Kabupaten Jembrana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
penambahan moto
Voltamen (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(123 revisi perantara oleh 46 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{disambiginforedirect|Jembrana}}
{{Dati2
| nama=Kabupaten Jembrana
| propinsi=[[Bali]]
| ibukota=[[Negara, Jembrana|Negara]]
| luas= 841.80
| penduduk=269859
| penduduktahun= (2009)<ref>[http://bali.bps.go.id/jembrana/FORM%20PDDK%20TGH%202009.htm Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana tahun 2009 versi BPS Provinsi Bali]</ref>
| kepadatan=320
| kecamatan=5
| kelurahan=51
| kodearea=0365
| dau = Rp. 450.919.726.000.-
| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15}}</ref>
| lambang= [[Berkas:Lambang Kab Jembrana.png|175px]]
| peta= [[Berkas:Location Jembrana Regency.png|290px]]
| koordinat=
| dasar hukum=
| tanggal=
| motto=Tri Ananta Bhakti {{br}} "Tiga Pengabdian yang Kekal; Mengabdi Kepada Tuhan, Mengabdi KepadaTanah Air, dan Mengabdi Kepada Hidup"
| kepala daerah=[[Bupati]]
| nama kepala daerah= I Putu Arta (Bupati){{br}} Kembang Hartawan(Wakil Bupati)
| web=http://www.jembranakab.go.id/
}}
{{coor title dm|8|18|S|114|40|E|region:ID-BA_type:adm2nd|display=title}}
{{Dati2
|settlement_type = Kabupaten
|nama = Kabupaten Jembrana<br>{{nobold|ᬓᬩᬸᬧᬢᬾᬦ᭄ᬚᬾᬫ᭄ᬭᬦ<br><small>Kabupetén Jĕmbrana}}
|translit_lang1_type = [[Aksara Bali]]<br> <br> • [[Bahasa Bali|Alfabet Bali]]
|translit_lang1_info = {{script/Bali|'''ᬚᭂᬫ᭄ᬩ᭄ᬭᬦ'''}}<br>{{nobold|'''Jĕmbrana'''}}
|foto = {{Multiple image|border=infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 1/2/2/2
|image1=Makepung lampit1.jpg
|image2=Gilimanuk Bali Indonesia Gilimanuk-Harbour-Ferry-terminal-01.jpg
|image3=Cupel, Negara, Jembrana Regency, Bali, Indonesia - panoramio.jpg
}}
|caption = '''Dari atas; ke kiri''': Tradisi Makepung Lempit, [[Pelabuhan Gilimanuk]], dan Sebuah perahu di Pantai Cupel
|lambang = Lambang Kab Jembrana.png
|julukan = ''Gumi Mekepung''
|peta = Location Jembrana Regency.png
|koordinat = 08°18'[[Lintang Selatan|LS]]{{br}}114°40'[[Bujur Timur|BT]]
|motto = Tri ananta bhakti<br/>{{small|{{lang icon|Sanskerta|Sanskerta}} Tiga pengabdian yang kekal: kepada Tuhan, tanah air, dan hidup}}
|semboyan =
|propinsi = [[Bali]]
|ibukota = [[Negara, Jembrana|Negara]]
|kecamatan = 5<ref name="Permendagri"/>
|kelurahan = 10<ref name="Permendagri"/>
|desa = 41<ref name="Permendagri"/>
|dasar hukum = Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958
|tanggal = 14 Agustus 1958
|hari jadi =
|kepala daerah = [[Bupati Jembrana|Bupati]]
|nama kepala daerah = [[I Nengah Tamba]]
|wakil kepala daerah = [[Bupati Jembrana|Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah = [[I Gede Ngurah Patriana Krisna]]
|sekretaris daerah = I Made Budiasa
|ketua DPRD =
|luas = 841,80
|luasref = <ref name="Permendagri">{{cite web |url=https://www.kemendagri.go.id/pages/detail/108-permendagri-no137-tahun-2017 |title=Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |publisher=Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date=05-12-2018 |archive-date=2019-09-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190919205500/https://www.kemendagri.go.id/pages/detail/108-permendagri-no137-tahun-2017 |dead-url=yes }}</ref>
|penduduk = 328560
|penduduktahun = 31 Desember [[2023]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|70,97% [[Hindu]] |26,66% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 2,07% [[Kekristenan]]
** 1,25% [[Protestan]]
** 0,82% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,29% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% [[Konghucu]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Bali|Bali]], [[Bahasa Melayu Bali|Melayu Bali]]
|IPM = {{increase}} 74,80 ([[2023]])<br> {{fontcolor|green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://bali.bps.go.id/indicator/26/401/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-bali-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia menurut Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.bali.bps.go.id|accessdate=6 Januari 2024}}</ref>
|kodearea = 0365
|kodepos = 82211-82218
|nomor_polisi = DK
|apbd = Rp 1.114.793.253.249,-<ref name="APBD 2018">{{cite web |url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |title=APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018 |date=2018-05-04 |accessdate=2018-07-06 |archive-date=2018-07-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180706132521/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |dead-url=no }}</ref>
|pad = Rp 128.271.931.580,-
|dau = Rp 574.864.803.000,00- ([[2019]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/10/DAU.pdf|title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2019|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=2019|accessdate=21 Januari 2021|archive-date=2020-01-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20200111010228/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/10/DAU.pdf|dead-url=no}}</ref>
|flora =
|fauna =
|zona waktu = UTC +8 [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]
|web = {{url|jembranakab.go.id}}
}}
 
'''Kabupaten Jembrana''' ({{Lang-ban|{{script/Bali|ᬓᬩᬸᬧᬢᬾᬦ᭄ᬚᬾᬫ᭄ᬭᬦ Kabupatén Jĕmbrana}}}}) adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] yang terletak di ujung baratBarat pulau [[Bali]], [[Indonesia]]. IbukotanyaIbu beradakotanya diadalah kecamatan [[Kecamatan Negara|Negara]]. Kabupaten Jembranaini berbatasan dengan [[Kabupaten Tabanan]] di timurTimur, [[Kabupaten Buleleng]] di Utara, [[Selat Bali]] di baratBarat dan Samudera[[Samudra Hindia]] di selatanSelatan. Pada tahun [[2021]], penduduk kabupaten Jembrana berjumlah 321.931 jiwa dan pada akhir tahun [[2023]] berjumlah 328.560 jiwa.<ref name="DUKCAPIL"/><ref name="JEMBRANA">{{cite web|url=https://jembranakab.bps.go.id/publication/2022/02/25/4671b0fd839b74201800fa8a/kabupaten-jembrana-dalam-angka-2022.html|title=Kabupaten Jembrana Dalam Angka 2022|pages=55, 143-145|website=www.jembranakab.bps.go.id|accessdate=18 Juni 2022|format=pdf|archive-date=2022-06-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20220616041711/https://jembranakab.bps.go.id/publication/2022/02/25/4671b0fd839b74201800fa8a/kabupaten-jembrana-dalam-angka-2022.html|dead-url=no}}</ref>
 
== Sejarah ==
Berdasarkan bukti-bukti arkeologis dapat diinterprestasikan bahwa munculnya pemukiman di Jembrana sudah sejak 6000 tahun yang lalu. Dari perspektif semiotik, asal-usul nama tempat atau kawasan mengacu nama-nama fauna dan flora. Munculnya nama Jembrana berasal dari kawasan hutan belantara (Jimbar-Wana) yang dihuni raja ular (Naga-Raja). Sifat-sifat mitologis dari penyebutan nama-nama tempat telah menjadi tradisi melalui cerita turun-temurun di kalangan penduduk.
Berdasarkan bukti-bukti arkeologis dapat di interprestasikan bahwa munculnya komunitas di Jembrana sejak 6000 tahun yang lalu. Dari perspektif semiotik, asal-usul nama tempat atau kawasan mengacu nama-nama fauna dan flora. Munculnya nama Jembrana berasal dari kawasan hutan belantara (Jimbar-Wana) yang dihuni raja ular (Naga-Raja). Sifat-sifat mitologis dari penyebutan nama-nama tempat telah mentradisi melalui cerita turun-temurun di kalangan penduduk. Berdasarkan cerita rakyat dan tradisi lisan (folklore) yang muncul telah memberi inspirasi di kalangan pembangun lembaga kekuasaan tradisional (raja dan kerajaan)Raja dan pengikutnya yaitu rakyat yang berasal dari etnik Bali Hindu maupun dari etnik non Bali yang beragama Islam telah membangun kraton sebagai pusat pemerintahan yang diberi nama Puri Gede Jembrana pada awal abad XVII oleh I Gusti Made Yasa (penguasa Brangbang). Raja I yang memerintah di kraton (Puri) Gede Agung Jembrana adalah I Gusti Ngurah Jembrana. Selain kraton, diberikan pula rakyat pengikut (wadwa),busana kerajaan yang dilengkapi barang-barang pusaka berupa tombak dan tulup. Demikian pula keris pusaka yang diberi nama "Ki Tatas" untuk memperbesar kewibawaan kerajaan. Tercatat bahwa ada tiga orang raja yang berkuasa di pusat pemerintahan yaitu di Kraton (Puri) Agung Jembrana.Sejak kekuasaan kerajaan dipegang oleh Raja Jembrana I Gusti Gede Seloka, Kraton (Puri) baru sebagai pusat pemerintahan dibangun. Kraton (Puri) yang dibangun itu diberi nama Puri Agung Negeri pada awal abad XIX. Kemudian lebih dikenal dengan nama Puri Agung Negara. Patut diketahui bahwa raja-raja yang memerintah di Kerajaan Jembrana berikutnya pun memusatkan birokrasi pemerintahannya di Kraton (Puri) Agung Negara. Patut dicatat pula bahwa ada dua periode birokrasi pemerintahan yang berpusat di Kraton (Puri) Agung Negara.Periode pertama ditandai oleh birokrasi pemerintahan kerajaan tradisional yang berlangsung sampai tahun 1855. Telah tercatat pada lembaran dokumen arsip pemerintahan Gubernemen bahwa kerajaan Jembrana yang otonom diduduki oleh Raja Jembrana V (Sri Padoeka Ratoe) I Goesti Poetoe Ngoerah Djembrana (1839 - 1855). Ketika berlangsung pemerintahannya lah telah ditanda tangani piagam perjanjian persahabatan bilateral anatara pihak pemerintah kerajaan dengan pihak pemerintah Kolonial Hindia Belanda (Gubernemen) pada tanggal 30 Juni 1849.Periode kedua selanjutnya digantikan oleh birokrasi modern, melalui tata pemerintahan daerah (Regentschap) yang merupakan bagian dari wilayah administratif Keresidenan Banyuwangi. Pemerintahan daerah Regentschap yang dikepalai oleh seorang kepala pribumi (Regent) sebagai pejabat yang dimasukkan dalam struktur birokrasi Kolonial Modern Gubernemen yang berpusat di Batavia. Status pemerintahan daerah (Regentschap) berlangsung selama 26 tahun (1856 - 1882).Pada masa Kerajaan Jembrana VI I Gusti Ngurah Made Pasekan (1855 - 1866) mengalami dua peralihan status yaitu 1855 - 1862 sebagai Raja Jembrana dan 1862 - 1866 sebagai status Regent (Bupati) kedudukan kerajaan berada di Puri Pacekan Jembrana.Ketika reorganisasi pemerintahan di daerah diberlakukan berdasarkan Staatblad Nomor 123 tahun 1882, maka untuk wilayah administratif Bali dan Lombok diberi status wilayah administratif Keresidenan tersendiri. Wilayah Keresidenan Bali dan Lombok dibagi lagi menjadi dua daerah (Afdelingen) yaitu Afdeling Buleleng dan Afdeling Jembrana berdasarkan Staatblad Nomor 124 tahun 1882 dengan satu ibukota yaitu Singaraja. Selanjutnya daerah Afdeling Jembrana terbagi atas distrik-distrik yang pada waktu itu terdiri dari tiga distrik yaitu Distrik Negara, Distrik Jembrana, dan Distrik Mendoyo. Masing-masing distrik dikepalai oleh seorang Punggawa. Selain distrik juga diberlakukan jabatan Perbekel, khusus yang mengepalai komunitas Islam dan komunitas Timur Asing sebagai kondisi daerah yang unik dari sudut interaksi dan integrasi antar etnik dan antar umat beragama.Sejak reorganisasi tahun 1882 telah ditetapkan dan disyahkan nama satu ibukota untuk Keresidenan Bali dan Lombok yaitu Singaraja, yang akan membawahi daerah-daerah (Afdeling) Buleleng dan Jembrana. Akan tetapi, pada proses waktu selanjutnya memperhatikan munculnya aspirasi masyarakat di dua daerah afdeling (Buleleng dan Jembrana), maka pihak Gubernemen menanggapi positif.Respon positif pihak Gubernemen di Batavia dapat dibuktikan dengan diterbitkannya sebuah Lembaran Negara (Staatsblad) tersendiri untuk melakukan pembenahan (Reorganisasi) tata pemerintahan daerah di daerah-daerah (Afdeling) Buleleng dan Jembrana. Pihak Gubernemen dan segenap jajaran bawahan di Departemen Dalam Negeri (Binnenlandsch Bestuur) sangat memperhatikan dan mendukung sepenuhnya aspirasi masyarakat untuk menetapkan nama-nama ibukota Daerah-daerah Afdeling Buleleng dan Afdeling Jembrana. Pihak Gubernemen dalam pertimbangannya ingin mengakhiri kebiasaan yang menyebut nama Ibukota Afdeling Buleleng dan Jembrana di Keresidenan Bali dan Lombok dengan nama lebih dari satu. Semula (Tahun 1882-1895) hanya diberlakukan satu nama Ibukota yaitu Singaraja untuk wilayah Keresidenan Bali dan Lombok yang membawahi Daerah-daerah Afdeling Buleleng dan Afdeling Jembrana. Sejak disetujui dan untuk kemudian, ditetapkanlah nama-nama Ibukota daerah tersendiri terhadap Afdeling Buleleng dan Afdeling Jembrana di Keresidenan Bali dan Lombok. Berdasarkan Staatsblad Van Nederlandsch - Indie Nomor 175 Tahun 1895, sampai seterusnya ditetapkanlah Singaraja dan Negara sebagai ibukota dari masing-masing Afdeling. Dengan demikian, sejak 15 Agustus 1895 berakhirlah nama satu ibu kota: Singaraja sebagai ibukota Keresidenan Bali dan Lombok yang membawahi Daerah-daerah Afdeling Buleleng dan Afdeling Jembrana. Sejak itu pula dimulailah nama-nama Ibukota: Singaraja untuk Keresidenan Bali dan Lombok dan Daerah bagiannya di Afdeling Buleleng, serta Negara untuk Daerah Bagian Afdeling Jembrana.Munculnya nama-nama Jembrana dan Negara hingga sekarang, memiliki arti tersendiri dari perspektif historis. Rupanya nama-nama yang diwarisi itu telah dipahatkan pada lembaran sejarah di Daerah Jembrana sejak digunakan sebagai nama Kraton (Puri) yaitu Puri Gede / Agung Jembrana dan Puri Agung Negeri Negara. Oleh Karena Kraton atau Puri adalah pusat birokrasi pemerintahan kerajaan tradisional, maka dapat dikatakan bahwa Jembrana dan Negara merupakan Kraton-kraton (Puri) yang dibangun pada permulaan abad XVIII dan permulaan abad XIX adalah tipe kota-kota kerajaan yang bercorak Hinduistik. Jembrana sebagai sebuah kerajaan yang ikut mengisi lembaran sejarah delapan kerajaan (asta negara) di Bali.Sejak 1 Juli 1938, Daerah (Afdeling, regentschap) Jembrana dan juga daerah-daerah afdeling (Onder-afdeling, regentschap) lainnya di Bali ditetapkan sebagai daerah-daerah swapraja (Zelfbestuurlandschapen) yang masing-masing dikepalai oleh Zelfbestuurder (Raja). Raja di Swapraja Jembrana (Anak Agoeng Bagoes Negara) dan Raja-raja di swapraja lainnya di seluruh Bali terlebih dahulu telah menyatakan kesetiaannya terhadap pemerintah Gubernemen.Anak Agung Bagoes Negara memegang tampuk pemerintahan di swapraja Jembrana secara terus-menerus selama 29 tahun meskipun terjadi perubahan tatanegara dalam sistem pemerintahan. Kepemimpinannya di Jembrana berlangasung paling lama dibandingkan dengan kepemimpinan yang dipegang oleh pejabat-pejabat pelanjutnya.Selama kepemimpinannya pula, dua nama yaitu Jembrana dengan ibukotanya Negara senantiasa terpateri dalam lembaran sejarah pemerintah di Jembrana, baik dalan periode Pendudukan Jepang (Tahun 1943-1945), peiode Republik Indonesia yang hanya beberapa bulan (Tahun 1946-1950) maupun pada waktu kembali ke periode bentuk Negara Indonesia Timur (Tahun 1946-1950) maupun pada waktu kembali ke periode bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (Tahun 1950-1958).Jabatan Bupati Kepala Daerah Swatantra Tingkat II Jembrana untuk pertama kalinya dijabat oleh Ida Bagus Gede Dosther dari tahun 1959 sampai tahun 1967. Pada periode selanjutnya jabatan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Jembrana dijabat oleh Bupati Kapten R. Syafroni (Tahun 1967-1969); Pjs Bupati Drs. Putu Suasnawa (11 Maret - 30 Juni 1969); Bupati I Ketut Sirya (30 Juli 1969-31 Juli 1974); Pjs Bupati Drs. I Nyoman Tastra (31 Juli 1974 - 28 Juli 1975); Bupati Letkol. Liek Rochadi (28 Juli 1975 - 26 Agustus 1980); Bupati Drs. Ida Bagus Ardana (26 Agustus 1980 - 27 Agustus 1990); Bupati Ida Bagus Indugosa,S.H Selama dua kali masa jabatan (27 Agustus 1990 - 27 Agustus 1995 dan dari 27 Agustus 1995 - 27 Agustus 2000); Plt Bupati I Ketut Widjana, S.H (28 Agustus 2000 - 15 Nopember 2000), Prof.Dr.drg. I Gede Winasa menjabat sebagai Bupati Jembrana selama dua periode (15 Nopember 2000 - 10 Oktober 2010) dan I Putu Artha SE, MM. sejak 16 Februari 2011 sampai saat ini.Dapat dikatakan bahwa, sejak gelar "Bupati" yang mengepalai pemerintahan di Daerah Tingkat II Jembrana untuk pertama kali diberlakukan pada tahun 1959 sampai saat ini, nama "Negara" sebagai ibukota Daerah Kabupaten Jembrana tetap dilestarikan.
 
Berdasarkan cerita rakyat dan tradisi lisan (''folklore'') yang muncul, memberi inspirasi di kalangan pembangun lembaga kekuasaan tradisional (raja dan kerajaan) Raja dan pengikutnya yaitu rakyat yang berasal dari etnik Bali Hindu maupun dari etnik non Bali yang beragama Islam telah membangun kraton sebagai pusat pemerintahan yang diberi nama Puri Gede Jembrana pada awal abad XVII oleh I Gusti Made Yasa (penguasa Brangbang). Raja I yang memerintah di kraton (''Puri'') Gede Agung Jembrana adalah I Gusti Ngurah Jembrana. Selain kraton, diberikan pula rakyat pengikut (''wadwa''), busana kerajaan yang dilengkapi barang-barang pusaka berupa tombak dan tulup. Demikian pula keris pusaka yang diberi nama "Ki Tatas" untuk memperbesar kewibawaan kerajaan. Tercatat bahwa ada tiga orang raja yang berkuasa di pusat pemerintahan yaitu di Puri Agung Jembrana.
== Pembagian administratif ==
[[Berkas:Peta_Kabupaten_Jembrana.png|thumb|Peta Kabupaten Jembrana|298x298px]]
Jembrana mempunyai 5 kecamatan dan 51 desa/[[kelurahan]] yang terdiri dari 41 desa beserta 10 kelurahan
 
Sejak kekuasaan kerajaan dipegang oleh Raja Jembrana I Gusti Gede Seloka, Puri baru sebagai pusat pemerintahan dibangun. Puri yang dibangun itu diberi nama Puri Agung Negeri pada awal abad XIX yang kemudian lebih dikenal dengan nama Puri Agung Negara. Patut diketahui bahwa raja-raja yang memerintah di Kerajaan Jembrana berikutnya pun memusatkan birokrasi pemerintahannya di Puri Agung Negara. Patut dicatat pula bahwa ada dua periode birokrasi pemerintahan yang berpusat di Puri Agung Negara.
Kecamatan-kecamatan tersebut adalah:
* [[Jembrana, Jembrana|Jembrana]]
* [[Melaya, Jembrana|Melaya]]
* [[Mendoyo, Jembrana|Mendoyo]]
* [[Negara, Jembrana|Negara]]
* [[Pekutatan, Jembrana|Pekutatan]].
 
Periode pertama ditandai oleh birokrasi pemerintahan kerajaan tradisional yang berlangsung sampai tahun 1855. Tercatat pada lembaran dokumen arsip pemerintahan Gubernemen bahwa kerajaan Jembrana yang otonom diduduki oleh Raja Jembrana V (Sri Padoeka Ratoe) I Goesti Poetoe Ngoerah Djembrana (1839-1855). Dalam pemerintahannya telah ditandatangani piagam perjanjian persahabatan bilateral antara pihak pemerintah kerajaan dengan pihak pemerintah Kolonial Hindia Belanda (''Gubernemen'') pada tanggal 30 Juni 1849.
Kelurahan di Jembrana :
 
Periode kedua selanjutnya digantikan oleh birokrasi modern, melalui tata pemerintahan daerah (''Regentschap'') yang merupakan bagian dari wilayah administratif Karesidenan Banyuwangi. Pemerintahan daerah Regentschap dikepalai oleh seorang kepala pribumi (''Regent'') sebagai pejabat yang dimasukkan dalam struktur birokrasi Kolonial Modern Gubernemen yang berpusat di Batavia. Status pemerintahan daerah (''Regentschap'') berlangsung selama 26 tahun (1856–1882).
* [[Gilimanuk,Melaya,Jembrana|Gilimanuk]]
* Baler Bale Agung
* Banjar Tengah
* Lelateng
* Loloan Barat
* Loloan Timur
* Pendem
* [[Dauhwaru,Jembrana,Jembrana|Dauhwaru]]
* Sangkaragung
* Tegalcangkring
 
Pada masa Kerajaan Jembrana VI, I Gusti Ngurah Made Pasekan (1855–1866) mengalami dua peralihan status yaitu 1855–1862 sebagai Raja Jembrana dan 1862–1866 sebagai status Regent (Bupati) kedudukan kerajaan berada di Puri Pacekan Jembrana. Ketika reorganisasi pemerintahan di daerah diberlakukan berdasarkan ''Staatblad'' Nomor 123 tahun 1882, maka untuk wilayah administratif Bali dan Lombok diberi status wilayah administratif Keresidenan tersendiri. Wilayah Keresidenan Bali dan Lombok dibagi lagi menjadi dua daerah (''Afdelingen'') yaitu Afdeling Buleleng dan Afdeling Jembrana berdasarkan ''Staatblad'' Nomor 124 tahun 1882 dengan satu ibu kota yaitu Singaraja.
== Perwakilan ==
 
Selanjutnya daerah Afdeling Jembrana terbagi atas distrik-distrik yang waktu itu terdiri dari tiga distrik yaitu Distrik Negara, Distrik Jembrana dan Distrik Mendoyo. Masing-masing distrik dikepalai oleh seorang Punggawa. Selain distrik juga diberlakukan jabatan Perbekel, khusus yang mengepalai komunitas Islam dan komunitas Timur Asing sebagai kondisi daerah yang unik dari sudut interaksi dan integrasi antar etnik dan antar umat beragama.
{| class="wikitable" style="float:right;margin:0 0 0.5em 1em;font-size:90%"
 
!colspan="2" style="background:#DCDCDC;" | DPRD Kabupaten Jembrana 2014 - 2019
Sejak reorganisasi tahun 1882 telah ditetapkan dan disahkan nama satu ibu kota untuk Keresidenan Bali dan Lombok yaitu Singaraja, yang akan membawahi daerah-daerah (''Afdeling'') Buleleng dan Jembrana. Akan tetapi, pada proses selanjutnya, memperhatikan munculnya aspirasi masyarakat di dua daerah afdeling (Buleleng dan Jembrana), maka pihak Gubernemen menanggapi positif. Respons positif pihak Gubernemen di Batavia dapat dibuktikan dengan diterbitkannya sebuah Lembaran Negara (Staatsblad) tersendiri untuk melakukan pembenahan (reorganisasi) tata pemerintahan daerah di daerah-daerah (Afdeling) Buleleng dan Jembrana.
 
Pihak Gubernemen dan segenap jajaran bawahan di Departemen Dalam Negeri (''Binnenlandsch Bestuur'') memperhatikan dan mendukung aspirasi masyarakat untuk menetapkan nama-nama ibu kota Daerah-daerah Afdeling Buleleng dan Afdeling Jembrana. Pihak Gubernemen dalam pertimbangannya ingin mengakhiri kebiasaan yang menyebut nama Ibu kota Afdeling Buleleng dan Jembrana di Keresidenan Bali dan Lombok dengan nama lebih dari satu. Semula (tahun 1882-1895) hanya diberlakukan satu nama Ibu kota yaitu Singaraja untuk wilayah Keresidenan Bali dan Lombok yang membawahi daerah Afdeling Buleleng dan Afdeling Jembrana. Sejak disetujui dan untuk kemudian, ditetapkanlah nama ibu kota daerah tersendiri terhadap Afdeling Buleleng dan Afdeling Jembrana di Keresidenan Bali dan Lombok.
 
Berdasarkan ''Staatsblad Van Nederlandsch - Indie'' Nomor 175 Tahun 1895, sampai seterusnya ditetapkanlah Singaraja dan Negara sebagai ibu kota dari masing-masing Afdeling. Dengan demikian, sejak 15 Agustus 1895 berakhirlah nama satu ibu kota: Singaraja sebagai ibu kota Keresidenan Bali dan Lombok yang membawahi Daerah-daerah Afdeling Buleleng dan Afdeling Jembrana.
 
Sejak itu pula dimulailah nama-nama Ibu kota: Singaraja untuk Keresidenan Bali dan Lombok dan daerah bagiannya di Afdeling Buleleng, serta Negara untuk Daerah Bagian Afdeling Jembrana. Munculnya nama-nama Jembrana dan Negara hingga sekarang, memiliki arti tersendiri dari perspektif historis. Nama yang diwarisi itu telah ada dalam lembaran sejarah sejak digunakan sebagai nama Puri yaitu Puri Gede / Agung Jembrana dan Puri Agung Negeri Negara. Karena Puri adalah pusat birokrasi pemerintahan kerajaan tradisional, maka dapat dikatakan bahwa Jembrana dan Negara merupakan Puri yang dibangun pada permulaan abad XVIII dan permulaan abad XIX adalah tipe kota-kota kerajaan yang bercorak Hindu.
 
Jembrana sebagai sebuah kerajaan yang ikut mengisi lembaran sejarah delapan kerajaan (asta negara) di Bali. Sejak 1 Juli 1938, Daerah (''Afdeling, regentschap'') Jembrana dan juga daerah-daerah afdeling (''Onder-afdeling, regentschap'') lainnya di Bali ditetapkan sebagai daerah-daerah swapraja (''Zelfbestuurlandschapen'') yang masing-masing dikepalai oleh ''Zelfbestuurder'' (Raja).
 
Raja di Swapraja Jembrana (Anak Agoeng Bagoes Negara) dan Raja-raja di swapraja lainnya di seluruh Bali terlebih dahulu telah menyatakan kesetiaannya terhadap pemerintah Gubernemen. Anak Agung Bagoes Negara memegang tampuk pemerintahan di swapraja Jembrana secara terus-menerus selama 29 tahun meskipun terjadi perubahan tatanegara dalam sistem pemerintahan. Kepemimpinannya di Jembrana berlangsung paling lama dibandingkan dengan kepemimpinan yang dipegang oleh pejabat-pejabat sebelumnya.
 
Selama kepemimpinannya pula, dua nama yaitu Jembrana dengan ibu kotanya Negara senantiasa terpateri dalam sejarah pemerintah di Jembrana, baik dalam periode [[Pendudukan Jepang atas Hindia Belanda|Pendudukan Jepang]] (tahun 1943-1945), periode Republik Indonesia yang hanya beberapa bulan (tahun 1946-1950) maupun pada waktu kembali ke periode bentuk Negara Indonesia Timur (Tahun 1946-1950) maupun pada waktu kembali ke periode bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (tahun 1950-1958).
 
Dapat dikatakan bahwa, sejak gelar "Bupati" yang mengepalai pemerintahan di Daerah Tingkat II Jembrana untuk pertama kali diberlakukan pada tahun 1959 sampai saat ini, nama "Negara" sebagai ibu kota Daerah Kabupaten Jembrana tetap dilestarikan.<ref>{{Cite web|url=https://jembranakab.go.id/index.php?module=sejarah|title=Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana|[email protected]|website=jembranakab.go.id|access-date=2018-10-22|archive-date=2018-10-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20181022153430/https://jembranakab.go.id/index.php?module=sejarah|dead-url=no}}</ref>
 
== Geografi ==
Kabupaten Jembrana adalah satu dari 9 (sembilan) Kabupaten dan Kota yang ada di [[Provinsi Bali]]. Kabupaten Jembrana terletak di belahan Barat pulau Bali, membentang dari arah Barat ke Timur pada 8°09'30"–8°28'02" LS dan 114°25'53"–114°56'38" BT. Luas wilayah Kabupaten Jembrana secara keseluruhan adalah 841,80 Km² atau 84.180 Ha.<ref name="Jembrana">{{citeweb|url=http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1536553983BAB_2_RPIJM.pdf|title=Profil Kabupaten Jembrana|access-date=2020-09-23|archive-date=2020-10-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20201001212020/http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1536553983BAB_2_RPIJM.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Batas wilayah ===
Batas-batas wilayah Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut:
{{batas USBT
|utara = [[Kabupaten Buleleng]]
|selatan = [[Samudera Indonesia]]
|barat = [[Selat Bali]]
|timur = [[Kabupaten Tabanan]]
}}
 
=== Topografi ===
Kondisi topografi wilayah Kabupaten Jembrana meliputi daerah pegunungan di bagian utara dan dataran rendah (pesisir pantai) di bagian selatan yang berbatasan dengan Samudera Indonesia. Pada bagian tengah merupakan daerah perkotaan. Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, wilayah Kabupaten Jembrana dapat diklasifikasi ke dalam empat (4) kelompok, yaitu:
 
# Wilayah dengan kemiringan lereng 0–2% (datar), tersebar di seluruh kecamatan Kabupaten Jembrana, khususnya di Kecamatan Jembrana dan Kecamatan Negara.
# Wilayah dengan kemiringan lereng 2–15% (landai), tersebar hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Jembrana.
# Wilayah dengan kemiringan lereng 15–40% (bergelombang/berbukit), tersebar hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Jembrana.
# Wilayah dengan kemiringan lereng >40% (curam sampai sangat curam), merupakan bagian terluas dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Jembrana.
 
Bagian utara wilayah Kabupaten Jembrana mempunyai morfologi dan fisiografi pegunungan yang dibentuk oleh deretan pegunungan Penginuman, Gunung Klatakan, Gunung Bakungan, Gunung Nyangkrut, Gunung Sanggang dan Gunung Batas. Ketinggian tempat bervariasi antara 250–700 m dpl. Sementara itu, bagian selatan wilayah Kabupaten Jembrana topografinya relatif datar hingga bergelombang dengan ketinggian tempat berkisar antara 1–250 m dpl.<ref name="Jembrana"/>
 
=== Geologi ===
[[Berkas:Peta_Kabupaten_Jembrana.png|jmpl|Peta Kabupaten Jembrana|250px]]
 
Secara geologi, Kabupaten Jembrana terdiri dari batuan gunung api yang terdiri dari lava, breksi, tufa, yang diperkirakan berumur kwarter kawah dan daerah dataran yang sebagian daerah persawahan terbentuk dari batuan yang tergabung dan disebut dengan Formasi Palasari yang terdiri dari batu pasir, konglomerat dan batu gamping terumbu dan diperkirakan berumur kwarter, sedangkan untuk daerah pesisir pantai pada umumnya endapan aluvium yang terdiri dari pasir, lanau, lempung dan kerikil, yang dijumpai di sekitar daerah pantai di Pengambengan, Tegalbadeng, Perancak, Yeh Kuning, Mendoyo dan di pantai Gilimanuk.
 
Wilayah Kabupaten Jembrana tersusun dari lima jenis batuan, yaitu
* Formasi Gamping Agung
* Batuan Gunung Api Jembrana
* Formasi Palasari
* Formasi Alluvium
* Alluvium Formasi Sorga
 
Gunung yang terdapat di Kabupaten Jembrana berjumlah 17 buah termasuk gunung yang tidak aktif. Dari jumlah tersebut, Kecamatan Melaya mempunyai gunung paling banyak sehingga topografi di Kecamatan Melaya termasuk berbukit-bukit. Dari 17 gunung yang dijumpai di Kabupaten Jembrana, ternyata Gunung Merbuk merupakan gunung tertinggi (1.386 m dpl) di Kabupaten Jembrana yang terletak di Kecamatan Jembrana, kemudian disusul dengan Gunung Mesehe (1.300 mdpl) di Kecamatan Mendoyo, Gunung Bangul (1.253 m dpl) di Kecamatan Negara, dan Gunung Lesung (1.047 m dpl) di Kecamatan Mendoyo.
 
[[Berkas:Morning landscape.jpg|jmpl|ki|250px|Persawahan di desa Melaya, Negara, kabupaten Jembrana]]
 
Jenis tanah yang berada di wilayah Kabupaten Jembrana terdiri dari:
# Tanah Latosol Coklat dan Litosol (''Inceptisol''), Jenis tanah ini tersebar di lima wilayah Kabupaten Jembrana, yang paling luas terdapat di Kecamatan Mendoyo ( 25.985 ha), di Kecamatan Melaya (16.319 ha), Kecamatan Negara dan Jembrana (14.130 ha), dan Kecamatan Pekutatan (12.169 ha).
# Tanah Alluvial Coklat Kelabu, jenis tanah ini merupakan tanah endapan sungai dengan luas kurang lebih 10.750 Ha sebagian besar terdapat di Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana (5.725 ha).
# Tanah Regosol Cokelat Kelabu, jenis tanah ini sebagian besar terdapat di Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana seluas 772 ha dan di wilayah Kecamatan Mendoyo seluas 648 ha. Tanah ini terbentuk oleh induk vulkanik intermedier dengan bentuk wilayah landai sampai berombak.
# Tanah Alluvial Hidromorf, jenis tanah ini terdapat di wilayah Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana khususnya di sepanjang wilayah pantai selatan dan di sekitar Desa Pengambengan dan Desa Cupel. Luas jenis tanah ini kurang lebih 1.420 Ha. Tanah ini merupakan sedimen darat dan laut yang dibentuk oleh lempeng pasir dan pecahan karang.<ref name="Jembrana"/>
 
=== Iklim ===
Suhu udara di wilayah Kabupaten Jembrana bervariasi antara 19°–33&nbsp;°C, untuk wilayah perbukitan dan pegunungan biasanya suhu bisa berada kurang dari 19&nbsp;°C. Tingkat kelembapan nisbi di wilayah ini pun bervariasi setiap bulannya antara 75%–81%. Wilayah Kabupaten Jembrana ber[[iklim muson tropis]] (''Am'') dengan dua musim yang dipengaruhi pergerakan angin muson, yaitu [[musim penghujan]] yang dipengaruhi oleh hembusan angin muson barat yang bersifat lembap dan basah dan [[musim kemarau]] yang dipengaruhi angin muson timur–tenggara yang bersifat kering dan dingin.
 
Musim kemarau di wilayah Jembrana berlangsung pada periode [[Mei]]–[[September]] yang merupakan periode bertiupnya angin muson timur–tenggara dan puncak musim kemarau terjadi pada bulan [[Juli]]. Sementara itu, musim penghujan di Kabupaten Jembrana berlangsung pada periode bulan-bulan basah [[November]]–[[Maret]] dan puncak musim hujan terjadi pada bulan [[Januari]] dengan curah hujan bulanan lebih dari 290&nbsp;mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Kabupaten Jembrana berkisar antara 1.300–1.900&nbsp;mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 80–140 hari hujan per tahun. Selain kedua musim tersebut, terdapat pula musim pancaroba yang merupakan musim peralihan antara musim penghujan dan musim kemarau ataupun sebaliknya dan musim ini terjadi pada bulan [[April]] dan [[Oktober]].
 
{{Jembrana weatherbox}}
 
== Pemerintahan ==
=== Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Jembrana}}
 
Bupati yang menjabat saat ini di kabupaten Jembrana ialah [[I Nengah Tamba]], didampingi wakil bupati [[I Gede Ngurah Patriana Krisna]]. Mereka menjadi pemenang pada pemilihan umum bupati Jembrana 2020, dan dilantik pada 26 Februari 2021, untuk periode 2021-2024.<ref>{{Cite web|last=detikcom|first=Tim|title=Lantik 6 Bupati-Wali Kota Terpilih di Bali, Ini Pesan Gubernur Koster|url=https://news.detik.com/berita/d-5472959/lantik-6-bupati-wali-kota-terpilih-di-bali-ini-pesan-gubernur-koster|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2021-02-27}}</ref>
 
{|class="wikitable mw-collapsible" style="text-align:center;"
! background: lavender;" |No.
! background: lavender;" colspan=2|Bupati
! background: lavender;" |Mulai jabatan
! background: lavender;" |Akhir jabatan
! background: lavender;" colspan=2|Wakil Bupati
|-
|17
! Partai
|[[Berkas:BUPATI Jembrana 2021-2024.jpg|100px]]
! Kursi
|[[I Nengah Tamba]]
|26 Februari 2021
|''petahana''
|[[Berkas:I Gede Ngurah Patriana Krisna.jpg|100px]]
|[[I Gede Ngurah Patriana Krisna]]
|-
|}
| [[Berkas:PDIPLogo.png|25px|Lambang PDI-P]] [[PDI-Perjuangan]]
 
| align="center"| 14
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jembrana}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jembrana}}
 
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Jembrana}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Jembrana}}
 
== Demografi ==
=== Suku bangsa ===
[[Berkas:Kesenian berko.jpg|jmpl|250px|Kesenian Berko, seni gamelan khas [[Suku Bali|Bali]] di Jembrana]]
[[Berkas:Tradisi Mekepung.jpg|jmpl|250px|Tradisi Makepung di Jembrana, mengendarai kereta dengan sepasang [[kerbau]].]]
 
Provinsi Bali merupakan rumah bagi etnis [[Suku Bali|Bali]] dan [[Suku Bali Aga|Bali Aga]], demikian juga di kabupaten ini. Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] dalam [[Sensus Penduduk Indonesia 2010|Sensus Penduduk Indonesia tahun 2010]], sebanyak 202.777 jiwa atau 77,50% dari 261.638 jiwa penduduk kabupaten Jembrana adalah suku [[Suku Bali|Bali]].<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://bali.bps.go.id/publication/2015/01/15/80f63868173e8f82811af56a/peta-sebaran-penduduk-menurut-suku-bangsa-provinsi-bali-hasil-sensus-penduduk-2000-dan-2010.html|title=Peta Sebaran Penduduk Menurut Suku Bangsa Provinsi Bali|date=15 Januari 2015|website=bali.bps.go.id|accessdate=18 Juni 2022|pages=9, 11|format=pdf|archive-date=2022-06-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20220630003203/https://bali.bps.go.id/publication/2015/01/15/80f63868173e8f82811af56a/peta-sebaran-penduduk-menurut-suku-bangsa-provinsi-bali-hasil-sensus-penduduk-2000-dan-2010.html|dead-url=no}}</ref> Penduduk Jembrana dari suku lainnya, banyak berasal dari suku [[Suku Jawa|Jawa]], dan sebagian lagi adalah orang [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Bugis|Bugis]], [[Suku Madura|Madura]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Suku Sasak|Sasak]], [[Suku Flores|Flores]], [[Suku Batak|Batak]], dan beberapa suku lainnya.<ref name="SUKU"/>
 
Berikut adalah banyaknya penduduk Kabupaten Jembrana berdasarkan suku bangsa pada tahun [[2010]]:<ref name="SUKU"/>
 
{| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
! style="background:#E0F0FF;" |No
! style="background:#E0F0FF;" |Suku
! style="background:#E0F0FF;" |Jumlah<br> ([[2010]])
! style="background:#E0F0FF;" |%
|-
| 1
| [[Berkas:Logo GOLKAR.jpg|25px|Lambang Partai Golkar]] [[Partai Golkar]]
| [[Suku Bali|Bali]]
| align="center"| 4
! style="text-align: right;" | 202.777
! style="text-align: right;" | 77,50%
|-
| 2
| [[Berkas:Gerindra.jpg|25px|Lambang Partai Gerindra]] [[Partai Gerindra]]
| [[Suku Jawa|Jawa]]
| align="center"| 4
| style="text-align: right;" | 28.180
| style="text-align: right;" | 10,77%
|-
| 3
| [[Berkas:DEMOKRAT.gif|25px|Lambang Partai Demokrat]] [[Partai Demokrat]]
| [[Suku Melayu|Melayu]]
| align="center"| 4
| style="text-align: right;" | 20.150
| style="text-align: right;" | 7,70%
|-
| 4
| [[Berkas:HANURA.jpg|25px|Lambang Partai Hanura]] [[Partai Hanura]]
| [[Suku Bugis|Bugis]]
| align="center"| 4
| style="text-align: right;" | 4.228
| style="text-align: right;" | 1,62%
|-
| 5
| [[Berkas:Pkb.jpg|25px|Lambang PKB]] [[Partai Kebangkitan Bangsa]]
| [[Suku Madura|Madura]]
| align="center"| 2
| style="text-align: right;" | 2.984
| style="text-align: right;" | 1,14%
|-
| 6
| [[Berkas:Contoh Logo Baru PKS.jpg|25px|Lambang PKS]] [[Partai Keadilan Sejahtera]]
| [[Suku Sunda|Sunda]]
| align="center"| 2
| style="text-align: right;" | 490
| style="text-align: right;" | 0,19%
|-
| 7
| [[Berkas:Partai_NasDem.svg|25px|Lambang NasDem]] [[Partai NasDem]]
| [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]
| align="center"| 1
| style="text-align: right;" | 321
| style="text-align: right;" | 0,12%
|-
| 8
| [[Suku Sasak|Sasak]]
| style="text-align: right;" | 231
| style="text-align: right;" | 0,09%
|-
| 9
| [[Suku Flores|Flores]]
| style="text-align: right;" | 164
| style="text-align: right;" | 0,06%
|-
| 10
| Suku lainnya
| style="text-align: right;" | 2.113
| style="text-align: right;" | 0,81%
|-
!
! Kabupaten Jembrana
! style="text-align: right;" | 261.638
! style="text-align: right;" | 100%
|-
! '''Total'''
! 35
|}
 
=== Agama ===
Pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014|Pemilu Legislatif 2014]], DPRD Jembrana terdapat 35 anggota legislatif dari 8 partai politik peserta pemilu.
[[Berkas:KITLV A1171 - Toegangspoort tot een tempel te Djembrana, KITLV 157831.tiff|jmpl|ka|250px|Sebuah [[Pura]] di Jembrana pada tahun 1935]]
 
Agama yang dianut penduduk kabupaten Jembrana sangat beragam dengan mayoritas beragama [[Hindu]]. Orang [[Suku Bali|Bali]] kebanyakan beragama [[Hindu]], dan sebagian beragama [[Islam]] dan [[Kristen]]. Sementara penduduk dari suku [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Bugis|Bugis]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Sasak|Sasak]] umumnya beragama [[Islam]]. Sebagian orang [[Suku Flores|Flores]], [[Suku Batak|Batak]], dan sebagian [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], beragama [[Kristen]].
Jembrana dibagi kedalam 4 dapil yaitu Dapil I Kecamatan Negara (10 kursi), Dapil II Kecamatan Melaya (7 kursi), Dapil III Kecamatan Mendoyo dan Pekutatan (11 kursi), Sedangkan Dapil IV Kecamatan Jembrana (7 kursi).
 
Berdasarkan data [[Kementerian Dalam Negeri]] tahun [[2023]], sebanyak 70,97% penduduk Jembrana menganut agama [[Agama Hindu|Hindu]]. Kemudian penduduk yang beragama [[Islam]] sebanyak 26,66%. Selebihnya beragama [[Kristen]] sebanyak 2,07%, dimana [[Protestan]] sebanyak 1,25% dan [[Katolik]] sebanyak 0,82%. Penduduk yang beragama [[Agama Buddha|Buddha]] sebanyak 0,29%, dan [[Konghucu]] kurang dari 0,01%.<ref name="DUKCAPIL"/> Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 912 pura , kemudian 63 masjid, 105 mushola, 34 gereja [[Protestan]], 3 gereja [[Katolik]] dan 7 vihara.<ref name="JEMBRANA"/><ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=13 Februari 2024|format=Visual}}</ref><ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Jembrana&wid=5101000000&lang=id|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Jembrana|website=ww.sp2010.bps.go.id|accessdate=19 Januari 2021|archive-date=2023-03-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230308145529/https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Jembrana&wid=5101000000&lang=id|dead-url=no}}</ref>
Untuk DPRD Provinsi Bali, Kabupaten jemrana diwakili 4 orang anggota legislatif. PDI Perjuangan 2 kursi, Partai Golkar 1 Kursi, Partai Demokrat 1 kursi.
 
== Tempat-tempat menarikPariwisata ==
Beberapa tempat wisata yang di kabupaten Jembrana:
* [http://www.pawongan.com/id/bali-tour-destination/temple/rambut-siwi-temple-west-bali/ Pura Rambut Siwi]
{{col|3}}
* Pura Rambut Siwi
* Pura Jati
* Pura Majapahit
Baris 106 ⟶ 268:
* Bendungan Palasari
* Pantai Medewi
* Tukad Gelar
* Bendungan Benel
* Bunut Bolong
* Pantai Pengeragoan
* Teluk Gilimanuk
* Taman Siwa Mahadewa Gilimanuk
* Air Terjun Juwuk Manis
* Taman dan Pura Jagatnatha
* Taman Pecangakan
{{EndDiv}}
 
== Galeri ==
<gallery widths="175" heights="175">
File:Palasari Reservoir.jpg|[[Bendungan Palasari]]
File:Bali Barat NP 2009.jpg|[[Taman Nasional Bali Barat]]
File:Gilimanuk Harbour, Bali, Indonesia - panoramio.jpg|Pelabuhan Gilimanuk
</gallery>
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.bali.go.id/City/index.asp?idList=370&nCat=Jembrana&nCha=Kabupaten/Kota Profil di bali.go.id] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061216055719/http://www.bali.go.id/City/index.asp?idList=370&nCat=Jembrana&nCha=Kabupaten%2FKota |date=2006-12-16 }}
* {{id}} [http://www.pawongan.com/id/bali-tour-destination/temple/rambut-siwi-temple/ Pura Rambut Siwi di pawongan.com]
 
{{Kabupaten Jembrana}}
{{Bali}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kabupaten Jembrana| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Bali|Jembrana]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Jembrana]]
[[Kategori:Kabupaten Jembrana| ]]