Konten dihapus Konten ditambahkan
gbg dari dien
Nafisathallah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(122 revisi perantara oleh 61 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Lihatpula|Ad-Din dan Al-Millah}}
'''Din''' atau '''dien''' berasal dari [[Bahasa Arab]] (Ad Diin).
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
 
{{rapikan}}
== Makna secara bahasa ==
'''Din''' atau '''dien''', دين ([[Bahasa Arab]]), דין ([[Bahasa Ibrani]]) adalah sebuah kata dalam yang umumnya terkait dengan Islam, tetapi juga digunakan dalam [[Yudaisme]] dan Kekristenan Arab. Istilah ini sering diterjemahkan sebagai "[[jiwa]]" bisa juga “[[Agama]]”.<ref>{{Cite web|title=Inilah Tiga Kata untuk Agama, Tapi Beda Maknanya|url=https://www.nu.or.id/nasional/inilah-tiga-kata-untuk-agama-tapi-beda-maknanya-tBarg|website=NU Online|language=id-id|access-date=2023-11-30}}</ref><ref>{{Cite web|last=Administrator|title=Makna Agama Di Tengah Pluralitas Masyarakat|url=https://puslitbang1.kemenag.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=10:artikel-opini&catid=12:ilmiah&Itemid=205|website=Puslitbang Kehidupan Keagamaan|access-date=2023-11-30}}</ref>
Secara bahasa, din berarti tradisi, perilaku, perhitungan, kekuasaan, hukum, ketaatan, balasan, peraturan.
 
== Makna secara istilah ==
Secara istilah, din dapat didefinisikan sebagai peraturan [[Allah]] yang membawa orang-orang berakal ke arah kebahagiaan dunia dan akhirat, yang mencakup masalah [[aqidah]] dan [[amal]]. Ia adalah suatu sistem yang mencakup peraturan-peraturan yang menyeluruh, serta merupakan "undang-undang" yang lengkap dalam semua urusan hidup [[manusia]] untuk kita terima dan mengamalkannya secara total. Sehingga pengertian din itu lebih luas ketimbang pengertian [[agama]].
 
=== Dalam Alkitab Ibrani ===
Din tidak bisa disamakan dengan [[agama]] sesuai dengan ayat:
 
Kata ''Dīn'' (Bahasa Ibrani: דִּין) disebutkan sebanyak 24 kali dalam Alkitab Ibrani, yang berarti ''–untuk mengadili'', atau ''–melakukan penghakiman'', atau ''–untuk menghakimi''. The intransitive usage of the verb loosely means ''–to be obedient, submissive''. The transitive verb usage denotes ''requite, compensate, rule, govern, obedience, abasement, recompense, requiter, governor''.
:3:83: Maka apakah mereka mencari ‘agama’ yang lain dari ‘agama’ Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri (''aslama'') segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah saja mereka dikembalikan.
 
{{Cquote|Tehilim 7:9 (Mazmur 7:8) יהוה י'''דין''' עמים שפטני יהוה כצדקי וכתמי עלי׃.
Mengacu kepada terjemahan yang kita lihat di atas, maka ‘diinillah’ sering diartikan sebagai ‘agama Allah’, sehingga ad diin tidaklah pas diterjemahkan dengan agama. Sebab dengan menterjemahkan ad diin dengan agama akan timbul beberapa pertanyaan, apakah Allah mempunyai agama lalu agama Allah apa sewaktu Allah mengutus Ibrahim/Abraham, Musa dan Isa/Yesus? Bagi ustadz yang mempercayai agama samawi (langit) ada 4 lalu apakah Allah berganti agama saat Allah menurunkan agama itu pada ummatNya masing-masing?
 
Terjemahan Inggris :''The L<small>ORD</small> '''judges '''the peoples; Vindicate me, O L<small>ORD</small>, according to my righteousness and my integrity that is in me.
Maka untuk mencari referensi apa itu ad diin kita lihat dari ayat-ayat lain mengenai ad diin:
 
Terjemahan Indonesia : TUHAN '''mengadili''' bangsa-bangsa. Hakimilah aku, TUHAN, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas.}}
:24:2: Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) hukum Allah (''diinullah''), jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.
 
=== Dalam Al Quran ===
:12:76: Maka mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya. Demikianlah Kami atur untuk (mencapai maksud) Yusuf. Tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya menurut undang-undang raja (''dinul malik''), kecuali Allah menghendaki-Nya. Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki; dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.
 
Kata Din muncul dalam sebanyak 79 ayat dalam Al-Qur'an, tetapi karena tidak ada definisi terjemahan yang tepat, istilah tersebut menjadi subyek kesalahpahaman dan perbedaan pendapat. Misalnya, istilah ini sering diterjemahkan dalam bagian Al-Qur'an sebagai "agama". Namun, dalam Al Qur'an itu sendiri, tindakan penyerahan kepada Tuhan selalu disebut sebagai Din, bukan sebagai "mazhab" ( مذهب) yang merupakan kata dalam bahasa Arab untuk "agama".
Dengan demikian ad diin adalah lebih tepat difahami sebagai hukum atau undang-undang
 
istilah Dīn juga banyak digunakan dalam terjemahan Al-Qur'an dalam arti yang lain. Yang paling terkenal dalam al-Fatihah. istilah ini diterjemahkan di hampir semua terjemahan sebagai "penghakiman":
Jadi
 
{{Cquote|Al Fatihah 1:4 : مَٰلِكِ يَوْمِ '''ٱلدِّينِ
'''diinulllah''' = undang-undang/hukum Allah
 
Maliki yawmi '''d-diin'''
'''diinulhaq''' = undang-undang/hukum yang haq
 
Terjemahan Bahasa Inggris : "Master of the Day of '''Judgment'''".
'''diinul Islam''' = undang-undang/hukum Islam.
 
Terjemahan Bahasa Indonesia : "Yang menguasai hari '''penghakiman'''".}}
Dihubungkan dengan QS.3/83 diatyas maka sebenarnya yang ayat tersebut harusnya lebih tepat dimaknai sebagai berikut:
 
=== Dalam sudut pandang Islam ===
<pre>
 
3:83: Maka apakah mereka mencari ‘hukum / aturan’ yang lain dari ‘hukum’ Allah, padahal
Secara istilah khusus, din [[Islam]] dapat didefinisikan sebagai peraturansistem hidup dari [[Allah]] yang membawamengatur orang-orang yang berakal ke arah kebahagiaan dunia dan akhirat, yang mencakup masalah [[aqidah]] dan [[amal]].Din Iaini adalah suatu sistem yang mencakup "peraturan-peraturan" yang menyeluruh, serta merupakan "undang-undang" yang lengkap dalam semua urusan hidup [[manusia]] untuk kita terima dan mengamalkannya secara total. Sehingga pengertian din itu lebih luas ketimbang pengertian [[agama]].
kepadaNya-lah menyerahkan diri (aslama) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka
 
maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.
Segala yang ada di alam semesta juga ber-agama, yaitu agama Allah, sesuai dengan ayat dalam [[Al-Quran]]:
</pre>
 
Hukum adalah suatu tingkatan keilmuan yang paling tinggi dan paling haq karena itu datangnya dari Allah. Hukum adalah keilmuan yang tidak bisa dibantah dan diingkari sebab semua apa yang dilangit dan dibumi melakukan segala sesuatu berhadarkan hukum yang dibuat Allah. Jadi ''diinullah'' adalah ilmu diatas segala ilmu yang ditemukan manusia.
:3:83: Maka apakah mereka mencari ‘agama’ yang lain dari ‘agama’ Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri (''aslama'') segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah saja mereka dikembalikan.
 
Mengacu kepada terjemahan yang kita lihat di atas, maka ‘diinillah’ diartikan sebagai ‘agama Allah’.
 
Agama Allah diturunkan dari langit (agama samawi) melalui para utusan-Nya, seperti nabi Adam, nabi Ibrahim, nabi Musa, nabi Isa dan nabi Muhammad (shollallahu 'alaihi wa sallam), agama yang diturunkan adalah agama yang sama, hanya saja [[syariat]]-nya yang berbeda-beda.
 
Maka untuk mencari referensi apa itu ad diin kita lihat dari ayat-ayat lain mengenai ad diin:
 
:24:2: Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) hukumagama Allah (''diinullah''), jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.
 
:12:76: Maka mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya. Demikianlah Kami atur untuk (mencapai maksud) Yusuf. Tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya menurut undang-undang raja (''dinul malik''), kecuali Allah menghendaki-Nya. Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki; dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.
 
Apa yang diperjuangkan para Nabi dan Rasul sejak zaman Adam, Nuh, AbrahamIbrahim, Musa , YesusIsa hingga Muhammad adalah penegakkan Dien yaitu Dien yang berlaku di alam semesta yang disebut dengan Sunnatullah.Islam, Sifat dari Sunnatullah ini adalahyaitu berserah diri kepada ketentuan Allah sebagai Rabb (Pencipta, Pemelihara, Penghancur). Keberserahdirian inilah yang kemudian diistilahkan dengan Islam.
 
'''Penegakkan Dien selaluAllah bertentangandari denganmasa hukum/aturanke yang adamasa'''
 
Karena yang diperjuangkan adalah sistem atau aturan yang tidak menghendaki pencampuran dengan aturan selain Din Allah, sehingga mayoritas para Rasul yang diutus selalu berlawanan dengan kekuasaan yang berlaku saat itu, mari kita lihat contohnya
<pre>
Allah X Thagut
:
Adam X Iblis
Nuh X Kanaan
AbrahamIbrahim X Nimrod
Musa X Firaun (Ramses II)
Isa X Herodes
Muhammad X Abu JahlQuraisy
: X :
Muslim X Musyrik/Kafir.
</pre>
 
'''Perjuangan Para Rasul Dilaksanakan Tanpa Menggunakan Kekerasan'''
 
Bertujuan mengubah paradigma masyarakat yang menggunakan hukum/isme selain dari Allah agar kembali menggunakan hukum/isme/aturan Allah. Ini dilaksanakan sebagaimana halnya Musa (alaihissalam) berdakwah di Mesir, perjuangan da'wah Isa/Yesus (alaihissalam) dan dua belas murid di Palestina serta da'wah Muhammad (shallallahu alaihi wa sallam) di Makkah.
 
Adapun peperangan terjadi ketika suatu negara yang dipimpin Rasul diserang oleh kekuatan yang berniat menghancurkan Din yang sudah diimplementasikan dalam bentuk kedaulatan / negara.
Baris 64 ⟶ 70:
'''Agama Adalah Produk Sejarah'''
 
Agama yang berkembang saat ini adalah produk sejarah yang berasal dari pertentangan politik (schism) diantaradi antara pengikut-pengikutnya sesuai dengan Al-Baqarah:213
 
'' Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.''
 
Setelah terjadi perselisihan kemudian Allah mengirimkan para Utusanrasul (utusan) untuk memperbaiki keadaan perpecahan tersebut (Islamuntuk kembali), sebagaimanakepada halnya ajaran IslamDIN yang dibawabenar: oleh Isa Al-Masih yang kemudian berpecah menjadi ajaran Orthodox, Katholik dan Protestan, dan juga perpecahanDIN Islam yang dibawa Muhammad menjadi ajaran Sunni dan Syi'ah. Pengutusan para Rasul ini (apapun sebutan mereka) selalu terjadi hingga akhir peradaban manusia.
 
== Daftar Referensi ==
<references />
 
== {{Authority control}} ==
[[Kategori:Istilah Islam]]
[[Kategori:Kata dan frasa Arab]]