sebagai permulaan sejarah Persia modern".<ref>{{cite encyclopedia | title= SAFAVID DYNASTY | encyclopedia=Encyclopædia Iranica |url=http://www.iranicaonline.org/articles/safavids}}</ref> Wangsa Safawi memerintah salah satu dari kekaisaran Persia terbesar sesudah [[Penaklukan Muslim di Persia|Persia ditaklukkan kaum Muslim]]<ref>Helen Chapin Metz. ''Iran, a Country study''. 1989. University of Michigan, hal. 313.</ref><ref>Emory C. Bogle. ''Islam: Origin and Belief''. University of Texas Press. 1989, hal. 145.</ref><ref>Stanford Jay Shaw. History of the Ottoman Empire. Cambridge University Press. 1977, hal. 77.</ref><ref>Andrew J. Newman, Safavid Iran: ''Rebirth of a Persian Empire'', IB Tauris (30 Maret 2006).</ref> dan menetapkan mazhab [[Dua Belas Imam]] dari ''firqah'' [[Syi'ah]]<ref name="savoryeiref"/> sebagai [[agama]] resmi kekaisaran. Peristiwa ini menjadi salah satu titik balik terpenting dalam [[Sejarah Islam]]. Wangsa Safawi berkuasa semenjak 1501 hingga 1722 (sempat pula mengalami restorasi singkat sejak 1729 sampai 1736) dan pada puncak kekuasaannya, mereka memerintah atas wilayah yang meliputi seluruh wilayah [[Iran]], [[Azerbaijan]] dan [[Armenia]], sebagian besar wilayah [[Georgia]], [[Kaukasus Utara]], [[Irak]], [[Kuwait]] dan [[Afganistan]], serta beberapa daerah di [[Turki]], [[Suriah]], [[Pakistan]], [[Turkmenistan]] dan [[Uzbekistan]] sekarang ini. Iran di bawah kekuasaan wangsa Safawi tumbuh menjadi salah satu "[[Negeri mesiu|kekaisaran bubuk mesiu]]" Islam, bersama-sama dengan jiran-jiran sekaligus saingan dan seteru utamanya, [[Kesultanan Utsmaniyah]] dan [[Kesultanan Mughal]].
=== Dinasti Afshariyah, Zand dan Qajar (1796-1925) ===
Selepas era Safawi, Iran kemudian diperintah oleh [[Dinasti Afshariyah]], [[Dinasti Zand|wangsa Zand]], [[Dinasti Qajar|Qajar]] dan akhirnya [[Dinasti Pahlavi|Pahlavi]]. Pada kurun ke-17, negara-negara [[Eropa]] mulai menjelajahi Iran dan menapakkan pengaruh mereka di sana. Akibatnya Iran mulai kehilangan beberapa wilayahnya kepada negara-negara ini menyusul beberapa perjanjian perdamaian seperti [[perjanjian Turkmanchai]] dan [[Traktat Gulistan|perjanjian Gulistan]].
Pada lewat abad ke-19, Iran memasuki sebuah era baru ketika terjadinya [[Sistem Konstitusional Iran (1907)|Revolusi Konstitusi Iran]], yang merupakan sebuah revolusi yang memperkenalkan sistem monarki konstitusional. Tetapi Shah Iran atau raja Iran masih berjaya mempertahankan kekuasaan mereka. Sebuah parlemen yang dinamai [[Majles]] didirikan pada [[7 Oktober]] [[1906]].
Penemuan minyak mentah di wilayah [[Khuzestan]] menarik minat Inggris dan Rusia untuk meluaskan pengaruh mereka di Iran. Kedua adidaya ini bersaing untuk memonopoli minyak Iran dan akhirnya memecah belah Iran. Disebabkan kelemahan pemerintahan Iran saat itu (pemerintahan [[Qajar]],) menangani kuasa-kuasa ini, maka terjadilah pemberontakan oleh [[Reza Pahlavi]] yang mana ia berhasil menobatkan dirinya sendiri menjadi Shah Iran yang baru dan mendirikan [[Dinasti Pahlavi]].
==
{{Utama|Dinasti Pahlavi}}
=== Syah Reza (1925–1941) ===
{{main article|Bigade Kazaki Persia|Kudeta Persia 1921}}
[[Reza Shah|Syah Reza]] berkuasa selama hampir 16 tahun sampai 16 September 1941, tatkala ia dipaksa [[turun takhta]] oleh Inggris setelah peristiwa [[Invasi Inggris-Soviet ke Iran|invasi Inggris-Soviet atas Iran]]. Ia membentuk [[Otoritarianisme|pemerintah otoriter]] yang mengutamakan nilai-nilai [[Nasionalisme Iran|nasionalisme]], [[militerisme]], [[sekularisme di Iran|sekularisme]] dan [[anti-komunisme]] digabungkan dengan [[penyensoran|sensor]] ketat dan [[propaganda|propaganda negara]].<ref>Michael P. Zirinsky; "Imperial Power and Dictatorship: Britain and the Rise of Reza Shah, 1921–1926", International Journal of Middle East Studies 24 (1992), 639–663, Cambridge University Press</ref> Syah Reza melakukan berbagai reformasi di bidang sosial dan ekonomi, menata ulang angkatan bersenjata, administrasi pemerintahan, dan keuangan negara.<ref name="Columbia_Encyclopedia">The Columbia Encyclopedia, Sixth Edition: [http://www.bartleby.com/65/re/RezaShah.html Reza Shah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090201151652/http://www.bartleby.com/65/re/RezaShah.html |date=2009-02-01 }}</ref>
Bagi para pendukungnya, masa pemerintahan Syah Reza menghadirkan "hukum dan ketertiban, disiplin, kewenangan terpusat, dan sarana-sarana modern – sekolah-sekolah, kereta api, bus, radio, gedung-gedung bioskop, dan jaringan telepon".<ref name="Ervand, 2008 p.91">Ervand, ''History of Modern Iran'', (2008), hal.91</ref> Akan tetapi usaha-usaha modernisasi yang dilakukannya dinilai "terlampau cepat"<ref>The Origins of the Iranian Revolution oleh Roger Homan. International Affairs (Royal Institute of International Affairs 1944–), Jilid 56, No. 4 (Autumn, 1980), hal. 673–677. {{jstor|2618173}}</ref> dan juga sekadar "polesan" belaka,<ref>Richard W. Cottam, Nationalism in Iran, University of Pittsburgh Press, ISBN o-8229-3396-7</ref>
dan masa pemerintahannya dinilai sebagai zaman "penindasan, korupsi, beban pajak, kurangnya autentisitas" dengan "cara pengamanan ala [[negara polisi]]."<ref name="Ervand, 2008 hal.91"/>
Banyak hukum dan aturan baru menimbulkan rasa ketidakadilan di kalangan umat Muslim dan kaum ulama. Misalnya saja, mesjid-mesjid diwajibkan memasang kursi; kaum pria diwajibkan berpakaian ala barat, termasuk mengenakan topi bertepi datar; kaum wanita didorong untuk menanggalkan [[hijab]]; pria dan wanita diizinkan berkumpul dengan bebas, yang bertentangan dengan aturan batas antar jenis kelamin menurut agama Islam. Ketegangan akhirnya meluap pada 1935, tatkala para [[bazaari]] dan penduduk desa bangkit [[Pemberontakan Mesjid Goharsyad|memberontak]] di dalam [[Mesjid Imam Reza]] di [[Masyhad]], dengan menyerukan slogan-slogan seperti 'Syah adalah [[Yazid bin Muawiyah|Yazid]] yang baru.' Lusinan orang terbunuh dan ratusan yang terluka ketika pasukan-pasukan tentara datang meredam kerusuhan.<ref>Bakhash, Shaul, ''Reign of the Ayatollahs: Iran and the Islamic Revolution'' oleh Shaul, Bakhash, Basic Books, c1984, hal.22</ref>
=== Perang Dunia ===
Ketika [[Perang Dunia I]], Iran berada di bawah pengaruh Inggris dan Rusia walaupun kebijakan pemerintahannya netral. Pada 1919, Inggris mencoba menjadikan Iran sebagai negeri naungan mereka tetapi rencana macet saat [[Shah Reza]] menggulingkan Pemerintahan Qajar dan mendirikan Dinasti Pahlavi. Shah Reza Pahlavi memerintah Iran selama 16 tahun dan memulai proses pemodernan Iran serta mendirikan pemerintahan sekuler baru.
Sejak penemuan minyak, Iran menjadi sumber cadangan minyak utama bagi negara-negara Sekutu. Ketika [[Perang Dunia II]], tentara Sekutu meminta agar Shah Reza menghalau keluar teknisi Jerman tetapi permintaan ini ditolak. Maka, tentara Sekutu melancarkan serangan atas Iran dan menyingkirkan Shah Reza dan melantik puteranya [[Shah Mohammad Reza]] menjadi pengganti Shah Iran. Namun begitu, Shah Mohammad hanyalah boneka Inggris dalam administrasi Iran dan pemerintahannya bersifat otokratis dan dibenci rakyat Iran.
=== Syah Mohammad Reza (1941–1979) ===
[[Berkas:Operationajax.jpg|jmpl|Kaum lelaki Teheran merayakan [[kudeta Iran 1953]]]]
Awalnya diharapkan bahwa Iran pascapendudukan akan menjadi sebuah negara [[monarki konstitusional]]. Syah baru yang masih muda, [[Mohammad Reza Pahlavi|Mohammad Reza Syah Pahlavi]], mula-mula mengambil sikap tidak campur tangan dalam pemerintahan, dan membiarkan [[parlemen]] memegang kekuasaan besar. Beberapa kali pemilihan anggota parlemen diselenggarakan pada tahun-tahun permulaan, meskipun parlemen sebenarnya masih terus berkubang dalam korupsi. Parlemen terus-menerus tidak stabil, dan dalam rentang waktu antara 1947 sampai 1951 rakyat Iran menyaksikan kebangkitan dan kejatuhan enam orang perdana menteri. Pahlavi memperbesar kekuasaan politiknya dengan menyelenggarakan [[Sidang Konstituante Iran, 1949]], yang akhirnya membentuk [[Senat Iran|Dewan Senat Iran]], sebuah [[Majelis Tinggi]] legislatif yang pembentukannya diatur dalam konstitusi 1906 tetapi belum pernah diwujudkan. Para senator baru ini adalah orang-orang yang sangat mendukung Pahlavi, sebagaimana yang telah diniatkannya sejak semula.
Pada 1951 Perdana Menteri [[Mohammad Mosaddegh|Mohammed Mosaddeq]] mendapatkan jumlah suara yang diperlukan dari parlemen untuk melakukan [[nasionalisasi]] atas industri perminyakan yang dimiliki Inggris, dalam peristiwa yang dikenal sebagai [[Krisis Abadan]]. Kendati mendapat tekanan dari Inggris, yang juga mencakup blokade ekonomi, nationalisasi tetap dilaksanakan. Mosaddeq sempat untuk sementara waktu dilengserkan dari kekuasaan pada 1952 namun tak lama kemudian diangkat kembali oleh Syah sebagai perdana menteri, karena desakan rakyat yang mendukungnya. Sang perdana menteri pada gilirannya memaksa Syah untuk undur sementara waktu ke pengasingan pada Agustus 1953 setelah gagalnya sebuah kudeta militer yang dilakukan oleh Pengawal Kekaisaran, Kolonel Nematollah Nassiri.
== Revolusi dan Republik Islam Iran (1979) ==
[[Berkas:Imam Khomeini in Mehrabad.jpg|jmpl|200px|Ayatollah [[Khomeini]] kembali ke Iran setelah 14 tahun menjalani pembuangan di Prancis pada 1 Februari 1979.]]
{{Utama|Revolusi Islam Iran}}
'''Revolusi Iran''', juga dikenal sebagai '''Revolusi Islam''',<ref name = "Chamber">[http://www.iranchamber.com/history/islamic_revolution/islamic_revolution.php Islamic Revolution], Iran Chamber.</ref> adalah [[revolusi]] yang mengubah Iran dari sebuah [[Dinasti Pahlavi|monarki]] absolut di bawah kepemimpinan [[Shah|Syah]] [[Mohammad Reza Pahlavi|Mohammad Reza Pahlawi]], menjadi sebuah [[republik Islam]] di bawah kepemimpinan Ayatollah [[Ruhollah Khomeini]], salah satu dari pemimpin-pemimpin revolusi dan pendiri Republik Islam Iran.<ref name = "Britannica"/> Rentang waktu revolusi boleh dikata bermula sejak Januari 1978 dengan demonstrasi-demonstrasi besar yang pertama,<ref>[http://www.fsmitha.com/h2/ch29ir.html The Iranian Revolution].</ref> dan berakhir pada Desember 1979 dengan
Sementara itu, [[Mohammad Reza Pahlavi|Mohammad Reza Pahlawi]] meninggalkan Iran menuju pembuangan pada Januari 1979 setelah aksi-aksi pemogokan dan demonstrasi melumpuhkan negara itu, dan pada 1 Februari 1979 Ayatollah Khomeini kembali ke Iran disambut oleh jutaan rakyat Iran.<ref name="Britannica Khomeini"/> Kejatuhan terakhir Wangsa Pahlawi terjadi tak lama berselang pada 11 Februari tatkala militer Iran menyatakan diri "netral" setelah pasukan-pasukan gerilyawan dan pemberontak mengalahkan pasukan-pasukan yang setia pada Syah dalam pertempuran bersenjata di jalanan. Iran secara resmi menjadi negara Republik Islam pada 1 April 1979, ketika sebagian besar rakyat Iran menyetujui pembentukannya melalui sebuah referendum nasional.<ref>[http://www.britannica.com/ebi/article-202892 Iran Islamic Republic], Encyclopædia Britannica.</ref>
===
Ideologi pemerintahan revolusioner ini bersifat pro-rakyat, nasionalis, dan terutama [[Syi'ah]]. Konstitusinya yang unik dilandaskan pada konsep ''[[Wilayat-i faqih]]'', gagasan yang dicetuskan Khomeini bahwasanya umat Muslim – nyatanya setiap orang – memerlukan "tuntunan", dalam bentuk aturan atau pengawasan dari [[Fakih|ulama]] atau sekumpulan ulama Islam sebagai penuntun.<ref>Dabashi, ''Theology of Discontent'' (1993), halaman 419, 443</ref> Khomeini menjalankan tugas sebagai ulama penuntun, atau [[Pemimpin Agung Iran|pemimpin besar]], sampai tutup usia pada 1989.
Perekonomian kapitalis Iran yang tumbuh pesat ditukar dengan sistem ekonomi dan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada rakyat dan bersifat islami. Banyak industri [[nasionalisasi|dinasionalisasi]], aturan-aturan hukum dan sekolah-sekolah diislamisasi, dan pengaruh-pengaruh dari Barat dilarang.
Revolusi Islam juga berdampak besar bagi dunia. Di negara-negara non-Muslim, revolusi ini telah mengubah citra Islam, menggugah ketertarikan orang ramai pada politik dan spiritualitas Islam,<ref>Shawcross, William, ''The Shah's Last Ride'' (1988), halaman 110.</ref> sekaligus menimbulkan "kekhawatiran dan ketidakpercayaan terhadap Islam" khususnya terhadap Republik Islam beserta pendirinya.<ref name=nasr>Nasr, Vali, ''The Shia Revival'', Norton, (2006), halaman 138</ref>
=== Pemerintahan Khomeini (1979 – 1989) ===
Khomeini menjabat sebagai pemimpin revolusi atau sebagai [[Pemimpin Agung Iran|Pemimpin Besar Iran]] sejak 1979 hingga mangkat pada 3 Juni 1989. Era ini didominasi konsolidasi revolusi menjadi republik [[teokrasi|teokratis]] di bawah kepemimpinan Khomeini, dan [[perang Iran-Irak|perang dengan Irak]] yang banyak makan biaya dan korban jiwa.
Konsolidasi berlangsung sampai 1982–1983,<ref>''Encyclopedia of Islam and Muslim World'', Thomson Gale, 2004, halaman 357 (artikel oleh Stockdale, Nancy, L.)</ref><ref>Keddie, ''Modern Iran'', (2006), halaman 241</ref> begitu Iran terbiasa menanggulangi kehancuran ekonomi, militer, serta aparat pemerintahnya, dan protes-protes serta pemberontakan-pemberontakan golongan sekuler, golongan kiri, juga golongan muslim yang lebih tradisional—tokoh-tokoh revolusi yang sebelumnya merupakan sekutu tetapi kini menjadi saingan—secara efektif ditekan. Banyak lawan politik dihukum mati oleh rezim baru ini. Menyusul rentetan peristiwa revolusi, para gerilyawan Marksis dan golongan-golongan federalis memberontak di beberapa daerah yang termasuk dalam wilayah [[pemberontakan Khuzestan 1979|Khuzistan]], [[pemberontakan Kurdi 1979|Kurdistan]] dan [[Gonbad-e Kavus]], yang menimbulkan pertempuran sengit antara para pemberontak dan angkatan bersenjata revolusioner. Pemberontakan-pemberontakan ini bermula pada April 1979 dan berlangsung hingga beberapa bulan bahkan ada yang lebih dari setahun lamanya, berbeda-beda menurut daerahnya. [[1pemberontakan Kurdi 1979|pemberontakan suku Kurdi]], dipimpin Partai Demokrasi Kurdistan Iran, adalah yang paling beringas, berlangsung hingga 1983 dan mengakibatkan 10.000 korban berjatuhan.
Pada musim panas 1979 sebuah konstitusi baru yang memberikan kedudukan dengan kekuasaan besar kepada Khomeini sebagai ulama penuntun atau [[pemimpin besar]]<ref>{{cite web|url=http://www.iranonline.com/iran/iran-info/Government/constitution-8.html|title=Iranian Goverment Constitution, English Text|publisher=|access-date=2016-08-26|archive-date=2010-11-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20101123063337/http://www.iranonline.com/iran/iran-info/Government/constitution-8.html|dead-url=yes}}</ref> serta kekuasaan atas penyusunan undang-undang dan pemilihan umum kepada sebuah [[Mejelis Penuntun]] yang beranggotakan para ulama, disusun oleh sebuah [[Sidang Pakar ke-1|Sidang para pakar untuk Konstitusi]]. Konstitusi baru ini disetujui melalui referendum pada Desember 1979.
==== Krisis sandera Iran (1979 – 1981) ====
{{Utama|Krisis sandera Iran}}
Salah satu peristiwa awal dalam sejarah republik Islam Iran yang berdampak panjang adalah [[krisis sandera Iran]]. Menyusul diterimanya mantan Syah Iran masuk ke Amerika Serikat untuk menjalani pengobatan kanker, pada 4 November 1979, para pelajar Iran [[krisis sandera Iran|menyandera para personil kedutaan AS]], dan melabeli kedutaan tersebut sebagai "sarang mata-mata."<ref name="carterpbs">[http://www.pbs.org/wgbh/amex/carter/sfeature/sf_hostage.html PBS, American Experience, Jimmy Carter, "444 Days: America Reacts"], diakses 1 Oktober 2007</ref> Lima puluh dua orang sandera ditawan selama 444 hari sampai pada Januari 1981.<ref>Guests of the Ayatollah: The Iran Hostage Crisis: The First Battle in America's War with Militant Islam, Mark Bowden, halaman 127, 200</ref> Sebuah [[Operasi Cakar Elang|upaya penyelamatan sandera]] oleh militer Amerika berakhir dengan kegagalan.<ref name="Atlantic">{{cite web|url=http://www.theatlantic.com/magazine/archive/2006/05/the-desert-one-debacle/4803/2/|title=The Desert One Debacle|first=Mark|last=Bowden|publisher=}}</ref>
Baris 166 ⟶ 217:
Peristiwa penyanderaan itu sangat populer di Iran, ribuan orang berkumpul mendukung para penyandera, dan diduga peristiwa itu telah memperkokoh ketenaran [[Ayatollah Khomeini]] dan menghimpun barisan anti-Amerikanisme. Kala itulah Khomeini mulai menjuluki Amerika sebagai "si [[setan besar]]." Di Amerika, tempat peristiwa itu dianggap sebagai pelanggaran terhadap prinsip lama hukum internasional bahwasanya [[kekebalan diplomatik|para diplomat]] boleh saja diusir tetapi pantang disandera, peristiwa itu menciptakan gerakan arus balik anti-Iran yang besar. Hubungan antara kedua negara itu masih tetap diwarnai permusuhan dan [[sanksi internasional]] Amerika telah menyulitkan perekonomian Iran.<ref>[http://www.mafhoum.com/press3/108E16.htm History Of US Sanctions Against Iran], ''Middle East Economic Survey'', 26 Agustus 2002</ref>
==== Perang Iran–Irak (1980 – 1988) ====
{{Main article|Perang Iran-Irak}}
[[
Kala krisis politik dan sosial tengah melanda Iran, pemimpin [[Irak]], [[Saddam Hussein]], mencoba mengail untung dari kekacauan akibat Revolusi Islam, kelemahan militer Iran, dan penentangan revolusi terhadap pemerintah Barat. Militer Iran yang pernah begitu kuat telah bubar selama revolusi, dan dengan lengsernya Syah, Hussein berambisi untuk menempatkan dirinya pada kedudukan sebagai orang kuat baru di Timur Tengah, dan berupaya memperluas akses Irak ke Teluk Persia dengan merebut wilayah-wilayah yang sebelumnya pernah dituntut Irak dari Iran pada masa pemerintahan Syah.
Wilayah terpenting bagi Irak adalah [[Provinsi Khūzestān|Khuzestan]] yang tidak saja membangga-banggakan populasi
Sekalipun angkatan bersenjata Saddam Hussein beberapa kali berjaya di awal, angkatan bersenjata Iran mampu menghalau angkatan darat Irak mundur kembali ke Irak menjelang 1982. Khomeini berupaya [[Ekspor revolusi|mengekspor revolusi Islamnya]] ke arah barat menuju Irak, khususnya bagi mayoritas kaum Arab Syiah yang tinggal di negara itu. Perang terus berlanjut enam tahun lagi sampai pada 1988, tatkala Khomeini, dengan kata-katanya sendiri, "menelan racun" dan menyepakati sebuah gencatan senjata yang diperantarai [[Perserikatan Bangsa Bangsa]].
Berlaksa-laksa [[warga sipil]] dan personil [[militer]] Iran yang tewas tatkala Irak menggunakan [[senjata kimia]] dalam peperangan. Irak didukung secara finansial oleh [[Mesir]], negara-negara Arab di [[Teluk Persia]], Uni Soviet dan negara-negara anggota [[Pakta Warsawa]], Amerika Serikat (sejak 1983),
Ada lebih dari 100.000 korban yang jatuh di pihak Iran<ref name="r1">Centre for Documents of The Imposed War, Tehran. (مرکز مطالعات و تحقیقات جنگ)</ref> akibat senjata kimia yang dipergunakan Irak selama perang delapan tahun itu. Total korban perang di pihak Iran diperkirakan mencapai jumlah antara 500.000 sampai 1.000.000. Hampir semua perwakilan internasional terkait membenarkan bahwa Saddam mempergunakan perang kimia untuk melumpuhkan [[serbuan lautan manusia]] dari Iran; perwakilan-perwakilan ini satu suara membenarkan bahwa Iran tidak pernah mempergunakan persenjataan kimia selama perang.<ref>{{cite web|url=https://fas.org/news/iran/1997/970205-480132.htm|title=Iran, 'Public Enemy Number One'|publisher=|access-date=2016-08-26|archive-date=2015-06-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20150620160352/https://fas.org/news/iran/1997/970205-480132.htm|dead-url=yes}}</ref><!--
--><ref>{{cite web|url=https://fas.org/cw/intro.htm|title=Chemical Weapons Information - Federation of American Scientists|publisher=|access-date=2016-08-26|archive-date=2015-06-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20150620160905/https://fas.org/cw/intro.htm|dead-url=yes}}</ref><!--
--><ref>{{cite web|url=http://www.antiwar.com/glantz/?articleid=2804|title=Winter Soldier: Domingo Rosas - Antiwar.com Original|date=8 November 2008|publisher=}}</ref><!--
--><ref>{{cite web|url=http://www.nti.org/e_research/profiles/Iran/Chemical/2340_2965.html|title=Iran - Countries
- NTI|publisher=}}</ref>
Mulai dari 19 Juli 1988 dan bertahan sekitar lima bulan [[Iran|pemerintah]] secara sistematis menghukum mati ribuan tahanan politik di seluruh Iran. Peristiwa ini umumnya dikenal sebagai [[eksekusi tahanan politik Iran 1988]] atau Pembantaian Iran 1988. Yang menjadi target utama adalah anggota-anggota [[Organisasi Mujahidin Rakyat Iran]], walaupun sejumlah kecil tahanan politik dari kelompok-kelompok kiri lainnya semisal [[Partai Tudeh Iran]] (Partai Komunis) juga turut menjadi korban.<ref>
=== Pemerintahan Khamenei (1989 – sekarang) ===
==== Delapan tahun pertama (1989 – 1997) ====
Menjelang ajalnya pada 1989, [[Khomeini]] menunjuk 25 orang sebagai anggota Majelis Reformasi Konstitusi yang mengangkat [[Ali Khamenei]] yang saat itu menjabat sebagai Presiden Iran menjadi Pemimpin Besar Iran berikutnya, dan membuat sejumlah perubahan pada konstitusi Iran.<ref>Abrahamian, ''History of Modern Iran'', (2008), halaman 182</ref> Alih kekuasaan berjalan mulus menyusul kematian Khomeini pada 3 Juni 1989. Meskipun Khamenei tidak memiliki "karisma dan kewibawaan" Khomeini, ia memiliki jaringan pendukung dalam angkatan bersenjata dan [[Bonyad|yayasan-yayasan amal]] Iran yang secara ekonomi sangat kuat.<ref name="ReferenceA">"Who's in Charge?" oleh Ervand Abrahamian ''London Review of Books'', 6 November 2008</ref> Di bawah pemerintahannya rezim Iran dikhabarkan – oleh sekurang-kurangnya satu orang pengamat – lebih tampak sebagai "sebuah oligarki ulama ... dari pada sebuah otokrasi."<ref name="ReferenceA"/>
Yang menggantikan Khamenei sebagai presiden adalah tokoh konservatif yang pragmatis, Ali-[[Akbar Hashemi Rafsanjani]], yang menjabat selama dua kali masa jabatan atau dua kali empat tahun dan memusatkan perhatiannya pada upaya-upaya pembangunan kembali perekonomian serta infrastruktur Iran yang hancur akibat perang sekalipun dipersulit oleh rendahnya harga minyak. Rezimnya juga berjaya mempromosikan pengendalian kelahiran, memotong pengeluaran militer, dan menormalisasi hubungan dengan negara-negara tetangga semisal Arab Saudi.<ref>''Treacherous Alliance: the secret dealings of Israel, Iran and the United States'' oleh Trita Pasri, Yale University Press, 2007, halaman 145</ref> Selama [[Perang Teluk|Perang Teluk Persia]] pada 1991 negara ini tetap [[negara netral|netral]], membatasi aksi-aksi pengutukannya terhadap Amerika Serikat, serta mengizinkan kapal-kapal terbang dan pengungsi Irak memasuki wilayahnya.
==== Reformasi dan konsekuensinya (1997–2005) ====
[[Berkas:Mohammad Khatami.jpg|jmpl|lurus|ka|[[Mohammad Khatami]], tokoh reformasi dan Presiden Iran sejak 1997 sampai 2005.]]
Rafsanjani digantikan pada 1997 oleh tokoh reformasi Iran, [[Mohammad Khatami]]. Masa jabatannya diwarnai ketegangan antara pemerintah yang berwawasan reformasi dan kaum ulama yang vokal dan makin lama makin konservatif. Ketegangan ini mencapai puncaknya pada Juli 1999 tatkala protes besar-besaran anti pemerintah pecah di jalan-jalan kota [[Teheran]]. Kericuhan berlangsung sampai sepekan lamanya sebelum polisi dan pihak sipil yang pro pemerintah akhirnya membubarkan kerumunan massa.
Khatami terpilih kembali pada Juni 2001 tetapi upaya-upaya reformasinya berulang kali dihambat oleh kalangan konservatif di parlemen. Unsur-unsur konservatif dalam pemerintah Iran mengambil tindakan-tindakan yang melemahkan gerakan reformasi, membrendel surat-surat khabar liberal dan menggugurkan calon-calon yang mendaftarkan diri untuk pemilihan anggota parlemen. Hambatan terhadap perbedaan pendapat, ditambah kegagalan Khatami mereformasi pemerintahan, mengakibatkan meluasnya sikap tidak peduli terhadap politik di kalangan generasi muda Iran.
Pada Juni 2003, protes-protes anti pemerintah yang diikuti ribuan pelajar berlangsung di Teheran.<ref>{{cite web|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/2980102.stm|title=Iranians protest against clerics|date=11 Juni 2003|publisher=|via=bbc.co.uk}}</ref><ref>{{Cite web |url=http://iranvajahan.net/german/uprising.html |title=Pemberontakan di Iran |access-date=2016-10-04 |archive-date=2006-05-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060503222730/http://iranvajahan.net/german/uprising.html |dead-url=yes }}</ref> Beberapa protes terkait [[hak asasi manusia|HAM]] juga terjadi pada 2006.
== Lihat Pula ==
* [[Sejarah Timur Tengah]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Sumber ==
* {{cite book | last1 = Fisher | first1 = William Bayne | last2 = Avery | first2= P. | last3 = Hambly | first3 = G. R. G | last4 = Melville | first4 = C. | title = The Cambridge History of Iran | volume = 7 | url = https://books.google.com/?id=H20Xt157iYUC&dq=agha+muhammad+khan+invade+georgia | publisher = [[Cambridge University Press]] | location = Cambridge | year = 1991 | isbn = 0521200954 | ref = harv}}
* {{cite book | last = Mikaberidze | first = Alexander | title = Conflict and Conquest in the Islamic World: A Historical Encyclopedia | volume = 1 | publisher = ABC-CLIO | year = 2011 | isbn = 1598843362 | ref = harv}}
* {{cite book|last1=Mikaberidze|first1=Alexander|authorlink1=Alexander Mikaberidze|title=Historical Dictionary of Georgia|date=2015|publisher=Rowman & Littlefield|isbn=978-1442241466|edition=2|url=https://books.google.nl/books?id=JNNQCgAAQBAJ&dq=sakhltukhutsesi&hl=nl&source=gbs_navlinks_s|ref=harv}}
* {{cite book|last1=Roisman|first1=Joseph|last2=Worthington|first2=Ian|title=A Companion to Ancient Macedonia|publisher=John Wiley and Sons|year=2011|isbn=978-1-44-435163-7|url=https://books.google.com/?id=QsJ183uUDkMC&pg=PA345|ref=harv}}
== Bacaan lebih lanjut ==
* {{cite book |last=Abrahamian |first=Ervand |title=A History of Modern Iran |url=https://archive.org/details/historyofmoderni0000abra |authorlink=Ervand Abrahamian |year=2008 |publisher=Cambridge University Press |location= |isbn=0-521-82139-8 |pages= }}
* {{cite book |last=Cambridge University Press |first= |title=Cambridge History of Iran |authorlink= |coauthors= |year=1968–1991 |publisher=Cambridge University Press |location=Cambridge |isbn=0-521-45148-5 |pages= |series=(8 Jilid)}}
* {{cite book |last=Daniel |first=Elton L. |title=The History of Iran |authorlink=Elton L. Daniel |year=2000 |publisher=Greenwood |location=Westport, Connecticut |isbn=0-313-36100-2 |pages= }}
* {{cite book |first=Richard |last=Foltz |authorlink=Richard Foltz |title=Iran in World History |publisher=Oxford University Press |location=New York |year=2015 |isbn=9780199335497}}
* Rudi Matthee, Willem Floor. [https://books.google.com/books?id=-mABAwAAQBAJ&pg=PA44 "The Monetary History of Iran: From the Safavids to the Qajars"] I.B.Tauris, 25 April 2013
* {{cite journal |last=Del Guidice |first=Marguerite |title=Persia – Ancient soul of Iran
|date= Agustus 2008| journal = [[National Geographic (majalah)|Majalah National Geographic]]
}}
* Joseph Roisman, Ian Worthington. [https://books.google.com/books?id=QsJ183uUDkMC&pg=PA342 "A companion to Ancient Macedonia"] hal. 342–346, hal. 135–138. (Kekuasaan [[Kekaisaran Akhemeniyah|Akhaimeni]] di [[Balkan]] dan Eropa Timur). John Wiley & Sons, 7 Juli 2011. ISBN 1-4443-5163-X.
* {{cite book |last=Olmstead |first=Albert T. E. |title=The History of the Persian Empire: Achaemenid Period |url=https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.532747 |year=1948 |publisher=University of Chicago Press |location=Chicago |isbn= |pages= }}
* Van Gorde, A. Christian. ''Christianity in Persia and the Status of Non-Muslims in Iran'' (Lexington Books; 2010) 329 halaman. Menelusuri peranan bangsa Persia di Persia dan kemudian di Iran semenjak zaman kuno, dengan tambahan pembahasan kelompok-kelompok masyarakat non-Muslim.
* Sabri Ateş. "Ottoman-Iranian Borderlands: Making a Boundary, 1843–1914" Cambridge University Press, 21 Oktober 2013. ISBN 1-107-24508-7.
* Askolʹd Igorevich Ivanchik, Vaxtang Ličʻeli. "Achaemenid Culture and Local Traditions in Anatolia, Southern Caucasus and Iran". BRILL, 2007.
* [[Benjamin Walker (author)|Benjamin Walker]], ''Persian Pageant: A Cultural History of Iran,'' Arya Press, Calcutta, 1950.
* {{cite book | last=Nasr | first=Hossein | title=Sufi Essays | url=https://archive.org/details/sufiessays0000seyy_k8w9 | publisher=Suny press | year=1972 | isbn=978-0-87395-389-4}}
* Rezvani, Babak., "Ethno-territorial conflict and coexistence in the Caucasus, Central Asia and Fereydan" Amsterdam University Press, 15 Maret 2014.
* Stephanie Cronin., "Iranian-Russian Encounters: Empires and Revolutions Since 1800" Routledge, 2013. ISBN 0-415-62433-9.
* Chopra, R.M., artikel berjudul "A Brief Review of Pre-Islamic Splendour of Iran", INDO-IRANICA, Jilid 56 (1-4), 2003.
* [[Vladimir Minorsky]]. "The Turks, Iran and the Caucasus in the Middle Ages" Variorum Reprints, 1978.
== Pranala luar ==
{{wikibooks|Iranian History}}
* [http://www.persiansarenotarabs.com/persian-history Sejarah bangsa Persia]
* [http://www.iranicaonline.org/articles/iran Iran] sebuah artikel [[Encyclopædia Iranica]]
* [http://p2.www.britannica.com/oscar/print?articleId=106324&fullArticle=true&tocId=9106324 Iran] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130813184232/http://p2.www.britannica.com/oscar/print?articleId=106324&fullArticle=true&tocId=9106324 |date=2013-08-13 }} sebuah artikel Encyclopædia Britannica daring oleh Janet Afary
* [http://www.britannica.com/eb/article-9106325/ancient-Iran Iran Kuno] sebuah artikel Encyclopædia Britannica daring oleh Adrian David Hugh Bivar dan Mark J. Dresden
* [http://www.parstimes.com/history/ Sejarah Iran]
* [http://www.iranchamber.com/history/historic_periods.php Kamar Iran] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061110131804/http://www.iranchamber.com/history/historic_periods.php |date=2006-11-10 }}
* [http://www.parstimes.com/history/VL/middle_east/iran.html WWW-VL Indeks Sejarah: Iran]
* [http://www.wdl.org/en/item/2399 Sejarah Persia] sejak 1715
* [http://www.iranicaonline.org/articles/russia-i-relations Relasi Rusia-Iran] sampai Revolusi Bolsyewik
{{Sejarah Asia}}
[[Kategori:Sejarah Iran| ]]
[[Kategori:Sejarah Asia Barat]]
|