Laringgi, Marioriawa, Soppeng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
sejarah
k fix
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 10:
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
'''Laringgi''' adalah salah satu [[desa]] di [[Kecamatan]] [[Marioriawa, Soppeng|Marioriawa]], [[Kabupaten Soppeng]], [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]].
'''Laringgi''' adalah salah satu [[desa]] di [[Kecamatan]] [[Marioriawa, Soppeng|Marioriawa]], [[Kabupaten Soppeng]], [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia|Indonesia,]] yang lahir dari hasil pemekaran Kelurahan Manorang Salo Kecamatan Marioriawa. Pada Zaman Kerajaan Marioriawa, Wilayah Laringgi dahulu disebut Kampung Welongge yang dipimpin oleh seorang Matoa dengan gelar Matoa Welonge.Panamaan Laringgi di ambil dari kata Ringgi (Ringgit) yang menurut cerita rakyat Batu-Batu, pada zaman perjuangan Kemerdekaan RI, ada seorang yang kaya raya yang tinggal di Batu-Batu yang mempunyai mata uang Ringgit dari Emas dan untuk menghindari perampokan maka dibawalah hartanya tersebut berupa Ringgit Emas ke daerah tengah hutan (kini tempat tersebut menjadi Pemukiman berpenyakit kusta) dan disebunyikan dalam tanah dan sebagai penanda tempat tersebut adalah Pohon Asam (cempa).
 
Desa '''Laringgi''' merupakan sebuah desa hasil pemekaran dari Kelurahan Manorang Salo. yang dulunya merupakan sebuah Wilayah kerja Lembaga Peradilan Kerajaan Marioriawa bernama Pabbicara Manorang Salo Marioriawa, kemudian belanda merubah fungsinya menjadi lembaga struktur wilayah kekuasaan dengan status Onderdistrik/Kepala Desa dan kepalai oleh seorang Petta Pabbicara.
Daerah tersebut dinamai oleh masyarakat La Ringgi. dan dalam rencana pemekaran Kelurahan Manorang Salo, maka nama Laringgi menjadi Nama Desa baru hasil pemekaran dari Kelurah Manorang Salo
 
Nama Laringgi sebelum menjadi Nama Desa hasil pemekaran di dahului dengan beredarnya cerita bahwa pada zaman perjuangan penegakan kemerdekaan Negara RI telah terjadi penutupan dan penghadangan kepada orang-orang yang melintas di daerah perbatasan Welonge dengan Bapangi. Untuk menghindari penghadangan dan perampokan maka orang-orang yang ingin melintasi batas tersebut ia mengubur harta kekayaanya yang berupa Ringgi Ulaweng (Bhs Bugis) sambil menunggu keadaan yang tepat untuk melintas. Daerah inilah kemudian hari berubah menjadi tempat pemukiman baru dan dinamai Laringgi dan kemudian hari berubah menjadi sebuah dusun dan setelah reformasi menjadi nama Desa hasil pemekaran dari Kelurahan Manorang Salo
 
== Tempat Wisata ==
* Rumah Adat Bugis Sao Mario
{{Marioriawa, Soppeng}}
{{Authority control}}
 
 
{{Kelurahan-stub}}