Panbers: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(92 revisi perantara oleh 46 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox musical artist
|
|background = group_or_band
|
|caption = Panbers dalam [[Perangko]], tahun 2020
|origin = [[Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]
|years_active = 1963 - 2020
|
|label = {{hlist|[[Dimita Record]]
|past_members = {{plainlist|
* [[Hans Panjaitan]]
* [[Doan Panjaitan]]
* [[Asido Panjaitan]]
* [[Maxi Pandelaki]]
* [[Hans Noya]]
* [[Hendri Lamiri]]}}
|website =
}}
== Masa Kecil ==
Keempat bersaudara ini yaitu
=== Di Kota Palembang ===
Baris 22 ⟶ 28:
=== Mulai Menggeluti Musik ===
Musik bukan hal aneh lagi di keluarga Panjaitan. Sejak kecil, mereka sudah memiliki alat musik sendiri. Keinginan mereka bermusik tak lepas dari pengaruh keluarga yang memang suka pada musik utamanya [[lagu Rohani]], [[Lagu Batak]], dan lagu Barat yang tengah populer pada masa itu. Ibu mereka mahir bermain piano dan Ayah mereka senang main biola. Selain itu mereka juga terinspirasi pada group musik [[Koes Bersaudara]] yang sedang populer di awal periode tahun
=== Di Surabaya ===
Setelah lebih kurang 15 tahun di Palembang, tahun
Di Surabaya mereka kerap bermain di berbagai panggung hiburan dan acara-acara pesta dengan bayaran seadanya dan tanpa berpikir popularitas. Mereka pun belum berkarya sama sekali selain hanya sebagai pemain musik yang menyanyikan lagu orang, termasuk lagu Batak
=== Di Jakarta ===
Menjelang tahun
Pada tanggal [[25 Januari]] [[1969]] nama '''Panjaitan Bersaudara''' secara resmi disingkat menjadi '''Panbers''', Dengan mengibarkan bendera Panbers, mereka mencoba merintis karier di
== Perjalanan karier ==
Perjalanan karier Panbers yang dimotori oleh Benny Panjaitan, diawali dengan kemunculan pertama mereka lewat panggung di [[Istora Senayan]] Jakarta pada acara Jambore Bands 1970 yang membawa nama Panbers lebih dikenal luas. Di situ mereka sudah membawakan lagunya sendiri. Saat itu, mereka mentas dengan [[Koes Plus]] dan [[Syamsuar Hasyim|D’Lloyd]]. Usai dari situ, mereka mulai kerap muncul di [[TVRI (saluran televisi)|TVRI]], satu-satu siaran televisi yang ada di Indonesia era itu. Setelah kesempatan muncul di televisi semakin terbuka buat mereka, popularitas mereka pun mulai diperhitungkan.
Tahun 1971, Panbers membeli seperangkat alat musik milik [[Dara Puspita]]. Kelompok ini baru tiba dari konsernya di [[Jerman]] dengan memboyong alat musik bermerek '''‘Marchell’'''. Benny langsung tertarik membelinya dengan harga semuanya Rp 10 juta. Sebuah nilai yang sangat besar saat itu. Dengan alat musik baru itu, Panbers tayang di TVRI. Melengkinglah lagu-lagu orisinil karya mereka sendiri seperti ''Bye Bye'', ''Jakarta City Sound'', ''Akhir Cinta'', ''Hanya Semusim Bunga'' dan ''Hanya Padamu''. Keberhasilan ''performance'' mereka di televisi rupanya menarik perhatian seorang Manajer perusahaan piringan hitam [[Dimita Molding Industries]] berdarah [[Minangkabau]] bernama
=== Panbers Menjadi Salah satu Band Pelopor Musik Indonesia ===
Baris 53 ⟶ 59:
Dalam album vol. I dengan berani mereka selipkan satu lagu Batak berjudul ''“Masihol Ahu”''. Suatu gebrakan baru karena Rekaman Batak belum ada waktu itu. Ternyata sambutan orang Medan terhadap lagu Batak itu luar biasa, terbukti saat mereka bermain di [[Stadion Teladan]] Medan, dinding stadion sampai jebol oleh luapan penonton. Saat itu selebaran show mereka disebar pakai [[Helikopter]]. Hal itu membuat mereka bangga sebagai [[Orang Batak]], meskipun tak pernah tinggal di Medan.<ref name="tobadreams.wordpress.com"/>
Diakui atau tidak, Panbers adalah peletak dasar berpijak bagi para penyanyi dan musisi Batak di industri musik rekaman dan show-biz berskala nasional. Panbers adalah ikon, sumber inspirasi, panutan, dan standar bagi anak-anak muda Batak pada dekade 70-an dan 80-an. Misalnya '''[[The
== Perubahan Formasi ==
=== Merekrut Maxi Pandelaki ===
Untuk dapat mengikuti perkembangan musik, Panbers yang biasa tampil berempat, menambah personel ke dalam grup mereka pada awal periode tahun 1990-an. Mereka merekrut tetangga dan teman mereka sejak kecil bernama '''[[Maxi Pandelaki]]''' (lahir 1 Maret 1948). Ia bertetangga dengan kelompok ini saat tinggal di kawasan Hang Tuah, [[Kebayoran Baru]], [[Jakarta Selatan]]. Lelaki berdarah [[Minahasa]] ini kerap ikutan main musik di rumah Panbers walaupun hanya sebagai additional. Maxi diberi kesempatan untuk mengisi posisi bass. Dengan adanya seorang bassist baru, maka Doan Panjaitan lebih berfokus pada alat musik keyboard. Ia kali pertama ikut konsernya pada bulan Desember tahun 1979 di [[Manado]], [[Sulawesi Utara]]. Formasi berlima ini sempat mengelurkan beberapa album yang cukup sukses di pasaran. Bergabungnya Maxi telah memulai era baru kelompok Panbers yang tak lagi murni berasal dari keluarga Panjaitan.
=== Wafatnya Hans Panjaitan ===
Kiprah bermusik Panbers sempat
=== Merekrut Hans Noya ===
Pada akhir tahun 1990-an, posisi alm. Hans Pandjaitan sebagai gitaris diisi dengan seorang musikus berdarah [[Ambon]] yang bernama '''[[Hans Noya]]'''. Hans Noya mulai terlibat pada tahun
=== Merekrut Hendri Lamiri ===
Baris 69 ⟶ 75:
=== Wafatnya Doan Panjaitan ===
Bulan Oktober 2010, Panbers kembali ditinggalkan salah satu personelnya untuk selama-lamanya. Doan Panjaitan bassist dan keyboardist meninggal dunia pada tanggal 30 Oktober 2010 di [[Rumah sakit Budi Asih]] [[Jakarta Timur]] karena sakit komplikasi dan gagal ginjal yang dideritanya.<ref>{{Cite web |url=http://oktavita.com/doan-panjaitan-panbers-meninggal-dunia.htm |title=Salinan arsip |access-date=2015-08-26 |archive-date=2015-03-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150331122623/http://oktavita.com/doan-panjaitan-panbers-meninggal-dunia.htm |dead-url=yes }}</ref> Meski cukup terpukul dengan kehilangan Doan, Panbers bertekad kembali terus berusaha berkibar dengan karya-karyan mereka yang abadi.
== Prestasi Panbers ==
Panbers telah menciptakan lebih dari 700 lagu dalam ratusan album, baik yang beraliran pop, rock, rohani, keroncong bahkan Melayu. Hampir semua lagu panbers adalah ciptaan dari sang vokali Benny Panjaitan. Mereka sudah membuat vasiasi lagu kurang lebih dalam 15 bahasa daerah Indonesia. Misalnya lagu ''“Gereja Tua”'' yang membuahkan piringan emas kesembilan untuk Grup Panbers<ref>{{Cite web |url=http://hurek.blogspot.com/2006/10/benny-panjaitan-panbers-sang-legenda.html |title=Salinan arsip |access-date=2015-08-28 |archive-date=2015-03-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150325011627/http://hurek.blogspot.com/2006/10/benny-panjaitan-panbers-sang-legenda.html |dead-url=yes }}</ref> telah dibuat dalam 10 versi bahasa daerah. Hal itu menjadi salah satu kekuatan group ini, disamping keutuhan mereka yang tak pernah mengalami perseteruan dan perpecahan yang mengakibatkan bongkar pasang personel.
Kelompok Panbers masih eksis meramaikan dunia musik Indonesia, tidak hanya aktif show-show ke daerah-daerah namun mereka juga masih meliris album. Selama lebih dari 4 dekade sejak pemunculan pertama 1972 seluruh Indonesia dari [[Medan]] sampai [[Merauke]] sudah dikunjungi minus [[Banda Aceh]]. Berbagai panggung pertunjukan mulai Convention Hall kota-kota besar sampai lapangan bola terbuka di daerah-daerah terpencil pernah dijalani Panjaitan Bersaudara dalam rangka Tour-show.
Dalam perjalanan karier bermusiknya, Panbers telah menerima banyak anugerah penghargaan dari jumlah penjualan album yang mereka raih di pasaran maupun atas prestasi mereka. Sejak kemunculannya di TVRI pada 1972, Panbers mulai menerima penghargaan sebagai band yang cukup digandrungi. Tahun 1975, Panbers menerima piringan emas untuk lagu ''“Bebaskan”'' yang digemari pada tahun 1974 sampai 1975 dalam Angket Musik Indonesia. Tahun 1976 menerima piala khusus dari [[Bank Tabungan Negara]]. Hampir setiap tahunnya, Panbers memperoleh Angket Musik Indonesia [[Puspen Hankam]]. Antara lain dengan lagu; ''“Terlambat Sudah”'' tahun 1976, ''“Perantau”'' tahun 1977, dan lagu ''“Merana”'' tahun 1978. Seluruhnya ada 11 platinum. Diantaranya
Piringan Emas
Baris 88 ⟶ 94:
# 1976 Maafkan Daku
Piala
# 1972 Sebagai Band Favorite acara ''[[Kamera Ria]]'' TVRI
# 1975-1977 Sebagai group Band paling digemari
# Angket Musika Indonesia Siaran ABRI
Baris 94 ⟶ 100:
Mereka juga mempunyai pengalaman manggung di 350 kota besar-kecil dalam rangka real show. Bahkan, daerah terpencil di perbatasan [[Filipina]]-[[Sulawesi Utara]] maupun perbatasan [[Maluku Tenggara]]-[[Irian Jaya]] ([[Papua]]), Pedalaman [[Buntok]] ([[Kalteng]]), [[Tantena]] dan [[Luwuk]] dan beberapa negara, seperti Amerika, Perjalanan show ke [[Israel]] ([[Jerusalem]]) pada Februari 2007, [[Singapura]], [[Malaysia]], dan [[Hong Kong]] sudah dikunjunginya.
▲== Benny Panjaitan ==
== Regenerasi ==
Jejak keluarga Panbers dalam dunia musik ternyata telah diikuti oleh anak-anak mereka. Panbers seolah telah mempersiapkan juniornya sejak tahun 1998, dengan membentuk sebuah kelompok musik yang bernama '''The Boss'''.<ref>http://www.poskotanews.com/2012/12/27/the-boss-band-penerus-panbers/(red){{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Group ini dimotori oleh putra Benny Panjaitan yang bernama '''Dino Panjaitan''' (Vokalis,Bass, Arr dan Komposer) yang memang kuat musikalitasnya, '''Panya Panjaitan''' (putra Alm Hans Panjaitan) sebagai Drummer, serta '''Bambang Rahmadi''' pada Lead Guitar dan '''Jetro Pelenkahu''' pada keyboarda Berapa pengamat mengatakan bahwa mereka seperti cikal bakal Panbers sendiri, karena dianggap belum bisa lepas dari bayang-bayang Panbers. Meskipun dilihat dari Genre, The Boss jauh dari bayang-bayang Panbers. Mereka telah mempersiapkan lagu-lagu yang mempunyai kualitas untuk dipersembahkan kepada para penggemar Panbers dan pecinta musik Indonesia pada umumnya. Seperti ''Dan'',''Fallin'',''Terima kasih'',''Terbang dan Melayang'' adalah beberapa lagu yang siap dipersembahkan.
Sebelumnya keberlangsungan Panbers di dunia musik Indonesia sempat diperkirakan akan dilanjutkan oleh anak-anak dari para personil: '''Panya Panjaitan'''(putra dari Hans Panjaitan), '''Dino Panjaitan'''(putra dari Benny Panjaitan), '''Adolf Panjaitan'''(putra dari Doan Panjaitan), dan '''Premierio Panjaitan'''(putra dari Asido Panjaitan). Beberapa pengamat menyambut baik ide mereka yang sempat membuat sebuah group dengan nama '''Bravo Band'''. Sempat menamai band itu dengan nama '''The Panbers'''. karena diharapkan sebagai pelanjut dari Panbers agar dapat terus menyemarakkan dunia musik Indonesia. Namun ternyata tidak semua personilnya mau berfokus pada dunia musik. Akhirnya menyisakan Dino dan Panya saja. Keduanya pun kemudian merekrut teman-temannya di luar keluarga Panjaitan untuk memenuhi formasi band mereka. Band ini kemudian dikenal dengan nama ''The Boss''.
== Diskografi
=== Album ===
Sampai lebih dari 4 dekade ini sudah banyak rekaman lagu dalam bentuk Piringan Hitam, kaset,dan CD yang mereka keluarkan. Tak sedikit yang menjadi hits yang secara konsisten membuktikan eksistensi Pandjaitan Bersaudara yang melegenda. Diantaranya : ''[[Gereja Tua]]'', ''[[Cinta dan Permata]]'', ''[[Kami Cinta Perdamaian]]'', ''[[Indonesia My Lovely Country]]'', ''[[Akhir Cinta]]'', ''[[Jakarta City Sound]]'', ''[[Haai]]'', dan ''[[Terlambat Sudah]]'' Lagu-lagu tersebut menjadi legenda yang kerap diingat oleh para pecinta musik tanah air. Album rekaman yang telah dihasilkan oleh kelompok ini diantaranya :▼
* ''[[Volume 1 (Album Panbers)|Volume 1]]'' (1971)
* ''[[Sound 2 (Mengapa Begini)]]'' (1972)
* ''[[Sound 3 (1 + 1 = 3)]]'' (1973)
* ''[[Sound 4 (Ayah)]]'' (1973)
* ''Sound 5'' (1973)
* ''Sound 6'' (1973)
* ''[[Sound 7 (Kali Ciliwung)]]'' (1973)
▲Sampai lebih dari 4 dekade ini sudah banyak rekaman lagu dalam bentuk Piringan Hitam, kaset,dan CD yang mereka keluarkan. Tak sedikit yang menjadi hits yang secara konsisten membuktikan eksistensi Pandjaitan Bersaudara yang melegenda. Diantaranya
PT. Dimita Moulding Industries
Baris 173 ⟶ 170:
# 4. ''Das Steigh Am Waldesrand'' ~ Rintihan Cintaku
# 5. ''Erinerungen'' ~ Cinta Abadi
# 6. ''Friedenszeit'' ~ Musim Bunga<ref>{{Cite web |url=http://isranpanjaitan.com/panbers/otobiografi-panbers/ |title=Salinan arsip |access-date=2015-08-25 |archive-date=2015-07-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150703072102/http://isranpanjaitan.com/panbers/otobiografi-panbers/ |dead-url=yes }}</ref>
==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
# ‘Maestro’, Kisah Perjalanan Karier Musik Group Musik Panbers, Adolf Panjaitan, ed. tahun 2007.
{{Authority control}}
[[Kategori:Grup musik Indonesia]]
|