Orang pendek: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k cosmetic changes |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(24 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox mythical creature
|Name = Orang pendek
|Similar_entities =
|Image = Orang Pendek.png
|Caption = Penggambaran artistik terhadap orang pendek
|Grouping =
|Sub_Grouping =
|AKA = ''Uhang pandak''
|Country = [[Indonesia]]
|Region = [[Sumatra]]
|Habitat = [[Hutan hujan tropis]]
|First_Attested =
}}
Dalam [[cerita rakyat]] [[Indonesia]], '''orang pendek''' (''uhang pandak'') adalah nama paling umum yang diberikan kepada makhluk yang konon menghuni daerah terpencil, terutama hutan pegunungan di pulau [[Sumatera]]. Makhluk tersebut diduga telah terlihat dan didokumentasikan setidaknya selama 100 tahun oleh suku-suku hutan, penduduk desa setempat, [[Hindia Timur Belanda|penjajah Belanda]], ilmuwan [[Dunia Barat|Barat]], dan pelancong. Konsensus di antara para saksi adalah bahwa hewan tersebut adalah hewan yang hidup di darat, [[Bipedalisme|bipedal]] [[primata]] yang ditutupi bulu pendek, berdiri dengan tinggi antara 80 dan 150 cm (30 dan 60 inci).<ref name="nevadajournal">{{cite news | last=Smith | first=Charles A. | title=Reported Find of Missing Link Will Be Probed | newspaper=Nevada State Journal | date=09-11-1924}}</ref>
== Lokasi ==
[[File:Farmland-batang bungo.jpg|thumb|right|Petani di dekat lahan yang baru dibuka di [[Taman Nasional Kerinci Seblat]], [[Sumatra]].]]
Meskipun orang pendek dan makhluk serupa secara historis dikatakan menghuni bentang alam [[Sumatera]] di [[Indonesia]], penampakan yang diklaim telah terjadi sebagian besar terdapat di [[Kabupaten Kerinci]], di Sumatra bagian tengah, dan khususnya di dalam perbatasan [[Taman Nasional Kerinci Seblat]] (TNKS).<ref name="kerinci">{{cite web | title=Kerinci Seblat National Park | year=2004 | publisher=[[Taman Nasional Kerinci Seblat]] | url=http://www.kerinci.org | access-date=2005-08-17}}</ref> Taman ini terletak 2° di selatan [[garis khatulistiwa]], terletak di dalam pegunungan [[Pegunungan Barisan|Bukit Barisan]] dan memiliki beberapa hutan hujan primer paling terpencil di dunia. Tipe habitat di dalam taman ini meliputi hutan hujan Dipterocarpaceae dataran rendah, hutan pegunungan, dan formasi pegunungan vulkanik di [[Gunung Kerinci]], puncak tertinggi kedua di Indonesia.<ref name="kerinci"/>
==Pengesahan==
Sumber-sumber berikut merujuk pada makhluk yang diklaim:
=== Suku Anak Dalam ===
[[Suku Anak Dalam]] ("anak-anak dari dalam hutan") – juga dikenal sebagai ''orang Kubu'', ''orang Batin Sembilan'', atau ''orang Rimba'' – adalah kelompok masyarakat nomaden yang secara tradisional tinggal di hutan dataran rendah [[Jambi]] dan [[Sumatera Selatan]]. Menurut legenda mereka, orang pendek telah menjadi bagian dari dunia mereka dan ikut menghuni hutan selama berabad-abad.
Di [[Taman Nasional Bukit Duabelas|Bukit Duabelas]], orang Rimba berbicara tentang makhluk yang dikenal sebagai ''hantu pendek'', yang deskripsinya sangat mirip dengan orang pendek. Namun, ''hantu pendek'' lebih dianggap sebagai entitas supernatural atau setan daripada makhluk hidup, dengan nama yang diterjemahkan menjadi ''hantu pendek''.<ref>Sager, Steven (2008). The Sky is our Roof, the Earth our Floor: Orang Rimba Customs and Religion in the Bukit Duabelas Region of Jambi, Sumatra [http://hdl.handle.net/1885/49351]</ref> Menurut orang Rimba, ''hantu pendek'' berkelana dalam kelompok beranggotakan lima atau enam orang, hidup dari makanan liar dan berburu binatang dengan kapak kecil. Makhluk tersebut mengklaim bahwa ia menyergap pemburu orang Rimba yang bepergian sendirian di hutan. Di sepanjang Sungai Makekal di tepi barat Bukit Duabelas, orang menceritakan legenda tentang bagaimana nenek moyang mereka mengakali makhluk licik namun bodoh ini selama perjalanan berburu, dan cerita tersebut sering digunakan untuk menyombongkan kecerdasan dan nalar mereka.
=== Penjajah Belanda ===
Pemukim [[Belanda]] di awal abad ke-20 memberi orang Barat pengenalan modern tentang hewan mirip orang pendek di Sumatra. Satu penemuan khususnya dilaporkan secara luas:
* ''Mr. van Heerwarden, menggambarkan pertemuan yang dia alami saat mensurvei tanah pada tahun 1923'':
<blockquote>
Saya menemukan makhluk gelap dan berbulu di dahan... Ia juga berbulu di bagian depan tubuhnya; warna di sana sedikit lebih terang daripada di bagian belakang. Rambut yang sangat gelap di kepalanya tergerai tepat di bawah tulang belikat atau bahkan hampir sampai ke pinggang... Seandainya ia berdiri, lengannya akan mencapai sedikit di atas lututnya; karena itu mereka panjang, tetapi menurutku kakinya agak pendek. Saya tidak melihat kakinya, tetapi saya melihat beberapa jari kaki yang bentuknya sangat normal... Tidak ada yang menjijikkan atau jelek pada wajahnya, juga tidak mirip kera.<ref name="nevadajournal" />
</blockquote>
==Lihat juga==
*[[Manusia Kera Bukit Timah]]
* ''[[Homo floresiensis]]''
* ''[[Homo luzonensis]]''
* [[Orang Mawas]]
* [[Ebu gogo]]
* [[Yeren]]
* [[Orangutan]]
== Referensi ==
{{reflist}}
==
* [https://www.theguardian.com/science/blog/2011/sep/08/orang-pendek-sumatra-mystery-ape Guardian Science Notes] September 2011
* {{Skeptoid | id=4077 | number=77 | title= Orang Pendek: Forest Hobbit of Sumatra| date=December 4, 2007 |quote = | access-date=27 Oktober 2020}}
===Terkait===
* [http://www.sciam.com/article.cfm?articleId=E33CE33C-E7F2-99DF-398486ECF156C73E Bipedalism in orangutans], from August 2007 issue of ''[[Scientific American]]''
[[Kategori:
[[Kategori:Kata dan frasa bahasa Indonesia]]
[[Kategori:Mitologi Indonesia]]
[[Kategori:Kriptid hominid]]
{{
|