Wilhelmus van Bekkum: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Albert101032 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(31 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Christian leader
|type = bishop
|honorific-prefix = [[Monsinyur|Mgr.]]
|name = Wilhelmus van Bekkum
|honorific-suffix = [[Serikat Sabda Allah|S.V.D.]]
|title = [[Keuskupan Ruteng|Uskup Emeritus Ruteng]]
|image =
Baris 9:
|church = [[Gereja Katolik Roma]]
|archdiocese =|province =|metropolis=|diocese = [[Keuskupan Ruteng|Ruteng]]|see =
|elected =|appointed = 8 Maret 1951<br/>({{age in years and days|1910|3|13|1951|03|08}})
|term=|term_start =|quashed =|term_end = 10 Maret 1972<br/>({{age in years and days|1910|3|13|1972|03|10}})
|predecessor = |opposed = |successor = [[Vitalis Djebarus]], [[Serikat Sabda Allah|S.V.D.]]
|other_post =
<!---------- Orders ---------->
|ordination = [[18 Agustus]] [[1935]]<ref name = CH>{{cite web|url = http://www.catholic-hierarchy.org/bishop/bvbek.html|title=Catholic Hierarchy|accessdate=26 Februari 2013}}</ref><br/>({{age in years and days|1910|3|13|1935|8|18}})|ordinated_by =
|consecration = [[13 Mei]] [[1951]]<br/>({{age in years and days|1910|3|13|1951|5|13}})|consecrated_by = [[Heinrich Leven]], [[Serikat Sabda Allah|S.V.D.]]
|cardinal = |rank =
<!---------- Personal details ---------->
|birth_name = Wilhelmus van Bekkum
|birth_date = {{birth date|1910|3|13}}
|birth_place = {{flagicon|Belanda}} [[Achterveld]], [[Leusden]], [[Utrecht]], [[{{flagcountry|Belanda]]}}
|death_date = {{death date and age|1998|2|11|1910|3|13}}
|death_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Rumah Sakit St.Santo Rafael Cancar]], [[Ruteng, Manggarai|Ruteng]], [[Kabupaten Manggarai]], [[Nusa Tenggara Timur]], [[{{flagcountry|Indonesia]]}}<ref>{{Cite web|url=https://www.facebook.com/notes/fransiskus-borgias-m/altar-compang-sebuah-kilas-balik/10152386906759733/}}</ref>
|buried = {{flagicon|Indonesia}} [[Gereja Katedral Ruteng]], [[IndonesiaWatu, Langke Rembong, Manggarai]]<ref>{{Cite web|url=http://www.katedralruteng.com/pater-eickmann-pulang-ke-manggarai/|title=Salinan arsip|access-date=2016-10-02|archive-date=2015-10-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20151012041329/http://www.katedralruteng.com/pater-eickmann-pulang-ke-manggarai/|dead-url=yes}}</ref>
|nationality = {{flag|Belanda}}
|religion = [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]]
|parents =Gerrit Van Bekkum (Ayah) dan Hendrika Van de Wetering (Ibu)|occupation =|profession =
|residence = [[Keuskupan Ruteng]]
|parents =|occupation =|profession =
|previous_post = {{unbulleted list|}}
|alma_mater =
Baris 37 ⟶ 36:
}}
 
'''Mgr. Wilhelmus van Bekkum, {{post-nominals|post-noms=[[Serikat Sabda Allah|S.V.D.]]}}''' ({{lahirmati|[[Achterveld]], [[Leusden]], [[Utrecht]], [[Belanda]]|13|3|1910|[[Ruteng,Rumah Manggarai|RutengSakit St. Rafael Cancar]], [[KabupatenRuteng, Manggarai]], [[Nusa Tenggara Timur|NTT]], [[Indonesia]]|11|2|1998}}) adalah [[Uskup]] [[Keuskupan Ruteng|Ruteng]] yang berkarya sejak terbentuknya [[Vikariat Apostolik]] Ruteng tahun 1951 sampai pensiun pada tahun 1972.
 
== Latar belakang ==
Wilhelmus lahir dari pasangan Gerrit Van Bekkum dan Hendrika Van de Wetering. Setelah lulus dari pendidikan dasar, ia melanjutkan pendidikanya di Seminari di [[Uden]], [[Belanda]] selama enam tahun. Setelah lulus dari seminari, ia bergabung dengan [[Serikat Sabda Allah]] pada tahun 1929. Ia mengucapkan kaul kekalnya pada 18 Agustus 1935 di [[Teteringen]], [[Belanda]]. Ia kemudian mendalami ilmu [[etnografi]].
 
== Karya ==
Van Bekkum ditahbiskan menjadi [[imam]] [[Serikat Sabda Allah]] pada 18 Agustus 1935 dalam usia 25 tahun. Pada tahun 1936, ia menuju Indonesia dengan mengarungi laut selama lima pekan, kemudian tiba di Jakarta. Ia ditugaskan di Ende lalu ditugaskan kembali di Ruteng dan tiba pada tahun 1937. Sampai tahun 1940, ia mengemban tugas sebagai pastor pembantu. Per Maret 1940, ia mendapat tugas baru sebagai inspektur untuk 42 Sekolah Dasar Katolik di seluruh Manggarai. Seiring dengan ilmu etnologi yang telah dipelajarinya, ia berantusias dalam melakukan penelitian adat dan budaya Manggarai. Ia kemudian diinternir oleh tentara Jepang ke Sulawesi. Setelah tahun 1945, ia kembali ke Manggarai dan melanjutkan penelitian selama tiga tahun. Pada Januari 1946, Van Bekkum diangkat dan dilantik menjadi Deken Wilayah Manggarai.<ref name="tony"/>
Van Bekkum ditahbiskan menjadi [[imam]] [[Serikat Sabda Allah]] pada 18 Agustus 1935 dalam usia 25 tahun. Pada 8 Maret 1951, ia ditunjuk menjadi [[Vikaris Apostolik]] pertama Ruteng dengan gelar Uskup Tituler [[Tigias]]. Hal ini bersamaan dengan Vikariat Apostolik Ruteng. Ia kemudian ditahbiskan menjadi Uskup pada [[13 Mei]] [[1951]].
 
Pada tahun 1951, ia menjadi Warga Negara Indonesia. Pada 8 Maret 1951, ia ditunjuk menjadi [[Vikaris Apostolik]] pertama Ruteng dengan gelar Uskup Tituler [[Tigias]]. Hal ini bersamaan dengan Vikariat Apostolik Ruteng. Ia kemudian ditahbiskan menjadi Uskup pada 13 Mei 1951. [[Keuskupan Agung Ende|Vikaris Apostolik Emeritus Kepulauan Sunda Kecil]], [[Heinrich Leven]], S.V.D. yang bergelar Uskup Tituler Arca di Armenia menjadi Penahbis Utama, dengan didampingi [[Keuskupan Larantuka|Vikaris Apostolik Larantuka]] bergelar Uskup Tituler Alinda, [[Gabriel Wilhelmus Manek]], S.V.D. dan [[Keuskupan Agung Ende|Vikaris Apostolik Endeh]], [[Antonius Hubertus Thijssen]], S.V.D. yang bergelar Uskup Tituler Nilopolis. Selama menjadi Vikaris Apostolik, ia memberi perhatian tentang persoalan pembaharuan liturgi di daerah misi.
 
Bersama dengan R.P. Leo Perik, S.V.D. dan para misionaris lainnya, ia membidani lahirnya Seminari Pius XII Kisol, yang mulai defenitif dengan aktivitas belajar mengajar pada 8 September 1955.<ref>{{cite web|url=http://www.floresa.co/2015/09/10/hanya-781-persen-alumni-yang-jadi-imam-sanpio-gagal/|title=Hanya 7,81 Persen Alumni yang Jadi Imam: Sanpio Gagal?}}</ref>
 
Dalam Kongres Internasional tentang Liturgi Pastoral pertama di [[Assisi]], [[Italia]] pada 18–22 September 1956, van Bekkum menyarankan restorasi diakon permanen untuk negara misi, dengan menyatakan juga bahwa hal ini bukan hanya untuk di Ruteng yang dipimpinnya, tetapi juga bagi rekan-rekannya yang sangat banyak jumlahnya.<ref>{{cite paper|title=The Liturgical Revival in the Service of the Missions|last=Van Bekkum|first=Wilhelmus|publisher=Liturgical Press|year=1957}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=KC8FmiU4G40C&pg=PA33&lpg=PA33|last=Keating|first=James|year=2006|title=The deacon reader|publisher=Gracewing Publishing.}}</ref><ref>{{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=sc69CwAAQBAJ&pg=PA40&lpg=PA40}}</ref> Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyatakan suatu argumen persuasif tentang nilai yang diperoleh dengan mengembalikan doa umat dan prosesi persembahan dalam ritus Misa, setidaknya di negara-negara misi.<ref>{{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=QCO3Oc9C87wC&pg=PA242&lpg=PA242}}</ref> Sebelum Kongres ini, ia menjadi ketua dalam Kongres Persiapan untuk 50 orang misionaris bersama dengan Pater Hofinger S.J. dari Manila, Filipina. Dalam kongres persiapan itu, fokus utama pembahasan adalah masalah pembaharuan dan penyesuaian liturgi di tanah misi, partisipasi umat dalam Ekaristi, dan penggunaan [[bahasa ibu]] dalam pewartaan sabda.<ref name="tony"/>
 
Ia kemudian menjadi Penahbis Pendamping bagi Mgr. [[Theodorus van den Tillaart]], S.V.D. sebagai Uskup Tituler Mulia ketika diangkat sebagai [[Keuskupan Atambua|Vikaris Apostolik Atambua]] pada 29 Juni 1958. Ia turut berperan dalam terbitnya suatu buku nyanyian liturgis, yakni ''Dere Serani''.<ref>{{cite web|url=http://kanisiusdeki.blogspot.co.id/2016/04/ritual-persembahan-kurban-di-manggarai.html}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.facebook.com/notes/fransiskus-borgias-m/buku-tua-dari-manggarai/10152351484099733/}}</ref>
 
Seiring peningkatan status Vikariat Apostolik Ruteng menjadi Keuskupan Ruteng yang terjadi terkait Konstitusi Apostolik ''Qoud Christus Adorandus'' tentang berdirinya HirarkiHierarki Gereja Katolik di Indonesia secara mandiri oleh [[Paus Yohanes XXIII]], maka status Mgr. van Bekkum berubah dari Vikaris Apostolik Ruteng menjadi Uskup Ruteng sejak 3 Januari 1961. Sebagai Uskup Ruteng pertama, ia meletakkan dasar untuk secara intensif memulai karya penyebaran dan pendalaman iman. Selain itu pembagunan-pembangunan sekolah dan pemekeran paroki terus dijalankan. Kehadiran sekolah tersebut mampu menjadi media dan sarana pewartaan yang efektif bagi pendewasaan dan pematangan iman. Selain itu, usaha pemandirian dalam bidang ketenagaan telah dimulai dan dirintis.<ref>{{cite web|url=http://stritapiret.or.id/?page_id=496|title=Sejarah Keuskupan Ruteng}}</ref>
 
Ia mengikuti keempat sesi dalam [[Konsili Vatikan II]].<ref>{{Cite web |url=http://hirarkigereja.katolikpedia.org/2014/06/mgr-wilhelm-van-bekkum-svd.html |title=Salinan arsip |access-date=2016-10-02 |archive-date=2016-04-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160410042059/http://hirarkigereja.katolikpedia.org/2014/06/mgr-wilhelm-van-bekkum-svd.html |dead-url=yes }}</ref> Ia kembali menjadi penahbis pendamping bagi Mgr. [[Donatus Djagom]], S.V.D. sebagai [[Keuskupan Agung Ende|Uskup Agung Endeh]] pada 11 Juni 1969.
Seiring peningkatan status Vikariat Apostolik Ruteng menjadi Keuskupan Ruteng yang terjadi terkait Konstitusi Apostolik ''Qoud Christus Adorandus'' tentang berdirinya Hirarki Gereja Katolik di Indonesia secara mandiri oleh [[Paus Yohanes XXIII]], maka status Mgr. van Bekkum berubah dari Vikaris Apostolik Ruteng menjadi Uskup Ruteng sejak 3 Januari 1961.
 
Ia menjabat sampai mengundurkan diri pada tanggal 10 Maret 1972 (sumber lain menuliskan 30 Januari 1972). Kepemimpinan Keuskupan Ruteng dilanjutkan oleh Mgr. [[Vitalis Djebarus]], [[Serikat Sabda Allah|S.V.D.]] yang ditunjuk pada tahun 1973, yang sebelumnya menjabat sebagai [[Administrator Apostolik]]. Setelah Van Bekkum SVD pensiun, ia sempat ke Eropa, dan kembali lagi pada tahun 1978, ia kemudian menangani sebuah anak paroki di Wewo Ponggeok, tahun 1979–1985. Sejak tahun 1986, ia menetap di Sverdi, Ruteng sambil tetap melakukan kunjungan. Ia juga melakukan berbagai studi tentang adat dan budaya Manggarai.<ref name="tony">{{cite web|url=http://tonnyrahu.blogspot.co.id/2016/09/riwayat-hidup-wilhelmus-van-bekkum-svd.html|title=Riwayat hidup Wilhelmus Van Bekkum SVD uskup Ruteng pertama|date=15 September 2016|access-date=2016-10-02|archive-date=2017-02-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20170204100516/http://tonnyrahu.blogspot.co.id/2016/09/riwayat-hidup-wilhelmus-van-bekkum-svd.html|dead-url=yes}}</ref>
Ia menjabat sampai mengundurkan diri pada tanggal 10 Maret 1972. Kepemimpinan Keuskupan Ruteng dilanjutkan oleh Mgr. [[Vitalis Djebarus]], [[S.V.D.]] yang ditunjuk pada tahun 1973.
 
== Meninggal dunia ==
Mgr. van Bekkum meninggal dunia pada 11 Februari 1998 di [[Rumah Sakit Santo Rafael Cancar]], [[Ruteng, Manggarai|Ruteng]], [[Kabupaten Manggarai]], [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]. Ia dikuburkan di [[Gereja Katedral Ruteng]].
Mgr. van Bekkum meninggal dunia pada 10 Maret 1972.
 
== Referensi ==
Baris 54 ⟶ 66:
 
== Pranala luar ==
{{PL Uskup|vbek|10314}}
{{s-start}}
{{S-rel|ca}}
{{s-new|first|rows=2}}
{{Succession box|before=|after=[[Vitalis Djebarus]]s-ttl|years=088 Maret 1951 - 103 MaretJanuari 19721961|title=[[Vikaris Apostolik]] [[Keuskupan Ruteng|Ruteng]]}}
{{s-aft|after={{nowrap|[[Vitalis Djebarus]], [[Serikat Sabda Allah|S.V.D.]]}}|rows=2}}
{{s-ttl|years=3 Januari 1961 – 10 Maret 1972|title=[[Uskup]] [[Keuskupan Ruteng|Ruteng]]}}
{{End}}
{{katolik-stub}}
 
{{DEFAULTSORT:van Bekkum, Wilhelmus}}
[[Kategori:Uskup Indonesia]]
[[Kategori:Uskup Katolik RomaBelanda]]
[[Kategori:Tokoh Katolik Indonesia]]