Batalyon Infanteri 743: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Penambahan pejabat baru Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(21 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox military unit
| unit_name = Batalyon Infanteri 743/Pradnya Samapta Yudha
| image =
| caption = Lambang Yonif 743/
| start_date = '''[[19 Maret]] [[1965]]'''
| country = [[Indonesia]]
| allegiance =
| branch =
| type = Satuan Tempur
| role =Pasukan Senapan
| size =
| command_structure = [[
| garrison =Kupang, Nusa Tenggara Timur
| garrison_label =Markas
| nickname =Yonif 743/PSY
| patron =
| motto = ''Pradnya Samapta Yudha''
| colors =Hijau
| colors_label =Baret
| march =
| mascot =
Baris 23:
| equipment_label =
| battles =
| anniversaries =19 Maret
| decorations =
| battle_honours =
Baris 29:
| disbanded =
| flying_hours =
|commander1=
}}
'''Batalyon Infanteri 743/Pradnya Samapta Yudha''' atau '''Yonif 743/Pradnya Samapta Yudha''' adalah [[Batalyon]] Infanteri yang berada
== Sejarah ==
Pembentukan Yonif 743/PSY hingga seperti sekarang ini mengalami beberapa kali perubahan. Dimulai dari tahun 1950 dengan nama Batalyon Infanteri 706 Organik Kopas C Sunda Kecil. Dua tahun kemudian, Yonif 706 Kopas C direorganisir menjadi Batalyon Infanteri 706 ROI-6/VII. Enam tahun setelah itu (1958) diubah lagi menjadi Yonif 712 ROI II /RI-26,
hingga sekarang. Sepak terjang satuan ini dalam tugas operasi militer, berawal sejak tahun 1950 menghadapi pemberontak Republik Maluku Selatan (RMS), kemudian penumpasan pasukan DI/TII di Sulawesi Selatan (Sulsel) 1953, terus berlanjut hingga operasi penumpasan G30S/PKI 1965, yang semua itu berlangsung
Mayor Inf Sukrisno, lima prajurit Yonif 743/PSY gugur sebagai kesuma bangsa. Mereka adalah Pelda M. Lagawurin, Serma Matheus Mado, Kopda Paulus Bere Mau, Kopda Markus Loe, dan Prada I Wayan Rusmadi. Menurut catatan sejarah Yonif 743/PSY, satu tahun kemudian (1976) tiga orang prajurit kembali gugur dalam tugas operasi di Tim-Tim, yaitu Letda Inf Mukri Alwi, Kopda Nathan Pasu, dan Pratu Yahya M. Ali, 24 tahun kemudian, dua orang prajurit harus kehilangan nyawa demi menjaga Ibu Pertiwi di Tanah Timor, yakni Capa Yeskial Braste dan Kopda Wagiman.<ref name=palangan>PROFIL SATUAN, ''"BATALYON INFANTERI 743/PRADNYA SAMAPTA YUDHA"'', ''Palangan'', Volume 17 No. II Edisi Juni 2016, hlm. 39-44.</ref>
Baris 41:
Berbagai operasi militer telah dijalani. Sejak [[Orde Lama]] (Orla), pasukan [[Infanteri]] 743 Kupang ini telah menunjukkan pengabdiannya kepada negara. Operasi penumpasan kaum pemberontak [[Republik Maluku Selatan]] (RMS) 1950 menjadi awal tonggak peransertanya. Kemudian penumpasan pasukan DI/TII di Sulsel tahun 1953 yang terus berlanjut hingga operasi penumpasan pemberontakan [[G30S]]/PKI tahun 1965. Sedangkan selama masa pemerintahan Orde Baru (Orba) pasukan Infanteri 743 Kupang yang tergabung dalam tugas Udayana membantu operasi pemulihan keamanan Irian Barat tahun 1968. Geografis Provinsi NTT yang berbatasan langsung dengan Provinsi Timtim yang tengah bergolak—tugas amat berat dipikul Batalyon Infanteri 743 Kupang. Dalam suatu operasi di bulan Desember 1975, yang dipimpin Danyon Mayor Inf. Sukrisno, lima personel batalyon gugur dalam tugas negara itu. Mereka adalah Pelda M. Lagawurin, Serma Matheus Mado, Kopda Paulus Bere Mau, Kopda Markus Loe dan Prada I Wayan Rusmadi. Sedangkan menurut cacatan sejarah Batalyon Infanteri 743, personel yang gugur selama [[Operasi Seroja]] sejak tanggal 31-12-1967 sampai 16-5-1977 sebanyak delapan orang.
== Markas Peninggalan Kolonial Belanda ==
Markas/Kesatrian/Pangkalan Yonif 743/PSY, khususnya Markas Komando Batalyon (Makoyon) dan Kompi Markas (Kima) yang berada di ibu kota [[Provinsi Nusa Tenggara Timur]], [[Kupang]], menempati bangunan peninggalan kolonial Belanda, yang didirikan pada tahun 1683 oleh Jendral Van Der Broeck. Menurut cerita, tempat itu sebelumnya digunakan [[Belanda]] sebagai markas militer untuk menempatkan logistik pasukannya, sekaligus sebagai kamp tawanan. Di area markas Yonif 743/PSY ini, selain terdapat prasasti juga ada gua atau lorong bawah tanah menuju laut, yang berada persis di belakang markas. Dari dulu hingga sekarang, markas satuan tempur TNI Angkatan Darat ini populer di masyarakat dengan sebutan “Asrama Benteng”.
==Daftar Komandan==
* Letkol Inf Waris Ari Nugroho, S.E., M.Si. (2007-2009)
* Letkol Inf Arman Dahlan, S.Ip., M.M. (2009-2010)
* Letkol Inf Suyitno, S.Ip. (2010-2011)
* Letkol Inf Djone Ricky Lumintang, S.Sos. (2011-2012)
* Letkol Inf Pinsensius Manik, S.Ip. (2012-2013)
* Letkol Inf Budi Prasetyo, S.Ip. (2013-2014)
* Letkol Inf Fierman Sjafirial Agustus, S.Ip. (2014-2015)
* Letkol Inf Agus Setiandar. (2015-2016)
* Letkol Inf Si Made Rai Edi Astawa, S.Sos., M.P.M. (2016-2018)
* Letkol Inf Putu Tangkas Wiratawan, S.Ip. (2018-2019)
* Letkol Inf Wiji Untoro. (2019-2020)
* Letkol Inf Andi Lulianto, S.Ip. (2020-2022)
* Letkol Inf Andri Karsa, S.Sos., M.Han. (2022-2024)
* Letkol Inf Hery Mujiono (2024-Sekarang)
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Batalyon|tipe=infanteri}}
{{TNI-stub}}▼
[[Kategori:
[[Kategori:Kodam IX/Udayana|743]]
▲{{TNI-stub}}
|